Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RAKA FERANDIKA

PRODI : S1 KEPERAWATAN
SEMESTER 3
MAPEL: KESELAMATAN PASIEN

SOAL!
1. Sebutkan tujuan penerapan k3, Jelaskan?
2. Apa yang anda ketahui tentang k3, Jelaskan?
3. Jelaskan menurut anda apa yang dimkasud dengan pengendalian lingkungan kerja
4. Apa yang disebut bahan kimia yang berbahaya dan sebutkan faktor faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya
dari bahaya kimia berbahaya
5. Sebutkan manfaat penerapan SMK 3 di rumah sakit/perusahaan
6. Sebutkan prinsip-prinsip penerapan SMK3 kemudian jelaskan
7. Sebutkan jenis-jenis proses pengolahan limbah secara fisik dan kimia, kemudian jelaskan?
8. Apa yang dimaksud dengan limbah B3 menurut anda dan bagaimana cara menangani?
9. Sebutkan 4 kategori penyakit akibat kerja menurut WHO dan jelaskan
10. Sebutkan dan jelaskan faktor penyebab penyakit akibat kerja
11. Apa yang harus anda perbuat tehadap HAZARDs
12. Sebutakan singkatan HAZARDS dan pengertiannya
13. Sebutkan dan jelaskan prinsip dasar penyehatan air di rumah sakit
14. Sebutkan pendekatan K3 kemudian uraikan
15. Sebutkan 3 unsur pelaksanaan UU No.1 tahun kemudian jelaskan

JAWAB!

1. Tujuan K3 adalah mencegah, megurangi, bahkan menihilkan resiko penyakit dan kecelakaan akibat kerja
(KAK) serta meningkatkan derajat kesehatan para pekerja sehingga produktivitas kerja meningkat.

2. Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

3. Pengendalian lingkungan kerja adalah menghilangkan dan meminimalkan tingkat faktor bahaya lingkungan
kerja dengan nilai ambang batas ( NAB ).

4. Bahan Kimia Berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat
kimia dan atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan.

5. - Membantu perusahan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat


- Membantu perusahaan menurunkan tingkat kejadian kecelakaan kerja
- Menunjukan bahwa perusahaan telah memenuhi dan mentaati perat. Perum K3
6. – penetapan kebijakan K3
- Perencanaan K3
- Pelaksanaan rencana K3
- Pemantauan dan evaluasi K3
- Peninjauan ulang dan peningkatan kinerja K3

7. - Proses stabilisasi : rangkaian dari berbagai bentuk pengolahan awal secara kimia.
- Co-Processing and Thermal Destruction: Pemusnahan limbah dengan pemanasan. Limbah B3
organik dicampur dengan produk petroleum sehingga dihasilkan bahan bakar sintetis (shyntetic
fuel).
- P-Chem Treatment & Biological Treatment : Proses kombinasi pengolahan secara fisika maupun
kimia, ditambah dengan proses biologi -Dilengkapi dengan tahap pengolahan "artificial wetland"
(perencanaan lahan basah)→ mencapai standar kebersihan yang paling tinggi untuk air buangan.

8. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan
hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
mahkluk hidup lainnya.

9. - Penyakit akibat dari pekerjaan itu sendiri


- yang salah satu sebabnya berasal dari pekerjaan
- Penyakit yang tidak hanya disebabkan oleh pekerjaan tetapi juga penyakit-penyakit lainnya dan
pekerjaan termasuk salah satu penyebabnya.
- Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan pekerjaan memperberat penyakit itu sendiri.

10. – Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut (silicosis, antrakosilikosis,
asbestosis) dan silikotuberkolosis yang silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat atau
kematian.
- Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu logam
keras.
- Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat penghirupan debu
organik.
- Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yang dikenal
yang berada dalam proses pekerjaan.

11.
- Jangan menganggap remeh bahaya yang mengintai.
- Libatkan semua elemen untuk saling menjaga keselamatan.
- Jangan terlalu memaksakan kehendak, tetapi fokuskan pada hal-hal yang mampu dilakukan.
- Lakukan perencanaan dengan matang, terutama mengenai keadaan lingkungan dan alam sekitar.
- Berikan pelatihan profesional kepada semua karyawan terkait K3.

12. HAZARDS ADALAH SUATU KONDISI, BAHAN ATAU CARA KERJA, YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN
KERUGIAN/ KECELAKAAN.

13.

- KUALITAS
- KUANTITAS : menjamin ketersediaan air agar jumlahnya mencukupi sesuai kebutuhan
- KONTINUITAS : tersedia dan terjangkau setiap saat

14.
- Pendekatan Filosofi : Keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) merupakan suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah atau rokhaniah tenaga kerja
pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil
dan makmur.
- Pendekatan Ilmiah : Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan suatu bidang keilmuan
dimana kajian – kajiannya tidak hanya terbatas pada ilmu kesehatan dan keselamatan namun juga
melakukan pengkajian terhadap ilmu – ilmu lain seperti : Higine industri, ergonomi, human faktor,
epidomologi, statistik, kedokteran, rekayasa , kimia, toksikologi, manajemen, hukum, sosial ,
perilaku dan lain – lain.
- Pendekatan Praktis : Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan kajian – kajian praktis
yang membahas mengenai upaya – upaya yang ditempuh untuk melakukan pencegahan atau
memperkecil timbulnya bahaya – bahaya (Hazard) dan resiko (Risk) terjadinya penyakit dan juga
kecelakaan.

15. UU no 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalah Undang-Undang yang mengatur tentang
keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air
maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. Dalam Undang-
Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja diatur tentang : Keselamatan Kerja yang di
dalamnya antara lain memuat tentang istilah-istilah, ruang lingkup, syarat-syarat keselamatan kerja,
pengawasan, pembinaan, Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja; kecelakaan; kewajiban dan
hak tenaga kerja; kewajiban bila memasuki tempat kerja; dan kewajiban pengurus. Dalam Undang-Undang
ini diadakan perubahan prinsipil untuk diarahkan menjadi pada sifat preventif. Peraturan baru ini
dibandingkan dengan yang lama, banyak mendapatkan perubahan-perubahan yang penting, baik dalam isi,
maupun bentuk dan sistimatikanya. Pembaruan dan perluasannya adalah mengenai: Perluasan ruang
lingkup; Perubahan pengawasan represif menjadi preventif; Perumusan teknis yang lebih tegas;
Penyesuaian tata usaha sebagaimana diperlukan bagi pelaksanaan pengawasan; Tambahan pengaturan
pembinaan Keselamatan Kerja bagi management dan Tenaga Kerja; Tambahan pengaturan mendirikan
Panitia Pembina Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja; dan Tambahan pengaturan pemungutan retribusi
tahunan

Anda mungkin juga menyukai