Anda di halaman 1dari 57

RUANG LINGKUP KEDOKTERAN DAN

KESEHATAN KERJA
Dr. dr. SULTAN BURAENA, MS, SpOk
KEPUSTAKAAN
• Joseph LaDou : Current Occupational &
Environmental Medicine. McGraw-Hill.
• Robert J. McCurney : A Practical Approach
to Occupational and Environmental
medicine. Lippincott Williams & Wilkins
• J.Jeyaratnam & David Koh : Textbook of
Occupational medicine. World Scietific.
• J.M. Harrington & F.S. Gill : Oupational
Health
• Suma’mur. Higene Perusahaan dan
kesehatan Kerja.
• Buraena,S. Dasar-dasar kedokteran
okupasi. 2018.
Buku ini tersedia di:
Bagian IKM IKK FK
UMI Lantai 3 RS
Ibnu Sina.
APA ITU KESEHATAN KERJA?

• Kesehatan kerja adalah ilmu yang


mempelajari hubungan dua arah antara
pekerjaan dan kesehatan

Kesehatan pekerjaan
• Luasnya hubungan antara efek
lingkungan kerja pada kesehatan
tenaga kerja.
• Pengaruh status kesehatan
tenaga kerja pada
kemampuannya melakukan
tugas-tugasnya.
• Prisip utama  mencegah
penyakit lebih baik dari
mengobati.
KOMITE BERSAMA ILO/WHO 1950

• Promosi dan pemeliharaan derajat


kesehatan fisik, mental dan
kesejahteraan tenaga kerja pada
semua tingkatan pekerjaan.
• Syarat-syarat suatu pelayanan
terhadap tenaga kerja
membutuhkan keterlibatan
pimpinanan dan persatuan pekerja.
• Sejumlah profesi juga terlibat.
PROFESSI YANG TERLIBAT

• DOKTER
• PERAWAT
• INDUSTRIAL HYGINE
• HUKUM
• TOKSIKOLOGI
• MIKROBIOLOGI
• EPIDEMIOLOGI
• ERGONOMI
• KESELAMATAN KERJA
• DOKTER DAN PERAWAT  PEK
OVERLAP TETAPI JARANG SANGGUP
BEKERJA SENDIRI UNTUK
MELAKUKAN YANG DIPERLUKAN
UNTUK MELAYANI PENYAKIT
HUBUNGAN KERJA.
• SEBAGIAN ATAU SEMUA PROFESSI 
TERLIBAT DALAM MENGENDALIKAN
PAHK
• EPIDEMIOLOGI  INVESTIGASI
POPULASI PEKERJA YANG TERPAJAN
KONDISI SAMA PADA BERBAGAI
• AHLI TOKSIKOLOGI  STUDI TENTANG
EFEK DARI BAHAN KIMIA DALAM KULTUR
JARINGAN ATAU PER OBAAN BINATANG
• PIMPINAN PABRIK  AKTIF DALAM
LAPORAN KERJA TERUTAMA DLM DEPT
KEPEGAWAIAN DAN PRODUKSI YANG
BERPENGARUH SEBAGAI AKIBAT
BEBERAPA PERISTIWA.
• PROFESSI UTAMA YANGTERLIBAT  STAF
KESEHATAN (DOKTER DAN PERAWAT) DAN
AHLI KESEHATAN LINGKUGAN KERJA.
Ruang Lingkup Kesehatan Kerja

1. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan


Kerja.
• Sarana dan Prasarana.
• Tenaga (dokter pemeriksa kesehatan
tenaga kerja, dokter Perusahaan dan
paramedis Perusahaan).
• Organisasi (pimpinan Unit Pelayanan
Kesehatan Kerja, pengesahan
penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Kerja).
2. Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja.
• Awal (Sebelum Tenaga Kerja diterima
untuk melakukan pekerjaan).
• Berkala (sekali dalam setahun atau
lebih).
• Khusus (secara khusus terhadap tenaga
kerja tertentu berdasarkan tingkat
resiko yang diterima).
• Purna Bakti (dilakukan tiga bulan
sebelum memasuki masa pensiun).
3. Pelaksanaan Gizi Kerja.

• Kantin (50-200 tenga kerja wajib


menyediakan ruang makan, lebih dari
200 tenaga kerja wajib menyediakan
kantin Perusahaan).
• Katering pengelola makanan bagi
Tenaga Kerja.
• Pemeriksaan gizi dan makanan bagi
Tenaga Kerja.
• Pengelola dan Petugas Katering.
4. Pelaksanaan Pemeriksaan Syarat-Syarat
Ergonomi.
Prinsip Ergonomi:
• Antropometri dan sikap tubuh dalam bekerja.
• Efisiensi Kerja.
• Organisasi Kerja dan Desain Tempat Kerja
• Faktor Manusia dalam Ergonomi.
Beban Kerja :
• Mengangkat dan Mengangkut.
• Kelelahan.
• Pengendalian Lingkungan Kerja.
5. Pelaksanan P3K (petugas, kotak P3K dan
Isi Kotak P3K).

6. Pelaksanaan Pelaporan (Pelayanan Kesehatan


Kerja, Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dan
Penyakit Akibat Kerja)
KEDOKTERAN KERJA

• Suatu spesialisasi klinik  diagnosis,


pengobatan dan pencegahan penyakit
yang disebabkan oleh atau eksaserbasi
oleh faktor lingkungan kerja.
• Kedokteran kerja  bagian dari
kedokteran penegahan  fungsi
pengobatan
FUNGSI UTAMA DOKTER DALAM INDUSTRI

• Mengetahui lingkungan kerja


• Terampil secara klinis menditeksi dini
penyakit/ PAK
• Mengetahui peraturan perundangan
yang terkait.
• Melakukan pemeriksaan kesehatan 
pra-penempatan, berkala dan berkala
khusus.
• Bertanggung jawab terhadap perawat
dan petugas P3K.
Fungsi dokter

• Pengobatan
• Pendidikan dan promosi kesehatan
• Rehabitalisasi
• Mengajar dan penelitian
• Memberi nasihat kepada individu,
pimpinan, organisasi kesehatan dan
bagian keselamatan kerja.
• Memelihara dan memeriksa rekam
medis dan catatan lingkungan
• Melakukan surveilens terhadap
kelompok risiko khusus  pekerja
timah hitam, dalam udara
bertekanan, pengemudi
• Menjadi duta instansi diluar
perushaan  pemerintah,
universitas, dan industri lain.
Higene kerja

• Ilmu terapan yang mendalami masalah


identifikasi, pengukuran, evaluasi, dan
pengendaliannya sesuai dengan standar
terhadap risiko faktor fisik, kimia,
biologi, ergonomi dan psiko-sosial yang
timbul dan berasal dari tempat kerja
yang dapat mempengaruhi kesehatan
dan kesejahteraan mereka yang bekerja
atau yang ada dalam masyarakat
(perhimpunan higene kerja Inggeris)
FAKTOR BERPENGARUH ? PENELITIAN PROSES KERJA DLM HAL:

• Jenis bahan yg digunakan


• Produk dan hasil samping timbul
• Tempat pelepasan bahan berbahaya
• Sikap tubuh dan pergerakan
operator
• Jam dan lama masa istirahat selama
bekerja
• Jenis APD yg disediakan
Derajat bahaya dinilai dg:

• Mengukur intensitas atau kadar bahan


berbahaya
• Membandingkan hasil pengukuran dg
standar
• Melakukan pemeriksaan efek fisiologis
dg pemeriksaan medis
• Menentukan besarnya bahaya  upaya
penanggulangan kondisi lingkungan
kerja
UPAYA PENGENDALIAN KONDISI KERJA

• Disain ulang proses dan prosedur kerja


• Ganti dengan bahan yg kurang berbahaya
• Mengurangi intensitas bahaya
• Melindungi dan menyeleksi pekerja
terhadap bahaya
• Membuat sistem ventilasi
• Menyesuaikan tempat kerja
• Mengatur waktu kerja dan istirahat atau
rotasi kerja
• Menyediakan pakaian pelindung.
TUGAS TAMBAHAN AHLI HIGENE KERJA

