Diajukan
Disusun Oleh :
N HERNI KUSNIAWATI
NPM 08180100
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Campak merupakan salah satu penyakit menular dengan berbagai komplikasi yang
berat, sangat potensial menimbulkan wabah atau kejadian luar biasa (KLB), serta
dapat menyebabkan kematian (Rosita, 2011)1. Penyakit campak termasuk penyakit
yang menyerang anak-anak, yang sangat menular/infeksius yang disebabkan oleh
virus RNA dari genus Morbilivirus, dari keluarga Paramyxoviridae. Penularannya
dari orang keorang melalui percikan ludah atau perantara melalui udara terutama
melalui batuk, bersin ataupun sekresi hidung. Penyakit akibat virus ini seringkali
disepelekan dan masyarakat kita pun masih beranggapan bahwa anak yang terkena
campak adalah hal yang biasa dan wajar, padahal penyakit campak dapat
menyebabkan kematian jika disertai diare berat, Bronchopneumonia, Gizi buruk serta
penanganan penyakit campak yang terlambat.
Di Indonesia, saat ini, dalam setahun diperkirakan ada 1,7 juta kematian pada anak
atau 5% pada anak balita adalah akibat PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi), yaitu campak, polio, difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, dan
tuberkulosis. Khusus untuk campak, setiap 20 menit satu anak Indonesia meninggal
akibat komplikasi campak. Anak penderita penyakit campak umumnya meninggal
karena komplikasi di paru dalam wujud pneumonia atau komplikasi di pencernaan
yang menyebabkan diare.
Imunisasi campak tambahan pada tahun 2005-2007 di Indonesia masih menyisakan
30-40% anak berisiko terkena campak. Kabupaten Bogor memiliki cakupan BIAS
(Bulan imunisasi Anak sekolah) Campak pada usia 6-7 tahun pada Tahun 2016 95%
hal ini meningkat dibandingkan dua tahun sebelumnya yaitu Tahun 2015 sebesar
94% dan Tahun 2014 sebesar 93,3%.
Kecamatan Sukajaya terdiri dari 11 desa, mempunyai cakupan imunisasi campak
lebih dari sasaran yaitu sebesar 95%, yang diantaranya Desa Kiarapandak mempunyai
cakupan yang cukup tinggi sebesar 96%, namun hal ini tidak sejalan dengan
munculnya kejadian Campak pada usia 6-7 tahun di Desa Kiarapandak Kecamatan
Sukajaya Kabupaten Bogor. Kejadian campak di Desa Kiarapandak selama tahun
2016 berjumlah 22 kasus, proporsi kasus campak pada usia 5-9 tahun, dengan rincian
kasus campak tidak divaksinasi berjumlah 12 kasus, sedangkan kasus campak
divaksinasi berjumlah 10 kasus, namun dari jumlah kasus tersebut tidak ditemukan
kasus dengan kondisi sakit berat dan sudah mendapatkan penanganan medis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
2. Tujuan khusus
Untuk mengetahui:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini menambah wawasan yang berkaitan dengan “Hubungan
Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi Campak dan Pemberian Imunisasi Campak
dengan Kejadian Penyakit Campak pada anak usia 6-7 tahun”.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan Ibu dan peran
serta masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal
lewat pemberian imunisasi ulangan di usia 6-7 tahun atau program Bulan
Imunisasi Anak Sekolah