Anda di halaman 1dari 15

KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROP SULAWESI

TENGGARA
Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Laboratorium dan
Perpustakaan Terpadu MTsN 3 Muna

Tahun Anggaran 2023

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

PENYEDIA JASA :

CV. INDOTAMA KONSTRUKSI


RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Laboratorium dan
Perpustakaan Terpadu MTsN 3 Muna

KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROP SULAWESI TENGGARA

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal.

A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi.

B. Perencanaan keselamatan konstruksi


B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)

B.3. Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1. Sumber Daya

C.2. Kompetensi

C.3. Kepedulian

C.4. Komunikasi

C.5. Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi

D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1. Pemantauan dan evaluasi

E.2. Tinjauan manajemen

E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi


RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Laboratorium dan Perpustakaan
Terpadu MTsN 3 Muna

KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROP SULAWESI TENGGARA

A.1. KEPEDULIAN PIMPINAN TERHADAP ISU EKTERNAL DAN INTERNAL


Daftar Identifikasi Isu Internal dan Eksternal
Identifikasi isu internal yang akan dihadapi saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
pengaruhnya terhadap penerapan Keselamatan Konstruksi di antaranya :

1. Tata kelola, struktur organisasi, peran dan akuntabilitas


2 Kebijakan, tujuan, dan strategi untuk mencapainya
3 Kemampuan dan pemahaman dalam hal sumber daya, pengetahuan, dan kompetensi
(seperti modal, waktu, sumber daya manusia, proses, sistem, dan teknologi);
4 Hubungan dengan, serta persepsi dan nilai-nilai dari, pekerja
5 Pengaturan waktu kerja
6 Kondisi kerja
7 Perubahan dan lain-lain yang terkait dengan hal-hal di atas
Identifikasi isu Ekternal yang akan dihadapi saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
pengaruhnya terhadap penerapan Keselamatan Konstruksi di antaranya :

1 Lokasi pekerjaan, sosial, budaya, teknologi, dan alam


Subkontraktor, pemasok, mitra dan penyedia, teknologi baru, dan munculnya pekerjaan
2
baru
Pengetahuan baru tentang produk dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan
3
keselamatan
4 Hubungan dengan kepentingan pengguna jasa terkait dengan pekerjaan konstruksi
5 Perubahan dan lain-lain yang terkait dengan hal-hal di atas
Untuk mengantisipasi kedua isu tersebut diatas dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO-19001, SMK3 OHSAS 18001, SMK3 PP No. 50
tahun 2012 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 secara terintegrasi serta
melakukan perbaikan yang berkesinambungan
2. Menjamin lingkungan kerja yang sehat, selamat dan ramah lingkungan, untuk
meningkatkan kepuasan dan produktivitas kerja melalui :
2.1. Pengutamaan Keselamatan Kerja.
2.2. Pencegahan Timbulnya Kecelakaan Kerja.
2.3. Pemeliharaan Kesehatan Pekerja dengan mencegah penyakit akibat kerja.
2.4. Pencegahan timbulnya pencemaran lingkungan.

3. Mematuhi persyaratan Undang-undang dan persyaratan lain yang berlaku melalui


pemutakhiran data.
4. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan Sumber Daya Guna menghasilkan
produk yang bermutu aman dan berwawasan lingkungan.

Ditetapkan di: Baubau


Tanggal : 15 MARET 2023
CV. INDOTAMA KONSTRUKSI

JUMADDIN DJIRA
Direktur
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Laboratorium dan
Perpustakaan Terpadu MTsN 3 Muna
KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROP SULAWESI TENGGARA

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : JUMADDIN DJIRA

Jabatan : Direktur

Bertindak Untuk : CV. INDOTAMA KONSTRUKSI


dan Atas Nama

Dalam rangka pengadaan : Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Laboratorium dan Perpustakaan
Terpadu MTsN 3 Muna pada Kelompok Kerja Pemilihan Penyedia Barang / Jasa : Pokja Pemilihan
Pekerjaan Konstruksi UKPBJ Kementerian Agama Republik Indonesia ; berkomitmen melaksanakan
konstruksi berkeselamatan demi terciptanya ZERO ACCIDENT, dengan memastikan bahwa seluruh
pelaksanaan konstruksi :

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP);
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.

Baubau 15 MARET 2023


CV. INDOTAMA KONSTRUKSI

JUMADDIN DJIRA
Direktur
B.1. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RESIKO K3

NAMA PERUSAHAAN : CV. INDOTAMA KONSTRUKSI


KEGIATAN : Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Laboratorium dan Perpustakaan Terpadu MTsN 3 Muna
LOKASI : Kab. Muna
TANGGAL DIBUAT : 15 MARET 2023

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO


PERSYARATAN
Nilai Tingkat PENGENDALIAN Nilai Tingkat
NO Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya (Tipe PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL Kemungki Keparaha Kemungki Keparaha KETERANGAN
Uraian Pekerjaan Risiko (F Risisko LANJUTAN Risiko (F Risisko
(Skenario Bahaya) Kecelakaan) PEERATURAN nan (F) n (A) nan (F) n (A)
x A) (TR) x A) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Terluka/Terkilir/Patah Memenuhi standar 1. Pengadaan sarung tangan, helm, Memakai APD dan
* TERJATUH DARI undang undang dan sepatu SAFETY dan APD (APK APK Safety
Tulang, cacat permanen 3 2 6 Sedang 2 1 2 Kecil
KETINGGIAN peraturan tentang lainnya yang diperlukan, Pekerjaan, Berhati-
atau meninggal dunia
SMKK (sesuai penggunaan APK berupa tali hati Dan Mematuhi
Terluka (Luka Bakar)/Kulit Administratif
1. PEKERJAAN ATAP penjelasan pada RKK keselamatan dan Jaring pengaman , segala aturan dalam
* KESETRUM LISTRIK Melepuh, cacat permanen 3 2 6 Sedang 2 1 2 Kecil dan Evaluasi
Perencanaan penggunaan rambu - rambu tanda bekerja
atau meninggal dunia
pelaksanaan konstruksi, bahaya dan ceklis peralatan
* TERTIMPA BAHAN Terluka, cacat permanen standar dan peraturan keselamatan kerja ; Perancah /
3 2 6 Sedang 2 1 2 Kecil
MATERIAL atau meninggal dunia perundangan scaffolding dicek dulu kekua-tannya
sebelum digunakan

2 Pencegahan Covid-19 Gangguan kesehatan akibat Terkonfirmasi Positif Tertular Memenuhi standar 1. Memakai sepatu boots, helm 3 3 9 Sedang Memakai APD 1 2 2 Kecil Administratif
tertular atau terpapar dan Terpapar Virus Covid-19 Undang - Undang keselamatan, sarung tangan (APD) Safety Pekerjaan, dan Evaluasi
Covid19 (Batuk, Panas, (Batuk, panas, sesak nafas, SMK3 Konstruksi Berhati-hati Dan
Sesak filek dll) Mematuhi segala
2. Memasang alat pengukur suhu tubuh
Nafas, Pilek, dan lain-lain) aturan dalam
di lokasi kerja
bekerja

3. Setiap pekerja yang akan memasuki


area pekerjaan dicek suhu tubuhnya.

4. Koordinasi dengan SATGAS COVID


19
B.2. RENCANA TINDAKAN (SASARAN KHUSUS DAN PROGRAM KHUSUS)

NAMA PERUSAHAAN : CV. INDOTAMA KONSTRUKSI


KEEGIATAN : Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Laboratorium dan Perpustakaan Terpadu MTsN 3 Muna
LOKASI : Kab. Muna
TANGGAL DIBUAT : 15 MARET 2023

SASARAN PROGRAM

NO PENGENDALIAN RISIKO
Bentuk Indikator
Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Pelaksanaan Penanggung Jawab
Monitoring Pencapaian

Pengadaan sarung tangan, helm, sepatu Alat-alat Safety, SOP Mengacu pada
1 1. Memastikan Kesiapan Alat Terpenuhi
SAFETY dan APD (APK lainnya yang APK dan APD PEKERJAAN Check List Dan
Bantu Kerja Dan Safety, Pekerja Terampil Jadwal Pelaksanaan Zero Accident AHLI K3 KONSTRUKSI
diperlukan, penggunaan APK berupa tali Terpakai ATAP Evaluasi Kerja
Penggunaan APD Pekerjaan dan Checklist
keselamatan dan Jaring pengaman ,
penggunaan rambu - rambu tanda bahaya
dan ceklis peralatan keselamatan kerja ;
Perancah / scaffolding dicek dulu kekua-
tannya sebelum digunakan

2 1. Memakai sepatu boots, helm keselamatan, Memastikan Seluruh Pencegahan Covid- Mengacu pada Check List Dan Terpenuhi
APD Terpakai Alat-alat Safety, SOP Jadwal Pelaksanaan AHLI K3 KONSTRUKSI
sarung tangan (APD) tenaga kerja bebas dari 19 Evaluasi Kerja Zero Accident
penularan Virus Covid-19 Safety, Pekerja Terampil Pekerjaan dan Checklist
2. Memasang alat pengukur suhu tubuh di
lokasi kerja Nakes Siaga Covid
Gugus Tugas Covid-19
3. Setiap pekerja yang akan memasuki area
pekerjaan dicek suhu tubuhnya.
B.3. Standar dan peraturan perundangan

NAMA PERUSAHAAN : CV. INDOTAMA KONSTRUKSI


Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Laboratorium dan Perpustakaan Terpadu
KEEGIATAN :
MTsN 3 Muna
LOKASI : Kab. Muna
TANGGAL DIBUAT : 15 MARET 2023

PERATURAN PERUNDANGAN DAN PASAL SESUAI DENGAN


NO PENGENDALIAN RISIKO
PERSYARATAN LAINNYA PENGENDALIAN RESIKO

1 2 3 4

Pengadaan sarung tangan, helm, UU Nomor 1 Tahun 1970 Pasal 1 Ayat (6)
1 1
sepatu SAFETY dan APD (APK lainnya Tentang Keselamatan Kerja
yang diperlukan, penggunaan APK Pasal 86
berupa tali keselamatan dan Jaring UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
pengaman , penggunaan rambu - Ketenagakerjaan
rambu tanda bahaya dan ceklis
peralatan keselamatan kerja ; Perancah UU Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Pasal 59
/ scaffolding dicek dulu kekua-tannya Konstruksi
sebelum digunakan

Penggunaan APK dan APD UU Nomor 1 Tahun 1970 Pasal 1 Ayat (6)
2 1
Tentang Keselamatan Kerja
UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Pasal 86
Ketenagakerjaan
2 Monitoring dan Evaluasi UU Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Pasal 59
Konstruksi

3 Eliminasi, Subtitusi, Rekayasa Teknik, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Ketentuan Umum
APD, Administratif / Checklist dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021
Himbauan tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi

3 1 Memakai sepatu boots, helm UU Nomor 1 Tahun 1970 Pasal 1 Ayat (6)
keselamatan, sarung tangan (APD) Tentang Keselamatan Kerja
UU Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Pasal 86
2 Memasang alat pengukur suhu tubuh Konstruksi
di lokasi kerja UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Pasal 86
3 Setiap pekerja yang akan memasuki Ketenagakerjaan
area pekerjaan dicek suhu tubuhnya. Permen PUPR No 10/PRT/M/2021 tentang Ketentuan Umum
Pedoman SMKK
UU Kesehatan Tentang Karantina dan Penyakit / sesuai ketetapan dari Pemerintah
Wabah Menular
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Laboratorium dan
Perpustakaan Terpadu MTsN 3 Muna
KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROP SULAWESI TENGGARA

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


Dukungan Keselamatan Konstruksi dapat terwujud apabila Pihak manajemen memiliki kebijakan yang
mendukung pelaksanaan K3.

Sehubungan dengan hal itu Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting
dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat dengan menerapkan
perbaikan yang berkelanjutan melalui Sistem Manajemam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

CV. INDOTAMA KONSTRUKSI konsisten untuk melaksanakan pengelolaan aspek Keselamatan dan Kesehatan
Kerja secara efektif dan efesien dengan cara :

1. Menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan mengenai tanggung
jawabnya dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan.

2. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta
mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan.
3.
Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

4. Melakukan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko K3.
5. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
6. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh personil secara berkala.

Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan menjadi acuan dalam pelaksanaan
seluruh kegiatan operasi perusahaan

C.1. Sumber Daya

Menyediakan fasilitas yang memadai dan sumber daya sehingga kebijakan kesehatan dan keselamatan dapat
diimplementasikan dengan baik -termasuk anggaran, personil, pelatihan, kesempatan meningkatkan kualitas
dan wadah untuk berpartisipasi dalam perencanaan, evaluasi pelaksanaan, dan tindakan menuju perbaikan.

Pelatihan K3 harus dimulai dengan orientasi karyawan, ketika seorang karyawan baru atau ditransfer ke
pekerjaan baru. Sesi orientasi yang berkaitan dengan K3 biasanya harus mencakup :
1. Prosedur darurat;
2. Lokasi pertolongan pertama;
3. Tanggung Jawab K3 ;
4. Pelaporan cedera, kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman;
5. Penggunaan peralatan pelindung diri (APD);
6. Hak untuk menolak pekerjaan yang berbahaya;
7. Bahaya, termasuk di luar area kerja mereka sendiri;
8. Alasan untuk setiap aturan K3.
Pekerja tidak harus dilihat sebagai pengamat dalam K3. Mereka bertanggung jawab untuk melindungi
keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu mengambil bagian dalam
memastikan berfungsinya kebijakan K3. Untuk melakukan ini, mereka perlu menyadari dan memahami
berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar dan praktek-praktek yang relevan dengan pekerjaan
mereka.

C.2. Kompetensi

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No 13 tahun 2005 tentang Ketenagakerjaan, setiap perusahaan
wajib melaksanakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi keselamatan tenaga kerja dan
sarana produksi. Untuk itu diperlukan tenaga-tenaga K3 yang profesional dan kompeten dalam
mengembangkan, mengkoordinir, memfasilitasi dan melaksanakan program-program K3 dalam perusahaan.

Sehubungan dengan kebutuhan tersebut, diperlukan pembinaan dan pengembangan kompetensi SDM K3 untuk
berbagai bidang keahlian dan bidang kegiatan.

Salah satu bidang kompetensi yang diperlukan dalam dunia usaha adalah Ahli K3 untuk tingkat utama, madya
dan muda yang dituangkan dalam SKKNI bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pada Paket pekerjaan ini Kami menyiapkan Ahli K3 dengan Sertifikat SKA Ahli Muda K3 dan petugas K3
dengan Sertifikat Pelatihan K3.
C.3. Kepedulian

Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kegiatan operasional dan bisnis perusahaan yang pelaksanaannya merupakan tanggung jawab semua jajaran di
perusahaan.

Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak dalam bidang JASA KONSTRUKSI yang
mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui
Sistem, Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS 18001) sehingga dapat tercipta tempat kerja yang
aman serta nyaman bagi siapapun yang berada di tempat kerja.

Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka kami berkomitmen :


1. Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) berpedoman pada Permen PU. Nomor: 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU.
2. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program Manajemen K3
(Kesehatan & Keselamatan Kerja) secara berkala agar selaras, baik dengan perkembangan kondisi
perusahaan, peraturan atau standar yang berlaku.
3. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta
mengintegrasikannya ke dalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan kami.
4.
Melaksanakan identifikasi bahaya seuai dengan sifat dan skala resiko K3 dalam semua aktivitas operasi.

5. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran - sasaran K3.
6. Menyediakan sumberdaya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistem manajemen K3.
7. Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMK3.
8. Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan disemua area lokasi kerja.
9. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini kepada semua personil secara
berkala.
10. Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya, termasuk
mengendalikan potensi bahaya terhadap pekerja.
11. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
12. Meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar tetap relevan.
13. Memberikan perlindungan bagi semua personil di tempat kerja sehingga dapat dicegah terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
14. Memberikan pelatihan dan kompetensi yang sesuai dan memadai agar tenaga kerja dapat bekerja secara
aman dan selamat.
15. Memperhatikan aspek K3 dalam semua kegiatan operasinya.

C.4. Komunikasi

Faktor Komunikasi memiliki unsur yang penting dalam mengkoordinasikan pelaksanaan K3 di Lapangan.

Karena hal itu, maka Kami akan membuat Prosedur Operasi Standard sebagai acuan dalam pelaksanaan di
lapangan.

Tabel Jadwal Program Komunikasi

NO JENIS KOMUNIKASI PIC Waktu Pelaksanaan

1 Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Induction) Petugas K3 Sebelum Memulai Pekerjaan

2 Pertemuan pagi hari (safety morning) Petugas K3 Sebelum Memulai Pekerjaan

3 Pertemuan Kelompok Kerja (toolbox meeting) Petugas K3 Sebelum Memulai Pekerjaan

Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety Setelah Melaksanakan Tiap


4 Petugas K3
meeting) Item Pekerjaan

C.5. Informasi Terdokumentasi


ISO 9001: 2015 mendefinisikan informasi terdokumentasi sebagai data yang diperlukan untuk dikendalikan
dan dikelola oleh organisasi,

Dalam ISO 9001:2015 dijelaskan bahwa persyaratan mengenai Informasi Terdokumentasi adalah sbb :

1. Membuat dan memperbarui informasi didokumentasikan,


2. Dikontrol dan tersedia khususnya dan sesuai dengan yang diperlukan oleh organisasi,
3. Perlindungan yang memadai,
4. Ketentuan Distribusi yang berlaku misalnya akses, pengambilan, penggunaan, penyimpanan
5. pengendalian perubahan, retensi dan disposisi.

Ada beberapa informasi terdokumentasi yang dipersyaratkan oleh ISO 9001:2015


1. Bukti untuk menunjukkan kesesuaian produk / Jasa.
2. Hasil kajian persyaratan yang berkaitan dengan produk dan jasa.
3. Konfirmasi bahwa persyaratan desain dan pengembangan telah dipenuhi.
4. Output dari proses desain dan pengembangan.
5. Perubahan desain dan pengembangan.
6. Hasil evaluasi, pemantauan kinerja, dan re-evaluasi penyedia eksternal.
7. Definisi karakteristik produk dan jasa, termasuk kegiatan yang akan dilakukan dan hasil yang akan
dicapai.
8. Informasi yang diperlukan untuk mempertahankan traceability.
9. Hasil perubahan ketentuan produksi dan pelayanan.
10. Tindakan yang diambil pada output yang tidak sesuai baik itu pada proses, produk, dan jasa,
termasuk konsesi yang diperoleh.
11. Hasil kegiatan pemantauan dan pengukuran.
12. Bukti pelaksanaan program audit dan hasil audit.
13. Bukti hasil tinjauan manajemen.
14. Bukti ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil, dan hasil dari setiap tindakan korektif.

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi

Penyedia jasa wajib membuat identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3,
dan Penanggung jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak / Pre Construction Meeting (PCM) sesuai lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Kegiatan Konstruksi pada pelaksanaan Paket Pekerjaan ini merupakan suatu kegiatan yang sangat kompleks
dengan perpaduan antara kondisi lingkungan dan tuntutan Spesifikasi Teknis yang di dalamnya terdapat
interaksi antara peralatan, bahan dan sumber daya manusia.
Interaksi tersebut sangat berpotensi menjadi penyebab terjadinya insiden dan kecelakaan kerja, penyakit
akibat kondisi tempat kerja serta dapat menyebabkan terjadinya dampak lingkungan yang disebabkan oleh
pembuangan limbah dari proses produksi sehingga terjadi ketidak sesuaian antara mutu produk dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan secara berkesinambungan sebagai antisipasi untuk
meminimalisasi terjadinya resiko kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat lingkungan yang tidak
sehat demi pemenuhan dan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah dokumen rencana penyelenggaraan K3 Konstruksi
di proyek yang disusun oleh Penyedia Jasa dan diajukan kepada Pengguna Jasa untuk mendapat
persetujuan yang selanjunya dijadikan sebagai kerangka acuan antara Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa
serta pihak-pihak yang terkait dalam rangka penyelenggaraan dan penerapan K3 Konstruksi pada Paket
Pekerjaan ini.
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 09/PER/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
Tabel Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)
Nama Pekerja : 1,2,3,4, ….....
Nama Paket Pekerjaan : Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Laboratorium dan
Perpustakaan Terpadu MTsN 3 Muna

Tanggal Pekerjaan : Sesuai Time Schedule ( 210 Hari Kerja )

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan:

NO JENIS ALAT PELINDUNG DIRI (APD) KET

1 Topi Pelindung (Safety Helmet) 


2 Pelindung Mata (Googles, Spectacles) 
3 Tameng Muka (Face Shield) 
4 Pelindung Pernapasan dan Mulut (Masker) 
5 Sarung Tangan (Safety Glofes) 
6 Sepatu Keselamatan (safety Shoes) 
7 Penununjang Seluruh Tubuh (Full Body Harnes) 
8 Rompi Keselamatan (Safety Vest) 
9 Celemek (Apron/Coveralls) 
10 Pelindung Jatuh (Fall Arester) 
11 Desinvectan dan Atisptic (C-100) 
12 Baju Coverall Hazmat (APD Covid-19) 
13 Pengkur Suhu Tubuh (Covid-19) 

D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab

* TERJATUH DARI
PEKERJAAN ATAP Memakai Tali Pengaman
KETINGGIAN
dan Jaring ( APK ) ; sepatu
* KESETRUM LISTRIK boots, helm keselamatan,
sarung tangan (APD)
AHLI K3
* TERTIMPA BAHAN Memasang rambu - KONSTRUKSI
MATERIAL rambu peringatan yang
cukup di lokasi yang
dianggap rawan /
berisiko
Pencegahan Covid-19 Gangguan kesehatan Memakai sepatu boots,
akibat helm keselamatan,
tertular atau terpapar sarung tangan (APD)
Covid19 (Batuk, Panas,
Sesak
Nafas, Pilek, dan lain- AHLI K3
Memasang alat pengukur KONSTRUKSI
lain)
suhu tubuh di lokasi kerja
dan setiap pekerja di ukur
suhu tubuhnya saat
memasuki lokasi kerja

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1. Pemantauan dan evaluasi
Perusahaan membangun metode sistematis untuk pengukuran dan pemantauan kinerja K3 secara teratur
sebagai satu kesatuan bagian dari keseluruhan sistem manajemen Perusahaan. Pemantauan melibatkan
pengumpulan informasi-informasi berkaitan dengan bahaya K3, berbagai macam pengukuran dan
penelitian berkaitan dengan resiko K3, jam lembur tenaga kerja serta penggunaan
peralatan/mesin/perlengkapan/bahan/material beserta cara-cara penggunaannya di tempat kerja.
Pengukuran kinerja K3 dapat berupa pengukuran kualitatif maupun pengukuran kuantitatif kinerja K3 di
tempat kerja.
Pengukuran dan Pemantauan bertujuan antara lain untuk :
1. Melacak perkembangan dari pertemuan-pertemuan K3, pemenuhan Tujuan K3 dan peningkatan
berkelanjutan.
2. Memantau pemenuhan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya berkaitan dengan
penerapan K3 di tempat kerja.
3. Memantau kejadian-kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
4.
Menyediakan data untuk evaluasi keefektivan pengendalian operasi K3 atau untuk mengevaluasi
perlunya modifikasi pengendalian ataupun pengenalan pilihan pengendalian baru.

5.
Menyediakan data untuk mengukur kinerja K3 Perusahaan baik secara proaktif maupun secara reaktif.

6. Menyediakan data untuk mengevaluasi penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
kerja Perusahaan.
7. Menyediakan data untuk menilai kompetensi personil K3

Perusahaan mendelegasikan tugas pemantauan dan pengukuran kinerja K3 kepada Ahli K3 Konstruksi
termasuk anggota-anggota di bawah kewenangan Ahli K3 Konstruksi.

Hasil dari pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dianalisa dan digunakan untuk mengidentifikasi tingkat
keberhasilan kinerja K3 ataupun kebutuhan perlunya tindakan perbaikan ataupun tindakan-tindakan
peningkatan kinerja K3 lainnya.

Pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dan metode pengukuran reaktif di
tempat kerja. Prioritas pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dengan tujuan
untuk mendorong peningkatan kinerja K3 dan mengurangi kejadian kecelakaan kerja di tempat kerja.

Termasuk dalam pengukuran proaktif kinerja K3 antara lain :


1. Penilaian kesesuaian dengan perundang-undangan dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan
penerapan K3 di tempat kerja.
2. Keefektivan hasil inspeksi dan pemantauan kondisi bahaya di tempat kerja.
3. Penilaian keefektivan pelatihan K3.
4. Pemantauan Budaya K3 seluruh personil di bawah kendali Perusahaan.
5. Survey tingkat kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
6. Keefektivan hasil audit internal dan audit eksternal Sistem Manajemen K3.
7. Jadwal penyelesaian rekomendasi-rekomendasi penerapan K3 di tempat kerja.
8. Penerapan Program - program K3.
9. Tingkat keefektivan partisipasi tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
10. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja di tempat kerja.

Termasuk dalam pengukuran reaktif kinerja K3 antara lain :


1. Pemantauan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
2. Tingkat keseringan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
3. Tingkat hilangnya jam kerja akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
4. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pemerintah.
5. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pihak ke tiga yang berhubungan dengan Perusahaan.

Perusahaan menyediakan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pemantauan dan


pengukuran kinerja K3 seperti alat pengukur tingkat kebisingan, pencahayaan, gas beracun dan alat-alat
lainnya sesuai dengan aktivitas operasi perusahaan yang berkaitan dengan K3.
Perusahaan juga menggunakan komputer dan program-program komputer sebagai alat untuk menganalisa
hasil pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.
Keseluruhan alat-alat yang digunakan dalam pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dikalibrasi secara
berkala dan disesuaikan pengaturan nilai besaran satuannya sesuai dengan standar nilai besaran satuan
yang berlaku baik Internasional maupun secara lokal.

Perusahaan tidak menggunakan alat-alat yang tidak dikalibrasi dengan tepat ataupun yang sudah
mengalami kerusakan untuk melaksanakan pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.

Kalibrasi dan perawatan alat ukur pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dilaksanakan oleh personil ahli
terhadap pelaksanaan kalibrasi dan perawatan alat-alat ukur yang digunakan.

Tabel Jadwal Inspeksi dan Audit


BULAN KE
NO KEGIATAN PIC
I II III IV V VI VII

1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi Petugas K3 210


hari
2 Patroli Keselamatan Konstruksi Petugas K3 kalen
der
3 Audit internal Petugas K3

E.2. Tinjauan manajemen


Tinjauan Manajemen fokus terhadap keseluruhan kinerja Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Kesesuaian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap operasional dan aktivitas
Perusahaan.
2. Kecukupan pemenuhan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap
Kebijakan K3 Perusahaan.
3. Keefektivan penyelesaian tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta hasil-hasil lain yang
dicita-citakan.
Tinjauan Manajemen dilaksanakan oleh Pimpinan Perusahaan dan dilaksanakan secara berkala yang secara
umum dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali untuk meninjau penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan berjalan secara tepat.
Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan Manajemen antara lain :
1.
Laporan keadaan darurat (termasuk kejadian serta pelatihan/simulasi/pengujian tanggap darurat).

2. Survey kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.


3. Statistik insiden kerja (termasuk kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja).
4. Hasil-hasil inspeksi.
5. Hasil dan rekomendasi pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.
6. Kinerja K3 Kontraktor
7. Kinerja K3 Pemasok
8. Informasi perubahan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan
penerapan K3 di tempat kerja.
E.3 Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
Peninjauan yang dilakukan terhadap manajemen perusahaan diantaranya tentang evaluasi kepatuhan
terhadap persyaratan peraturan, kinerja K3, pencapaian sasaran K3, komunikasi yang terjalin dengan pihak
luar berkaitan dengan kritik dan saran yang membangun, status penyelidikan IBPR serta persyaratan
perundang-undangan yang terkait dengan K3.
Untuk menjamin kesesuaian dan kefektifan yang berkesinambungan guna pencapaian tujuan SMK3,
pengusaha dan/atau pengurus perusahaan atau tempat kerja harus :
1. Melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3 secara berkala
2. Tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi K3 terhadap seluruh kegiatan, produk barang
dan jasa termasuk dampaknya terhadap kinerja perusahaan.
Tinjauan ulang penerapan SMK3, paling sedikit meliputi :
1. Evaluasi terhadap kebijakan K3
2. Tujuan, sasaran dan kinerja K3
3. Hasil temuan audit SMK3
4. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3, dan kebutuhan untuk pengembangan SMK3.

Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan pertimbangan :


1. Perubahan peraturan perundangan-undangan;
2. Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
3. Perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
4. Perubahan struktur organisasi perusahaan;
5. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi;
6. Hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
7. Adanya pelaporan dan/atau
8. Adanya saran dari pekerja/buruh.

Baubau 15 MARET 2023

CV. INDOTAMA KONSTRUKSI

JUMADDIN DJIRA
Direktur

Anda mungkin juga menyukai