Anda di halaman 1dari 25

Occupational

Health and Safety


KONSEP DASAR
KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA (K3)
DAN K3 RUMAH SAKIT
(K3RS)
KONSEP DASAR KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA (K3)
Pendahuluan
 Menurut WHO, dari 35 juta petugas kesehatan, ternyata 3
juta diantaranya terpajan oleh bloodborne pathogen,
dengan 2 juta dianatanya tertular virus hepatitis B, dan
170.000 diantaranya tertular virus HIV/AIDS.
 Menurut NIOSH, untuk kasus-kasus yang non-fatal baik injury
maupun penyakit akibat kerja, di sarana kesehatan
sekarang semakin meningkat.
 Selain itu Infeksi nosokomial masih menjadi isu cukup
signifikan dikalangan pelayanan kesehatan, sehingga
pengembangan program patient safety sangat relevan
dikembangkan.
Mengapa K3 itu perlu ada ???

“Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan


suatu program yang dibuat sebagai upaya
mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja dengan cara mengenali hal-hal yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja serta tindakan antisipatif apabila terjadi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja (WHO)”.
Teori Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
 Konsep K3 pertama kali dimulai di Amerika Tahun 1911
dimana K3 sama sekali tidak memperhatikan
keselamatan dan kesehatan para pekerjanya.
 Pada Tahun 1931, H.W. Heinrich mengeluarkan suatu
konsep yang dikenal dengan Teori Domino.
 Berdasar Teori Domino, kecelakaan dapat terjadi
karena adanya kekurangan dalam lingkungan kerja
dan atau kesalahan tenaga kerja.
 Dalam perkembangannya, konsep ini mengenal
kondisi tidak aman (unsafe condition) dan tindakan
tidak aman (unsafe act).
Next...
 Kesadaran akan pentingnya K3 dalam bentuk
manajemen yang sistematis, selanjutnya muncul
kebijakan dari perusahaan untuk menerapkan
suatu Sistem Manajemen K3 untuk mengelola K3.
 Kini pengelolaan K3 dengan penerapan Sistem
Manajemen K3 sudah menjadi bagian yang
dipersyaratkan dalam ISO 9000:2000 dan CEPAA
Social Accountability 8000:1997.
Pentingnya Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pentingnya Sistem Manajemen K3 (Adrian, dkk, 2009):
 Alasan Manusiawi.
 Membiarkan terjadinya kecelakaan kerja, tanpa
berusaha melakukan sesuatu untuk memperbaiki
keadaan tidak manusiawi.
 Alasan Ekonomi.
 Kecelakaan kerja Menimbulkan kerugian
ekonomi
 Alasan UU dan Peraturan.
 UU Tenaga kerja Mengamanahkan K3 dlm bekerja
 Nama Baik Institusi.
Pengertian Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
 Kesehatan (Health) berarti derajat/ tingkat
keadaan fisik dan psikologi individu (the degree of
physiological and psychological well being of the
individual).
 Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang
penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup
tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit akibat kerja yang
diwujudkan melaluii pemeriksaankesehatan,
pengobatan dan asupan makanan yang bergizi.
Next...
 Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk
pencegahan kecelakaan, cacat dan kematian
sebagai akibat kecelakaan kerja, atau keadaan
terhindar dari bahaya saat melakukan kerja Tasliman
(1993:1).
 Keselamatan (safety) meliputi:(1). Mengendalikan
kerugian dari kecelakaan (control of accident loss)
dan (2). kemampuan untuk mengidentifikasikan dan
menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak bisa
diterima (the ability to identify and eliminate
unacceptable risks)
So... What is K3 ???
 Kesehatan dan keselamatan kerja (Occupational
Health & Safety) adalah upaya untuk memberikan
jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja/buruh dengan cara
pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi
kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi (WHO / ILO,
1995)
 Menurut America Society of Safety and Engineering
(ASSE), K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang
ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan
yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi
kerja.
Norma dan Sasaran K3:
Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami,
yaitu:
1) Aturan berkaitan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja;
2) Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja;
3) Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Sasaran atau tujuan K3, yaitu:
1) Menjamin keselamatan operator dan orang lain
2) Menjamin penggunaan peralatan aman
dioperasikan
3) Menjamin proses produksi aman dan lancar
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003
tentang Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan bahwa
upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus
diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya
tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya
kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau
mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang.

“RUMAH SAKIT”
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Rumah Sakit
(K3RS)
Prinsip kesehatan dan keselamatan
kerja di ruma sakit (K3RS)
1) Kapasitas kerja adalah status kesehatan kerja dan gizi kerja
yang baik serta kemampuan fisik yang prima setiap pekerja
agar dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Contoh:
Bila seorang pekerja kekurangan zat besi yang
menyebabkan anemia, maka kapasitas kerja Akan menurun
karna pengaruh kondisi fisik lemah dan lemas.
2) Beban kerja adalah beban fisik dan beban mental yang
harus di tanggung oleh pekerja dalam melaksanakan
tugasnya. Contoh: pekerja yang bekerja melebihi waktu
kerja maksimum.
3) Lingkungan kerja adalah lingkungan yang terdekat dari
seorang pekerja. Contoh: Seorang yang bekerja di bagian
instalasi radiologi (kamar X Ray, kamar gelab, kedokteran,
nuklir dan lain-lain).
Program kesehatan dan
keselamatan kerja di rumah sakit
(K3RS)
1) Pengembangan kebijakan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di rumah sakit (K3RS).
2) Pembudayaan perilaku Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di rumah sakit (K3RS).
3) Pengembangan sumber daya manusia (SDM) K3RS.
4) Pengembangan pedoman dan Standar Operational
Procedure (SOP) K3RS.
5) Pemantauan dan evaluasi kesehatan lingkungan
tempat kerja.
Next...

6) Pelayanan kesehatan kerja


7) Pelayanan keselamatan kerja
8) Pengembangan program pemeliharaan
pengelolaan limbah padat,cair dan gas.
9) Pengelolaan jasa bahan berbahaya, beracun
dan barang berbahaya
10) Pengembangan manajemen tanggap darurat
Standar Pelayanan K3
di Rumah Sakit
Standar Pelayanan Kesehatan
Kerja di Rumah Sakit
Pasal 23 UU kesehatan no.36 tahun 2009 dan
peraturan Menteri tenaga kerja dan Transmigrasi RI
No.03/men/1982 tentang pelayanan kesehatan
kerja.
1) Melakukan pemeriksaan kesehatan sebekum
kerja bagi pekerja.
2) Melakukan pendidikan dan penyuluhan /
pelatihan tentang kesehatan kerja.
3) Melakukan pemeriksaan berkala dan
pemeriksaan khusus sesuai dengan pajanan di
rumah sakit.
Next...
4) Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental
(rohani) dan kemampuan fisik pekerja
5) Memberikan pengobatan dan perawatan serta
rehabilitasi bagi pekerja yang menderita sakit
6) Melakukan pemeriksaan kesehatan khusus pada
pekerja rumah sakit yang akan pension atau pindah
kerja
7) Melakukan koordinasi dengan tim Panitia Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi mengenai penularan infeksi
terhadap pekerja dan pasien
8) Melaksanakan kegiatan surveilans kesehatan kerja
9) Melaksanakan pemantauan lingkungan kerja dan
ergonomi yang berkaitan dengan kesehatan kerja
(Pemantauan/pengukuran terhadap faktor fisik, kimia,
biologi, psikososial, dan ergonomi)
10) Membuat evaluasi, pencatatan dan pelaporan
kegiatan kesehatan kerja yang disampaikan kepada
Direktur Rumah Sakit dan Unit teknis terkait di wilayah
kerja Rumah Sakit.
Standar pelayanan Keselamatan
kerja di Rumah Sakit
1) Pembinaan dan pengawasan
keselamatan/keamanan sarana, prasarana, dan
peralatan kesehatan.
2) Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian
peralatan kerja terhadap pekerja.
3) Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan
kerja.
4) Pembinaan dan pengawasan terhadap sanitasi air.
5) Pembinaan dan pengawasan perlengkapan
keselamatan kerja.
6) Pelatihan/penyuluhan keselamatan kerja untuk semua
pekerja.
Next...
7) Pembinaan dan pengawasan
keselamatan/keamanan sarana, prasarana, dan
peralatan kesehatan.
8) Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian
peralatan kerja terhadap pekerja.
9) Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan
kerja.
10) Pembinaan dan pengawasan terhadap sanitasi air.
11) Pembinaan dan pengawasan perlengkapan
keselamatan kerja.
12) Pelatihan/penyuluhan keselamatan kerja untuk
semua pekerja.
Standar K3 Sarana, Prasarana, dan
Peralatan di Rumah Sakit
 Sarana: segala sesuatu benda fisik yang dapat
tervisualisasi oleh mata maupun teraba panca
indera dan dengan mudah dapat dikenali oleh
pasien (pintu, lantai, dinding, tiang, kolong
gedung, jendela) ataupun bangunan itu sendiri.
 Prasarana: seluruh jaringan/instansi yang
membuat suatu sarana bisa berfungsi sesuai
dengan tujuan yang diharapkan, antara lain :
instalasi air bersih dan air kotor, instalasi listrik, gas
medis, komunikasi, dan pengkondisian udara, dan
lain-lain.
Pengelolaan Jasa dan Barang
Berbahaya

 Rumah sakit harus melakukan seleksi rekanan


berdasarkan barang yang diperlukan.
Rekanan yang akan diseleksi diminta
memberikan proposal berikut company
profile.
 Pengendalian Barang Berbahaya dan
Beracun (B3). pengendalian operasional,
pengendalian organisasi administrasi, inspeksi
dan pemeliharaan sarana prosedur dan
proses kerja yang aman, pembatasan
keberadaan B3 di tempat kerja sesuai jumlah
ambang.
Standar SDM K3 di Rumah Sakit
 Rumah Sakit Kelas A
 S3/S2 K3 (1), S2 kesehatan (1), Dokter Spesialis Kedokteran
Okupasi (SpOk) dan S2 Kedokteran Okupasi (1), Tenaga
Kesehatan Masyarakat K3 DIII dan S1 (2), Dokter/dokter gigi
spesialis dan dokter umum (1), Tenaga paramedis dengan
sertifikasi dalam bidang K3 (3), Tenaga teknis lainnya dengan
sertifikasi K3 (3)

 Rumah Sakit Kelas B


 S2 kesehatan (1), Tenaga Kesehatan Masyarakat K3 DIII dan S1
(2), Dokter/dokter gigi spesialis dan dokter umum (1), Tenaga
paramedis dengan sertifikasi dalam bidang K3 (2), Tenaga
teknis lainnya dengan sertifikasi K3 (2)

 Rumah Sakit Kelas C


 Tenaga Kesehatan Masyarakat K3 DIII dan S1 (2), Dokter/dokter
gigi spesialis dan dokter umum (1), Tenaga paramedis dengan
sertifikasi dalam bidang K3 (1), Tenaga teknis lainnya dengan
sertifikasi K3 (1)
Pembinaan, Pengawasan,
Pencatatan, dan Pelaporan

 Pembinaan dan pengawasan


 Pelatihan, penyuluhan, bimbingan teknis, dan temu
konsultasi. Pengawasan pelaksanaan Standar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di rumah sakit

 Pencatatan dan pelaporan


 Pendokumentasian kegiatan K3 secara tertulis dari
masing-masing unit kerja rumah sakit dan kegiatan
K3RS secara keseluruhan yang dilakukan oleh
organisasi K3RS, yang dikumpulkan dan dilaporkan /
diinformasikan oleh organisasi K3RS, ke Direktur Rumah
Sakit dan unit teknis terkait di wilayah Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai