PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN KERJA
Oleh :
Dr. Sudi Astono, MS.
Kasie Pengawasan Norma Pelayanan Kesehatan Kerja
E-mail : kesjanaker@gmail.com, sudikkk@yahoo.com
Hp. 081317705634, 0817898107
Created by : Sudi@K3
1
Bio Data
Nama : Dr. Sudi Astono, MS.
Tempat & Tanggal Lahir : Cilacap, 18 Juni 1966
Alamat Rumah : Bumi Pancoran Mas Blok A/4 Depok – Jawa Barat
Email : sudikkk@yahoo.com, kesjanaker@gmail.com
Alamat Kantor : Direktorat Pengawasan Norma K3, Ditjen Binwasnaker, Kemenakertrans.,
Jl Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta
No Telpon & Fax : 021-5268045
Mobile : 081317705634, 0817898107
Jabatan : Kepala Seksi Pengawasan Norma Pelayanan Kesehatan Kerja
Pendidikan & Pelatihan :
Dokter Umum, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta (1985 - 1992)
Pelatihan Dokter Hiperkes (1998)
Pasca Sarjana (S2) Kedokteran Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2000 - 2003)
Diklat Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Depnakertrans (June – Oktober 2003)
Training of Trainers (TOT) Higiene Industri, oleh IDKI, Jakarta (2004)
Ergonomics Training Course, JICA, Japan (2004)
Training of Integration of Manajemen System (ISO 14001, ISO 9001, OHSAS 18001) 2007
Pengalaman Kerja :
Kepala Puskesmas Adiluwih, Dinas Kesehatan Kab. Lampung Selatan (1993 – 1996)
Pengawasan K3, Kanwil Depnaker Propinsi Kalimantan Selatan (1997 – 2000)
Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja, Balai Hiperkes Prop Kalimantan Selatan (1997 – 2000)
Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Depnakertraans (mulai 2001)
Organisasi :
Anggota Ikatan Dokter Indonesia sejak 1993.
Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (PP-IDKI) sejak 2001.
POKOK BAHASAN :
3
Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah menyelesaikan mata diklat ini, peserta diklat diharapkan
mampu memahami dan menerapkan pengawasan Norma Kesehatan
Kerja.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti mata diklat ini, peserta diharapkan mampu :
1. Menjelaskan dasar-dasar kesehatan kerja;
2. Menguraikan norma-norma perlindungan kesehatan kerja;
3. Menguraikan pola Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
dalam rangka perlindungan kesehatan tenaga kerja;
4. Menguraikan Prosedur dan Mekanisme Pengawasan Norma
Kesehatan Kerja.
4
LATAR BELAKANG
INDUSTRIALISASI DAN DAMPAKNYA
Perkembangan 1.000bhn kimia baru dipasarkan
Tekhnologi : mesin, setiap tahun
peralatan, ribuan kategori bahaya (B3)
ratusan bersifat karsinogenik
bahan & sistem kj
Lingkungan :
PRODUKTIVITAS Perusahaan : • Pencemaran
(Kuantitas, Kualitas, • Bbg kerugian/Loss • Efek rumah kaca
Efisiensi) • Kualitas-kuantitas • Penyakit pd masy.
& produk
KESEJAHTERAAN • Kelangsungan usaha
Berbagai Kondisi Berbahaya di Tempat Kerja
6
Berbagai Kondisi Berbahaya di Tempat Kerja
Efek Potensi Bahaya B3 & Radiasi Mengion
Terhadap Kesehatan Reproduksi
TERATOGENIC
EFFECT TERATOGENIC
MUTAGENIC EFFECT
EFFECT TERATOGENIC
EFFECT
MOTHER egg
CHILD
zygote embryo fetus
MUTAGENIC
EFFECT
FATHER sperm Malformations
10
A. Dasar-Dasar Kesehatan Kerja
1)Pengertian
2)Tujuan Kesehatan Kerja
3)Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
pekerja
4)Upaya Kesehatan Kerja
1) Pengertian
KESEHATAN KERJA
13
Definisi Kesehatan Kerja
Joint ILO/WHO Committee on Occupational Health at its First Session (1950) and
revised at its 12th Session (1995):
A. Beban B. Lingk.Ker
• Fisikja
kerja
• Fisik • Kimia
• Mental • Biologi
• Ergonomi
• Psikologi
C. Kapasitas
Ketrampilan kerja
Kesegaran jasmani & rohani
Status kesehatan/gizi
Usia
Jenis kelamin
Ukuran tubuh
16
4) Upaya/Program Kesehatan Kerja
a. Optimalisasi beban kerja
b. Pengendalian lingkungan kerja
Teknis (eliminasi, substitusi, isolasi, enclosing,
ventilasi, penyempurnaan proses, housekeeping)
Administratif (pengurangan waktu kerja terpapar,
rotasi)
APD/PPE
c. Peningkatan kapasitas kerja
Program Kesehatan Kerja dilakukan melalui Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja/PKK (Occupational Health Services)
18
B. PENGAWASAN NORMA KESEHATAN KERJA
1) Pengertian
2) Tujuan pengawasan norma kesehatan kerja
3) Peraturan Pelaksanaan/Norma Kesehatan
Kerja
1) Pengertian Pengawasan Norma Kesehatan Kerja :
Pengawasan Eksternal :
Serangkaian kegiatan pembinaan & pengawasan yang
dilakukan oleh Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan
terhadap pemenuhan pelaksanaan peraturan perundang-
undangan atas objek pengawasan norma kesehatan
kerja.
23
a. UU yg mengamanatkan pengawasan Norma Kesehatan Kerja
Pasal 87
• Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen
perusahaan
• Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah
Syarat2 Keselamatan Kerja (Ps 3 UU No 1 tahun 1970)
1. Mencegah & (-) kecelakaan
2. Mencegah, (-) & memadamkan kebakaran,
3. Mencegah & (-) bahaya peledakan
4. Memberikan kesempatan atau jalan menyelamatkan diri dari keadaan
berbahaya
5. Memberikan P3K
6. Memberikan alat2 perlindungan diri pekerja
7. Mencegah & mengendalikan suhu, kelembaban, debu, asap, uap, gas,
radiasi, suara , getaran
8. Mencegah & mengendalikan timbulnya PAK
9. Penerangan yg cukup & sesuai
10. Suhu & kelembaban udara yg baik
11. Penyegaran udara yg cukup
12. Kebersihan, kesehatan ketertiban
13. Keserasian : tenaga kerja, lingk., cara dan proses kerja
14. Bongkar muat, perlakuan & penyimpanan barang
15. Mengamankan & memelihra segala jenis bangunan
16. Mencegah erkena aliran listrik berbahaya
17. Menyesuaikan & menyempurnakan pengamanan kerja
Syarat-syarat K3 (UU No.1/70 pasal 3) yg berkaitan
dg Kesehatan Kerja & Lingkungan Kerja :
1. Memberikan P3K
2. Memberikan APD
3. Mencegah & mengendalikan timbul/menyebar luasnya
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, gas,
hembusan
4. Mencegah dan mengendalikan PAK
5. Memperoleh penerangan yang cukup & sesuai
6. Menyelenggarakan suhu & lembab udara yang baik
7. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
8. Memelihara kebersihan, kesehatan & ketertiban.
9. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja,
lingkungan, cara kerja & proses kerjanya.
KEWAJIBAN PENGURUS PERUSAHAAN
(Ps 8, 9, 10 UU No 1 tahun 1970)
Ps 8 :
• Pemeriksaan kesehatan badan, kondisi mental &
kemampuan fisik TK yang akan diterima & akan
dipindahkan sesuai sifat pekerjaan
• Pemeriksaan kes TK secara berkala oleh dokter yg
ditunjuk pgsh & dibenarkan oleh Direktur
Pasal 9
(1) Pengurus wajib menunjukan dan menjelaskan kpd
TK baru :
• Kondisi2 & bahaya2 yg dapat timbul dalam tempat kerja
• Semua alat pengaman dan alat2 perlindungan yg
diharuskan
• Alat2 perlindungan diri (APD) bagi tenaga kerja ybs.
• Cara2 dan sikap kerja yang aman
(2) Hanya mempekerjakan TK apabila sudah meyakini
bahwa tenaga kerja telah memahami syarat2 K3
(3) Pengurus wajib memberikan pembinaan K3
(4) Pengurus wajib memenuhi dan mentaati semua
ketentuan yang berlaku bagi usaha & tempat kerja
yg dijalankan
Pasal 10
Adanya Panitia Pembina K3 (Permenaker No. 04/Men/1987)
b. Norma yang khusus mengatur Kesehatan Kerja
PP No. No. 7 tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan
Penggunaan Pestisida.
Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat
Kesehatan, Kebersihan, Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja
Permennaker No. Per. 03/Men/1985 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pemakaian Asbes
Permenaker No. Per. 03/Men/1986 tentang Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Di Tempat Kerja Yang Mengelola Pestisida
Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya Di Tempat Kerja
Permenakertrans No. 13 Men/2011 tentang Nilai Ambang Batas
Faktor Fisika dan Faktor Kimia Di Tempat Kerja
Instruksi menaker No. Ins. 01/Men/1988 tentang Peningkatan Pengawasan dan Penertiban
terhadap Pengadaan Kantin dan Toilet di Perusahaan
d. Norma yang berkaitan dengan Kesehatan Kerja
JUKLAK/JUKNIS :
Kepdirjen No 22 Th 2008 : Peny. Ply. Kes. Kerja
Kepdirjen No. 53 Th 2009 : Pelatihan & Lisensi Ptgs P3K
37
POKOK PERHATIAN DALAM PENGAWASAN
NORMA KESEHATAN KERJA
Pemenuhan terhadap
Persyaratan/Norma Kesehatan Kerja
I. Sumber bahaya kesehatan (Health
Hazard) di tempat kerja :
2. Proses produksi :
penanganan bahan, pengolahan, pengemasan,
penyimpanan, pengangkutan, pemusnahan dll.
3. Kondisi pekerja :
pengetahuan, keterampilan, Cara kerja, sikap
kerja, kedisiplinan, kondisi kesehatan, tingkat
kelelahan dll
Jenis-Jenis Sumber Bahaya
Di Tempat Kerja
Perenca PENCAPAIAN
PELAKSANAAN TUJUAN
naan
Identifikasi : PEDOMAN
• PERMASALAHAN STANDAR • QUALITY OF PRODUCT
• FAKTOR RISIKO • ON TIME DELIVERY
• KEBUTUHAN (SKALA • TURN OVER PEKERJA
PRIORITAS) MONITORING & • EFISIENSI
(COST & BENEFIT)
EVALUASI
PERATURAN
PERUNDANGAN
TERKAIT
PRODUKTIVITAS
KESEJAHTERAAN
Kesimpulan
Setiap tenaga kerja selalu berhadapan dengan kondisi kerja
yang berisiko terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
(PAK)
Untuk menjaga kondisi tenaga kerja agar tetap sehat dan
produktif dilakukan upaya kesehatan kerja secara
komprehensif yang meliputi upaya kesehatan preventif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif
Upaya kesehatan kerja dilakukan melalui penyelenggaraan
pelayanan kesehatan kerja dengan mengacu pada peraturan
perundangan K3 bidang Kesehatan Kerja
Untuk menjamin penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja
telah dilakukan sesuai dg ketentuan peraturan perundangan,
maka pengawasan norma kesehatan kerja mutlak dilakukan
oleh setiap pegawai pengawas ketenagakerjaan
50
Fakta di Lapangan
(Bahan Diskusi)
Masih banyak perusahaan yang belum
melaksanakan norma kesehatan kerja
Pelaksanaan norma kesehatan kerja masih
banyak yang belum sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku
Pengawasan terhadap pelaksanaan norma
kesehatan kerja masih belum banyak dilakukan
(belum diprioritaskan)
Apa yang harus dilakukan ?