Anda di halaman 1dari 2

Monitoring On HD

Hari/tanggal: Sabtu, 5 Januari 2018


Ruangan : Hemodialisa RSUD Ratu Zalecha Martapura
Tindakan Keperawatan / prosedur : Monitoring On HD
A. Deskripsi tindakan
1. Identitas klien : Ny.P
2. Diagnosa Medis : CKD Stase V
3. Tindakan keperawatan dan rasional : Monitoring On HD
4. Diagnosa Keperawatan :
5. Data :
Ny.P usia tahun dengan diagnosa medis CKD Stase V. Saat pengkajian pasien tingkat kesadaran
composmentis, terdapat edema pada kedua kaki dengan pitting edema kembali dalam 3 detik (derajat
1) dan perut tamak membesar, saat auskultasi bising usus hampir tidak terdengar, saat dipalpasi perut
bergelombang tidak ada nyeri tekan dan saat diperkusi bunyi dullnes. Berdasarkan hasil pemeriksaan
o
TTV menunjukkan TD: 143/91 mmHg, RR: 26 x/menit, N: 87 x/menit T: 36,6 C, CRT : < 2 detik

B. Tujuan tindakan
Proses dialisis berjalan lancar, masalah pasien segera teratasi, mencegah komplikasi berlanjut, pasien
merasa aman dan nyaman.

C. Algoritma

Terapi hemodialisa

Komplikasi hemodialisa; keram,


hipotensi/hipertensi, aritmia,
hiposemia, mual/muntah

Monitor On HD

D. Pelaksanaan
1. Tahap Pra Tindakan
a. Persiapan Alat
a. Stetoskop
b. Tensimeter/sphygmomanometer
c. Lembar observasi
d. Alat tulis
b. Persiapan Pasien
Pastikan status pasien benar, pasien sudah terpasang dan terhubung dengan mesin HD.

2. Tahap Tindakan
a. Monitor Pasien :
1) Observasi TTV (TD, nadi, RR, suhu) setiap jam atau sesuai kondisi pasien.
Monitoring On HD

2) Nilai tingkat kesadaran.


3) Observasi vaskuler akses, dan pembuluh darah vena (rembesan darah, pembengkakan dan
hematom).
4) Kaji keluhan pasien.
5) Observasi obat-obatan yang diberikan misalnya cairan parenteral, tranfusi darah sesuai
dengan program medik.
b. Monitor Mesin :
1) Sambungan AV fistula dengan blood line dan sambungan blood line dengan dialiser.
2) Sambungan tekanan arteri dan vena dengan mesin.
3) Selama HD berlangsung semua klem terbuka, kecuali klem infus harus tertutup.
4) Buble trap terisi ¾ bagian jangan sampai kosong.
5) Jangan ada udara sepanjang sirkulasi darah dan dialiser.
6) Observasi Qb, cocokkan dengan efektifitas blood flow.
7) Observasi tekanan vena dan arteri (apakah ada hambatan).
8) Observasi TMP.
9) Observasi UFR.
10) Observasi UFG.
11) Observasi UF.
12) Observasi UBV.
13) Monitor adanya udara pada mesin ataupun heparin pump yang habis.
14) Observasi setiap jam dan catat pada lembar observasi.

3. Tahap Pasca Tindakan


a. Evaluasi Pasien
Evaluasi respon pasien.
b. Evaluasi Tindakan

Mengetahui Martapura, Januari 2019


Pembimbing Klinik Mahasiswa

Rahmilah, S.Kep Marezky Syawalni N


(P07120215063)

Anda mungkin juga menyukai