Anda di halaman 1dari 48

MANAJEMEN LINGKUNGAN

DAN HYGENE PROYEK


PERKENALAN
Nama : IR. M. MUSHANIF MUKTI, MKKK, CSP
Tempat, Tgl Lahir : PURWOKERTO, 16 MEI 1951
Status : KAWIN
Alamat : KOMPLEK DEPKES 2, BLOK F5 JATIBENING, BEKASI
Pengalaman : PT TRICON JAYA (1978-1979)
PT WIJAYA KARYA (1980-2006)
TENAGA AHLI FREELANCE JASA KONSULTANSI (2006 s/d Saat ini)
AUDITOR SMK3 & SMM, INSTRUKTUR (2006 s/d Saat ini)
Sertifikat Keahlian : - AHLI UTAMA K3 KONSTRUKSI.
- AHLI MADYA SISTEM MANAJEMEN MUTU.
- AHLI MADYA MANAJEMEN PROYEK
- PENILAI AHLI TERDAFTAR LPJK
- AUDITOR SMK3 PP 50
04/15/2024 BIMTEK SMK3 KONSTRUKSI 2
Organisasi : KETUA LITBANG & STANDARISASI DPP A2K4-NDONESIA
Dasar Manajemen
Lingkungan
• Setiap kegiatan / usaha manusia dan pembangunan akan
menimbulkan perubahan lingkungan hidup sebagai hasil
sampingan pembangunan
• Pembangunan adalah mutlak diperlukan untuk
meningkatkan harkat derajat bangsa, meskipun ada hasil
sampingannya yang dipengaruhi kualitas lingkungan hidup
• AMDAL diperlukan agar kualitas lingkungan hidup tidak
rusak karena adanya suatu kegiatan / usaha pembangunan
• AMDAL harus dilakukan untuk proyek-proyek pembangu-
nan yang akan menimbulkan dampak penting.
Aspek Legal / Hukum
Pengertian Lingkungan
Kerja

Adalah istilah generik yg mencakup identifikasi dan


evaluasi faktor-faktor lingkungan yg memberikan
dampak pada kesehatan Tenaga Kerja (ILO)

6
Konsep Dasar Hygiene In-
dustri (Proyek Konstruksi)

1. Pengenalan lingkungan Kerja


2. Penilaian lingkungan Kerja
3. Pengendalian lingkungan Kerja

Terhadap potensi bahaya di tempat kerja


Untuk
Mencegah dampak buruk lingkungan kerja ter-
hadap kesehatan & keselamatan pekerja

7
Pengenalan Terhadap Bahaya
Faktor-faktor Lingkungan Kerja

Pengenalan terhadap bahaya faktor-faktor yang


ada dilingkungan kerja yang timbul sebagai aki-
bat penggunaan terhadap teknologi proses pro-
duksi akan meliputi pengetahuan dan pengertian
tentang berbagai jenis bahaya dan pengaruh
atau akibat yang dapat ditimbulkan kepada ke-
sehatan tenaga kerja.

8
Dalam Pengenalan Lingkun-
gan Perlu Diperhatikan:

1. Alat – alat teknis penanggulangan apa yang su-


dah tersedia/dipergunakan
2. Bentuk bahan baku yang dipergunakan dan
bagaimana digunakan
3. Jumlah orang yang terpapar dan bekerja dise-
tiap tahapan proses

9
Penilaian Lingkungan
Penilaian lingkungan dimaksudkan untuk
mengetahui secara kualitatif tingkat bahaya dari
suatu faktor bahaya lingkungan yang timbul
dengan Metoda pengukuran, pengambilan sam-
ple serta analisa dilaboratorium, kemudian
dibandingkan dengan standar baku.
Manfaat Penilaian Lingkun-
gan
1. Penerapan teknik pengendalian dan penenggu-
langan merupakan dasar utama.

2. Perencanaan alat – alat penanggulangan

3. Dokumen untuk inspeksi


Pengendalian Lingkungan

• Penerapan metode teknik tertentu untuk menurunkan


tingkat faktor bahaya lingkungan sampai batas yang
masih dapat ditolerir oleh manusia dan lingkungannya
dengan Nilai Ambang Batas (NAB).

• Nilai Ambang Batas Bahan Kimia adalah kadar rata-rata


dari bahan kimia dalam lingkungan kerja agar tenaga
kerja yang bekerja paling lama 8 jam perhari dan 40 jam
perminggu tidak mengalami gangguan kesehatan atau
gangguan kenyamanan kerja.

