Anda di halaman 1dari 41

DASAR-DASAR KESEHATAN KERJA

DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN


P3K DI TEMPAT KERJA

FAHMI AZIZ MUNADA, SE


PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BEKASI
Pengertian Kesehatan Kerja menurut
Joint ILO/WHO Committee tahun
1995 : kerja bertujuan pada promosi dan
"Kesehatan
pemeliharaan derajat yang setinggi-tingginya dari
kesehatan fisik, mental dan sosial dari pekerja pada
semua pekerjaan; pencegahan gangguan kesehatan
pada pekerja yang disebabkan oleh kondisi kerja
mereka; perlindungan pekerja dalam pekerjaan
mereka dari resiko akibat faktor-faktor yang
mengganggu kesehatan; penempatan dan
pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja
yang sesuai dengan kemampuan fisik dan
psikologisnya; dan sebagai kesimpulan,
penyesuaian pekerjaan terhadap manusia dan
setiap manusia terhadap pekerjaannya”
Sesuai tujuan kesehatan tersebut di atas, fokus utama
program kesehatan kerja dikelompokan dalam 3 tujuan yaitu :

a. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pekerja dan


kapasitas kerjanya;
b. Peningkatan lingkungan dan kondisi kerja untuk
menciptakan situasi keselamatan dan kesehatan kerja
yang kondusif; dan
c. Pengembangan organisasi dan budaya kerja yang
mendukung keselamatan dan kesehatan kerja,
peningkatan situasi sosial yang positif, kelancaran proses
kerja dan peningkatan produktivitas
Industrialisasi
Penggunaan mesin, peralatan,
Bahan, lingkungan dan sistem kerja

T
U Masalah terkait :
Dampak/Risiko : J • NARKOBA
1. Tenaga Kerja : U • HIV & AIDS
- Kecelakaan kerja
- Peny. Umum & Akibat
A • Tuberculosis
Kerja A (TB)
2. Perusahaan : N • Flu Burung dll.
- Loss
- Kualitas & kuantitas
produk
- Kelangsungan usaha
3. Lingkungan : • PRODUKTIVITAS KERJA
- Pencemaran •
- Global Warming KEUNTUNGAN DICAPAI
DAMPAK KECELAKAAN KERJA & PAK
Kerugian (SDM, properti, finansial dll.)
Biaya/cost meningkat
Turn over pekerja meningkat
Menurunkan produktivitas
(Kualitas & Kuantitas produk)
Menurunkan image & daya saing psh.
Kerusakan lingkungan

HARUS DICEGAH & DIKENDALIKAN


PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

 Pasal 4 UU No. 13 Tahun 2003 tentnag


Ketenagakerjaan:
Tujuan Pembangunan Ketenagakerjaan :
Membudayakan & mendayagunakan
tenaga kerja secara optimal dan
manusiawi,
Mewujudkan pemerataan kesempatan
kerja & penyedian tenaga kerja yang
sesuai dengan kebutuhan pembangunan
nasional nasional dan daerah,
Memberikan perlindungan kepada tenaga
kerja dalam mewujudkan kesejahteraan
tenaga kerja,
Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
dan keluarganya.
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

 Perlindungan tenaga kerja merupakan


hak setiap tenaga kerja termasuk dalam
perlindungan atas K3.
Pasal 86
(1) Setiap pekerja / buruh mempunyai hak
untuk memperoleh perlindungan atas :
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang seuai dengan harkat dan
martabat
manusia serta nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja /
buruh guna mewujudkan produktivitas kerja
yang optimal diselenggarakan upaya K3.
(3) Perlindungan sebagaimana pada ayat (1)
dan ayat (2) dilaksanakan dengan peraturan
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

 UU No. 1 tahun 1970 :


