Anda di halaman 1dari 20

Pengertian Pengarahan

George R Terry
Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok, agar mau
bekrjasama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai
tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha pengorganisasian.
Koonz dan O’Donnel
Pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang
ditimbulkan oleh adanya peraturan terhadap bawahan-bawahan untuk
dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan
perusahaan yang nyata.
Pengarahan juga sering disebut dengan
fungsi actuating (menggerakkan) atau fungsi directing. Artinya:
manajer diposisi tinggi menggerakkan pihak yang berada di posisi tepat
dibawahnya.

Actuating adalah usaha. Atau ikhtiar manajemen. Dijalankan agar


tujuan manajemen tercapai. Tindakannya menggunakan perencanaan
sebagai pedomannya.
Agar pengarahan berjalan dengan baik, dibutuhkan kepemimpinan
(leadership) yang baik. Jiwa kepemimpinan yang baik bisa mengarahkan
orang dengan baik. Dengan jelas. Saling kerja sama dan yang penting:
tidak terjadi pertentangan. Atau paling tidak: meminimalisir potensi
pertentangan.Yang bisa berujung pada konflik.
Bagaimana melakukan pengarahan yang
baik?
Kuncinya: komunikasi.

Pemimpin harus punya kemampuan komunikasi yang baik. Jelas, mudah


dimengerti. Pesan dan instruksi yang diberikan: harus sampai. Bisa
diterima dengan baik. Supaya bisa dijalankan dengan baik juga.

Sebagus apapun perencanaannya, seganteng artispun manajernya, jika


tidak punya kemampuan komunikasi yang baik: bahawan akan kesulitan
menjalankan perintahnya. Mengeksekusi perencanaannya. Hasilnya tidak
akan maksimal. Atau malah membuat masalah. Konflik. Ujung ujungnya:
rugi.
Secara teori manajemen. Ada beberapa hal yang mesti dilakukan oleh
pemimpin. Untuk mengarahkan anggota bawahannya.

1. Memberi orientasi tugas yang harus dijalankan


2. Memberi petunjuk baik petunjuk umum dan petunjuk yang khusus
3. Mempengaruhi anggota bawahan
4. Memotivasi anggota yang menjalankan tugas.
Jenis-Jenis Perintah
1. Perintah umum dan khusus
Penggunaan perintah ini sangat bergantung pada preferensi manajer,
kemampuan untuk meramalkan keadaan serta tanggapan yang diberikan oleh
bawahan.Perintah umum memiliki sifat yang luas, serta perintah khusus bersifat lebih
mendetail.
2. Perintah lisan dan tertulis
Kemampuan bawahan untuk menerima perintah sangata mempengaruhi apakan
perintah harus diberikan secara tertulis atau lisan saja.Perintah tertulis memberikan
kemungkinan waktu yang lebih lama untuk memahaminya, sehingga dapat
menghindari adanya salah tafsir. Sebaliknya, perintah lisan akan lebih cepat diberikan
walaupun mengandung resiko lebih besar. Biasanya perintah lisan ini hanya diberikan
untuk tugas-tugas yang relatif mudah.
3. Perintah formal dan informal
Perintah formal merupakan perintah yang diberikan kepada bawahan sesuai
dengan tugas/aktivitas yang telah ditetapkan dalam organisasi.Sedangkan perintah
informal lebih banyak mengandung saran atau dapat pula berupa bujukan dan ajakan.
Tujuan Fungsi Pengarahan
1. Memprakarsai Aksi (initiatos action)
Bawahan tidak akan memulai pekerjaan, jika tidak ada yang
menyuruhnya. Tidak ada yang menuntunnya. Bawahan pasti takut salah. Takut
tidak sesuai.

Untuk itu, pengarahan dari atasan sangat diperlukan.

Apa yang harus mereka lakukan?


Kapan harus dilakukan?
Bagaimana cara melakukannya?

Fungsi pengarahan bisa menjelaskan itu semua. Atasan harus


mengkomunikasikannya.

Fungsi pengarahan membuat karyawan bisa memahami dan melaksanakan


pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh atasan.
2. Sebagai Alat Motivasi (means of motivation)
Hal yang umum: pegawai menjalankan apa yang diperintahkan hanya karena
tugasnya. Dia bekerja untuk mencari uang. Motivasi pegawai: uang. Kadang tidak
peduli dengan kondisi perusahaan. Dia hanya ingin bekerja dan mendapat uang.
Mereka menjalankan tugas yang diberikan. Selesai. Hasilnya? Belum tentu
maksimal.
Siapa peduli.
Fungsi pengarahan bukan hanya tentang menyuruh. Bukan hanya menuntut. Tapi
juga memotivasi pihak yang disuruh.
Setiap bawahan pasti punya masalahnya tersendiri. Punya hambatannya
tersendiri. Dan juga punya motivasi tersendiri. Manajemen atas harus bisa
memberikan penjelasan dan motivasi yang lebih. Untuk para bawahannya. Agar
menjalankan tugasnya secara maksimal, mendetail.

