TINJAUAN TEORI
8
9
e. Rekreasi
f. Pendidikan seks
2. Upaya Preventif
Untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap
individu, keluaga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
a. Imunisasi masal terhadap bayi dan balita
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu,
puskesmas, maupun kunjungan rumah
c. Pemberian vitamin A, yodium melalui posyandu, puskesmas,
ataupun di rumah
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui
3. Upaya Kuratif
Untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok
yang menderita penyakit ataupun masalah kesehatan melalui:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut keperawatan dari
puskesmas dan Rumah Sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah ibu
bersalin dan nifas
d. Perawatan tali pusat bayi baru lahir
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di rumah
maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita
penyakit yang sama.
a. Pelatihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti
penderita kusta, patah tulang, kelainan bawaan
b. Pelatihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
seperti TBC, pelatihan nafas dan batuk, penderita stroke melalui
fisioterafi
5. Upaya Resosialitatif
Upaya untuk mengembalkan individu, keluarga, dan kelompok khusus
kedalam pergaulan masyarakat.
14
1. Tingkat Individu
Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang
mempunyai masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l)
yang dijumpai di poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat
perhatian pada masalah kesehatan dan pemecahan masalah kesehatan
individu.
2. Tingkat Keluarga
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga
dengan mengukur sejauh mana terpenuhinya tugas kesehatan keluarga
yaitu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah kesehatan, memberikan perawatan kepada anggota
keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan memanfaatkan
sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan
keluarga. Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
difokuskan pada keluarga rawan yaitu:
a. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu
keluarga dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang
persalinannya ditolong oleh dukun dan neo¬natusnya, balita tertentu,
penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi oleh program,
penyakit endemis, penyakit kronis tidak menular atau keluarga
dengan kecacatan tertentu (mental atau fisik).
b. Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu keluarga dengan ibu hamil yang
memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi be-rat (HB kurang dari 8
gr%) ataupun Kurang Energi Kronis (KEK), keluarga dengan ibu
hamil resiko tinggi seperti perdarahan, infeksi, hipertensi, keluarga
dengan balita dengan BGM, keluarga dengan neonates BBLR,
keluarga dengan usia lanjut jompo atau keluarga dengan kasus
percobaan bunuh diri.
3. Tingkat Komunitas
Dilihat sebagai suatu kesatuan dalam komunitas sebagai klien
a. Pembinaan kelompok khusus
16
h. Diagnosis
Diagnosis merupakan suatu pernyataan hasil sintesa
pengkajian data. Diagnosis merupakan suatu label yang
mendiskripsikan situasi atau kondisi dan mengandung etiologi
(penyebab). Komponen diagnosis keperawatan terdiri dari
(Mubarak, 2014) :
1) Problem (masalah)
2) Etiologi (penyebab)
3) Sign atau Symptom (tanda dan gejala).
i. Perencanaan
Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun
berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan. Rencana
keperawatan yang disusun harus mencakup perumusan tujuan,
rencana tindakan keperawatan spesifik yang akan dilakukan dan
kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan. Perencanaan
merupakan suatu proses sistemik yang dibuat melalui kemitraan
dengan komunitas (community as patner) (Mubarak, 2014).
Rencana keperawatan komunitas dpat dilakukan dengan
menggunakan 4 (empat) macam strategi, yaitu : pendidikan/
penyuluhan kesehatan, kemitraan, empowerment (pemberdayaan)
serta proses kelompok. Selain menggunakan keempat stategi
tersebut, rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan
haruslah memperhatikan hal-hal berikut:
S : Spesific atau jelas.
M : Measurable atau dapat diukur.
A : Attainable atau dapat dicapai.
R : Relevant/realistic atau sesuai.
T : Time-Bound atau dalam waktu tertentu.
S : Sustainable atau berkelanjutan.
j. Implementasi
Implementasi atau pelaksanaan merupakan tahap reabilisasi
dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun. Dalam
24
d. Pembuangan Sampah
Teknik pengelolaan sampah yang baik harus memperhatikan
faktor-faktor/unsur :
1) Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatanya,
tingkat aktivitas, pola kehidupan/tingkat sosial ekonomi, letak
geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi.
2) Penyimpanan sampah.
3) Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali.
4) Pengangkutan
5) Pembuangan
Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita
dapat mengetahui hubungan dan urgensinya masing-masing
unsur tersebut agar kita dapat memecahkan masalah-masalah
ini secara efisien.
e. Serangga dan Binatang Pengganggu
Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit
penyakit yang kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal
tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk
penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah
Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki
Gajah/Filariasis.
Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut
diantaranya dengan merancang rumah/tempat pengelolaan
makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang dicelupkan
dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp,
Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat
penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan
kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida untuk
mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit
misalnya anjing dapat menularkan penyakit rabies/anjing gila.
30
b. Diare
Diare adalah penyakit saluran cerna yang ditandai bercak-
bercak encer dengan atau tanpa darah dan muntah-muntah.
Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan organik/fungsional saluran
cerna.
c. Leptospitosis
Leptospitosis adalah penyakit yang disebabkan lewat
tampungan air hujan yang telah tercemar kemih tikus.
d. Malaria dan DBD
Malaria dan DBD merupakan penyakit yang disebabkan
oleh nyamuk yang berkembang di wadah penyimpanan air,
sedangkan penderita disalurkan melalui gigitan nyamuk tersebut.
e. TBC
TBC merupakan penyakit yang berkembang pada
pemukiman yang padat dengan pertukaran udara yang buruk.
f. Cacar
Cacar merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
yang terdapat di udara. Infeksi cacar timbul apabila ada kontak
langsung dengan penderita/pakaian perderita.
g. Influenza
Influenza merupakan penyakit yang sangat mudah menular,
penularannya melalui udara.
DAFTAR PUSTAKA