Anda di halaman 1dari 6

PELATIHAN K3 HARI PERTAMA

DASAR DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Pengertian K3

K3 memiliki beberapa definisi dari berbagai perspektif, mulai dari filosofi, etimologi dan keilmuan;
Menurut Filosofi, K3 merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta
hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur
Menurut Keilmuan, K3 adalah semua ilmu dan penerapannya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, ledakan dan pencemaran lingkungan.
K3 secara etimologi merupakan upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat
dan sehat selama melakukan pekerjaan di tempat kerja dan bagi orang lain yang memasuki tempat
kerja maupun sumber dan proses produksi dapat digunakan secara aman dan efisien dalam
pemakaian

K3 dilaksanakan karena 3 Faktor Penting Yaitu

– Berdasarkan Perikemanusian
– Berdasarkan Undang-Undang
– Berdasarkan Alasan Ekonomi

Tujuan Keselamatan Kerja


Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja , bahwa tujuan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja yang berkaitan dengan mesin, peralatan, landasan tempat kerja dan lingkungan
tempat kerja adalah mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja, memberikan
perlindungan pada sumber-sumber produksi sehingga dapat meningkatkan efiensi dan produktivitas.
Hal ini tentu sangat penting mengingat apabila Kesehatan pegawai buruk mengakibatkan turunnya
capaian/output serta demotivasi kerja.

Pelaksanaan K3 sangat penting bagi tenaga kerja sebab akan berdampak pada peningkatan
produktivitas pekerjaan. Bila perusahaan secara khusus memperhatikan K3, maka karyawan dapat
bekerja dengan aman, tentram, dan produktif dalam bekerja. Tujuan K3 meliputi :
• Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
• Mencegah timbulnya berbagai penyakit akibat kerja, baik itu dalam bentuk fisik, psikis,
infeksi, keracunan atau penularan.
• Menciptakan sistem kerja yang aman.
• Memastikan bahwa kondisi alat kerja aman, nyaman dan layak untuk digunakan.
• Mencegah kerugian akibat terjadinya kecelakaan kerja.
• Melakukan pengendalian terhadap resiko-resiko yang ada di lingkungan kerja.
• Meningkatkan kesejahteraan, kesehatan dan perlindungan terhadap para pekerja.
• Membantu para pekerja agar optimal.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penerapan sistem K3 cukup lengkap dan luas, serta aspek-aspek yang
mendukung pelaksanaannya. Berikut cakupan dari penerapan ruang lingkup K3:
• Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah lokasi tempat para pekerja melakukan aktivitas kerjanya. Lingkungan
kerja harus dibangun dengan standar keamanan yang layak agar meminimalisir potensi terjadinya
kecelakaan kerja yang membahayakan semua orang dan aset di dalamnya.
• Alat dan Bahan Kerja
Alat kerja dan bahan produksi sangat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja.
Kelengkapan dan kondisi alat kerja maupun bahan harus dicek secara berkala. Selain itu bahan yang
digunakan pada aktivitas kerja pun perlu diperhatikan dengan baik.
• Metode Kerja
Ruang lingkup K3 juga meliputi prosedur kerja atau metode kerja agar sesuai dengan standar
keamanan dan kesehatan untuk para pekerja. Seperti prosedur penggunaan alat pelindung diri,
prosedur pengoperasian mesin. Pada sistem manajemen K3 bahkan harus diatur batas jam kerja
dalam sehari agar dapat meminimalisir potensi risiko pada kesehatan pekerja.

DASAR HUKUM
Undang-undang Dasar 1945 (UUD 1945)
Pasal 27 ayat (2), setiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.”

Undang- Undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja

Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan

ARTI DAN MAKNA LAMBANG K3


Lambang (Logo/Simbol) K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) beserta arti dan maknanya
terdapat dalam Kepmenaker RI 1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Berikut penjelasan mengenai arti dan makna lambang/logo/simbol K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) :

• Bentuk lambang K3: palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna hijau di atas warna dasar
putih.
• Arti dan Makna simbol/lambang/logo K3 :
– Palang : bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).
– Roda Gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
– Warna Putih : bersih dan suci.
– Warna Hijau : selamat, sehat dan sejahtera.
– Sebelas gerigi roda : sebelas bab dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja

Jenis Potensi Bahaya


– Phyical Hazard : Potensi bahaya secara fisik
– chemical Hazard : Potensi Bahaya secara Zat
– Electrical Hazard : Potensi Bahaya Secara Listrik
– Mechanical Hazard : Potensi bahaya secara mesin
– Phyisiologis Hazard : Potensi bahaya secara Physikologi ( Sosial )
– Biologis Hazard : Potensi bahaya secara Mahkluk hidup
– Ergonomic Hazard : Potensi bahaya dari diri sendiri secara anatomi tubuh dan kultur tubuh
kita

Penyebab dan kerugian Kecelakaan

Keadaan Tidak aman 80-85% ( Unsafe Condition )

● PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


● APD KURANG, TIDAK LAYAK
● PERALATAN RUSAK
● RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
● SISTEM PERINGATAN KURANG
● BAHAYA KEBAKARAN
● KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
● KEBISINGAN
● TERPAPAR RADIASI
● TEMPERATUR EXTRIM
● PENERANGAN TIDAK LAYAK
● VENTILASI TIDAK LAYAK
● LINGKUNGAN TIDAK AMAN

PERBUATAN TIDAK AMAN


● OPERASI TANPA OTORISASI
● GAGAL MEMPERINGATKAN
● GAGAL MENGAMANKAN
● KECEPATAN TIDAK LAYAK
● MEMBUAT ALAT PENGAMAN
TIDAK BERFUNGSI
● PAKAI ALAT RUSAK
● PAKAI APD TIDAK LAYAK
● PEMUATAN TIDAK LAYAK
● PENEMPATAN TIDAK LAYAK
● MENGANGKAT TIDAK LAYAK
● POSISI TIDAK AMAN
● SERVIS ALAT BEROPERASI
● BERCANDA, MAIN-MAIN
● MABOK ALKOHOL, OBAT
● GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR

MANAJEMEN K3
– PERENCANAAN
– PEMASANGAN
– COMMISSIONING
– PEMAKAIAN
– PERAWATAN

PENGENDALIAN
– ADMINISTRASI
– LEGALITAS / PERIZINAN
– STANDARISASI
– SERTIFIKASI

EFEK DOMINO

Berpotensi menjadi Bahaya


– KARENA LEMAHNYA KONTROL
– SEBAB DASAR
– SEBAB LANGSUNG

INSIDEN MENJADI ACCIDEN


KERUGIAN MENJADI KOSEKUENSI

Faktor faktor yang pengaruhi kesehatan Tenaga Kerja


Beban Kerja :
– Fisik
– Mental

Lingkungan Kerja
– Fisika
– Kimia
– biologi
– Ergonomi
– Psikologi

Kapasitas Kerja
– keterampilan
– kesegaran jasmani dan Rohani
– Status Kesehatan / Gizi
– Usia
– Jenis Kelamin
– Ukuran tubuh

Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3


Fungsinya untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas penerapan SMK3 yang dilakukan terhadap
kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi untuk melakukan perbaikan dan
peningkatan kinerja dalam hal:
1. Terjadi perubahan peraturan perundang-undangan
2. Adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar
3. Adanya perubahan produk dan kegiatan perusahaan
4. Terjadi perubahan struktur organisasi
5. Adanya perkembangan IPTEK, termasuk epidemiologi
6. Adanya hasil kajian kecelakaan di tempat kerja
7. Adanya pelaporan
8. Adanya masukan dari pekerja
Berdasarkan rencana K3 yang telah ditetapkan, dalam pelaksanaannya pengusaha didukung oleh
SDM di bidang K3, sarana dan prasarana. SDM yang dimaksud harus memiliki:
1. Kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat
2. Kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan ijin kerja dan/atau surat penunjukan dari
instansi yang berwenang
Sarana dan prasana yang dimaksud minimal harus terdiri:
1. Organisasi atau unit yang bertanggungjawab di bidang K3
2. Anggaran yang memadai
3. Prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan serta pendokumentasian
4. Instruksi kerja
Syarat minimal kegiatan pelaksanaan rencana K3 harus meliputi:
1. Tindakan pengendalian
2. Perancangan dan rekayasa
3. Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan
4. Prosedur dan instruksi kerja
5. Pembelian/pengadaan barang dan jasa
6. Produk akhir
7. Upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana industri serta rencana
pemulihan keadaan darurat (dilaksanakan berdasarkan potensi bahaya, investigasi, dan
analisa kegiatan)

NAWA KERJA KETENAGA KERJAAN


1. Penguatan erencanaan Tenaga Kerja Nasional
2. Percepatan Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja
3. Percepatan Sertifikasi Profesi
4. Perluasan Kesempatan Kerja Formal
5. Penguatan Wirausaha Produktif
6. Penciptaan Hubungan Industrial yang Sehat dan Produktif
7. Penegakan Hukum Ketenagakerjaan
8. Peningkatan Perlindungan Pekerja Imigran
9. Pelayanan Ketenagakerjaan Sederhana, Transparan dan Akuntabel

SISANYA NGEBAHAS UU NO 1 TAHUN 1970

Anda mungkin juga menyukai