• Kerusakan
• Kekacauan organisasi
• Keluhan dan kesedihan
• Kelaianan dan cacat
• Kematian
KLASIFIKASI KECELAKAAN
• Bahan-bahan Eksplosif
• Bahan-bahan Yang Mengoksidasi
• Bahan-bahan Yang Mudah Terbakar
• Bahan-bahan Beracun
• Bahan Korosif
• Bahan-bahan Radioaktif
TEKNIK MONITORING
DAN PENGENDALIAN
LINGKUNGAN KERJA
PERSIAPAN
• Pengetahuan mengenai tempat kerja
• Pengetahuan tentang standar dan
peraturan perundang-undangan
• Pemeriksaan sistematik
• Pelaporan, evaluasi dan penggunaan data
PERSIAPAN (LANJUTAN)
• Bangunan
• Kebersihan dan ketertiban
• Peralatan dan proses
• lingkungan: iklim kerja, kebisingan, pencahayaan,
debu, fume, radiasi, dll.
• Bahan berbahaya
• Alat pelindung diri
• Cara kerja, beban kerja
POTENSIAL HAZARD MASUK TUBUH MELALUI
JALUR
• Inhalasi
• Kontak langsung
• Ingestion
• Injection
INHALASI
• Mulut / hidung
• Tenggorokan
• Pipa trachea
• Bronchus
• Broncholi
• Alveoli
KONTAK LANGSUNG ( KULIT )
•Kimia
•Fisik
•Biologi
GANGGUAN KESEHATAN FAKTOR KIMIA
• Debu mineral
• Zat kimia yang bisa larut
SIFAT KIMIA
• Mudah meledak
• Mudah terbakar
• Beracun
• Iritan
• Korosif
• Allergen
BAHAYA KIMIA
Faktor bahan :
• Sifat fisik bahan;
• Dosis;
• Lama paparan (exposure)
• Sifat kimia;
• Port d’entree;
KONTROL & PENGENDALIAN
• Mengontrol Sumber dan Penyebaran
• Pencegahan penghamburan dan penyebaran dari
zat berbahaya
• Penutupan dan pemagaran sumber bahaya
• Substitusi dengan bahan kurang berbahaya
• Methoda kerja dan administrasi
• Rekayasa Engineering
• Memakai APD
PENGENDALIAN LINGKUNGAN KERJA
Strategi kontrol :
• Menurunkan tingkat paparan
-Merubah proses / subsitusi
-Isolasi sumber paparan
-Kebijakan administratif
-APD
• Kombinasi kebijakan
• Pendidikan
• Perubahan bahan baku
• Monitoring
EVALUASI
• Pemeriksaan kesehatan
• Kontrol lingkungan kerja
• Pengukuran berkala
• Kerja selamat
• Ventilasi udara
• Cahaya
• Apd
• Emergency respons
SISTEM MANAJEMEN MUTU, K3 DAN
LINGKUNGAN
Menetapkan Kebijakan Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja dan
Lingkungan di Lingkungan Perusahaan.
Berkomitmen untuk memenuhi persyaratan dan peraturan yang berlaku terkait implementasi
kebijakan Mutu, Keselamatan & Kesehatan lingkungan
SISTEM MANAJEMEN MUTU, K3 DAN
LINGKUNGAN
Melakukan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja
dan Lingkungan yang mengacu pada regulasi
SISTEM MANAJEMEN MUTU, K3 DAN
LINGKUNGAN
PENERAPAN SISTEM MANA JEMEN KESELAMATAN, DAN KESEHATAN
KERJA (SMK3)
Dalam penerapan program K3, Unit K3 Perusahaan secara
periodik melakukan analisis keselamatan kerja untuk meninjau
ulang metode dan mengidentifikasi praktek pekerjaan yang tidak
selamat, memonitor kondisi lingkungan yang berpotensi
menimbulkan masalah K3, serta tindakan-tindakan yang tidak
sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP). Selain hal-
hal preventif, Perseroan secara rutin melakukan inspeksi
terhadap faktor-faktor atau bahaya yang berpotensi
menyebabkan cedera, sakit atau kecelakan dan mengidentifikasi
ketidakfungsian peralatan.
SISTEM MANAJEMEN MUTU, K3 DAN
LINGKUNGAN
Dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen Perusahaan , Maka Perusahaan harus
melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pembentukan Organisasi Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (P2K3)
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) adalah badan pembantu di tempat
kerja yang merupakan wadah kerja sama antara pengusaha pimpinan dan karyawan untuk
mengembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja. Pembentukan organisasi P2K3 merupakan amanat dalam
Undang Undang No. 01 tahun 1970 dimana P2K3 bertugas memberikan pertimbangan dan
dapat membantu pelaksanaan usaha pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
dalam Perseroan serta dapat memberikan sosialisasi efektif pada para pekerja. Dalam rangka
memenuhi Undang Undang tersebut, maka Perseroan telah membentuk Organisasi P2K3 di
lingkungan Perusahaan
SISTEM MANAJEMEN MUTU, K3 DAN
LINGKUNGAN
2. Pemenuhan Kompetensi
Sehubungan dengan pemenuhan kompetensi bidang Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3) di lingkungan perusahaan, maka harus
dikelola oleh orang yang telah memiliki kompetensi sebagai berikut:
SISTEM MANAJEMEN MUTU, K3 DAN
LINGKUNGAN
3. Simulasi Tanggap Darurat
Keadaan Darurat adalah berubahnya suatu kegiatan/keadaan atau
situasi yang semula normal menjadi tidak normal sebagai akibat dari
suatu peristiwa atau kejadian yang tidak diduga atau tidak dikehendaki
terjadi secara mendadak dan tidak terduga, dapat terjadi dimana saja
dan kapan saja yang dapat menimbulkan dampak negatif, dapat
menghentikan atau mengganggu jalannya proses operasi, untuk itu
diperlukan operasi penanggulangan segera. Secara rutin pengusaha
telah melakukan Simulasi Tanggap Darurat dengan minimal
pelaksanaan satu tahun sekali. tema Simulasi Tanggap Darurat yang
dilaksanakan (Simulasi Tanggap Darurat Bencana Banjir dengan tetap
menjaga protokol pencegahan Covid-19.)
SISTEM MANAJEMEN MUTU, K3 DAN
LINGKUNGAN
4. Audit Internal Sistem Manajemen Keselamatan
dan
. Kesehatan Kerja
Dalam rangka pemenuhan terhadap Peraturan Pemerintah Nomor
50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Perlu dilakukan Audit Internal
SMK3 di Kantor Pusat sesuai dengan ketentuan
SISTEM MANAJEMEN MUTU, K3 DAN
LINGKUNGAN
5. Audiensi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
.
Dalam proses pembentukan P2K3 di wilayah kerja, Perusahaan
harus melakukan audiensi dengan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi diwilayah masing masing. Disepakati bahwa P2K3
merupakan kewajiban yang harus dibentuk di wilayah kerja
dengan melibatkan ahli K3 sebagai sekretaris P2K3. Setelah
terbentuknya struktur P2K3 wilayah, maka selanjutnya dapat
melaporkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi wilayah
untuk diverifikasi dan disahkan. Dan untuk periode per 3 (tiga)
bulan, perusahaan dapat melaporkan segala kegiatan
mengenai K3 di wilayahnya.
SISTEM MANAJEMEN MUTU, K3 DAN
LINGKUNGAN
6. Protokol Pencegahan Penularan Corona Virus
. Disease (COVID-19)
SISTEM MANAJEMEN MUTU, K3 DAN
LINGKUNGAN
6. Protokol Pencegahan Penularan Corona Virus
. Disease (COVID-19)
Pemberlakuan 6M (Mencuci tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mengurangi
Mobilisasi, Menghilangkan Kerumunan, dan Menghindari makan bersama) pada
seluruh
Pengukuran suhu di depan pintu masuk
Pengecekan hasil rapid test/Antigen negatif Covid-19 untuk tamu yang berkunjung ke wilayah kantor
Pemberlakuan lock down gedung kantor selama 3 hari apabila terdapat karyawan yang
terkonfirmasi positif Covid-19 dan pemberlakuan Tracing Kepada Karyawan yg kontak erat
Penyemprotan desinfektan ke seluruh area kantor setelah dinyatakan lock down
Pemberlakuan rapid test, Antigen, dan PCR test apabila terjadi kondisi karyawan yang terindikasi
positif Covid-19
Pelaksanaan vaksin Covid-19 sudah dilakukan secara berkala untuk seluruh
karyawan
SISTEM MANAJEMEN MUTU, K3 DAN
LINGKUNGAN
Penerapan SMK3 juga didukung dengan program-program yang merupakan bagian
dari pemenuhan terhadap peraturan dan standar yang telah ditetapkan
.
Edukasi Kesehatan
Untuk mendukung kesehatan Karyawan, setiap 3 (tiga) bulan sekali diadakan edukasi berupa
ceramah kesehatan yang bersumber dari beberapa rumah sakit yang diwakili oleh para dokter.
Selain ceramah kesehatan, Perusahaan juga setiap tahun melaksanakan medical check-up untuk
setiap karyawan
Dalam proses sertifikasi ada enam indikator yang menjadi fokus yaitu akses, kelayakan dan
pelayanan; efisiensi energi dan air; lingkungan; material; konstruksi; serta kerja sama kewilayahan.