Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, aman serta nyaman
merupakan hal yang sangat penting dan yang paling diinginkan oleh semua
pekerja. Lingkungan tempat kerja merupakan hal yang sangat penting dalam
mempengaruhi fisik, mental, dan sosial dalam kehidupan pekerja. Kesehatan
suatu lingkungan tempat kerja dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap
kesehatan pekerja, sepertipeningkatan moral pekerja, penurunan absensi dan
peningkatan produktivitas. Sebaliknya tempak kerja yang kurang sehat atau tidak
sehat dapat meningkatkan angka kesakitan dan kecelakaan , rendahnya kualitas
kesehatan pekerja, meningkatkan biaya kesehatan dan banyak lagi dampak
lainnya. (Yusuf, 2008).
Di era globalisai ini perkembangan industrial dan teknologi serta
pembangunan-pembangunan sudah merata.Walaupun memberikan efek positif
dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang bisa dirasakan oleh pekerjanya
sendiri tetapi juga memiliki konsekuensi yaitu berupa merebaknya penyakit
karena hubungan dengan pekerjaan.Seperti penyakit yang diakibatkan radiasi,
stress, penyakit jantung, kekurangan gizi, hipertensi dan lain-lain.
Oleh karena itu dibutuhkanlah pemecahan masalah untuk mengurangi
penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan.Promosi kesehatan adalah salah
satunya. Dengan adanya promosi kesehatan setidaknya para pekerja mengerti
akan pentingnya kesehatan dan meningkatkan derajat kesehatan mereka.
Walaupun pemecahan masalah dari segi kuratif dan rehabilitatif dapat digunakan
tetapi jika tidak ada promosi kesehatan, penyakit yang berhubungan dengan
pekerjaan tetap saja masih merebak.Untuk itu promosi kesehatan juga memegang
peranan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan para pekerja.

1.2 Rumusan Masalah

1
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1.2.1 Bagaimana sejarah promosi kesehatan di tempat kerja ?
1.2.2 Apa definisi dari promosi kesehatan di tempat kerja ?
1.2.3 Bagaimanakah prinsip promosi kesehatan di tempat kerja?
1.2.4 Apa saja karakteristik dari program promosi kesehatan di tempat kerja ?
1.2.5 Bagaimana efektivitas dari program promosi kesehatan di tempat kerja ?
1.2.6 Apa saja manfaat promosi kesehatan di tempat kerja?
1.2.7 Bagaimanakah PHBS di tempat kerja?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan umum dari makalah ini adalah menjelaskan hal-hal yang
berhubungan dengan promosi kesehatan.
Tujuan khusus dari makalah ini adalah:
1. Agar bisa memahami bagaimana sejarah promosi kesehatan di tempat
kerja.
2. Agar bisa memahami pengertian promosi kesehatan di tempat kerja.
3. Agar bisa mengetahui karakteristik dari program promosi kesehatan di
tempat kerja.
4. Agar bisa mengetahui bagaimana efektivitas promosi kesehatan di tempat
kerja.
5. Agar bisa memahami manfaat promosi kesehatan di tempat kerja.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari makalah ini adalah bisa dijadikan pedoman bagi
mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Andalas untuk memahami promosi
kesehatan di tempat kerja.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Promosi Kesehatan Di Tempat Kerja (PKDTK)


Pada abad ke 18, Bernardino Ramazzini membuktikan secara ilmiah
bahwa penyakit yang diderita pekerja tambang disebabkan karena pekerjan
mereka di penambangan.Kesimpulan yang di buatnya yaitu ada kaitan antara
penyakit kerja dengan penanganan bahan-bahan berbahaya dan gerakan-gerakan
tidak lazim dan alamiah dalam tubuh manusia tetap relevan hingga saat ini

2
(Goetsch, 1996).Kemudian lahirlah kebijakan yang ditujuakn untuk melindungi
pekerja dari bahaya kerja.
Ketika peraturan kerja telah dibuat, berbagai alat perlindungan diri
dikembangkan, dan berbagai prosedur kerja disusun, maka masalah yang timbul
adalah bagaimana membuat para pekerja mematuhi peraturan-peraturan kerja,
misalnya menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja.
Perkembangan selanjutnya semakin disadari bahwa produktivitas pekerja
tidak saja ditentukan oleh desain pekerja tetapi juga oleh perilaku sehat pekerja,
baik di dalam maupun di luar tempat kerja.
Pekerja yang dimaksud adalah setiap orang yang bekerja dengan
menerima upah atau imbalan tertentu (SK Menakertrans No : KEP/68/IV/ 2004
Pasal 1).
Perhatian atas perkembangan ini memunculkan ilmu disiplin baru yaitu
promosi kesehatan di tempat kerja (PKDTK) atau Health Promotion in
Workplace.Bahkan tangtangan ke depan adalah bagaimana menciptakan tempat
kerja yang mempromosikan kesehatan

2.2 Pengertian Promosi Kesehatan di Tempat Kerja (PKDTK)


Tempat kerja adalah suatu tempat yang sangat erat hubungannya dengan
pekerja dan pengelola atau yang memiliki serta pengunjung yang digunakan
untuk memiliki serta pengunjung yang digunakan untuk melakukan suatu
kegiatan produksi barang atau jasa dan saling interaksi, tempat tersebut dapat
berupa ruangan terbuka, tertutup, bergerak atau tidak bergerak.
Badan Kesehatan Dunia ( WHO ) menjelaskan, promosi kesehatan di
tempat kerja adalah berbagai kebijakan dan aktivitas di tempat kerja yang
dirancang untuk membantu pekerja (employee) dan perusahaan (employeer) di
semua level untuk memperbaiki dan meningkatkan kesehatan mereka dengan
melibatkan partisipasi pekerja, manajemen dan stakeholder lainnya.
Definisi dari Departemen Kesehatan RI sebagai berikut :
Upaya promosi kesehatan yang diselenggarakan di tempat kerja, selain
untuk memberdayakan masyarakat di tempat kerja untuk mengenali masalah dan
tingkat kesehatannya serta mampu mengatasi, memelihara, meningkatkan dan

3
melindungi kesehatannya sendiri juga memelihara dan meningkatkan tempat kerja
yang sehat.
Sedangkan, menurut Li dan Cox (1986; 2005) pelatihan dan pendidikan
kesehatan di tempat kerja (workplace health education and training) sebagai
kesempatan pembelajaran terencana yang ditujukan kepada masyarakat di tempat
kerja dan dirancang untuk memfasilitasi pengambilan keputusan dan memelihara
kesehatan yang optimal.
Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan komponen kegiatan
pelayanan pemeliharaan/perlindungan kesehatan pekerja dari suatu pelayanan
kesehatan kerja. Promosi kesehatan kerja didefinisikan sebagai proses yang
memungkinkan pekerja untuk meningkatkan kontrol terhadap kesehatannya. Jika
dilihat dalam konteks yang lebih luas, promosi kesehatan ditempat kerja adalah
rangkaian kesatuan kegiatan yang mencakup manajemen dan pencegahan
penyakit baik penyakit umum maupun penyakit yang berhubungan dengan
perilaku serta peningkatan kesehatan pekerja secara optimal.

2.3 Prinsip Promosi Kesehatan di Tempat Kerja (PDKT)


Prinsip Promosi Kesehatan ditempat kerja hendaknya dilakukan seecara
komprehensif, partisipasi dan kewenangan yang ada,. Promosi kesehatan
ditempat kerja hendaknya dikembangkan dengan melibatkan kerja sama dengan
berbagai sektor yang terkait, dan melibatkan beberapa kelompok organisasi
masyarakat yang ada sehingga, lebih mantap serta berkesinambungan.
A. Berkesinambungan
Promosi kesehatan ditempat kerja merupakan kegiatan yang
melibatkan beberapa disipln ilmu guna memaksimalkan tujuan yang
ingin dicapai yaitu berkembangnya tempat kerja yang sehat, aman, dan
nyaman sehingga, dengan lingkungan kerja yang mendukung tersebut
diharapkan terjadi perubahan perilaku individu dan kelompok kearah
yang positif sehingga dapat menjaga lingkungan agar tetap sehat.
B. Partisipasi

4
Para pekerja disemua tingkatan dalam perusahaan hendaknya
terlibat secara aktif mengidentifikasi masalah kesehatan yang
dibutuhkan untuk pemecahannya dan meningkatkan kondisi
lingkungan kerja yang sehat. Partisipasi para pengambil keputusan
ditempat kerja merupakan hal yang sangat mendukung bagi para
pekerja untuk lebih percaya diri dalam meningkatkan kemampuan
pencegahan dan mengembangkan kemampuan pencegahan dan
peningkatan terhadap penyakit.
C. Keterlibatan berbagai sektor terkait
Kesehatan yang baik adalah hasil dari berbagai faktor yang
mendukung. Berbagai upaya upaya untuk meningkatkan kesehatan
pekerja hendaknya harus melalui pendekatan yang integrasi sehingga
penekanannya pada berbagai faktor tersebut bila memungkinkan.
Untuk itu, meningkatkan kesehatan pekerja dan membangun
tempat kerja yang sehat dibutuhkan koordinasi berbagai pengambilan
keputusan dari sektor-sektor terkait termasuk pemerintah, industri,
sektor kesehatan, universitas yang terkait, organisasi pekerja,
organisasi pengusaha, organisasi masyarakat masyarakat dan lain-lain.
Para profesional dari berbi disiplin ilmu juga diperlukan.

D. Kelompok organisasi masyarakat


Program pencegahan dan peningkatan kesehatan handaknya
melibatkan semua anggota pekerja, termasuk juga tenaga honorer dan
tenaga kontrak. Kebutuhan melibatkan dengan berbagai organisasi
masyarakat yang mempunyai pengalaman atau tenaga hendaknya
diperhitungkan dalam mengembangkan program sebelumnya.
E. Berkesinambungan atau berkelanjutan
Promosi kesehatan di tempat kerja yang berhubungan dengan
kesehatan dan keselamatan kerja dan aktivitas manajemen sehari-hari.
Program promosi kesehatan dan pencegahan hendaknya terus-menerus
dilakukan dan tujuannya jangka panjang. Apabila pelaksanaan promosi
keehatan ditempat kerja ingin lebih mantap, program hendaknya sesuai

5
dan responsif terhadap kebutuhan pekerja dan masalah yang
berhubungan dengan kondisi lingkungan kerja.

2.4 Karakteristik Program PKDTK


1. Kebijakan penyelenggaraan
Program PKDTK dilakukan apabila pengambil keputusan tempat kerja
merasa program tersebut memberi manfaat bagi pekerja dan institusinya.
Ada 3 cara program PKDTK dilaksanakan :
a. Persyaratan Pembeli (employee)
Banyak perusahaan Internasional yang mewajibkan perusahaan mitra
untuk melaksanakan program promosi kesehatan di tempat kerja sebagai
salah satu persyaratan kerja sama.

b. Promosi Pihak Ketiga


Beberapa lembaga swadaya masyarakat di Indonesia yang mempunai
program program promosi kesehatan di tempat kerja menawarkan kerja
sama dengan perusahaan perusahaan saham. Promosi yang di lakukan
melalui seminar atau menawarkan langsung ( direct selling ).

c. Modeling
Cara ini dilakukan dengan membidik perusahaan besar biasanya di
kawasan industry untuk menyelenggarakan program PKDTK. Dengan
publikasi kegiatan yang memadai diharapkan perusahaan perusahaan
lain di sekitarnya akan meniru.
2. Sasaran
a. Sasaran primer
Sasaran primer program PKDTK adalah manajemen mulai manajemen
puncak hingga manajemen bawah dan pekerja / buruh itu sendiri. Atau
dapat disebut sebagai seluruh karyawan ditempat kerja.
b. Sasaran sekunder
Sasaran sekunder program PKDTK adalah keluarga pekerja dan
masyrakat di sekitar pabrik.
c. Sasaran tertier
Sasaran tertier program PKDTK adalah mereka yang tidak terlibat
langsung dengan pekerja namun mempunyai peran penting dalam status

6
kesehatan pekerja.Contoh : dinas kesehatan kabupaten/kota, dinas tenaga
kerja kabupaten/kota dan perusahaan asuransi kesehatan.

3. Tujuan
Li dan Cox menyatakan tujuan program PKDTK adalah memberikan
informasi kesehatan dan memodifikasi perilaku pekerja agar kondusif bagi
kesehatan.
Depkes RI menyatakan tujuan program PKDTK adalah :
a. Menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam tempat kerja.
b. Mengurangi angka kematian (abseinteism) karyawan.
c. Membantu menurunkan angka penyakit akibat pekerjaan dan lingkungan
kerja.
d. Membantu tumbuhnya kebiasaan kerja yang sehat, kondusif, dan aman.
e. Memberikan dampak positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat.

4. Tema Kegiatan
Program promosi kesehatan di tempat kerja dapat mengambil kegiatan
yang bersifat umum. Maksudnya tema tersebut tidak terkait langsung dengan
jenis ata bahaya pekerjaan yang ada.
5. Kegiatan
Pemberian informasi dan modifikasi perilaku sehat pekerja merupakan
kegiatan utama PKDTK.ODonnel (1984) menguraikan 4 tingkat pendekatan
untuk mengubah perilaku sehat pekerja. Semakin tinggi tingkat pendekatan itu
maka diasumsikan semakin besar memberikan efek atas perubahan perilaku
Tingkat I : Pemberian Informasi.
Pada tingkat ini dilakukan berbagai strategi untuk memberikan
informasi kesehatan bagi pekerja, misalnya membuat media cetak atau
menyelenggarakan pameran kesehatan di tempat kerja. Tujuannya adalah
pekerja akan berminat atas topik-topik kesehatan tertentu.
Tingkat II : penjajakan Risiko kesehatan
Strategi yang dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan
kesehatan pada pekerja baik di masa lalu, masa kini dan masa yang akan
datang.Kegiatan yang dilakukan biasanya pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Tingkat III :pemberian Resep
Pekerja diberitahu bagaimana menyelesaikan permasalahan kesehatan.
Misalnya, pekerja yang teridentifikasi mempunyai risiko hipertensi akan
diberitahu bagaimana mengurangi atau menghilangkan risio tersebut. Strategi

7
lainyang dapat digunakan adalah menyediakan pelayanan konseling bagi
pekerja agar mampu berperilaku sehat sesuai dengan masalah kesehatan yang
dialami.
Tingkat IV : membuat system dan Lingkungan yang mendukung.
Dengan membuat system dan lingkungan yang mendukung diharapkan
ekerja tidak mempunyai pilihan lain kecuali menampilkan perilaku sehat.
Nasihat yang pernah ada adalah jangan mengubah orang tetapi ubahlah
system (dont change the people but change the system). Contoh upaya yang
mengarah ke tahap ini adalah kantin bagi pekerja PT National Gobel diminta
untuk menyediakan menu rendah garam.Kebijakan ini dibuat setelah diketahui
banyak pekerja yang mempunyai risiko terkena penyakit hipertensi.

6. Waktu dan durasi


PKDTK dapat dilakukan kapan saja sesuai dengan kebutuhan institusi
baik pada jam kerja atau di luar jam kerja. Saat jam kerja, misalnya memutar
lagu yang mampu mengendurkan urat saraf sehingga membuat pekerja tetap
optimal untuk produktif. Di luar jam kerja, misalnya memberikan penyuluhan
kesehatan saat para pekerja sedang makan siang di kantin.
Durasi PKDTK dapat diselenggarakan untuk periode waktu tertentu (one shot)
atau terus menerus (on going).

7. Lokasi
a. Di dalam tempat kerja
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di dalam tempat kerja
misalnya merekrut pekerja untuk dijadikan kader kesehatan kemudian
diadakan pelatihan untuk mereka, kegiatan pameran kesehatan,
penyuluhan kesehatan di kantin atau di mess pekerja.
b. Di luar tempat kerja
Kegiatan kegiatan program PKDTK di luar tempat kerja seperti
kegiatan rekreasi bagi pekerja atau penyuluhan kesehatan kepada para
penjaja makanandi sekitar tempat kerja.

8. Penyelenggara
Unit dalam perusahaan itu sendiri atau bekerja sama dengan pihak
ketiga dalam penyelenggaran kegiatan PKDTK.Untuk setiap perusahaan, unit

8
yang bertanggung jawab cukup bervariasi seperti depertemen training, general
affair, divisi K3 dan sebagainya.

2.5 Langkah-langkah Promosi Kesehatan di Tempat Kerja (PKDTK)


Mengembangkan promosi kesehatan ditempat kerja dapat melalui 8
langkah, yaitu :
1. Menggalang dukungan manajemen
Untuk mengembangkan promosi kesehatan ditempat kerja,
dukungan dan komitmen dari para pengambil keputusan dari semua
pihak sangat penting sekali. Ini termasuk bukan saja sebagai sponsor,
tetapi komitmen untuk pelaksanaan promosi kesehatan tersebut. Para
manajer hendaknya membuat program dan informasi umum tentang
promosi kesehatan yang diedarkan keseluruh staf untuk didiskusikan.
Koordinator program hendaknya memilih fasilitas yang ada untuk
pelaksanaan.
2. Melaksanakan koordinasi
Untuk lancarnya proses jalannya pelaksanaan, para pengambil
keputusan membentuk kelompok kerja (team) yang baik, contohnya
panitia dari bagian kesehatan, bagian keselamatan, lingkungan, dan
ketenagaan. Kelompok kerja tersebut hendaknya mengikuti semua
komponen yang terkait disemua tingkatan di tempat kerja maupun di
sektor terkait.
Anggota dari kelompok kerja disesuaikan dengan lingkungan
yang ada, baik besarnya dan struktur dari tempat kerja tersebut.
3. Penjajakan kebutuhan
Team hendaknya melakukan need assessment. hal ini untuk
mengumpulkan segala informasi yang berhubungan dengan kesehatan
dan keselamatan kerja. Tujuan dari Need assessment ini adalah
mengidentifikasi masalah yang memengaruhi kesehatan dan
menjadikannya program. Need assessment merupakan dasar untuk
desain program dan hal ini harus fokus pada permasalahan atau
perhatian dari perusahaan dan pekerja. Hasil secara rinci dari need

9
assessment ini hendaknya dikoordinasikan dengan team dan
manajemen perusahaan.
4. Memprioritaskan kebutuhan
Team memprioritaskan masalah berdasarkan keinginan dan
kebutuhan masalah-masalah yang memengaruhi kesehatan.
5. Menyusun perencanaan
Berdasarkan prioritas masalah dan kebutuhan, team
mengembangkan perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang dan
jangka pendek lengkap dengan goal (tujuan), strateginya, aktivitasnya,
biaya dan jadwal pelaksanaan. Biaya perencanaan hendaknya diajukan
setiap tahun anggaran.
6. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya hendaknya kegiatan diawasi dan
diberikan dukungan peralatan yang dibutuhkan, serta partisipasi aktif
dari para team dan pengambil keputusan sangat membantu lancarnya
pelaksanaan. Pelaksanaan disesuaikan dengan rencana yang dibuat,
walaupun ada kemungkinan perubahan di tengah proses pelaksanaan
apabila diperlukan.
7. Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi merupakan hal yang sangat penting
untuk melihat seberapa baiknya program tersebut terlaksana, untuk
mengidentifikasi kesuksesan dan masalah-masalah yang ditemui dan
umpan balik (feedback) untuk perbaikan.
8. Revisi dan perbaikan program
Setelah mendapatkan hasil dari evaluasi tentunya ada
kekurangan dan masukan yang perlu untuk pertimbangan dalam
melakukan perbaikan program, sekaligus merevisi hal yang sudah ada.

Dibawah ini terlihat ilustrasi dari perencanaan dan pelaksanaan


kegiatan promosi kesehatan ditempat kerja (PKDTK).

10
Siklus perencanaan & pelaksanaan kegiatan PKDTK

Menggalang dukungan manajemen pengemabangan program


PKDTK

Pelaksanaan mekanisme koordinasi team

Penjajakan kebutuhan

Revisi dan perbaikan menyusun prioritas


PKDTK

Monitor dan evaluasi menyusun perencanaan

Pelaksanaan

2.6 Efektivitas Program PKDTK


Dalam beberapa studi evaluasi kegiatan PKDTK, baik bersifat kualitatif
maupun kuantitatif yang kami lakukan di perusahaan pabrik ditemukan berbagai
manfaat kegiatan tersebut.Salah satu studi tersebut adalah studi evaluasi yang
dilakukan oleh Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia di PT GB
(perusahaan elektronik) tahun 2003. Selama 3 tahun perusahaan tersebut bersama-
sama dengan PCI/Indonesia menyelenggarakan Program Kesehatan Kerja (Workers
Health Initiative) yaitu tahun 2000-2003. Untuk melihat efektivitas, dilakukan survey
data dasar (baseline survey) dan survey akhir (evaluation). Meskipun kedua survey
tersebut mempunyai jumlah sampel dengan acak sederhana (simple random
sampling).

2.7 Manfaat Atau Keuntungan PKDTK

11
1. Bagi pekerja
Mereka akan lebih memahami dan mau berprilaku sehat, baik di dalam
tempat kerja maupun di luar tempat kerja. Selain itu, keuntungan promosi
kesehatan ditempat kerja yaitu dapat menciptakan lingkungan tempat kerja
menjadi lebih sehat, meningkatnya kepercayaan diri, menurunnya stress,
meningkatkan semangat bekerja, meningkatnya kemampuan, meningkatnya
derajat kesehatan, dan lebih sehatnya keluarga dan masyarakat pekerja.
2. Bagi perusahaan.
Perusahaan yang menyelenggarakan program PKDTK tentu lebih
memperlihatkan kepada karyawan bahwa mereka peduli terhadap kesehatan
pekerja. Pekerja sehat tentu akan lebih produktif yang akan meningkatkan
produktivitas perusahaan ada akhirnya. Selain itu pekerja sehat juga akan
mengurangi biaya kompensasi perusahaan untuk mengobati karyawan yang
sakit. Lebih jauh lagi, perusahaan juga dapat memperoleh citra positif baik
dari masyarakat, pemerintah maupun mitra pebisnis mereka.

2.8 Promosi Kesehatan dalam Pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di Tempat Kerja
PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja
agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja yang sehat. Perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) di tempat kerja antara lain:
A. Tidak merokok ditempat kerja
B. Membeli dan mengonsumsi makanan ditempat kerja
C. Melakukan olahragaa secara teratur/aaktivitas fisik
D. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan
sesudah buang air besar dan buang air kecil.
E. Memberantas jentik nyamuk ditempat kerja
F. Menggunakan air bersih
G. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar
H. Membuang sampah pada tempatnya.
I. Mempergunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan upaya promosi kesehatan yang
diselenggarakan di tempat kerja, selain untuk memberdayakan masyarakat di tempat
kerja, mengenali masalah dan tingkat kesehatannya serta mampu mengatasi,
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri juga memelihara
dan meningkatkan tempat kerja yang sehat. Terdapat dua manfaat promosi kesehatan
di tempat kerja, yaitu bagi pekerja dan perusahaaan, dengan adanya promosi
kesehatan pekerja menjadi lebih memahami tentang hidup sehat di dalam maupun
luar lingkungan kerja, pekerja yang sehat akan meningkatkan produktivitas
perusahaan tersebut, sehingga juga memberikan efek positif kepada perusahaan
tersebut.

3.2 Saran
Penulis mengharapkan, dengan adanya promosi kesehatan diharapkan setiap
perusahaan dapat memberikan promosi kesehatan di tempat kerja bagi para
pekerjanya baik di dalam maupun di luar tempat kerja, karena promosi kesehatan di
tempat kerja akan memberikan dampak positif bagi pekerja dan perusahaan tersebut.

13
14

Anda mungkin juga menyukai