Anda di halaman 1dari 98

K3

PEKERJAAN
KONSTRUKSI

1
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti sesi pembelajaran ini peserta
diharapkan dapat:
1. Mengetahui dasar hukum K3 Pek. Konstruksi
2. Memahami pengertian bahaya, jenis-jenis
bahaya, kecelakaan dan risiko
3. Mengetahui jenis-jenis pekerjaan konstruksi
dan potensi bahayanya
4. Mengidentifikasi jenis bahaya dari setiap jenis
pekerjaan konstruksi
5. Mengetahui upaya pencegahan risiko
kecelakaan dari jenis bahaya yg teridentifikasi
2
DASAR HUKUM
a. UU Keselamatan Kerja No. 1/1970
b. Permenaker No. 01/PRT/MEN/1980, tentang K3 pada
pekerjaan Konstruksi
c. SKB MenPU & Menaker No.104/KPTS/ 1986 dan No.
KEP.174/ MEN/1986, tentang K3 pada Tempat Kegiatan
Konstruksi
d. Permen PU No, 05/PER/M/2014, tentang Pedoman
SMK3 Konstruksi Bidang PU,
e. Surat Edaran Men. PU & PR No 11/SE/M/2019 tentang
Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi.
f. Permenaker No 9 /2016, K3 dalam Pekerjaan pada
Ketinggian
g. Peraturan dan standar lain terkait K3 dan konstruksi, 3
baik secara langsung maupun tidak.
PERSEPSI & INTROSPEKSI
 K3 tanggung-jawab siapa?
 K3 harus mulai dari mana?
 Betulkah kecelakaan itu nasib?
 Bisakah Kecelakaan dicegah?
 K3 Konstruksi harus dimulai dari kapan? Dari
tahap apa?
 Apa maksud Utamakan K3?
 Betulkah K3 itu urusan Safety Officer?
 Apa saja urusan K3 nya Kapro?
 Apa saja urusan K3 anda? 4
UU Keselamatan Kerja No. 1/1970,
Psl 4 ayat (1) :
Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan kerja dalam
perencanaan, pembuatan, pengangkutan,
peredaran, perdagangan, pemasangan,
pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan
penyimpanan bahan, barang, produk teknis
dan aparat produksi yang mengandung dan
dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.

5
UU Keselamatan Kerja No. 1/1970,
Psl 4 ayat (2) :
Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip
teknis ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan
yang disusun secara teratur, jelas dan praktis
yang mencakup bidang konstruksi, bahan,
pengolahan dan pembuatan, perlengkapan alat-
alat perlindungan, pengujian dan pengesyahan,
pengepakan atau pembungkusan, pemberian
tanda-tanda pengenal atas bahan, barang,
produk teknis dan aparat produk guna menjamin
keselamatan barang-barang itu sendiri,
keselamatan tenaga kerja yang melakukannya
dan keselamatan umum.
6
7
SUMBER RUJUKAN MATERI POKOK PELATIHAN
PERMENAKER NO. 01/Men/1980 K3 PADA KONSTRUKSI BANGUNAN
1. KETENTUAN UMUM
2. TEMPAT KERJA DAN ALAT-ALAT KERJA
3. PERANCAH
4. TANGGA
5. ALAT-ALAT ANGKAT & ANGKUT
6. KABEL BAJA, TAMBANG, RANTAI DAN PERALATAN BANTU
7. MESIN-MESIN
8. PERALATAN KONSTRUKSI BANGUNAN
9. KONSTRUKSI DI BAWAH TANAH
10. PENGGALIAN
11. PEKERJAAN MEMANCANG
12. PEKERJAAN BETON
13. PEKERJAAN LAINNYA
14. PEMBONGKARAN
15. PENGGUNAAN PERLENGKAPAN PENYELAMAT DAN PERLINDUNGAN DIRI
16. KETENTUAN PERALIHAN
17. KETENTUAN LAIN-LAIN
18. KETENTUAN HUKUMAN

!
19. PENUTUP

Latar belakang diterbitkannya Permenaker No Per.01/Men/1980:


Karena belum ditanganinya pengawasan K3 secara
mantap dan menyeluruh pada pekerjaan konstruksi bangunan 8
KONTRAKTOR DIKENAI WAJIB LAPOR PEKERJAAN
KONSTRUKSI/PROYEK (BAB I PASAL 2)
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
PENGAWASSPESIALIS
SPESIALISK3
K3KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
!
PENGAWAS
KONTRAKTOR
KONTRAKTOR DISNAKERPROVINSI
DISNAKER PROVINSI

LAPORAN ::
LAPORAN
 NAMA&&ALAMAT
 NAMA ALAMATPERUSAHAAN
PERUSAHAAN
 NAMA&&PEMILIK
 NAMA PEMILIKPERUSAHAAN
PERUSAHAAN
 NAMA&&ALAMAT
 NAMA ALAMATPELAKSANA
PELAKSANAKONSTRUKSI
KONSTRUKSI EVALUASI
PROGRAMK3
 PROGRAM K3PELAKSANA
PELAKSANAKONSTRUKSI
KONSTRUKSI
EVALUASI

 KEGIATANK3
 KEGIATAN K3PELAKSANAN
PELAKSANANKONSTRUKSI
KONSTRUKSI
 PESAWAT/INSTALASI/PERALATANYANG
 PESAWAT/INSTALASI/PERALATAN YANG
DIGUNAKAN.
DIGUNAKAN.
FASILITASK3
 FASILITAS K3
WAJIBLAPOR
WAJIB LAPORPEKERJAAN
PEKERJAAN

 JAMINANSOSIAL
 JAMINAN SOSIALTENAGA
TENAGAKERJA.
KERJA. KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
 PESAWAT//INSTALASI
 PESAWAT INSTALASIYG
YGTERPASANG
TERPASANG (Bila
(B ilaproyek
proyek >>66bulan
bulan))
PADA BAGIAN
PADA BAGIANTEMPAT
TEMPATKERJA
KERJA&&
SUBKONTRAKTORYG
SUBKONTRAKTOR YGMELAKSANAKAN.
MELAKSANAKAN.

9
PENGERTIAN
BAHAYA (Hazard),
SANGAT BERBAHAYA (Danger),
INSIDEN (Incident),
HAMPIR CELAKA(Near-miss),
KECELAKAAN (Accident),
JENIS-JENIS BAHAYA dan
RISIKO (Risk)

10
Konsep Hazard, Danger, Incident, Accident dan Risk
HAZARD DANGER Tali
putus

putus
Tali
rantas

INSIDENT

BAHAY SANGAT
A BAHAYA
NEAR-MISS ACCIDENT11
Definisi Singkat
• Keselamatan (Safety) adalah kondisi bebas dari risiko
dan kondisi yang membahayakan

• Kecelakaan (Accidents) adalah suatu peristiwa yang


tak terduga dan tak diinginkan yang mengakibatkan
kerusakan atau cedera.

• Bahaya (Hazards) adalah kondisi atau kegiatan yang


tidak selamat, yang jika dibiarkan tidak terkendali
dapat mengakibatkan kecelakaan.

• Risiko (Risk) adalah penilaian kemungkinan kerugian


dan jumlah potensi kerugian (concise Oxford Dictionary)

12
CONTOH JENIS JENIS BAHAYA KONSTRUKSI
JENIS BAHAYA CONTOH BAHAYA DAMPAK
BAHAYA JATUH Bekerja di ketinggian, perancah tanpa Pekerja jatuh /
A
Hazards due to Falls tangga, tanpa railing pelindung jatuh, dll. tertimpa
BAHAYA PERANCANGAN Struktur bangunan, perancah dsb tidak di- Ambruk, peker
B hitung sesuai dg standar/persyaratan, dll. ja tertimpa
Design hazards
BAHAYA MATERIAL Material berbahaya/beracun dipakai, di- BBM bocor,
C
Hazards of material simpan & dibuang tdk sesuai persyaratan kebakaran
BAHAYA PERALATAN Kondisi alat tidak layak pakai, operator tak Alat terguling,
D kompeten, kapasitas alat tidak sesuai, menimpa/me-
Hazards of Equipment bagian mesin bergerak tidak dilindungi dll. nabrak pekerja
BAHAYA METODE KERJA
F Hazards of work Metode kerja tidak ada, tidak sesuai Struktur runtuh
persyaratan/standar, atau tidak dipatuhi longsor dsb.
methods
BAHAYA LISTRIK Jenis material, perancangan, pemasangan Pekerja t’sengat
G & pemakaian listrik tak sesuai persyaratan listrik, terbakar
Electrical hazards
RUANG TERBATAS Ruang/tangki/sumur/saluran/lubang Terhirup gas
H
Confined Space hazards bawah tanah, mengandung udara beracun beracun
BAHAYA LONGSOR Dinding tebing galian tanah kedalaman Longsor , me-
I >1.2 m tidak dipasang turap dan shoring nimbun pekerja
Landslide hazards
Dan jenis bahaya lain Bahaya fisika, kimia, biologi, ergonomi, Penyakit akibat
J nya psiko-sosial kerja (PAK)13
FAKTOR FAKTOR BAHAYA KESEHATAN KERJA
• Kebisingan > Tingkat paparan  Tuli
• Pencahayaan > Dosis–respon:
 Buta
• Tekanan  Depresi
BAHAYA • Radiasi > Konsentrasi  Kanker
FISIK • Suhu ekstrim  Kelelahan fisik
> Intensitas 
• Gataran Jaringan otot
• Partikulat > Lama paparan rusah
K  Silikosis,
a > Tingkat paparan  asbestosis
Iritasi kulit
>Flamable, ekplosif
• d > Dosis–respon:  Keracunan
BAHAYA
G
>Beracun
a > Konsentrasi R  Catat pancaindera
KIMIA >Iritan, Korosif, > Intensitas
• >Karsinogen,Alerge
r I  Kanker, Alergi, dll
> Lama paparan
P n S
•• Virus x  DB, HIV, MALARIA
> Intensitas I dsb
BAHAYA • > Lama paparan
CSerangga w K  INFEKSI
BIOLOGI • Bakteri a > Imunitas  BISA / RACUN
> Sensitivitas O  ALERGI
• Jamur, dll k  dll
t
• Salah posisi u  Sakit punggung
BAHAYA
• Gerakan janggal > Lama paparan  Terkilir
ERGONOMI 
• Gerak monoton Carpal syndrome
• Letak tidak sesuai  Cacat permanen

• Stress beban kerja, > Intensitas  Gangguan mental


BAHAYA > immunitas  Depresi , Gelisah
PSIKOLOGI • Pelecehan,
kekerasan > Sensitivitas  Tidak konsentrasi
14
4 KATEGORI BAHAYA:
a. Bahaya nyata, yaitu bahaya yang jelas kelihatan dan
dapat dirasakan, seperti mesin-mesin peralatan yang
tidak diberi pelindung, kerusakan bangunan, peralatan
listrik yang cacat, rem kendaraan yang tidak pakem dsb.
b. Bahaya tersembunyi (latent), yaitu bahaya yang tidak
tampak dan sulit dirasakan, seperti instalasi listrik, uap
beracun, atau suara berfrekuensi tinggi.
c. Bahaya yang berkembang, yaitu bahaya yang tidak
segera dikenali dan akan berkembang sepanjang waktu,
misalnya pemakaian ban karet pada mobil-crane, kabel
baja yang kawatnya mulai putus-putus, suara bising yang
menyebakan tuli, kulit tubuh terkena larutan kimia yang
bisa menyebabkan sakit kulit dsb.
d. Bahaya sementara, yaitu bahaya yang kadang-kadang
muncul, misalnya ketika beban mesin terlalu berat
(overload), listrik atau mesin yang kadang-kadang mati.
15
RISIKO = KEMUNGKINAN KERUGIAN
JIKA TERJADI KECELAKAAN

RISIKO TINGKAT PROBABILITY TINGKAT SEVERITY


TERJADINYA JENIS (KEPARAHAN AKIBAT)
KECELAKAAN YANG X JENIS KECELAKAAN
SAMA YANG SAMA
> SANGAT MUNGKIN = 3 > PARAH = 3
> AMUNGKIN TERJADI = 2 X > SEDANG = 2
> KECIL KEMUNGKINAN = 1 > RINGAN = 1

TINGKAT RISIKO
PROBABILITY
SERING AGAK SERING JARANG
SEVERITY
3 2 1
• PARAH 9 6 3
3 TERTINGGI TINGGI SEDANG
• SEDANG 6 4 2
2 TINGGI SEDANG RENDAH
• RINGAN 3 2 1
1 SEDANG RENDAH TERENDAH
16
PALING
EFEKTIF
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
MENGUBAH KONDISI :
> MEMERLUKAN PERUBAHAN
SUBSTITUSI spy risiko turun
ELIMINASI KONDISI FISIK PADA TEMPAT
> REKAYASA ubah sistem pek
KERJA
> ISOLASI orang dr sbr bahaya

MENGUBAH ORANG :
PENGENDALIAN
melakukan tindakan
SUBSTITUSI, ADMINISTRATIF
REKAYASA, untuk mengurangi
ISOLASI tingkat cedera

PENGENDALIAN ADMINIS-
MENSYARA
TRATIF & PRAKTIK KERJA TKAN
PEKERJA
MEMAKAI
ALAT PELINDUNG DIRI APD
(APD)
KURANG
EFEKTIF 17
SEKILAS BERITA BERITA
KECELAKAAN
KONSTRUKSI

18
HANGGAR DI BANDARA HASANUDDIN MAKASSAR
AMBRUK, 5 ORANG TEWAS
09 MARET 2015, PK 17:21 WIB

19
http://news.liputan6.com/read/2187942/hanggar-di-bandara-hasanuddin-makassar-ambruk-5-orang-tewas
20
21
22
23
24
Baru Operasi, Plafon Terminal 3 Bandara Soetta Ambruk,
Penumpang Berhamburan, Kamis, 15 Desember 2016 — 12:39 WIB

Kenapa kontraktor utama tidak minta dilakukan pengujian beban terhadap


penggantung plafon yang dikerjakan subkontraktor???

http://poskotanews.com/2016/12/15/plafon-terminal-3-bandara-soetta-ambruk-
25
penumpang-berhamburan/
JENIS JENIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI BERBAHAYA,
IDENTIFIKASI BAHAYA, &
PENGENDALIAN RISIKONYA

26
JENIS JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI
BERBAHAYA
1. KONSTRUKSI/RUANG DI BAWAH TANAH
2. PENGGALIAN TANAH
3. PEKERJAAN PEMANCANGAN
4. PEKERJAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG &
BANGUNAN SIPIL
5. PEKERJAAN LAINNYA:
a. Pekerjaan di ketinggian
b. Pekerjaan finishing/arsitektur
6. PEMBONGKARAN, dll.
7. PENGGUNAAN ALAT BERAT KOSTRUKSI
27
Kep. Bersama Menaker & Men PU
1. Persyaratan Umum
2. Tempat Kerja & Peralatan
3. Perancah
4. Tangga
5. Peralatan untuk Mengangkat
6. Tali, Rantai, dan Perlengkapan Lainnya
7. Ketentuan Umum Permesinan
8. Peralatan
9. Pekerjaan Bawah Tanah
10. Penggalian
11. Pemancangan Tiang Pancang
12. Pekerjaan Beton
13. Operasi Lainnya dalam Pembangunan Gedung
14. Pembongkaran
K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI BAWAH TANAH
• Meliputi a.l.: sumur, tangki, saluran, terowong, sungai bawah
tanah, ruang terbatas
• Jenis Bahaya a.l.:
a. Dinding runtuh/longsor, pekerja tertimbun
b. Terperangkap dan terhirup gas beracun (CO, H2S)
c. Ada gas bertekanan tinggi yang mudah terbakar
d. Kurangnya kadar oksigen u/pernafasan (defisiensi)
• Pengendalian Risiko:
a. Periksa kandungan udara apa ada gas beracun (CO, H2S)
b. Siapkan akses untuk naik turun & rencana darurat
c. Pastikan blower fan dan sirkulasi udara segar berfungsi
d. Gunakan prosedur ijin kerja, setujui setelah risiko terkendali
e. Bagi tugas tim kerja (yg kerja di bawah & yg monitor di atas)
f. Gunakan APK, APD dan alat darurat yang sesuai
29
BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH
BAHAYA BAHAYA YANG HARUS DIPERHATIKAN :

!
1. Terperangkap dan terhirup gas beracun
2. Ada gas bertekanan tinggi yang mudah terbakar
3. Kurangnya kadar oksigen untuk pernafasan (defisiensi)

30
SELALU UJI DULU SETIAP LAPIS UDARA DALAM RUANGAN
TERBATAS UNTUK MEMASTIKAN SELURUH RUANGAN AMAN,
BEBAS DARI BAHAYA/RISIKO

Udara yang
UDARA YANG Aman
BAIK DIDEKAT
KITA BUKAN
BUKAN Udara
BERARTI Berbahaya
UDARA YANG
BAIK UNTUK
SELURUH
Udara
RUANGAN
Mematikan

31
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATI-
KAN PADA PEKERJAAN SUMURAN
 VENTILASI UDARA
 KEBUTUHAN O2
 ALAT KOMUNIKASI
 IDENTIFIKASI GAS BERACUN
 PEMADAM KEBAKARAN
 ANTISIPASI KEADAAN DARURAT

Saat melakukan pekerjaan yang


menggunakan tenaga listrik
lingkungan pekerjaan harus
kering & bersih

32
Persyaratan Umum Pekerjaan Ruang Terbatas
(Confined Space) Kep. Dirjen PPK 113 Tahun 2006
a. Lakukan pemeriksaan setiap pergantian shift kerja,
b. Lakukan pemeriksaan seminggu sekali - mesin-mesin –
peralatan - penyangga - jalan keluar dll
c. Daerah kerja berbahaya harus diberi pagar pengaman
d. Gunakan sistem komunikasi (Handy Talky, HP dsb )
e. Gunakan APD (pakaian water proof, sepatu boot)
f. Semua yang masuk tangki/terowongan harus dicatat dan
diidentifikasi
g. Buat ventilasi udara, jika perlu bawa tabung oksigen
33
K3 KETIKA BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH
Ventilasi Udara
Perhatikan ventilasi udara
bagi pekerja yang bekerja
diruang bawah tanah
Alat Komunikasi
Perhatikan alat komu-
nikasi pekerja di dalam
ruang bawah tanah

MEMADAMKAN API DG
APAR DI RUANG TERTU- Perhatikan Fasi-
34
TUP / DIBAWAH TANAH litas K3 & APD
K3 PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH
• Meliputi a.l.: galian saluran, galian fondasi, galian sumur, galian
terowong, dsb.
• Jenis Bahaya a.l.:
a. Dinding galian longsor, pekerja tertimbun tanah longsoran
b. Pekerja menghirup gas beracun (CO, H2S)
c. Ada gas bertekanan tinggi yang mudah terbakar
d. Ada saluran listrik/gas, bisa meledak/tersengat listrik
e. Kurangnya kadar oksigen untuk pernafasan (defisiensi)
• Pengendalian Risiko:
a. Periksa kandungan udara ada gas beracun (CO, H2S), atau
b. Siapkan akses untuk naik turun & rencana darurat
c. Pastikan blower fan/sistem sirkulasi udara segar berfungsi
d. Gunakan prosedur ijin kerja, setujui setelah risiko terkendali
e. Bagi tugas tim kerja (yg kerja di bawah & yg monitor di atas)
f. Gunakan APK, APD dan alat darurat yang sesuai 35
K3 PEKERJAAN TANAH

Jenis tanah
• lempung basah,
Jenis Pekerjaan :
• lempung kering
• galian, • cadas
• timbunan, • pasir basah ,
• pemadatan, • pasir kering
• krikil
• bawah tanah
• lumpur
36
PEKERJAAN GALIAN TANAH YANG BERBAHAYA
Tebing Galian longsor, pekerja terkubur.
Turap runtuh karena kurang penopang

TANAH PONDASI RUMAH,


BERPASIR MEMBERI TEKANAN
KE ARAH RETAINING
WALL

TANAH BERPASIR, TEPI


GALIAN TIDAK DIBERI
TURAP PENAHAN
DINDING, KARENA
TANAH BERPASIR DAN
TEKANAN BESAR,
MAKA TERJADILAH
LONGSOR

SOLUSI : KURANGI TEKANAN KEARAH RETAINING WALL & DAYA


DORONG YANG AKAN TERJADI DIBERI PENOPANG HORISONTAL
(SHORING) YANG KUAT !
37
PEKERJAAN GALIAN TANAH
Identifikasi Bahaya: Pengendalian Risiko :
• longsor • dinding penahan/ retaining
• runtuh wall
• akses licin/curam • stabilisasi tanah,
• terperosok • tangga akses, barikade
• pagar pelindung/pengaman
• pengap, gelap • sirkulasi udara yang cukup
• mengandung gas CO • penerangan yang cukup ,
• terisolasi • sarana komunikasi, rambu
Jenis kecelakaan : • APK & APD yang sesuai
• Tertimbun longsoran
• Tenggelam / hanyut
• Tersengat arus listrik
• Menghirup gas racun
• Menghrup debu B3
• Tertimpa alat/material
• Jatuh ke dalam galian
• Ledakan pipa gas
38
Pekerjaan Galian Terbuka, Pekerjaan Galian Terbuka
kedalaman > 1,20 m (tanpa turap) kedalaman > 1,20 m (dengan turap)

Jenis Tanah
Bagus

Jenis Tanah
Sedang

Jenis Tanah Jelek

Jika area memungkinkan Jika area tak memungkinkan


39
Pembedaan antara Pekerjaan galian & Saluran

Jangan memperpanjang waktu


pelaksanaan tanpa alasan tepat

Pekerjaan Galian Pek Saluran

40
Bahaya dan Risiko pada Pekerjaan
Galian & Saluran
Hujan
Beban Alat Getaran
Berat alat berat
Shoring Tidak
memadai

Retak-retak

Garis patahan Tinggi mat


Rembesan

Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas tanah

41
Bahaya Rekahan, Terperosok
– Kesadaran & Komunikasi
–Pemberian barikade dan rambu

42
TABEL REKOMENDASI PERKUATAN DINDING/TEBING GALIAN
(Tabel ini tidak berlaku untuk kondisi tanah yang kompleks)

KEDALAMAN GALIAN KETERANGAN


0,00 M 1,60 M DI
JENIS TANAH A : TIDAK PERLU TURAP
S/D S/D ATAS
1,60 M 4,60 M 4,60 M (SHEET PILE) DAN/ATAU
SHORING
HUMUS,
LEMPUNG- B : HARUS MENGGUNAKAN
BERLUM-PUR, C C C TURAP (SHEET PILE)
BATU LEPAS, DAN TERBUKA/ OPEN SHEET
PASIR
SEMUA BATU &
C : HARUS MENGGUNAKAN
PASIR DIBAWAH C C C TURAP (SHEEY PILE)
MUKA AIR TERTUTUP/CLOSE
SHEETING
HUMUS PADAT A C C
*) Turap Pelindung terbuka,
LEMPUNG KERAS A B C • tertutup atau sheet Pile
SEDIKIT
• mungkin diperlukan jika
kondisi site tidak meng-
BERSEMEN ATAU
BATU & PASIR
A* A* B

• untungkan.
YANG KOMPAK
LAPISAN
BATU/CADAS
A A A 43
44
45
SOLUSI TERHADAP KONDISI SLOPE YANG BERBAHAYA
Slope Stabilization at Alpine Way Thredbo,
Snowy Mountains. (substitusi material)

46
K3 PEKERJAAN MEMANCANG
• Meliputi a.l.: Pemancangan tiang pondasi, sheet-pile, termasuk bor
• Jenis Bahaya a.l.:
a. Alat terguling, atau menyentuh kabel atas PLN,
b. Sling putus, tiang pancang jatuh menimpa pekerja
c. Kebisingan dan asap yang mencemari lingkungan
d. Ada saluran listrik/gas bawah tanah, terkena tiang pancang
bisa meledak atau alat terkena arus listrik
e. Jila bekerja di perairan, alat/pekerja bisa hanyut/tenggelam
• Pengendalian Risiko:
a. Pastikan alat layak pakai (SIA), operator kompeten (SIO)
b. Siapkan akses untuk tiang pancang, manuver alat dan barikade

c. Pastikan posisi alat pancang rata & stabil, kapasitas memadai


d. Gunakan prosedur dan ijin kerja, setujui jika risiko terkendali
e. Tim kerja yang solid (td: supervisor, operator, signaler, rigger)
47
K3 PEKERJAAN PEMANCANGAN
Identifikasi Bahaya : Pengendalian Risiko:
• Crane ambles  Pastikan crane berdiri pd tanah yang kuat
• Kabel putus,
• Alat terguling  Pastikan kondisi kabel masih baik
• Pekerja terbentur  Posisi dan kapasitas hrs simbang
• Pekerja tenggelam  Wajib koordinasi & sesuai SOP
• Sheetpile lepas  Gunakan pelampung
 Pastikan ikatan & tali memenuhi syarat
Gunakan APK dan APD yang sesuai

48
KECELAKAAN
PADA PEKERJAAN
PEMANCANGAN
YANG PERNAH
TERJADI

> Periksa dulu kondisi alat, lokasi dll.


> Buat analisis keselamatan pekerjaan
> Gunakan
prosedur kerja selamat,
> Koordinasi operator, signaler, rigger
> Pembatasan zona selamat/barikade
> Penggunaan prosedur ijin kerja
49
> Supervisor monitor & mengarahkan
Kronologi kecelakaan :
• Pekerja menghidupkan
penggetar
• Pekerja tidak mengamankan
tombol hidrolik
• Karena tergetar, kait lepas dan
menjatuhi
Pencegahan:
• Hidupkan mesin getar setelah
tombol diamankan
• Pastikan kail pengaman
terkunci sebelum bekerja
• Hanya petugas kompeten yang
boleh melaksanakan
• Berikan pelatihan yang sesuai
cara menoperasikan alat
dengan benar dari kejauhan50
BAHAYA APA SAJA YANG ADA PADA PEKER-
JAAN PANCANG PADA 3 (TIGA) KONDISI INI

TETAPKANLAN UPAYA PENGENDALIAN


51
RISIKO TERHADAP SETIAP BAHAYA TSB
K3 PEKERJAAN STRUKTUR
JENIS KECELAKAAN FATAL KONSTRUKSI

 Pek. Perancah Jatuh dari ketinggian


 Pek. Bekisting Kejatuhan, tertimpa
 Pek. Besi Beton Kecelakaan di jalan akses
 Pek. Cor Beton Sakit jantung, stoke
 Pek. Shotcrete Terkena, terjepit mesin
 Pek. Di tempat Tinggi Tersengat arus listrik
 Pek. Struktur Baja Terbentur, terlindas dsb
 Pek. Struktur kayu Jatuh, tergelincir di lantai
 Pek. Perkerasan Jalan
Tersambar petir, banjir dsb
 Pek. Bendung
Kebakaran, peledakan dsb 52
K3 PEKERJAAN PERANCAH & TANGGA

RISIKO PERANCAH PENGENDALIAN RISIKO PERANCAH


> Perancah ambruk > Struktur didesain & dilaksanakan dg selamat
> Pekerja jatuh > Pasang tangga , railing, pakai body harness
> Pekerja tertimpa > Pasang toe board , safetynet, safety deck ,
> Terbentur benda jatuh > Pasang safety net dan safety deck
> Tersengat listrik > Instalasi standar, jauhkan dari kabel PLN
> Terperosok/terpeleset > Lengkapi jalan & jembatan akses dg railing
> Tertusuk ujung besi > Ujung-ujung besi tutup dg papan
> Terpotong, tergores > Gunakan sarung tangan
> Kaki tertimpa benda > Gunakan safety shoes
> Gunakan helmetPERANCAH
standar RUNTUH 2 ORANG
> Kepala terbentur 53
TEWAS, 7 OPNAME DI RS
OBYEK INSPEKSI PONDASI
►PONDASI PERANCAH PERANCAH
►KONSTRUKSI PERANCAH
►PERALATAN KERJA
►TANGGA KERJA / LADDER NO
►JALAN KERJA / PLATFORM
►PAGAR PENGAMAN
YES!
►PERALATAN KESELAMATAN
►SERTIFIKASI & KOMPETENSI

KONSTRUKSI PERANCAH YES

54
K3 PEKERJAAN BEKISTING (FORMWORK)

55
RISIKO BEKISTING PENGENDALIAN RISIKO BEKISTING
> Bekisting ambruk > Struktur didesain & dilaksanakan dg selamat
> Pekerja jatuh > Pasang tangga , railing, pakai body harness
> Pekerja tertimpa > Pasang toe board
> Terbentur benda jatuh > Pasang safety net dan safety deck jika perlu
> Tersengat listrik > Instalasi standar, jauhkan dari kabel PLN
> Terperosok/terpeleset > Lengkapi jalan & jembatan akses dg railing
> Tertusuk ujung besi > Ujung-ujung besi tutup dg papan
> Terpotong, tergores > Gunakan sarung tangan
> Kaki tertimpa benda > Gunakan safety shoes
> Kepala terbentur > Gunakan helmet standar 56
57
K3 PEKERJAAN PEMBESIAN

58
59
Identifikasi bahaya ; Pengendalian Risiko:
• Ujung besi mencuat  Ujung besi tutup papan/karung
• Kabel listrik berserakan  Pasang kabel di dinding/di atas
• Berjalan di atas tulanga  Pasang papan utk jalan akses
• Sengat listrik  Pas. Inst listrik sesuai standar
• Anyaman besi roboh  Beri topangan/stud/steger
60
61
K3 PEKERJAAN PENGECORAN BETON
• Koordinasi antar bagian
• Pergantian kerja & shift
• Kesesuaian kapasitas alat
• Perkuatan struktur sementara
• Pemasangan harus kuat
• Jumlah dan kombinasi alat
• Penerangan di malam hari
• Terpal pelindung jika hujan
• APK dan APD yang sesuai

Identifikasi bahaya: Pengendalian Risiko :


• Sifat semen > Iritasi kulit  Pakai glove,sepatu,helm,baju rapat
• Instalasi listrik > sengatan listrik  Pasang instalasi listri &APD standar
• Benda jatuh > terbentur/tertimpa  Gunakan helm standar konstruksi
• Ketinggian > Jatuh  Pasang railing, harness safety deck
• Ujung besi mencuat > tertusuk  Lindungi dg karet/papan/karung
• Hub. pendek listrik > terbakar  Pasang Istalasi listrik sesuai PUIL
• Pekerjaan las > terbakar  Beri jarak dan tirai pelindung dll 62
63
K3 PEKERJAAN SHOTCRETE

Identifikasi bahaya : Pengendalian :


• Semburan shortcrete  Masker pelindung wajah,
• Debu semen  Kaca mata pelindung debu,
• Tekanan udara kompresor  Sarung tangan & sepatu keselamatan
• Selang/pipa pecah  Baju kerja yang rapat 64
K3 PEKERJAAN DI TEMPAT KETINGGIAN

65
 Safety belt tak diikatkan di titik angker
 Safety belt harus diganti fullbody harness

A !
A Y !!
A H H
B TU
 A
Tidak dipasang railing JPlat-form kerja hanya
pelindung jatuh pakai balok tunggal
 Tidak menggunakan Harusnya plat-form
APD Full Body Harnes penuh 45-60 cm &
(penahan jatuh) railing pelindung 66
Penahan Jatuh

Full Body Harness


Penahan Jatuh
67
68
Penggunaan Safety Belt

69
OK OK

Sistem Pagar Pelindung Full body Harness & life line

OK
OK
Safety deck

70
Sistem Jaring Penyelamat (Safety-net systems)
LUBANG LANTAI TIDAK DIPROTEKSI
Guardrails

Guardrails

71
72
73
PAGAR PELINDUNG
(GUARD RAILING)

74
75
76
77
ALAT
KESELAMATAN

78
K3 PEKERJAAN PASANGAN BATA / BATU

79
K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA

80
K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA

!
Pada saat erection baja, perhatikan:
 Kapasitas Alat & Berat Beban sesuai
 Kestabilan barang yang diangkat
 Kestabilan alat angkat.

Identifikasi bahaya : Pengendalian Risiko:


• Komponen jatuh  Pastikan ikatan sling kuat
• Komponen baja lepas  Pastikan ikatan cukup kuat
• Sambungan lepas,  Pastikan sambungan kuat
• Sling putus  Pastikan sling msh laik pakai
• Tertimpa benda jatuh  Gunakan APD yang sesuai
• Jatuh dari ketinggian  Gunakan safetynet & harness
• Mesin las terbakar  Pastikan kelaikan instalasinya
• Baut patah lelah, dll  Pasang baut sesuai standar81
82
83
JENIS SAMBUNGAN STRUKTUR BAJA:
i. Sambungan kolom - balok : Tipe bracket, las ditempat, plat gusset
ii. Sambungan kolom - kolom: Tipe splice, pengelasan, plat stripe

Yang perlu diperhatikan pada penggunaan baut tegangan tinggi :


a. Terjadi gaya berlebih pada gaya eksternal & gaya geser (bearing force)
b. Batasan kekuatan pengunci mur baut (torque control)
c. Tahapan penguncian mur-baut (sequence)
84 !
K3 PEKERJAAN PERKERASAN JALAN

85
PENGATURAN
LALU LINTAS

86
RUNWAY & TAXIWAY CONSTRUCTION SAFETY

87
K3 PEKERJAAN PEMBONGKARAN
Pada setiap pekerjaan pembongkaran (khususnya penghancuran gedung
lama) di tengah pemukiman yang padat, maka unsur-unsur K3 yang harus
menjadi perhatian dan secara konsisten harus diterapkan, adalah:
Pola pembongkaran yang jelas, dengan memper-
!
hatikan faktor lingkungan dan tidak membahayakan

88
Upaya K3 pada pekerjaan blasting :
• Penentuan batas-batas area peledakan yang akurat;
• Tidak seorangpun berada di area peledakan, kecuali
dengan selter pelindung;
• Pengendalian akses yang efektif;
• Penggunaan tabir pelindung peledakan yang memadai;
• Komunikasi yang efektif, termasuk sirene, rambu-rambu
dan upaya peringatan lainnya;
• Pelatihan terhadap para petugas peladakan dan semua
pekerja sesuai tugas masing-masing.

89
K3 PEKERJAAN PELEDAKAN

90
Shelter Pelindung Bahaya Ledakan

91
Bahaya Ergonomi Pekerjaan Penanganan Material

OK

92
93
SOLUSI : GUNAKAN ALAT BANTU MEKANIS

94
Apa yang Harus Dipenuhi
• Pemahaman Peraturan Perundangan, Standar dan
Persyaratan K3, Keteknikan dan lingkungan
• Persyaratan Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi
– Memenuhi kualifikasi Knowledge, Skill & Attitude
– Terlatih, berpengalaman & bertanggung-jawab
• Pemahaman Bahaya setiap Jenis Pekerjaan,
Peralatan, Proses, Kegiatan, Kondisi dsb
• Kemampuan menilai dan mengendalikan Risiko dari
setiap jenis bahaya dan penyakit akibat kerja

95
96
TUBUH PENGETAHUAN K3 YANG HARUS DIKUASAI AHLI K3
PEKERJAAN
berdampak pada berdampak pada

KESELAMATAN KESEHATAN
ter
ha dap ha dap
MANUSIA t er

yang bekerja dalam suatu


KONTEKS
yang dipengaruhi oleh SOSIO-
SEBAB-AKIBAT ORGANISASI
EKONOMI-
yang bisa dipertimbangkan POLITIK
sebagai sebuah

yang mengandung
SISTEM SEBAB-AKIBAT

BAHAYA
yang harus
ditangani di bawah
PENGENDALIAN
untuk meminimalkan
dengan dengan
memahami model memahami model
RISIKO

YANG DIPENGARUHI OLEH PRAKTEK PROFESIONAL AHLI K3 97


T ERIMA
KASIH

98

Anda mungkin juga menyukai