YUDHI MARSIDI
dheems05@gmail.com
0812 9452 4586, 0859 3900 5656
Unit Pengawasan Ketenagakerjaan Serang I
Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Provinsi Banten
kimia;
biologi;
ergonomi; dan
psikologi
fasilitas Kebersihan;
2. Berkala dilakukan secara eksternal paling sedikit 1 (satu) tahun sekali atau sesuai
dengan penilaian risiko atau ketentuan peraturan perundang-undangan, meliputi
sda.
3. Ulang dilakukan apabila hasil Pemeriksaan dan/atau Pengujian sebelumnya baik
secara internal maupun eksternal terdapat keraguan.
4. Khusus dilakukan setelah kecelakaan kerja atau laporan dugaan tingkat pajanan
di atas NAB
Mekanisme
1. Faktor Fisik
Iklim Kerja (panas)
Kebisingan
Getaran (hand arm vibration, whole body
vibration).
Pencahayaan (penerangan)
Radiasi (mengion dan tidak mengion)
Medan Magnet Statis
Potensi Bahaya Iklim Kerja (Panas)
DEFINISI
Suara :
1. Adalah variasi tekanan (dalam
udara, air, atau media lain) yang
dapat di deteksi oleh telinga
manusia (Standar, John.J)
Kebisingan :
Suara yang tidak dikehendaki yang bersumber
dari alat-alat proses produksi dan atau alat-
alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat
menimbulkan gangguan pendengaran
(Permenakertrans No 13 tahun 2011)
Sumber Kebisingan di LK
1. Fan Noise
2. Jet Noise
3. Pipe Noise
4. Pump Noise
5. Furnace dan Burner Noise
6. Electrical Equipment Noise
7. Blower
8. Mesin dan Peralatan Kerja
Jenis-Jenis Kebisingan
3. Kebisingan Impulsive
- pukulan tukul, tembakan bedil atau meriam
- Fluktuasi SPL > 10 dB
Efek Pemaparan Kebisingan
Gangguan Komunikasi
Gangguan Kenyamanan
Pergeseran Ambang Dengar Sementara atau
Temporary Thershold Shif (TTS), di tandai
oleh bunyi ringing pada akhir paparan.
Noise Injured Hearing Loss (NIHL), terjadi
pada frekuensi 4000 Hz, lemudian dapat
menyebar pd frekuensi 1500 – 3500 Hz
Gangguan paling serius ketulian
AUDIOGRAM NIHL
0
500 1000 2000 3000 4000 6000
-10
-20
-30
-40
-50
-60
- Pandangan kabur.
Efek jangka panjang :
- Kerusakan permanen pd tulang
persendian (osteoarthritis), kerusakan
tulang belakang permanen (disc prolaps),
bergesernya sendi yg menyebabkan rasa sakit
pd punggung bawah, dll.
- Efek pd sistim syaraf yg dapat menimbulkan
Penerangan Lokal
Di ukur di tempat atau meja kerja pada
objek yang dilihat oleh tenaga kerja
Potensi Bahaya Radiasi
DEFINISI
Radiasi
Suatu cara perambatan energi dari suatu
sumber ke lingkungannya tanpa
membutuhkan medium atau bahan
penghantar tertentu.
Radiasi Mengion (Ionizing Radiation)
Efek Non-stokastik
Efek yg ditimbulkan tergantung pd frekuensi dan dosis
- Contoh : erythema pd kulit, katarak pd mata
Efek Radiasi Akut (Radiation Sickness)
Hari ke-21
Hari ke-5
Standar Pemajanan
Spektrum :
- f : 3.108 Hz – 3.1011 Hz (0,3 - 300 GHz)
- Relatif tdk berbahaya pd pemajanan luar tapi sangat
berbahaya jika tertelan/terhirup : 1m – 1 mm
Sumber :
- Alamiah : matahari, bumi, bulan
- Buatan : satelit komunikasi, radar, hp, unit diatermi,
dapur peleburan logam/plastik
Gel mikro :
1.Frek. Ultra (ultra high frequency-UHF):0,3-3 GHz
2.Frek Super (super high frequency – SHF): 3-30 GHz
3.Frek Tertinggi (extra high frequency – EHF):30-300
GHz
Efek Microwave Terhadap Kesehatan
Spektrum :
- f : 3.1011 – 3.1014 Hz
- : 1 mm – 1000 nm
Sumber : dapur peleburan, pengelasan, lampu
pemanas/pengering
Efek kesehatan : Katarak pd mata, kulit
terbakar (dugaan : gannguan reproduksi,
sistem syaraf, jantung)
Standar :10 mW/cm2 u/ radiasi infra red dg
> 770 nm
3. Radiasi Sinar Tampak (visible spectrum)
f : 3.1014 – 3,5.1014
: 1000 nm – 500 nm
: 400 nm -180 nm
f : 3,5. 1014 – 3.1015 Hz
Sumber : sinar matahari, lampu
merkuri/halogen, las listrik, pemotong logam
Ultra violet dibagi 3, dari segi efek yg
ditimbulkan :
- UV-A : 400-300 nm, pigmentasi kulit
- UV-B : 320-280 nm, erythema pd kulit
- UV-C : 200-180 nm, katarak pd mata
Efek Kesehatan
Acute :
- Pd mata Photokeratitis (inflamation of cornea) dan
conjunctivis
- Radiation burn (sunburn)
Chronic :
- Cataract (clouding of the lens)
- Skin cancer
UV Meter
WAKTU PEMAPARAN RADIASI SINAR ULTRA UNGU
YANG DIPERKENANKAN
NAB PEMAPARAN MEDAN MAGNIT STATIS YANG
DIPERKENANKAN
2. Faktor Kimia
Partikel :
Debu (partikel padat yang terjadi karena
kekuatan mekanis atau alami).
Fumes (terjadi pada proses peleburan logam).
Kabut / Mists (butiran halus yang terbentuk
pada proses penyemprotan cairan).
Asap (partikel karbon < 0,5 µm bercampur
dengan senyawa Hidrokarbon, pada proses
pembakaran yg tidak sempurna).
Lanjutan
Non Partikel :
Gas
Uap (vapour)
Klasifikasi Debu
1. Debu Respirabel (0,5 – 4 µm)
2. Debu Thoracic (5 – 10 µm).
3. Debu Inhalabel (> 10µm – 100µm).
4. Serat (bentuk karakteristik, rasio
panjang : lebar adalah 3 : 1, panjang
min, 5 µm dan max. 100 µm)
Rute Faktor Kimia Masuk ke Dalam Tubuh
A-1 Terbukti karsinogen untuk manusia (Confirmed Human Carcinogen). Bahan-bahan kimia yang
berefek karsinogen terhadap manusia, atas dasar bukti dari studi-studi epidemologi atau bukti
klinik yang meyakinkan, dalam pemaparan terhadap manusia yang terpajan.
A-2 Diperkirakan karsinogen untuk manusia (Suspected Human Carcinogen). Bahan kimia yang
berefek karsinogen terhadap binatang percobaan pada dosis tertentu, melalui jalan yang
ditempuh, pada lokasi-lokasi, dari tipe histologi atau melalui mekanisme yang dianggap sesuai
dengan pemaparan terhadap tenaga kerja terpajan. Penelitian epidemologik yang ada belum
cukup membuktikan meningkatnya risiko kanker pada manusia yang terpajan.
A-3 Karsinogen terhadap binatang. Bahan-bahan kimia yang bersifat karsinogen pada binatang
percobaan pada dosis relatif tinggi, pada jalan yang ditempuh, lokasi, tipe histologik atau
mekanisme yang kurang sesuai dengan pemaparan terhadap tenaga kerja yang terpapar.
A-4 Tidak diklasifikasikan karsinogen terhadap manusia. Tidak cukup data untuk
mengklasifikasikan bahan-bahan ini bersifat karsinogen terhadap manusia ataupun binatang.
A-5 Tidak diperkirakan karsinogen terhadap manusia.
Alat Monitoring Faktor Kimia
3. Faktor Biologi (Biological hazard)
Pertanian
(menanam,panen, fishing,forestry)
Produk pertanian
(Merawat hewan)
Perawatan kesehatan
(merawat pasien, medical dental)
Pharmasi & produk herbal
Personal care
Bioteknologi
Perawatan gedung
Fasilitas pembuangan
1
Infeksizoonosis : Penyebab infeksi atau invasi dari hewan vertebrata
2
(e) : endotoxin
3
(m) : mycotoxin
Sumber : Dutkiewicz et. al 1988
Karakteristik Biological Hazard di
Indoor air Quality
Pollen (serbuk sari)
- Mengandung bahan alergen
- Respon → alergi, hay fever, rhinitis
Dander
- Terdiri dari partikel : kulit, rambut, ludah & urine
- Sumber : Kucing, anjing, tikus, mencit, hewan
piaraan, tupai, gerbil, burung
- Reaksi → rhinitis, asma
Insect (serangga)
- Excreratory dpt menyebabkan alergi &
gangguan respiratory
Mites (tungau)
Training, education
Administrasi kontrol
Screening, regular medical check up, medical record
Personal Protective Equipment
Secara kuantitatif
1. Penilaian LK
Dilakukan dengan melakukan pengukuran,
pengambilan sampel dan analisis laboratorium.
Dibandingkan dengan standar.
Tujuan :
- Mengetahui tingkat pemaparan yg terjadi.
- Mengetahui efektifitas alat pengendalian.
- Penentuan kebijakan
2. Peralatan Monitoring / Pengukuran LK
a. Faktor Fisik
- Kebisingan : Sound Level Meter
- Getaran : Vibrationmeter
- Penerangan : Luxmeter
Pengawasan pelaksanaan
K3 Lingkungan Kerja dilaksanakan oleh
Pengawas Ketenagakerjaan
Spesialis K3 Lingkungan Kerja
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Sanksi (Ps. 71)