Anda di halaman 1dari 62

KELEMBAGAAN

& KEAHLIAN
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN
KERJA

Mirna Marintan Harahap, S.E


Pengawas Ketenagakerjaan
Daerah Istimewa Yogyakarta
PERKENALAN

Nama : Mirna Marintan Harahap, S.E

Pekerjaan : Pengawas Ketenagakerjaan

Instansi : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi


Daerah Istimewa Yogyakarta

0818 0821 7559

ninamarintan79@gmail.com
DISKUSI

1. Apa yang anda ketahui mengenai K3?

2. Apa manfaat K3 bagi perusahaan dan bagi


pekerja?
ARTI DAN MAKNA LAMBANG PADA BENDERA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PENGERTIAN K3

 1. Menurut Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun


2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen K3, K3
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.

 2. ILO Tahun 2008, K3 adalah Sebuah ilmu untuk


antisipasi, rekognis, evaluasi dan pengendalian
bahaya yang muncul di tempat kerja yang dapat
berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan
pekerja, serta dampak yang mungkin bisa dirasakan
oleh komunitas sekitar dan lingkungan umum.
TUJUAN K3
• Melindungi para pekerja dan orang
lain di tempat kerja

• Menjamin agar setiap sumber


produksi/instalasi/pesawat dapat
dipakai secara aman dan efisien

• Menjamin proses produksi berjalan


lancar
MINDSET
TUJUAN PEMBELAJARAN :

Peserta diharapkan mampu :

 Memahami pengetahuan dasar


kelembagaan dan keahlian K3

 Memahami norma kelembagaan K3

 Memahami norma keahlian K3


Pengetahuan Dasar Kelembagaan dan
Keahlian K3
a. Dasar hukum
b. Pengertian - pengertian

Kelembagaan K3
a. Tugas dan fungsi kelembagaan K3
b. Persyaratan pembentukan dan
penunjukan kelembagaan K3
c. Evaluasi/penilaian kelembagaan K3

Keahlian K3
a. Persyaratan dan tata cara
penunjukan ahli K3
b. Perpanjangan penunjukan ahli K3
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 (pasal
10 ayat 1)

2. Permenaker No. Per. 04/Men/1995


tentang Perusahaan Jasa K3 (PJK3)

3. Permenaker No. 18 Tahun 2016 Tentang


Dewan K3 Nasional (DK3N)

4. Permenaker No. Per.04/Men/1987 Tentang


P2K3
KELEMBAGAAN K3 :
Organisasi/badan swasta independen, non
pemerintah yang bergerak di bidang
pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3), beranggotakan perusahaan dan lembaga
usaha berbadan hukum di Indonesia, terdiri
dari :

P2K3
DK3N
DK3P
PJK3
P2K3
UU No. 1Tahun 1970 tentang K3 Pasal 10 ayat (1)
UTAMAKAN
KESELAMATAN
DAN “ Menteri Tenaga Kerja berwenang membentuk Panitia
KESEHATAN
KERJA
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja guna
memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan
partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan
tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang
keselamatan dan kesehatan kerja, dalam rangka
melancarkan usaha berproduksi “

Penjelasan : Ayat (2) Panitia Pembina


Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan
suatu Badan yang terdiri dari unsur-unsur
penerima kerja, pemberi kerja dan Pemerintah
(tripartite).
P2K3
Ialah badan pembantu di tempat
kerja yang merupakan wadah
UTAMAKAN
KESELAMATAN
kerjasama antara pengusaha dan
DAN pekerja untuk mengembangkan
KESEHATAN
KERJA kerjasama saling pengertian dan
partisipasi efektif dalam penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja

Pasal 1 huruf d Permenaker RI


No Per.04/MEN/1987
P2K3
Tugas Pokok:
Memberikan saran dan pertimbangan
baik diminta maupun tidak kepada
pengusaha atau pengurus
perusahaan mengenai masalah
keselamatan dan kesehatan kerja

Pasal 4 ayat (1) PER.04/MEN/1987


Fungsi P2K3 :
a. Menghimpun dan mengolah data tentang K3

b. Membantu menunjukkan dan menjelaskan


kepada setiap tenaga kerja, mengenai
 faktor bahaya di tempat serta cara
menanggulanginya
 faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan
produktifitas kerja
 Alat Pelindung diri bagi tenaga kerja yang
bersangkutan, serta
 cara dan sikap kerja yang benar dan aman

Pasal 4 ayat (2) PER.04/MEN/1987


Fungsi P2K3 :
c. Membantu pengusaha atau pengurus :
 Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan
kerja
 Tindakan koreksi dan alternatif
 Mengembangkan sistem pengendalian bahaya
 Mengevaluasi penyebab kec. dan PAK
 Mengembangkan penyuluhan dan penelitian
 Pemantauan gizi kerja dan makanan
 Memeriksa kelengkapan peralatan K3
 Pelayanan kesehatan tenaga kerja
 Mengembangkan lab. dan interpretasi hasil
pemeriksaan
 Menyelenggarakan administrasi K3

d. Membantu menyusun kebijakan manajemen K3 dan


pedoman kerja
LATAR BELAKANG

 Mencegah terjadinya
gangguan keselamatan
dan kesehatan tenaga
kerja  penerapan K3

 P2K3 membantu
pimpinan perusahaan
dalam penerapan K3
MANFAAT
• Mengembangkan kerjasama bidang K3.

• Meningkatkan kesadaran dan partisipasi


tenaga kerja terhadap K3

• Forum komunikasi dalam bidang K3

• Menciptakan tempat kerja yang nihil


kecelakaan dan penyakit akibat kerja
PERSYARATAN PEMBENTUKAN
P2K3

Setiap 1. Jumlah tenaga


tempat kerja kerja > 100
dengan orang
kriteria
tertentu, 2. Jumlah tenaga
pengusaha/ kerja < 100
pengurus orang, namun
wajib mempunyai
membentuk resiko bahaya
P2K3. besar
Pasal 2 ayat (1) & (2) PER.04/MEN/1987
Lamp I Kepmenaker 186/1999
Lamp III Kepmenaker 187/1999

Beberapa contoh ketentuan peraturan perundangan


yang mengatur tingkat potensi bahaya di tempat
Permenaker 1 thn 2007
kerja
PERSYARATAN KEANGGOTAAN
P2K3 (Pasal 3) PER.04/MEN/1987

• Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur


pengusaha & pekerja yang susunannya terdiri
dari Ketua, Sekretaris dan anggota.
• Ketua P2K3 di haruskan Pemimpin
Perusahaan.
• Sekretaris P2K3 adalah Ahli K3 dari
perusahaan yang bersangkutan.
• Anggota : wakil dari unit kerja

• P2K3 dibentuk oleh pengusaha atau pengurus dan disahkan oleh


Ka.Disnaker setempat
ORGANISASI P2K3…

 Syarat Keanggotaan :

Jumlah tenaga kerja > 100 orang, maka


jumlah anggota sekurang-kurangnya 12
orang, terdiri 6 orang mewakili
pengusaha/pengurus dan 6 orang mewakili
tenaga kerja.
 Jumlah tenaga kerja antara 50 – 100
orang, maka jumlah anggota sekurang-
kurangnya 6 orang, terdiri dari 3 orang
mewakili pengusaha/pengurus dan 3 orang
mewakili tenaga kerja.

Jumlah tenaga kerja < 50 orang dengan


potensi bahaya tinggi, maka jumlah
anggota sekurang-kurangnya 6 orang,
terdiri 3 orang mewakili
pengusaha/pengurus dan 3 orang mewakili
tenaga kerja.
JOB DESCRIPTION :
Organisasi K3

• Memimpin semua rapat


• Menentukan langkah, policy
demi tercapainya program K3
KETUA • Mempertanggungjawabkan
pelaksanaan program K3
P2K3 kepada Direksi
• Memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan program K3 di
perusahaan
JOB DESCRIPTION :

• Membuat undangan rapat dan


notulen
• Mengelola administrasi surat
surat P2K3
SEKRETA • Mencatat data2 yang
berhubungan dengan K3
RIS P2K3 • Memberikan bantuan/saran
yang diperlukan seksi-seksi
• Membuat laporan ke disnaker
setempat
JOB DESCRIPTION :

• Melaksanakan program-
program yang telah ditetapkan
ANGGOT sesuai dengan seksi masing
masing
A P2K3 • Melaporkan kepada ketua atas
kegiatan yang telah
dilaksanakan
PROGRAM KERJA
• Safety meeting

• Inventarisasi permasalahan K3

• Identifikasi dan inventarisasi sumber bahaya

• Penerapan norma K3

• Inspeksi secara rutin dan teratur

• Penyelidikan dan analisa kecelakaan


PROGRAM KERJA (lanjutan)

• Pendidikan dan latihan

• Prosedur dan tata cara evakuasi


• Catatan dan data K3
• Laporan pertanggungjawaban
• Penelitian
PROGRAM KERJA P2K3
• Safety meeting • Inpeksi rutin
• Risk Management
• Pelaporan kecelakaan dan analisa
kecelakan
• Pelatihan K3
FIRE DRILL
• Safety talk
• Safety sign
KOTAK P3K
DATA K3
DATA K3 (2)
RAPAT P2K3
1. Rapat P2K3 diadakan dengan para wakil bagian P2K3 dari
setiap bagian/unit kerja yang ditunjuk sebagai anggota
P2K3.
2. Rapat P2K3 minimal dilaksanakan setiap bulan.
3. Rapat tersebut akan membahas antara lain :
 Masalah K3 yang yang belum dapat diselesaikan/dipecahkan
 Tindak lanjut hasil penyelidikan kecelakaan/insiden yang
terjadi di perusahaan.
 Tindak lanjut hasil inspeksi/patroli dan audit yang dilakukan
periode sebelumnya.
 Peninjauan ulang program K3 yang telah dijalankan.
 Kebutuhan pelatihan dan kompetensi para personil.
 Dan lain-lain yang berhubungan dengan K3 dan Lingkungan.
Ringkasan Tahapan/ prosedur pembentukan P2K3

1. Tentukan wajib tidaknya bentuk P2K3 di tempat kerja


2. Jika ya, susun organisasi P2K3 yang terdiri Ketua
(pimpinan perusahaan), Sekretaris (AK3 Umum), anggota
(perwakilan dari unit kerja/divisi/bagian
3. Buat surat permohonan pengesahan ke Dinas yang
membidangi ketenagakerjaan di Provinsi
4. Menyusun program K3
5. Melaksanakan program K3
6. Melakukan evaluasi pelaksanaan program K3
7. Melaporkan kegiatan P2K3 setiap 3 bulan sekali
ditujukan kepada Dinas yang membidangi
ketenagakerjaan, dengan tembusan ke Kemanker RI
CONTOH SK P2K3
OUT COME

• Rekomendasi K3

• Laporan Triwulanan ke
Disnaker
Pasal 12 PER.04/MEN/1987 Rekom
&
Laporan
Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Kepada Yth.:
Pimpinan Perusahaan ………
Perusahaan :
Alamat :
Rekomendasi

No. Tempat Kerja Potensi Bahaya Rekomendasi

1 2 3 4

Tembusan kepada Yth.: …………., tanggal-bulan-tahun

1. Kadisnaker …… Ketua P2K3

…………………………..
DK3N
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional

• DK3N dibentuk oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia


• Tugas : Memberikan saran dan pertimbangan kepada Menteri di
bidang K3 di tingkat nasional.
• Keanggotaan DK3N terdiri dari unsur pemerintah, serikat
pekerja/serikat buruh, organisasi pengusaha, organisasi profesi di
bidang K3, dan/atau akademisi.
• DK3N mengadakan rapat paling sedikit 1 kali setiap 3 bulan dan
dipimpin oleh ketua DK3N.

Kebijakan K3
DK3P
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi

• DK3P dibentuk oleh Gubernur


• Tugas : Memberikan saran dan pertimbangan kepada Gubernur di
bidang K3 di tingkat provinsi.
• Keanggotaan DK3N terdiri dari unsur pemerintah, serikat
pekerja/serikat buruh, organisasi pengusaha, organisasi profesi di
bidang K3, dan/atau akademisi.
• DK3P dalam melaksanakan tugasnya dapat melakukan kerja sama
dengan badan pemerintah/non pemerintah Provinsi dan/atau
Kabupaten/Kota melalui Dinas Provinsi.
PJK3
Perusahaan Jasa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

suatu lembaga usaha berdasarkan surat keputusan penunjukan


dari Kementerian Ketenagakerjaan, yang bergerak di bidang jasa
keselamatan dan kesehatan kerja dengan mempunyai ahli K3 di
bidangnya

•Tugas Pokok: Membantu pelaksanaan pemenuhan


syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
sesuai dengan peraturan perundangan

•Fungsi: Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan


masalah K3, mulai dari tahap konsultasi,
fabrikasi, pemeliharaan, reparasi, penelitian,
pemeriksaan, pengujian, audit K3 dan pembinaan K3.

Pasal 2 ayat (1) PER.04/MEN/1995


PJK3 mencakup bidang :
Pasal 3 PER.04/MEN/1995
a. Jasa Konsultan K3
b. Jasa Fabrikasi, Pemeliharaan, Reparasi dan Instalasi Teknik K3
c. Jasa Pemeriksaan dan Pengujian Teknik
d. Jasa Pemeriksaan/ Pengujian dan atau Pelayanan Kesehatan Kerja
e. Jasa Audit K3
f. Jasa Pembinaan K3

 PJK3 bidang pemeriksaan dan pengujian teknik dilarang


melakukan kegiatan PJK3 bidang jasa konsultan K3, Jasa
pabrikasi, pemelihara, reparasi dan instalasi teknik K3, Jasa Audit
K3 dan Jasa Pembinaan K3 Pasal 5 PER.04/MEN/1995

 Surat Keputusan Penunjukan PJK3 berlaku untuk jangka waktu 2


tahun dan setelah berakhir dapat diperpanjang
Pasal 10 ayat (1) PER.04/MEN/1995
HAK DAN KEWAJIBAN PJK3
 Melakukan kegiatan sesuai dengan Keputusan Penunjukannya

 Menerima imbalan jasa sesuai dengan kontrak

 Mentaati semua peraturan perundangan yang berlaku

 Mengutamakan pelayanan dalam rangka pelaksanaan pemenuhan syarat -


syarat K3 sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

 Membuat kontrak kerja dengan pemberi kerja yang isinya antara lain memuat
secara jelas hak dan kewajiban

 Memelihara dokumen kegiatan untuk sekurang-kurangnya 5 tahun

 Melaporkan dan berkonsultasi dengan Dinas Tenaga Kerja setempat sebelum


dan sesudah melakukan kegiatan dengan menyerahkan laporan teknis sesuai
dengan ketentuan yang berlaku

 PJK3 yang dalam melakukan tugasnya mengakibatkan kerusakan atau kerugian


pihak lain karena tidak mengikuti prosedur sesuai peraturan perundangan, wajib
bertanggung jawab atas kerusakan dan kerugian tersebut.
Persyaratan PJK3
 Berbadan hukum

 Memiliki ijin usaha perusahaan

 Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

 Memiliki bukti wajib lapor ketenagakerjaan

Memiliki peralatan yang memadai sesuai usaha jasanya

 Memiliki ahli K3 yang sesuai dengan usaha jasanya yang bekerja penuh
pada perusahaan yang bersangkutan

 Memiliki tenaga teknis sesuai usaha jasanya

 PJK3 bidang pemeriksaan dan pengujian teknik dilarang melakukan


kegiatan PJK3 bidang jasa konsultan, Jasa pabrikasi, pemelihara, reparasi
dan instalasi teknik K3. Jasa Audit K3 dan Jasa Pembinaan K3
PEMBINAAN AHLI K3

• Ahli K3 adalah tenaga teknis berkeahlian


khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi yang ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
untuk mengawasi ditaatinya Undang-
undang No.1 Tahun 1970.
• Keberadaan Ahli K3 pada
Perusahaan/Tempat Kerja ataupun
Perusahaan Jasa K3
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 (pasal
1 ayat 6 dan pasal 5 ayat 1 dan 2)

2. Permenaker No. 02/Men/1992


tentang Tata Cara Penunjukan
Ahli K3
Ahli K3
(Permen No. 02/Men/1992)

• Sebagai sekretaris pada P2K3 di lini fungsional

• Memfollow up rekomendasi atau saran dan


perkembangan yang telah disepakati kedua belah pihak
di lini struktural

• Sebagai kepanjangan tangan Pemerintah dalam


pelaksanaan pengawasan ditaatinya UU No. 1 Tahun
1970

• Diajukan oleh pengusaha atau pengurus


Ketentuan Ahli K3
 Pendidikan Sarjana dengan pengalaman kerja sesuai
bidang keahliannya sekurang-kurangnya 2 tahun, atau

 Pendidikan Sarjana Muda/sederajat dengan pengalaman


kerja sesuai bidang keahliannya sekurang-kurangnya 4
tahun

 Berbadan sehat & berkelakuan baik

 Bekerja penuh di instansi/perusahaan yang bersangkutan.

 Penunjukan Ahli K3 ditetapkan berdasarkan permohonan


tertulis dari pengurus atau pimpinan instansi kepada
Menteri Tenaga Kerja atau Pejabat yang ditunjuk

Pasal 3 PER-02/MEN/1992
 Permohonan harus melampirkan :
- Daftar riwayat hidup
- Surat keterangan pengalaman kerja di bidang K3
- Surat keterangan berbadan sehat dari dokter
- Surat keterangan pemeriksaan psikologi
- Surat keterangan berkelakuan baik dari Polisi
- Surat keterangan pernyataan bekerja penuh dari
perusahaan/instansi yang bersangkutan
- Foto copy ijazah / STTB terakhir
- Sertifikat pendidikan khusus K3
 Masa berlaku penunjukan selama 3 (tiga) tahun

 Perpanjangan penunjukan dapat diajukan kepada Menteri Tenaga Kerja atau Pejabat yang
ditunjuk
 Permohonan perpanjangan dengan melampirkan :
- semua lampiran sebagaimana permohonan awal
- salinan keputusan penunjukan Ahli K3 yang lama
- surat pernyataan dari pengurus/pimpinan instansi
mengenai prestasi yang bersangkutan
- rekapitulasi laporan kegiatan
PROSEDUR & TATA CARA

PERMOHONAN MENAKER cq Keputusan


Dirjen Binwasnaker


Daftar riwayat hidup
• Surat keterangan
pengalaman kerja di bidang
K3
• Surat keterangan berbadan
sehat dari dokter
• Surat keterangan
pemeriksaan psikologi
• Surat keterangan
TIM PENILAI
berkelakuan baik dari Polisi
• Surat keterangan  syarat-syarat administrasi
pernyataan bekerja penuh
dari perusahaan/instansi  kemampuan pengetahuan
yang bersangkutan teknis K3
• Foto copy ijazah / STTB
terakhir SK PENUNJUKAN
• Sertifikat pendidikan Masa berlaku : 3 tahun
khusus K3  dapat diperpanjang
toh
con

PP 50/2012 pasal 10
 SKP Ahli K3 tidak berlaku apabila :
 Pindahtugas ke instansi/perusahaan lain
 Mengundurkan diri
 Meninggal dunia

 SKP Ahli K3 dicabut apabila :


 Tidak memenuhi per-UU-an K3
 Melakukan kesalahan & kecerobohan
 Dengan sengaja atau kecerobohan membuka rahasia
perusahaan

Pasal 8 ayat (1) dan (2) PER-02/MEN/1992


KEWAJIBAN AHLI K3
1. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan K3
sesuai dengan bidang yang ditentukan

2. Memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk.

3. Memberikan laporan kpd menteri tenaga kerja dengan ketentuan sebagai


berikut ;

- Ahli K3 di tempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan, kecuali


ditentukan lain
- Ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang K3 setiap saat
setelah selesai melakukan kegiatan
Tembusan laporan ditujukan kepada :
- Dinas Tenaga Kerja Kabupaten / Kota
- Dinas Tenaga Kerja Propinsi
- Direktur Pengawasan Norma K3

4. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang


didapat berhubungan dengan jabatannya
Wewenang Ahli K3

a. Memasuki tempat kerja sesuai dengan penunjukan

b. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan


syarat-syarat K3 di tempat kerja sesuai dengan penunjukan

c. Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan


memberikan persyaratan serta pembinaan K3 yang meliputi :
 Keadaan dan fasilitas tenaga kerja
 Keadaan mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta
peralatan lainnya
 Penanganan bahan-bahan
 Proses produksi
 Sifat pekerjaan
 Cara kerja
 Lingkungan kerja

Pasal 10 ayat (1) PER-02/MEN/1992

Anda mungkin juga menyukai