12
METODE–METODE TEKNIS
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

1. PENGENDALIAN TEKNIS
2. PENGENDALIAN ADMINISTRASI
3. ALAT PELINDUNG DIRI

13
PENGENDALIAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA
DI TEMPAT KERJA

(Kep.Menaker No. KEP.187/MEN/1999)

14
PENGENDALIAN BAHAN KIMIA
BERBAHAYA

• Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan/Mate-


rial Safety Data Sheet (LDKB/MSDS) dan Label
• Penunjukan Petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia

15
Lembar Data Keselamatan Bahan
berisikan keterangan :

• Identitas Bahan dan Perusahaan


• Sifat Fisika dan Kimia
• Komposisi Bahan • Stabilitas dan Reaktifitas Bahan
• Identifikasi Bahaya • Informasi Toksikologi
• Tindakan P3K • Informasi Ekologi
• Tindakan Penanggulangan Ke- • Pembuangan Limbah
bakaran • Pengangkutan Bahan
• Informasi Perat.Peruu yang
• Tindakan Mengatasi Kebocoran berlaku
& Tumpahan • Informasi Lain yang Diperlukan.
• Penyimpanan & Penanganan Ba-
han
• Pengendalian Pemajanan & APD
LABEL
berisikan tentang

• Nama produk • Instruksi Kebakaran


• Identifikasi Bahaya • Instruksi Tumpahan atau
• Tanda Bahaya dan Artinya Bocoran
• Uraian Risiko dan Penang- • Instruksi Pengisian dan
gulangannya Penyimpanan
• Tindakan Pencegahan • Referensi
• Instruksi apabila Terkena • Nama, Alamat dan No. Telp.
atau Terpapar Pabrik Pembuat atau Dis-
tributor

17
PENEMPATAN :
Lembar Data Keselamatan Ba-
han (LDKB)
Label

• Ditempatkan pada tempat yang mudah diketahui


oleh :
– Tenaga Kerja
– Pegawai Pengawas

18
Bahan Kimia Berbahaya

Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang


berdasarkan sifat kimia; fisika atau toksikologi berbahaya
terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan.
Terdiri :
Bahan beracun
Bahan reaktif
Bahan mudah meledak
Bahan oksidator
Cairan mudah terbakar
Gas mudah terbakar

19
KRITERIA
BAHAN KIMIA BERBAHAYA

• Bahan beracun
• Bahan sangat beracun
• Cairan mudah terbakar
• Cairan sangat mudah terbakar
• Gas mudah terbakar
• Bahan mudah meledak
• Bahan reaktif
• Bahan oksidator

20
Pengaruh Terhadap Kesehatan

1. Iritasi
2. Korosif
3. Alergi
4. Aspiksian
5. Keracunan sistemik
6. Kanker
7. Kerusakan / kelainan janin
8. Pneumokoniosis
9. Efek Bius

21
FAKTOR – FAKTOR BAHAYA
LINGKUNGAN KERJA
FAKTOR FISIK
FAKTOR FISIK
• MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNIT
• BELUM BANYAK DIKETAHUI DAN MASIH DALAM
PENELITIAN
– GANGGUAN FISIOLOGIK: EKG DAN EEG MELAMBAT
– KELUHAN KULIT: KEMERAHAN, GATAL, PANAS, KEN-
CANG
– NEUROBEHAVIOUR: PUSING, SAKIT KEPALA, LELAH,
LEMAS, BERDEBAR, SESAK NAPAS
– KERINGAT BERLEBIHAN, DEPRESI, DAYA INGAT MENU-
RUN
BISING
Suara yang tidak diharapkan.

Pengaruh bising terhadap


kerja :
- kinerja
- kesalahan d
- konsentrasi
- komunikasi
- merusak sistem penden-
garan

25
CAHAYA
- Cahaya optimal
meningkatkan kinerja

- Tergantung jenis pekerjaan

- Penggunaan cahaya
berlebihan : sakit kepala,
mata.

26
SUHU KERJA

- Kerja di Indonesia dihadapkan


kepada suhu luar, kelembaban
udara, pergerakan angin ren-
dah.

- Heat Stress menyebabkan :


Rendahnya kinerja
Mudah capek
Meningkatnya kesalahan

27
FAKTOR KIMIA
SIFAT KIMIA
• MUDAH MELEDAK • TERATOGENIK
• MUDAH TERBAKAR • KARSINOGEN
• BERACUN • ASFIKSIAN (gangguan
• IRITAN pernapasan)
• KOROSIF • FIBROGENIK PADA
• ALLERGEN PARU-PARU (gangguan
jaringan paru)
FAKTOR KIMIA (ber-
dasarkan daya racun)
FAKTOR BIOLOGIK
• PENGARUH MAKHLUK HIDUP TERHADAP MANU-
SIA DI TEMPAT KERJA
– VIRUS
– BAKTERI
– JAMUR
– PARASIT
– SERANGGA
– TUMBUHAN
– BINATANG BERBISA
– BINATANG BUAS, DLL
FAKTOR ER-
GONOMIS
• Bahaya yang timbul sebagai akibat interaksi
antara pekerja dengan desain tempat kerja.
• Pekerjaan berulang-ulang, manual handling,
overexertion (pengerahan tenaga)
• Dampak antara lain seperti: Sakit leher, Sakit
pinggang, Sakit kepala, Terkilir, Pegal-pegal

32
BAHAYA ERGONOMIS

HAZARDS KESEHATAN KERJA

Bahaya yang timbul sebagai akibat interaksi an-


tara pekerja dengan desain tempat kerja, an-
tara lain seperti:
• Sakit punggung
• Terkilir

33
34
METODE KERJA

• CONTOH: KERJA ANGKAT

35
FAKTOR
PSIKOLOGIK
• Sikap terhadap pekerjaan
• Hubungan dengan atasan
• Hubungan dengan bawahan
• Hubungan dengan teman
• Pengorganisasian kerja
• Beban kerja, kelelahan
• Kepuasan kerja
• Imbalan
• Waktu istirahat, rekreasi
PROGRAM HIGIENE
PROYEK
• Merupakan program kegiatan yang meliputi area
di tempat kerja
• Keuntungan:
– Meningkatkan kesehatan dan higiene
– Mengurangi kompensasi
– Meningkatkan kepuasan kerja
– Mengurangi mangkir kerja
– Meningkatkan produktivitas
– Meningkatkan perilaku pekerja terhadap manajemen

37
Suatu program pemantauan meli-
puti pemantauan berbagai aspek
lingkungan, terutama :

1. Pemantauan air
2. Pemantauan lahan
3. Pemantauan biologis
4. Pemantauan udara
5. Pemantauan kebisingan
6. Pemantauan limbah dan pengolahannya
7. Pemantauan penduduk/masyarakat
LANGKAH PELAK-
SANAAN
• Mengkaji kondisi lingkungan
• Perencanaan dan program manajemen lingkungan
• Audit terhadap suplier dan klien
• Audit limbah dan energi
• Mempelajari dampak bahan baku
• Mereduksi produksi limbah dan konsumsi energi
• Mengganti bahan baku yang menimbulkan dampak
lingkungan
• Melakukan pelatihan/penyuluhan
• Mempublikasikan hasil yang dicapai
• Memantau perkembangan program

39
UPAYA PENCEGAHAN
• Upaya kesehatan promosional
– Penyuluhan kesehatan
– Gizi/olah raga/rekreasi
• Upaya kesehatan preventif
– Identifikasi bahaya
– Evaluasi bahaya
– Pengendalian sampai tingkat yang aman
– Reduksi dampak pada seluruh siklus hidup produk  reuse, recycle,
recovery
• Tindakan sedini mungkin
– Menghindari paparan terhadap faktor risiko
– Pengobatan
• Rehabilitasi
– Medik/fisik/sosial/vokasional (pelatihan kerja)
FASILITAS UMUM
• Struktur tempat kerja yang aman
• Prosedur untuk kondisi darurat
• Emergency exit
• Pencegahan Kebakaran
• Kamar Mandi dan WC
• Supply air minum dan udara bersih (jika diperlukan)
• Area makan yang bersih
• Pencahayaan
• Access yang aman untuk pejalan kaki/kendaraan sekitar
• P3K
• Suhu Ruang
KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA
43
PROGRAM 5 R
RINGKAS
Pisahkan dan singkirkan barang yang tidak perlu
dari tempat kerja
RAPI
Atur dan susun tata letak peralatan dan perlengkapan kerja agar
selalau siap pada saat diperlukan
RESIK
Bersihkan tempat kerja dan senantiasa melaksanakankebersihan
RAWAT
Pertahankan ringkas, rapi, resik,
RAJIN
Jadikan sebagai suatu kebiasaan
44
KEBERHASILAN 5 R

• Partisipasi dan dukungan semua pihak


• Adanya komitmen manajemen
• Menjadi kesadaran setiap orang
• Sejalan dengan program kualitas lainnya

45
46
Manajemen Lingkungan
dan Hygiene Secara Umum
TERIMA KASIH

Kementerian Pekerjaan Umum


Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru-Jakarta Selatan 12210
Telp. 021-72786108 Fax. 021.7266637
http://bpksdm.pu.go.id/pppk
balai.pusbinpk@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai