Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Terapi Oksigen Pada Ny.S


Di IBS RSUD Karanganyar

Hari : Selasa
Tanggal : 2 Januari 2020
Jam : 10.10 WIB
A. Keluhan Utama : Sesak napas
B. Diagnosa Medis : Post Orif
C. Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan pola napas
D. Data yang mendukung Diagnosa Keperawatan
DS :-
DO : Pasien post operasi dengan general anastesi dipindahkan
ke ruang RR. Pasien tampak menggunakan otot bantu pernapasan,
napas cepat dan dangkal, RR:30x/menit, SPO2 91%
E. Dasar Pemikiran :
Pasien post operasi Orif dengan general anastesi, dipindahkan ke
ruang pemulihan. Dalam pemberian anastesi ditujukan untuk
menghilangkan rasa sakit secara central dimana pasien dalam
keadaan tidak sadar selama proses operasi berlangsung. Pasien
dengan general anastesi harus mendapatkan manajemen
pernapasan, dimana dilakukannya intubasi untuk mengelola airway
dan memberikan breathing secara adekuat. Setelah tindakan
operasi selesai, harus dilakukannya ekstubasi agar pasien tidak
tergantung pada alat dalam bernapas. Hal tersebut akan
berpengaruh ketika pasien harus dilepaskan alat, pasien harus
mampu bernapas sendiri. Ketika pasien dipindahkan ke RR
(recovery room) pasien masih dalam keadaan tidak sadar dan
terpasang OPA, di ruang recovery room haemodinamik pasien
dengan general anastesi harus dipantau. Ketika oksigen yang ada di
dalam tubuh pasien belum adekuat yang ditunjukkan oleh nilai SPO2
yang belum mencapai nilai normal dan gejala fisik yang nampak,
pasien memerlukan terapi oksigen untuk membantu memenuhi
kebutuhan oksigen dalam tubuhnya. Terapi oksigen diberikan untuk
mempertahankan oksigenasi, menurunkan kerja pernapasan dan
menurunkan beban kerja otot jantung (miokard). Untuk mengurangi
sesak napas pasien diberikan oksigen 4 lpm.
F. Prinsip tindakan keperawatan
Ya Tidak
Tindakan
1 0
Tahap pra tindakan
1) Persiapan alat
a. Sentral oksigen, tabung O2,
manometer set, flow meter dan
humidifier.
b. Catheter nasal/kanul nasal
2) Persiapan pasien
a. Memberi salam dan
memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan
c. Menjelaskan langkah/prosedur yang
akan dilakukan
d. Menanyakan persetujuan pasien
untuk diberikan tindakan
Tahap tindakan
1) Cuci tangan
2) Memberi tahu pasien.
3) Isi tabung humufier dengan water for
irigation batas yang tertera.
4) Menghubungkan flow meter dengan
tabung oksigen/sentral oksigen.
5) Cek fungsi flow meter dan humufider
dengan memutar pangatur konsentrasi
O2 dan amati ada tidaknya gelembung
udara dalam tabung flowmeter.
6) Menghubungkan kateter nasal/ kanul
nasal dengan flow meter.
7) Alirkan oksigen ke:
Kateter nasal dengan aliran antara 1– 6
lt/mnt.
Kanul nasal dengan aliran antara 1– 6
lt/mnt.
8) Cek aliran kateter nasal / kanul nasal
dengan menggunakan punggung
tangan untuk mengetahui ada tidaknya
aliran oksigen.
9) Pasang alat kateter nasal/ kanul nasal
pada klien.
10) Tanyakan pada klien apakah oksigen
telah mengalir sesuai yang di inginkan.
11) Cuci tangan.
12) Rapikan peralatan kembali.
Tahap pasca tindakan
1) Evaluasi pasien
Kaji TTV dan breathing pasien.

2) Evaluasi tindakan
a. Sesak berkurang
b. Tidak menggunakan otot bantu
pernapasan
c. SpO2 meningkat menjadi dalam
rentang 95%-100%.
Nilai Keterangan

G. Analisis Tindakan

Post Op dengan general anastesi

Napas tidak adekuat

Ketidakefektifan pola napas

Terapi Oksigen

Nasal Simple Mask Venturi Reabreathing Non Reabreathing


Mask Mask
Kanul z Mask

Perbaikan Breathing Monitoring


Saturasi Oksigen
(RR 16-20x/menit & SPO2
95%-100%)

H. Bahaya dilakukannya tindakan :


Apabila dalam pemberian terapi oksigen dilakukan dengan dosis
yang berlebihan dapat menyebabkan pasien keracunan oksigen
dalam tubuh dan apabila tindakan dilakukan dengan tidak tepat
dapat mengiritasi selaput lendir pasien.
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan (Sesuai NIC (Nursing
Intervention Criteria)
Mengelola jalan napas dengan mengektensikan kepala untuk
memaksimalkan oksigen yang masuk lewat saluran pernapasan
J. Hasil yang di harapkan setelah dilakukan tindakan
S:-
O : RR: 21x/menit, SPO2 98%
A : Masalah ketidakefektifan pola napas teratasi
P : Pertahankan pemberian oksigen sesuai indikasi (4 lpm)
Pertahankan posisi kepala
K. Evaluasi diri
Saat melakukan pemberian terapi oksigen sudah sesuai dengan
SOP yang ada
L. Daftar pustaka / Referensi
Bulecheck et al. 2016. Nursing Intervention Classification (NIC), 6th
Edition. Elsevier Global Rights : United Kingdom

Mengetahui
Mahasiswa Praktikan Pembimbing Klinik/CI

(Marezky Syawalni N) (......................................)

Anda mungkin juga menyukai