OLEH :
KELOMPOK 2
DOSEN PEMBIMBING :
N. Rachmadanur, S.KP.,MKM
A. LATAR BELAKANG
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, serta
bertambahnya penduduk dan masyarakat, perlu adanya perawat kesehatan komunitas
yang dapat melayani masyarakat dalam dalam hal pencegahan, pemeliharaan, promosi
kesehatan dan pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukan kepada individu,
keluarga, tetapi juga dengan masyarakat dan inilah yang disebut dengan keperawatan
komunitas.
Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah keadaan
sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi
setiap individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari
keperawatan, khususnya keperawatan komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Komunitas adalah sekelompok orang yang berbagi kesamaan dan berinteraksi
satu sama lain. Mungkin menunjukkan komitmen satu sama lain, yang mungkin tidak
berbalai oleh batas geografis. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya
keperawatan komunitas. Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan
tidak melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi yang
sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit.
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus
dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga
(Sumijatun dkk, 2006).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar
keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
mengatasi berbagai masalah keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-
hari (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan tidak
melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi yang sedang
menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit (Wahit Iqbal
dkk, 2011).
Masalah kesehatan di RT 01 RW 08 Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan
Koto Tangah, Kota Padang pada umumnya berhubungan dengan kurangnya
pemahaman masyarakat terhadap suatu penyakit yang diderita dan masih banyaknya
perilaku – perilaku masyarakat yang berisiko terhadap kesehatan seperti kebiasan
merokok dan makan makanan yang berlemak, serta banyaknya anak-anak dengan gigi
berlobang yang ditemukan d RT 01 ini. Jarak fasilitas kesehatan seperti puskesmas,
dan Rumah sakit cukup jauh dari wilayah RT 01.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu proses keperawatan
komunitas. Perawat sebagai salah satu bagian dari tenaga kesehatan yang mempunyai
peran penting dalam mengatasi masalah yang terdapat dalam komunitas tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan komunitas di RT 01 RW
08 di Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian keperawatan komunitas
b. Mahasiswa mampu melakukan pengolahan data, analisa data dan
menentukan diagnosa keperawatan komunitas
c. Mahasiswa mampu membuat perencanaan asuhan keperawatan komunitas
dan kelompok khusus, kemudian menjabarkannya dalam bentuk plan of
action (POA)
d. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan
perencanaan
e. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi asuhan keperawatan komunitas
f. Mahasiswa mampu bekerjasama dengan lintas sektor dan program dalam
melakukan setiap aktifitas sesuai tahapan asuhan keperawatan komunitas
g. Mahasiswa mampu menyusun rencana tindak lanjut (RTL) asuhan
keperawatan komunitas
h. Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah
dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2) Subsistem Komunitas
a) Lingkungan
Meliputi pemeriksaan fisik individu maupun komunitas
b) Pelayanan kesehatan dan sosial
Setelah fasilitas pelayanan kesehatan dan social teridentifikasi,
kategorikan data tersebut mungkin berdasarkan jenis
pelayanan (RS, Klinik, perawatan lanjut, dll), menurut ukuran
atau kepemilikan
c) Ekonomi
Meliputi harta kekayaan, penghasilan rumah tangga,
pengeluaran rumah tangga per bulan, pendapatan perkapita,
status ketenagakerjaan, jenis pekerjaan dan lain-lain. Sumber
informasi berdasarkan : hasil sensus, perdagangan/pasar,
departemen ketenagakerjaan, kantor serikat buruh setempat.
d) Transportasi dan keamanan
Meliputi pelayanan terhadap kebakaran, polisi, sanitasi dan
pelayanan terhadap transportasi seperti pelayanan bus, kereta
api, pesawat. Sumber informasi : kantor perencanaan, dinas
pemadam kebakaran, dinas kepolisian , dll.
e) Politik dan pemerintahan
Keaktifan dalam berorganisasi dan berpolitik. Sumber
informasi : berdasarkan hasil pemilu dalam memilih anggota
pemerintahan, informasi dari berbagai organisasi yang
dikembangkan di daerah tersebut
f) Komunikasi
Meliputi komunikasi formal (berasal dari ekstra komunitas :
Koran, radio, televisi, pelayanan pos) dan informal (berasal
dari intra komunitas seperti : papan pengumuman, poster,
brosur, surat kabar di tempat ibadah). Sumber informasi :
kantor penerbit Koran, survey, wawancara warga
g) Pendidikan
Meliputi warga yangs sekolah, usia lulus sekolah, bahasa yang
digunakan dll. Sumber informasi : data sensus, dinas
pendidikan setempat, staf pendidik, dll.
h) Rekreasi
Kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat rekreasi.
