Anda di halaman 1dari 28

PRESENTASI PROYEK AKHIR

DIPLOMA III TEKNIK SIPIL

EARNED VALUE ANALYSIS UNTUK


PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA
PROYEK PELEBARAN JALUR B RUAS TOL KOPO –
BUAH BATU KM 136 + 050 – KM 143 +200
PURBALEUNYI

Disusun Oleh :
Ahmad Rizki Daerobi (3113120023)
Fariz Adnan Ibrahim (3113120008)

Pembimbing :
Iwan Supriyadi, BCSE, MT
NIP 19640104 199603 1 001
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN
2. Masalah Penelitian

A. Identifikasi Masalah
• Berapa waktu dan biaya pelaksanaan proyek pelebaran
ruas Tol Kopo – Buah Batu dibutuhkan?
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana kinerja proyek dilihat dari kondisi biaya dan
waktu tiap periode selama masa peninjauan?
2. Bagaimana Perkiraan waktu dan biaya untuk pekerjaan
ter-sisa, serta waktu dan biaya penyelesaian proyek
3. Faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi
keterlambatan proyek?
BAB I PENDAHULUAN
3. Pembatasan Masalah

Obyek analisa adalah proyek Pelebaran Lajur Tol


Kopo – Buah Batu STA 136+050 s/d STA 143+200
Jalan Tol Purbaleunyi, Bandung - Jawa Barat.

Peninjauan progress proyek dilakukan selama 8


Minggu/2 bulan, terhitung mulai dari Minggu ke-1
sampai dengan Minggu ke-16 pada proyek
konstruksi.

Metode yang digunakan pada tugas akhir ini


adalah metode Earned Value.
BAB I PENDAHULUAN
4. Tujuan Penelitian

Mengetahui kinerja proyek dari segi


waktu dan biaya.

Mengetahui perkiraan waktu dan


biaya untuk pekerjaan tersisa, serta
waktu dan biaya penyelesaian proyek.

Mengetahui faktor - faktor apa saja


yang mempengaruhi keterlambatan
proyek.
BAB I PENDAHULUAN
5. Manfaat

Mengetahui dan memahami proses pelaksanaan suatu kegiatan


proyek Penambahan Lajur Ruas Jalan Tol dengan metode analysis
earned value dalam dunia kerja mewakili wawasan dan
pengetahuan yang luas sehingga dapat mempersiapkan diri dalam
mengisi kebutuhan pada dunia industri kontruksi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

• Proyek didefinisikan sebagai sebuah


Definisi rangkaian aktifitas unik yang saling terkait
untuk mencapai suatu hasil tertentu dan
Proyek dilakukan dalam periode waktu yang tertentu
pula.

• Kinerja Proyek (Project Performance) merupakan


bagaimana cara kerja proyek tersebut dengan
membandingkan hasil kerja nyata dengan
Kinerja Proyek perkiraan cara kerja pada kontrak kerja yang
disepakati oleh pihak owner dan kontraktor
pelaksana.

• Tujuan utama dari pengendalian


Pengendalian proyek adalah meminimalisasi segala
Proyek penyimpangan yang dapat terjadi
selama berlangsungnya proyek.
Pengendalian Waktu dan Biaya Proyek :
• Pengendalian Waktu/Jadwal Proyek
• Penjadwalan menentukan kapan aktivitas dimulai, ditunda,
dan diselesaikan, sehingga pembiayaan dan pemakaian
sumber daya akan disesuaikan waktunya menurut kebutuhan
yang akan ditentukan.
• Pengendalian Biaya Proyek
• prakiraan anggaran biaya yang telah dibuat pada tahap
perencanaan digunakan sebagai patokan untuk pengendalian
biaya. Pengendalian biaya proyek diperlukan agar proyek
dapat terlaksana sesuai dengan biaya awal yang telah
direncanakan

Konsep Earned Value


• Digunakan tiga indikator, yaitu, ACWP (Actual Cost of Work
Performed), BCWP (Budgeted Cost of Work Performed) dan
BCWS (Budgeted Cost of Work Scheduled).
BAB III
METODOLOGI
BAB IV DATA PROYEK
BAB IV DATA PROYEK
BAB IV DATA PROYEK
PV (Planed Value)
BAB IV DATA PROYEK
EV (Earned Value)/BCWP
BAB IV DATA PROYEK
AC (Actual Cost)
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Grafik Earned Value Selama Masa Peninjauan Dari Grafik Hubungan PV, EV,AC
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Status Kinerja Proyek selama masa peninjauan dengan Metode Earned
Value
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

• Earned Value Analysis dapat memprediksi biaya dan waktu penyelesaian


proyek dengan baik atau dapat mendeteksi lebih dini pada setiap
periode waktu pelaporan apabila terjadi penyimpangan biaya dan waktu
pelaksanaan.
• Rencana anggaran biaya pada proyek sebesar Rp88,165,324,000.00
dengan rencana waktu pelaksanaan selama 350 Hari Kalender.
• proyek mengalami keterlambatan sebesar 8,57 % dari rencana awal
proyek yang direncanakan sebesar 19.47 % dengan realisasi pekerjaan
10,90 %.
• Berdasarkan Hitungan TE penyelesaian proyek bertambah dari rencana
50 minggu atau 350 hari menjadi 89,28 minggu atau 625 hari.
• Berdasarkan EAC, Perkiraan anggaran penyelesaian proyek pada saat
peninjauan minggu ke-16 sebesar Rp136,265,565,491.50 lebih besar
dari yang dianggarkan yaitu Rp88.165.321.000,00 dengan VAC RP
48.100.244.491,5.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

Faktor-faktor penyebab keterlambatan


proyek berdasarkan laporan mingguan
diantaranya :
• Kondisi cuaca yang masih tinggi curah hujannya
juga mengganggu produktifitas para pekerja dan
membuat hasil yang dicapai kurang masimal.
• Kurang profesionalnya sub kontraktor membuat
pekerjaan menjadi lambat.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

Langkah – langkah untuk mengatasi


keterlambatan Proyek :
• Kontraktor Melakukan Addendum (Pasal 13 ,
Kontrak)
 Merubah Kurva S Rencana, tetapi
penyelesaian proyek tetap 50 Minggu.
 Merubah Nilai Kontrak .
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

Saran :
• Dengan menggunakan metode Earned Value dapat di peroleh
prediksi waktu dan biaya untuk dapat menyelesaikan sisa
pekerjaan, sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi apa yang
akan dilakukan selanjunya.
• Informasi EAC dan TE adalah data yang dapat digunakan untuk
melakukan tindakan koreksi seperti mempercepat aktifitas
pekerjaan atau dengan penambahan tenaga kerja (overtime) serta
penjadwalan kembali sumber daya, misal tenaga kerja, peralatan,
serta material.
•Dengan demikian diwaktu yang akan datang kinerja proyek
dapat lebih optimal lagi.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai