Anda di halaman 1dari 16

PERATURAN PERUNDANGAN DAN

DASAR K3 DI RUMAH SAKIT

Dokter / Advokat / Dokter Penasehat Tenaga Kerja RI


dr Sinatra Gunawan,SpOk, SH, MHKes,MK3
KONSEP DASAR KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA (K3)
Pendahuluan
• Menurut WHO, dari 35 juta petugas kesehatan, ternyata 3 juta
diantaranya terpajan oleh bloodborne pathogen, dengan 2 juta
dianatanya tertular virus hepatitis B, dan 170.000 diantaranya
tertular virus HIV/AIDS. (TAHUN BERAPA INI LAPORANNYA?)

• 2020 SEPT TGL 11 TELAH GUGUR 111 DOKTER.


(SEBAGIAN BESAR GUGUR SEBAGAI PAHLAWAN , ((PANDEMI,
COVID19)), DAN DAPAT DIKATEGORI PENYAKIT AKIBAT KERJA)

• DAN JUGA BANYAK GUGUR TENAGA KESEHATAN SEPERTI


PERAWAT. DAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA

• Menurut NIOSH, untuk kasus-kasus yang non-fatal baik injury


maupun penyakit akibat kerja, di sarana kesehatan sekarang
semakin meningkat.
Apakah K3 itu diperlukan ???
DI RUMAH SAKIT & FASKES

“Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan


suatu program yang dibuat sebagai upaya mencegah
timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan
cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan
antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat
kerja (WHO)”.

LEBIH KOMPLEK DAN LEBIH KOMPREHENSIF


Pentingnya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
DI RUMAH SAKIT
Pentingnya Sistem Manajemen K3 (Adrian, dkk, 2009):
Alasan Manusiawi.
• Tidak melakukan pencegahan kecelakaan kerja dan p a k
tidak manusiawi. Krn dapat cacat dan meninggal

Alasan Ekonomi.
• Kecelakaan kerja & PAK,
Menimbulkan kerugian ekonomi

Alasan UU dan Peraturan Pelaksananya.


• UU, PERPRES, PERMENAKER, PERMENKES
Mengamanahkan K3 dlm bekerja
• Nama Baik Institusi,,, KARENA TERJADI GUGATAN
K3?
• Kesehatan dan keselamatan kerja (Occupational Health
& Safety) adalah
▫ Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan
meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh
dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja,
promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi
(WHO / ILO, 1995)

• American Society of Safety and Engineering (ASSE)


▫ K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan
untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada
kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.
Norma dan Sasaran K3:
Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami,
yaitu:
1) Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan
kerja;
2) Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja;
3) Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Sasaran atau tujuan K3, yaitu:
1) Menjamin keselamatan YANG BEKERJA dan orang lain
2) Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan
3) Menjamin proses produksi aman dan lancar
Dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 1992 (SUDAH DICABUT)
tentang Kesehatan, Pasal 23
dinyatakan bahwa upaya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) harus diselenggarakan di
semua tempat kerja, khususnya
tempat kerja yang mempunyai
risiko bahaya kesehatan, mudah
terjangkit penyakit atau
mempunyai karyawan paling
sedikit 10 orang.

“RUMAH SAKIT”
UU DAN PERATURAN PELAKSANA NYA K3 RS
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
• Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
• Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan
• Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2015 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012
tentang Akreditasi Rumah Sakit
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 66 TAHUN 2016
TENTANG
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
RUMAH SAKIT
MARI KITA SEMUA MEMBUKA PERATURAN MENTERI
KESEHATAN TERSEBUT
DAN KITA JABARKAN PASAL PASAL DIDALAM
PERATURAN TERSEBUT SELAMA 30 MENIT.
Prinsip Kesehatan & Keselamatan Kerja di Rumah
Sakit (K3RS)

1) Kapasitas kerja adalah status kesehatan kerja dan gizi kerja yang baik
serta kemampuan fisik yang prima setiap pekerja agar dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik. Contoh: Bila seorang pekerja kekurangan
zat besi yang menyebabkan anemia, maka kapasitas kerja Akan
menurun karna pengaruh kondisi fisik lemah dan lemas.
2) Beban kerja adalah beban fisik dan beban mental yang harus di
tanggung oleh pekerja dalam melaksanakan tugasnya. Contoh: pekerja
yang bekerja melebihi waktu kerja maksimum.
3) Lingkungan kerja adalah lingkungan yang terdekat dari seorang
pekerja. Contoh: Seorang yang bekerja di bagian instalasi radiologi
(kamar X Ray, kamar gelab, kedokteran, nuklir dan lain-lain).
Standar Pelayanan Kesehatan Kerja
di Rumah Sakit
Pasal 23 UU kesehatan no.36 tahun 2009
dan peraturan Menteri tenaga kerja dan
Transmigrasi RI No.03/Men/1982 tentang
pelayanan kesehatan kerja.
1) Melakukan pemeriksaan kesehatan
sebelum kerja bagi pekerja.
2) Melakukan pendidikan dan penyuluhan /
pelatihan tentang kesehatan kerja.
3) Melakukan pemeriksaan berkala dan
pemeriksaan khusus sesuai dengan
pajanan di rumah sakit.
4) dan seterusnya dapat dilihat dalam
permenkes
Standar Pelayanan Kesehatan Kerja
di Rumah Sakit
1) Pembinaan dan pengawasan keselamatan/keamanan sarana,
prasarana, dan peralatan kesehatan.
2) Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian peralatan kerja
terhadap pekerja.
3) Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja.
4) Pembinaan dan pengawasan terhadap sanitasi air.
5) Pembinaan dan pengawasan perlengkapan keselamatan kerja.
6) Pelatihan/penyuluhan keselamatan kerja untuk semua pekerja.
7) Dan seterusnya dapat dilihat diperaturan kementerian
Standar K3 Sarana, Prasarana, dan
Peralatan di Rumah Sakit
• Sarana: segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi
oleh mata maupun teraba panca indera dan dengan mudah
dapat dikenali oleh pasien (pintu, lantai, dinding, tiang, kolong
gedung, jendela) ataupun bangunan itu sendiri.

• Prasarana: seluruh jaringan/instansi yang membuat suatu


sarana bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan,
antara lain : instalasi air bersih dan air kotor, instalasi listrik, gas
medis, komunikasi, dan pengkondisian udara, dan lain-lain.
Standar SDM K3 di Rumah Sakit
• Rumah Sakit Kelas A
• S3/S2 K3 (1), S2 kesehatan (1), Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi
(SpOk) dan S2 Kedokteran Okupasi (1), Tenaga Kesehatan Masyarakat
K3 DIII dan S1 (2), Dokter/dokter gigi spesialis dan dokter umum (1),
Tenaga paramedis dengan sertifikasi dalam bidang K3 (3), Tenaga teknis
lainnya dengan sertifikasi K3 (3)

• Rumah Sakit Kelas B


• S2 kesehatan (1), Tenaga Kesehatan Masyarakat K3 DIII dan S1 (2),
Dokter/dokter gigi spesialis dan dokter umum (1), Tenaga paramedis
dengan sertifikasi dalam bidang K3 (2), Tenaga teknis lainnya dengan
sertifikasi K3 (2)

• Rumah Sakit Kelas C


• Tenaga Kesehatan Masyarakat K3 DIII dan S1 (2), Dokter/dokter gigi
spesialis dan dokter umum (1), Tenaga paramedis dengan sertifikasi
dalam bidang K3 (1), Tenaga teknis lainnya dengan sertifikasi K3 (1)
Pembinaan, Pengawasan, Pencatatan & Pelaporan

Pembinaan dan pengawasan


• Pelatihan, penyuluhan, bimbingan teknis, dan temu
konsultasi. Pengawasan pelaksanaan Standar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit

Pencatatan dan pelaporan


• Pendokumentasian kegiatan K3 secara tertulis dari
masing-masing unit kerja rumah sakit dan kegiatan
K3RS secara keseluruhan yang dilakukan oleh
organisasi K3RS, yang dikumpulkan dan dilaporkan /
diinformasikan oleh organisasi K3RS, ke Direktur Rumah
Sakit dan unit teknis terkait di wilayah Rumah Sakit
REFERENSI : ??? BANYAK SEKALI
 Thank You, Merci, Danke, Gracias, Arigato Gozaimasu,
Dank Je.
 Grazie, Obrigado, Gamsa hamnida, Xie-xie, Syukron,
Toda, Dankie,
 Dua Netjer en ek , Sas efharisto, Danyavad, Takk,
Kiitos,.
 Salamot, khwap khun khrap, Tujechhe, Thank ye,
Anugurihiitusomi.
 Matur / Hatur Nuwun, Mauliate, Tarimo Kasih,
Suksema, Amanai,
 Kurrusumanga, Sakalangkong. Teurimong gaseh beh

Anda mungkin juga menyukai