PEKERJAAN
KONSTRUKSI
1
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti sesi pembelajaran ini peserta
diharapkan dapat:
1. Mengetahui dasar hukum K3 Pek. Konstruksi
2. Memahami pengertian bahaya, jenis-jenis
bahaya, kecelakaan dan risiko
3. Mengetahui jenis-jenis pekerjaan konstruksi
dan potensi bahayanya
4. Mengidentifikasi jenis bahaya dari setiap jenis
pekerjaan konstruksi
5. Mengetahui upaya pencegahan risiko
kecelakaan dari jenis bahaya yg teridentifikasi
2
DASAR HUKUM
a. UU Keselamatan Kerja No. 1/1970
b. Permenaker No. 01/PRT/MEN/1980, tentang K3 pada
pekerjaan Konstruksi
c. SKB MenPU & Menaker No.104/KPTS/ 1986 dan No.
KEP.174/ MEN/1986, tentang K3 pada Tempat Kegiatan
Konstruksi
d. Permen PU No, 05/PER/M/2014, tentang Pedoman
SMK3 Konstruksi Bidang PU,
e. Surat Edaran Men. PU & PR No 11/SE/M/2019 tentang
Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi.
f. Permenaker No 9 /2016, K3 dalam Pekerjaan pada
Ketinggian
g. Peraturan dan standar lain terkait K3 dan konstruksi, 3
baik secara langsung maupun tidak.
PERSEPSI & INTROSPEKSI
K3 tanggung-jawab siapa?
K3 harus mulai dari mana?
Betulkah kecelakaan itu nasib?
Bisakah Kecelakaan dicegah?
K3 Konstruksi harus dimulai dari kapan? Dari
tahap apa?
Apa maksud Utamakan K3?
Betulkah K3 itu urusan Safety Officer?
Apa saja urusan K3 nya Kapro?
Apa saja urusan K3 anda? 4
UU Keselamatan Kerja No. 1/1970,
Psl 4 ayat (1) :
Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan kerja dalam
perencanaan, pembuatan, pengangkutan,
peredaran, perdagangan, pemasangan,
pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan
penyimpanan bahan, barang, produk teknis
dan aparat produksi yang mengandung dan
dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
5
UU Keselamatan Kerja No. 1/1970,
Psl 4 ayat (2) :
Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip
teknis ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan
yang disusun secara teratur, jelas dan praktis
yang mencakup bidang konstruksi, bahan,
pengolahan dan pembuatan, perlengkapan alat-
alat perlindungan, pengujian dan pengesyahan,
pengepakan atau pembungkusan, pemberian
tanda-tanda pengenal atas bahan, barang,
produk teknis dan aparat produk guna menjamin
keselamatan barang-barang itu sendiri,
keselamatan tenaga kerja yang melakukannya
dan keselamatan umum.
6
7
SUMBER RUJUKAN MATERI POKOK PELATIHAN
PERMENAKER NO. 01/Men/1980 K3 PADA KONSTRUKSI BANGUNAN
1. KETENTUAN UMUM
2. TEMPAT KERJA DAN ALAT-ALAT KERJA
3. PERANCAH
4. TANGGA
5. ALAT-ALAT ANGKAT & ANGKUT
6. KABEL BAJA, TAMBANG, RANTAI DAN PERALATAN BANTU
7. MESIN-MESIN
8. PERALATAN KONSTRUKSI BANGUNAN
9. KONSTRUKSI DI BAWAH TANAH
10. PENGGALIAN
11. PEKERJAAN MEMANCANG
12. PEKERJAAN BETON
13. PEKERJAAN LAINNYA
14. PEMBONGKARAN
15. PENGGUNAAN PERLENGKAPAN PENYELAMAT DAN PERLINDUNGAN DIRI
16. KETENTUAN PERALIHAN
17. KETENTUAN LAIN-LAIN
18. KETENTUAN HUKUMAN
!
19. PENUTUP
LAPORAN ::
LAPORAN
NAMA&&ALAMAT
NAMA ALAMATPERUSAHAAN
PERUSAHAAN
NAMA&&PEMILIK
NAMA PEMILIKPERUSAHAAN
PERUSAHAAN
NAMA&&ALAMAT
NAMA ALAMATPELAKSANA
PELAKSANAKONSTRUKSI
KONSTRUKSI EVALUASI
PROGRAMK3
PROGRAM K3PELAKSANA
PELAKSANAKONSTRUKSI
KONSTRUKSI
EVALUASI
KEGIATANK3
KEGIATAN K3PELAKSANAN
PELAKSANANKONSTRUKSI
KONSTRUKSI
PESAWAT/INSTALASI/PERALATANYANG
PESAWAT/INSTALASI/PERALATAN YANG
DIGUNAKAN.
DIGUNAKAN.
FASILITASK3
FASILITAS K3
WAJIBLAPOR
WAJIB LAPORPEKERJAAN
PEKERJAAN
JAMINANSOSIAL
JAMINAN SOSIALTENAGA
TENAGAKERJA.
KERJA. KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
PESAWAT//INSTALASI
PESAWAT INSTALASIYG
YGTERPASANG
TERPASANG (Bila
(B ilaproyek
proyek >>66bulan
bulan))
PADA BAGIAN
PADA BAGIANTEMPAT
TEMPATKERJA
KERJA&&
SUBKONTRAKTORYG
SUBKONTRAKTOR YGMELAKSANAKAN.
MELAKSANAKAN.
9
PENGERTIAN
BAHAYA (Hazard),
SANGAT BERBAHAYA (Danger),
INSIDEN (Incident),
HAMPIR CELAKA(Near-miss),
KECELAKAAN (Accident),
JENIS-JENIS BAHAYA dan
RISIKO (Risk)
10
Konsep Hazard, Danger, Incident, Accident dan Risk
HAZARD DANGER Tali
putus
putus
Tali
rantas
INSIDENT
BAHAY SANGAT
A BAHAYA
NEAR-MISS ACCIDENT11
Definisi Singkat
• Keselamatan (Safety) adalah kondisi bebas dari risiko
dan kondisi yang membahayakan
12
CONTOH JENIS JENIS BAHAYA KONSTRUKSI
JENIS BAHAYA CONTOH BAHAYA DAMPAK
BAHAYA JATUH Bekerja di ketinggian, perancah tanpa Pekerja jatuh /
A
Hazards due to Falls tangga, tanpa railing pelindung jatuh, dll. tertimpa
BAHAYA PERANCANGAN Struktur bangunan, perancah dsb tidak di- Ambruk, peker
B hitung sesuai dg standar/persyaratan, dll. ja tertimpa
Design hazards
BAHAYA MATERIAL Material berbahaya/beracun dipakai, di- BBM bocor,
C
Hazards of material simpan & dibuang tdk sesuai persyaratan kebakaran
BAHAYA PERALATAN Kondisi alat tidak layak pakai, operator tak Alat terguling,
D kompeten, kapasitas alat tidak sesuai, menimpa/me-
Hazards of Equipment bagian mesin bergerak tidak dilindungi dll. nabrak pekerja
BAHAYA METODE KERJA
F Hazards of work Metode kerja tidak ada, tidak sesuai Struktur runtuh
persyaratan/standar, atau tidak dipatuhi longsor dsb.
methods
BAHAYA LISTRIK Jenis material, perancangan, pemasangan Pekerja t’sengat
G & pemakaian listrik tak sesuai persyaratan listrik, terbakar
Electrical hazards
RUANG TERBATAS Ruang/tangki/sumur/saluran/lubang Terhirup gas
H
Confined Space hazards bawah tanah, mengandung udara beracun beracun
BAHAYA LONGSOR Dinding tebing galian tanah kedalaman Longsor , me-
I >1.2 m tidak dipasang turap dan shoring nimbun pekerja
Landslide hazards
Dan jenis bahaya lain Bahaya fisika, kimia, biologi, ergonomi, Penyakit akibat
J nya psiko-sosial kerja (PAK)13
FAKTOR FAKTOR BAHAYA KESEHATAN KERJA
• Kebisingan > Tingkat paparan Tuli
• Pencahayaan > Dosis–respon:
Buta
• Tekanan Depresi
BAHAYA • Radiasi > Konsentrasi Kanker
FISIK • Suhu ekstrim Kelelahan fisik
> Intensitas
• Gataran Jaringan otot
• Partikulat > Lama paparan rusah
K Silikosis,
a > Tingkat paparan asbestosis
Iritasi kulit
>Flamable, ekplosif
• d > Dosis–respon: Keracunan
BAHAYA
G
>Beracun
a > Konsentrasi R Catat pancaindera
KIMIA >Iritan, Korosif, > Intensitas
• >Karsinogen,Alerge
r I Kanker, Alergi, dll
> Lama paparan
P n S
•• Virus x DB, HIV, MALARIA
> Intensitas I dsb
BAHAYA • > Lama paparan
CSerangga w K INFEKSI
BIOLOGI • Bakteri a > Imunitas BISA / RACUN
> Sensitivitas O ALERGI
• Jamur, dll k dll
t
• Salah posisi u Sakit punggung
BAHAYA
• Gerakan janggal > Lama paparan Terkilir
ERGONOMI
• Gerak monoton Carpal syndrome
• Letak tidak sesuai Cacat permanen
TINGKAT RISIKO
PROBABILITY
SERING AGAK SERING JARANG
SEVERITY
3 2 1
• PARAH 9 6 3
3 TERTINGGI TINGGI SEDANG
• SEDANG 6 4 2
2 TINGGI SEDANG RENDAH
• RINGAN 3 2 1
1 SEDANG RENDAH TERENDAH
16
PALING
EFEKTIF
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
MENGUBAH KONDISI :
> MEMERLUKAN PERUBAHAN
SUBSTITUSI spy risiko turun
ELIMINASI KONDISI FISIK PADA TEMPAT
> REKAYASA ubah sistem pek
KERJA
> ISOLASI orang dr sbr bahaya
MENGUBAH ORANG :
PENGENDALIAN
melakukan tindakan
SUBSTITUSI, ADMINISTRATIF
REKAYASA, untuk mengurangi
ISOLASI tingkat cedera
PENGENDALIAN ADMINIS-
MENSYARA
TRATIF & PRAKTIK KERJA TKAN
PEKERJA
MEMAKAI
ALAT PELINDUNG DIRI APD
(APD)
KURANG
EFEKTIF 17
SEKILAS BERITA BERITA
KECELAKAAN
KONSTRUKSI
18
HANGGAR DI BANDARA HASANUDDIN MAKASSAR
AMBRUK, 5 ORANG TEWAS
09 MARET 2015, PK 17:21 WIB
19
http://news.liputan6.com/read/2187942/hanggar-di-bandara-hasanuddin-makassar-ambruk-5-orang-tewas
20
21
22
23
24
Baru Operasi, Plafon Terminal 3 Bandara Soetta Ambruk,
Penumpang Berhamburan, Kamis, 15 Desember 2016 — 12:39 WIB
http://poskotanews.com/2016/12/15/plafon-terminal-3-bandara-soetta-ambruk-
25
penumpang-berhamburan/
JENIS JENIS PEKERJAAN
KONSTRUKSI BERBAHAYA,
IDENTIFIKASI BAHAYA, &
PENGENDALIAN RISIKONYA
26
JENIS JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI
BERBAHAYA
1. KONSTRUKSI/RUANG DI BAWAH TANAH
2. PENGGALIAN TANAH
3. PEKERJAAN PEMANCANGAN
4. PEKERJAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG &
BANGUNAN SIPIL
5. PEKERJAAN LAINNYA:
a. Pekerjaan di ketinggian
b. Pekerjaan finishing/arsitektur
6. PEMBONGKARAN, dll.
7. PENGGUNAAN ALAT BERAT KOSTRUKSI
27
Kep. Bersama Menaker & Men PU
1. Persyaratan Umum
2. Tempat Kerja & Peralatan
3. Perancah
4. Tangga
5. Peralatan untuk Mengangkat
6. Tali, Rantai, dan Perlengkapan Lainnya
7. Ketentuan Umum Permesinan
8. Peralatan
9. Pekerjaan Bawah Tanah
10. Penggalian
11. Pemancangan Tiang Pancang
12. Pekerjaan Beton
13. Operasi Lainnya dalam Pembangunan Gedung
14. Pembongkaran
K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI BAWAH TANAH
• Meliputi a.l.: sumur, tangki, saluran, terowong, sungai bawah
tanah, ruang terbatas
• Jenis Bahaya a.l.:
a. Dinding runtuh/longsor, pekerja tertimbun
b. Terperangkap dan terhirup gas beracun (CO, H2S)
c. Ada gas bertekanan tinggi yang mudah terbakar
d. Kurangnya kadar oksigen u/pernafasan (defisiensi)
• Pengendalian Risiko:
a. Periksa kandungan udara apa ada gas beracun (CO, H2S)
b. Siapkan akses untuk naik turun & rencana darurat
c. Pastikan blower fan dan sirkulasi udara segar berfungsi
d. Gunakan prosedur ijin kerja, setujui setelah risiko terkendali
e. Bagi tugas tim kerja (yg kerja di bawah & yg monitor di atas)
f. Gunakan APK, APD dan alat darurat yang sesuai
29
BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH
BAHAYA BAHAYA YANG HARUS DIPERHATIKAN :
!
1. Terperangkap dan terhirup gas beracun
2. Ada gas bertekanan tinggi yang mudah terbakar
3. Kurangnya kadar oksigen untuk pernafasan (defisiensi)
30
SELALU UJI DULU SETIAP LAPIS UDARA DALAM RUANGAN
TERBATAS UNTUK MEMASTIKAN SELURUH RUANGAN AMAN,
BEBAS DARI BAHAYA/RISIKO
Udara yang
UDARA YANG Aman
BAIK DIDEKAT
KITA BUKAN
BUKAN Udara
BERARTI Berbahaya
UDARA YANG
BAIK UNTUK
SELURUH
Udara
RUANGAN
Mematikan
31
HAL HAL YANG HARUS DIPERHATI-
KAN PADA PEKERJAAN SUMURAN
VENTILASI UDARA
KEBUTUHAN O2
ALAT KOMUNIKASI
IDENTIFIKASI GAS BERACUN
PEMADAM KEBAKARAN
ANTISIPASI KEADAAN DARURAT
32
Persyaratan Umum Pekerjaan Ruang Terbatas
(Confined Space) Kep. Dirjen PPK 113 Tahun 2006
a. Lakukan pemeriksaan setiap pergantian shift kerja,
b. Lakukan pemeriksaan seminggu sekali - mesin-mesin –
peralatan - penyangga - jalan keluar dll
c. Daerah kerja berbahaya harus diberi pagar pengaman
d. Gunakan sistem komunikasi (Handy Talky, HP dsb )
e. Gunakan APD (pakaian water proof, sepatu boot)
f. Semua yang masuk tangki/terowongan harus dicatat dan
diidentifikasi
g. Buat ventilasi udara, jika perlu bawa tabung oksigen
33
K3 KETIKA BEKERJA DI RUANG BAWAH TANAH
Ventilasi Udara
Perhatikan ventilasi udara
bagi pekerja yang bekerja
diruang bawah tanah
Alat Komunikasi
Perhatikan alat komu-
nikasi pekerja di dalam
ruang bawah tanah
MEMADAMKAN API DG
APAR DI RUANG TERTU- Perhatikan Fasi-
34
TUP / DIBAWAH TANAH litas K3 & APD
K3 PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH
• Meliputi a.l.: galian saluran, galian fondasi, galian sumur, galian
terowong, dsb.
• Jenis Bahaya a.l.:
a. Dinding galian longsor, pekerja tertimbun tanah longsoran
b. Pekerja menghirup gas beracun (CO, H2S)
c. Ada gas bertekanan tinggi yang mudah terbakar
d. Ada saluran listrik/gas, bisa meledak/tersengat listrik
e. Kurangnya kadar oksigen untuk pernafasan (defisiensi)
• Pengendalian Risiko:
a. Periksa kandungan udara ada gas beracun (CO, H2S), atau
b. Siapkan akses untuk naik turun & rencana darurat
c. Pastikan blower fan/sistem sirkulasi udara segar berfungsi
d. Gunakan prosedur ijin kerja, setujui setelah risiko terkendali
e. Bagi tugas tim kerja (yg kerja di bawah & yg monitor di atas)
f. Gunakan APK, APD dan alat darurat yang sesuai 35
K3 PEKERJAAN TANAH
Jenis tanah
• lempung basah,
Jenis Pekerjaan :
• lempung kering
• galian, • cadas
• timbunan, • pasir basah ,
• pemadatan, • pasir kering
• krikil
• bawah tanah
• lumpur
36
PEKERJAAN GALIAN TANAH YANG BERBAHAYA
Tebing Galian longsor, pekerja terkubur.
Turap runtuh karena kurang penopang
Jenis Tanah
Bagus
Jenis Tanah
Sedang
40
Bahaya dan Risiko pada Pekerjaan
Galian & Saluran
Hujan
Beban Alat Getaran
Berat alat berat
Shoring Tidak
memadai
Retak-retak
41
Bahaya Rekahan, Terperosok
– Kesadaran & Komunikasi
–Pemberian barikade dan rambu
42
TABEL REKOMENDASI PERKUATAN DINDING/TEBING GALIAN
(Tabel ini tidak berlaku untuk kondisi tanah yang kompleks)
46
K3 PEKERJAAN MEMANCANG
• Meliputi a.l.: Pemancangan tiang pondasi, sheet-pile, termasuk bor
• Jenis Bahaya a.l.:
a. Alat terguling, atau menyentuh kabel atas PLN,
b. Sling putus, tiang pancang jatuh menimpa pekerja
c. Kebisingan dan asap yang mencemari lingkungan
d. Ada saluran listrik/gas bawah tanah, terkena tiang pancang
bisa meledak atau alat terkena arus listrik
e. Jila bekerja di perairan, alat/pekerja bisa hanyut/tenggelam
• Pengendalian Risiko:
a. Pastikan alat layak pakai (SIA), operator kompeten (SIO)
b. Siapkan akses untuk tiang pancang, manuver alat dan barikade
48
KECELAKAAN
PADA PEKERJAAN
PEMANCANGAN
YANG PERNAH
TERJADI
54
K3 PEKERJAAN BEKISTING (FORMWORK)
55
RISIKO BEKISTING PENGENDALIAN RISIKO BEKISTING
> Bekisting ambruk > Struktur didesain & dilaksanakan dg selamat
> Pekerja jatuh > Pasang tangga , railing, pakai body harness
> Pekerja tertimpa > Pasang toe board
> Terbentur benda jatuh > Pasang safety net dan safety deck jika perlu
> Tersengat listrik > Instalasi standar, jauhkan dari kabel PLN
> Terperosok/terpeleset > Lengkapi jalan & jembatan akses dg railing
> Tertusuk ujung besi > Ujung-ujung besi tutup dg papan
> Terpotong, tergores > Gunakan sarung tangan
> Kaki tertimpa benda > Gunakan safety shoes
> Kepala terbentur > Gunakan helmet standar 56
57
K3 PEKERJAAN PEMBESIAN
58
59
Identifikasi bahaya ; Pengendalian Risiko:
• Ujung besi mencuat Ujung besi tutup papan/karung
• Kabel listrik berserakan Pasang kabel di dinding/di atas
• Berjalan di atas tulanga Pasang papan utk jalan akses
• Sengat listrik Pas. Inst listrik sesuai standar
• Anyaman besi roboh Beri topangan/stud/steger
60
61
K3 PEKERJAAN PENGECORAN BETON
• Koordinasi antar bagian
• Pergantian kerja & shift
• Kesesuaian kapasitas alat
• Perkuatan struktur sementara
• Pemasangan harus kuat
• Jumlah dan kombinasi alat
• Penerangan di malam hari
• Terpal pelindung jika hujan
• APK dan APD yang sesuai
65
Safety belt tak diikatkan di titik angker
Safety belt harus diganti fullbody harness
A !
A Y !!
A H H
B TU
A
Tidak dipasang railing JPlat-form kerja hanya
pelindung jatuh pakai balok tunggal
Tidak menggunakan Harusnya plat-form
APD Full Body Harnes penuh 45-60 cm &
(penahan jatuh) railing pelindung 66
Penahan Jatuh
69
OK OK
OK
OK
Safety deck
70
Sistem Jaring Penyelamat (Safety-net systems)
LUBANG LANTAI TIDAK DIPROTEKSI
Guardrails
Guardrails
71
72
73
PAGAR PELINDUNG
(GUARD RAILING)
74
75
76
77
ALAT
KESELAMATAN
78
K3 PEKERJAAN PASANGAN BATA / BATU
79
K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA
80
K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA
!
Pada saat erection baja, perhatikan:
Kapasitas Alat & Berat Beban sesuai
Kestabilan barang yang diangkat
Kestabilan alat angkat.
85
PENGATURAN
LALU LINTAS
86
RUNWAY & TAXIWAY CONSTRUCTION SAFETY
87
K3 PEKERJAAN PEMBONGKARAN
Pada setiap pekerjaan pembongkaran (khususnya penghancuran gedung
lama) di tengah pemukiman yang padat, maka unsur-unsur K3 yang harus
menjadi perhatian dan secara konsisten harus diterapkan, adalah:
Pola pembongkaran yang jelas, dengan memper-
!
hatikan faktor lingkungan dan tidak membahayakan
88
Upaya K3 pada pekerjaan blasting :
• Penentuan batas-batas area peledakan yang akurat;
• Tidak seorangpun berada di area peledakan, kecuali
dengan selter pelindung;
• Pengendalian akses yang efektif;
• Penggunaan tabir pelindung peledakan yang memadai;
• Komunikasi yang efektif, termasuk sirene, rambu-rambu
dan upaya peringatan lainnya;
• Pelatihan terhadap para petugas peladakan dan semua
pekerja sesuai tugas masing-masing.
89
K3 PEKERJAAN PELEDAKAN
90
Shelter Pelindung Bahaya Ledakan
91
Bahaya Ergonomi Pekerjaan Penanganan Material
OK
92
93
SOLUSI : GUNAKAN ALAT BANTU MEKANIS
94
Apa yang Harus Dipenuhi
• Pemahaman Peraturan Perundangan, Standar dan
Persyaratan K3, Keteknikan dan lingkungan
• Persyaratan Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi
– Memenuhi kualifikasi Knowledge, Skill & Attitude
– Terlatih, berpengalaman & bertanggung-jawab
• Pemahaman Bahaya setiap Jenis Pekerjaan,
Peralatan, Proses, Kegiatan, Kondisi dsb
• Kemampuan menilai dan mengendalikan Risiko dari
setiap jenis bahaya dan penyakit akibat kerja
95
96
TUBUH PENGETAHUAN K3 YANG HARUS DIKUASAI AHLI K3
PEKERJAAN
berdampak pada berdampak pada
KESELAMATAN KESEHATAN
ter
ha dap ha dap
MANUSIA t er
yang mengandung
SISTEM SEBAB-AKIBAT
BAHAYA
yang harus
ditangani di bawah
PENGENDALIAN
untuk meminimalkan
dengan dengan
memahami model memahami model
RISIKO
98