• Mendidik/ melatih pekerja dan pimpinan


 bahaya tempat kerja
• Memasang label/ kalimat peringatan 
bahan
• Membantu perencenaan pembangunan/
renovasi
• Memelihara rekaman pengukuran data
lingkungan
• Melakukan riset  bahaya kesehatan
khusus
PERAWAT KESEHATAN KERJA

• Dahulu  mengobati, pertolongan


pertama, menangani kecelakaan
dan penyakit.
• Sekarang berkembang  upaya
kesehatan pencegahan
• Perawat kesehatan kerja bermutu
 praktisi mandiri, mampu
melaksanakan banyak tugas.
Perawat kesja

• Fungsi  supervisi kesehatan,


pemeriksaan kesehatan dan penyakit,
menjalankan program imunisasi dan
vaksinasi, mengenal dan mengendalikan
bahaya, konseling, promosi, pelatihan
(P3K)
• Penasihat kepada pimpinan dan pekerja
DISIPLIN YG TERKAIT

• HUKUM
• TOKSIKOLOGI
• REKAYASA LINGKUNGAN
• EPIDEMIOLOGI
• ERGONOMI
• KESELAMATAN KERJA
EPIDEMIOLOGI

• Ilmu yang mempelajari distribusi dan


determinan frekuensi penyakit dalam
populasi manusia.
• Dpt diterapkan dlm kesja  penting dlm
hal :
– Identifikasi bahaya baru
– Pengendalian bahaya yg sdh dikenal
– Penyusunan standar  mengendalikan
bahaya
– Penyususn proriotas  pengendalian
– Evaluasi pelayanan kesja.
DATA AWAL EPID

• Sertifikat kematian
• Rekam absen sakit
• Tuntutan ganti rugi kecelakaan
• Rekam medik rumah sakit
• Catatan pensiun
• Daftar anggota organisasi profesi
• Data morbiditas
• Komputerisasi rekam medik
Epid lingkungan

• Jarang dicatat  masa lalu


• Bahan beracun :
– Sampel perorangan atau kelompok
– Variasi konsentrasi berbagai siklus kerja
– Analisis lab
– Variasi pengukuran antar lab.
ERGONOMI

• Ilmu berupaya utk menyerasikan mesin


dan pekerja, tdk menganggap pekerja
harus menyesuaikan diri dg mesin dan
lingkungan.
• Pengukuran keselarasan pekerjaan dg
pekerja  pemeriksaan sejumlah
faktor :
– Pekerja
– Mesin
– lingkungan
FAKTOR PEKERJA

• Usia
• Jenis kelamin
• Ras
• Dimensi tubuh dan bentuk
• Penggunaan energi
• Status kesehatan
• Sikap tubuh
• Pergerakan
• penglihatan
FAKTOR MESIN

• UKURAN
• KEGUNAAN
• ALAT PENGENDALI  TOMBOL,
GAGANG, METERAN
• FREKUENSI DAN KERUWETAN
PENGENDALIAN.
FAKTOR LINGKUNGAN

• Suhu
• Pencahayaan
• Kelembaban
• Tekanan
• Ventilasi
• Kebisingan
• Ruang kerja
• Hubungan dg pekerja lain dan pimpinan.
TUJUAN ERGONOMI

• Menyediakan lingkungan yang


memuaskan bagi pekerja utk dpt
melaksanakan tugasnya tanpa
mengalami gangguan fisik dan mental.
• Ketidak serasian antara manusia-mesin
dpt menimbulkan gangguan mental atau
otot rangka yg berat.
WORK RELATED
MUSCULOSCLETAL
DISORDERS = WMSD

DR.SULTAN BURAENA,MS
Ka Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo
35
DEFINISI WMSD
• SUATU KELOMPOK KELAINAN
MENYEBABKAN RASA NYERI PADA OTOT,
TENDO, DAN SYARAF,
• KEGIATAN KERJA YANG SERING DAN
BERULANG, ATAU KEGIATAN DENGAN
POSTUR YANG KAKU MENYEBABKAN
KELAINAN INI YANG DAPAT MEBERIKAN
RASA NYERI PADA SAAT BEKERJA ATAU
ISTIRAHAT.
FAKTOR RISIKO WMSD

• POSISI TUBUH TETAP DAN TIDAK LELUASA.


• PERGERAKAN SECARA TERUS MENERUS DAN
BERULANG
• KEKUATAN BERTUMPUH PADA BAGIAN KECIL
DARI TUBUH  TANGAN DAN PERGELANGAN
TANGAN
• WAKTU PEMULIHAN TIDAK CUKUP DIANTARA
DUA GERAKAN.
POSISI TUBUH

• BAGIAN TUBUH  MELAKUKAN TUGAS


NYATA  ANGGOTA GERAK BGN ATAS 
SENDI BANYAK SEKALI TERLIBAT
• POSISI LEHER DAN BAHU YANG TETAP
(OTOT-OTOT BERKONTRAKSI, MENEKAN
PEMBULUH DARAH – KELELAHAN DAN
CEDERA)
GERAKAN PENGULANGAN
(REPETITION)
• MELAKUKAN PEKERJAAN YG BERULANG DG
CEPAT  RISIKO PALING TINGGI
• PENGULANGAN GERAKAN  FAKTOR RISIKO
YG PALING KUAT
• POSISI TUBUH YG TETAP DENGAN
MENGGUNAKAN TENAGA  FAKTOR RISIKO
TAMBAHAN
• KEGIATAN KERJA TERUS MENERUS 
MENYEBABKAN KELELAHAN DAN CEDERA
USAHA PERBAIKAN DLM
PEKERJAAN
• SEJUMLAH WAKTU YG TERSEDIA UNTUK
ISTIRAHAT DAN PEMULIHAN
• WAKTU DAN KECEPATAN YG TIDAK
TERKENDALI  MENINGKATKAN
STRESS  KETEGANGAN OTOT,
KELELAHAN, WMSD
TEMPERATUR DAN VIBRATION

• TERLALU PANAS DAN HUMID  KELELAHAN


TERJADI LEBIH CEPAT, RENTAN TERHADAP
CEDERA
• TEMPERATUR DINGIN  MENURUNKAN
FLEKSIBILITAS, MENAIKKAN KEMUNGKINAN
DPT CEDERA
• MENGGUNAKAN ALAT VIBRASI RASA
KESEMUTAN JARI-JARI, HILANGNY RSA
RABADAN NYERI SAAT MENGGENGAM
CEDERA SYARAF

• PEMBENGKAKKAN JARINGAN SEKITAR


SYARAF
• SYARAF TERJEPIT DAN TERTEKAN
• OTOT YG LEMAH, RASA TERJEPIT DAN
KESEMUTAN
SIMPTOM WMSD

• RASA NYERI  PALING SERING


• KAKU PADA SENDI, OTOT TEGANG, DAERAH
TERSERANG  MERAH DAN BENGKAK
• RASA TERTUSUK PENITI DAN JARUM,
KESEMUTAN, PERUBAHAN WARNA KULIT DAN
BERKURANGNYA KERINGAT PD TANGAN
PENGOBATAN WMSD

• BATASI PERGERAKAN
– PENGURANGAN GERAKAN PD WKT TRANSFER
– BIDAI BILA PERLU
• GUNAKAN PEMANASAN ATAU PENDINGINAN
– PANAS  MENINGKATKAN ALIRAN DARAH
– ES  MENGURANGI NYERI
• LATIHAN GERAK
– PEREGANGAN OTOT  MENINGKATKAN SIRKULASI
DARAH
• OBAT-OABAT DAN PEMBEDAHAN
– ANALGETIK  STEROID DAN NON STEROID
– PEMBEDAHAN
PENCEGAHAN WMSD
• JOB DESIGN
– MEKANISASI
– ROTASI PEKERJAAN
– BEKERJA DG TIM
• WORKPLACE DESIGN
– DAPAT DISETEL
– MENYESUAIKAN DG BENTUK DAN UKURAN
TUBUH
• TOOLS AND EQUIPMQNT DESIGN
– ALAT YG TEPAT  MENGURANGI PENGGUNAAN
TENAGA  MENGURANGI GERANGAN CEPAT
DAN KAKU
• WORK PRACTCE
– KINERJA INDIVIDU
FAKTOR KONDISI KERJA