3) Persepsi
Persepsi masyarakat dan keluarga terhadap suatu penyakit balita
acuh, mungkin dipengaruhi rendahnya tingkat pendidikan
masyarakat ataupun kurangnya pengetahuan kesehatan mengenai
suatu penyakit.
BAB III
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. PERSIAPAN
1. Persiapan ke Masyarakat
Sebelum ke masyarakat kelompok 4 mempersiapkan instrumen pengukuran
yang terdiri dari tensimeter, timbangan dan pengukur tinggi badan serta kuesioner
yang telah disediakan yang terdiri dari kuesioner data dasar, kuesioner perilaku
keluarga tentang covid-19 dan Vaksinasi, kuesioner ibu hamil dan menyusui,
kuesioner bayi, kuesioner balita, kuesioner pra sekolah, kuesioner anak usia
sekolah, kuesioner remaja, kuesioner PTM. Kelompok juga menyiapkan diri dan
mental dalam menghadapi masyarakat yang tinggal di wilayah praktek ini.
2. Persiapan Teknis
Teknik pengumpulan data adalah sebelumnya kelompok melapor dan
meminta izin kepada ketua RW 08/ RT 01 dan meminta data jumlah seluruh KK
yang ada di RT 01 RW 08 serta batas batas wilayah dan rumah yang termasuk ke
dalam RT 01 RW 08. Lalu selanjutnya anggota kelompok dibagi menjadi 3
kelompok kecil dan menyiapkan target responden untuk capaian kelompok.
Kelompok kecil melakukan pendataan pada setiap rumah, jika ada responden
yang bersedia maka kelompok langsung melakukan pendataan pada keluarga
tersebut dengan instrumen kuesioner yang sudah disiapkan. Responden yang
diambil yaitu keluarga yang berada dalam satu rumah.
Setelah semua data terkumpul maka kelompok melakukan entri data kedalam
master tabel yang telah disepakati dengan pembimbing. Setelah pengolahan data
menggunakan master tabel selesai kelompok melanjutkan pengolahan data
melalui aplikasi SPSS dan didapatkanlah tabel distribusi frekuensi dari
pengolahan data tersebut.
B. PELAKSANAAN
1. Pengkajian (Community as Partner)
a. Pengumpulan Data
1) Hasil Winshield Survey
Pada saat dilakukan wawancara dengan Ketua RT, Ketua RT
mengatakan ada 40 KK di RT 01 RW 08. Sedangkan pada
pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara
langsung terhadap sasaran komunitas termasuk lingkungannya, dari
hasil observasi yang dilakukan di RT 01 RW 08 kelurahan Batipuh
Panjang kepadatan penduduk didapatkan adalah kurang lebih 40 KK
dan yang berhasil kelompok data untuk sweeping KK sebanyak 34
KK.
Kepadatan penduduk di RT 01 RW 08 tidak terlalu padat. Rumah
penduduk banyak yang diarah perbukitan, penyebaran rumah di RT
01 RW 08 tidak merata dan umumnya rumahnya berdekatan dengan
saudaranya. Biasanya masyarakat tampak berkumpul di warung-
warung, dan di pos pemuda. Jika ada penyuluhan dari ketua RT
biasanya dilakukan dimesjid yang berada di RT 02/ Rw 08
Sarana umum di RT 01/RW 08 terdapat warung-warung kecil
yang menjual kebutuhan sehari-hari. Warung ini juga berfungsi untuk
tempat berkumpul warga di sekitar.
RT 01 RW 08 tidak memiliki fasilitas kesehatan, biasanya warga
daerah ini pergi berobat ke puskesmas Anak Aia yang berada cukup
jauh dari RT tersebut atau berobat ke Bidan dan Dokter yang tinggal
di RT 01 RW 05.
Transportasi yang sering digunakan oleh warga yaitu kendaraan
bermotor, sepeda, mobil tapi mayoritas kendaraan yang dimiliki oleh
warga RT.01 RW. 08 yaitu sepeda motor. Umumnya setiap rumah
mempunyai satu sepeda motor. Kondisi jalan yang ada di daerah ini
cukup baik, waktu pertama kali memasuki daerah ini kondisi jalannya
bagus dan sudah beraspal. Saat memasuki gang-gang kecil di RT
tersebut kondisi jalannya belum diaspal dan hanya jalan tanah yang
banyak lubangnya. Keadaan geografis RT.01 RW.08 terdapat banyak
sawah yang digunakan warga sebagai tempat mata pencaharian warga
setempat dan ada juga kali kecil yang digunakan sebagian warga
untuk BAB dan keperluan lainnya serta irigasi untuk sawah.
Batas wilayah RT. 01 daerah berbatasan dengan RT 02 RW 08,
berbatasan dengan RT 01 RW 05 , berbatasan dengan daerah selatan
berbatasan dengan RT 01 RW 04 dan daerah timur berbatasan dengan
RT 03 RW 04.
Kebersihan di RT 01 RW 08 kurang bersih, awalnya pada saat
memasuki RT 02 jalanan nya cukup bersih tetapi pada saat memasuki
gang-gang kecil terlihat banyak sampah bertebaran dan jarak tempat
pembakaran sampah dengan rumah warga sangat dekat. Tingkat
kebisingan di RT.01 RW. 08 tidak terlalu bising karena sebagian
besar warga banyak beraktifitas di dalam rumah tapi sumber
kebisingan yaitu dari suara kendaraan yang lewat di jalan. Sarana
informasi masyarakat RT. 01 RW 08 memanfaatkan mikrofon mesjid
wassalam yang berada di RT 02/Rw 08. Jadi setiap informasi yang
ingin disampaikan ke warga diumumkan melalui mesjid.
b) Agama
Di RT 02 RW 04 terdapat dua surau yang biasa digunakan
warga untuk menjalankan ibadah. Dari hasil wawancara
kelompok pada saat survey (15 dan 16 November 2021) secara
keseluruhan kepala keluarga responden beragama islam yaitu 45
KK (100%).
c) Distribusi Ras/Etnis
Dari hasil wawancara yang kelompok dapatkan masyarakat
yang berada di RT 02 RW 04 kelurahan Batipuh Panjang
memiliki suku minang yaitu kebanyakan suku guci dan melayu,
Kecuali bagi masyarakat pendatang biasanya suku nya kecuali
suku guci dan melayu tetapi masih suku minang.
3) Subsistem
a) Lingkungan Fisik
Jenis perumahan yang dijumpai sama seperti rumah di
perkampungan pada umumnya yaitu tidak terlalu padat, tetapi
penyebaran rumah di daerah ini banyak yang di tepi jalan dan
ada beberapa rumah yang terletak dibagian belakang, dan
banyak rumah tidak berpenghuni, beberapa rumah terlihat
kotor. Di RT 02 RW 04 warga banyak memelihara ayam dan
kucing dan juga ada beberapa yang memelihara anjing. Di RT
02 RW 04 juga terdapat kali/sungai kecil yang biasanya
digunakan masyarakat untuk mencuci dan irigasi sawah.
b) Ekonomi
Pekerjaan warga kebanyakan buruh ,petani dan pedagang.
Masih ada warga RT 02 RW 04 yang kurang mampu, tetapi
kebanyakan kaum golongan menengah. Rumah warga pada
umumnya sudah permanen.
c) Pelayanan Kesehatan
Biasanya warga daerah ini pergi berobat ke puskesmas
Anak Air yang berada cukup jauh dari RT tersebut atau berobat
ke Bidan dan Dokter yang tinggal di RT 01 RW 05. Untuk
imunisasi biasanya diadakan sekali sebulan di RT.01
d) Transportasi dan Keamanan
Dari hasil pengamatan kelompok, suasana disana cukup
tenang. dari hasil wawancara dengan Pak RT beliau mengatakan
bahwa di RT ini keamanannya baik dan jarang ada kasus
kriminal. Di RT 02 RW 04, pada umum nya warga mayoritas
memiliki kendaraan roda dua yang digunakan untuk berpergian.
Umumnya setiap rumah mempunyai satu sepeda motor.
Dari hasil pengamatan kelompok di wilayah RT 02 RW 04
kelurahan Batipuh Panjang mempunyai seorang ketua RT,ketua
pemuda, Kader dan tokoh agama.
e) Komunikasi
Dari hasil pengamatan kelompok jika ada informasi penting
yang akan disampaikan oleh ketua RT, maka akan disampaikan
melalui toa surau. Jadi setiap informasi yang ingin disampaikan
ke warga diumumkan melalui surau. Bahasa sehari-hari yang
digunakan yaitu bahasa minang.
f) Pendidikan
Dari hasil wawancara yang kelompok lakukan mayoritas
Pendidikan kepala keluarga di RT 02 RW 04 adalah SLTA.
b. Analisa Data
Dari pengkajian keperawatan yang telah dilakukan didapatkan
beberapa masalah keperawatan di RT 02/RW 04 ini. Masalah pertama
yaitu Defisit Kesehatan Komunitas yang disebabkan oleh program kurang
didukung masyarakat. Data-data yang menunjang untuk tegaknya masalah
ini, yaitu:
1) 55,2% keluarga memiliki sikap “cukup baik” terhadap covid 19
2) 62,1% keluarga memiliki tindakan “tidak patuh” terhadap covid 19
3) 97,4% responden “tidak pernah” melakukan pemantauan kesehatan
selama pandemi
4) 100% responden tidak pernah mengikuti Posbindu PTM
5) 52,3% keluarga belum mendapat vaksin satupun.
6) Dari hasil winshield survey ditemukan banyak masyarakat yang tidak
mematuhi protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai
masker, dan mencuci tangan.
7) Masih banyaknya masyarakat yang berkumpul-kumpul di tempat
umum seperti warung dan mushola tanpa mematuhi protokol
kesehatan.
Permasalah kedua yang ditemukan di RT 02/RW 04 berdasarkan
pengkajian keperawatan komunitas yang telah dilakukan adalah Perilaku
Kesehatan Cenderung Berisiko yang disebabkan pemilihan gaya hidup
tidak sehat, seperti merokok, kurang olahraga, dan konsumsi makanan
berlemak. Data-data yang mendukung untuk ditegakkannya permasalahan
ini adalah:
1) 9,0% responden menderita hipertensi
2) 78,2% responden tidak ada berolahraga
3) 20,5% responden sering mengonsumsi makanan, seperti jeroan,
makanan bersantan, dan seafood.
4) 26,9% responden merokok
c. Prioritas Masalah
Dari masalah-masalah yang telah ditemukan, maka dilakukanlah
proses untuk menentukan prioritas masalah. Berikut prioritas masalah
keperawatan di RT 02/RW 04:
1) Defisit kesehatan komunitas berhubungan dengan program tidak atau
kurang didukung masyarakat
2) Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan
pemilihan gaya hidup tidak sehat.
3) Koping komunitas tidak efektif berhubungan dengan paparan bencana
covid 19
4) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan mengatasi masalah
2. Perencanaan
a. Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang didapatkan dari analisa data yaitu :
1) Defisit kesehatan komunitas berhubungan dengan program
tidak atau kurang didukung masyarakat
2) Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan
pemilihan gaya hidup tidak sehat.
3) Koping komunitas tidak efektif berhubungan dengan paparan
bencana covid 19
4) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan mengatasi masalah
Berdasarkan hasil Musyawarah Masyarakat RT (MMRT) Diagnosa
keperawatan yang akan diatasi yaitu:
1) Defisit kesehatan komunitas berhubungan dengan program
tidak atau kurang didukung masyarakat
2) Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan
pemilihan gaya hidup tidak sehat.
b. Tujuan
Untuk diagnosa pertama, yaitu Defisit Kesehatan Komunitas memiliki
masalah kesehatan utama yaitu banyaknya responden yang belum
mendapatkan vaksin. Sehingga rencana tindakan yang akan dilakukan
yaitu dengan melakukan penyuluhan mengenai vaksinasi covid 19 yang
bertujuan agar masyarakat mengetahui dan memahami tentang vaksinasi
covid 19 sehingga mau untuk divaksin.
Diagnosa keperawatan kedua, yaitu Perilaku Kesehatan Cenderung
Beresiko memiliki masalah kesehatan utama, yaitu banyaknya masyarakat
yang mengalami hipertensi, masyarakat yang menjalani gaya hidup tidak
sehat seperti merokok, tidak berolahraga, dan makan makanan berlemak.
Sehingga rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut, yaitu dengan melakukan penyuluhan mengenai Penyakit Tidak
Menular yang bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui dan
memahami tentang vaksin covid sehingga mau untuk divaksin.
Rencana kedua yang akan dilakukan yaitu melakukan skrining PTM
yang bertujuan untuk mengetahui adanya masyarakat yang memiliki
faktor risiko PTM atau yang telah mengalami PTM. Selanjutnya akan
dilakukan senam jantung sehat agar dapat mengurangi faktor risiko
penyakit menular.
c. Rencana Tindakan
Berdasarkan hasil Musyawarah Masyarakat RT ada 4 rencana
tindakan/kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang ada di masyarakat, yaitu:
1) Melakukan penyuluhan mengenai covid 19 dan vaksinasi covid yang
akan dilakukan pada 26 November 2021.
2) Melakukan skrining PTM yang sejalan dengan senam jantung sehat
yang akan dilakukan pada 28 November 2021
3) Melakukan penyuluhan PTM yang akan dilakukan pada 01 Desember
2021.
3. Implementasi
Implementasi untuk diagnosa Defisit Kesehatan Komunitas dilakukan
dengan melaksanakan penyuluhan tentang Covid 19 dan vaksinasi covid 19
yang telah dilakukan pada 26 November 2021 pada jam 20.00-21.00 WIB.
Lalu, implementasi untuk diagnosa Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
dilakukan dengan melaksanakan skrining PTM dan senam jantung sehat yang
telah dilakukan pada Minggu, 28 November 2021 jam 06.30-08.00 WIB.
Kegiatan terakhir yaitu melakukan penyuluhan PTM yang telah dilakukan
pada 01 Desember 2021 jam 20.30-22.00 WIB.
4. Evaluasi
Untuk kegiatan penyuluhan covid dan vaksinasi covid 19 telah terlaksana
dengan baik dan 75 % peserta mampu mengulang kembali apa yang sudah
disampaikan oleh penyaji.
Untuk kegiatan skrining PTM dan senam jantung sehat tidak mencapai
target yang diinginkan, yaitu hanya kurang lebih 50% target yang dapat hadir
mengikuti kegiatan.
Untuk kegiatan penyuluhan PTM telah terlaksana dengan baik dan 85 %
peserta mampu mengulang kembali apa yang sudah disampaikan oleh penyaji.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan windshield survey dan kuesioner pengkajian
komunitas. Pada saat pengkajian, diharapkan terdapat 50 KK, namun hanya 25 KK
yang memenuhi syarat KK binaan yaitu yang memiliki keluarga inti.
B. Perencanaan
Pada perencanaan, terdapat 4 kegiatan yang akan dilakukan sesuai hasil MMRT,
dan semua kegiatan tersebut terlaksana sesuai perencanaan.
C. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan penyuluhan, diharapkan tokoh masyarakat dapat hadir dan
masyarakat dapat mengikutinya, terutama keluarga yang memiliki masalah kesehatan,
namun hanya beberapa yang dapat datang. Selain itu, pada kegiatan skrining dan
senam jantung sehat, peserta yang datang tidak memenuhi target. Banyak juga peserta
yang datang terlambat , sehingga tidak dapat mengikuti kegiatan dari awal.
D. Evaluasi
Pada evaluasi, tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Masyarakat dapat
memahami materi yang diberikan saat penyuluhan, yaitu tentang vaksinasi covid dan
penyakit tidak menular. Begitupun saat skrining dan senam jantung sehat, masyarakat
dapat merasakan manfaat dari kegiatan tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pendataan yang dilakukan di RT 02 RW 04 terdapat 45 KK dan hanya
29 KK yang memenuhi syarat untuk dijadikan responden yaitu keluarga yang
memiliki keluarga inti. Kelompok telah melakukan asuhan keperawatan komunitas di
RT 02/RW 04. Asuhan dimulai dari pengkajian komunitas, analisis masalah,
penegakkan diagnosa, merumuskan perencanaan, implementasi, hingga evaluasi
keperawatan.
Masyarakat RT 02/RW 04 dengan antusias mengikuti asuhan keperawatan yang
telah diberikan sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
B. Saran
Saran dari kelompok, yaitu:
1. Pengkajian komunitas harap dilakukan dengan baik agar data yang didapatkan
dapat diolah dengan baik.
2. Masyarakat hendaknya dengan jujur memberikan data yang dibutuhkan dalam
pengkajian
3. Perawat hendaknya mampu menarik perhatian masyarakat sehingga
masyarakat mau berkoordinasi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di
komunitas
4. Tokoh masyarakat hendaknya dapat mewakili masyarakat dan memfasilitasi
setiap kegiatan yang dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Khodijah, Nur Siti dan Widagdo, Wahyu.2016. Modul Keperawatan Keluarga dan
Komunitas. Jakarta: PPSDM