Anda di halaman 1dari 69

Efi Agustina M., S.Kom.

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Lembaga K3
• Dewan K3 Nasiomal (DK3N)
• Paniti Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
• Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (A2K3)
• Asosiasi Ahli K3 Konstruksi (A2K4)
• Ikatan Ahli Keselamatan Kerja Indonesia (IAKI)
• Asosiasi Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Asosiasi Perusahaan Inspeksi Teknik Indonesia
(APITINDO)
• Lembaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indonesia
(LK3I)
• Himpunan Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja
(HIPERKASI)
• Ikatan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI)
• Persatuan Dokter Okupasi Indonesia (PERDOKI)
• Konsil Nasional K3 Indonesia (KNKI)
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (P2K3)
Contents
Latar Belakang

Dasar Hukum P2K3

Definisi P2K3

Kriteria Wajib Bentuk P2K3

Susunan Organisasi P2K3

Tugas dan Fungsi P2K3

Program Kerja P2K3


Outcome P2K3 (Rekomendasi dan Laporan
Latar belakang
 untuk mencegah terjadinya gangguan keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja dalam rangka peningkatan efisiensi dan
produktivitas kerja, perlu penerapan keselamatan kerja, higene
perusahaan dan kesehatan kerja di perusahaan-perusahaan
 Jadi, perusahan perlu memiliki Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja untuk membantu pimpinan perusahaan dalam
penerapan keselamatan kerja, higene perusahaan dan Kesehatan
Kerja
Dasar Hukum
UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
01 pasal 10

Permenaker No. 4 tahun 1987 tentang P2K3 dan


02 tata cara penunjukan AK3

Permenaker No. 2 tahun 1992 tentang Tata cara


03 penunjukan, kewajiban dan wewenang AK3
UU No. 1 / 1970 Pasal 10

1) Menteri Tenaga Kerja berwenang membertuk Panitia Pembina


Keselamatan dan Kesehatan Kerja guna memperkembangkan kerja sama,
saling pengertian dan partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan
tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk melaksanakan tugas dan
kewajiban bersama dibidang keselamatan dan kesehatan kerja, dalam
rangka melancarkan usaha berproduksi.
2) Susunan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja, tugas dan
lain-lainnya ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja.

Permenaker 4/87
Permenaker 2/92
MANFAAT

• Mengembangkan kerjasama bidang K3


• Meningkatkan kesadaran dan partisipasi tenaga kerja
terhadap K3
• Forum komunikasi dalam bidang K3
• Menciptakan tempat kerja yang nihil kecelakaan dan
penyakit akibat kerja
Kewajiban membentuk P2K3
 Jumlah tenaga kerja 100 orang
atau lebih
 Jumlah tenaga kerja kurang dari
100 orang, mpy risiko besar
terjadinya peledakan, kebakaran,
keracunan, dan penyinaran
radioaktif
Susunan Organisasi P2K3
Ketua
(Pimpinan perusahaan)

Sekretaris
(AK3)

Anggota Anggota Anggota


(unit kerja) (unit kerja) (unit kerja)

Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja (bipartit) yang susunannya terdiri
dari Ketua, Sekretaris dan Anggota.
P2K3 ditetapkan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuknya atas usul dari
pengusaha atau pengurus yang bersangkutan.
t o h
co n
Job Description :

• Memimpin semua rapat


• Menentukan langkah, policy demi
tercapainya program K3
KETUA P2K3 • Mempetanggungjawabkan pelaksanaan
program K3 kepada Direksi
• Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan
program K3 di perusahaan
Job Description :

• Membuat undangan rapat dan notulen


• Mengelola administrasi surat surat P2K3
SEKRETARIS • Mencatat data2 yang berhubungan dengan
K3
P2K3 • Memberikan bantuan/saran yang diperlukan
seksi-seksi
• Membuat laporan ke disnaker setempat
Job Description :

• Melaksanakan program-program yang


ANGGOTA telah ditetapkan sesuai dengan seksi
masing masing
P2K3 • Melaporkan kepada ketua atas
kegiatan yang telah dilaksanakan
Jumlah & Susunan P2K3
 Jumlah tenaga kerja > 100 orang :
Jumlah anggota sekurang-kurangnya 12 orang, terdiri 6 orang mewakili
pengusaha/pengurus dan 6 orang mewakili tenaga kerja.
 Jumlah tenaga kerja antara 50 – 100 orang :
Jumlah anggota sekurang-kurangnya 6 orang, terdiri dari 3 orang
mewakili pengusaha/pengurus dan 3 orang mewakili tenaga kerja.
 Jumlah tenaga kerja < 50 orang dgn resiko bahaya besar : Jumlah
anggota sekurang-kurangnya 6 orang, terdiri 3 orang mewakili
pengusaha/pengurus dan 3 orang mewakili tenaga kerja.
 Jumlah tenaga kerja < 50 orang dalam kelompok individu kecil :
Jumlah anggota sekurang-kurangnya 6 orang yaitu mewakili
perusahaan.
Tugas dan Fungsi P2K3
Tugas :

Memberikan saran dan


pertimbangan di bidang K3
kepada pengusaha/pengurus
tempat kerja (diminta
maupun tidak)
Fungsi :
1. Menghimpun dan mengolah data K3

2. Membantu, menunjukan dan menjelaskan kepada Tenaga


Kerja :
 Faktor bahaya
 Faktor yang mempengaruhi efisiensi dan produktifitas kerja
 Alat Pelindung Diri
 Cara dan sikap kerja yang benar dan aman
3. Membantu pengusaha atau pengurus :
Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja
Tindakan koreksi dan alternatif
Mengembangkan sistem pengendalian bahaya
Mengevaluasi penyebab kecelakaan dan PAK
Mengembangkan penyuluhan dan penelitian
Pemantauan gizi kerja dan makanan
Memeriksa kelengkapan peralatan K3
Pelayanan kesehatan tenaga kerja
Mengembangkan lab. Dan interpretasi hasil pem.
Menyelenggarakan administrasi K3

4. Membantu menyusun kebijakan manajemen K3 dan pedoman


kerja
Program Kerja P2K3
• Safety meeting
• Inventarisasi permasalahan K3
• Indentifikasi dan inventarisasi sumber bahaya
• Penerapan norma K3
• Inspeksi secara rutin dan teratur
• Penyelidikan dan analisa kecelakaan
• Pendidikan dan latihan
• Prosedur dan tata cara evakuasi
• Catatan dan data K3
• Laporan pertanggungjawaban
• Penelitian
Program Kerja P2K3
• Safety meeting • Inpeksi rutin
• Risk Management
• Pelaporan kecelakaan dan analisa kecelakan
• Pelatihan K3
Fire Drill
• Safety talk
• Safety sign
Kotak P3K
Data K3
Data K3 (2)
Outcome P2K3

1. Rekomendasi K3

2. Laporan
Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Kepada Yth.:
Pimpinan Perusahaan ………
Perusahaan :
Alamat :
Rekomendasi

No. Bahaya Potensial Kemungkinan Kecelakaan Rekomendasi

1 2 3 4

Tembusan kepada Yth.: …………., tanggal-bulan-tahun

1. Kadisnaker …… Ketua P2K3

…………………………..
Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Kepada Yth.:
Ka.Disnaker ………
Perusahaan :
Alamat :
LAPORAN

No. Tanggal Kegiatan Keterangan

1 2 3 4

Tembusan kepada Yth.: …………., tanggal-bulan-tahun

1. Pimpinan Perusahaan …… Ketua P2K3

…………………………..
Ringkasan
1. Tentukan wajib tidaknya bentuk P2K3 di tempat kerja
2. Jika ya, susun organisasi P2K3 yang terdiri Ketua (pimpinan
perusahaan), Sekretaris (AK3 Umum), anggota (perwakilan dari unit
kerja/divisi/bagian
3. Buat surat permohonan pengesahan ke Dinas yang membidangi
ketenagakerjaan di Provinsi
4. Menyusun program K3
5. Melaksanakan program K3
6. Melakukan evaluasi pelaksanaan program K3
7. Melaporkan kegiatan P2K3 setiap 3 bulan sekali ditujukan kepada
Dinas yang membidangi ketenagakerjaan, dengan tembusan ke
Kemanker RI
PERUSAHAAN JASA K3 (PJK3)
DASAR HUKUM
1. Undang-undang No. 1 / 1970
2. Permenaker No. 4 / 1995 tentang Perusahaan Jasa K3
3. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan No.KEP.48/DJPPK/VII/2011 tentang Bidang Jasa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Keputusan Dirjen Binwasnaker No. KEP.12/DJPPK/III/2011 tentang
Juknis Pelaksanaan SDM Bidang K3
LATAR BELAKANG

• Untuk menangani masalah Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (K3) tidak harus oleh pemerintah sendiri.
PENGERTIAN
 PJK3 adalah Perusahaan yang usahanya dibidang K3 untuk
membantu pelaksanaan pemenuhan syarat-syarat K3 sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.


 PJK3 dalam melaksanakan kegiatan jasa K3 harus terlebih dahulu
memperoleh keputusan penunjukan dari Menteri Tenaga Kerja c.q.
Ditjen Binwasnaker.

 Untuk memperoleh keputusan penunjukan harus memenuhi


persyaratan yang telah ditentukan.
RUANG LINGKUP PJK3
a. Konsultan
b. Pabrikasi, Pemeliharaan, Reparasi, Instalasi Teknik K3

c. Pemeriksaan dan Pengujian Teknik
d. Pemeriksaan/Pengujian dan atau Pelayanan Kesehatan Kerja
e. Audit K3
f. Pembinaan dan Pelatihan K3
JENIS KEGIATAN
· PJK3 Riksa Uji Teknik :
 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
 Listrik
•  Penyalur Petir dan Peralatan Elektronik
 Lift
 Instalasi Proteksi Kebakaran
 Konstruksi Bangunan
 Pesawat Angkat dan Angkut
dan Pesawat Tenaga dan Produksi
 DT dan NDT

· PJK3 Riksa - Uji dan atau Pelayanan Kesehatan Kerja :


Kesehatan Tenaga Kerja
Lingkungan Kerja
BIDANG JASA K3
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
No.KEP.48/DJPPK/VII/2011

2. Lingkungan kerja dan bahan


1. Kesehatan kerja
berbahaya
Keputusan Dirjen Binwasnaker No. KEP.12/DJPPK/III/2011
tentang Juknis Pelaksanaan SDM Bidang K3

Dalam melaksanakan kegiatan jasa K3, memiliki ketentuan sbb :

1. Penanggung jawab kegiatan adalah tenaga Ahli K3 yang telah


ditunjuk oleh Menteri pada PJK3 Pembinaan yang bersangkutan;

2. Tenaga Pembina / Instruktur Teknis yang mempunyai kompetensi


sesuai bidangnya.
PJK3 Jasa Riksa Uji Teknik / Yankes
dilarang melakukan kegiatan Jasa
Konsultasi; Jasa Pabrikasi, Pemeliharaan,
Reparasi dan Instalasi Teknik K3; Jasa
Audit, Jasa Pembinaan K3
Ahli K3 atau Dokter Pemeriksa yang bekerja
pada PJK3 mempunyai tugas melakukan
pemeriksaan dan pengujian teknik atau
pemeriksaan/pengujian dan atau pelayanan
kesehatan kerja sesuai dengan keputusan
penunjukannya.
PERSYARATAN PJK3
· Berbadan Hukum
· Memiliki ijin usaha perusahaan (SIUP)
· Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
· Memiliki bukti wajib lapor ketenagakerjaan
· Memiliki peralatan yang memadai sesuai usaha jasanya
· Memiliki Ahli K3 yang sesuai dengan usaha jasanya yang
bekerja penuh pada perusahaan yang bersangkutan
· Memiliki Tenaga Teknis sesuai usaha jasanya
PROSEDUR & TATA CARA (Pasal 8)

PERMOHONAN MENAKERTRANS cq Keputusan


(pasal 8) Dirjen Binwasnaker (3 bulan)

• Akte perusahaan · ditolak - alasannya
• SIUP · diterima
• Keterangan domisili
• NPWP
• Daftar alat TIM PENILAI
• Struktur organisasi
• Wajib Lapor Ketenagakerjaan SK PENUNJUKAN
• SK Ahli K3 / Dokter Pemeriksa / Tenaga · 2 tahun : (pasal 10)
Tehnis
- dapat diperpanjang
- dapat dicabut
• Daftar riwayat hidup
• Pas foto (berwarna)
PERPANJANGAN

· Masa berlaku 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang


• · Prosedur sama seperti pengajuan baru, di tambah daftar
kegiatan selama penunjukan
· Diajukan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum SK berakhir
HAK DAN KEWAJIBAN
HAK
· Melakukan kegiatan sesuai SK
· Menerima imbalan sesuai kontrak
• · Mendapatkan pembinaan dan bantuan teknis dari pejabat K3 setempat

KEWAJIBAN

· Mentaati ketentuan peraturan


· Mengutamakan misi K3
· Membuat kontrak yang memuat secara jelas hak dan kewajiban
· Menyimpan dokumen kegiatan selama 5 (lima) tahun
· Lapor/konsul dengan pejabat K3 setempat
PJK3 harus melaporkan dan berkonsultasi dengan Kadisnaker setempat sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan
PJK3 bidang jasa riksa uji teknik &/ riksa uji pelayanan kesehatan kerja 
mengakibatkan kerusakan atau kerugian pihak lain  wajib bertanggung jawab atas
kerusakan atau kerugian
Bila ada perubahan Ahli K3 atau Tenaga Teknis  PJK3 melaporkan kepada Menteri
Tenaga Kerja c.q. Direktur
Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
Penunjukan PJK3  untuk mencapai hasil kecelakaan
nihil di tempat kerja  PJK3 harus memiliki sarana dan
prasarana
AHLI K3
PEMBINAAN AHLI K3
Pengertian :
• Ahli K3 adalah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk
mengawasi ditaatinya Undang-undang No.1 Tahun 1970
• Keberadaan Ahli K3 pada Perusahaan/Tempat Kerja
ataupun Perusahaan Jasa K3
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 (pasal 1 ayat 6 dan
pasal 5 ayat 1 dan 2)
2. Permenaker No. 02/Men/1992
tentang Tata Cara Penunjukan
Ahli K3
Ahli K3
(Permen No. 02/Men/1992)

• Sebagai sekretaris pada P2K3 di lini fungsional

• Memfollow up rekomendasi atau saran dan


perkembangan yang telah disepakati kedua belah pihak
di lini struktural

• Sebagai kepanjangan tangan Pemerintah dalam


pelaksanaan pengawasan ditaatinya UU No. 1 Tahun
1970

• Diajukan oleh pengusaha atau pengurus


Ketentuan Ahli K3
 Pendidikan Sarjana dengan pengalaman kerja sesuai
bidang keahliannya sekurang-kurangnya 2 tahun, atau
 Pendidikan Sarjana Muda/sederajat dengan pengalaman
kerja sesuai bidang keahliannya sekurang-kurangnya 4
tahun
 Berbadan sehat & berkelakuan baik
 Bekerja penuh di instansi/perusahaan yang
bersangkutan.
 Penunjukan Ahli K3 ditetapkan berdasarkan
permohonan tertulis dari pengurus atau pimpinan
instansi kepada Menteri Tenaga Kerja atau Pejabat yang
ditunjuk
 Permohonan harus melampirkan :
- Daftar riwayat hidup
- Surat keterangan pengalaman kerja di bidang K3
- Surat keterangan berbadan sehat dari dokter
- Surat keterangan pemeriksaan psikologi
- Surat keterangan berkelakuan baik dari Polisi
- Surat keterangan pernyataan bekerja penuh dari
perusahaan/instansi yang bersangkutan
- Foto copy ijazah / STTB terakhir
- Sertifikat pendidikan khusus K3
 Masa berlaku penunjukan selama 3 (tiga) tahun
PROSEDUR & TATA CARA

MENAKER cq
PERMOHONAN Dirjen Binwasnaker Keputusan



Daftar riwayat hidup
• Surat keterangan pengalaman kerja di
bidang K3
• Surat keterangan berbadan sehat dari
SK PENUNJUKAN
dokter Masa berlaku : 3 tahun
• Surat keterangan pemeriksaan  dapat diperpanjang
psikologi
• Surat keterangan berkelakuan baik
dari Polisi
TIM PENILAI
• Surat keterangan pernyataan bekerja
penuh dari perusahaan/instansi yang  syarat-syarat administrasi
bersangkutan
• Foto copy ijazah / STTB terakhir
 kemampuan pengetahuan teknis K3
• Sertifikat pendidikan khusus K3
Contoh sertifikat Contoh SKP Ahli K3
KARTU TANDAN KEWENGAN AHLI K3
Perpanjangan penunjukan dapat diajukan kepada Menteri
Tenaga Kerja atau Pejabat yang ditunjuk
Permohonan perpanjangan dengan melampirkan :
- semua lampiran sebagaimana permohonan awal
- salinan keputusan penunjukan Ahli K3 yang lama
- surat pernyataan dari pengurus/pimpinan instansi
mengenai prestasi yang bersangkutan
- rekapitulasi laporan kegiatan

Permohonan ditujukan kepada :


Dirjen Binwasnaker cq. Direktur Pengawasan Norma K3
Kemnaker Jl. Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan
 SKP Ahli K3 tidak berlaku apabila :
• Pindah tugas ke instansi/perusahaan lain
• Mengundurkan diri
• Meninggal dunia
 SKP Ahli K3 dicabut apabila :
• Tidak memenuhi per-UU-an K3
• Melakukan kesalahan & kecerobohan
• Dengan sengaja atau kecerobohan terbuka rahasia perusahaan
KEWAJIBAN DAN WEWENANG AHLI K3

Kewajiban
1. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan
perundang-undangan K3 sesuai dengan bidang yang
ditentukan

2. Memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang


ditunjuk.
ALAMAT :
Kepada Yth.
Dirjen Binwasnaker
Gedung Kemnaker Lantai 7A
Jalan Gatot Subroto Kav 51, Jakarta Selatan
Kewajiban
3. Memberikan laporan kpd menteri tenaga kerja dengan
ketentuan sebagai berikut ;
- Ahli K3 di tempat kerja satu kali dalam 3 (tiga) bulan,
kecuali ditentukan lain
- Ahli K3 di perusahaan yang memberikan jasa di bidang K3
setiap saat setelah selesai melakukan kegiatan
Tembusan laporan ditujukan kepada :
- Dinas Tenaga Kerja Kabupaten / Kota
- Dinas Tenaga Kerja Propinsi
- Direktur Pengawasan Norma K3
Kewajiban
4. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan / instansi yang didapat berhubungan
dengan jabatannya
Wewenang Ahli K3
a. Memasuki tempat kerja sesuai dengan penunjukan
b. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-
syarat K3 di tempat kerja sesuai dengan penunjukan
c. Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan
memberikan persyaratan serta pembinaan K3 yang meliputi :
 Keadaan dan fasilitas tenaga kerja
 Keadaan mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan
lainnya
 Penanganan bahan-bahan
 Proses produksi
 Sifat pekerjaan
 Cara kerja
 Lingkungan kerja
Thank You

Anda mungkin juga menyukai