• LIGHTING
• NOISE
• TEMPERATUR
• VIBRATION
• DISAIN TEMPAT KERJA
• DISAIN ALAT KERJA DAN MESIN
• DISAIN TEMPAT DUDUK DAN PENOPANG KAKI
• DISAIN PEKERJAAN TERMASUK : JADWAL KERJA
BERGILIR, ISTIRAHAT, DAN MAKAN
ILMU YANG TERLIBAT

• BIOLOGI

• ANATOMI

• FISIOLOGI

• PSIKOLOGI
BAGIAN TUBUH YG SERING MENGALAMI
GANGGUAN

• TANGAN
• PERGELANGAN TANGAN
• PERSENDIAN
• OTOT DAN TULANG BELAKANG
• BAGIAN LAIN DARI TUBUH
ASAL GANGGUAN KESEHATAN
PENGGUNAAN :
• BERULANG DAN LAMA ALAT2 BEREGTAR :
JACKHAMER
• ALAT DAN TUGAS DENGAN TANGAN BENGKOK
• TENAGA DG POSISI YANG KAKU
• TENAGA BERLEBIHAN PD TANGAN, BELAKANG,
PERGELANGAN TANGAN, SENDI
• KERJA DG LENGAN MEMBENTANG / LEWATI KEPALA
• KERJA DG BELAKANG MEMBENGKOK
• ANGKAT ATAU DORONG BEBAN BERAT.
GANGGUAN DAN PENYAKIT
• MUSCULOSKLETAL INJURY AND DISEASES (MSD)
• REPETITIVE STRAIN INJURY (RSI) :
– HANYA RASA NYERI DAN LELAH PADA AKHIR KERJA
BERGILIR
– KADANG BERTAMBAH BERAT, SAKIT DAN LEMAH SEKALI PD
TUBUH TERKENA
– KONDISI INI BISA PERMANEN
– TENAGA KERJA TDK DAPAT BEKERJA DLM WAKTU YG LAMA
– KADANG PENGOBATAN DENGAN OPERASI
TANDA PERINGATAN DINI ADANYA GGN
KESEHATAN

• EDEMA
• MATI RASA
• PERASAAN GELI/ GATAL
• TIDAK NYAMAN
• RASA TERBAKAR PANAS
• IRITASI
• INSOMNIA
• RASA KAKU
PRINSIP DASAR

• MEMERIKSA KONDISI TEMPAT KERJA KASUS PER


KASUS

• PERUBAHAN SEDIKIT DARI ALAT, TEMPAT KERJA/


TUGAS KERJA DAPAT MEMBERI PERBAIKAN
BERMAKNA

• SEBELUM DIADAKAN PERUBAHAN ERGONOMI, T.K.


DILIBATKAN DALAM DISKUSI PERUBAHAN.
PRINSIP DASAR
• TEMPAT KERJA
– DISAIN KURSI TPT DUDUK
– TPT KERJA BERDIRI
– PERALATAN YG MENGGUNAKAN TANGAN
– PEK YG MEMERLUKAAN TENAGA FISIK
BERAT
– DISAIN PEKERJAAN
KESELAMATAN KERJA

• Ada hub sangat erat antara keselamatan


kerja dan kesja
• Kekuatan bersama  akan
mempengaruhi manajemen utk
menyediakan tempat yg aman dan sehat.
• PAK  penanganan berjangka lama;
kecelakaan kerja  tindakan medis
segera.
• Bagian kesja  harus memp. tata cara
tindakan darurat dan pengobatannya
• Lingkungan kerja yg kurang baik 
stres  konsentrasi dan perhatian
lenyap  risiko lbh besar  kecelekaan.
• Panas, dingin, kebisingan berlebihan 
konsentrasi turun
• Banyak uap pelarut  pembius ringan
• Penggunaan psikotropika  menambah
bahaya bahan pelarut  pekerja tdk
mempu mengendalikan mesin dg aman.
HUKUM

• Suka atau tdk suka  semua orang


diatur oleh hukum  berlaku pd
pekerjaan.
• Bidang hukum  dipahami mendalam
oleh dokter atau profesi terkait.
• Bidang terkait erat dg kesja:
– UU K3 serta pengawasannya
– Hukum perdata utk kerusakan bagian tubuh
 PAK atau cacat
– Efek penyakit atau pelanggaran peraturan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai