Anda di halaman 1dari 39

KONSEP SISTEM MANAJEMEN K3

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi


Provinsi Kalimantan selatan
BIODATA
• Nama : M. Trisetya Hadi Saputra, SKM
• NIP : 19900611 201402 1 001
• TTL : Landasan Ulin, 11 Juni 1990
• Jabatan : Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Muda
• Instansi : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Kalimantan Selatan
• Diklat : Pengawas Ketenagakerjaan (2014)
• Riwayat Pekerjaan :
• Juni – Desember 2011 : Program Pamsimas
• 2011 – 2013 : Staf Pengajar Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas
Lambung Mangkurat
• 2014 – sekarang : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan
Selatan
• No. HP : 085751401918
• Email : putrajrs90@gmail.com
wasnaker.provkalsel@gmail.com
LATAR BELAKANG SMK3?
PENGAWASAN DAN PEMBINAAN K3

PERALATAN,
TENAGA
MESIN DAN
KERJA
INSTALASI
ORGANISASI
PERUSAHAAN

MANAJEMEN
BANGUNAN
& SARANA BAHAN
KESEJAHTE- ENERGI
RAAN
4
• Aman
• Sehat Peningkatan
• Bebas Pencemaran produksi dan
• Nihil Kecelakaan dan PAK
produktivitas
Tempat Kerja
K3 bersifat universal

Upaya yang dilakukan :


• Penetapan UU, Peraturan dan Standar Pengusaha
• Pembinaan, pengawasan dan penyuluhan dan Tenaga
Kerja
5
FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN
RESIKO KECELAKAAN KERJA

TENAGA
KERJA
KESEHATAN KESELAMATAN
PROSES
BAHAN ALAT

LINGKUNGAN
6
• K3 merupakan kebutuhan bersama. ( Mutual Needs ).
Pekerja – Pengusaha/Manajemen – Pemegang Saham – Pemasok – Konsumen – Pemerintah – Masyarakat.
• K3 merupakan Hak Asasi Manusia ( HAM ).
- Hak Eksistensial (Existencial Right ).
- Hak Sipil ( Civil Right ).
- Hak konstitusional ( Constitutional Right ).
• K3 merupakan Tantangan/Tuntutan Global.
* Efektivitas – Efisiensi – Produktivitas.
* Perlindungan dari resiko
• K3 merupakan kewajiban.
Di atur dalam peraturan perundang undangan.
• K3 merupakan naluri Kemanusiaan
7
LATAR BELAKANG KEBIJAKAN

1. K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai semua pihak


2. Kecelakaan kerja yang terjadi relative masih tinggi
3. Pelaksanaan pengawasan K3 masih bersifat parsial dan belum
menyentuh aspek manajemen
4. Relatif rendahnya komitment pimpinan perusahaan dalam hal K3
5. Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran atas K3
6. Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja yang diterapkan
oleh komunitas perlindungan hak buruh internasional
7. Desakan LSM internasional dalam hal hak tenaga kerja untuk
mendapatkan perlindungan
8
K3 masih belum mendapatkan perhatian yang
memadai semua pihak:

8. Masalah K3 masih belum menjadi prioritas program


9. Tidak ada yang mengangkat masalah K3 menjadi issue nasional baik
secara politis maupun sosial
10.Masalah kecelakaan kerja masih dilihat dari aspek ekonomi, dan tidak
pernah dilihat dari pendekatan moral
11. Tenaga kerja masih ditempatkan sebagai faktor produksi dalam
perusahaan, belum dirtempatkan sebagai mitra usaha
12.Alokasi anggaran perusahaan untuk masalah K3 relatif kecil

9
Permasalahan K3
Meningkatnya kasus kecelakaan dan kerugian akibat kecelakaan !!!
Meningkatnya Potensi Bahaya Dalam Proses Produksi !!!
Meningkatnya Tuntutan Aspek K3 dalam Perdagangan Nasional dan
Internasional !!!
Dibutuhkan Pengelolaan K3
secara efektif, menyeluruh
dan terintegrasi untuk menjawab
semua permasalahan yang ada !!!!

Pengelolaan K3 Melalui
Pendekatan Sistem Manajemen
10
PENGAWASAN K3
MENAKER

DIREKTUR

PEG. PANITIA
AHLI DOKTER
PENGA
BANDING PRSH
P2K3
WAS K3

DEP/DINAS LUAR - POLI PRSH PRSH


DEPNAKER - JASA KESEH

PEMERINTAH SWASTA - INDUSTRI


- JASA ----PJK3
11
PARADIGMA PENGAWASAN K3
1996 SMK3-Permenaker No.05/1996
1994 Fihak III PJK3-Permenaker No.04/1995
1992 Ahli K3-Permenaker No.02/1992
1988 PJIT Uap-Kepmenaker No.1261/1988
1987 P2K3-Permenaker No.04/1987
1970 UU No.1/1970

Era VR 1910 Proses transformasi dari


Pengawasan /inspeksi rawing ke steering
Privatisasi inspeksi K3
langsung oleh Pem.
Stakeholder K3
Era Undang-undang Keselamatan Kerja No.1 tahun 1970 12
Kecelakaan Strategi
Engineering
Implentasi K3
Control
SMK3
Human
Musibah Kecelakaan Control
Dianalisis

Potensi
bahaya
di Kompetensi
identifikasi SDM K3
Kesadaran
Diterima Upaya Di
(Takdir) Disiplin BUDAYA
Perbaikan kendalikan
Individu Kelompok Masyarakat

Merubah Paradigma 13
Sejarah Kebijakan SMK3

• Pelaksanaan K3 sesuai UU 1/1970 secara eksplisit


merupakan pelaksanaan K3 secara sistem
• SMK3 dikeluarkan sejak 1996 melalui Permenaker No.
05/Men/1996
• Di Internasional perkembangan sistem manajemen K3
mulai berkembang melalui ILO Guidline Tahun 2001
• OHSAS dikembangkan pada tahun 2001
14
Sejarah Kebijakan SMK3

• SMK3 ditegaskan kembali dalam UU 13 tahun 2003


pasal 87
• Dan mengamanatkan pedoman penerapan melalui
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan SMK3 (12 April 2012)

15
Sejarah Kebijakan SMK3

• ISO baru-baru ini mengumumkan bahwa Komite


ISO ISO / PC 283 - Manajemen Kesehatan &
Keselamatan Kerja Systems, telah dibentuk dengan
tujuan untuk mengembangkan dan menerbitkan
sebuah standar internasional untuk Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (OH & S) berdasarkan OHSAS
18001. Standar baru dikenal sebagai
ISO 45001
16
Dasar Hukum SMK3

Pasal 27 (2) UUD1945

Undang-undang
Ketenagkerjaan
Pasal 86 Pasal 87
• UU No.1/1970
• Per. Menaker No. 05/Men/1996 PP No 50 thn
• Kep.Menaker No. Kep.19/Men/1997 2012 ttg
Penerapan SMK3
Sangsi pelanggaran 17
Pasal 86 UU No.13/2003

(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :


• a. keselamatan dan kesehatan kerja;
• b. moral dan kesusilaan; dan
• c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
• serta nilai-nilai agama;

• (2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja


yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja

• (3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku
18
• Pasal 87 UU No.13/2003

(1) Setiap perusahaan WAJIB menerapkan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
sistem manajemen perusahaan

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah

19
Pasal 190 UU No.13/2003

(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai sanksi administratif


atas pelanggaran ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam
Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45
ayat (1), pasal 47 ayat (1), Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106, Pasal
126 ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang
ini serta peraturan pelaksanaannya.

20
• (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
• a. teguran;
• b. peringatan tertulis;
• c. pembatasan kegiatan usaha;
• d. pembekuan kegiatan usaha;
• e. pembatalan persetujuan;
• f. pembatalan pendaftaran;
• g. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi;
• h. pencabutan ijin.

• (3) Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2)
diatur lebih lanjut oleh Menteri
PP No. 50 Tahun 2012
Pasal 5 ayat (1) dan (2)

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya.


(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi
perusahaan:
a. mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus)
orang; atau
b. mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.

22
Pasal 6 Ayat (1)
• SMK3 meliputi :
a. penetapan kebijakan K3;
b. perencanaan K3;
c. pelaksanaan rencana K3;
d. pemantauan dan evaluasi kinerja K3; dan
e. peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.

23
PENGERTIAN SMK3

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan
secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Tujuan Penerapan SMK3

• meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan


kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan
terintegrasi;
• mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh,
dan/atau serikat pekerja/serikat buruh; serta
• menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk
mendorong produktivitas.
PENERAPAN SMK3
• penetapan kebijakan K3;
• perencanaan K3;
• pelaksanaan rencana K3;
• pemantauan dan evaluasi kinerja K3; dan
• peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.
Prinsip Dasar Pedoman Penerapan Elemen Audit
1. Komitmen dan kebijakan
1.1 Kepemimpinan dan komitmen 1. Pembangunan dan
1.2 Initial Review Pemeliharaan Komitmen
1.3 Kebijakan K3 2. Pendokumentasian
2. Perencanaan Strategi
2.1 Perenc ident bhy, penilaian 3. Peninjauan Ulang Desain
resiko dan pengend resiko
dan Kontrak
1. Penetapan 2.2 Per. per uu dan persyart lainnya
2.3 Tujuan dan sasaran 4. Pengendalian Dokumen
Kebijakan K3
2.4 Indikator kinerja 5. Pembelian
2. Perencanaan 2.5 Perenc awal dan perencanaan 6. Keamanan Bekerja
Penerapan K3 kegiatan yg berlangsung Berdasarkan SMK3
3. Penerapan K3 3. Penerapan 7. Standar Pemantauan
3.1 Jaminan kemampuan
4. Pemantauan, dan 8. Pelaporan dan Perbaikan
3.2 Kegiatan pendukung
Evaluasi Kinerja K3 3.3 Ident SB, penilaian dan 9. Pengelolaan material dan
5. Peninjauan dan pengendalian resiko perpindahannya
peningkatan kinerja 4.Pengukuran dan evaluasi 10. Pengumpulan dan
SMK3 secara 4.1 Inspeksi dan pengujian penggunaan data
4.2 Audit SMK3 11. Audit SMK3
berkesinambungan
4.3 Tindakan perbaikan dan
pencegahan
12. Pengembangan
5. Tinjauan ulang dan peningkatan pihak mgt Ketrampilan dan
Kemampuan
 Pembangunan dan pemeliharaan komitmen
 Strategi pendokumentasian
 Peninjauan ulang Perancangan (desain) dan kontrak
 Pengendalian Dokumen
 Pembelian
 Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
 Standar Pemantauan
 Pelaporan dan perbaikan kekurangan
 Pengelolaan Material dan Perpindahannya
 Pengumpulan dan penggunaan data
 Audit SMK3
 Pengembangan ketrampilan dan kemampuan
Pedoman Penerapan SMK3

Peningkatan
Berkelanjutan Penetapan
Kebijakan K3
Peninjauan Dan
Peningkatan
Kinerja SMK3 Perencanaan
SMK3
Pemantauan dan
Evaluasi Kinerja
Pelaksanaan
K3
Rencana K3
Komitmen Perncanaan : Penerapan : Pengukuran dan
dan Kebijakan : 1. Ident. Bahaya, 1. Jaminan Evaliasi :
1. Kepemimpinan Penilaian, dal. kemampuan 1. Inspeksi dan
dan komitmen risk 2.Kegiatan pengujian (6)
2. Tinjauan awal 2. Per per-uu pendukung (5) 2.Audit SMK3
K3 (initial dan persyartan 3.Identif. SB, 3. Tindakan
review) lainnya Penilaian dan perbaikan dan
3. Tujuan dan Dal. Risk (10) pencegahan
sasaran
4. Indikator
kinerja
5. Perernc. awal
dan perenc
kegiatan yg
sedang
berlangsung
Pengukuran dan Tinjauan ulang dan
Evaliasi : peningkatan oleh
1. Inspeksi dan pihak manajemen :
pengujian (6) 1.Evaluasi kebijakan Kecelakaan
2.Audit SMK3
3. Tindakan
2.Tujuan,sasaran &
kinerja K3 Nihil
perbaikan dan 3.Hasil temuan
pencegahan audit SMK3
4.Evaluasi efektivitas
penerapan SMK3
dan kebutuhan
u/ mengubah
sistem yg sesuai
(8)
Ident.SB,Penilaian dan
Pengendalian Risiko :
Penerapan : 1. Identifikasi SB
1. Jaminan 2.Penilaian Resiko
Kegiatan Pendukung :
kemampuan 3. Tindakan pengendalian
1. Komunikasi
2.Kegiatan 4.Peracangan (design) dan
2.Pelaporan
pendukung (5) rekayasa
3.Pendokumentasian
3.Identif. SB, 5.Pengendalian administratif
4.Penngendalian
Penilaian dan 6.Tinjauan ulang kontrak
dokumen
Dal. Risk (10) 7.Pembelian
5.Pencatatan dan mgt
8.Prosedur menghadapi
informasi
keadaan darurat atau bencana
9.Prosedur menghadapi insiden
10.Prosedur rencana
pemulihan keadaan darurat
Pengukuran dan
Evaliasi : Inspeksi dan Pengujian :
1. Inspeksi dan 1.Personel ahli
pengujian (6) 2.Catatan inspeksi, pengujian dan
2.Audit SMK3 pemantauan
3. Tindakan 3.Peralatan dan metode pengujian
perbaikan dan 4.Tindakan perbaikan segera
pencegahan 5.Penyelidikan insiden
6.Analisis dan peninjauan ulang
hasil temuan
Tinjauan ulang dan
peningkatan oleh
Evaluasi efektifitas :
pihak manajemen :
a. Evaluasi penerapan kebijakan
1.Evaluasi kebijakan
b.Tujuan, sasaran dan kinerja
2.Tujuan,sasaran &
c. Hasil temuan audit SMK3
kinerja K3
d.Evaluasi efektivitas penerapan SMK3 dan
3.Hasil temuan
kebutuhan u/ mengubah sistem :
audit SMK3
1. Perubahan per per-uu
4.Eveluasi efektivitas
2. Tuntutan dr pihak yg terkait dan pasar
penerapan SMK3
3. Perubahan produk dan kegiatan prsh
dan kebutuhan
4.Perubahan struktur organisasi prsh
u/ mengubah
5.Perkembangan IPTEK dan Epidemilogi
sistem yg sesuai
6.Pengalaman dr insiden
(8)
7.Pelaporan
8.Umpan balik dr tenaga kerja
Penilaian Tingkat Penerapan SMK3

