TINJAUAN PUSTAKA
medis, dan tenaga paramedis seperti tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga
penunjang medis dan lain sebagainya. Ada dua aspek mutu pelayanan kesehatan yang
perlu dilakukan di puskesmas yaitu quality of care dan quality of service. Quality of
care antara lain menyangkut keterampilan tehnis petugas kesehatan (dokter, bidan,
dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Menurut Sarwono (2007)
Peran adalah suatu pola tingkah laku, kepercayaan, nilai, sikap yang diharapkan oleh
masyarakat muncul dan menandai sifat dan tindakan si pemegang kedudukan. Jadi
interaksi antara individu sebagai pelaku (actors) yang menjalankan berbagai peranan.
Suatu peranan, apakah dokter, perawat, bidan atau petugas kesehatan lain mempunyai
Menurut Horton dan Hunt (1993) dalam Muzakir (2006), peran (role) adalah
perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki status. Seseorang mungkin
tidak memandang suatu peran dengan cara yang sama sebagaimana orang lain
merasakan peran tersebut. Tidak semua orang yang mengisi suatu peran merasa sama
terikatnya kepada peran tersebut, karena hal ini dapat bertentangan dengan peran
lainnya. Semua faktor ini terpadu sedemikian rupa, sehingga tidak ada dua individu
yang memerankan satu peran tertentu dengan cara yang benar – benar sama.Menurut
1. Customer
imunisasi pada bayi yang berusia dibawah lima tahun dan melakukan pencatatan pada
buku KMS bayi/balita, serta bentuk promosi kesehatan lainnya yang berkaitan
Salah tujuan komunikasi adalah mengubah sikap dan perilaku seseorang atau
sekelompok orang sebagaimana yang dikehendaki komunikator, agar isi pesan yang
disampaikan dapat dimengerti, diyakini serta pada tahap selanjutnya. Hal ini sesuai
tingkah laku orang lain. Komunikator adalah orang ataupun kelompok yang
menyampaikan pesanataupun stimulus kepada orang atau pihak lain dan diharapkan
(2006), petugas kesehatan secara fisik dan psikologis harushadir secara utuh pada
komunikasi dan isi komunikasi tetapi yang sangat penting adalahsikap dan
komunikatorhendaknya faham dan yakin betul bahwa apa yang akan disampaikan
penafsiran.
keputusandengan klien dan keluarga atau mengajarkan sesuatu kepada klien, tidak
3. Motivator
Menurut Azwar (1997), bahwa motivasi berasal dari kata motif (motive) yang
sehingga mau berbuat danbekerja sama secara optimal, melaksanakan sesuatu yang
Motivasi adalah dorongan yang timbul dari diri seseorang secara sadar atau
tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga
berarti usaha yang dapat menyebab seseorang/ kelompok orang tertentu bergerak
untuk berpartisipasi di semua program. Timbulnya motivasi harus dari masyarakat itu
sendiri dan pihak luar hanya memberikan dukungan saja. Oleh karena itu, pendidikan
4. Fasilitator
berperansebagai fasilitator bagi klien untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
2002).
tersebut dapatteratasi. Konseling adalah bagian dari peran dan tanggung jawab
2008).
Proses konseling terdiri dari 4 unsur kegiatan yaitu pembinaan hubungan baik,
RI, 2002).
Menurut Simatupang (2008), bahwa sifat konselor yang baik adalah mau
imunisasi adalah individu yang mempunyai tugas dan wewenang dalam pemberian
atau pengelola sebagai tenaga pelaksana di setiap tingkatan dan telah mendapat
pelatihan sesuai dengan tugasnya. Petugas imunisasi tidak hanya bertanggung jawab
dalam menangani dan memberikan vaksin, tetapi juga sebagai sumber informasi
utama berkaitan dengan vaksin bagi sasaran imunisasi. Petugas imunisasi yang
2.2.Partisipasi Masyarakat
dalam suatu kegiatan secara sadar. Menurut Ndraha (1990) dalam Slamet 2003,
Kegagalan dalam mencapai hasil dari program pembangunan tidak mencapai sasaran
yang merupakan salah satu strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada
bersih dan sehat, serta mendorong peran aktif masyarakat dalam upaya kesehatan.
Menurut Craig dan Mayo dalam Yustina (2008) dapat disimpulkan bahwa
berpartisipasi karena telah diberdayakan yang dilakukan melalui berbagai cara yang
dikerjakan, ikut berupaya dalam pelaksanaan, ikut menilai keberhasilan serta ikut
dalam bidang kesehatan, harus dilakukan atas dasar kemauan masyarakat sendiri.
Apabila rasa tanggung jawab dan rasa memilki tidak ada, masyarakat hanya akan
berperan sebagai objek yang pasif atau sebagai penonton yang pasif.
denganlebih mudah.
pembiayaan.
yaitu :
dalamperencanaan.
dalampartisipasi program menjadi tiga, yaitu : (1) Pelaku adalah pihak yang
mengambil peran dan tindakan yang aktif dalam program, (2) Penerima adalah pihak
yang nantinya akan menerima manfaat dari program yangdijalankan, dan (3) Publik
adalah pihak yang tidak terlibat secara langsung dalam pelaksanaanprogram, tetapi
Ketiga kondisi itu harus hadir secara bersama. Bila orang mau dan
berpartisipasi.
dikelompokkan
menjadi :
Setiap tahap partisipasi ini jelas bahwa setiap tahap, bentuk ikut
berpartisipasi, (2) Adanya kemauan masyarakat untuk berpartisipasi, dan (3) Adanya
faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat terdiri dari faktor dari dalam
berpartisipasi, maupun faktor dari luar masyarakat (eksternal) yaitu peran aparat dan
penyakit atau masalah kesehatan. Pelaksanaan pelayanan kesehatan tidak terlepas dari
peran petugas kesehatan yang mempunyai kompetensi sesuai dengan tugas pokok dan
kesehatan seperti perawat, dokter, dan bidan. Pelayanan kesehatan secara keseluruhan
1. Imunisasi rutin
2. Imunisasi tambahan
4. Kegiatan imunisasi tertentu terhadap PD3I dalam situasi khusus biasanya dalam
wilayah luas dan waktu tertentu, seperti PIN, Sub PIN dan CampaingCampak.
tubuhterhadap penyakit tertentu dengan cara memasukan vaksin atau serum ke dalam
transfer anti body secara pasif. Sedangkan istilah vaksinasi (antigen) yang dapat
merangsang pembentukan imunitas (anti body) dan sistem imun didalam tubuh
(Rahmawati,2007).
danpelaksana cold chain. Petugas imunisasi adalah tenaga perawat atau bidan yang
SMAatau SMK yang telah mengikuti pelatihan cold chain, yang tugasnya mengelol
vaksin dan merawat lemari es, mencatat suhu lemari es, mencatat pemasukan
per bulan. Pengelola program imunisasi adalah petugas imunisasi, pelaksana cold
chain atau petugas lain yang telah mengikuti pelatihan untuk pengelola program
imunisasi, yang tugasnya membuat perencanaan vaksin dan logistik lain, mengatur
Siswondoyo dan Putra (2003), melakukan survey terhadap ibu-ibu anak usia
sakit dan tempatpelayanan lain, petugas cold chain di semua tingkat. Pelatihan
peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, serta pusat pelayanan kesehatan
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes RI, 2005).
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan
berkesinambungan. Dalam hal ini, pelayanan yang diberikan adalah pelayanan rawat
jalan dan rawat inap dan untuk rawat inap untuk beberapa Puskesmas tertentu.
yang terintegrasi dalam program upaya kesehatan dasar. Secara teknis pelaksanaan
Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan
dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga.
pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat serta
dibimbing petugas kesehatan terkait dalam hal ini petugas dari puskesmas.
a) Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu hamil,
Posyandu bertugas untuk mengajak masyarakat yang memiliki atau yang termasuk
Pelayanan imunisasi pada bayi adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan
Pemanfaatan pelayanan imunisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor
petugas kesehatan, dan peran aktif ibu yang mempunyai balyi untuk memberikan
itu.
pemanfaatan pelayanan kesehatan itu ada tiga komponen yaitu (1) Komponen
predisposisi terdiri dari tiga unsur yaitu: demografi (usia, jenis kelamin, status
perkawinan dan jumlah anggota keluarga), struktur sosial (jenis pekerjaan, status
sosial, pendidikan, ras, dan kesukuan), dan kepercayaan kesehatan, (2) Komponen
kesehatan), dan sumber daya kesehatan (petugas kesehatan, jumlah dan kualitas
tenaga kesehatan serta aksesibilitas pelayanan kesehatan), dan (3) Komponen need,
bayinya, yaitu:
Kemampuan Kesempatan
Faktor Predisposisi
1. Karakteristik Sosiodemografi Kemauan
2. Struktur Sosial
3. Kepercayaan Kesehatan
Partisipasi
Faktor Pendukung
1. Sumber Daya Manusia Kesehatan
a. Kuantitas dan Kualitas SDM Pemanfaatan
Kesehatan Pelayanan Kesehatan
b. Peran SDM Kesehatan
2. Fasilitas Kesehatan
3 P i I di id t t l
Faktor Kebutuhan
Kebutuhan yang dirasakan individu dalam
pelayanan kesehatan
mampu untuk memberikan sumbang saran yang konstruktif terhadap upaya yang
mengacu pada konsep yang dikemukakan oleh Potter dan Perry (2007), bahwa peran
Karakteristik Ibu
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Pengetahuan
4. Sikap
penelitian ini adalah variabel peran petugas yang dilihat dari peran sebagai costumer,
komunikator, motivator, fasilitator dan konselor, dan variabel karakteristik ibu yang