Anda di halaman 1dari 51

K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI

DISAMPAIKAN : FREDY BIROWO, ST., AK3 Madya


fredy birowo
2019 (Agustus) s/d sekarang PT. TAISEI PULAUINTAN CONSTRUCTION INTERNATIONAL – QHSE Manager
2016 – 2019 (July) PT. PP PROPERTI Tbk, - QHSE Coord. Central Java & DI Yogyakarta
2012 – 2016 PT. PP TAISEI INDONESIA CONSTRUCTION – HSE Engineering / Chief of HSE

Teknik Arsitektur – UnivERSITAS Atma Jaya Yogyakarta

Ahli Madya K3 KEMNAKER RI QAQC MANAGEMENT SYSTEM ISO 9001:2015


Internal Auditor ISO 45001:2018 TKBT TINGKAT II KEMNAKER RI
INTERNAL AUDITOR SMK3 PP 50 / 2021 TRAINING OF TRAINEER
RISK MANAGEMENT ISO 31000:2018 HIPERKES LAB ON OHS IMPLEMENTATION
EMERGENCY RESPONSE PLANNING & RECOVERY SCAFFOLDER TECHNICIAN
BASIC OF QUALITY CYCLE ISO 9001:2015 FIRST AIDER

0813 – 8133 - 5040

birowofredy@gmail.com

Fredy Birowo

“service to humanity is the best work of life”


PENDAHULUAN
TUJUAN PELATIHAN :

“Setelah mengikuti pelatihan, peserta diharapkan mampu


mencegah terjadinya kecelakaan kerja, melaksanakan K3
Konstruksi, mengembangkan kesehatan kerja dan memeriksa
pelaksanaan K3 konstruksi”
PENDAHULUAN
TUJUAN KHUSUS PELATIHAN :
1. Melakukan identifikasi dan mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja;
2. Menyusun dan menetakan program K3 konstruksi;
3. Membuat instruksi kerja;
4. Memberikan penyuluhan dan pelatihan K3 konstruksi
5. Melakukan pengawasan pelaksanaan K3 konstruksi
6. Mengenalkan dan mengusulkan peningkatan metode kerja ditinjau dari
K3 Konstruksi;
7. Mengadakan penyelidikan kecelakaan kerja dan penanggulangan
keadaan darurat;
8. Memeriksa pelaksanaan keselamatan dan kesehatan (audit K3).
DATA KECELAKAAN KERJA INDONESIA
2017 - 2021

250.000
234.270
221.740

200.000
182.835
173.415

150.000
123.040

100.000

50.000

0
2017 2018 2019 2020 2021
Sumber BPJS Kesehatan 2021
FOKUS PELAKSANAAN K3

PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA


PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
KECELAKAAN KERJA

• Suatu proses kejadiaan yang tidak direncanakan (unplanned)


• Datangnya tiba-tiba (suddenly)
• Kejadian yang tidak diduga
• Menghentikan proses yang sedang berlangsung
• Akibatnya tidak diinginkan (undesired) : Menciderai manusia,
Merusak aset perusahaan, Mencemari lingkungan
PENYAKIT AKIBAT KERJA

Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan


dan/atau lingkungan kerja
Perpres No 7 Tahun 2019
KAPAN WAJIB DITERAPKAN K3?

UU NO 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA


1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
2. Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana.
3. Adanya bahaya kerja di tempat itu.

UU NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN


Hak pekerja untuk mendapatkan perlindungan atas K3 dan Kewajiban pengurus
yang memberikan perlindungan

PP NO 50 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM MANAJEMEN K3


Setiap perusahaan yang memperkerjakan 100 tenaga kerja atau lebih dan atau
yang mengandung potensi bahaya tinggi maka wajib menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
TUJUAN KEGIATAN / PROGRAM K3 :
Melindungi & menjamin keselamatan
setiap tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja

Menjamin setiap sumber produksi OUTCOME :


dapat digunakan secara aman dan • PROSES PRODUKSI LANCAR
efisien • PRODUKTIVITAS MENINGKAT
• KESEJAHTERAAN MENINGKAT
Meningkatkan kesejahteraan dan
produktivitas nasional

Undang-undang No 1 Tahun 1970


Biaya kecelakaan dan penyakit
Biaya tunjangan /
asuransi

Biaya kerusakan gangguan


Biaya kerusakan peralatan /material
Biaya kerusakan produk / Material
Biaya gangguan produksi / proyek dihentikan
Biaya legal hukum
Biaya investigasi
Biaya aduan masyarakat / LSM
Biaya nama baik perusahaan
“K3 adalah :
segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui
upaya pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja”

PP No. 50 Tahun 2012 tentang SMK3


Negara Menjamin !
Kepada setiap pekerja atas hak untuk mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dan kesehatan kerja.

Undang – undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan


BAHAYA / HAZARD
Adalah sumber bahaya potensial yang dapat
menyebabkan kecelakaan/kerusakan biasanya telah
teridentifikasi melalui pemeriksaan/ kajian dan
disimpulkan telah menunjukkan melampaui batas
aman.

BAHAYA adalah lawan kata dari AMAN

Bahaya dapat berupa :


bahan-bahan, bagian-bagian mesin, bentuk energi,
metode kerja atau situasi kerja.
PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN :

UNSAFE CONDITION / KONDISI TIDAK AMAN


Kondisi berbahaya dari faktor-faktor lingkungan fisik yang
dapat menimbulkan kecelakaan.

UNSAFE ACTION / PERILAKU TIDAK AMAN


Tindakan / perilaku / kesalahan-kesalahan yang berbahaya
yang dapat menimbulkan kecelakaan.
UNSAFE CONDITION
UNSAFE ACTION
UNSAFE CONDITION & UNSAFE ACTION
“proyek bukan kuburan
bagi pekerja..”
TEMPAT KERJA BUKAN KUBURAN

PEKERJA
MENJUAL
TENAGA
K3
≠ HAK ASASI
MENJUAL PEKERJA
NYAWA
UNSAFE CONDITION & UNSAFE ACTION
PERENCANAAN K3
ISI RENCANA K3

Memuat Jangka waktu


tujuan dan saran pelaksanaan
Penetapan Sistem
sumber daya pertanggungjawaban

Upaya
pengendalian bahaya
Skala prioritas Indikator
berdasarkan tingkat risiko pencapaian
PERALATAN
TENAGA
KERJA

BAHAN

SUMBER TERJADI KECELAKAAN


PEKERJAAN DI
ATAS
PERMUKAAN
TANAH

PEKERJAAN DI
PERMUKAAN
TANAH
PEKERJAAN DI
BAWAH
PERMUKAAN
TANAH

JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI


PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
Kurangnya Prosedur/Aturan, Kurangnya
Sarana, Kurangnya Faktor Pekerjaan, Tindakan Tidak Aman
Kesadaran,Kurangnya Kepatuhan Faktor Pribadi Kondisi Tidak Aman

PENYEBAB TIDAK PENYEBAB


PENYEBAB DASAR
LANGSUNG LANGSUNG

KONTAK DENGAN BAHAYA, KEGAGALAN FUNGSI.

KECELAKAAN KERJA

KERUGIAN

MANUSIA (CEDERA, KERACUNAN, CACAT, KEMATIAN, PAK), MESIN/ALAT (KERUSAKAN MESIN/ALAT),


MATERIAL/BAHAN (TERCEMAR, RUSAK, PRODUK GAGAL), LINGKUNGAN (TERCEMAR, RUSAK, BENCANA
ALAM).
TINGKAT KECELAKAAN SEKTOR KONSTRUKSI
MENEMPATI URUTAN TERTINGGI

Jatuh : 26%
Terbentur : 12 %
Tertimpa : 9%
Mesin : 8%
Alat tangan : 7%
Transport : 7%
Lain-lain : 6%

Ref. Data Jamsostek


LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai


dampak yang tidak diinginkan, antara lain yang
menyangkut aspek keselamatan kerja dan
lingkungan.
Kegiatan konstruksi harus dikelola dengan
memperhatikan standar dan ketentuan K3 yang
berlaku.
PENGERTIAN
1. KONSTRUKSI BANGUNAN
KEGIATAN YG BERHUBUNGAN DENGAN SELURUH TAHAPAN YANG DI LAKUKAN PADA
TEMPAT KERJA.

2. SARANA BANGUNAN
SEMUA INSTALASI/PERALATAN/SARANA PENDUKUNG DARI KEGIATAN TAHAPAN
KONSTRUKSI BANGUNAN MULAI DARI KEGIATAN PELAKSANAAN, SERAH TERIMA
SAMPAI DENGAN MASA PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN.

3. MASA KONSTRUKSI
TAHAPAN PEKERJAAN YANG DILAKUKAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI / PELAKSANA
YANG MENGHASILKAN PRODUK TEKNIS BANGUNAN.
PENGERTIAN

4. MASA SERAH TERIMA PEKERJAAN KONSTRUKSI


SUATU TAHAPAN PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN KONTRAKTOR/ PELAKSANA
DALAM PENYELESAIAN PRODUK TEKNIS BANGUNAN DAN MENYERAHKAN
KEPADA PEMILIK/ PENGELOLA BANGUNAN TEMPAT KERJA.

5. MASA PEMELIHARAAN/PERAWATAN
SUATU TAHAPAN PEKERJAAN YANG DILAKUKAN PEMILIK/ PENGELOLA
BANGUNAN DENGAN TUJUAN BANGUNAN TEMPAT KERJA MEMENUHI SYARAT K3
JENIS BAHAYA KONSTRUKSI
Physical Hazards : Bising radiasi, tekanan suhu, getaran pencahayaan

Chemical Hazards : Bahan beracun, partikel debu

Biological Hazards : Virus, jamur, bakteri, cacing, serangga

Mechanical Hazards : Permesinan, peralatan bagian yang beruptar, bagian yang


tajam, titik jepit pada mesin

Physiological Hazards : Pola shift, organisasi, intimadisi, tindakan tidak aman

Environmental Hazards : Gelap, basah/kering, kemiringan

Ergonomical Hazards : Warna pada panel control, posisi tombol, bentuk kursi,
tinggi bidang kerja, posisi kerja
UNSUR TERKAIT DALAM KEGIATAN KONSTRUKSI

Pemilik Proyek Instansi Teknis

Masyarakat
Kontraktor
Proyek
Konstruksi
Sub Kontraktor Pemasok dll

Pekerja Proyek Pekerja Subkon


SKB MENAKER DAN MENTERI PEKERJAAN UMUM No.174/MEN/1986 DAN No.104/KPTS/1986
TENTANG
K3 PADA TEMPAT KEGIATAN KONSTRUKSI
BESERTA PEDOMAN PELAKSANAAN K3 PADA TEMPAT KEGIATAN KONSTRUKSI

• Pasal 2 Kontraktor Wajib Penuhi Syarat –Syarat K3


• Pasal 3 Menteri Pekerjaan Umum Memberi Sanksi Administrasi
• Pasal 4 Koordinasi Depnakertrans Dan Pekerjaan Umum
• Pasal 5 Ahli K3 Konstruksi
• Pasal 6 Pengawasan Depnaker Dan Pekerjaan Umum
TAHAP PEKERJAAN KONSTRUKSI
TAHAP PRA TAHAP
KONSTRUKSI KONSTRUKSI
PENGKAJIAN & PELAKSANAAN SERAH
TAHAPAN PERENCANAAN PERANCANGAN PEKERJAAN KONSTRUKSI TERIMA

PROCUREMENT PELAKSANAAN

masa
Rancangan Rancangan Konseptual, Dok. RKK RKK pemeliharaan
DOKUMEN Konseptual KAK, HPS, Risk Analysis, Penawaran Daftar RMPK Pelaksana
Teknis, HPS Kuantitas an Pedoman Operasi
dan Harga dan Pemeliharaan

Pengguna/Konsultan Pengkajian/
Konsultan Perencanaan/ Pengguna/Kontraktor/
PELAKU
Konsultan Perancangan Konsultan Pengawas/Konsultan
MK
RUANG LINGKUP PENGAWASAN
K3 KONSTRUKSI & SARANA BANGUNAN
SERAH TERIMA PEKERJAAN
MASA KONSTRUKSI KONSTRUKSI

PERAWATAN/
PEMELIHARAAN BANGUNAN

DIKERJAKAN :
 Pembangunan.
 Perbaikan. Dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di
 Perawatan. atas permukaan tanah atau perairan
 Pembersihan,
pembongkaran rumah,
gedung, bangunan Dilakukan pekerjaan mengandung bahaya tertimbun tanah,
pengairan, bangunan kejatuhan, terkena pelantingan benda, terjatuh atau
lainnya, saluran atau
terowongan di bawah terperosok,hanyut atau terpelanting
tanah
WAJIB LAPOR PEKERJAAN KONSTRUKSI / PROYEK

PEMERIKSAAN
PENGAWAS SPESIALIS K3 KONSTRUKSI

KONTRAKTOR PEMERINTAHAN SETEMPAT

LAPORAN :
 NAMA & ALAMAT PERUSAHAAN
 NAMA & PEMILIK PERUSAHAAN
 NAMA & ALAMAT PELAKSANA KONSTRUKSI
WAJIB LAPOR PEKERJAAN
 PROGRAM K3 PELAKSANA KONSTRUKSI KONSTRUKSI
 KEGIATAN K3 PELAKSANAN KONSTRUKSI
 PESAWAT/INSTALASI/PERALATAN YANG DIGUNAKAN.
 FASILITAS K3
 JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA.
 PESAWAT / INSTALASI YG TERPASANG PADA BGN
TEMPAT KERJA & SUBKONTRAKTOR YG
MELAKSANAKAN.
PROSEDUR STANDAR OPERASI
• Tata Cara Administrasi
• Tahapan Pekerjaan Konstruksi
* Tahapan Pekerjaan Pondasi
KEGIATAN KONSTRUKSI * Tahapan Pekerjaan Beton
* Tahapan Pekerjaan Baja.
* Tahapan Pekerjaan Mekanikal
* Tahapan Pekerjaan Elektrical.
* Tahapan Pekerjaan Finishing.

PROSEDUR STANDAR
OPERASI
AHLI K3 KONSTRUKSI

PEMERINTAH SETEMPAT
PEMERIKSAAN
PENGAWAS SPESIALIS EVALUASI
K3 KONSTRUKSI

• Data Umum & Teknis Tahapan Pekerjaan


PERSYARATAN WAJIB Konstruksi
DILAKSANAKAN • Analisa Hasil Pemeriksaan Prosedur Standar
Operasi
• Rekomedasi Syarat-syarat K3 Untuk
Pemecahan Kecelakaan
PEMERIKSAAN PERTAMA
Pada awal kontraktor menyampaikan pekerjaan
konstruksi

PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN KHUSUS PEMERIKSAAN PERIODIK/BERKALA


Dilakukan pada setiap tahapan :
• TAHAPAN PEKERJAAN PONDASi
• TAHAPAN PEKERJAAN BETON
• TAHAPAN PEKERJAAN BAJA
• TAHAPAN PEKERJAAN MEKANIKAL
• TAHAPAN PEKERJAAN LISTRIK
• TAHAPAN PEKERJAAN FINISHING
PENGESAHAN PENGGUNAAN ALAT DAN
PERALATAN KONSTRUKSI & SARANAN BANGUNAN
• Motor Diesel / Genset
• Scaffolding
PERMOHONAN • Pesawat Angkat
• Pondasi
 STANDAR • Pemancangan
• Utilitas Bangunan
• Hoisting Lift
• Struktur Bangunan
PENGESAHAN
• Instalasi Penerangan
KONTRAKTOR PEMERINTAHAN SETEMPAT
ALAT
• Power Shovel/Excavator
• Mesin Pancang / Alat
PEMBUATAN Pneumatic
LAPORAN • Mobil Crane
(ADMINISTRATIF) • Tower Crane
• Buldozer
 PEG. PENGAWAS (SPESIALIS) • Mesin Aspal Mixer Plant
• Clamp Shell
 AHLI K3 KONSTRUKSI • Penggalian
• Backhoe
• Dragline
• Sarana bangunan lainnya
PEMBINAAN
Pembinaan dilakukan oleh pemerintah dan pelaksanaannya melibatkan
ahli k3

SANGSI
- Tegoran tertulis
- Penghentian sementara
- Pembatasan kegiatan
- Pembekuan ijin
- Pencabutan ijin

Pidana ----> oleh Kemenakertrans


PENYELENGGARAAN K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI

- Dimulai pada tahap perencanaan


- Unsur yang terlibat
- Komitmen manajemen
- Pembentukan unit K3
- Pembentukan organisasi P2K3
- Kerangka dan penjabaran tugas
- Pembinaan / sosialisasi, awal, rutin, dan khusus
- Aktivitas kegiatan
- Pengawasan internal dan eksternal
OBYEK-OBYEK SPESIFIK PADA PROYEK KONSTRUKSI

- Tempat dan lingkungan kerja


- Alat, mesin, instalasi
- Perancah
- Tangga
- Alat angkat
- Alat konstruksi / alat berat
- Konstruksi bawah/atas tanah/air
- Penggalian
- Pemancangan
- Pekerjaan baja/beton
- Pekerjaan pengelasan
- Pekerjaan penunjang / finishing
SERTIFIKASI

Alat
- Persyaratan administratif
- Pemeriksaan visual
- Pengujian beban
- Rekomendasi / Ijin

Kompetensi Personil
- Persyaratan peserta
- Pelatihan
- Evaluasi
- Sertifikasi
- Lisensi
- Penunjukan
Kep. Dirjen PPK No Kep 20/DJPKK/VI/2004 Tentang Sertifikasi Kompetensi K3 Bidang Konstruksi
Bangunan

Jenis Kompetensi Personil :


- Ahli K3 Utama,
- Ahli K3 Madya
- Ahli K3 Muda
- Teknisi Scaffolding

Sertifikasi Kompetensi Personil K3 Pada Kegiatan Konstruksi Bangunan / Kep. Dirjen PPK No Kep
20/DJPKK/VI/2004

A. Proyek > 6 bulan atau TK > 100 org C Proyek < 3 bulan atau TK < 25 org
Min. 1 org Ahli Utama Min. 1 org Ahli Muda
Min. 1 org Ahli Madya
Min. 2 org Ahli Muda D. Teknisi perancah harus memiliki lisensi

B. Proyek < 6 bulan atau TK < 100 org


Min. 1 org Ahli Madya
Min. 1 org Ahli Muda
MEKANISME SERAH TERIMA PEKERJAAN KONSTRUKSI

PP NO. 14/2021 DAN PERMEN PUPR NO. 21/2019

Serah Terima Pekerjaan adalah kegiatan


penyerahan pekerjaan yang telah selesai 100%
(seratus perseratus) dari Penyedia kepada
Pengguna Jasa dalam kondisi dan standar
SERAH TERIMA
sebagaimana disyaratkan dalam kontrak
SERAH TERIMA AKHIR KEPADA
PEKERJAAN / FINAL HAND PENYELENGGARA
OVER (FHO) INFRASTRUKTUR
MASA
PEMELIHARAAN Pengoperasian dan Pemeliharaan, Pengguna Jasa
SERAH TERIMA PERTAMA harus merujuk pada hasil perancangan yang telah
PEKERJAAN / PROVISIONAL dimutakhirkan; dan
HAND OVER (PHO) Setelah PHO pekerjaan SMKK diterapkan Panduan keselamatan operasi dan pemeliharaan
dalam pengoperasian dan pemeliharaan. konstruksi bangunan yang sudah memperhitungkan
Keselamatan Konstruksi yang disusun oleh Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi berdasarkan
hasil pelaksanaan rancangan dan RKK yang
dimutakhirkan.
Tidak memiliki Tidak melalui
skill seleksi
Usia TK
bervariatif Tidak
(terlalu muda/ tersertifikasi
terlalu tua)

Minim Status tidak


pengalaman jelas (buruh
kerja lepas / harian)

Tingkat Masalah
Budaya
Pendidikan SDM di bervariatif
rendah
Konstruksi

Siapa bertanggung jawab…???


Kemampuan Ahli K3 Sektor Konstruksi
Administratif Strategic Knowledge Procurement
Mengelola data proyek, program kerja, Menetapkan standard yang digunakan, Pemahaman secara menyeluruh mulai dari Pengetahuan mengenai
pemantauan aktivitas lapangan, monitoring sistem kerja dan prosedural untuk aspek teknis, manajemen, psikologi, supply kebutuhan K3 proyek seperti
tenaga kerja, pelaporan internal & eksternal menciptakan tempat kerja yang aman chain, dan lainnya sesuai core business crane, perancah, APD, dsb
termasuk persyaratan dan
standard yang berlaku

Analisa & Statistik Inovasi Budgeting


Studi dan penelitian berdasarkan kasus Mengembangkan ide diluar konteks Pada level tertentu skill ini dibutuhkan
yang dihadapi di lapangan, hasil studi berpikir secara umum, menciptakan hal-hal untuk membantu proyek mengestimasi
sebagai penentu arah kebijakan baru sesuai tujuan utama biaya K3 proyek
Cranes,
Legal
Lifting &
Requirement Vehicles
Rigging
& Safety Safety &
Operation
Standard Civil & Traffic
Managemen
Safety Structur t
Climate / SMK3 / e
Safety SMKK
Culture

Aspek Excavation Aspek


& Confined
Manajemen Trenching Teknis K3 Space (if
K3 Proyek Safe Proyek any)
Operation
Konstruksi Konstruksi
Leading &
Lagging Method &
Indicator / Safe Work
Safety Safety
Procedure Electrical Ladder &
Program Risk (Test & Scaffolding
Managemen Commissio Safe
Working at
t & Risk ning) Operation
Height
Assessment
Design
/ HIRADC
“safety is a lifestyle”
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai