Anda di halaman 1dari 15

Program Keperawatan Kesehatan Kerja (OHN) dan Penerapan Asuhan

Keperawatan pada Kelompok Pekerja

Oleh :
Wanda Dwi Putri
203110160
3A

Dosen pembimbing :
Ns. Lola Felnanda Amri. S.Kep.,M.Kep

D-III Keperawatan Padang


Poltekkes Kemenkes RI Padang
Tahun ajaran 2022/2023
Pengertian dan Tujuan Keperawatan Kesehatan Kerja
Keperawatan kesehatan kerja/ occupational health nursing (OHN) adalah
cabang khusus dari keperawatan komunitas yang merupakan aplikasi dari
konsep dan frame work dari berbagai disiplin ilmu (keperawatan, kedokteran,
kesehatan masyarakat, ilmu sosial dan perilaku, prinsip-prinsip manajemen)
yang bertujuan meningkatkan dan memelihara status kesehatan pekerja serta
melindungi pekerja dari kecelakaan kerja dan faktor risiko bahaya di tempat
kerja (health hazards) dalam konteks lingkungan kerja yang sehat dan aman
(American Asscociation of Occupational Health Nursing/ AAOHN dalam Nies &
Swansons, 2002; Stanhope & Lancaster, 2004).
Pekerja Sebagai Aggregates
Bekerja atau menjadi seorang pekerja adalah salah satu
tugas perkembangan manusia dewasa (Duval & Miller,
2000, dalam Friedman, 2003). Bekerja adalah tuntutan
peran sosial dalam kehidupan manusia yang harus
dilaksanakan oleh semua orang, sehingga ketika memasuki
usia dewasa, semua individu melaksanakan peran sebagai
pekerja (Rogers, 1994, dalam Stanhope & Lancaster, 2004).
Peran dan Fungsi Perawat Kesehatan Kerja

 Pemberi pelayanan kesehatan


 Penemu kasus
 Pendidik kesehatan
 Perawat pendidik
 Pemberi layanan konseling
 Manajemen kasus
 Konsultan, serta
 Peneliti.
fungsi OHN

 Melakukan supervisi terhadap kesehatan pekerja


 Melakukan surveilens terhadap lingkungan kerja
 Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
 Mencegah terjadinya penyakit akibat kerja
 Penatalaksanaan penyakit baik yang berhubungan maupun yang tidak
berhubungan dengan pekerjaan, kecelakaan di tempat kerja, serta
pelayanan kesehatan dasar
 Mengatur dan mengkoordinasikan upaya pertolongan pertama di tempat
kerja
 Melakukan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit di tempat
kerja
 Melakukan konseling untuk pekerja
 Melakukan upaya rehabilitasi untuk pekerja yang kembali bekerja
setelah mengalami kecelakaan atau dirawat di rumah sakit
 Melakukan pencatatan dan pelaporan kesehatan kerja termasuk
menetapkan perencanaan, pengembangan kebijakan, pendanaan,
melakukan tugas admininstrasi di unit kesehatan atau klinik kesehat an
yang tersedia yang tersedia
 Melakukan riset keperawatan kesehatan kerja
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kesehatan
- Pekerja (Host)
Pekerja merupakan host pada populasi pekerja. Host memiliki karakteristik yang berhubungan
dengan meningkatnya risiko untuk terpapar health hazards di tempat kerja.

- Faktor Risiko Bahaya di Tempat Kerja (Health Hazards)


Health hazards berupa faktor kimia, fisika, biologi, enviromechanical dan psikologi, terdapat
pada hampir semua bentuk institusi kerja (Stanhope & Lancaster, 2004).

- Lingkungan
Faktor lingkungan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi antara host dan agent
dan dapat menjadi mediasi antara host dan agent. Lingkungan digolongkan menjadi fisik dan
psikologis. Lingkungan fisik berupa panas, bau, ventilasi yang mempengaruhi interaksi host
dan agent. (Stanhope & Lancaster, 2004).
Asuhan Keperawatan pada Kelompok Pekerja
a. Pengkajian
 Core : jumlah pekerja, umur, riwayat atau perkembangan pekerja, kebiasaan, perilaku
yang ditampilkan, nilai, keyakinan, dan agama, lama bekerja
 Lingkungan fisik : bagaimana kondisi lingkungan kerja tingkat kebisingan? Suhu
ruangan kerja? Radiasi? Penerangan? Apakah sudah sesuai dengan ketentuan
kesehatan?
 Pelayanan kesehatan dan sosial : bagaimana yankes dan sosial khusus pekerja, seperti
ada klinik konsultasi untuk pekerja atau adanya kelompok sosial pekerja? Jarak?atau
sistem rujukan yang digunakan oleh perusahaan. Adakah jaminan kesehatan yang
dimiliki pekerja?
 Ekonomi : bagaimana kesejahteraan pekerja sudah sesuai dengan aturan diatas upah
minimum daerah? Bagaimana perusahaan menjamin kesejahteraan pekerjanya?
 Transportasi dan keamanan : Apakah tempat kerja pekerja mudah dijangkau?
berapa rata-rata jarak tempuh pekerja? Transportasi yang digunakan oleh
pekerja? Apakah sudah menggunakan alat pelindung diri dengan baik untuk
menghindari kecelakaan saat bekerja ataupun kecelakaaan saat berlalu lintas.
Bagaimana sistem keamanan perusahaan, bila terjadi bencana misalnya
kebakaran, gempa bumi, banjir, dan lain-lain
 Politik dan pemerintahan : bagaimana dukungan pemerintah setempat terhadap
kesejahteraan dan hak pekerja? Jenis dukungannya? Apakah ada instruksi/SK
yang mengatur/melindungi hak dan kewajiban pekerja? Bagaimana strategi
pemerintah setempat dalam melindungi hak pekerja?
Diagnosa Keperawatan

Berikut ini contoh diagnosa keperawatan pada kelompok khusus pekerja,


saudara dapat mengembangkannya dari masalah keperawatan yang ada :

 Risiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan bahan kimia


iritatif
 Koping tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan strategy
koping
 Gangguan mobilitas fisik berhubungaan dengan kurang terpapar
informasi tentang aktifitas fisik
Intervensi Keperawatan
1. Upaya Pencegahan Primer
 Pendidikan kesehatan pada pekerja
 Peningkatan dan perbaikan gizi pekerja
 Pemantauan kejiwaan pekerja yang sehat
 Mendorong perusahaan untuk membuat program rekreasi
 Memantau penyediaan tempat dan lingkungan kerja yang sehat
 Memantau pengendalian bahaya akibat kerja
 Mendorong pekerja untuk menggunakan alat pelindung diri dengan baik saat bekerja
 Menyediakan layanan konseling
 Melatih pekerja teknik menyelesaikan masalah, gizi yang baik, dan latihan fisik buat
pekerja
 Memberikan dukungan pekerja : bentuk kelompok swabantu pekerja
 Melayani pemberian immunisasi
2. Upaya pencegahan sekunder : deteksi dini adanya masalah kesehatan akibat kerja;
memfasilitasi pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala; tindakan perawatan segera
yang dilanjutkan dengan pembinaan atau layanan konsultasi pekerja

3. Upaya pencegahan tertier : melakukan rehabilitasi (latihan dan pendidikan untuk melatih
kemampuan yang ada), memotivasi masyarakat dan perusahaan untuk memberdayakan
pekerja yang cacat/sakit akibat kerja; penempatan pekerja yang cacat/sakit secara selektif;
terapi kerja di rumah sakit; menyediakan tempat kerja yang sesuai dengan kondisi pekerja
saat ini; dan melakukan pembinaan lanjutan atau rujukan.
Implementasi
Implementasi dilakukan berdasarkan intervensi yang telah disusun dengan menggunakan
empat pendekatan yaitu :
1. Proses kelompok : Kegiatan dilakukan dengan melibatkan kelompok pekerja contoh :
membentuk kelompok peduli pekerja dengan melibatkan serikat pekerja yang ada di
perusahaan tersebut Pendidikan Kesehatan
2. Peningkatan pendidikan kesehatan pada managemen, pekerja, dan keluarga pekerja
yaitu melalui penyebarluasan informasi kesehatan
3. Kemitraan, hubungan kerjasama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan,
keterbukaan, dan saling menguntungkan untuk mencapai tujuan bersama
4. Pemberdayaan masyarakat, melibatkan seluruh pekerja untuk berperan aktif dalam
mengatasi masalah pekerja. Contoh : pertemuan rutin pekerja dengan managemen
dapat dijadikan media untuk membahas dan mengatasi masalah pekerja
Evaluasi
Perawat komunitas bersama komunitas dapat mengevaluasi semua
implementasi yang telah dilakukan dengan merujuk pada tujuan yang telah
ditetapkan yaitu mencapai kesehatan pekerja yang optimal.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai