KELOMPOK KERJA PEMILIHAN POKJA - KONSTRUKSI - PUPR LXIV 26-02-21 PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO
PAKET PEKERJAAN REKONSTRUKSI JALAN TAPEN – MANGLI WETAN
LOKASI PEKERJAAN KECAMATAN TAPEN, KABUPATEN BONDOWOSO
DAFTAR ISI
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi
berkomitmen dan peduli terhadap Keselamatan Konstruksi khusus dalam pencapaian penanganan isu
keselamatan konstruksi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
4. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan pencemaran lingkungan
Dalam rangka pengadaan Rekonstruksi Jalan Tapen - Mangli Wetan pada Pokja - Konstruksi - PUPR
LXVI 26-02-21 Pemerintah Kabupaten Bondowoso berkomitmen melaksanakan konstruksi
berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan
konstruksi:
PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI sebagai Penyedia Jasa pada Pekerjaan Rekonstruksi
Jalan Tapen - Mangli Wetan membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas,
Pengendalian Risiko, Penanggung Jawab untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kontrak sesuai lingkup pekerjaan yang dilaksanakan.
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko K3, Skala Prioritas K3, Pengedalian
Resiko K3, dan Penanggung Jawab K3 terdapat pada tabel berikut ini:
B.1.Identifikasi bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang.
Tabel 1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Penetapan Pengendalian Resiko K3
Nama Perusahaan : PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI
Kegiatan : Rekonstruksi Jalan Tapen - Mangli Wetan
Lokasi : Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso
Tanggal dibuat : 24 Maret 2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Perkerasan - Terkena Aspal Panas - Tertabrak / terkena alat berat - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, 4 3 12 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
Aspal saat bekerja. - Tertabrak kendaraan Lalu Lintas tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
- Kecelakaan akibat - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
operasional alat berat. paru-paru akibat debu yang kering. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
- Terluka oleh Compressor waktu - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
menyapu perkerasan lama. tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
- Gangguan pendengaran akibat - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
timbulnya kebisingan. tentang keselamatan dan - Pekerja atau operator Mengikuti SOP
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kesehatan kerja pada konstruksi Compressor harus terampil dan yang tersedia
kendaraan. bangunan. berpengalaman dibidangnya. - Mengikuti
- Terluka oleh percikan aspal panas. - Undang-undang No. 18/1999 - Pekerja harus memakai tutup instruksi kerja K3
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit tentang Jasa Konstruksi telinga untuk menghindari
dan paru-paru akibat uap dan panas - Permennaker No. 13/2003 gangguan pendengaran.
dari aspal. tentang ketenagakerjaan. - Memasang rambu-rambu
- Kerusakan pada pohon, struktur - Permennaker No. 02/2017 sementara dan mengatur lalu
atau bangunan yang berdekatan tentang jasa konstruksi, pasal 59 lintas agar tetap berjalan dengan
dengan lokasi dari percikan aspal. - Permennaker No. 05/2018 lancar dengan cara mengerjakan
- Terluka oleh pipa alat-alat tentang keselamatan dan pekerjaan ½ bagian terlebih
penyemprot yang panas.Terluka oleh kesehatan kerja, lingkungan kerja dahulu.
mesin pompa aspal. Terluka oleh - Perpres No. 07/2019 tentang - Petugas pembakar harus
tangki aspal. penyakit akibat kerja. mengenakan pakaian dan
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Permennaker No. 88/2019 perlengkapan (sarung tangan
akibat jarak antara pekerja terlalu tentang kesehatan kerja. dan masker) yang sesuai dengan
dekat. standar.
- Terluka oleh mesin penghampar aspal - Menggunakan kacamata dan
(Finisher). masker untuk mencegah iritasi
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu mata dan paru-paru akibat
menuangkan Hotmix ke dalam asap dan panas dari api
Finisher. pembakaran dan aspal.
- Petugas pembakar harus - Menghindari kerusakan pada
mengenakan pakaian dan pohon, struktur atau bangunan
perlengkapan (sarung tangan dan yang berdekatan dengan lokasi
masker) yang sesuai dengan standar. dari percikan aspal dengan
- Terluka oleh mesin pemadat aspal menjaga api tidak terlalu
(Tandem Roller) awal dan akhir. besar dan menghindari
Terluka oleh mesin pemadat aspal penggunaan bahan bakar yang
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses mudah meledak.
intermediated rolling. - Pekerja harus terampil dan
berpengalaman dibidangnya
serta menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di tempat dimana Dump Truck
sedang menuangkan Hotmix ke
dalam Finisher di lokasi
pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di tempat penghamparan ketika
mesin penghampar aspal
(Finisher) bekerja menghampar
Hotmix di lokasi pekerjaan.
- Senantiasa menjaga jarak
yang aman antara pekerja yang
satu dengan yang lainnya.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di lokasi pekerjaan ketika mesin
pemadat aspal (Pneumatic Tire
Roller) bekerja memadatkan
Hotmix.
2 Mobilisasi - Kecelakaan akibat Tertabrak / terkena alat berat. - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
mobilisasi Alat Berat. - Terperosok ke jurang. tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
- Kecelakaan kerja - Kecelakaan dan gangguan kesehatan pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
akibat pekerja tidak tenaga kerja akibat tempat kerja keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
memakai APD & APK kurang memenuhi syarat. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
- Kecelakaan dan gangguan kesehatan tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
pekerja akibat penyimpanan peralatan - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
dan bahan atau material kurang tentang keselamatan dan - Pengaturan lalu lintas Mengikuti SOP
memenuhi syarat. kesehatan kerja pada konstruksi sementara dengan rambu-rambu yang tersedia
- Gangguan kesehatan akibat kondisi bangunan. yang memenuhi syarat. - Mengikuti
kerja. - Undang-undang No. 18/1999 - Penyediaan jalan masuk instruksi kerja K3
tentang Jasa Konstruksi sementara ke permukiman yang
- Permennaker No. 13/2003 aman dan nyaman. 3 3 9 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
tentang ketenagakerjaan.
- Permennaker No. 02/2017
tentang jasa konstruksi, pasal 59
- Permennaker No. 05/2018
tentang keselamatan dan
kesehatan kerja, lingkungan kerja
- Perpres No. 07/2019 tentang
penyakit akibat kerja.
- Permennaker No. 88/2019
tentang kesehatan kerja.
3 Galian - Kecelakaan akibat - Kecelakaan akibat operasional alat - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, 3 3 9 Sedang - Menggunakan N/A N/A N/A N/A N/A
untuk operasional Alat Berat. berat baik di tempat lokasi galian, tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
Selokan - Terkena alat gali / alat transportasi maupun di tempat pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
Drainase kerja. pembuangan. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
dan - Terperosok ke lubang - Gangguan kesehatan akibat kondisi - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
Saluran galian / jurang. kerja secara umum. tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
Air - Terluka akibat kondisi dan - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
penggunaan meteran yang salah. tentang keselamatan dan - Harus menggunakan Mengikuti SOP
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu kesehatan kerja pada konstruksi perlengkapan kerja yang standar yang tersedia
lintas kurang baik. bangunan. - Pengukuran harus dilakukan - Mengikuti
- Kecelakaan akibat jenis dan cara - Undang-undang No. 18/1999 dengan menggunakan meteran instruksi kerja K3
penggunaan peralatan salah. tentang Jasa Konstruksi yang sesuai dengan standar.
- Kecelakaan akibat metode - Permennaker No. 13/2003 - Pengaturan lalu lintas harus
pemasangan patok. tentang ketenagakerjaan. sesuai dengan standar.
- Kecelakaan terkena alat gali - Permennaker No. 02/2017 - Alat dan cara menggunakan
(cangkul, balencong dll.) akibat jarak tentang jasa konstruksi, pasal 59 harus benar dan sesuai dengan
antar penggali terlalu dekat. - Permennaker No. 05/2018 standar.
- Bahaya akibat lereng galian longsor. tentang keselamatan dan - Pemasangan patok harus benar
kesehatan kerja, lingkungan kerja dan sesuai dengan ketentuan.
- Perpres No. 07/2019 tentang - Jarak antara penggali harus
penyakit akibat kerja. dijaga agar selalu pada jarak
- Permennaker No. 88/2019 yang aman.
tentang kesehatan kerja. - Bila penggalian dilakukan
pada malam hari harus
menggunakan lampu
penerangan yang cukup.
- Membuat dan
mempertahankan kemiringan
yang stabil.
- Tumpukan bahan galian yang
akan digunakan untuk timbunan
tidak boleh terlalu lama.
4 Galian - Kecelakaan akibat - Kecelakaan terkena alat gali - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Biasa operasional Alat Berat. (cangkul, balencong dll.) akibat jarak tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
- Tertimbun hasil antar penggali terlalu dekat. pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
galian. - Bahaya akibat lereng galian longsor. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
- Terjadi iritasi pada - Kecelakaan akibat operasional alat - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
mata, kulit dan berat baik di tempat lokasi galian, tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
gangguan pernafasan transportasi maupun di tempat - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
akibat debu material pembuangan. tentang keselamatan dan - Jarak antara penggali harus Mengikuti SOP
yang kering. - Kecelakaan akibat tumpukan bahan kesehatan kerja pada konstruksi dijaga agar selalu pada jarak yang tersedia
galian yang akan digunakan untuk bangunan. yang aman. - Mengikuti
timbunan. - Undang-undang No. 18/1999 - Membuat dan instruksi kerja K3
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu tentang Jasa Konstruksi mempertahankan kemiringan
lintas kurang baik. - Permennaker No. 13/2003 yang stabil.
- Kecelakaan akibat metode tentang ketenagakerjaan. - Operasional alat berat harus 3 3 9 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
penimbunan pada jalan tanjakan. - Permennaker No. 02/2017 dilakukan sesuai dengan standar.
tentang jasa konstruksi, pasal 59 - Tumpukan bahan galian yang
- Permennaker No. 05/2018 akan digunakan untuk timbunan
tentang keselamatan dan tidak boleh terlalu lama.
kesehatan kerja, lingkungan kerja - Pengaturan lalu lintas harus
- Perpres No. 07/2019 tentang sesuai dengan standar.
penyakit akibat kerja. - Pengoperasian alat berat harus
- Permennaker No. 88/2019 dilakukan oleh operator alat
tentang kesehatan kerja. berat yang berpengalaman.
- Pelaksanaan penimbunan
pada jalan tanjakan harus
dilakukan dengan metode
yang benar.
5 Galian - Terguling dan - Kecelakaan terkena alat gali - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Perkerasan tertimbun longsoran. (cangkul, balencong, c o n c r e t e tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
Beraspal - Terperosok galian cutter, jack hammer, pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
tanpa Cold yang belum ditutup c o m p r e s s o r dll.) akibat jarak antar keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
Milling - Terpeleset penggali terlalu dekat.. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
Machine - Terluka oleh alar berat - Kecelakaan akibat operasional alat tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
- Bising disebabkan alat berat baik di tempat lokasi galian, - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
berat transportasi maupun di tempat tentang keselamatan dan - Jarak antara penggali harus Mengikuti SOP
pembuangan. kesehatan kerja pada konstruksi dijaga agar selalu aman, yang tersedia
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu bangunan. - Operasional alat bantu - Mengikuti
lintas kurang baik. - Undang-undang No. 18/1999 (concrete cutter, jack hammer instruksi kerja K3
- Kecelakaan akibat operasional alat tentang Jasa Konstruksi dan compressor) harus
bantu (concrete cutter, jack hammer, - Permennaker No. 13/2003 dilakukan sesuai dengan standar,
compressor) di tempat lokasi tentang ketenagakerjaan. - Pengaturan lalu lintas harus
pemadatan. - Permennaker No. 02/2017 sesuai dengan standar.
- Gangguan pendengaran akibat alat tentang jasa konstruksi, pasal 59 - Pengoperasian alat bantu
bantu concrete cutter, jack hammer, - Permennaker No. 05/2018 (concrete cutter, jack hammer 3 3 9 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
compressor). tentang keselamatan dan dan compressor) harus
- Gangguan kesehatan lingkungan kesehatan kerja, lingkungan kerja dilakukan oleh operator alat
akibat pembuangan hasil kupasan tidak - Perpres No. 07/2019 tentang berat/pekerja ygberpengalaman.
benar. penyakit akibat kerja. - Pekerja harus selalu memakai
- Kecelakaan akibat lubang galian - Permennaker No. 88/2019 masker dan perlengkapan kerja
terisi air yang menggenang. tentang kesehatan kerja. standar.
- Memasang pengaman dan
membatasi daerah galian dengan
pagar pengaman.
- Dump Truck pengangkut
material buangan harus dalam
keadaan tertutup.
- Menjaga agar bekas galian
selalu dalam kondisi kering.
6 Lapis - Terjadi iritasi pada - Tertabrak kendaraan Lalu Lintas. - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Perekat – mata dan gangguan - Terjadi gangguan terhadap lalu lintas tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
Aspal pernafasan akibat debu kendaraan. pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
Cair/Emul yang kering dan - Terluka oleh percikan aspal panas. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
si semprotan aspal cair. - Terjadi iritasi terhadap mata, kulit - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
dan paru-paru akibat uap dan panas tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
dari aspal. - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
- Kerusakan pada pohon, struktur tentang keselamatan dan - Pemasangan rambu-rambu Mengikuti SOP
atau bangunan yang berdekatan kesehatan kerja pada konstruksi lalu lintas dan menugaskan yang tersedia
dengan lokasi dari percikan aspal. bangunan. petugas bendera pengatur lalu - Mengikuti
- Terluka oleh pipa alat-alat - Undang-undang No. 18/1999 lintas. instruksi kerja K3
penyemprot yang panas. Terluka tentang Jasa Konstruksi - Harus dipasang rambu-rambu
oleh mesin pompa aspal.Terluka oleh - Permennaker No. 13/2003 lalu lintas sementara dan
tangki aspal. tentang ketenagakerjaan. ditugaskan petugas pengatur
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Permennaker No. 02/2017 lalu lintas.
akibat jarak antara pekerja terlalu tentang jasa konstruksi, pasal 59 - Petugas penyemprotan harus
dekat. - Permennaker No. 05/2018 mengenakan pakaian dan
- Terluka oleh Compressor waktu tentang keselamatan dan perlengkapan (sepatu boot,
menyapu perkerasan lama. kesehatan kerja, lingkungan kerja sarung
- Gangguan pendengaran akibat - Perpres No. 07/2019 tentang tangan dan masker) yang sesuai
timbulnya kebisingan. penyakit akibat kerja. dengan standar.
- Permennaker No. 88/2019 - Menghindari kerusakan pada 3 3 9 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
tentang kesehatan kerja. pohon, struktur atau
bangunan yang berdekatan
dengan lokasi dari percikan
aspal dengan menjaga api
tidak terlalu besar dan
menghindari
penggunaan bahan bakar yang
mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan
berpengalaman dibidangnya
serta menjaga agar tidak ada
orang luar maupun pekerja
lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan..
- Pekerja harus memakai tutup
telinga untuk menghindari
gangguan pendengaran.
7 Laston - Kecelakaan akibat - Tertabrak / terkena alat berat - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Lapis Aus operasional Alat Berat. - Tertabrak kendaraan Lalu Lintas tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
(AC-WC) - Terjadi luka bakar - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
pada anggota badan paru-paru akibat debu yang kering. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
akibat terkena - Terluka oleh Compressor waktu - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
campuran panas aspal. menyapu perkerasan lama. tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
- Terjadi gangguan - Gangguan pendengaran akibat - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
pernafasan akibat timbulnya kebisingan. tentang keselamatan dan - Pekerja atau operator Mengikuti SOP
terkena asap panas - Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kesehatan kerja pada konstruksi Compressor harus terampil dan yang tersedia
campuran aspal. kendaraan. bangunan. berpengalaman dibidangnya. - Mengikuti
- Kerusakan pada pohon, struktur - Undang-undang No. 18/1999 - Pekerja harus memakai tutup instruksi kerja K3
atau bangunan yang berdekatan tentang Jasa Konstruksi telinga untuk menghindari
dengan lokasi dari percikan aspal. - Permennaker No. 13/2003 gangguan pendengaran.
- Terluka oleh pipa alat-alat tentang ketenagakerjaan. - Memasang rambu-rambu
penyemprot yang panas. Terluka - Permennaker No. 02/2017 sementara dan mengatur lalu
oleh mesin pompa aspal.Terluka oleh tentang jasa konstruksi, pasal 59 lintas agar tetap berjalan dengan
tangki aspal. - Permennaker No. 05/2018 lancar dengan cara mengerjakan
- Gangguan pendengaran akibat tentang keselamatan dan pekerjaan ½ bagian terlebih
timbulnya kebisingan. kesehatan kerja, lingkungan kerja dahulu.
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas - Perpres No. 07/2019 tentang - Petugas pembakar harus
kendaraan. penyakit akibat kerja. mengenakan pakaian dan
- Terluka oleh percikan aspal panas. - Permennaker No. 88/2019 perlengkapan (rompi, sarung
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit tentang kesehatan kerja. tangan, helm, sepatu safety dan
dan paru-paru akibat uap dan panas masker) yang sesuai dengan
dari aspal. standar.
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Menggunakan kacamata dan
akibat jarak antara pekerja terlalu masker untuk mencegah iritasi
dekat. mata dan paru-paru akibat
- Terluka oleh mesin penghampar aspal asap dan panas dari api
(Finisher). pembakaran dan aspal.
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu - Menghindari kerusakan pada 3 4 12 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
menuangkan Hotmix ke dalam pohon, struktur atau bangunan
Finisher. yang berdekatan dengan lokasi
- Petugas penyemprotan dan dari percikan aspal dengan
penghamparan harus mengenakan menjaga api tidak terlalu
pakaian dan perlengkapan (sarung besar dan menghindari
tangan dan masker) yang sesuai penggunaan bahan bakar yang
dengan standar. mudah meledak.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal - Pekerja harus terampil dan
(Tandem Roller) awal dan akhir. berpengalaman dibidangnya
Terluka oleh mesin pemadat aspal serta menjaga agar tidak ada
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses orang luar maupun pekerja
intermediated rolling. lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di tempat dimana Dump Truck
sedang menuangkan Hotmix ke
dalam Finisher di lokasi
pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di tempat penghamparan ketika
mesin penghampar aspal
(Finisher) bekerja menghampar
Hotmix di lokasi pekerjaan.
- Senantiasa menjaga jarak
yang aman antara pekerja yang
satu dengan yang lainnya.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di lokasi pekerjaan ketika mesin
pemadat aspal (Pneumatic Tire
Roller) bekerja memadatkan
Hotmix.
8 Laston - Kecelakaan akibat - Tertabrak / terkena alat berat - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Lapis operasional Alat Berat. - Tertabrak kendaraan Lalu Lintas tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
Antara - Terjadi luka bakar - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
(AC-BC) pada anggota badan paru-paru akibat debu yang kering. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
akibat terkena - Terluka oleh Compressor waktu - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
campuran panas aspal. menyapu perkerasan lama. tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
- Terjadi gangguan - Gangguan pendengaran akibat - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
pernafasan akibat timbulnya kebisingan. tentang keselamatan dan - Pekerja atau operator Mengikuti SOP
terkena asap panas - Terjadi gangguan terhadap lalu lintas kesehatan kerja pada konstruksi Compressor harus terampil dan yang tersedia
campuran aspal. kendaraan. bangunan. berpengalaman dibidangnya. - Mengikuti
- Kerusakan pada pohon, struktur - Undang-undang No. 18/1999 - Pekerja harus memakai tutup instruksi kerja K3
atau bangunan yang berdekatan tentang Jasa Konstruksi telinga untuk menghindari
dengan lokasi dari percikan aspal. - Permennaker No. 13/2003 gangguan pendengaran.
- Terluka oleh pipa alat-alat tentang ketenagakerjaan. - Memasang rambu-rambu
penyemprot yang panas. Terluka - Permennaker No. 02/2017 sementara dan mengatur lalu
oleh mesin pompa aspal.Terluka oleh tentang jasa konstruksi, pasal 59 lintas agar tetap berjalan dengan
tangki aspal. - Permennaker No. 05/2018 lancar dengan cara mengerjakan
- Gangguan pendengaran akibat tentang keselamatan dan pekerjaan ½ bagian terlebih
timbulnya kebisingan. kesehatan kerja, lingkungan kerja dahulu.
- Terjadi gangguan terhadap lalu lintas - Perpres No. 07/2019 tentang - Petugas pembakar harus
kendaraan. penyakit akibat kerja. mengenakan pakaian dan
- Terluka oleh percikan aspal panas. - Permennaker No. 88/2019 perlengkapan (rompi, sarung
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit tentang kesehatan kerja. tangan, helm, sepatu safety dan
dan paru-paru akibat uap dan panas masker) yang sesuai dengan
dari aspal. standar.
3 4 12 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
- Terjadi kecelakaan atau terluka - Menggunakan kacamata dan
akibat jarak antara pekerja terlalu masker untuk mencegah iritasi
dekat. mata dan paru-paru akibat
- Terluka oleh mesin penghampar aspal asap dan panas dari api
(Finisher). pembakaran dan aspal.
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu - Menghindari kerusakan pada
menuangkan Hotmix ke dalam pohon, struktur atau bangunan
Finisher. yang berdekatan dengan lokasi
- Petugas penyemprotan dan dari percikan aspal dengan
penghamparan harus mengenakan menjaga api tidak terlalu
pakaian dan perlengkapan (sarung besar dan menghindari
tangan dan masker) yang sesuai penggunaan bahan bakar yang
dengan standar. mudah meledak.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal - Pekerja harus terampil dan
(Tandem Roller) awal dan akhir. berpengalaman dibidangnya
Terluka oleh mesin pemadat aspal serta menjaga agar tidak ada
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses orang luar maupun pekerja
intermediated rolling. lain berada di tempat
penyemprotan sewaktu mesin
penyemprotan dari pompa aspal
(aspal sprayer) bekerja
menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- - Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di tempat dimana Dump Truck
sedang menuangkan Hotmix ke
dalam Finisher di lokasi
pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di tempat penghamparan ketika
mesin penghampar aspal
(Finisher) bekerja menghampar
Hotmix di lokasi pekerjaan.
- Senantiasa menjaga jarak
yang aman antara pekerja yang
satu dengan yang lainnya.
- Menjaga agar tidak ada orang
luar maupun pekerja lain berada
di lokasi pekerjaan ketika mesin
pemadat aspal (Pneumatic Tire
Roller) bekerja memadatkan
Hotmix.
9 Bahan - Terjadi luka bakar - Gangguan pendengaran akibat - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Anti pada anggota badan timbulnya kebisingan dari mesin tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
Pengelupa akibat terkena pencampur bahan anti pengelupasan. pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
san campuran bahan anti - Terluka oleh percikan aspal panas. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
pengelupasan - Terjadi iritasi terhadap mata, kulit - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
- Terjadi gangguan dan paru-paru akibat uap dan panas tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
pernafasan akibat dari aspal. - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
terkena asap panas - Terluka oleh alat-alat pencampur tentang keselamatan dan - Pekerja harus memakai Mengikuti SOP
campuran bahan anti bahan anti pengelupasan. kesehatan kerja pada konstruksi pakaian dan perlengkapan yang tersedia
pengelupasan - Terluka oleh mesin pencampur bangunan. (rompi, sarung tangan, helm, - Mengikuti
bahan anti pengelupasan. - Undang-undang No. 18/1999 sepatu safety dan masker) yang instruksi kerja K3
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu tentang Jasa Konstruksi sesuai dengan standar.
menuangkan bahan anti pengelupasan - Permennaker No. 13/2003 - Pekerja harus memakai tutup
ke dalam mesin pecampur aspal. tentang ketenagakerjaan. telinga untuk menghindari
- Petugas pencampuran bahan anti - Permennaker No. 02/2017 gangguan pendengaran.
pengelupasan harus mengenakan tentang jasa konstruksi, pasal 59 - Menggunakan kacamata dan 4 3 12 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
pakaian dan perlengkapan (rompi, - Permennaker No. 05/2018 masker untuk mencegah iritasi
sarung tangan, helm, sepatu safety dan tentang keselamatan dan mata dan paru-paru akibat
masker) yang sesuai dengan standar. kesehatan kerja, lingkungan kerja asap panas campuran aspal.
- Perpres No. 07/2019 tentang - Pekerja harus terampil dan
penyakit akibat kerja. berpengalaman dibidangnya
- Permennaker No. 88/2019 serta menjaga agar tidak ada
tentang kesehatan kerja. orang luar maupun pekerja lain
berada di tempat mesin
pencampuran sewaktu mesin
pencampuran bahan anti
pengelupasan bekerja.
- Senantiasa menjaga jarak
yang aman antara pekerja yang
satu dengan yang lainnya.
10 Beton - Tertimbun/tertimpa - Gangguan kesehatan atau gangguan - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
struktur, beton ready mix fisik akibat pekerja tidak memakai tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
fc’20 MPa - Tertimpa alat berat perlengkapan kerja yang sesuai dengan pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
(ready (concrete pan mixer, syarat. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
mix) truk mixer dan water - Kecelakaan akibat (concrete pan - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
tank truck dll.) mixer, truck mixer, water tank truck) tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
- Tertimpa pengaduk beton ketika alat - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
tersebut sedang diangkat. tentang keselamatan dan - Pelaksanaan pengecoran Mengikuti SOP
- Terluka akibat membersihkan kesehatan kerja pada konstruksi harus dilakukan oleh tenaga yang tersedia
tabung pengaduk beton. bangunan. terampil yang berpengalaman - Mengikuti
- Terluka akibat terkena percikan - Undang-undang No. 18/1999 & dalam melaksanakan instruksi kerja K3
beton pada saat menuangkan beton. tentang Jasa Konstruksi pekerjaan,harus
- Terjadi bahaya akibat concrete pan - Permennaker No. 13/2003 memakaipakaian& perlengkapan
mixer, truck mixer, water tank truck. tentang ketenagakerjaan. kerja sesuai dengan standar.
- Luka akibat penggunaan vibrator. - Permennaker No. 02/2017 - Pada waktu membersihkan
- Gangguan kesehatan oleh debu akibat tentang jasa konstruksi, pasal 59 tabung pengaduk, tindakan-
pencampuran beton. - Permennaker No. 05/2018 tindakan pengamanan harus
- Terjadi kecelakaan akibat proses tentang keselamatan dan diambil untuk melindungi
penumpahan adukan beton, pengaduk kesehatan kerja, lingkungan kerja para pekerja di dalamnya, 4 3 12 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
beton dan alat penggetar. - Perpres No. 07/2019 tentang misalnya dengan mengunci
penyakit akibat kerja. tombol dalam posisi terbuka
- Permennaker No. 88/2019 melepaskan sikring-sikring
tentang kesehatan kerja. atau dengan cara mematikan
sumber tenaga.
- Ketika beton sedang dituang
dari truck mixer, pekerja
harus berada pada jarak yang
aman terhadap setiap percikan
beton.
- Mengecek alat concrete pan
mixer, truk mixer dan water tank
truck sebelum digunakan,
dijalankan oleh yang yang ahli
dibidangnya.
- Senantiasa menjaga jarak yang
aman terhadap setiap pekerjaan
beton.
11 Pasangan - Tertimbun material - Bahaya akibat bahan-bahan dan alat - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Batu batu. yang akan dipakai. tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
- Tertusuk/tergores - Luka karena tertimpa batu. pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
pecahan batu. - Kecelakaan akibat penempatan stok keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
- Terjadi iritasi pada material batu yang tidak tepat. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
mata, kulit, gangguan - Luka tangan/kaki karena adukan / tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
pernafasan akibat debu pecahan material batu. - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
material yang kering. - Kecelakaan akibat penempatan tentang keselamatan dan - Menempatkan batu pada jarak Mengikuti SOP
material batu yang tidak tepat. kesehatan kerja pada konstruksi yang sesuai untuk kerja. yang tersedia
- Debu dari campuran agregat, semen bangunan. - Metode pemecahan dan - Mengikuti
dan air. - Undang-undang No. 18/1999 pembentukan permukaan batu instruksi kerja K3
tentang Jasa Konstruksi sesuai dengan persyaratan.
- Permennaker No. 13/2003 - Material harus ditempatkan
tentang ketenagakerjaan. pada tempat yang aman dan
- Permennaker No. 02/2017 tidak mengganggu lalu lintas
tentang jasa konstruksi, pasal 59 kerja.
- Permennaker No. 05/2018 - Diusahakan sedemikan rupa
tentang keselamatan dan menghindari tangan terjepit oleh
kesehatan kerja, lingkungan kerja batu. 3 3 9 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
- Perpres No. 07/2019 tentang - Untuk menjaga resiko
penyakit akibat kerja. kecelakaan para pekerja yang
- Permennaker No. 88/2019 melakukan pemasangan batu
tentang kesehatan kerja. dilengkapi dengan sarung
tangan, helm dan sepatu boot.
- Diusahakan sedemikian rupa
menghindari kontak langsung
antara tangan/kulit terhadap
adukan semen.
12 Marka - Terkena alat - Terjadi iritasi pada kulit, mata dan - Undang-undang No.14/1969 - Pasang rambu (petunjuk, - Menggunakan
Jalan - Terkena bahan paru-paru. tentang perlindungan dan peringatan, traffic cone). APD & APK yang
Termoplas termoplastik. - Terjadi luka bakar, gatal, noda pada pembinaan norma terhadap - Pemakaian APD (safety sesuai standart
tik tangan dan kaki. keselamatan tenaga kerja. helmet, masker, safety vest). - Memberikan
- Kecelakaan akibat kebakaran. - Undang-undang No. 01/1970 - Pemakaian APK (pembatas pelatihan dan
- Terjadi gangguan akibat lalu lintas tentang keselamatan kerja. area, bendera K3, poster/banner, pengarahan kepada
kendaraan. - Permennaker No. 01/1980 flagman, peralatan P3K). pekerja
- Terluka oleh alat/mesin marka tentang keselamatan dan - Pencampuran bahan Mengikuti SOP
termoplastik. kesehatan kerja pada konstruksi termoplastik harus sesuai yang tersedia
bangunan. dengan petunjuk pabrik. - Mengikuti
- Undang-undang No. 18/1999 - Alat pemadam api harus sealu instruksi kerja K3
tentang Jasa Konstruksi tersedia di tempat pekerjaan.
- Permennaker No. 13/2003 - Alat-alat pengecetan atau
tentang ketenagakerjaan. penyemprotan harus dioprasikan
- Permennaker No. 02/2017 oleh orang yang terampil dan
tentang jasa konstruksi, pasal 59 berpengalaman dibidangnya.
- Permennaker No. 05/2018 - Memasang rambu-rambu pada
3 3 9 Sedang N/A N/A N/A N/A N/A
tentang keselamatan dan lokasi pekerjaan untuk
kesehatan kerja, lingkungan kerja melindungi personel yang
- Perpres No. 07/2019 tentang bekerja dari kendaraan yang
penyakit akibat kerja. melintasi area pekerjaan dan
- Permennaker No. 88/2019 menempatkan petugas bendera
tentang kesehatan kerja. di tempat kegiatan pekerjaan.
- Mempertahankan jarak yang
aman antara pekerja dan
alat/mesin marka termoplastik.
1 Perkerasan Aspal
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Pekerja atau operator Compressor harus terampil dan kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
berpengalaman dibidangnya. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
pendengaran. - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
tetap berjalan dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
bagian terlebih dahulu. seesuai standar.
- Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan
(sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata
dan paru-paru akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang
berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal dengan menjaga
api tidak terlalu besar dan menghindari penggunaan bahan bakar
yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta
menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat penyemprotan sewaktu mesin penyemprotan dari
pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di
tempat dimana Dump Truck sedang menuangkan Hotmix ke dalam
Finisher di lokasi pekerjaan.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di
tempat penghamparan ketika mesin penghampar aspal (Finisher)
bekerja menghampar Hotmix di lokasi pekerjaan.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu
dengan yang lainnya.
- Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di
lokasi pekerjaan ketika mesin pemadat aspal (Pneumatic Tire Roller)
bekerja memadatkan Hotmix.
2 Mobilisasi
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Pengaturan lalu lintas sementara dengan rambu-rambu yang kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
memenuhi syarat. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Penyediaan jalan masuk sementara ke permukiman yang aman dan menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
nyaman. - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
seesuai standar.
-
3 Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Harus menggunakan perlengkapan kerja yang standar kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
- Pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan meteran yang - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
sesuai dengan standar. menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
- Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar. - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
- Alat dan cara menggunakan harus benar dan sesuai dengan standar. APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
- Pemasangan patok harus benar dan sesuai dengan ketentuan. sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
- Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman. seesuai standar.
- Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan
lampu penerangan yang cukup.
- Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil.
- Tumpukan bahan galian yang akan digunakan untuk timbunan tidak
boleh terlalu lama.
4 Galian Biasa
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman. kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
- Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Operasional alat berat harus dilakukan sesuai dengan standar. menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
- Tumpukan bahan galian yang akan digunakan untuk timbunan tidak - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
boleh terlalu lama. APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
- Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar. sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
- Pengoperasian alat berat harus dilakukan oleh operator alat berat seesuai standar.
yang berpengalaman.
- Pelaksanaan penimbunan pada jalan tanjakan harus dilakukan
dengan metode yang benar.
5 Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu aman, kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
- Operasional alat bantu (concrete cutter, jack hammer dan - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
compressor) harus dilakukan sesuai dengan standar, menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
- Pengaturan lalu lintas harus sesuai dengan standar. - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
- Pengoperasian alat bantu (concrete cutter, jack hammer dan APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
compressor) harus dilakukan oleh operator alat berat/pekerja sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
ygberpengalaman. seesuai standar.
- Pekerja harus selalu memakai masker dan perlengkapan kerja
standar.
- Memasang pengaman dan membatasi daerah galian dengan pagar
pengaman.
- Dump Truck pengangkut material buangan harus dalam keadaan
tertutup.
- Menjaga agar bekas galian selalu dalam kondisi kering.
6 Lapis Perekat – Aspal Cair/Emulsi
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan menugaskan petugas kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
bendera pengatur lalu lintas. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Harus dipasang rambu-rambu lalu lintas sementara dan menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
ditugaskan petugas pengatur lalu lintas. - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
- Petugas penyemprotan harus mengenakan pakaian dan APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
perlengkapan (sepatu boot, sarung tangan dan masker) yang sesuai sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
dengan standar. seesuai standar.
- Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan
yang berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal dengan
menjaga api tidak terlalu besar dan menghindari penggunaan
bahan bakar yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta
menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat penyemprotan sewaktu mesin penyemprotan dari
pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
- Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan
pendengaran.
7 Laston Lapis Aus (AC-WC)
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Pekerja atau operator Compressor harus terampil dan kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
berpengalaman dibidangnya. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
pendengaran. - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
tetap berjalan dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
bagian terlebih dahulu. seesuai standar.
- Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan
(rompi, sarung tangan, helm, sepatu safety dan masker) yang sesuai
dengan standar.
- Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata
dan paru-paru akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang
berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal dengan menjaga
api tidak terlalu besar dan menghindari penggunaan bahan bakar
yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta
menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat penyemprotan sewaktu mesin penyemprotan dari
pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
8 Laston Lapis Antara (AC-BC)
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Pekerja atau operator Compressor harus terampil dan kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
berpengalaman dibidangnya. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
pendengaran. - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
- Memasang rambu-rambu sementara dan mengatur lalu lintas agar APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
tetap berjalan dengan lancar dengan cara mengerjakan pekerjaan ½ sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
bagian terlebih dahulu. seesuai standar.
- Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan
(rompi, sarung tangan, helm, sepatu safety dan masker) yang sesuai
dengan standar.
- Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata
dan paru-paru akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Menghindari kerusakan pada pohon, struktur atau bangunan yang
berdekatan dengan lokasi dari percikan aspal dengan menjaga
api tidak terlalu besar dan menghindari penggunaan bahan bakar
yang mudah meledak.
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta
menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada
di tempat penyemprotan sewaktu mesin penyemprotan dari
pompa aspal (aspal sprayer) bekerja menyiram aspal pada agregat di
lokasi pekerjaan.
9 Bahan Anti Pengelupasan
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Pekerja harus memakai pakaian dan perlengkapan (rompi, sarung kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
tangan, helm, sepatu safety dan masker) yang sesuai dengan standar. - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
- Pekerja harus memakai tutup telinga untuk menghindari gangguan menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
pendengaran. - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
- Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
dan paru-paru akibat asap panas campuran aspal. sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
- Pekerja harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta seesuai standar.
menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di
tempat mesin pencampuran sewaktu mesin pencampuran bahan anti
pengelupasan bekerja.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu
dengan yang lainnya.
10 Beton struktur, fc’20 MPa (ready mix)
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Pelaksanaan pengecoran harus dilakukan oleh tenaga terampil kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
yang berpengalaman & dalam melaksanakan pekerjaan,harus - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
memakaipakaian& perlengkapan kerja sesuai dengan standar. menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
- Pada waktu membersihkan tabung pengaduk, tindakan-tindakan - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
pengamanan harus diambil untuk melindungi para pekerja di APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
dalamnya, misalnya dengan mengunci tombol dalam posisi sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
terbuka melepaskan sikring-sikring atau dengan cara mematikan seesuai standar.
sumber tenaga.
- Ketika beton sedang dituang dari truck mixer, pekerja harus
berada pada jarak yang aman terhadap setiap percikan beton.
- Mengecek alat concrete pan mixer, truk mixer dan water tank truck
sebelum digunakan, dijalankan oleh yang yang ahli dibidangnya.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman terhadap setiap pekerjaan
beton.
11 Pasangan Batu
- Pasang rambu (petunjuk, peringatan, traffic cone). -Tersedianya metode - Sesuai dengan Metode yang - Menggunakan APD & - Dokumen - Sesuai jadwal - Checklist - Pemasangan sesuai - Pelaksa
- Pemakaian APD (safety helmet, masker, safety vest). pelaksanaan yang tersedia. APK yang sesuai (manual pelaksanaan - Evaluasi metode - Petuga
- Pemakaian APK (pembatas area, bendera K3, poster/banner, sesuai dengan standar. - Sesuai dengan instruksi kerja standart. instruction / - Sebelum - Disediakan oleh petugas - Pemasangan sesuai (Inpekto
flagman, peralatan P3K). - Tersedianya instruksi - Pekerja memahami tentang - Memberikan pelatihan petunjuk kerja) dimulai pekerja yang berwenang instruksi kerja Pengawa
- Menempatkan batu pada jarak yang sesuai untuk kerja. kerja. sistem keselamatan kerja. dan pengarahan kepada - Dokumen harus sudah - Paham dan mengerti terkait)
- Metode pemecahan dan pembentukan permukaan batu sesuai - Pekerja telah - SNI (safety helmet, pekerja. petunjuk kerja paham - Sesuai standar
dengan persyaratan. menerima pelatihan. masker, safety vest). Mengikuti SOP yang - Instruktur - Sebelum
- Material harus ditempatkan pada tempat yang aman dan tidak - Pekerja menggunakan - Jumlah pekerja. tersedia. - Program modul pekerjaan harus
mengganggu lalu lintas kerja. APD & APK yang - Mengikuti instruksi - Pemahaman lengkap
- Diusahakan sedemikan rupa menghindari tangan terjepit oleh batu. sesuai kebutuhan dan kerja K3. - Peserta (pekerja)
- Untuk menjaga resiko kecelakaan para pekerja yang melakukan seesuai standar.
pemasangan batu dilengkapi dengan sarung tangan, helm dan sepatu
boot.
- Diusahakan sedemikian rupa menghindari kontak langsung antara
tangan/kulit terhadap adukan semen.
