Anda di halaman 1dari 35

MOD-TR-RS-001. REV.

00

UU No. 1 Tahun 1970 dan


Permenkes Nomor
432/MENKES/SK/IV/2007
MOD-TR-RS-001. REV.00

TUJUAN
Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dalam pekerjaannya
Orang lain yang berada di tempat kerja perlu
menjamin keselamatannya
Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien

Untuk melaksanakan tujuan dengan melalui :

1. Kampanye
2. Pemasyarakatan
3. Pembudayaan
4. Kesadaran dan kedisiplinan
MOD-TR-RS-001. REV.00

RUANG LINGKUP

Pertimbangan dikeluarkannya
Landasan hukum UU No. 1 Tahun 1970
Batang Tubuh
Penjelasan
MOD-TR-RS-001. REV.00

UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA


BAB I - ISTILAH
Pasal 1

(1) Tempat kerja Unsur tempat kerja, ada :


1. Ruangan/ lapangan (1) Tenaga Kerja
2. Tertutup/ terbuka (2) Sumber bahaya
(3) usaha
3. Bergerak/ tetap
(2) Pengurus pucuk pimpinan (bertanggung jawab/ kewajiban)
(3) Pengusaha
orang/ badan hukum yg menjalankan usaha atau tempat
kerja
(4) Direktur
pelaksana UU No. 1/1970 (Kepmen No. 79/Men/1977)
(5) Pegawai pengawas
- peg. Pengawas ketenagakerjaan dan spesialis
(6) Ahli Keselamatan Kerja
tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Depnaker
MOD-TR-RS-001. REV.00

UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA


BAB II - RUANG LINGKUP
Pasal 2

(1) Tempat kerja, dalam wilayah hukum R.I :


a. Darat, dalam tanah
b. Permukaan air, dalam air
c. Udara
(2) Rincian tempat kerja, terdapat sumber bahaya yg berkaitan
dengan :
a. Keadaan mesin/ alat/ bahan
b. Lingkungan kerja
c. Sifat pekerjaan
d. Cara kerja
e. Proses produksi
(3) Kemungkinan untuk perubahan atas rincian tempat kerja

Catatan : peraturan pelaksana digolongkan untuk bidang teknis dan sektoral


MOD-TR-RS-001. REV.00

UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

Syarat-syarat K3

Pasal 3

(1) Arah dan sasaran yang akan dicapai melalui syarat-syarat K3


(2) Pengembangan syarat-syarat K3 di luar ayat (1) IPTEK

Pasal 4

(1) Penerapan syarat-syarat K3 sejak tahap perencanaan s/d


pemeliharaan
(2) Mengatur prinsip-prinsip teknis tentang bahan dan produksi
teknis
(3) Kecuali ayat (1) dan (2) bila terjadi perkembangan IPTEK
dapat ditetapkan lebih lanjut
MOD-TR-RS-001. REV.00

UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA


Pasal 5

(1) Direktur sebagai pelaksana umum


(2) Wewenang dan kewajiban :
Direktur (Kepmen No. 79/Men/1977)
Peg. Pengawas (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No.
03/Men/1984)
Ahli K3 (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No. 2/Men/1992)

Pasal 6 Panitia banding (belum di atur)

Pasal 7 Retribusi
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TK
(2) Berkala (permen No. 02/Men/1980 dan Permen No.
03/Men/1983)
MOD-TR-RS-001. REV.00

UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA


Pasal 9 - Pembinaan

(1) Pengurus wajib menunjukan dan menjelaskan TK baru


(2) Dinyatakan mampu dan memahami pekerja
(3) Pengurus wajib pembinaan
(4) Pengurus wajib memenuhi dan mentaati syarat-syarat K3

Pasal 10 - Panitia Pembina K3 (Permenaker No. 04/Men/1987)

Pasal 11 - Kecelakaan
(1) Kewajiban pengurus untuk melaporkan kecelakaan
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan (permen No.
03/Men/1998)
MOD-TR-RS-001. REV.00

UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA


Pasal 12 Hak dan Kewajiban TK

a. Memberi keterangan yang benar (peg. Pengawas dan ahli K3)


b. Memakai APD
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3
d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syarat-syarat K3
e. Menyatakan keberatan kerja bila syarat-syarat K3 tidak
dipenuhi dan APD yang wajib diragukan

Pasal 13 Kewajiban memasuki tempat kerja


Barangsiapa akan memasuki suatu tempat kerja diwajibkan
mentaati K3 dan APD
Pasal 14 Kewajiban pengurus
a. Menempatkan syarat-syarat K3 di tempat kerja (UU No.
1/1970 dan peraturan pelaksananya)
b. Memasang poster K3 dan bahan pembinaan K3
c. Menyediakan APD secara cuma-cuma
MOD-TR-RS-001. REV.00

Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)


Di Rumah Sakit 432/MENKES/SK/IV/2007
Latar Belakang
Bahaya yang mempengaruhi situasi dan
kondisi rumah sakit
Kecelakaan, Radiasi, Bahan kimia yang
berbahaya, gas-gas anestasi, gangguan
psikososial, ergonomi dll
Upaya untuk mengendalikan,
meminimalisasi dan bila mungkin
meniadakannya

Supaya K3 RS lebih efektif dan efisien dan


terpadu

Manajemen K3 RS
MOD-TR-RS-001. REV.00

Tujuan dan Manfaat


Tujuan :
Terciptanya cara kerja yang aman dan sehat
Lingkungan yang sehat
Aman
nyaman
Dan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
karyawan RS
MOD-TR-RS-001. REV.00

Tujuan Dan Manfaat


Manfaat :
1. Bagi RS
Meningkatkan mutu pelayanan
Mempertahankan kelangsungan operasional RS
Meningkatkan citra RS
2. Bagi Karyawan RS
Melindungi karyawan dari penyakit akibat kerja (PAK)
Mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK)
3. Bagi pasien dan pengunjung
Mutu layanan yang baik
Kepuasan pasien dan pengunjung
MOD-TR-RS-001. REV.00

Sasaran
Sasaran nya:
1. RS
2. Karyawan RS
3. Pasien dan Pengunjung
MOD-TR-RS-001. REV.00

Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit

Kesehatan kerja menurut WHO/ILO (1995):


Peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik,
mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja
di semua jenis pekerjaan
Perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari
risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan
Penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu
lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi
fisiologi dan psikologisnya.
MOD-TR-RS-001. REV.00

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. memberikan jaminan keselamatan
2. meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh
dengan cara pencegahan kecelakaan, penyakit akibat
kerja, pengendalian bahaya ditempat kerja, promosi
kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
MOD-TR-RS-001. REV.00

Manajemen K3 RS
Tujuan Manajemen K3 RS
Suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap
perencanaan
Pengorganisasian
Pelaksanaan
Pengendalian bahaya ditempat kerja
Upaya K3 di RS
MOD-TR-RS-001. REV.00

Komponen K3 :
1. Kapasitas kerja
Kemampuan seseorang pekerja untuk menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik pada suatu tempat kerja dalam
waktu tertentu.
2. Beban kerja
Kodisi yang membebani pekerja baik secara fisik maupun non
fisik dalam menyelesaikan pekerjaannya, kondisi tsb dapat
diperberat oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung
secara fisik atau non fisik
3. Lingkungan kerja
Kondisi lingkungan tempat kerja yang meliputi faktor fisik, kimia,
biologi, ergonomi dan psikososial yang mempengaruhi pekerja
dalam melaksanakan pekerjaannya.
MOD-TR-RS-001. REV.00

Bahaya Potensial di RS
Bahaya potensial di RS dapat mengakibatkan
penyakit dan kecelakaan kerja disebabkan oleh:
1. Faktor biologi : Virus , Bakteri, jamur.
2. Faktor kimia : Antiseptik, gas anestesi.
3. Faktor ergonomi : Cara kerja yang salah.
4. Faktor fisika : Suhu, cahaya, bising,listrik,
getaran, dan radiasi.
5. Faktor psikososial : Kerja bergilir, hub sesama
karyawan/atasan.
MOD-TR-RS-001. REV.00

Bahaya potensial yang dimungkinkan di RS


1. Mikrobiologik
2. Desain/fisik
3. Kebakaran
4. Mekanik
5. Kimia/gas/karsinogen
6. Radiasi
7. Risiko hukum/keamanan
MOD-TR-RS-001. REV.00

Faktor Penyakit akibat kerja (PAK) di RS


1. Faktor biologik (kuman patogen yang berasal dari pasien).
2. Faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus
menerus seperti antiseptik pada kulit, gas anestesi pada
hati)
3. Faktor ergonomi (cara duduk salah, cara mengangkat
pasien salah)
4. Faktor fisik dalam dosis kecil yang terus menerus(panas
pada kulit, tegangan tinggi pada sistem reproduksi, radiasi
pada sistem produksi darah)
5. Faktor psikologis(ketegangan dikamar bedah, penerimaan
pasien, gawat darurat dan bangsal penyakit jiwa).
SISTEM MANAJEMEN
MOD-TR-RS-001. REV.00

K3 RUMAH SAKIT
A. Komitmen dan kebijaksanaan

Strategi melaksanakan Komitmen dan kebijakan K3 RS


1. Advokasi Sosialisasi program K3 RS
2. Menetapkan tujuan yang jelas
3. Organisasi dan penugasan yang jelas
4. Meningkatkan SDM profesional dibidang K3 RS pada setiap
unit kerja di lingkungan RS
5. Sumberdaya yang harus didukung oleh manajeman puncak
6. Kajian risiko secara kualitatif dan kuantitatif
7. Membuat program kerja K3RS yang mengutamakan upaya
peningkatan dan pencegahan.
8. Monitoring dan evaluasi secara internal dan eksternal secara
berkala.
MOD-TR-RS-001. REV.00

B. Perencanaan
Perencanaan K3 di RS dapat mengacu pada
standar sistem manajemen K3RS diantaranya Self
assesment akreditasi K3RS dan SMK3 meliputi:
1. Identifikasi Sumber bahaya, Penilaian dan
pengendalian faktor risiko
a. Identifikasi Sumber bahaya
Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan
potensi bahaya
Jenis kecelakaan dan PAK yang mungkin dapat
terjadi
MOD-TR-RS-001. REV.00

b. Penilaian Faktor risiko


Proses untuk menentukan ada tidaknya risiko dengan
jalan melakukan penilaian bahaya potensial yang
menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan.

c. Pengendalian Faktor risiko


Menghilangkan bahaya
Menggantikan sumber risiko dengan sarana / peralatan
lain yang tingkat risikonya lebih rendah
Administrasi
Alat pelindung pribadi (APP)
MOD-TR-RS-001. REV.00

2. Membuat Peraturan
RS harus membuat, menetapkan dan melaksanakan standar
operasional prosedur (SOP) sesuai dengan peraturan, perundangan
dan Ketentuan mengenai K3.
3. Tujuan dan sasaran
RS harus mempertimbangkan peraturan perundang-undangan,
bahaya potensial dan risiko K3 yang bisa diukur, satuan/indikator
pengukuran, sasaran pencapaian dan jangka waktu pencapaian
4. Indikator Kinerja
Indikator dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja K3 yang
sekaligus merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian
SMK3 RS.
5. Program K3
RS harus menetapkan dan melaksanakan program K3RS, untuk
mencapai sasaran harus ada monitoring, evaluasi dan dicatat serta
dilaporkan.
MOD-TR-RS-001. REV.00

Tugas Dan fungsional Organisasi/Unit


Pelaksanaan K3 RS

a. Tugas Pokok
Memberi rekomendasi dan pertimbangan kepada
direktur RS mengenai masalah-masalah yang
berkaitan dengan K3
Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk
pelaksanaan dan prosedur
Membuat program K3RS
MOD-TR-RS-001. REV.00

b. Fungsi
Mengumpulkan dan mengolah data, informasi
yang berhubungan dengan K3
Mengadakan dan meningkatkan upaya
promosi K3, pelatihan dan penelitian K3 di RS
Pengawasan terhadap pelaksanaan program
K3
Memberikan saran dan pertimbangan
berkaitan dengan tindakan korektif
MOD-TR-RS-001. REV.00

b. Fungsi lanjutan
Koordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi
anggota K3RS
Memberi nasehat tentang manajemen K3 ditempat
kerja, kontrol bahaya, mengeluarkan peraturan dan
inisiatif pencegahan.
Investigasi dan melaporkan kecelakaan, dan
merekomendasikan sesuai kegiatannya.
Berpartisipasi dalam perencanaan pembelian
peralatan baru, pembangunan gedung dan proses.
Struktur Organisasi K3 di RS
MOD-TR-RS-001. REV.00

Organisasi K3 berada 1 tingkat dibawah


direktur dan bukan merupakan kerja
rangkap

Model 1 Model 2

Merupakan organisasi
struktural yang terintegrasi Merupakan organisasi non
kedalam komite yang ada di RS struktural , bertanggung jawab
dan disesuaikan dengan langsung ke direktur RS.
kondisi RS
Mekanisme Kerja MOD-TR-RS-001. REV.00

Ketua Organisasi/ Unit pelaksanaan K3RS

Memimpin dan Mengkoordinasikan kegiatan organisasi unit pelaksanaan K3RS

Sekretaris

Memimpin dan Mengkoordinasikan tugas-tugas kesekretariatan dan melaksanakan


keputusan organisasi

Anggota
Mengikuti rapat organisasi /unit pelaksanaan K3RS melakukan pembahasan atas
persoalan yang diajukan, melaksanakan tugas-tugas yang diberikan organisasi
MOD-TR-RS-001. REV.00

Langkah-langkah Penyelenggaraan
MOD-TR-RS-001. REV.00

1. Tahap Persiapan
a. Menyatakan Komitmen
b. Menetapkan Cara penerapan K3 di RS
c. Pembentukan Organisasi/ Unit pelaksanaan K3
RS
d. Membentuk Kelompok kerja penerapan K3
e. Menetapkan sumber daya yang diperlukan
MOD-TR-RS-001. REV.00

2. Tahap Pelaksanaan
a. Penyuluhan K3 ke semua petugas RS
b. Pelatihan K3 yang disesuaikan dengan kebutuhan
individu dan kelompok di dalam organisasi RS.
c. Melaksanakan program K3 sesuai peraturan yang
berlaku.
pemeriksaan Kesehatan Petugas (prakarya, berkala dan khusus)
Penyediaan alat pelindung diri dan keselamatan kerja
Penyiapan pedoman pencegahan dan penanggulangan keadaan
darurat
Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai kondisi kesehatan
Pengobatan pekerja yang menderita sakit
Menciptakan lingkungan kerja yang hygienis secara teratur
Melaksanakan biological monitoring
Melaksanakan surveilan kesehatan kerja
MOD-TR-RS-001. REV.00

3. Tahap pemantauan dan Evaluasi


a. Pencatatan dan pelaporan K3 terintegrasi ke dalam
sistem pelaporan RS (SPRS);
Pencatatan dan pelaporan K3
Pencatatan semua kegiatan K3
Pencatatan dan Pelaporan KAK
Pencatatan dan pelaporan PAK

b. Inspeksi dan pengujian


Inspeksi K3 merupakan suatu kegiatan untuk menilai
keadaan K3 secara umum dan tidak terlalu mendalam
MOD-TR-RS-001. REV.00

c. Melaksanakan Audit K3
Tujuan Audit K3
1. Untuk menilai potensi bahaya, gangguan
kesehatan dan keselamatan
2. Memastikan dan menilai pengelolaan K3 telah
dilaksanakan sesuai ketentuan
3. Menentukan langkah untuk mengendalikan
bahaya potensial serta pengembangan mutu.
MOD-TR-RS-001. REV.00

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai