“ACCIDENT PREVENTION”
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
MGT
SDM
BAHAN
LINGKUNGAN KERJA
AMAN
FAKTOR PERALATANTEMPAT KERJA SEHAT
Produksi
PENYEBAB
SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI
CARA KERJA
KECELAKAAN
ANALISIS
Jenis Potensi Bahaya
Physical Hazards
Chemical Hazards
Electrical Hazards
Mechanical Hazards
Physiological Hazards
Biological Hazards
Ergonomic
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR TAK
LANGSUNG (Kontak)
Teori Domino
Penyebab Kecelakaan
Unsafe Action (perilaku tidak aman) 80%
Unsafe Condition (kondisi tidak aman)15%
Lain-lain 5%
Langkah Pencegahan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
1. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa.
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
2. STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelak K3
3. INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat
kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
4. RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid K3
sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi
5. PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan &
ketrampilan K3 bagi TK
6. PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan melalui
penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
7. ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg
lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3
Psl.86 dan 87
UU No. 13/2003 UU No. 14/1969 Psl.9 dan 10
Veleigheids UU Uap
Regleimene 1910 UU No. 1/1970
Stoom Ordonantie
stbl.406 12-1-1970 1930
• PP
• Perpres Stoom
• Permen/Kepmen Verordening = PP
• Perda
SE, SI
UU NO. 1 / 1970
UNDANG-UNDANG
KESELAMATAN KERJA
Lembaran Negara No. 1 Tahun 1970
(Tambahan Lembaran Negara No.1918)
Sejarah UU Keselamatan Kerja
1910 – 1947 – 1970
• Ruang • Sifat :
lingkup : Preventive
Pabrik dan (Pembinaan &
bengkel Koordinatif)
• Sifat : • Sentralisasi
Repressive kebijakan
• Desentralisasi
operasional
Undang - Undang No. 1 tahun
07/28/22 1970
Sejarah UU Keselamatan Kerja
1970
12 Januari 1970
• Life Safety
Target • Property Safety
• Environmental safety
DASAR HUKUM
Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Moral dan Kesusilaan
c. Perlakuan yg sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktifitas kerja yg optimal
diselenggarakan upaya K3
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dilaksanakan.
Pasal 87
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan Sistim Manajemen K3 yg terintegrasi dengan sistim
manajemen perusahaan
(2) Ketentuan mengenai penerapan sistim manajemen K3 sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur
dengan Peraturan Pemerintah
TUJUAN
BAB I - ISTILAH
Pasal 1
(1) Tempat Kerja Unsur tempat kerja, ada :
1. Ruangan / Lapangan (1) Pengurus + Tenaga
kerja
2. Tertutup / terbuka (2) Sumber bahaya
3. Bergerak / tetap (3) Usaha
(2) Pengurus Pucuk pimpinan(bertanggung jawab / kewajiban)
(3) Pengusaha Orang / badan hukum yg menjalankan usaha atau
tempat kerja
(4) Direktur Pelaksana UU No.1/1970 (Kepmen No.79/Men/1977)
(5) Pegawai Pengawas Peg. Pengawas Ketenagakerjaan dan Spesialis
(6) Ahli Keselamatan Kerja Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar
Depnaker
UU NO.1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Syarat-syarat K3
Pasal 3
(1) Arah dan sasaran yg akan dicapai melalui syarat-syarat
K3
(2) Pengembangan syarat-syarat K3 diluar ayat (1)
IPTEK
Pasal 4
(1) Penerapan syarat-syarat K3 sejak tahap perencanaan
s/d pemeliharaan
(2) Mengatur prinsip-prinsip teknik tentang bahan dan
produksi teknis
(3) Kecuali ayat (1) dan (2) bila terjadi perkembangan
IPTEK dapat ditetapkan lebih lanjut.
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA
Pasal 3
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat
keselamatan kerja untuk :
a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
e. memberi pertolongan pada kecelakaan;
f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,
sinar radiasi, suara dan getaran;
Pemeriksaan/
Pemeriksaan/
perhitungan Test
pengujian
teknis
Berkala
-Pemasangan - Pemakaian
Perencanaan -Pembuatan - Peredaran
-dll - Pengangkutan
Pengesahan Pengesahan
gambar rencana Pemakaian
UU NO.1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 5
(1) Direktur sebagai pelaksana umum
(2) Wewenang dan kewajiban :
-. Direktur (Kepmen.No.79/Men/1977)
-. Peg. Pengawas (Permen No.03/Men/1978 dan Permen
No.03/Men/1984)
-. Ahli K3 (Permen No.03/Men/1978 dan Permen No.04/Men/1992)
Ayat (1)
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
bertugas memberi pertimbangan dan dapat membantu
pelaksanaan usaha pencegahan kecelakaan dalam
perusahaan yang bersangkutan serta dapat memberikan
dan penerangan efektif pada para pekerja yang
bersangkutan.
Ayat (2)
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
merupakan suatu Badan yang terdiri dari unsur-unsur
penerima kerja, pemberi kerja dan Pemerintah (tripartite).
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Susunan P2K3
Diatur dan tetapkan oleh Menteri
Peraturan pelaksana Permen No. 04/Men/1987
Ketua : Manajemen
Sekretaris : AK3
Anggota : (Bipartite)
Disahkan : Disnaker
Fungsi
Wadah kerjasama peningkatan bidang K3
TRIPARTITE
Pasal 11
(1) Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan
yang terjadi dalam tempat kerja yang
dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja.
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan
oleh pegawai termaksud dalam ayat (1) diatur
dengan peraturan perundangan.
Safety Officer
Safety
Emergency Team
Committee
PERATURAN ORGANIK
Secara sektoral
Pembidangan teknis
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No.1 Tahun 1970
Secara sektoral
-. PP No. 19/1973 K3 bidang Pertambangan
-. PP No. 11/1979 K3 Pemurnian dan
Pengolahan Minyak & Gas Bumi
-. Per.Menaker No.01/1978 K3 dalam
Penebangan dan Pengangkutan Kayu
-. Per.Menaker No.01/1980 K3 pada
Konstruksi Bangunan
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No.1 Tahun 1970
Pembidangan Teknis
- PP No.7/1973 Pestisida
- PP No.11/1975 Keselamatan Kerja Radiasi
- Per.Menaker No.04/1980 APAR
- Per.Menaker No.01/1982 Bejana Tekan
- Per.Menaker No.02/1983 Instalasi Alarm Kebakaran
Otomatis
- Per.Menaker No.03/1983 Pemakaian Asbes
- Per.Menaker No.38/2016 Pes. Tenaga & Prod.
- Per.Menaker No.08/2020 Pes. Angkat & Angkut
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No.1 Tahun 1970
Pembidangan Teknis
Pendekatan SDM