Nim : 203110159
Tk : 2A
SISTEM PERKEMIHAN
Ginjal adalah alat ekskresi utama dalam tubuh manusia. Kedudukan ginjal terletak
dibelakang dari cavum abdominalis (rongga perut) di belakang peritonium pada kedua sisi
vertebrata lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen/perut. Ginjal berbentuk
seperti kacang merah (kara/ercis). Sisi dalamnya atau sering dinamakan hilum menghadap ke
tulang punggung sedangkan sisi uarnya berbentuk cembung. Jumlah ginjal ada dua yaitu ginjal
kanan dan ginjal kiri. Ukuran ginjal sebelah kiri lebih besar dibanding dengan ginjal sebelah
kanan. Ginjal memiliki ukuran panjang ± 0-12 cm dan lebar ± 6-8 cm dan tebal 2,5 cm
dengan ukuran berat sekitar 200 gram.
1. Piramida ginjal
2. Arteri interlobuler
3. Arteri renalis
4. Vena ginjal
5. Ginjal hilus
6. Pelvis ginjal
7. Ureter
8. Tambuk kecil
9. Kapsula ginjal
13. Nefron
Batas bagian atas ginjal kanan adalah organ hati, sedangkan batas atas ginjal kiri
adalah organ limpa. Makna batas ginjal ini, saat kita menarik nafas maka ginjal akan
bergerak ke bawah. Pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dibanding dengan ginjal
perempuan.
Setiap ginjal secara anatomis dibagi menjadi bagian korteks (di sebelah luar) yang
mengandung semua kapiler glomerulus dan sebagian segmen tubulus pendek, dan bagian
medulla di sebelah dalam tempat sebagian besar segmen tubulus berada. Perkembangan segmen-
segmen tubulus dari glomerulus ke tubulus proksimal, kemudian sampai di tubulus distal, dan
akhirnya hingga ke duktus pengumpul (collecting duct). Gabungan organ glomerulus, tubulus
proksimal, tubulus distal, duktus coleduktus dinamakan nefron. Satu ginjal terdapat
1.000.000 nefron, kalau dua ginjal berarti ada sekitar 2.000.000 nefron.
ANATOMI URETER
Ureter adalah saluran muskuler berbentuk silinder yang mengantarkan urine dari ginjal
menuju kandung kemih (buli-buli/vesica urinaria). Dalam tubuh manusia terdapat dua
ureter. Panjang ureter pada orang dewasa ± 25-30 cm dengan luas penampang ± 0,5 cm. Ureter
sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian terletak pada rongga pelvis
1. Tunika mukosa
Adalah lapisan dari dalam keluar yang tersusun dari sel ephitelium
2. Tunika muskularis
Merupakan otot polos longgar dan saling dipisahkan oleh jaringan ikat dan anyaman
serabut elastis. Otot ini membentuk tiga stratum/lapisan yaitu, stratum longitodinal, stratum
sirkuler dan stratum longitudinal eksternum.
Kandung kemih adalah organ yang mengumpulkan urine yang diekskresikan organ
ginjal melalui ureter sebelum dibuang ke luar tubuh melalui uretra. Kandung kemih merupakan
kantong berongga yang terpenuhi otot-otot dan dapat digelembungkan (elastis). Kandung kemih
ini secara anatomi berada di belakang simfisis pubis. Dipersilahkan saudara melihat gambar
sistem urinaria di atas. Bagian kandung kemih terdiri dari 3 bagian yaitu :
1. Fundus
yaitu bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah. Bagian ini terpisah dari
rektum oleh spatium rectosiikale yang terdiri dari jaringan ikat duktus deferent, vesika seminalis
dan prostat.
2. Korpus
3. Verteks
yaitu bagian yang maju ke arah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika
umbilikalis.
ANATOMI URETRA
Uretra adalah saluran yang berjalan dari leher kandung kemih ke lubang luar, dilapisi
membran mukosa yang bersambung dengan membran yang melapisi kandung kemih. Pada laki-
laki uretra berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostat kemudian menembus lapisan
fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis yang panjangnya sekitar 20 cm. Uretra laki-
laki terdiri dari : uretra prosaria, uretra membranosa, dan uretra kavernosa.
