Anda di halaman 1dari 47

PENERAPAN PROBLEM SOLVING

CARA PEMECAHAN MASALAH :


CRITICAL THINKING

TESSA SISWINA, S.Si.T.,M.Keb


CAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Identifikasi

2. Mampu menjelaskan cara


pengambilan keputusan
INTRODUCTION
• ARENDS & KILCHER (2010)  BERPIKIR KRITIS  FOKUS terhadap
PEMIKIRAN YANG REFLEKTIF dan mengarah pada ANALISIS ARGUMEN
tertentu, mengakui adanya KESALAHAN DAN BIAS, serta MENCAPAI
KESIMPULAN BERDASARKAN BUKTI DAN PERTIMBANGAN yang sudah dibuat
berdasarkan evaluasi.

• MOON (2008)  BERPIKIR KRITIS  merupakan KEMAMPUAN untuk


MEMPERTIMBANGKAN berbagai INFORMASI dengan cara memilah informasi
secara KREATIF DAN LOGIS, MENGANALISIS dan MENGEVALUASI serta
mencapai KESIMPULAN yang dianggap lebih benar dan dapat dipertahankan.
APAKAH BERPIKIR KRITIS ???
• Berpikir kritis adalah “examining
your own ideas, and those of
others; synthesizing and assessing
these different ideas and
arguments; and applying ideas in
different contexts” (Leeds
University, 2011).
MENGKRITIK ARGUMEN DAN
KESIMPULAN, BUKAN ORANGNYA !!!
Salah satu kemampuan berpikir kritis adalah melakukan kritik

Mengkritik tidak identik dengan mengecam atau mengutuk

Dalam berpikir kritis, yang dikritik bukan individu (misalnya,


peserta diskusi lainnya, dosen pemberi kuliah), melainkan IDE,
ARGUMEN, INTERPRETASI, PERNYATAAN, KESIMPULAN yang
dikemukakan individu itu atau yang dikemukakan diri sendiri
atau yang dikemukakan oleh materi cetak (artikel, buku, dsb)
PRINSIP CRITICAL THINKING
PRINSIP CRITICAL THINKING
CRITICAL QUESTIONS
INTRODUCTION
• FACIONE (2011)  ASPEK BERPIKIR KRITIS 
interpretasi, analisis, eksplanasi, inferensi, evaluasi,
dan pengaturan diri.
1. INTERPRETASI  memahami dan mengungkapkan
makna atau arti dari suatu berbagai pengalaman,
situasi, data, peristiwa, penilaian, konvensi,
keyakinan, aturan, prosedur, atau kriteria.
Sub-keterampilan pada interpretasi :
kategorisasi, memecahkan makna, dan
mengklarifikasi makna
2. ANALISIS  mengidentifikasi, menganalisis suatu
hubungan mengenai pertanyaan, konsep, deskripsi
atau lainnya yang dimaksudkan untuk
mengekspresikan kepercayaan, penilaian, pengalaman,
alasan, informasi, atau pendapat.
Sub-keterampilan pada aspek analisis : memeriksa
ide-ide, mendeteksi argumen, dan argumen analisis
3. EKSPLANASI (penjelasan)  kemampuan untuk
menyajikan dalam meyakinkan dan cara yang
koheren hasil penalaran seseorang.
 Untuk menyatakan dan untuk membenarkan
alasan bahwa dalam hal atas kenyataan,
konseptual, metodologi, kriteria yang logis, dan
pertimbangan kontekstual serta menyajikan
penalaran seseorang dalam bentuk argumen
yang meyakinkan.
 Sub-keterampilan dalam eksplanasi adalah
menjelaskan metode dan hasil, membenarkan
prosedur, mengusulkan dan membela dengan
alasan yang baik dan penjelasan konsep dari
kejadian atau sudut pandang, dan penyajian
yang menggunakan argumen secara benar
4. EVALUASI  menilai kredibilitas suatu pernyataan atau representasi
lain mengenai persepsi, pengalaman, situasi, penilaian, keyakinan,
atau pendapat, menilai keaktualan dan kelogisan suatu pendapat,
deskripsi, pertanyaan atau bentuk-bentuk representasi.
Sebagai contoh membandingkan kekuatan dan kelemahan
interpretasi alternatif, menentukan kredibilitas sumber informasi,
menilai jika dua pernyataan bertentangan satu sama lain, atau
menilai apakah bukti di tangan mendukung kesimpulan yang ditarik
5. INFERENSI (KESIMPULAN)  mengidentifikasi setiap
argumen yang dibutuhkan untuk menarik kesimpulan yang
masuk akal, untuk membentuk dugaan dan hipotesis, dan
untuk mempertimbangkan informasi yang relevan.
Pengaturan diri adalah sadar diri untuk memantau
kegiatan kognitif, unsur-unsur yang digunakan dalam
kegiatan-kegiatan, terutama dalam menerapkan
keterampilan dalam analisis, dan mengevaluasi atas
argumen maupun kesimpulan dengan maksud untuk
mempertanyakan, mengkonfirmasikan, memvalidasi,
atau mengoreksi baik penalaran seseorang atau hasil
seseorang.
Sub-keterampilan pada pengaturan diri adalah
pemeriksaan diri dan koreksi diri
MANFAAT CRITICAL THINKING
1. Menimbulkan pertanyaan penting terkait topik/masalah yang sedang
difikirkan, kemudian dapat merumuskan masalah dengan jelas dan tepat.
2. Mengumpulkan dan menilai informasi yang relevan, menggunakan ide-
ide abstrak untuk menafsirkan secara efektif terkait kesimpulan yang
beralasan dan solusi pemecahan masalah, menguji alternatif pemecahan
masalah terhadap kriteria dan standar yang relevan.
3. Berpikir terbuka dalam sistem pemikiran alternatif, mampu mengakui
dan menilai setiap permasalahan dengan asumsi yang beralasan, dapat
menimbulkan implikasi, dan konsekuensi praktis.
4. Berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dalam mencari tahu
solusi untuk masalah yang kompleks.
COMPONENTS OF CRITICAL THINKING
MASALAH

BAKI dalam PEMIKIRAN yang menimbulkan KECEMASAN


pada seseorang dan MENGARAHKANNYA
ERSOY dan MASALAH UNTUK MENCARI PEMECAHAN
menggunakan PENGETAHUAN dan
GUNER (2015) PENGALAMAN yang dimiliki
MASALAH

Kesenjangan “apa yang ada


dan apa yang seharusnya ada”

Pemecahan Masalah termasuk


dalam langkah proses
pengambilan keputusan

INDIVIDU harus memiliki kemampuan


berfikiri kritis dan mengembangkan diri
dengan BIMBINGAN dan ROLE MODEL
BERPIKIR KRITIS DAN PEMECAHAN MASALAH

• BERPIKIR KRITIS berguna


tidak hanya untuk
menganalisis masalah,
tapi juga untuk
menemukan AKAR
MASALAH dan
SOLUSINYA.
Krulik dan Rudnick dalam Carson (2007)

PEMECAHAN MASALAH
Cara dimana seseorang menggunakan PENGETAHUAN,
KEMAMPUAN dan PEMAHAMAN yang diperoleh sebelumnya untuk
memenuhi suatu keadaan
CARA MENGHASILKAN SOLUSI KREATIF
TERHADAP SUATU MASALAH ???

• TIDAK SELALU memerlukan


GAGASAN BARU.
• Dapat MENGEVALUASI GAGASAN
LAMA dan BARU, memilih yang
terbaik dan memodifikasi BILA
PERLU
Karatas dalam Baki (2013)

PEMECAHAN MASALAH

Kemampuan dalam MENGANALISIS, MENGINTERPRETASI,


MENGEVALUASI dan MEREFLEKSI
LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
(Polya dalam D’Agustino, 2011)

Memahami MASALAH

Membuat RENCANA PEMECAHAN

Melaksanakan RENCANA PEMECAHAN

Memeriksa kembali hasilnya


CRITICAL THINKING UNTUK
PERMASALAHAN

• Yaitu MENGATASI MASALAH dengan


METODE BERFIKIR KRITIS untuk
melihat masalah dari berbagai sisi.
PROSES BERFIKIR KRITIS DALAM MEMECAHKAN
MASALAH SECARA TAKSONOMI BLOOM

3.
EVAL
UASI
2. ANALISIS

1. IDENTIFIKASI
IDENTIFIKASI : memahami masalah dengan cara
menafsirkan dan memeriksa masalah

ANALISIS : membuat rencana pemecahan dengan cara


menggabungkan informasi untuk merumuskan masalah
dan menentukan metode pemecahan

EVALUASI : melaksanakan rencana pemecahan dan


memeriksa kembali hasilnya dengan cara mengaplikasikan
metode, memeriksa jawaban dan membuat kesimpulan
CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN :
CRITICAL THINKING
TESSA SISWINA, S.Si.T.,M.Keb
INTRODUCTION
BERPIKIR KRITIS