PENILAIAN TINGKAT PENERAPAN SMK3

Kategori Perusahaan Tingkat Pencapaian Penerapan

0-59% 60-84% 85-100%

Kategori tingkat awal (64 Tingkat Penilaian Penerapan Tingkat Penilaian Penerapan Tingkat Penilaian Penerapan
kriteria) Kurang Baik (Sertifikat Perak) Memuaskan (Sertifikat Emas)

Kategori tingkat transisi Tingkat Penilaian Penerapan Tingkat Penilaian Penerapan Tingkat Penilaian Penerapan
(122 kriteria) Kurang Baik (Sertifikat Perak) Memuaskan (Sertifikat Emas)

Kategori tingkat lanjutan Tingkat Penilaian Penerapan Tingkat Penilaian Penerapan Tingkat Penilaian Penerapan
(166 kriteria) Kurang Baik (Sertifikat Perak dan Memuaskan (Sertifikat Emas
Bendera Perak) dan Bendera Emas)
SMK3 Pendekatan Sistem Manajemen

Pengelolaan K3 Melalui Pendekatan Sistem Manajemen

Melibatkan seluruh aspek (Manusia, bahan, mesin dan peralatan, produk,


proses dan faktor lingkungan) yang mempengaruhi K3 di tempat kerja
Mencakup seluruh Fungsi Manajemen ( Planning, Organaizing, Actuating dan
Controling)

Mencakup kegiatan yang bersifat Preventif, Kuratif, Rehabilitatif dan Promotif

Mendorong Peran Aktif seluruh tingkatan manajemen dan tenaga kerja


Menjamin pemenuhan terhadap Peraturan perundang-undangan, Standar
Nasional dan Internasional
Menjamin proses Peningkatan Berkesinambungan
Terintegrasi dengan Sistem Manajemen Perusahaan
Manfaat Penerapan SMK3 – Model Konseptual
Penerapan SMK3

Pemenuhan Hak Normatif Peningkatan


Tenaga Kerja P, Q, D, M, E

Pencegahan Kecelakaan

Pemenuhan Tuntutan

Internal Masyarakat Umum Konsumen Pemerintah


Perusahaan
Kontribusi K3 Terhadap P, Q, D, M, E

Tenaga Kerja : Productivity :


• Adequate physical capability • Labor productivity
• Adequate Physiological capability • Value added per person
• Adequate mental capability • Overall equipment effectiveness
• Adequate Knowlegde
• Adequate Skill Quality (Product Quality) :
• Adequate Motivation • Number defect in process reduced
Mesin dan Peralatan : • Number defect reduced
• Keamanan penggunaan • Number claim from claint reduced
• Minimum breakdown Delivery :
• Optimal quality rate • Stock reduced (per day)
Bahan dan produk : • Inventory turn over
• Keamanan penggunaan Environment :
Metode dan proses :
Peningkatan
• Pollution reduced
• Keamanan • Energy consumption reduced
• Efektifitas
Morale :
Faktor lingkungan : • Number of improvement suggestions
• Adequate health effect • Number of small group meetings
• Adequate sumber energi • Relations ship
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai