Anda di halaman 1dari 33

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN KOMUNITAS
SEJARAH PERMULAAN PRAKTEK KESEHATAN
MASYARAKAT
1. Sebelum Masehi
Babilonia (2100 – 1700 SM) peny karena dosa / tidak disenangi oleh Tuhan.
2. Zaman Yunani
Hygia (dewi penyembuhan), Panacea (Mengembalikan kesehatan)
3. Zaman Abad Pertengahan
Penyakit dianggap sbg hukuman karena dosa
4. Zaman Renaissance (Kebangkitan Kebudayaan)
• Ditemukan Mikroskop
• Kesadaran nilai kemanusiaan, pendidikan, perdagangan, industri, pertumbuhan dan
perkembangan.
• Kebijakan pelayanan kesehatan, kebersihan lingkungan, air bersih, sampah, RS, RS sbg
tempat pendidikan.
Permulaan perawatan kesehatan
masyarakat

• St.Francis De Sales (1567 - 1662) asosiasi kunjungan


orang miskin.
• Kegiatan merawat orang sakit di rumah, merawat luka,
membereskan tempat tidur, memberi pakaian, merawat
orang sakit.
PERIODE FOKUS ALASAN ORIENTASI PENELUSURAN INSTITUSI
KEPERAWATA PELAYANAN
N

1860 – 1900 Orang sakit Klien terminal di Individual Pengobatan di Volunter/


Direct Nursing Orang miskin Rumah Mulai dari Pemerintah
Orang miskin pencegahan
yang sakit yang
dirawat di rumah

1900 – 1970 Masyarakat Keluarga miskin Keluarga Pengobatan dan Pemerintah dan
Public Health yang tidak pencegahan beberapa
Nursing mampu volunter
membayar biaya
RS

1970 – now Seluruh Bukan hanya klg Penduduk Peningkatan Berbagai macam
Community Komunitas miskin yang kesehatan dan institusi, beberapa
Health Nursing mbthkan yankes pencegahan praktek
di komunitas tp Penyakit. mandiri
seluruh
komunitas baik
kaya maupun
miskin
Th 1977, World Health Assembly (Sidang Kesehatan
Dunia).

Kesepakatan gelobal utk mencapai “Kesehatan Bagi


Semua (KBS) pd th 2000” atau “Health For
All By The Year 2000”.

Th 1978 (konferensi Alma Ata di Uni Sovyet Rusia).


“Primary Health Care” / PHC sebagai strategi global
utk mencapai “Kesehatan Bagi Semua di Th 2000”.
(Indonesia ikut ttd).

Salah satu bentuk operasional dari PHC di Indonesia


adalah PKMD, Posyandu.

Di luar Indonesia dikenal dengan Growth


monitoring, Oral rehydration, Brest feeding,
Immunization, Female education, Family
planning, Food supplementation (GOBIFFF).
PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DI
INDONESIA

1. Periode Pertama (1882)


Dimulainya usaha kesehatan oleh Belanda, yaitu;
Militair Geness Kundige Dienst (MGD) &
Burgelyke Genees Kundige Dienst (BGD). Dengan
tujuan
u/ melancarkan pengobatan kepada org Belanda pada wkt para
pekerjaan perkebunan terjangkit penyakit, Kemudian
berkembang melayani para pekerja perkebunan tersebut.
Selanjutnya melayani masy umum (saat berdiri Rockefeller
Foundation).
2. Periode Kedua (Zaman Penjajahan
Jepang)

Dikenal adanya Dinas Kesehatan Masyarakat / Dienst Van De


Volks Genzonheid (DVG). Sebagai pengganti BGD, Bertugas
melaksanakan usaha di bidang
preventive & curative.
Kedua usaha ini tidak ada hubungannya & masing- masing
berjalan sendiri.
2. PERIODE KETIGA

Dimulai setelah Indonesia merdeka (Bandung Plan),


disusun suatu rencana kesehatan masyarakat, bertujuan
utk menyatukan upaya kuratif & preventif.
Pelaksanaannya diserahkan kpd Inspektur Kesehatan
Jawa barat, dipimpin o/ Dr. H. A. Patah.
Selanjutnya menyusun Pilot Project usaha kes masy,
yg kemudian berkembang menjadi konsep
puskesmas.
DEFINISI KEPERAWATAN KOMUNITAS

Keperawatan komunitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang


ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan kelompok resiko tinggi
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan optimal melalui peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan dan rehabilitasi dengan
menjamin keterjangkauan yan. kes. yang dibutuhkan dan melibatkan klien
(individu, keluarga dan komunitas) sebagai mitra dalam perencanaan
pelaksanaan dan evaluasi yan. kep.(CHS, 1997).
AMERICAN NURSES ASSOCIATION (ANA, 2004)

Keperawatan kesehatan komunitas sebagai


tindakan u/ meningkatkan & mempertahankan
kesehatan dari populasi dengan
mengintegrasikan ketrampilan dan pengetahuan
yg sesuai dgn keperawatan dan kesehatan
masyarakat.
• Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik
keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan
untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Sasaran
dari keperawatan kesehatan komunitas adalah individu yaitu balita
gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit
menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga yang termasuk rentan
terhadap masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok
khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai
masalah kesehatan atau perawatan (Ariani, Nuraeni, & Supriyono,
2015).
TUJUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui:
Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) pada individu, keluarga dan kelompok
(komunitas)
Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dengan mempertimbangkan
permasalahan kesehatan yang dapat mempengaruhi kesehatan indiv, keluarga, kelompok
(komunitas)

Klien mampu:
 Mengidentifikasi masalah yang dialami
 Menetapkan dan memprioritaskan mslh
 Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan atau keperawatan
 Memecahkan dan menanggulangi masalah kes.
 Mengevaluasi sejauhmana keberhasilan pemecahan masalah yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam
memelihara kesehatan secara mandiri (self care)
 Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan atau keperawatan.
FUNGSI KEPERAWATAN KOMUNITAS
• Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien
melalui asuhan keperawatan.
• Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
• Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
• Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan
pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhan (Mubarak, 2006).
SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

 Individu
 Anggota keluarga sbg kesatuan utuh.Bila individu memiliki
masalah kes maka akan mempengaruhi anggota kel lainnya.
 Keluarga
 Unit terkecil dari masy. Antar keluarga satu dan lainnya saling
berinteraksi. Bila beberapa anggota kel memiliki masalah kes
maka akan mempengaruhi keluarga lain disekitarnya
 Kelompok/ komunitas
Kumpulan individu yang memiliki kesamaan, misal: kesamaan usia, masalah
kesehatan.
 Kelompok dengan kebutuhan kesehatan khusus akibat pertumbuhan dan
perkembangan : kelmpk bayi, balita, ibu hamil, lansia, dsb.
 Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan: kelmpk penderita penyakit menular (TBC, HIV), kelmpk
penderita peny. tidak menular (hipertensi, kanker, DM), kelmpk cacat.
 Kelompok yang mempunyai resiko tinggi terserang penyakit: kelmpk
pengguna narkoba, WTS/ PSK, dsb.
LINGKUP PRAKTIK
KEPERAWATAN KOMUNITAS

• Asuhan keperawatan langsung berfokus


pada pemenuhan kebutuhan dasar yang
terkait kebiasaan (perilaku) dan pola
hidup yang tidak sehat sebagai akibat
ketidakmampuan masyarakat
beradaptasi terhadap lingkungan internal
dan eksternal
ASUMSI DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS

sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks

pelayanan kesehatan berfokus pada tiga level prevensi yaitu primer, sekunder dan tersier

keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan dengan menggunakan pendidikan
dan penelitian/evidence based practice termasuk keunikan budaya setempat sebagai landasan
praktik keperawatan.
KEYAKINAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Keyakinan yang mendasari praktik kep. komunitas yaitu:


 Pelayanan keperawatan sebaiknya tersedia, terjangkau dan diterima semua
lapisan masyarakat
 Melibatkan penerima pelayanan keperawatan
 Perlu kerjasama perawat dan klien
 Pengaruh lingkungan terhadap kesehatan perlu diantisipasi
 Pencegahan penyakit dilakukan sebagai upaya peningkatan kesehatan
 Kesehatan merupakan tanggung jawab tiap individu
PARADIGMA
Perawatan Kesehatan Masyarakat
MANUSIA
(Indiv,keluarga,kelompok,
masy.)

KEPERAWATAN KESEHATAN
(tk pencegahan) (sehat - sakit)

LINGKUNGAN
(fisik,biol,psiko,sos.,
spiritual, kultur)
MANUSIA
• Klien pada wilayah tertentu yang memiliki nilai dan keyakinan minat relatif
sama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan
• Sumber dan lingkungan bagi kelompok/keluarga
• Klien dengan perhatian khusus pada kasus risiko tinggi, daerah terpencil,
konflik, rawan dan kumuh.
LINGKUNGAN
• Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi klien (kom) mencakup bio-
psiko-sosial-kultural dan spiritual.
KESEHATAN
• kondisi terbebas dari penyimpangan pemenuhan kebutuhan dasar
• Keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi
stressor
KEPERAWATAN
Intervensi/tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor atau meningkatkan kemampuan
komunitas mengatasi stressor melalui:
• Pencegahan primer
Tindakan pencegahan sebelum terjadinya penyakit dalam usaha meningkatkan derajat kes.
masy. Sasaran: populasi sehat.
• Pencegahan sekunder
Tindakan yang dilakukan pada klien yang sedang sakit guna mengurangi kondisi sakit n
mempercepat penyembuhan. Sasaran:populasi yang menunjukkan tanda dan gejala adanya
maslh kes.
• Pencegahan Tersier
Tindakan yang dilakukan dalam rangka meminimalkan efek negatif akibat penyakit. Sasaran:
populasi yang berada pada tahap pemulihan.
PENDEKATAN  KEGIATAN
LEVELS OF PREVENTION

LEVELS OF PREVENTION

CONTINUUM

Primary prevention Secondary prevention Tertiary prevention

General Health Early Diagnosis Rehabilitation


Promotion Prompt Treatment
Spesific Disability Limitation
Protection
A . P R I M A R Y P R EV EN TI ON… . . P R E P A T OG ENESI S P ER I OD
(F AS E I NI M EM UNGK I NK A N U/ M EN CEG AH T IM BU LN YA PENY A K IT SEC A R A BI O L OGI )

Kegiatannya:
1.HEALTH PROMOTION:
= Penyuluhan kesehatan masyarakat
= Peningkatan gizi
= Perhatian thd perkembangan individu
= Kesempatan memperoleh rumah sehat, rekreasi,
pekerjaan…kes.mental & sosial
= Konseling perkawinan & pendidikan sex
= Keturunan
= Pengendalian lingkungan hidup….. Mempengaruhi timbulnya
penyakit.
LANJUTAN
2.SPESIFIC PROTECTION:
= Imunisasi masal pada bayi, bumil
= Perhatian terhadap personal hygiene
= Memperhatikan kesehatan lingkungan
= Melindungi terhadap bahaya akibat
kerja(helm, masker,sarung tangan)
= Menghindari kecelakaan(helm)
= Menggunakan spesifik nutrien
= Melindungi dari zat2 carsinogenis
= Menghindari zat2 yg dapat timbulkan alergen
B. S ECON DA R Y P R EV ENTI ON… …… . . P ER IO D P A T OG ENESI S

1.EARLY DIAGNOSIS & PROMPT TREATMENT


= Menemukan kasus dini secara individual atau
masal
= Survey skreening (u/ kajian kesehatan umum &
rutin)
= Melaksanakan pengkajian secara selektif:
* Pengobatan pencegahan penyakit
* Pencegahan agar penyakit tidak meluas
* Pencegahan terjadinya komplikasi & cacat
* Memperpendek masa ketidakmampuan
B.DISABILITY LIMITATION

• Pengobatan penyakit yang adekuat dan mencegah


terjadinya komplikasi & kecacatan
• Meningkatkan keteraturan pengobatan pada penyakit
kronis untuk mencegah kematian
TERTIARY PREVENTION
REHABILITATION:
= Penyuluhan & usaha2 tindk lanjut yang dilakukan pasca sakit
= Penyadaran lingkungan masyarakat untuk dapat menerima bekas klien dalam
fase rehabilitasi
= Pengembangan lembaga rehabilitasi dengan peran serta masyarakat
= Pencegahan kecacatan setelah sembuh
PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS
Eight Principles Of Public Health Nursing (Council of public health nursing organization, 2007)
• Klien adalah populasi/masyarakat
• Memberi manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas
• Proses yang di gunakan termasuk bekerja dengan mitra yang sama
• Pencegahan primer menjadi prioritas dalam aktivitas
• Strategi khusus yang berfokus pada kondisi lingkungan, social dan ekonomi yang sehat dalam
komunitas
• Memberi manfaat sebesar-besarnya pada aktivitas penelitian masyarakat
• Penggunaan sumber daya masyarakat secara optimal
• Kolaborasi dengan profesi, organisasi atau kesatuan lain demi keefektifan program peningkatan
dan pemeliharaan kesehatan komunitas
PRINSIP ETIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Kemanfaatan (beneficence)
2. Tidak merugikan atau mencelakakan (nonmaleficence)
3. Otonomi (autonomy)
4. Kesetiaan dan kejujuran (fidelity dan veracity)
5. Keadilan
6. Akuntabilitas (accountability)
PERAN PERAWAT KOMUNITAS
• Pemberi Asuhan Keperawatan (Care provider)
• Peran Sebagai Pendidik (Educator)
• Peran sebagai konselor (Counselor)
• Peran sebagai panutan (Role Mode)
• Peran sebagai pembela (Advocate)
• Peran sebagai manajer kasus (Case Manager)
• Peran sebagai kolaborator
• Peran sebagai penemu kasus (Case Finder)
• Perawat kesehatan masyarakat sekolah
• Peran dalam bidang kesehatan kerja
• Perawatan kesehatan di rumah
PERAN PERAWAT KOMUNITAS MINIMAL (SAAT INI)

• Pendidik Kesehatan/Penyuluh Kesehatan


– Mengajarkan Kepada Individu, Keluarga, Kelompok Khusus, Masyarakat Tentang A.L Sehat,
Penyakit, Perawatan Kesehatan, Hubungan Antar Individu Dalam Keluarga,
Kelompok/Masyarakat, Dll
• Pemberi Pelayanan Kesehatan
– Memberikan Pelayanan Kesehatan / Asuhan Keperawatan Kepada Individu, Keluarga,
Kelompok Khusus, Masyarakat
• Penemu Kasus
– Mendeteksi Penyakit Dan Menemukan Kasus
• Koordinator,kolaborator, Penghubung
– Melakukan Koordinasi Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang Diterima Klien Dari Berbagai
Program, Bekerjasama Dengan Klien Dalam Perencanaan Pelayanan Dan Sebagai
Penghubung Dengan Institusi Kesehatan Lain
• Konselor
– Mempunyai Peran Terapeutik Dalam Menolong Klien Untuk Mencari Solusi Terhadap
Masalah Kesehatan Atau Perubahan Perilaku Yang Terjadi
• Role Model
– Secara Terus Menerus Berperan Sebagai Panutan Untuk Orang Lain Melalui Kegiatan Yang
Dilakukan Sehari-hari
FUNGSI PERAWAT KOMUNITAS
• Fungsi Dependen yaitu kegiatan yang dilakukan dan
dilaksanakan oleh seorang perawat atas instruksi dari
tim kesehatan lainnya (dokter, ahli gizi, radiologi dan
lainnya).
• Fungsi Interdependen, fungsi ini berupa kerja tim
(Astuti, 2014).

Anda mungkin juga menyukai