Anda di halaman 1dari 18

Oleh :

Kelompok 7
Bahrul Hanafi
Ernida Oktavia
Lutfiannor
Muhammad Akhyar
Nia Novita Sari
Prinsip Dasar Kesehatan Kerja
• Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas,
beban, dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja
secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun
masyarakat di sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja
yang optimal (Undang-Undang KesehatanTahun 1992).
• Konsep dasar dari upaya kesehatan kerja ini adalah
mengidentifikasi permasalahan, mengevaluasi, dan dilanjutkan
dengan tindakan pengendalian.
• Sasaran kesehatan kerja adalah manusia dan meliputi aspek
kesehatan dari pekerja itu sendiri
Ruang Lingkup Kesehatan Kerja
1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja
masyarakat pekerja di semua lapangan kerja setinggi-
tingginya baik fisik, mental, maupun kesejahteraan sosialnya;
2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat
pekerja yang diakibatkan oleh keadaan atau kondisi
lingkungan kerjanya;
3. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di
dalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan;
4. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan
yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.
Bila kita berbicara tentang masalah kesehatan pada pekerja,
maka yang perlu kita bahas yaitu teori epidemiologi triad
yang terdiri dari :

HOST (PENJAMU) LINGKUNGAN AGENT


Masalah Kesehatan Pada Pekerja

Penyakit
umum yang
biasa dialami
pekerja
Penyakit
Psikologis yang timbul
akibat kerja

Keselamatan
Nutrisi

Lingkungan
kerja
Tujuan Keperawatan Kesehatan Kerja
1. Meningkatkan derajat kesehatan pekerja melalui tiga
level pencegahan baik primer, sekunder, dan tersier.
2. Melakukan upaya pencegahan terjadinya bahaya akibat
kerja dengan menjauhkan pekerja daei stressor dan
potential hazard.
3. Memberikan pelayanan kesehatan
4. Membantu dalam penempatan pekerja yang sesuai
dengan kemampuan kapasitas fisik, mempertimbangkan
bahaya, dan peralatan yang digunakan pekerja.
Fungsi Perawat Kesehatan Kerja
• Mengkaji masalah kesehatan pekerja dengan mengumpulkan data
dan menganalisa masalah kesehatan dan keperawatan pekerja.
• Mengidentifikasi kemungkinan adanya penyakit menular dan
gangguan jiwa.
• Bersama tim kesehatan lain (dokter, psikolog, industrial hygienist,
tim kesehatan lain) dalam menyusun rencana kerja program
kesehatan kerja di perusahaan.
• Mempertinggi mutu pelayanan kesehatan.
• Memberikan pelayanan keperawatan
• Melakukan upaya pendidikan kesehatan pada pekerja.
• Membantu melakukan upaya pencegahan terjadinya penyakit atau
bahaya akibat kerja.
• Memfasilitasi perbaikan kesehatan lingkungan kerja.
Cont...
• Menilai keadaan kesehatan tenaga kerja dengan
menghubungkan faktor lingkugan dan pekerjaan.
• Membuat rencana kunjungan rumah untuk pemantauan
kesehatan pekerja lebih lanjut.
• Memfasilitasi terciptanya keselamatan kerja.
• Melakukan evaluasi dan membuat laporan statistik dari
tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
• Melakukan surveilence secara berkala.
Peran Perawat Dalam Kesehatan Kerja
1. Provider : memberikan perawatan langsung baik individu,
kelompok, dan keluarga pekerja.
2. Case manager : mengkoordinir pelayanan perawatan kesehatan
kerja.
3. Advokat : mengembangkan atau membuat usulan kebijakan
dalam pelaksanaan perawatan kesehatan kerja.
4. Konsultan
5. Pendidik kesehatan
6. Peneliti : analisis kesehatan pekerja untuk membantu
meningkatkan derajat kesehatan pekerja yang berhubungan
dengan kinerja yang dapat menguntungkan perusahaan.
Kapasitas, Beban, Dan Lingkungan Kerja

• Kapasitas, beban, dan lingkungan kerja merupakan tiga


komponen utama dalam kesehatan kerja, di mana hubungan
interaktif dan serasi antara ketiga komponen tersebut akan
menghasilkan kesehatan kerja yang baik dan optimal.
• Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental.
• Kondisi lingkungan kerja (misalnya panas, bising debu, zat-zat
kimia, dan lain-lain) dapat menjadi beban tambahan terhadap
pekerja
Promosi Kesehatan Kerja Di Lahan Kerja
Lebih dari 80% dari perusahaan Amerika yang memperkerjakan 50
atau lebih pekerja telah terlibat dalam aktivitas promosi kesehatan
(Hunnicutt & Deming, 1999). Perusahaan mengintegrasikan promosi
kesehatan ke dalam proses penerimaan pegawai (contoh, perawatan
punggung), keamanan (contoh, perlindungan pendengaran),
kesehatan (contoh, skrining dan profil resiko), dan upaya rekresional
(contoh, lari santai dan tim olahraga). Pengusaha tertarik dalam
meningkatkan kesehatan dan keamanan pekerja mereka karena
banyak alasan, antara lain meningkatkan produktivitas, menurunkan
angka ketidakhadiran (absen), mempertahankan kepatuhan terhadap
standar keamanan, meningkatkan moral pekerja, serta menurunkan
kompensasi pekerja dan klaim asuransi.
Jenis Aktivitas Promosi Kesehatan
Ada tiga jenis promosi kesehatan dilapangan kerja, yaitu:

1. Program kesadaran, meningkatkan tingkat pengetahuan dan minat


pekerja (contoh, dengan selebaran, seminar dan surat kabar).
2. Aktivitas perubahan perilaku, membantu para partisipan
mengembangkan prilaku yang lebih sehat (contoh, menghentikan
kebiasaan merokok, olahraga teratur, dan nutrisi sehat).
3. Lingkungan penunjang, menciptakan peluang kerja yang
meningkatkan gaya hidup sehat (contoh, penyediaan makanan
rendah lemak di cafetaria, kelas aerobik ditempat kerja,
menyediakan waktu senggang untuk skrining kesehatan, kudapan
sehat di etalase makanan.
Perencanaan Program Promosi Kesehatan

Kuesioner dan penilaian resiko kesehatan


umumnya digunakan untuk mengidentifikasi
minat pekerja terhadap topik pendidikan dan
menggambarkan kondisi kesehataan saat ini
serta perilaku yang aman.
SUMBER PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
(PENILAIAN RISIKO KESEHATAN)
Penilaian risiko kesehatan (Health risk Appraisal,
HRA) adalah instrument yang mudah digunakan
dan bersifat rahasian untuk menentukan harapan
hidup didasarkan ada perilaku berisiko yang ada.
HRA juga dapat digunakan untuk menghitung
jumlah risiko yang dapat dihindari jika terjadi
perubahan gaya hidup. Beberapa HRA menentukan
kesiapan individu untuk mengubah perilakunya.
Penerapan Tahapan Perubahan Pada
Program Promosi Kesehatan
1. Tahapan Proses Perubahan :
a. Prakontemplasi
b. Kontemplasi
c. Persiapan
d. Tindakan
e. Pemeliharaan
2. Implementasi
3. Evaluasi Program
Tip Untuk Memelihara Program
Promosi Kesehatan
Agar upaya promosi kesehatan tetap
terpelihara, program yang disusun harus
selalu mengacu pada tujuan organisasi.
Libatkan dari awal para pekerja kunci dan/
manajer di lahan kerja yang diidentifikasi.
Proses Keperawatan pada Kelompok
Pekerja
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai