KESELAM A T AN D A N
KESEHATA N K E R J A ( K 3 )
DEFINISI
•KONDISI KERJA:
• MENGEMBANGKAN DAN MEMELIHARA LINGKUNGAN KERJA FISIK YANG AMAN,
MISALNYA DENGAN PENYEDIAAN ALAT-ALAT PENGAMAN
BEBERAPA TEKNIK DALAM PROGRAM
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
• ANALISIS BAHAYA PEKERJAAN
• PROSES YANG DIRANCANG UNTUK MEMPELAJARI DAN MENGANALISIS SEBUAH
TUGAS DAN BAHAYA-BAHAYA POTENSIAL YANG BISA TIMBUL DARI
PELAKSANAAN TUGAS TERSEBUT.
• SELANJUTNYADIRUMUSKAN LANGKAH-LANGKAH KERJA YANG LEBIH AMAN
GUNA MENCEGAH BAHAYA-BAHAYA POTENSIAL TERSEBUT.
• ERGONOMIKA
• STUDI MENGENAI HUBUNGAN ANTARA MANUSIA DENGAN PEKERJAANNYA, YANG
MELIPUTI TUGAS-TUGAS YANG HARUS DIKERJAKAN, ALAT-ALAT DAN PERKAKAS
YANG DIGUNAKAN, SERTA LINGKUNGAN KERJANYA.
• YANG PERLU DISESUAIKAN ADALAH MESIN-MESIN DAN LINGKUNGAN KERJANYA
TERHADAP KARAKTERISTIK PARA KARYAWAN, BUKAN SEBALIKNYA.
PENCEGAHAN CEDERA DAN PENYAKIT YANG
TERKAIT DENGAN PEKERJAAN
Syarat keanggotaan
✔Unsur pengusaha dan tenaga kerja
✔Ketua, sekretaris dan anggota
✔Ketua pimpinan perusahaan
✔Sekretaris dari A K 3
LANGKA
H
PEMBEN
TUKAN
Pimpers menentukan
kebijakan K 3
PERSIAPAN Menggariskan & menjalankan
pokok2 kebijakan mengenai
K3 secara umum,maksud
membentuk P2K3
✹K3 merupakan salah satu faktor yg tdk dpt diabaikan dlm
kelancaran produksi
✹Pimpers bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan usaha K3
✹Semua kary. Eselon atas sampai bawah memahami & ikut aktif
sgl kegiatan K3
✹Dilakukan pembinaan terus menerus tentang K3
✹ Lembaga tsb sbg koordinator pelaksanaan kegiatan K3 di
perusahaan
✹Penyediaan anggaran untuk lembaga tsb
✹Penyusunan calon anggota berdasar pengajuan unit kerja
masing2
✹Penujukan AK3 yang dipersiapkan sbg Sekretaris.
Calon anggota P2K3 tersusun
Pembentukan P2K3 secara
PELAKSANAAN resmi oleh Pimpers
Melaporkan/mengajukan
pengesahan ke Disnakertrans
STRUKTUR ORGANISASI P2K3
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
KETUA….
• Pimpin semua rapat pleno P2K3
• Menentukan langkah, kebijakkan demi
tercapainya program-program P2K3
• Bertanggung jawab pelaksanaan K3 dipersh kpd
Kantor setempat
• Bertanggung jawab program2nya kpd atasan
• Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan
program-program K3 di perusahaan.
SEKRETARIS….
• Mempersiapkan rapat – rapat
• Mengelola administrasi surat – surat P2K3
• Mencatat data2 yang berhubungan dng K3
• Beri bantuan/saran kpd seksi2
• Buat laporan kepada Kantor setempat
adanya unsafe action & unsafe condition .
ANGGOTA….
✔Melaksanakan program – program
yang telah ditetapkan sesuai dengan
seksi masing-masing
✔Melaporkan kepada ketua atas
kegiatan yang telah dilaksanakan.
TUGAS DAN FUNGSI
P2K3
• Berbentuk klinik
• Dipimpin oleh seorang dokter yang praktek tiap hari kerja
• Bila pekerjaan sift, tiap sift > 500 orang, poliklinik jaga
pada tiap sift.
NAKER 200-500 0RG
Persyaratan OHSAS
18001/ISO 45001
•Konsultasi dan komunikasi
9
⦿ Dalam pengelolaan komunikasi, akan terjadi
proses konsultasi dan komunikasi. Sehingga
dalam perusahaan harus terdapat
prosedur/tata cara yang mengatur hal
tersebut.
⦿ Tujuan dari standarisasi prosedur proses
konsultasi dan komunikasi adalah :
untuk mengatur mekanisme konsultasi semua masalah K3 yang
ada di perusahaan dan memastikan bahwa setiap masalah yang
ada, diproses dan ditindaklanjuti dengan tindakan
perbaikan/penyelesaian masalah untuk peningkatan berkelanjutan
dari sistem manajemen K3 agar sesuai dengan tujuan dan sasaran
yang telah ditentukan.
Tahapan Prosedur
12
Persyaratan PP 50/2012
Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
Pengurus harus menunjukkan komitmennya terhadap keselamatan
dan kesehatan kerja melalui konsultasi dengan melibatkan tenaga
kerja maupun pihak lain yang terkait didalam penerapan Sistem
Manajemen K3, sehingga semua pihak merasakan ikut memiliki dan
merasakan hasilnya.
13
Persyaratan PP 50/2012
Komunikasi
14
Persyaratan PP 50/2012
Komunikasi
15
Persyaratan PP 50/2012
Pelaporan
Prosedur pelaporan informasi yang terkait dapat tepat waktu
dan harus ditetapkan untuk menjamin bahwa sistem
manajemen K3 dipantau dan kinerjanya ditingkatkan.
17
Konsultasi Perubahan Tempat Kerja K3
18
Types of Communications
⦿ HSE mission statement, policy and
strategic plan
⦿ HSE statistics
⦿ Safety Industion
⦿ Risk assessment
⦿ Manuals, checklist and operating
procedures
⦿ Hazard, incidents and ner-misses
⦿ Training
⦿ HSE website
⦿ Brocures, posters and videos
⦿ Safety week
⦿ Public report
⦿ HSE conferences
Elements of an affective
communications
⦿ Think before you speak
⦿ Mind your body language
⦿ Be effective in speaking to people and
don’t hide behind e- mails
⦿ Keep it simple
⦿ Put out a consistent message about
your expectations
⦿ Provide support
⦿ Reinforce the message
⦿ Express appreciation
⦿ Know your employees
⦿ Set an axample
Komunikasi K3 di tempat
kerja
⦿ komunikasi internal & ekternal
⦿ komunikasi internal antar bagian maupun
sesama bagian dalam struktur organisasi
Perusahaan
⦿ komunikasi eksternal dengan pihak lain
seperti kontraktor, pemasok, pengunjung,
tamu dan masyarakat luas maupun pihak
ke tiga yang bekerja sama dengan
Perushaaan berkaitan dengan K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Informasi-informasi yang termasuk
dalam komunikasi internal antara lain :
⦿ Komitmen Perusahaan terhadap
Penerapan K3 di tempat kerja.
⦿ Program-program yang berkaitan
dengan Penerapan K3 di tempat kerja.
⦿ Identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian resiko K3 di tempat kerja.
⦿ Prosedur kerja, instruksi kerja, diagram
alur proses kerja serta
material/bahan/alat/mesin yang
digunakan dalam proses kerja.
⦿ Tujuan K3 dan aktivitas peningkatan
berkelanjutan lainnya.
⦿ Hasil-hasil investigasi kecelakaan kerja.
⦿ Perkembangan aktivitas pengendalian
bahaya di tempat kerja.
⦿ Perubahan-perubahan manajemen
Perusahaan yang mempengaruhi
penerapan K3 di tempat kerja, dsb.
Informasi-informasi terkait komunikasi
eksternal dengan kontrakator antara
lain :
⦿ Sistem Manajemen K3 kontraktor individual.
⦿ Peraturan dan persyaratan komunikasi
kontraktor.
⦿ Kinerja K3 kontraktor.
⦿ Daftar kontraktor lain di tempat kerja.
⦿ Hasil pemeriksaan dan pemantauan K3.
⦿ Tanggap Darurat.
⦿ Hasil investigasi kecelakaan, ketidaksesuaian
dan tindakan perbaikan dan tindakan
pencegahan.
⦿ Persyaratan komunikasi harian, dsb.
Informasi-informasi terkait komunikasi
eksternal dengan pengunjung/tamu antara
lain :
⦿ Persyaratan-persyaratan K3 untuk tamu.
⦿ Prosedur evakuasi darurat.
⦿ Aturan lalu lintas di tempat kerja.
⦿ Aturan akses tempat kerja dan
pengawalan.
⦿ APD (Alat Pelindung Diri) yang
digunakan di tempat kerja.
TRIMAKASIH
PEMERIKSAAN KESEHATAN
TENAGA KERJA
Bekerja tetap sehat dan selamat
Bekerja dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan
Prof. Bernardino
Ramazzini—pekerjaan dan
penyakit yang dideritanya
Diperlukan pemeriksaan
kesehatan untuk mengetahui
kondisi kesehatan
⚫ Pemeriksaan sebelum kerja
⚫ Pemeriksaan kesehatan berkala
⚫ Pemeriksaan kesehatan khusus
TUJUAN KESEHATAN KERJA
Meningkatkan & memelihara derajat kesehatan fisik,
mental &sosial sehingga bekerja lebih efisien dan
produktivitas yang tinggi dapat dicapai.
Mencegah terjadinya gangguan kesehatan tenaga
kerja disebabkan oleh kondisi kerja
Melindungi tenaga kerja dari faktor yang
membahayakan
Menempatkan tenaga kerja dalam lingkungan kerja
yang sehat.
Mencegah sejauh mungkin terjadinya kecelakaan
kerja
II. DASAR PERATURAN PERUNDANGAN
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA
1. UU No.1 thn 1970—tentang
keselamatan kerja.
BAB VI
Pasal 8
• Pengurus diwajibkan
memeriksa kesehatan
badan, kondisi mental, dan
kemampuan fisik dari
tenaga kerja yang akan
diterimanya maupun akan
dipindahkan sesuai dengan
sifat-sifat pekerjaan yang
diberikan kepadanya.
2. Pengurus diwajibkan memeriksa semua
tenaga kerja yang berada di bawah
pimpinannya secara berkala pada dokter
yang ditunjuk oleh pengusaha yang
dibenarkan oleh direktur
3. Norma-norma mengenai pengujian kesehatan
ditetapkan dengan peraturan perundangan
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi No:
PER.02/MEN/1980—tentang pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja dalam
penyelenggaraan keselamatan kerja
Pasal 1
Yang dimaksud adalah
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja adalah
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh
dokter sebelum seorang tenaga kerja diterima
untuk melakukan pekerjaan.
b. Dokter adalah dokter yang ditunjuk oleh
pengusaha dan telah memenuhi syarat sesuai
dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja
Transmigrasi dan Koperasi
No.1/MEN/1976—(tentang kewajiban latihan
hiperkes bagi dokter perusahaan) dan syarat
lain yang dibenarkan oleh direktur Jenderal
Binawasker.
Pasal 2
1. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja
ditujukan agar tenaga kerja yang diterima
berada dalam kondisi kesehatan yang
setinggi-tingginya, tidak mempunyai
penyakit menular yang akan mengenai
tenaga kerja lainnya dan cocok untuk
pekerjaan yang dilakukan sehingga
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
yang bersangkutan dan tenaga kerja
lainnya dapat dijamin
III. HAZARD / BAHAYA DI TEMPAT
KERJA
Pekerja dalam bekerja dapat sakit karena
adanya hazard di tempat kerja
Perlu pantauan kesehatan tenaga kerja dari
awal bekerja sampai akhir kerja
Perlu pantauan hazard di lingkungan kerja,
ada 5 hazard:
⚫ Fisika
⚫ Kimia
⚫ Biologi
⚫ Ergonomi
⚫ Psycososial
IV. PEMERIKSAAN KESEHATAN
SEBELUM KERJA
1. Kegunaan
• Dasar kondisi kesehatan awal
• Fit to the job
2. Cara permintaan pemeriksaan kesehatan
sebelum kerja
• Oleh bagian HRD/SDM
• Permintaan harus mencantumkan pekerjaan yang
akan dikerjakan tenaga kerja nantinya
3. Pemeriksa Kesehatan Pekerja Sebelum Kerja
• Dokter Pemeriksa kesehatan tenaga kerja
• Punya surat penunjukan sebagai dokter pemeriksa
kesehatan tenaga kerja dari Dirjen
4. Hasil Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja
• Dokter menyatakan
Fit / Unfit – untuk pekerjaan yang diminta / tercantum
dalam surat permintaan pemeriksaan kesehatan
sebelum kerja
• Dokter tidak
menyampaikan data medis
kepada HRD / SDM
• Hasil pemeriksaan data
medis hanya disampaikan
kepada dokter perusahaan
V. PENTINGNYA PEMERIKSAAN
KESEHATAN SEBELUM KERJA
1. Bagi perusahaan
• Mempunyai data dasar kesehatan pekerja
• Mencocokkan / serasikan kondisi kesehatan pekerja
dengan pekerjaannya (fit the man to the job)
• Diharapkan pekerja tetap menjaga dan meningkatkan
kondisi kesehatannya
2. Bagi pekerja
• Mengetahui kondisi kesehatannya
• Kesesuaian antara kesehatan dan pekerjaannya
• Mempunyai data kesehatan untuk dipertahankan dan
ditingkatkan dengan melaksanakan perilaku hidup
sehat
Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja penting
untuk perusahaan dan pekerja dalam upaya
menciptakan tenaga kerja yang sehat dan
produktif
pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu
tertentu terhadap tenaga kerja yang
dilakukan oleh dokter
Biasanya anually ( setiap tahun)
mempertahankan derajat kesehatan tenaga
kerja sesudah berada dalam pekerjaannya,
menilai kemungkinan adanya pengaruh dari
pekerjaan seawal mungkin 🡪 upaya
pencegahan.
deteksi dini gangguan kesehatan baik oleh
faktor di luar maupun dari pekerjaan dan
lingkungan kerja
CAKUPAN PEMERIKSAAN BERKALA
⚫ riwayat penyakit atau gangguan kesehatan
dan riwayat pekerjaan yang dikumpulkan
adalah riwayat sejak tenaga kerja mulai
bekerja atau selama jangka waktu antara
dua pemeriksaan kesehatan berkala.
⚫ Pemeriksaan fisik, kesegaran jasmani, rontgen
paru, laboratorium disesuaikan menurut
keperluan guna menilai kondisi kesehatan
yang dibandingkan dengan hasil pemeriksaan
kesehatan sebelumnya dan sejauh mana
pekerjaan mempengaruhi kondisi kesehatan
tenaga kerja.
Rekomendasi
⚫ Pekerja masih bisa bekerja di posisi sekarang, atau
perlu dipindah, atau perlu modifikasi pekerjaan atau
kondisi lingkungan
⚫ Pemeriksaan lebih lanjut bila ada kecurigaan PAK
Pelaporan
⚫ Individual 🡪 laporan kasus
⚫ Epidemiologis 🡪 statistik
PEMERIKSAAN KESEHATAN KHUSUS
RADIASI
Tekanan udara
Tekanan udara ekstrim adalah
tekanan udara yang lebih tinggi
atau tekanan udara yang lebih
rendah dari tekanan udara normal
(1 atmosphere).
Tempat kerja yang memiliki
bahaya tekanan udara adalah
tempat kerja yang kedap air, di
perairan yang dalam, pekerjaan
dibawah tanah atau di bawah air.
Pencahayaan
Pencahayaan adalah sesuatu yang memberikan
terang (sinar) atau yang menerangi, meliputi
pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
Tempat kerja yang menggunakan pencahayaan alami
maka disain gedung harus menjamin intensitas
cahaya. Pencahayaan buatan digunakan apabila
pencahayaan alami tidak memenuhi standar intensitas
cahaya.
GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT LINGKUNGAN KERJA FISIK
◆ Pengawas
Faktor-faktor Kimia di Lingkungan Kerja
Asbestos Paru
• Mulut
⇓
• Kerongkongan
⇓
• Lambung
⇓
• Usus
⇓
• Aliran darah
KULIT
No adverse effects
sakit