Uretra pada wanita terletak di belakang simfisis pubis. Panjangnya sekitar 3-4 cm. Lapisan
uretra pada wanita terdiri dari tunika muskularis. Muara uretra pada wanita terletak di sebelah
atas vagina (antara klitoris dan vagina). Uretra wanita dikelilingi oleh sfingter uretra dan
disyarafi oleh saraf pudenda. Secara seksualitas daerah di ujung uretra ini sangat sensitif karena
ada ujung-ujung syaraf pudenda. Daerah ini disebut zona erotis uretra atau titik-U
2. PENGKAJIAN
a. Pemeriksaan Fisik Pada Sistem Perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan adalah pemeriksaan yang dilakukan pada ginjal,
vesika urinaria, dan meatus urinaria. Pemeriksaan fisik sistem perkemihan dilakukan dengan
metode inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi.
A. Persiapan Alat
1. Stetoskop
3. Alat tulis
4. Bengkok
B. Pemeriksaan Inspeksi
Posisi pasien terlentang. Inspeksi pada abdomen, catat ukuran, kesimetrisan, warna kulit,
tekstur, turgor kulit, adanya massa atau pembengkakan, distensi, dan luka. Kulit dan membran
mukosa yang pucat, indikasi gangguan ginjal yang menyebabkan anemia. Penurunan turgor kulit
merupakan indikasi dehidrasi. Edema, indikasi retensi dan penumpukkan cairan.
C. Pemeriksaan Auskultasi
1. Palpasi Ginjal
Ginjal kanan
- Letakkan tangan kanan dibagian atas, sedikit di bawah lengkung iga kanan
- Anjurkan pasien nafas dalam dan tangan kanan menekan ke bawah sementara tangan
kiri mendorong ke atas. Pada puncak inspirasi tekan tangan kanan kuat dan dalam.
Raba ginjal kanan antara 2 tangan. Tentukan ukuran, nyeri tekan.
Ginjal kiri
- Anjurkan pasien nafas dalam dan tangan kiri menekan ke bawah sementara tangan
kanan mendorong ke atas. Pada puncak inspirasi tekan tangan kiri kuat dan dalam.
Raba ginjal kanan antara 2 tangan. Tentukan ukuran, nyeri tekan. Normalnya jarang
teraba.
2. Perkusi Ginjal
Perkusi ginjal dilakukan untuk mengkaji adanya nyeri. Perkusi ginjal dilakukan pada akhir
pemeriksaan. Perkusi costovertebral ginjal (costovertebral angle)
- Hasil normal, klien tidak merasakan nyeri, jika terdapat nyeri mengindikasikan
adanya batu atau pyelonephritis
E. Pemeriksaan Vesika
Urinaria
1. Palpasi Vesika
Urinaria
Palpasi vesika urinary untuk memeriksa adanya kesimetrisan, lokasi, ukuran, dan
sensasi. Dalam kondisi normal, vesika urinaria tidak teraba. Adanya distensi/pembesaran
vesika urinaria dapat dipalpasi di area antara simfisi pubis dan umbilical. Langkah-
langkah palpasi vesika urianaria:
Secara normal, vesika urinaria tidak dapat diperkusi, kecuali volume urin di atas 150
ml. Jika terjadi distensi, maka kandung kemih dapat diperkusi sampai setinggi umbilicus.
Sebelum melakukan perkusi vesika urinaria, lakukan palpasi untuk mengetahui fundus
vesika urinaria. Setelah itu lakukan perkusi di atas area suprapubic. Jika vesika urinaria
penuh atau sedikitnya volume urin 500 ml, maka akan terdengar bunyi dullness (redup) di
atas simphysis pubis. Langkah-langkah perkusi vesika urinaria:
F. Pemeriksaan Meatus
Adalah pemeriksaan urin tanpa menggunakan alat, dilihat dengan mata telanjang,
dengan penerangan sinar matahari. Hal yang dilaporkan : volume, warna, bau,
kekeruhan, berat jenis urine.
BNO-IVP (INTRAVENAPIELOGRAPHY)
Definisi
Pemeriksaan diagnostik kontras radiologi BNO-IVP adalah ilmu yang mempelajari
prosedur atau tata cara pemeriksaan ginjal, ureter, dan buli-buli menggunakan sinar-x dengan
melakukan injeksi media kontras melalui vena. Pada saat media kontras diinjeksikan melalui
pembuluh vena pada tangan pasien, media kontras akan mengikuti peredaran darah dan
dikumpulkan dalam ginjal dan saluran kemih, sehingga ginjal dan saluran kemih menjadi
berwarna putih. Dengan IVP, dokter ahli radiologi dapat melihat dan mengetahui anatomi
serta fungsi ginjal, ureter dan buli-buli. Pada pemeriksaan khusus BNO ditemukan 15 adanya
cacat pengisian dan pada IVP batu ginjal atau buli-buli serta hidronefrosis pada pemeriksaan
sonografi Anggari, Luthfy Kharisma, 2011.
Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan kontras radiologi BNO-IVP adalah untuk mendapatkan
gambaran radiologi dari letak anatomi dan fisiologi serta mendeteksi kelainan patologis dari
ginjal, ureter,dan buli-buli. Pemeriksaan ini juga bertujuan menilai keadaan anatomi dan
fungsi ginjal.Selain itu BNO-IVP dapat mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun batu non
opak yang tidak dapat terlihat oleh foto polos abdomen. Jika BNO-IVP belum dapat
menjelaskan keadaan sistem saluran kemih akibat adanya penurunan fungsi ginjal, sebagai
penggantinya adalah pemeriksaan pielografi retrograde Purnomo BB, 2011.
Tujuan dari pemeriksaan IVP adalah :
1. Pemeriksaan IVP membantu mengetahui adanya kalainan pada system
urinary, dengan melihat kerja ginjal dan system urinary pasien
2. Pemeriksaan ini diergunkan untuk mengetahui gejala sepeti kencing darah
( hematuri) dan sakit pada daerah punggung
3. Mengetahui adanya kelainan pada system tractus urinary dari : batu ginjal,
pembesaran prostat, tumor pada ginjal, ureter dan blass.
Manfaat
Manfaat BNO-IVP untuk melihat apakah ada batu atau sumbatan di sepanjang saluran
kemih dan untuk menilai fungsi eksresi saluran kemih.
PROSEDUR PEMERIKSAAN BNO-IVP
DEFINISI
TUJUAN
Tujuan dari usg ginjal ini adalah untuk mengatahui kondisi ginjal seseorang apakah ada
gangguan atau tidak.
MANFAAT
PROSES PELAKSANAAN
Sebuah jel dingin kemudian dioleskan pada objek USG sebelum transduser (benda yang
terlihat seperti tongkat) dipindahkan ke daerah posisi ginjal, menghantarkan gelombang
suara. Glombang kemudian memantul oleh organ dan struktur seperti otot dan jaringan
sampai gambar ginjal dapat dilihat secara real time pada monitor. Seluruh tes membutuhkan
setidaknya 20 menit. Gambar yang diperoleh dapat dicetak, disimpan secara digital, dan
dikirim ke dokter, yang akan menginterpretasikan hasil.
BNO-IVP (INTRAVENAPIELOGRAPHY)
a. Pasien makan bubur kecap saja 2 hari (48 jam) sebelum pemeriksaan BNO/IVP
dilakukan
b. Pasien tidak boleh minum susu, makna telur serta sayur-sayuran yang berserat.
c. Jam 20.00 pasien minum garam inggris ( magnesium sulfat), dicampur 1 gelas
air matang untuk urus-urus, disertai minum air putih 1-2 gelas, terus puasa.
d. Selama puasa pasien dianjurkan untuk tidak merokok dan banyak bicara guna
meminimalisir udara dalam usus.
e. Jam 08.00 pasien datang keunit radiologi untuk dilakukan pemeriksaan, dan
sebelum pemeriksaan dimulai pasien diminta buang air kecil untuk
mengosongkan blass
f. Berikan penjelasan kepada keluarga pasien mengenai prosedur yang akan
dilakukan dan penandatanganan informed consent.
USG GINJAL
Tidak seperti jenis dari USG yang lain, USG ginjal tidak memerlukan persiapan
khusus. Pasien tidak harus berpuasa atau mengirimkan sampel urin. Prosedur ini biasanya
dilakukan di rumah sakit. Pasien akan diminta untuk melepaskan semua aksesoris sebelum
memakai pakaian lab dan berbaring di meja pemeriksaan. Pasien mungkin diminta untuk
berbaring telentang atau menyamping untuk memudahkan menemukan ginjal.
DAFTAR PUSTAKA
Basmajian J.V., Slonecker C.E., 1993. Grant’s Method of Anatomy, Jilid 1, Edisi XI,
Williams and Wilkins.
Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume II. Edisi 8.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Suyono A.W, setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK. S. setiati s. eds. Buku ajar ilmu
penyakit dalam, jilld I edisi IV, pusat penerbitan departemen ilmu penyakit dalam
FKUI, Jakarta, hal:51-55.