Surat Edaran No. Seso1/Men/1997 Nilai Ambang Batas Faktor Kimika Di Tempat KerjaKerja
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber daya
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Tenaga Keselamatan Konstruksi:
Nama : Sofyan Hadi Yunianto
Jabatan : Ahli K3 Konstruksi
Tugas dan Tanggung Jawa :
1) Menerapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2) Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi
3) Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi
4) Merencanakan dan menyusun program K3
5) Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
6) Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3
7) Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi
8) Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan
9) Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat
C.2. Kompetensi
PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI berkomitmen dalam penerapan pelaksanaan keselamatan kontruksi di lingkungan kerja dengan mentaati ketentuan dan perundangan K3 termasuk
memberikan program pelatihan dan peningkatan kinerja karyawan melalui uji kompetensi terhadap seluruh tenaga kerja sesuai dengan keahlian bidang masing-masing.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dilaksanakan dalam lingkup kegiatan kompetensi pegawai pada PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI.meliputi :
Usulan program peningkatan kompetensi pegawai, Pembentukan tim, Penentuan peserta, Pelaksanaan kegiatan peningkatan
Komptensi Karyawan.
3. REFERENSI
a. Pedoman Mutu
b. Prosedur Penerimaan Karyawan
6. FORM
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Jadwal kegiatan
d. Form evaluasi
7. INSTRUKSI KERJA
-
8. REKAMAN MUTU
a. Daftar peserta program peningkatan kompetensi pegawai
b. Daftar hadir peserta
c. Jadwal kegiatan
d. Evaluasi pelaksanaan kegiatan
C.3. Kepedulian
Kepedulian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan membuat rencana dan program kerja sebagai tindakan pencegahan terhadap risiko kecelakaan kerja,
sakit akibat pekerjaan dan pemulihan lingkungan yang tercemar akibat pekerjaan konstruksi. Program kepedulian keselamatan konstruksi sebagai berikut:
1 2 3 4
1. TUJUAN
Memberikan pedoman untuk penyebarluasan atau mengkomunikasikan informasi- infomasi lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja kepada pihak internal dan eksternal perusahaan secara efektif.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk seluruh fasilitas operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI. dan semua pihak yang bekerja di area tersebut. Hal-hal yang diatur dalam prosedur ini adalah cara untuk
menyebarluaskan informasi-informasi terkait dengan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kepada pihak internal maupun eksternal Perusahaan.
3. DEFINISI
Informasi K3,
yaitu informasi tentang lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi:
o Peraturan perundangan K3 Indonesia dan Internasional
o Kebijakan terpadu dan EHS Management System Manual PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI.
o Kondisi bahaya, laporan inspeksi dan laporan & hasil investigasi kecelakaan kerja
o Laporan internal / eksternal audit dan hasil rapat tinjauan ulang manajemen
Internal Perusahaan, yaitu semua karyawan (karyawan bulanan, harian tetap, harian borongan maupun harian musiman) yang terkait dengan kegiatan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI
Eksternal Perusahaan, yaitu semua pihak-pihak yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI seperti dalam penyediaan pasokan barang/
material maupun jasa ( supplier / pemasok barang, kontraktor / sub kontraktor, dll.), termasuk tamu-tamu yang akan berkunjung ke lingkungan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI maupun
penyediaan informasi K3 kepada-kepada instansi-instansi pemerintah yang terkait dan berwenang.
Konsultasi K3, adalah usaha atau kegiatan untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapai dan peluang untuk perbaikan penerapan, pengembangan dan pemeliharaan sistem manajemen
K3
4. REFERENSI
5. PROSEDUR
Tanggung Jawab
EHS Department bertanggung jawab untuk senantiasa berkoordinasi baik secara internal maupun eksternal perusahaan (Kementerian Lingkungan Hidup, Depnaker Propinsi / Kab. / Kodya.,
Bapedalda Propinsi / Kabupaten / Kotamadya, Depkes, Pemda dan instansi / institusi lain terkait berkaitan dengan aspek K3) yang bertujuan untuk memastikan bahwa peraturan dan perundangan,
standar, dan informasi K3 lainnya senantiasa up to date / terbaru dan dikomunikasikan / diinformasikan pada departemen terkait di dalam lingkungan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA
ABADI
Procurement Department bertanggung jawab untuk menginformasikan ketentuan- ketentuan K3 PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI kepada supplier / pemasok dan kontraktor / sub kontraktor
yang akan memasok barang atau jasa / bekerja dilingkungan operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI
Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif Dept. bertanggung jawab untuk menyediakaan sarana-sarana dan penyebarluasan informasi-
informasi K3 kepada seluruh karyawan yang ada di Departemennya.
Komunikasi
Komunikasi Internal
Karyawan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI diberikan atau mendapat informasi mengenai pedoman dan prosedur Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta
pelaksanaannya di lingkungan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI melalui kegiatan pelatihan dan pelaksanaannya dikoordinir oleh Technical Training Department.
Karyawan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI mendapatkan informasi mengenai kebijakan terpadu (kualitas, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja), manual SMK3, hasil rapat-rapat P2K3,
artikel-artikel K3, perubahan- perubahan pada prosedur / instruksi kerja, penyelesaian masalah / keluhan K3, program-program dan kinerja K3 PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI Informasi
ini diberikan melalui pelatihan, penjelasan / briefing K3 harian / mingguan atau melalui papan pengumuman dan bulletin K3 (melalui media cetak atau elektronik internal perusahaan).
Informasi mengenai peraturan perundangan K3 akan disediakan oleh EHS Manager kepada tiap Kepala Departemen / SMR-Safety Management Representatif / EMR-Environment Management
Representatif / SR-Safety Representatif / ER-Environment Representatif Departemen.
Laporan hasil kegiatan inspeksi K3, pemantauan lingkungan dan lingkungan.
Kerja dan penyelidikan kecelakaan disiapkan oleh EHS Department sebagai salah satu bahan yang akan dibahas dalam rapat bulanan / rapat khusus P2K3, dan dibuatkan risalah rapat P2K3 dan
disebarluaskan kepada tiap Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif dan Safety / Environment Representatif serta seluruh anggota P2K3.
Hasil laporan audit internal / eksternal SMK3 disiapkan oleh personil EHS Department berdasarkan laporan tim auditor internal / eksternal dan didistribusikan kepada pihak internal ( Dewan Direksi,
Ketua P2K3, Kepala Divisi, Kepala Departemen / Safety Management Representatif / Environment Management Representatif, Safety Representatif, Environment Representatif ) dan pihak eksternal jika
diperlukan ( misal Auditor Eksternal ).
Tanda-tanda peringatan K3 (poster, sign, label, dll) disediakan oleh EHS Department dengan terlebih dahulu masing-masing Kepala Departemen melampirkan hasil identifikasi bahaya dan penilaian
resiko di departemennya disertai dengan formulir pengajuan permintaan tanda-tanda peringatan K3.
Untuk memudahkan penyebaran informasi yang berkaitan dengan K3 dalam lingkup PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI maka dibuat daftar penyebarluasan informasi K3 (contoh dapat dilihat
pada lampiran).
Komunikasi Eksternal
Personil EHS Department menghubungi instansi-instansi terkait (misal: Kanwil Depnaker / Dinas Depnaker Kabupaten / Kotamadya, Bapedal, Depkes dan sebagainya) untuk mendapatkan
informasi terkini mengenai peraturan perundangan berkaitan dengan K3 di Indonesia.
Setiap 3 bulan sekali PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI melaporkan hasil kegiatan P2K3 kepada Dinas Tenaga Kerja Setempat, dimana laporannya disiapkan oleh sekretaris P2K3 dan
ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris P2K3.
Laporan kecelakaan kerja dan hasil penyelidikannya disiapkan oleh EHS Manager dan disampaikan kepada Kepala Operasi, Ketua P2K3 tembusannya kepada pihak Kanwil Depnaker
setempat.
Pihak pemasok dan kontraktor / sub kontraktor yang terikat kontrak dengan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI untuk menyediakan barang atau jasa diinformasikan tentang kebijakan dan
ketentuan K3 PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI Informasi diberikan oleh Procurement Manager dan bila diperlukan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI dapat memberikan pelatihan
awal atau penjelasan / briefing K3 kepada kontraktor yang akan bekerja di lingkungan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI.
Pihak Satuan Pengaman / Security di Pos Komando Keamanan perusahaan berkewajiban memberikan informasi kepada setiap tamu yang akan memasuki area pabrik / plant di lingkungan
operasi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI tentang Kebijakan Terpadu (Kualitas, Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan-peraturan umum K3 dan prosedur menghadapi
keadaan darurat.
Pihak Satuan Pengaman / Security yang ada di Pos Ronda setiap Gedung / Area Produksi atau Kepala Departemen / Personil Departemen yang ditunjuk berkewajiban memberikan informasi-
informasi K3 dan prosedur tanggap darurat yang berlaku di area tersebut kepada setiap tamu yang akan masuk ke gedung / area departemen / plant tersebut.
Informasi-informasi yang berkaitan dengan kondisi darurat / emergency yang terjadi di perusahaan diatur dan mengikuti prosedur komunikasi tanggap gawat darurat.
Untuk menjamin kerahasiaan semua informasi yang berkaitan dengan K3, diatur dan mengikuti peraturan perusahaan mengenai “Non-Disclosure Agreement” (Perjanjian/Kesepakatan Tidak Membocorkan Rahasia
Perusahaan) yang telah ditanda tangani oleh setiap karyawan PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI
Distribusi dokumen ( Manual, standard procedure, supporting doc, record ) Telepon, facsimile, internet
TV Media
Konsultasi K3
Konsultasi ini bisa dilakukan di internal PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI untuk
melibatkan karyawan maupun dengan pihak eksternal, seperti Perguruan
Tinggi, Instansi Pemerintah terkait, Lembaga Swadaya masyarakat ( NGO – Non Government Organization ), perusahaan
asuransi, konsultan K3,dsb
Beberapa contoh konsultasi K3 adalah :
Perencanaan operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian, diantaranya :
1) Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
2) Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab Kegiatan SMK3
3) Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4) Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
5) Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko
6) Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7) Persyaratan Operator Alat Angkat
a) Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi
b) Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasi) atau bersertifikat yang di keluarkan oleh Badan yang berwenang
8) Persyaratan Operator Alat Angkay
a) Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai dengan kondisi di tempat kerja
b) Rambu peringatan/larangan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
9) Alat Pelindung Diri
a) Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko
b) Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
10) Tamu / Pengunjung dari pihak luar
a) Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
b) Persyaratan APD (ALat Pelindung Diri)
c) Induksi K3
b) Prosedur dan Persyaratan tanggap darurat
D.2. Kesiapan dan Tanggapan terhadap kondisi darurat
1. Kesiapan Terhadap Kondisi Darurat
Kesiapan terhadap kondisi darurat meliputi:
a. Menetapkan rencana untuk menanggapi keadaan darurat, yang sekurangkurangnya mencakup;
1) Penyediaan tim tanggap darurat yang memadai, kompeten, dengan pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas, dan selalu siaga;
2) Penyediaan sarana dan prasarana keadaan darurat yang memadai dan selalu siap digunakan;
3) Penyediaan ruang pusat kendali darurat yang dilengkapi dengan peta, papan tulis, jam, daftar nama dan nomor kontak anggota tim, nomor pihak lain yang terkait, serta peralatan komunikasi dua arah;
4) Penyediaan akses bantuan dari pihak luar apabila diperlukan dalam penanganan keadaan darurat;
5) Penyelidikan kejadian keadaan darurat termasuk perkiraan kerugian dan pelaporan;
6) Pemulihan pasca penanganan keadaan darurat yang sekurang-kurangnya mencakup penyediaan tim pemulihan, pembersihan lokasi, operasi pemulihan, dan laporan pemulihan pasca penanganan keadaan darurat;
7) Penyediaan dan penyiapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), sekurang-kurangnya terdiri atas:
a. Penyediaan petugas P3K yang kompeten;
b. Penyediaan peralatan P3K yang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. Pencatatan penggunaan peralatan P3K.
d. Memberikan pelatihan tanggap darurat yang telah direncanakan;
e. Menguji dan melatih kemampuan tanggap darurat yang direncanakan secara berkala;
f. Mengomunikasikan informasi yang terkait kepada semua pekerja tentang tugas dan tanggung jawabnya;
g. Mengomunikasikan informasi yang terkait kepada sub penyedia jasa dan pemasok, pengunjung, pihak terkait layanan tanggap darurat, pihak berwenang, dan masyarakat sekitar;
2. Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
Tanggapan terhadap kondisi darurat meliputi:
a. Mengambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaiki kondisi darurat;
b. Memperhitungkan konsekuensi dari kondisi darurat tersebut;
c. Mengevaluasi, dengan melibatkan partisipasi pekerja dan keterlibatan pihak berkepentingan yang terkait lainnya; d. Perlu melakukan tindakan korektif untuk menghilangkan penyebab kondisi darurat dengan:
1) Menyelidiki kejadian atau meninjau ketidaksesuaian;
2) Menentukan penyebab kejadian atau ketidaksesuaian; dan
3) Memperhitungkan kejadian dan ketidaksesuaian yang pernah terjadi, jika ada.
e. Menentukan dan mengimplementasikan tindakan yang diperlukan, termasuk tindakan korektif, sesuai dengan tingkat pengendalian dan manajemen perubahan;
f. Menilai risiko keselamatan konstruksi yang terkait dengan bahaya baru atau yang berubah, sebelum mengambil tindakan;
g. Meninjau keefektifan tindakan-tindakan yang pernah diambil, termasuk tindakan korektif;
B. Penyedia Jasa harus melaporkan kecelakaan berat, kasus kematian, dan kejadian berbahaya kepada Komite Keselamatan Konstruksi dalam waktu 2 x 24 jam untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
Tabel 4. Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)
2. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya - Bahaya akibat polusi yang dihasilkan oleh kegiatan pelaksanaan. - Bangunan untuk kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sedemikian rupa Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Bahaya akibat bangunan kantor dan fasilitasnya lainnya roboh. sehingga terbebas dari polusi yang dihasilkan oleh kegiatan pelaksanaan.
- Bahaya akibat terjadi genangan air dan pencurian pada bangunan kantor dan - Bangunan kantor dan fasilitas lainnya harus dibuat dengan kekuatan
fasilitas penunjang. struktural yang memenuhi syarat.
- Bahaya akibat kebakaran di kantor atau di bangunan gudang dan lainnya. - Bangunan kantor dan fasilitas harus dibuat pada elevasi yang lebih tinggi dari
daerah sekitarnya, diberi pagar keliling, dilengkapi dengan jalan masuk dari
kerikil serta tempat parkir.
3. Fasilitas dan Pelayanan Pengujian Logistik - Bahaya akibat bahan dan peralatan yang digunakan tidak memenuhi syarat. - Harus tersedia pemadam kebakaran dan kebutuhan P3K yang memadai diseluruh Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Bahaya akibat cara pengangkutan bahan kurang memenuhi syarat. barak, kantor, gudang dan bengkel.
- Bahaya akibat penyimpanan kurang memenuhi syarat. - Bahan dan peralatan yang digunakan harus memenuhi syarat.
- Bahaya akibat pembuangan bahan dan material tidak terpakai kurang - Pengangkutan bahan harus sesuai dengan beban lalu lintas pada jalan yang
memenuhi syarat. akan dilewati.
- Bahan dan material berbahaya harus disimpan tersendiri dan terlindung dengan
baik,
- Pembuangan bahan atau material harus pada tempat yang telah ditetapkan,
aman dan tidak mengganggu lalu lintas.
4. Pengaturan dan Pemeliharaan Sementara untuk Lalu - Bahaya akibat tidak tersedia jalan masuk bagi penduduk di permukiman - Penyediaan jalan masuk sementara ke permukiman yang aman dan nyaman. Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
Lintas sepanjang dan yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan. - Bangunan sementara dan rambu-rambu harus terpelihara agar tetap aman dan
- Kecelakaan akibat bangunan sementara dan rambu-rambu rusak dan tidak dalam kondisi pelayanan yang memenuhi persyaratan.
berfungsi. - Pembersihan atas bahan-bahan yang tidak terpakai.
- Bahaya akibat bahan dan kotoran yang tidak terpakai berceceran
sehingga lalu lintas tidak aman.
5. Pembersihan - Bahaya akibat pembersihan atas akumulasi sisa bahan bangunan, kotoran - Pembersihan seluruh permukaan terekspos harus dilakukan dengan baik dan Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
dan sampah akibat operasi pelaksanaan pekerjaan. benar sehingga proyek yang ditinggalkan siap pakai.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Tapen - Mangli Wetan; 3. GALIAN UNTUK SELOKAN DRAINASE DAN SALURAN AIR
2. Penggalian - Kecelakaan terkena alat gali (cangkul, balencong dll.) akibat jarak antar - Jarak antara penggali harus aman, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
penggali terlalu dekat, - Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu
- Bahaya akibat lereng galian longsor, penerangan yang cukup,
- Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil,
- Menempatkan material pada jarak yang sesuai untuk kerja,
- Stok material harus ditempatkan pada tempat yang aman dan tidak
mengganggu lalu lintas kerja dan lalu lintas kendaraan.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Tapen - Mangli Wetan; 4. GALIAN BIASA
2. Penggalian - Kecelakaan terkena alat gali (cangkul, balencong dll.) akibat jarak antar - Jarak antara penggali harus dijaga agar selalu pada jarak yang aman, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
penggali terlalu dekat, - Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu
- Bahaya akibat lereng galian longsor, penerangan yang cukup,
- Kecelakaan akibat operasional alat berat baik di tempat lokasi galian, - Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil.
transportasi maupun di tempat pembuangan.
3. Pembuangan bahan galian - Kecelakaan akibat tumpukan bahan galian yang akan digunakan untuk - Operasional alat berat harus dilakukan sesuai dengan standar, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
timbunan. - Tumpukan bahan galian yang akan digunakan untuk timbunan tidak boleh terlalu
lama.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Tapen - Mangli Wetan; 5. GALIAN PERKERASAN BERASPAL TANPA COLD MILLING MACHINE
6. Penyiraman - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal (Tandem Roller) awal dan akhir. Terluka oleh mesin pemadat aspal - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses intermediated rolling. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di lokasi pekerjaan
- Terjadi gangguan lalu lintas. ketika mesin pemadat aspal (Pneumatic Tire Roller) bekerja memadatkan Hotmix.
- Senantiasa mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan
yang lain.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Tapen - Mangli Wetan; 8. LASTON LAPIS ANTARA (AC-BC)
6. Penyiraman - Terluka oleh percikan aspal panas. - Petugas pembakar harus mengenakan pakaian dan perlengkapan (sepatu boot, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan paru-paru akibat uap dan panas dari aspal. sarung tangan dan masker) yang sesuai dengan standar.
- Terluka oleh mesin pemadat aspal (Tandem Roller) awal dan akhir. Terluka oleh mesin pemadat aspal - Menggunakan kacamata dan masker untuk mencegah iritasi mata dan paru-paru
(Pneumatic Tire Roller) untuk proses intermediated rolling. akibat asap dan panas dari api pembakaran dan aspal.
- Terjadi kecelakaan atau terluka akibat jarak antar pekerja terlalu dekat. - Menjaga agar tidak ada orang luar maupun pekerja lain berada di lokasi pekerjaan
- Terjadi gangguan lalu lintas. ketika mesin pemadat aspal (Pneumatic Tire Roller) bekerja memadatkan Hotmix.
- Senantiasa mempertahankan jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan
yang lain.
- Senantiasa menjaga jarak yang aman antara pekerja yang satu dengan yang
lainnya.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Tapen - Mangli Wetan; 9. BAHAN ANTI PENGELUPASAN
2. Penggalian - Kecelakaan terkena alat gali (cangkul, balencong dll.) akibat jarak antar - Jarak antara penggali harus aman, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
penggali terlalu dekat, - Bila penggalian dilakukan pada malam hari harus menggunakan lampu
- Bahaya akibat lereng galian longsor. penerangan yang cukup,
- Membuat dan mempertahankan kemiringan yang stabil,
- Pengeringan pada bekas galian yang terendam air.
3. Pemasangan - Luka terkena mortar dan batu jatuh, - Metode pelaksanaan harus sesuai dengan persyaratan, Pengawas pekerja, pemberi kerja, HSE
- Luka terkena pecahan batu, - Tidak dengan sengaja melakukan kontak langsung dengan mortar,
- Kecelakaan akibat penempatan stok material terutama batu yang tidak tepat. - Menempatkan batu pada jarak yang sesuai untuk kerja,
- Metode pemecahan dan pembentukan permukaan batu sesuai dengan persyaratan,
- Stok material harus ditempatkan pada tempat yang aman dan tidak
mengganggu lalu lintas kerja.
Nama Pekerja : Sofyan Hadi Yunianto
Nama Paket Pekerjaan : Rekonstruksi Jalan Tapen - Mangli Wetan; 12. MARKA JALAN TERMOPLASTIK
Pengendalian pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan pada bagian D (Operasi keselamatan konstruksi) berdasarkan upaya pengendalian pada bagian B
(Perencanaan keselamatan konstruksi) dan C (Dukungan keselamatan konstuksi).
Hal-hal yang harus dilaporkan dalam laporan evaluasi dan kinerja K3 adalah :
Rekapitulasi kecelakaan kerja dengan mengacu pada pelaporan dan penyelidikan kecelakaan yang sudah dibuat.
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana dalam Perencananaan Keselamatan Konstruksi
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peningjauan ulang untuk di ambil tindakan perbaikan.
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi dilakukan dengan melakukan pemantauan, pengawasan, pelatihan dan pembahasan rapat SMK3 secara periodik serta
dengan melaksanakan audit secara menyeluruh dimulai pada tahap pelaksanaan serta penyelesaian proyek.
Demikian Penyusunan Rencana Keselamatan Konstruksi PT. GUNUNG KELABAT CITRA ABADI disusun sebagai petunjuk dalam pelaksanaan Pekerjaan Rekonstruksi Jalan Tapen - Mangli
Wetan.
Manajemen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) akan terus diperbarui demi efektivitas pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi secara berkesinambungan.
E. Evaluasi Keselamatan Konstruksi
Tabel 5. Jadwal Inspeksi dan Audit
Bulan Ke
NO Kegiatan PIC
1 2 3 4
1 Inspeksi Keselamatan - Inspeksi
Konstruksi Prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi yang ditandatangani oleh ahli teknik terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.
Lembar Periksa
Memuat format lembar periksa lingkup pekerjaan, pesawat angkat & angkut (alatberat), perkakas, bahan/material, lingkungan, kesehatan, keamanan, dan lain-
lain.Lembar periksa ditandatangani pada satu periode waktu tertentu (harian, mingguan, bulanan). Inspeksi terdiri dari berbagai macam bentuk lembar periksa sekurang-
kurangnya mencakup:
Lingkup pekerjaan ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
Pesawat angkat & angkut (alat berat) ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
Perkakas ditandatangani oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi. √ √ √ √
Bahan/material ditandatangani oleh ahli teknik terkait Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
Lingkungan (housekeeping, pencemaran, hygine) ditandatangani oleh ahli terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
Kesehatan ditandatangani oleh ahli terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
Keamanan/security ditandatangani oleh ahli terkait, Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi
Lembar Penghentian Pekerjaan (Stop Working Form)
Apabila pada saat pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ditemukan hal yang membahayakan setiap personil dapat menyerukan untuk menghentikan pekerjaan. Pimpinan
Tertinggi Penyedia Jasa memberikan kewenangan kepada Pimpinan Unit Keselamatan Konstruksi dan/atau Pimpinan Tertinggi Pekerjaan Konstruksi dan/atau Ahli K3
Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi untuk melakukan verifikasi penghentian pekerjaan. Dalam melakukan verifikasi pihak berwenang mengisi lembar
penghentian pekerjaan ditandatangani oleh pihak-pihak yang ditunjuk oleh Pimpinan Tertinggi Penyedia Jasa.
2 Patroli Keselamatan - Patroli Keselamatan Konstruksi
Konstruksi Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Patroli Keselamatan Konstruksi yang disusun oleh Penyedia Jasa ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.Patroli Keselamatan Konstruksi dilakukan oleh seluruh Pimpinan Perusahaan (Penyedia Jasa, Pengawas Pekerjaan, Sub √ √ √ √
Kontraktor) dan Pengguna Jasa.
3 Audit Internal - Audit
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja audit internal yang ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen. Audit
internal dilakukan dan ditetapkan secara berkala oleh Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dengan melibatkan auditor independen.Audit internal dilakukan sekurang-kurangnya 1 kali √ √ √ √
dalam 1 Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan/atau untuk pekerjaan konstruksi tahun jamak mengikuti peraturan perundangan yang berlaku.