Anda di halaman 1dari 33

KEPERAWATAN

KESEHATAN KERJA

Ns. Jufrizal, M.Kep


Pengertian
Upaya kesehatan kerja adalah upaya
penyeserasian antara kapasitas, beban, dan
lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat
bekerja secara sehat tanpa membahayakan
dirinya sendiri maupun masyarakat
disekelilingnya, agar diperoleh produktivitas
kerja yang optimal.
Prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan
dalam bekerja meliputi beberapa aspek,
antara lain relaksasi (posisi duduk yang baik
dan benar), pencahayaan, ruangan
komputer dan kualitas udara, gangguan
suara, kesehatan dan keamanan kerja, dan
kebiasaan dalam bekerja.
Upaya kesehatan kerja meliputi ;
mengidentifikasi permasalahan,
mengevaluasi, dan dilanjutkan dengan
tindakan pengendalian. Sasaran kesehatan
kerja adalah manusia dan meliputi aspek
kesehatan dari pekerja itu sendiri (Nies &
McEwen, 2019).
Tujuan promosi kesehatan
Kesehatan Kerja
a. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja
masyarakat pekerja di semua lapangan kerja setinggi-
tingginya baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya.
b. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat
pekerja yang diakibatkan oleh keadaan atau kondisi
lingkungan kerjanya.
c. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di
dalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan
kesehatan.
d. Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis
pekerjanya.
Lingkungan Kerja dan Penyakit
Akibat Kerja yang Ditimbulkan

Menurut ILO (2013) penyakit akibat kerja


dan berhubungan dengan pekerjaan dapat
disebabkan oleh pemajanan dilingkungan
kerja
WHO membedakan empat kategori Penyakit
Akibat Kerja :
a.Penyakit yang hanya disebabkan oleh
pekerjaan, misalnya Pneumoconiosis.
b.Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah
pekerjaan, misalnya Karsinoma Bronkhogenik.
c.Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah
satu penyebab di antara faktor-faktor penyebab
lainnya, misalnya Bronkhitis khronis.
d.Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu
kondisi yang sudah ada sebelumnya, misalnya
asma.
Untuk mengantisipasi dan mengetahui
kemungkinan bahaya dilingkungan kerja
ditempuh tiga langkah utama:
a.Pengenalan Lingkungan Kerja
b.Evaluasi lingkungan kerja
c.Pengendalian lingkungan kerja
Penerapan konsep lima tingkatan
pencegahan penyakit pada penyakit akibat
kerja (ILO, 2013), yaitu :
a.Peningkatan kesehatan (health promotion).
Misalnya: pendidikan kesehatan, meningkatkan
gizi yang baik, pengembangan kepribadian,
perusahaan yang sehat dan memadai, rekreasi,
lingkungan kerja yang memadai, penyuluhan
perkawinan dan pendidikan seksual, konsultasi
tentang keturunan dan pemeriksaan kesehatan
periodik.
b. Perlindungan khusus (spesific protection).
Misalnya: imunisasi, hiegiene perorangan,
sanitasi lingkungan, serta proteksi
terhadap bahaya dan kecelakaan kerja.
c. Diagnosis (deteksi) dini dan pengobatan
tepat (early diagnosis and prompt
treatment).
Misalnya: diagnosis dini setiap keluhan
dan pengobatan segera serta
pembatasan titik-titik lemah untuk
mencegah terjadi komplikasi.
d. Membatasi kemungkinan kecacatan
(disability limitation).
Misalnya: memeriksa dan mengobati
tenaga kerja secara komprehensif,
mengobati tenaga kerja secara sempurna,
dan pendidikan kesehatan.
e. Pemulihan kesehatan (rehabilitation).
Misalnya: rehabilitasi dan
memperkerjakan kembali para pekerja
yang menderita cacat. Sedapat mungkin
perusahaan mencoba menempatkan
karyawan-karyawan cacat di jabatan-
jabatan yang sesuai.
Peran Dan Fungsi Perawat Dalam
Keperawatan Kesehatan Kerja

Fungsi dan Tugas Perawat Dalam


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di
industri adalah sebagai berikut (Effendy,
1998 dalam Effendy dan Makhfudli, 2009)
a. Fungsi perawat
1) Mengkaji masalah kesehatan
2) Menyusun rencana asuhan keperawatan
pekerja
3) Melaksanakan pelayanan kesehatan dan
keperawatan terhadap pekerja.
4) Melakukan penilaian terhadap asuhan
keperawatan yang telah dilakukan.
b. Tugas Perawat
1) Mengawasi lingkungan pekerja
2) Memelihara fasilitas kesehatan perusahaan.
3) Membantu dokter dalam pemeriksaan kesehatan pekerja.
4) Membantu melakukan penilaian terhadap keadaan kesehatan
pekerja.
5) Merencanakan dan melaksanakan kunjungan rumah dan
perawatan di rumah kepada pekerja dan keluarga pekerja yang
mempunyai masalah kesehatan.
6) Ikut berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan K3
terhadap pekerja
7) Ikut berperan dalam usaha keselamatan kerja.
8) Memberikan pendidikan kesehatan mengenai KB terhadap pekerja
dan keluarganya.
9) Membantu usaha penyelidikan kesehatan pekerja.
10) Menggoordinasi dan mengawasi pelaksanaan K3.
MASYARAKAT PEKERJA
PENENTU PEMBANGUNAN !!!
Usila 4.53% Balita 10.09%
Berdaya ungkit
penurunan IMR Usia Sekolah 20.53%
& MMR

Usia Kerja 65.03%


UPAYA KESEHATAN KERJA
Kemiskinan
Berkurang

Ekonomi
Pekerja
keluarga
sehat & produktif
meningkat
STRATEGI
PROGRAM KESEHATAN KERJA

• Pengembangan kebijakan dan pemantapan


manajemen UKK
• Peningkatan jejaring kes. Kerja
• Peningkatan promosi risiko akibat
pekerjaaan
• Pengembangan Surveilan Epidemiologi
Kesehatan Kerja termasuk SIM Kes Kerja
• Peningkatan SDM Kesehatan Kerja
• Pengembangan model pembinaan Upaya
Kesehatan Kerja
▪ Pengembangan Model pelayanan kes.
Kerja berbasis wilayah

▪ Penggalian, pengembangan &


pemanfaatan potensi spesifik daerah

▪ Penghimpunan potensi yang dimiliki


para pelaku K3 dalam azas
kebersamaan & saling
menguntungkan

▪ Proaktif terhadap segala perubahan


dalam mengantisipasi dampak
globalisasi & pasar bebas
ILMU KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA

Cabang dari Ilmu Keperawatan Kes


Masyakat yang memberi yan pada tenaga
kerja/kelompok tenaga kerja yg berfokus
pada Promosi, proteksi dan pemulihan
kesehatan naker dalam hubungannya
dengan keselematan dan lingkungan yang
sehat bersifat otonom dan independen
dalam penatalaksanaan keperawatan
(AAOHN= American Assocation of
occupational Health Nursing (1994)

3/12/2020
KESEHATAN KERJA
• Kesehatan fisik maupun psikis pekerja sehubungan
dgn pekerjaannya (mencakup metode kerja,
kondisi kerja dan lingkungan kerja ) yang mungkin
dapat menyebabkan kecelakaan, penyakit ataupun
perubahan kesehatan pekerja (WHO, 1950)

• Selain kesehatan fisik, psikis dan keselamatan


pekerja sebagaimana yang dirumuskan oleh WHO
pada tahun 1950, juga mencakup kesejahteraan
sosial dan kemampuan untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomi
(WHO, 1994, 1995)
RUANG LINGKUP AKTIVITAS DOKTER K3, OHN, dan DENGAN AHLI
KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA

AHLI KESEHATAN
LINGKUNGAN KERJA Pencegahan Pengobatan

Sumber Lingkungan kerja


Penyakit/
bahaya Gangguan
Pola Pajanan Kesehatan

Metabolit
Kimia
Ž
Gejala Klinis
Fisika
Ž
Biologik
Ž
Ergonomi
Ž Faktor Lingk
Psikososial
Ž Dokter/
Stresses
nurse
PRINSIP KESEHATAN KERJA

PENYERASIAN

Kapasitas Kerja: Beban Kerja: Lingkungan Kerja:


-Status Kes & Gizi - Beban Fisik: -Bising,panas,
-Sex - Mengangkat,
getaran, radiasi
-Umur - Mendorong,dll -Debu, uap, larutan
-Pendidikan -Beban Mental -Bakteri, virus
-Keterampilan -dll
3/12/2020
SASARAN KESEHATAN KERJA

• Pekerja
– Fisik
– Mental
– Sosial
• Lingkungan kerja
- F. fisik
- F. Kimia
- F. Biologi
- F. Ergonomi
- F. Psykososial
• Bahan baku
• Mesin/alat bantu kerja dan proses kerja
PEKERJA

SEHAT (85%) SAKIT (15%)

PENYERASIAN PROMOSI PENCEGAHAN PENGOBATAN PEMULIHAN

KESEHATAN KERJA KEDOKTERAN KERJA

ERGONOMI PERILAKU LINGK GIZI SAFETY

-Diagnosa -Rehab
-Therapi -Kompensasi

Unsafe Unsafe
Action 80% Condition 20%
STRATEGI
PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Adalah : Program pelayanan paripurna


terdiri dari :
1. Pelayanan promotif,
2. Pelayanan preventif,
3. Pelayanan kuratif
4. Pelayanan rehabilitatif

Yang dilaksanakan dlm suatu sistem terpadu


1. PELAYANAN PROMOTIF

• Pendidikan dan penyuluhan ttg kesehatan


kerja
• Pemeliharaan berat badan ideal
• Perbaikan gizi, menu seimbang dan
pemilihan makanan yang sehat
dan aman, Higiene Kantin
• Pemeliharaan tempat,cara & ling kerja yg
sehat (Hygiene&sanitasi)
• Kegiatan fisik,Olah raga,kebugaran
• Konseling kejiwaan, berhenti rokok/napza dll
2. PELAYANAN PREVENTIF

• Pemeriksaan kesehatan: pemeriksaan


awal, berkala & khusus.
• Imunisasi
• Kesehatan Lingkungan Kerja
• Perlindungan diri thd bahaya2 dari
pekerjaan
• Penyerasian manusia dgn mesin & alat
kerja (ergonomi)
• Pengendalian bahaya lingkungan kerja
(Faktor Fisik, Kimia, Biologi, Ergonomi,
Psikososial)
• Suplemen Gizi
• Survailance Kesehatan Kerja
3. PELAYANAN KURATIF

• Pelayanan diberikan pada pekerja


yang sudah mengalami gangguan
kesehatan
• Pelayanan diberikan meliputi
pengobatan thd penyakit umum
maupun penyakit akibat kerja
• Terapi PAK dengan terapi
kasual/utama & terapi simtomatis
MOTTO
Pada Penyakit Akibat Kerja
“Mencegah lebih baik dari pada mengobati”
Diagnosa
Pengobatan/
Penyembuhan

Gangguan /Penyakit
Lingkungan tak sehat

Harus diputuskan

Diupayakan

Lingkungan sehat Karyawan sehat


4. PELAYANAN REHABILITATIF

• Latihan dan pendidikan


pekerja untuk dapat
menggunakan
kemampuannya yg masih ada
secara maksimal.
• Penempatan kembali pekerja
yang cacat secara selektif
sesuai kemampuannya.
RUJUKAN KESEHATAN KERJA

• RUJUKAN MEDIK →
pengobatan & rehabilitasi →
Pos UKK → Pusk → BKKM →
RSU/RS.Khusus

• RUJUKAN KESEHATAN →
- Sampel Lingkungan → BTKL/Balai
Hyperkes
- Sampel Lab → BLK
3/12/2020
- Kasus Pencemaran → Kab/Kota

Anda mungkin juga menyukai