PENDAHULUAN
1
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1.2.1 Bagaimana sejarah promosi kesehatan di tempat kerja ?
1.2.2 Apa definisi dari promosi kesehatan di tempat kerja ?
1.2.3 Bagaimanakah prinsip promosi kesehatan di tempat kerja?
1.2.4 Apa saja karakteristik dari program promosi kesehatan di tempat kerja ?
1.2.5 Bagaimana efektivitas dari program promosi kesehatan di tempat kerja ?
1.2.6 Apa saja manfaat promosi kesehatan di tempat kerja?
1.2.7 Bagaimanakah PHBS di tempat kerja?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
(Goetsch, 1996).Kemudian lahirlah kebijakan yang ditujuakn untuk melindungi
pekerja dari bahaya kerja.
Ketika peraturan kerja telah dibuat, berbagai alat perlindungan diri
dikembangkan, dan berbagai prosedur kerja disusun, maka masalah yang timbul
adalah bagaimana membuat para pekerja mematuhi peraturan-peraturan kerja,
misalnya menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja.
Perkembangan selanjutnya semakin disadari bahwa produktivitas pekerja
tidak saja ditentukan oleh desain pekerja tetapi juga oleh perilaku sehat pekerja,
baik di dalam maupun di luar tempat kerja.
Pekerja yang dimaksud adalah setiap orang yang bekerja dengan
menerima upah atau imbalan tertentu (SK Menakertrans No : KEP/68/IV/ 2004
Pasal 1).
Perhatian atas perkembangan ini memunculkan ilmu disiplin baru yaitu
promosi kesehatan di tempat kerja (PKDTK) atau Health Promotion in
Workplace.Bahkan tangtangan ke depan adalah bagaimana menciptakan tempat
kerja yang mempromosikan kesehatan
3
melindungi kesehatannya sendiri juga memelihara dan meningkatkan tempat kerja
yang sehat.
Sedangkan, menurut Li dan Cox (1986; 2005) pelatihan dan pendidikan
kesehatan di tempat kerja (workplace health education and training) sebagai
kesempatan pembelajaran terencana yang ditujukan kepada masyarakat di tempat
kerja dan dirancang untuk memfasilitasi pengambilan keputusan dan memelihara
kesehatan yang optimal.
Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan komponen kegiatan
pelayanan pemeliharaan/perlindungan kesehatan pekerja dari suatu pelayanan
kesehatan kerja. Promosi kesehatan kerja didefinisikan sebagai proses yang
memungkinkan pekerja untuk meningkatkan kontrol terhadap kesehatannya. Jika
dilihat dalam konteks yang lebih luas, promosi kesehatan ditempat kerja adalah
rangkaian kesatuan kegiatan yang mencakup manajemen dan pencegahan
penyakit baik penyakit umum maupun penyakit yang berhubungan dengan
perilaku serta peningkatan kesehatan pekerja secara optimal.
4
Para pekerja disemua tingkatan dalam perusahaan hendaknya
terlibat secara aktif mengidentifikasi masalah kesehatan yang
dibutuhkan untuk pemecahannya dan meningkatkan kondisi
lingkungan kerja yang sehat. Partisipasi para pengambil keputusan
ditempat kerja merupakan hal yang sangat mendukung bagi para
pekerja untuk lebih percaya diri dalam meningkatkan kemampuan
pencegahan dan mengembangkan kemampuan pencegahan dan
peningkatan terhadap penyakit.
C. Keterlibatan berbagai sektor terkait
Kesehatan yang baik adalah hasil dari berbagai faktor yang
mendukung. Berbagai upaya upaya untuk meningkatkan kesehatan
pekerja hendaknya harus melalui pendekatan yang integrasi sehingga
penekanannya pada berbagai faktor tersebut bila memungkinkan.
Untuk itu, meningkatkan kesehatan pekerja dan membangun
tempat kerja yang sehat dibutuhkan koordinasi berbagai pengambilan
keputusan dari sektor-sektor terkait termasuk pemerintah, industri,
sektor kesehatan, universitas yang terkait, organisasi pekerja,
organisasi pengusaha, organisasi masyarakat masyarakat dan lain-lain.
Para profesional dari berbi disiplin ilmu juga diperlukan.
5
dan responsif terhadap kebutuhan pekerja dan masalah yang
berhubungan dengan kondisi lingkungan kerja.
c. Modeling
Cara ini dilakukan dengan membidik perusahaan besar biasanya di
kawasan industry untuk menyelenggarakan program PKDTK. Dengan
publikasi kegiatan yang memadai diharapkan perusahaan perusahaan
lain di sekitarnya akan meniru.
2. Sasaran
a. Sasaran primer
Sasaran primer program PKDTK adalah manajemen mulai manajemen
puncak hingga manajemen bawah dan pekerja / buruh itu sendiri. Atau
dapat disebut sebagai seluruh karyawan ditempat kerja.
b. Sasaran sekunder
Sasaran sekunder program PKDTK adalah keluarga pekerja dan
masyrakat di sekitar pabrik.
c. Sasaran tertier
Sasaran tertier program PKDTK adalah mereka yang tidak terlibat
langsung dengan pekerja namun mempunyai peran penting dalam status
6
kesehatan pekerja.Contoh : dinas kesehatan kabupaten/kota, dinas tenaga
kerja kabupaten/kota dan perusahaan asuransi kesehatan.
3. Tujuan
Li dan Cox menyatakan tujuan program PKDTK adalah memberikan
informasi kesehatan dan memodifikasi perilaku pekerja agar kondusif bagi
kesehatan.
Depkes RI menyatakan tujuan program PKDTK adalah :
a. Menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam tempat kerja.
b. Mengurangi angka kematian (abseinteism) karyawan.
c. Membantu menurunkan angka penyakit akibat pekerjaan dan lingkungan
kerja.
d. Membantu tumbuhnya kebiasaan kerja yang sehat, kondusif, dan aman.
e. Memberikan dampak positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat.
4. Tema Kegiatan
Program promosi kesehatan di tempat kerja dapat mengambil kegiatan
yang bersifat umum. Maksudnya tema tersebut tidak terkait langsung dengan
jenis ata bahaya pekerjaan yang ada.
5. Kegiatan
Pemberian informasi dan modifikasi perilaku sehat pekerja merupakan
kegiatan utama PKDTK.ODonnel (1984) menguraikan 4 tingkat pendekatan
untuk mengubah perilaku sehat pekerja. Semakin tinggi tingkat pendekatan itu
maka diasumsikan semakin besar memberikan efek atas perubahan perilaku
Tingkat I : Pemberian Informasi.
Pada tingkat ini dilakukan berbagai strategi untuk memberikan
informasi kesehatan bagi pekerja, misalnya membuat media cetak atau
menyelenggarakan pameran kesehatan di tempat kerja. Tujuannya adalah
pekerja akan berminat atas topik-topik kesehatan tertentu.
Tingkat II : penjajakan Risiko kesehatan
Strategi yang dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan
kesehatan pada pekerja baik di masa lalu, masa kini dan masa yang akan
datang.Kegiatan yang dilakukan biasanya pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Tingkat III :pemberian Resep
Pekerja diberitahu bagaimana menyelesaikan permasalahan kesehatan.
Misalnya, pekerja yang teridentifikasi mempunyai risiko hipertensi akan
diberitahu bagaimana mengurangi atau menghilangkan risio tersebut. Strategi
7
lainyang dapat digunakan adalah menyediakan pelayanan konseling bagi
pekerja agar mampu berperilaku sehat sesuai dengan masalah kesehatan yang
dialami.
Tingkat IV : membuat system dan Lingkungan yang mendukung.
Dengan membuat system dan lingkungan yang mendukung diharapkan
ekerja tidak mempunyai pilihan lain kecuali menampilkan perilaku sehat.
Nasihat yang pernah ada adalah jangan mengubah orang tetapi ubahlah
system (dont change the people but change the system). Contoh upaya yang
mengarah ke tahap ini adalah kantin bagi pekerja PT National Gobel diminta
untuk menyediakan menu rendah garam.Kebijakan ini dibuat setelah diketahui
banyak pekerja yang mempunyai risiko terkena penyakit hipertensi.
7. Lokasi
a. Di dalam tempat kerja
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di dalam tempat kerja
misalnya merekrut pekerja untuk dijadikan kader kesehatan kemudian
diadakan pelatihan untuk mereka, kegiatan pameran kesehatan,
penyuluhan kesehatan di kantin atau di mess pekerja.
b. Di luar tempat kerja
Kegiatan kegiatan program PKDTK di luar tempat kerja seperti
kegiatan rekreasi bagi pekerja atau penyuluhan kesehatan kepada para
penjaja makanandi sekitar tempat kerja.
8. Penyelenggara
Unit dalam perusahaan itu sendiri atau bekerja sama dengan pihak
ketiga dalam penyelenggaran kegiatan PKDTK.Untuk setiap perusahaan, unit
8
yang bertanggung jawab cukup bervariasi seperti depertemen training, general
affair, divisi K3 dan sebagainya.
9
assessment ini hendaknya dikoordinasikan dengan team dan
manajemen perusahaan.
4. Memprioritaskan kebutuhan
Team memprioritaskan masalah berdasarkan keinginan dan
kebutuhan masalah-masalah yang memengaruhi kesehatan.
5. Menyusun perencanaan
Berdasarkan prioritas masalah dan kebutuhan, team
mengembangkan perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang dan
jangka pendek lengkap dengan goal (tujuan), strateginya, aktivitasnya,
biaya dan jadwal pelaksanaan. Biaya perencanaan hendaknya diajukan
setiap tahun anggaran.
6. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya hendaknya kegiatan diawasi dan
diberikan dukungan peralatan yang dibutuhkan, serta partisipasi aktif
dari para team dan pengambil keputusan sangat membantu lancarnya
pelaksanaan. Pelaksanaan disesuaikan dengan rencana yang dibuat,
walaupun ada kemungkinan perubahan di tengah proses pelaksanaan
apabila diperlukan.
7. Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi merupakan hal yang sangat penting
untuk melihat seberapa baiknya program tersebut terlaksana, untuk
mengidentifikasi kesuksesan dan masalah-masalah yang ditemui dan
umpan balik (feedback) untuk perbaikan.
8. Revisi dan perbaikan program
Setelah mendapatkan hasil dari evaluasi tentunya ada
kekurangan dan masukan yang perlu untuk pertimbangan dalam
melakukan perbaikan program, sekaligus merevisi hal yang sudah ada.
10
Siklus perencanaan & pelaksanaan kegiatan PKDTK
Penjajakan kebutuhan
Pelaksanaan
11
1. Bagi pekerja
Mereka akan lebih memahami dan mau berprilaku sehat, baik di dalam
tempat kerja maupun di luar tempat kerja. Selain itu, keuntungan promosi
kesehatan ditempat kerja yaitu dapat menciptakan lingkungan tempat kerja
menjadi lebih sehat, meningkatnya kepercayaan diri, menurunnya stress,
meningkatkan semangat bekerja, meningkatnya kemampuan, meningkatnya
derajat kesehatan, dan lebih sehatnya keluarga dan masyarakat pekerja.
2. Bagi perusahaan.
Perusahaan yang menyelenggarakan program PKDTK tentu lebih
memperlihatkan kepada karyawan bahwa mereka peduli terhadap kesehatan
pekerja. Pekerja sehat tentu akan lebih produktif yang akan meningkatkan
produktivitas perusahaan ada akhirnya. Selain itu pekerja sehat juga akan
mengurangi biaya kompensasi perusahaan untuk mengobati karyawan yang
sakit. Lebih jauh lagi, perusahaan juga dapat memperoleh citra positif baik
dari masyarakat, pemerintah maupun mitra pebisnis mereka.
2.8 Promosi Kesehatan dalam Pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di Tempat Kerja
PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja
agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja yang sehat. Perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) di tempat kerja antara lain:
A. Tidak merokok ditempat kerja
B. Membeli dan mengonsumsi makanan ditempat kerja
C. Melakukan olahragaa secara teratur/aaktivitas fisik
D. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan
sesudah buang air besar dan buang air kecil.
E. Memberantas jentik nyamuk ditempat kerja
F. Menggunakan air bersih
G. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar
H. Membuang sampah pada tempatnya.
I. Mempergunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Promosi kesehatan di tempat kerja merupakan upaya promosi kesehatan yang
diselenggarakan di tempat kerja, selain untuk memberdayakan masyarakat di tempat
kerja, mengenali masalah dan tingkat kesehatannya serta mampu mengatasi,
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri juga memelihara
dan meningkatkan tempat kerja yang sehat. Terdapat dua manfaat promosi kesehatan
di tempat kerja, yaitu bagi pekerja dan perusahaaan, dengan adanya promosi
kesehatan pekerja menjadi lebih memahami tentang hidup sehat di dalam maupun
luar lingkungan kerja, pekerja yang sehat akan meningkatkan produktivitas
perusahaan tersebut, sehingga juga memberikan efek positif kepada perusahaan
tersebut.
3.2 Saran
Penulis mengharapkan, dengan adanya promosi kesehatan diharapkan setiap
perusahaan dapat memberikan promosi kesehatan di tempat kerja bagi para
pekerjanya baik di dalam maupun di luar tempat kerja, karena promosi kesehatan di
tempat kerja akan memberikan dampak positif bagi pekerja dan perusahaan tersebut.
13
14