Richard and Elder (2006)  SENI dari analisis dan evaluasi


berpikir dengan pandangan untuk melakukan perubahan

Glaser dalam Alec Fisher (2001)  GAMBARAN SIKAP seseorang dalam


menganalisis, mengevaluasi sesuatu yang dilihat, mengklarifikasi yang didengar,
metode pengetahuan untuk berpikir logis dan berargumen serta aplikasi dari
ilmu yang dipahami untuk membuat suatu keputusan dan memutuskan sesuatu
setelah diyakini
BERPIKIR KRITIS
Critical : bertanya, diskusi, memilih,
Proses tidak statis menilai, membuat keputusan

Dapat berubah-ubah Kritein : to choose, to decide


setiap saat

Bersifat dinamis Krites : judge

Criterion : standar, aturan, metoda

Critical Thinking : ditujukan pada situasi,


rencana dan aturan2 yang terstandar dan
mendahului dalam pembuatan keputusan
Berpikir Kritis sangat dibutuhkan oleh profesi BIDAN

Berkaitan dengan PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM


SOLVING)

Berkaitan dengan PENGAMBILAN KEPUTUSAN dan


TINDAKAN yang akan diambil
 Keterampilan berpikir kritis sangat vital dalam pengambilan
keputusan klinis oleh BIDAN.
 Kausa: Bidan perlu berpikir kritis untuk menemukan
etiologi (kausa) yang benar tentang masalah kesehatan/
penyakit pasien
 Diagnosis: Bidan perlu berpikir kritis ketika menentukan
diagnosis kebidanan yang benar tentang masalah
kesehatan pasien
 Terapi: Bidan perlu berpikir kritis dengan menilai bukti-
bukti dalam memilih terapi yang tepat dari beberapa
alternatif terapi dan berkoordinasi dengan Dokter dan
tenaga kesehatan lainnya
KENAPA DIPERLUKAN OLEH BIDAN??
BIDAN PRAKTISI, PENGELOLA, PENDIDIK
dan PENELITI

Menggunakan unsur-unsur dalam berpikir


kritis  KREATIFITAS

ASUHAN KEBIDANAN yang diberikan


menjadi BERKUALITAS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION MAKING)

Yaitu melakukan PENILAIAN dan menjatuhkan PILIHAN.

KEPUTUSAN diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternative.

Ada beberapa tahap yang akan dilalui oleh pembuat keputusan

Meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternative


DEFINISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• G.R. Terry  pemilihan yang
didasarkan kriteria tertentu atas dua
atau lebih alternatif yang mungkin.
• Claude S George, Jr  dikerjakan oleh
kebanyakan manajer berupa suatu
kesadaran, kegiatan pemikiran yang
termasuk pertimbangan, penilaian dan
pemilihan diantara sejumlah alternatif
• P Siagian  pendekatan sistematis
terhadap suatu masalah, pengumpulan
fakta dan data, penelitian yang matang
atas alternatif dan tindakan
• Santrock (2008) : sebuah pemikiran di
mana individu mengevaluasi berbagai
pilihan dan memutuskan pilihan dari
sekian banyak pilihan
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
(BANK DALAM NASUTION, 2015)

Kemampuan dalam pengambilan keputusan


TIDAK MUNCUL DENGAN SENDIRINYA.

Suatu keterampilan yang harus dibina dan


dilatih

Merupakan hal yang SANGAT PENTING dalam


menentukan masa depan
TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Merumuskan • Usaha untuk mencari permasalahan sebenarnya
/mendefinisikan masalah
2. Pengumpulan Informasi • Pencarian faktor-faktor yang mungkin terjadi sehingga
yang relevan dapat diketahui penyebab timbulnya masalah

3. Mencari alternatif • Pencarian kemungkinan yang dapat ditempuh


tindakan berdasarkan data dan permasalahan yang ada

• Analisis terhadap setiap alternatif menurut kriteria


4. Analisis alternatif tertentu yang sifatnya kualitatif atau kuantitatif

5. Memilih alternatif • Pemilihan alternatif terbaik yang dilakukan atas


terbaik kriteria dan skala prioritas tertentu

• tahap pelaksanaan dan pengambilan tindakan. Umumnya tindakan ini


6. Melaksanakan keputusan dituangkan ke dalam rencana tindakan
• Evaluasi hasil memberikan masukan/umpan balik yang bergunan untuk
dan Evaluasi hasil memperbaiki suatu keputusan atau mengubah tujuan semula karena telah
terjadi perubahan-perubahan
PERANAN PEMIKIRAN KRITIS DALAM
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Membantu dalam mengindentifikasi masalah yang dihadapi

Membantu dalam mengumpulkan informasi yang relevan

Membantu dalam menganalisis alternatif-alternatif


pemecahan masalah untuk menentukan pilihan terbaik

Membantu mengevaluasi keputusan yang sudah diambil


(Istanto,2012)
HAL-HAL YANG MENGHALANGI PROSES
BERPIKIR KRITIS DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
1. Sulit Berubah, mind set kaku, petunjuk praktek secara tradisional, kebiasaan dan rutinitas

2. Takut membuat kekeliruan

3. Enggan untuk mengambil risiko atau mencari strategi alternative.

4. Pengambiilan keputusan tanpa cukup data/tanpa didukung oleh dasar pemikiran rasional.

5. Kegagalan menilai efektivitas dari pengobatan (Ivone, 2010)


MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
• Merupakan suatu proses pemecahan masalah dalam
kasus kebidanan yang dilakukan secara sistematis,
diawali dari pengkajian data (data subjektif dan
objektif) dianalisis sehingga didapatkan diagnosa
kebidanan aktual dan potensial, masalah dan
kebutuhan, adanya perencanaan, pelaksanaan hingga
evaluasi (Varney, 2004)
Penyebab kematian ibu  digolongkan atas penyebab langsung
(faktor- faktor reproduksi, komplikasi obstetric) dan tidak langsung
(3 terlambat, pengetahuan, sosio-ekonomi)

Salah satu bagian 3 terlambat yaitu terlambat mendapatkan


pertolongan yang juga bisa disebabkan oleh penolong atau tenaga
kesehatan

Perlu adanya tindakan awal yang bersifat PREVENTIF agar


meminimalkan kasus tersebut, salah satunya adalah membiasakan
diri bagi seorang bidan / nakes untuk berpikir kritis, rasional
terhadap setiap tindakan yang dilakukan, setiap melakukan
manajemen asuhan kebidanan
PILAR BIDAN dalam kerangka kerja
menurut ICM (2015)

Pengetahuan, keahlian dalam


melaksanakan pelayanan asuhan
kepada bayi baru lahir, wanita,
keluarga sepanjang kehidupannya

Pondasi untuk melakukan suatu keahlian jika dilakukan sesuai


tujuan dan setiap bertindak harus diiringi dengan berpikir kritis
dengan menjawab setiap pertanyaan “mengapa” dan “kenapa” saat
bertindak
7 LANGKAH DASAR MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
VARNEY

Pengumpulan Data Dasar

Interpretasi Data Dasar

Identifikasi diagnosa dan masalah potensial.

Identifikasi kebutuhan dan tindakan segera.

Perencanaan

Pelaksanaan

Evaluasi
Manajemen asuhan kebidanan yang dilakukan akan
dipertanggungjawabkan melalui SISTEM DOKUMENTASI
SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ASSESMENT, PLANNING (SOAP) SERTA
CATATAN PERKEMBANGAN

Seorang PROFESI BIDAN, sangat penting untuk MEMPERTAJAM


PROSES BERPIKIR KRITIS untuk MENGANTISIPASI DIAGNOSA
dan MASALAH POTENSIAL dan MENGAMBIL KEPUTUSAN
sehingga mencapai ASUHAN YANG BERKUALITAS DAN TEPAT
SASARAN
TUGAS KELOMPOK :

1. BAGI MENJADI 4 KELOMPOK


2. MASING-MASING KELOMPOK MEMBUAT CRITICAL
THINKING S.D PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK
KASUS PENANGANAN COVID-19 PADA IBU HAMIL.
3. BAHAS MENGGUNAKAN ARTIKEL JURNAL DAN BUKU
SUMBER ONLINE DARI PUSAT (BUKAN BLOGSPOT)
4. BUAT DALAM POWERPOINT YANG BAGUS DAN MENARIK

Anda mungkin juga menyukai