 Setiap tenaga kerja berhak
mendapatkan perlindungan atas
keselamatan dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan produksi
serta produktivitas nasional.
PENERAPAN NORMA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Tujuan K3
• Melindungi para pekerja dan orang
lainnya di tempat kerja
• Menjamin setiap sumber produksi
dipakai secara aman dan efisien
• Untuk mewujudkan produktivitas yang
optimal
OUT COME
• Proses produksi lancar
• Produktivitas meningkat
• Kesejahteraan meningkat
PENERAPAN NORMA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

U.U No. 1 tahun 1970, Menetapkan


SYARAT-SYARAT K3 di Tempat Kerja
Syarat-syarat K3 berisikan :
Aspek Tehnis dan medis
Aspek Prosedural
Aspek SDM (Kompetensi)
PENDEKATAN DALAM
PELAKSANAAN K3
PELAKSANAAN K3 DAPAT DIPANDANG
DARI SUDUT :

 Ekonomi COST/value of
properties/
human of capabilities

 Moralitas HUMANITARIANISM/
human life/ welfare

Legalitas LAW/regulation/
standard
UU No.1 Tahun 1970
tentang
Keselamatan Kerja
Mewajibkan kepada pengurus untuk :
• Melaksanakan ketentuan dan syarat
syarat K3 sesuai ketentuan yang
berlaku.
• Memastikan semua potensi bahaya
telah dikendalikan secara aman
• Menjelaskan kepada para pekerja
tentang potensi bahaya yang ada dan
cara menghidari terjadinya
kecelakaan
• Membentuk Lembaga K3,
menempatkan Personel K3 (Ahli K3,
Dokter/Petugas Medis/Operator, dll)
UU No.1 Tahun 1970
tentang
Keselamatan Kerja

Syarat-syarat
Syarat-syarat
Pencegahan Pencegahan
Penyakit Akibat Kerja
Kecelakaan
Kerja
Kesehatan
Keselamatan Kerja
Kerja
SYARAT-SYARAT K3

1. Disesuaikan Dengan Perkembangan Ilmu


Pengetahuan Dan Tehnologi
2. Ditetapkan Dengan Peraturan
Perundangan
3. Tidak Menghendaki Korektif Dan Kuratif
Atas Kecelakaan Dan PAK
4. Menekankan Upaya Promotif Dan Preventif
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Kesehatan dan ProduktivitasTenaga Kerja

Beban Kerja Lingkungan Kerja


-Fisik - Fisik
-Mental - Kimia
- Biologi
- Fisiologi
- Psikologi

Kapasitas kerja
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
UPAYA KESEHATAN KERJA

• Optimalisasi beban kerja


• Pengendalian lingkungan
kerja
• Peningkatan kapasitas
kerja
PENERAPAN DI TEMPAT KERJA

 Organisasi / Lembaga K3 di tempat kerja


 Dukungan personil (Kualifikasi dan
Kompetensi)
 Program / Kegiatan (Komprehensif)
PENGATURAN PELAKSANAAN P3K
DI TEMPAT KERJA
 Ketentuan P3K di tempat kerja :
• UU No. 13 tahun 2003
• UU No. 1 tahun 1970
• Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982
• Permennaker No. Per. 05/Men/1996
• Peraturan Khusus AA.
• Permennakertrans No. Per.
15/Men/VIII/2008 ttg P3K di tempat kerja.
PENGATURAN PELAKSANAAN P3K
DI TEMPAT KERJA
 Perlindungan Tenaga Kerja telah diundangkan sejak
jaman penjajahan Belanda dengan VR 1910
Staatsblad No. 406 dikenal dengan UU
Keselamatan, yang berlaku hingga dikeluarkannya
UU No. 1 tahun 1970
 Untuk pelaksanaan VR 1910, maka diterbitkan
peraturan khusus termasuk peraturan Khusus AA
untuk Pertolongan Pada Kecelakaan.
 Peraturan khusus AA masih tetap berlaku selama
belum diadakan yang baru.
 Peraturan Khusus AA dalam penerapannya di
tempat kerja tidak sesuai lagi dengan kondisi
perkembangan industri, kemajuan teknologi dan
ilmu pengetahuan di bidang kesehatan kerja.
PENGATURAN PELAKSANAAN P3K
DI TEMPAT KERJA
UU No. 1 tahun 1970
 Mewajibkan kepada pengurus untuk
 Melaksanakan ketentuan dan syarat syarat K3
sesuai ketentuan yang berlaku (termasuk
memberikan P3K) (Ps. 3)
 membina tenaga kerja dalam pemberian P3K
(Ps. 9).
PENGATURAN PELAKSANAAN P3K
DI TEMPAT KERJA
Undang-undang No. 3 Tahun 1969
 Pasal 19 : Setiap badan , lembaga atau dinas
pemberi jasa, atau bagiannya yang tunduk
kepada konvensi ini, dengan memperhatikan
besarnya dan kemungkinan bahaya harus :
 Menyediakan Apotik atau pos P3K sendiri atau
 Memelihara apotik atau pos P3K bersama-sama dengan
badan, lembaga atau kantor pemberi jasa atau
bagiannya.
 Mempunyai satu atau lebih lemari, kotak atau
perlengkapan P3K

