Disampaikan oleh;
RICE ROZALIA, SSTP, M.Si
2
Pengertian
KESEHATAN KERJA
7
Berbagai Kondisi di Tempat Kerja memiliki berbagai faktor bahaya
Karakteristik masalah kesehatan
tenaga kerja
Pekerja adalah masyarakat yg memiliki double
risiko 1. Risiko umum & 2. Risiko di tpt kerja
Setiap pekerja berhadapan dg risiko bahaya di tempat
kerja berisiko penyakit/ganguan kesehatan
berupa :
◦ Penyakit akibat kerja/PAK (occupational diseases)
◦ Penyakit umum yang dicetuskan, dipermudah atau
diperberat oleh bahaya di tempat kerja atau Penyakit
terkait kerja (work related disease)
Pengobatan pada pekerja yang sakit harus
menggunakan pendekatan kesehatan kerja
Penempatan pekerja harus disesuaikan
dengan kondisi kesehatannya
Pelayanan Kesehatan Kerja
(Occupational Health Services)
Pelayanan Kesehatan Kerja merupakan salah satu
lembaga K3/unit kerja yang ada di perusahaan,
sebagai sarana perlindungan tenaga kerja terhadap
setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan
atau lingkungan kerja.
Suatu pelayanan kesehatan yang dilakukan dalam
rangka pembinaan, pencegahan, diagnosa,
pengobatan, perawatan dan rehabilitasi terhadap
kasus kecelakaan kerja dan atau penyakit yang
berhubungan dengan pekerjaan melalui upaya
kesehatan preventif, promotif, kuratif &
rehabilitatif di tpt kerja
10
Program Kesehatan Kerja dilakukan melalui Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja/PKK (Occupational Health Services)
11
Upaya kesehatan kerja sec komprehensif :
Kewajiban Pengurus :
1. Memberikan PKK sesuai kemajuan ilmu & teknologi
2. Memberikan kebebasan profesional kepada dokter
yang menjalankan Pelayanan Kesehatan Kerja.
Dokter dan tenaga kesehatan dalam melaksanakan
Pelayanan Kesehatan Kerja diberikan kebebasan untuk
memasuki tempat-tempat kerja untuk melakukan
pemeriksaan-pemeriksan dan mendapatkan keterangan-
keterangan yang diperlukan.
3. Menyampaikan laporan pelaksanaan PKK secara rutin
kpd Dinas Tenaga Kerja setempat dengan tembusan
kpd Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi up.
Direktur Pengawasan Norma K3.
14
Kewajiban dalam Pelayanan Kesehatan Kerja (PKK)
Permenakertrans No. 03 Tahun 1982
15
Fungsi & Manfaat Pelayanan Kesehatan
Kerja
Sebagai sarana perlindungan kesehatan tenaga
kerja melalui
Menekan angka kecelakaan dan penyakit akibat
kerja (dg upaya promotif dan preventif)
menangani/mengatasi kasus kecelakaan,
penyakit akibat kerja dan gangguan kesehatan
lainnya (melalui upaya kuratif dan rehabilitatif)
Mencegah/mengurangi kehilangan jam kerja
Meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan
kerja.
16
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dapat
dilakukan dalam bentuk salah satu dari 3 (tiga) pola
sebagai berikut :
1) Pelayanan kesehatan kerja diselenggarakan sendiri
di dalam perusahaan (berupa klinik atau rumah sakit
perusahaan);
2) Pelayanan kesehatan kerja melalui ikatan kerja
sama dengan fasilitas kesehatan di luar
perusahaan/PROVIDER. Dibuat MOU antara perusahaan
dg unit pelayanan kesehatan di luar perusahaan
(misalnya rumah sakit, klinik, praktek dokter dll.).
Dalam hal ini upaya kesehatan preventif dan
promotifnya dilakukan melalui kunjungan dokter ke
perusahaan;
3) Pelayanan kesehatan kerja yang diselenggarakan
secara bersama. Dalam hal ini beberapa perusahaan
(pada suatu kawasan industri) bersama-sama
menggunakan satu klinik di kawasan tersebut.
17
TATA CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN KERJA
Perusahaan dengan
Kuratif, Rehabilitatif &
B tingkat risiko Preventif dan Promotif
Rujukan
rendah
1. Jumlah tenaga kerja pembinaan dan pengawasan diberikan selama jam
> 500 s.d 1.000 orang kesehatan kerja dan kerja dan selama ada
lingkungan kerja minimal shift kerja dengan 500
setiap 2 bulan sekali orang tenaga kerja atau
lebih
2. Jumlah tenaga kerja pembinaan dan pengawasan
200 s/d 500 orang kesehatan kerja dan
diberikan minimal setiap
lingkungan kerja minimal
2 hari sekali
setiap 3 bulan sekali
Mencegah dehidrasi
Menjaga kondisi kesehatan
Indikator hidrasi pekerja dari Warna Urine
Penyediaan Wastafel dan sabun/hand soap
Menjaga kebugaran
Meningkatkan motivasi dan
gairah kerja
Mengurangi stress
Memelihara kesehatan
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja:
•Sebelum bekerja untuk menentukan pekerjaan yang sesuai
•Secara berkala minimal 1 tahun sekali untuk memantau
kondisi kesehatan pekerja
Keterkaitan penyelenggaraan PKK di Era SJSN/BPJS:
1) BPJS Kesehatan (BPJS1)
Memberikan pelayanan kuratif sebagaimana
pelayanan JPK Jamsostek sebelumnya melalui
layanan kesehatan yg ditunjuk/provider.
Perusahaan yang memiliki klinik atau RS sendiri-
bisa sekaligus menjadi mitra BPJS1 (ditunjuk sbg
provider/Faskes tingkat 1)
2) BPJS Ketenagakerjaan
membiayai kasus kecelakaan kerja & PAK
(pengobatan, perawatan, rehabilitasi dll pada Trauma
Center) termasuk memberikan kompensasi JKK
Pembayaran premi JKK didasarkan pada tingkat risiko
lingkungan kerja
33