Anda di halaman 1dari 31

Bahaya lingkungan kerja

By: Hana Ike, MPH


Defenisi lingkungan kerja:
• Menurut “ILO” (International labour organization)

Lingkungan kerja adalan faktor-factor lingkungan


yang memberikan dampak pada kesehatan
tenaga kerja.
Defenisi lingkungan kerja (Cont.):
Lingkungan Kerja adalah aspek Higiene di Tempat Kerja yang di
dalamnya mencakup faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi dan
psikologi yang keberadaannya di Tempat Kerja dapat mempengaruhi
keselamatan dan kesehatan Tenaga Kerja. Permenaker 05 tahun 2018
Faktor-factor yang mempengaruhi kesehatan
tenaga kerja:
• Beban kerja (Fisik, mental)

• Kapasitas kerja (Keterampilan, kesegaran jasmani dan rohani,


status kesehatan dan gizi, Usia, jenis kelamin, ukuran tubuh)

• Lingkungan kerja (Fisika, kimia, biologi, ergonomic, psikologi)


HAZARD & RISIKO
• HAZARD
Suatu keadaan/kondisi yang dapat mengakibatkan (berpotensi)
menimbulkan kerugian (injury/penyakit) bagi pekerja

• RISIKO
Kemungkinan/peluang suatu hazard menjadi suatu kenyataan
• Pajanan, Frekuensi, Konsekuensi
• Dose - Response
Lingkungan kerja fisika
Faktor Fisika adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas Tenaga Kerja yang
bersifat fisika, disebabkan oleh penggunaan mesin, peralatan, bahan dan kondisi
lingkungan di sekitar Tempat Kerja yang dapat menyebabkan gangguan dan
penyakit akibat kerja pada Tenaga Kerja, meliputi:
1. Iklim Kerja;
2. Kebisingan;
3. Getaran;
4. radiasi gelombang mikro;
5. Radiasi Ultra Ungu (Ultra Violet);
6. radiasi Medan Magnet Statis;
7. tekanan udara;
8. Pencahayaan.
Iklim kerja

• Iklim Kerja adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembaban,


kecepatan gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat
pengeluaran panas dari tubuh Tenaga Kerja sebagai akibat
pekerjaannya meliputi tekanan panas dan dingin.
Hazard Lingkungan Fisik
Radiasi non pengion: UV light, infra merah, microwave
(gelombang mikro)
• Efek kesehatan: gangguan mata (sementara-permanen), gangguan pada
kulit

Radiasi pengion: sinar X, sinar α, sinar β, dll


• Efek akut: syndrom SSP, gangguan pencernaan, gangguan hematopoietik
• Efek kronis: karsinogenesis, kerusakan genetic

Pengendalian:
• Tempatkan sumber radiasi secara benar (mis: ruang isolasi)
• Lindungi operator dgn APD
Hazard Lingkungan Fisik (Cont.):
Bising: suara yg tidak dikehendaki
• Efek terhadap pekerja
• Gangguan Fisiologis
• Gangguan Psikologis
• Gangguan Patologis Organis

Pengendalian
• Substitusi
• Eliminasi
• Administrasi
Hazard Lingkungan Fisik (Cont.)

Suhu/Temperatur
• Suhu tinggi: heat stroke & heat cramps
• Pengendalian: air minum, asupan garam, istirahat, tidur, pakaian,
aklimatisasi
Hazard Lingkungan Fisik (Cont.)
Pencahayaan
• Mengakibatkan kelelahan pada mata;
• Iritasi, mata berair, mata merah, sakit kepala, contrast
sensitivity, akomodasi menurun
• Pengendalian:
• Sumber pencahayaan: intensitas, sumber cahaya, efisiensi &
efektivitasnya
• Keadaan lingkungan tempat kerja: luas, jendela, langit2/dinding
• Tenaga kerja: kemampuan penglihatannya, kondisi kesehatan
Hazard Lingkungan Fisik (Cont.)
Frosbite (radang dingin), akibat suhu sangat rendah di bawah titik
beku
Chilblains (bengkak karena kedinginan), akibat bekerja di tempat
cukup dingin untuk waktu yang lama
Trenchfoot (matinya jaringan permukaan), akibat terendam air dingin
cukup lama
Getaran, akibat terpajan terhadap getaran dapat menimbulkan
Raynaud Syndrome
HAZARD LINGKUNGAN KIMIA

Inorganic: lead (timah), arsenic, silica


Organic: solvent (pelarut), vapours (uap) & gases
Efek Kesehatan:
• Asbes  Asbestosis (preparasi tekstil terbuat dari asbes)
• Silica  Silikosis (perusahaan granit,keramik)
• Byssinosis (industri tekstil)
• Anthracosis (tambang batu bara)
• Larutan korosif (menimbulkan kerusakan kulit)
• Gas sianida, asam sulfida dan karbon monoksida
• Uap logam (menimbulkan ‘demam uap logam’, dermatitis)
HAZARD BIOLOGI
MIKRO ORGANISME (bakteri, virus, fungi)  toksin, infeksi, alergi
ARTHROPODA (serangga, dll)  sengatan  infeksi
TUMBUHAN TINGKAT TINGGI (toksin & allergen)  dermatitis, asma,
pilek
TUMBUHAN TINGKAT RENDAH (yang membentuk spora)
VERTEBRATA (protein allergen)  urine, saliva, faeces, kulit/rambut 
allergi
INTERVETEBRATA selain ARTHROPODA (cacing, protozoa)
Hazard ergonomic:
• To be continue…………………………..
BAHAYA LINGKUNGAN
ERGONOMI & PSIKOLOGI
By: HANA IKE, MPH
FAKTOR ERGONOMI
Setiap tempat kerja atau kegiatan yang bisa menyebabkan/
menimbulkan tekanan terhadap fisik/ jiwa ataupun perlakuan yang
tidak pantas terhadap bagian tubuh seseorang.

KETIDAKNYAMAN DALAM BEKERJA


FAKTOR ERGONOMI

YAITU FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESERASIAN ANTARA TENAGA


DAN PEKERJAANNYA (CARA KERJA, POSISI KERJA, ALAT KERJA, BEBAN
KERJA) KETIDAKSERASIAN DARI FAKTOR DI ATAS DAPAT MENIMBULKAN
KECELAKAAN KERJA SAKIT OTOT, SAKIT PINGGANG, CEDERA
PUNGGUNG, DLL.
FAKTOR ERGONOMI

Desain lokasi kerja yang buruk


• Tata ruang kerja buruk
• Persyaratan penanganan material berlebihan
• Penanganan material terlalu berlebihan
• Desain peralatan dan alat kerja yang buruk.
FAKTOR ERGONOMI

Pekerjaan yang mengharuskan perpindahan bolak-balik


Beban tangung-jawab berlebihan
Pengaturan shift yang jelek
Ketidakserasian jam kerja dengan istirahat
BAHAYA PROSEDUR KERJA
Setiap penerabasan (jalan pintas) atau penyimpangan terhadap
peraturan dari prosedur kerja, misalnya: tidak mengikuti langkah demi
langkah Operation Guide atau JSA.
 Berjalan di bawah pipa-pipa instalasi.
 Melompati langkah-langkah prosedur yang ditetapkan.
 Menangani peralatan listrik tanpa menyegelnya lebih dulu.
 Tidak mengenakan PPE.
 Memulai pekerjaan tanpa Surat Ijin Kerja.
Tanda sistem kerja yang tidak ergonomi
• Hasil kerja yang tidak memuaskan
• Sering terjadi kecelakaan
• Pekerja sering melakukan kesalahan
• Pekerja mengeluh adanya nyeri atau sakit pada leher, bahu, punggung
• Alat kerja atau mesin yang tidak sesuai dengan karakteristik fisik
pekerja
• Pekerja terlalu cepat lelah dan butuh istirahat yang panjang
Tanda sistem kerja yang tidak ergonomi
• Postur kerja yang buruk, misalnya sering membungkuk,menjangkau
atau jongkok.
• Lingkungan kerja yang tidak teratur, bising, pengap atau redup
• Pekerja mengeluhkan beban kerja yang berlebih
• Komitmen kerja yang rendah
• Hilangnya sikap kepedulian terhadap pekerjaan
Kaitan Ergonomi dan Dunia Kerja
• Mampu mewujudkan slogan “ENASE” yaitu Efektif, Nyaman, Aman,
Sehat, Efisien.
• Efektif : bekerja dengan efektif hingga target terpenuhi.
• Nyaman: pekerja tidak gampang lelah
• Aman : Tidak was-was dalam bekerja
• Sehat : Kondisi dimana karyawan tidak sakit
• Efisien : bekerja dengan gerakan, usaha, waktu dan kelelahan yang
sedikit mungkin.
ENASE

Metode Lingkungan Peralatan Kerja


BAHAYA PSIKOLOGIS
Bahaya Psiko-social
Potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan
oleh kondisi aspek-aspek psikologis
ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang
mendapatkan perhatian.
Aspek-aspek psikososial:
• Penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat,
kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya;
• Sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai;
• kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya
sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh;
• Hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam
organisasi kerja.
Bahaya psikososial dapat meliputi:
Beban kerja
Rutinitas kerja
Masalah organisasi
Konflik antara pekerja maupun antara pekerja dengan pimpinan
Suasana kerja yang buruk
Gejala stress
• Kepuasan kerja rendah
• Kinerja yang menurun
• Semangat dan energi menjadi hilang
• Komunikasi tidak lancar
• Pengambilan keputusan jelek
• Kreatifitas dan inovasi kurang
• Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif

Pengelolaan stress dapat dilakukan melalui pendekatan individu dan


organisasi.
Gangguan emosional yang timbul:
• Cemas
• Gelisah
• Gangguan kepribadian
• Penyimpangan seksual
• Ketagihan alkohol dan psikotropika
Faktor risiko psikologis dalam kecelakaan adalah
potensi pikiran, perasaan, dan perilaku yang
mungkin terjadi sebagai akibat dari peristiwa stres

Anda mungkin juga menyukai