Permennakertrans No.Per.03/Men/1982
 Pasal 2: Tugas pokok PKK;
 Pelaksanaan P3K
PENGATURAN PELAKSANAAN P3K
DI TEMPAT KERJA
Permennaker No. Per. 05/Men/1996 ttg SMK3
diperbaharui dengan PP 50 Tahun 2012
 Pedoman Penerapan : 3.3.9 Prosedur menghadapi insiden.
Untuk mengurangi pengaruh yang meungkin timbul akibat
insisden perusahaan harus memilki prosedur yang meliputi :
 Penyediaan fasilitas P3K dengan jumlah yang cukup dan
sesuai sampai mendapatkan pertolongan medik
 Proses perawatan lanjutan

 Pedoman Teknis Audit : 6.8 Pertolongan Pertama Pada


Kecelakaan
 Perusahaan telah mengevaluasi alat P3K dan menjamin
bahwa sistem P3K yang ada memenuhi standar dan
pedoman teknis yang berlaku
 Petugas P3K telah dilatih dan ditunjuk sesuai peraturan
perundangan yang berlaku
PERATURAN MENTERI
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I
NO. PER. 15/MEN/VIII/2008 TENTANG
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA
MENIMBANG
a) Dalam rangka memberikan perlindungan
bagi pekerja/buruh yang mengalami
kecelakaan di tempat kerja perlu dilakukan
pertolongan pertama secara cepat dan
tepat
b) sebagai pelaksanaan Pasal 3 ayat (1) huruf
e UU No. 1/1970, perlu menetapkan
ketentuan mengenai pertolongan pertama
pada kecelakaan di tempat kerja
c) berdasarkan pertimbangan huruf a dan b,
perlu ditetapkan dengan Peraturan
Menteri;
MENGINGAT
• UU No. 3/1951 tentang Pernyataan Berlakunya UU
Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23
Dari Republik Indonesia Untuk Seluruh Indonesia
• UU No. 3/1969 tentang Persetujuan Konvensi ILO
Nomor 120 mengenai Hygiene Dalam Perniagaan
dan Kantor-kantor
• UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja
• UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan
• UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah
• PP No. 38/2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemda Provinsi
dan Pemda Kab./Kota
• Keppres No. 187/M Tahun 2004 tentang
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
KETENTUAN UMUM
Pengertian-pengertian :
• P3K di tempat kerja
• Petugas P3K
• Fasilitas P3K di tempat kerja
• Pekerja/buruh
• Tempat Kerja
• Pengusaha
• Pengurus
KETENTUAN UMUM
Pengertian-pengertian :

• P3K di tempat kerja :


adalah upaya memberikan
pertolongan pertama secara cepat
dan tepat kepada pekerja/buruh
dan/atau orang lain yang berada di
tempat kerja, yang mengalami sakit
atau cidera di tempat kerja.
KETENTUAN UMUM
Pengertian-pengertian :
• Petugas P3K di tempat kerja :
adalah pekerja/buruh yang ditunjuk
oleh pengurus / pengusaha dan
diserahi tugas tambahan untuk
melaksanakan P3K di tempat kerja.
• Fasilitas P3K di tempat kerja :
adalah semua peralatan,
perlengkapan, dan bahan yang
digunakan dalam pelaksanaan P3K di
KETENTUAN UMUM
Kewajiban pengusaha dan
pengurus :
• Pengusaha wajib
menyediakan petugas P3K
dan fasilitas P3K di tempat
kerja.
• Pengurus wajib melaksanakan
P3K di tempat kerja.
MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD
Memberikan perawatan darurat pada
korban, sebelum pertolongan yang lebih
lengkap diberikan oleh dokter atau petugas
kesehatan lainnya
MAKSUD DAN TUJUAN

TUJUAN
a.Menyelamatkan nyawa si
korban
b.Mencegah cedera
bertambah parah
c.Meringankan penderitaan
d.Menunjang upaya
PRINSIP DASAR TINDAKAN P3K

a. Pedoman tindakan dalam berbagai


situasi lingkungan dan kondisi korban,
b. Ciri-ciri gangguan pada korban yang
harus ditolong termasuk keadaan khusus
c. Kesiapan pertolongan baik tenaga
penolong maupun sarana dan peralatan
yang diperlukan
a. Pedoman tindakan meliputi :

- Menilai situas
- Mengamankan tempat kejadian
- Memberikan pertolongan
b. Ciri gangguan pada korban meliputi :

- Gangguan umum berupa gangguan


kesadaraan, pernafasan dan peredaran
darah.
- Gangguan lokal merupakan kelainan pada
organ atau jaringan dapat berupa luka,
pendarahan, patah tulang, luka bakar
c. Kesiapan pemberian pertolongan

- Tenaga penolong

- Fasilitas P3K di tempat kerja


Petugas P3K di tempat kerja mempunyai
tugas :
a. Melaksanakan tindakan P3K di tempat
kerja;
b. Merawat fasilitas P3K di tempat kerja
c. Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku
kegiatan; dan
d. Melaporkan kegiatan P3K kepada
pengurus.
- Pengurus wajib memasang
pemberitahuan tentang nama dan
lokasi P3K di tempat kerja pada tempat
yang mudah terlihat.

- Petugas P3K di tempat kerja dapat


menggunakan tanda khusus yang
mudah dikenal oleh pekerja/buruh yang
membutuhkan pertolongan.
Fasilitas P3K sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) meliputi :
a. Ruang P3K;
b. Kotak P3K dan isi;
c. Alat evakuasi dan alat transportasi; dan

d. Fasilitas tambahan berupa alat


pelindung diri dan/atau peralatan
khusus di tempat kerja yang memiliki
potensi bahaya yang bersifat khusus.
Pengusaha wajib menyediakan ruang P3K
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (1) huruf a dalam hal :
a.Mempekerjakan pekerja/buruh 100 orang
atau lebih;
b.Mempekerjakan pekerja/buruh kurang
dari 100 orang dengan potensi bahaya
tinggi.
PENGATURAN PELAKSANAAN P3K
DI TEMPAT KERJA
Penyempurnaan berkaitan dengan :
a. Isi kotak disesuaikan dengan
perkembangan bidang kesehatan (tidak
semua terdapat lagi di pasaran, ada yang
sudah di larang)
b. Jenis kotak P3K disesuaikan jumlah pekerja
dan unit kerja
c. Jumlah petugas disesuaikan dengan jumlah
pekerja dan potensi bahaya
d. Petugas P3K mempunyai lisensi dan buku
kegiatan.
e. Ruang P3K
f. APD dan alat evakuasi serta peralatan

Anda mungkin juga menyukai