Pemimpin harus dekat dengan bawahan. Membuatnya punya motivasi berlebih


untuk menjalankan perintah yang sudah direncanakan. Kalau bisa: membaur dan
menyediakan reward and punishmentbagi bawahannya.
3. Mengintegrasikan Upaya (integrates efforts)
Setiap perusahaan pasti memiliki beberapa bagian. Beberapa departemen. Tiap bagian tidak
sama.
Yang punya tugasnya sendiri. Punya tanggungjawabnya sendiri. Dan mereka: berjalan sendiri.
Salah satu manfaat pengarahan adalah ini: membuatnya berjalan beriringan. Membuatnya saling
bekerja sama. Membuatnya tidak saling konflik kesesama. Intinya: saling terintegrasi. Diantara
bagian bagian, dintara departemen departemen, dan diantara individu individu dalam
perusahaan.
Integrasi sangat perlu. Agar langkah perusahaan sesuai dengan rencana yang diinginkan. Tidak
parsial, setengah setengah. Dan segala yang diusahakan menjadi efektif.
Agar berhasil, atasan harus melakukan "persuasive leadership". Pendekatan yang persuafi kepada
semua orang yang menjalankan tugasnya. Dan komunikasi yang efektif antar bagian bagian
diperusahaan.
Selama melakukan pengarahan, ini yang harus dilakukan oleh atasan: memberi petunjuk,
instruksi, dan inspirasi kepada bawahan. Kepada setiap departemen.

Jadi tidak hanya main asal tunjuk dan asal suruh saja.
4. Menyediakan Stabilitasi (privides stability)
Perusahaan akan senang jika bekerja dalam kondisi yang stabil. Siapapun suka dengan kondisi yang stabil.
Tidak sering terjadi perubahan. Tidak sering terjadi gejolak.Yang bisa merugikan. Dan memerlukan
banyak penyesuaian.
Potensi konflik pasti ada.
Stabiltias perusahaan harus diciptakan. Kondisi internal perusahaan harus stabil. Agar semua bagian bisa
berfungsi dengan sebagaimana mestinya. Fungsi pengarahan bisa dimaksimalkan untuk masalah ini.
Ini yang harus dimiliki manajer: komunikasi yang efektif, persuasif, supervisi yang tegas dan motifiasi.

Komunikasi yang efektif diperlukan: agar orang mengerti tugas dan tanggungjawabnya. Mengerti apa yang
harus dilakukan. Dan paham apa efek negatifnya.
Komunikasi yang persuasif diperlukan: agar orang yang tidak setuju menjadi setuju.Yang menolak menjadi
menerima.
Supervisi yang tegas diperlukan: agar orang mematuhi perintahnya, menjalankan perintah dengan
semestinya, tidak berani melakukan penyimpangan.
Motivasi diperlukan: Agar yang malas menjadi semangat, yang semangat jadi lebih semangat, yang
produktif menjadi lebih produktif.
Apabila semua itu bisa berjalan. Tidak ada alasan untuk internal perusahaan menjadi tidak stabil.
5. Penggunaan Sumber Daya dengan efisien
Fungsi pengarahan jelas akan mengarah kepada ini: efisiensi
perusahaan.

Orang, uang, alat, mesin selalu diarahkan agar efisien.

Dengan fungsi pengarahan orang akan jelas: dia akan melakukan


apa, dimana, kapan, menggunakan apa dan berapa anggarannya. Sudah
jelas. Efisien.

Pengarahan akan memagari hal hal yang tidak jelas.Yang tidak jelas
tentu tidak akan dijalankan.Yang tidak efisien ditinggalkan.

Dengan begitu: sumber daya yang dimiliki bisa bekerja secara


maksimal. Memberik keuntungan maksimum. Meminimalkan biaya.
Ujungnya: menambah profit.
1. Tingkah Laku Manusia (human behavior)
Tidak ada salahnya manajemen mempelajari ilmu ini: psikologi, antropologi, sosiologi,
psikologi sosial. Dan ilmu lainnya.Yang berhubungan dengan tingkah laku manusia.

Ilmu itu cukup penting. Jika dikaitkan dengan fungsi pengarahan. Karena ini: didalam
manajemen terdiri dari banyak orang. Banyak pihak. Banyak kepala. Banyak ide. Dan
banyak masalah.

Setiap anggota individu dalam manajemen: tidak sama. Tingkah lakunya berbeda.

Ada yang rajin. Ada yang malas. Ada yang penjilat. Ada yang pencitraan. Ada yang
agresif. Ada yang gila kuasa. Ada yang sungguh sungguh. Macam - macam tingkahnya.

Pengarahan tidak akan sukses jika tidak melihat bagaimana tingkah laku anggota
individu dalam organisasi. Ini penting. Pendekatan setiap individu: berbeda.
Pendekatan tiap kelompok kerja: berbeda. Cara mengarahkannya: berbeda.

Pengarahan tugasnya: menyatukan yang berbeda beda itu untuk kompak. Melakukan
hal yang sama. Secara bersama.Yang sesuai dengan tujuan organisasi.
2. Hubungan Manusia
Hubungan manusia disini adalah hubungan antar individu dengan individu. Atau individu dengan kelompok. Dalam
wadah organisasi.

Setiap anggota organisasi pasti akan berhubungan. Satu sama lain. Dengan membawa urusan masing masing.

Karena setiap individu tidak sama. Kepentingnya juga tidak sama. Tingkah lakunya tidak sama. Maka potensi konflik
akan ada. Oleh siapa saja. Bisa individu, bisa kelompok.

Fungsi pengarahan bisa digunakan untuk ini. Menyelaraskan hubungan manusia ini. Instruksinya digunakan untuk
menyatukan. Mempersempit ruang konflik. Menjembatani antar individu dan kelompok.

3. Kepemimpinan
Ini penting. Bahkan sangat penting. Untuk dipelajari oleh manajemen. Khususnya manajemen puncak. Atau pihak yang
punya bawahan. Sukses tidaknya pengarahan: terserah pemimpinnya. Terserah kepemimpinnya.

Pemimpin adalah orangnya. Kepemimpinan: gaya memimpinnya. Gaya mengarahkannya, gaya koordinasinya, gaya
membina anak buahnya. Agar mereka mau melakukan apa yang diinginaknnya.

Harus tahu: kapan tegas, kapan santun. Harus mengerti: kapan instruksi, kapan motivasi.

Pengalaman sangat berpengaruh terhadap sifat kepemimpinan seseorang.


4. Komunikasi
Mungkin ini adalah seninya fungsi pengarahan. Bagaimana cara
menyampaikan pesan. Caranya menyuruh orang. Caranya memotifasi
orang. Caranya meredakan konflik: komunikasi.

Ilmu mendasar yang harus dimiliki oleh manajemen.Yang punya wewenang


dalam pengarahan.

"Komunikasi adalah alat untuk menyampaikan perintah, laporan, berita,


ide,gagasan, pesan atau informasi dari komunikator (pengirim) kepada pihak lain
(penerima) agar di antara merekasaling berinteraksi".
Drs. H. Malayu S.P Hasibuan.
Ada 4 fungsi dari komunikasi:
1. Instruktive: memberi perintah kepada bawahan.
2. Evaluative: memberi laporan bawahan kepada atasan
3. Informative: menyampaikan berita, pesan sebagai info tambahan
4. Influencing: memberi saran atau nasihat.
6. Karakteristik Pengarahan
a. Pervasive Function
Pervasive function adalah bentuk pengarahan yang diterima diberbagai
tingkatan organisasi perusahaan. Setiap manajer. Setiap atasan
memberikan petunjuk kepada masing masing bawahannya.
b. Continous Activity
Fungsi pengarahan dilakukan terus menerus. Tanpa henti. Sepanjang
organisasi berdiri. Sepanjang perusahaan beroperasi. Dilakukan dengan
konsisten. Dengan kualitas dan cara yang berkembang.
c. Human Factor
Human faktor adalah perilaku manusia. Perilaku yang tidak sulit
diprediksi. Perilaku yang kompleks. Satu sama lain:tidak sama.
Sedangkan arahan yang diberikan: sama. Fungsi pengarahan sangat dekat
dengan human factor. Selalu diperhatikan. Dimanapun organisasinya.
Apapun bisnis perusahaannya.
d. Creative Activity
Ini salah satu fungsi pengarahan: mengubah rencana menjadi
tindakan. Jika tanpa diarahkan: seorang bawahan menjadi tidak aktif.
Tenaga, pikiran dan ide idenya tidak berkontribusi maksimal.
e. Executive Function
Maksudnya begini: bawahan menerima dan menjalankan intruksi
hanya dari atasannya saja. Fungsi pengarahan dijalankan oleh
semua executive. Atau semua level manajer. Disemua jenjang atau
tingkatan manajemen.

Selain pihak itu: intruksinya tidak akan dijalankan oleh bawahan.

f. Delegated Function
Atasan. Diamanapun itu. Siapapun itu. Punya keterbatasan. Dalam
bekerja memimpin bawahannya. Fungsi ini membuat pengarahan menjadi
mudah. Mendelegasikan kewenangannya kepada orang lain.Yang
dipercaya.Yang memiliki kualitas.Yang mampu membantunya mengurus
pekerjaan yang kompleks.

Anda mungkin juga menyukai