DAFTAR ISI
PT. RAHEL KARYA EMAS adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Konstruksi,
mempunyai komitmen untuk melaksanakan semua aktivitas dalam proyek dengan aman,
tidak membahayakan orang/pekerja dan tidak merusak lingkungan. Aktivitas ini
memerlukan kesadaran yang tinggi dari seluruh jajaran perusahaan dalam melindungi
Keselamatan Kesehatan Kerja Perusahaan, karyawan, Sub - Kontraktor, Lingkungan dan
keutuhan asset sehingga terciptanya suasana kerja yang aman, efektif, dan produktif.
PT. RAHEL KARYA EMAS menjamin bahwa dalam melaksanakan kegiatan selalu berupaya
memenuhi persyaratan standar serta peraturan yang berlaku menyangkut Aspek K3L, serta
memastikan bahwa seluruh personel berperan aktif dan bertanggungjawab terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran K3L sesuai tugas dan fungsinya.
Bersama dengan ini PT. RAHEL KARYA EMAS mempunyai komitmen dan berjanji untuk
memenuhi sesuai peraturan pemerintah pusat, daerah dan persyaratan tentang lingkungan,
menghasilkan produk, pelayanan jasa, maupun proses yang aman juga ramah lingkungan
bagi pelanggan dan semua orang yang berada di lingkungan PT. RAHEL KARYA EMAS.
Untuk menunjang aktivitas diatas PT. RAHEL KARYA EMAS berupaya secara terus
menerus melakukan perbaikan kondisi kelestarian lingkungan dengan melaksanakan
program-program lingkungan, meminimalisasi pencemaran lingkungan dari sumbernya
mengefisiensikan sumber energi, serta menghilangkan resiko bahaya kerja dengan
melibatkan peran aktif seluruh karyawan. Setiap karyawan diberikan alat pelindung diri dan
pengetahuan tentang Green Company serta ditanamkan kepedulian terhadap lingkungan,
sehingga karyawan mampu turut serta dalam menyelenggarakan tempat kerja yang bersih,
rapi, sehat, aman dan nyaman.
Komitmen di atas akan menjadi landasan dan acuan yang diterapkan dalam melaksanakan
Aspek K3 manajemen PT. RAHEL KARYA EMAS dalam melaksanakan pekerjaan.
1.0 PENDAHULUAN
Sebagai bentuk proaktif dalam mencegah terjadinya kecelakaan maka dipandang perlu
untuk menelaah lebih dalam tentang sumber bahaya dan kandungan resiko pada setiap
aktifitas yang selanjutnya mengambil suatu langkah tapat yang dibutuhkan guna
pengontrolanya.
Hal tersebut diatas adalah sebagai definisi dari Identifikasi sumber bahaya dan risk
assessment yang dikenal dengan istilah HIRA – Hazard Identification and Risk Assessment
Dalam menjalankan Program keselamatan dan kesehatan kerja proyek mengacu pada
proses Perencanaan, Implementasi, Pengecekan dan Inspeksi serta Peningkatan
Berkesinambungan yang dilaksanakan melalui proses pembuatan:
- Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko (Bahan, Alat & Metode Kerja)
- Rencana Tindakan Pengendalian Resiko
- Kesesuaian persyaratan legeslasi
- Struktur organisasi K3 dan Job description
- Kompetensi Karyawan Gap Analysis
- Pendidikan dan Pelatihan
- Operasional Kontrol
o Kondisi lingkungan lengkap dengan perencanaan site.
o Pemeriksaan Kesehatan Karyawan
o Pemeriksaan sifat Fisika, kimia dalam proyek
o Identifikasi Kegiatan Beresiko Tinggi
o Pengendalian Bahan B3, Alat2 khusus dan tenaga kerja khusus
o Kontrol Subkontraktor dan Suplier
o Ijin Kerja
- Inspeksi Alat, Bahan, Lokasi dan Metode Kerja
- Penanganan Ketidaksesuaian, (NCR/ CAR) Insiden dan Kecelakaan
- Accident Investigation
- Penanganan Kondisi darurat
- Pelaporan Kinerja K3
- Audit dan review temuan
- Kondisi Lingkungan dan Perencanaan Site
o Kejatuhan :
- Pemakaian helm
- Pemasangan jaring pengaman
- Pemasangan rambu/tanda
o Luka : - Pemakaian sarung tangan, sepatu
o Sakit mata : - Pemakaian kacamata
o Sesak nafas : - Memakai Masker
Pemeliharaan Kesehatan :
- Penyediaan air bersih
- Pembuatan sarana MCK yang memadai
- Penyediaan tempat sampah dan pembuangan keluar lokasi
- Penyediaan obat-obatan
- Kerjasama dengan klinik atau rumah sakit terdekat
PENANGANAN KHUSUS
1. Material Berbahaya
Daftar material yang memerlukan penangan khusus:
a. Semen
b. Solar, Olie, Thinner
c. Zat Additive, minyak bekisting
d. Anti rayap
e. Bongkaran Asbes Gelombang
Masing-masing bahan diperlukan penanganan khusus dengan penyimpanan dan disertai
MSDS
2. Peralatan Khusus
Daftar peralatan yang memerlukan penangan khusus :
a. Generator set (Genset)
b. Mesin Gerinda Potong
c. Concrete mixer
d. Vibrator Roller, Dump truck, Water Tanker
3. Tenaga Kerja Ahli
4. Pekerjaan Berbahaya
Pekerjaan yang dianggap berbahaya harus menggunakan metode pekerjaan tertentu,
menggunakan alat khusus, APD dan mengikuti IK yang ada, antara lain :
a. Pekerjaan Bongkaran Atap Asbes Lama
b. Pengelasan, perancah, penggalian
c. Bekerja pada ketinggian (pengecoran kolom+balok, pasang bata, bekisting, pasang
d. rangka baja ringan, dll)
e. Penggunaan bahan bakar
f. Penggunaan bahan kimia/berbahaya
g. Bekerja pada tempat terbatas
h. Berkendara di Jalan Raya
3.0 TUJUAN
Prosedur ini dibentuk sebagai suatu acuan untuk melakukan mengidentifikasi sumber–
sumber bahaya yang terkandung didalam setiap aktifitas dan melakukan risk assessment
(HIRA: Hazard Identification and Risk Assessment) guna menentukan pilahan langkah yang
tepat dalam menghadapi resiko.
4.0 PROSEDUR
Porses identifikasi sumber bahaya (Hazard) dan risk assessment dilakukan dalam 2(dua)
tahap yaitu :
Dalam mengidentifikasi sumber bahaya gunakan cara yang umum dilakukan. Ini cukup
penting bagi karyawan untuk selalu berkonsultasi karena dalam aktifitas kerjanya sehari-
hari, mereka mungkin menemukan sesuatu yang belum dapat dipahami.
Dalam kasus yang sederhana, sumber bahaya dapat diidentifikasi melalui pengamatan dan
penggunaan pengetahuan yang umum.
Dalam kasus yang komplek, sumber bahaya dapat diidentifikasi hanya melalui pengukuran,
contoh, udara yang tercemar oleh bahan kimia.
Untuk bahaya-bahaya mekanis dan listrik yang berkaitan dengan pengoperasian mesin,
tenaga ahli yang berkaitan harus terlibat secara langsung
Konsekuensi dari tingkat keparahan (Severity) dapat dilakukan penilaian dengan cara berikut :
Secara sederhana, risiko dapat diartikan sebagai kombinasi antara tingkat keparahan akibat
terjadinya suatu kecelakaan/nyaris celaka dengan kemungkinan peluang terjadinya
kecelakaan/nyaris celaka tersebut.
Perencanaan meliputi :
1. IBPR & RTPR
2. Legislasi
3. Sasaran dan Program
a. Identifikasi Bahaya
Memperkirakan sesuatu aktifitas yang dilakukan terhadap sesuatu yang memiliki potensi
bahaya yang dapat menyebabkan cidera, sakit atau kerusakan konstruksi/property yang
terkandung dalam suatu objek atau aktivitas
b. Penilaian Resiko
Proses pembobotan yang dilakukan untuk mengklasifikasikan potensi-potensi bahaya ke
dalam kategori tinggi, menengah atau rendah dengan menggunakan parameter atau score
c. Pengendalian Resiko
Suatu upaya untuk meminimalkan atau menghilangkan celaka atau sakit atau kerusakan
terhadap property perusahaan dalam suatu proses kegiatan
Sasaran
Memberikan produk dan layanan kepada Pelanggan dan stakeholder lainnya, minimal
sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi yang diperjanjikan serta mencapai sasaran proyek
tanpa kecelakaan/zero accident.
Program
1. Penyuluhan K3
2. Pertemuan Pagi K3
3. Pertemuan Kelompok Pekerja K3
4. Patroli Harian K3
5. Patroli Khusus K3
6. Inspeksi K3
7. Rapat K3
8. Promosi K3
9. Pemasangan Poster–poster K3
No. UNDANG-UNDANG RI
PT. Rahel Karya Emas adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan pada
komitmen untuk turut serta dalam pembangunan melalui jasa konstruksi.
Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting
dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami
berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat
kerja yang aman dan sehat dengan menerapkan perbaikan yang berkelanjutan
melalui Sistem Manajemam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
PT. Rahel Karya Emas konsisten untuk melaksanakan pengelolaan aspek
Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara efektif dan efesien dengan cara :
Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan menjadi acuan
dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan.
KETUA/PENANGGUNG JAWAB
K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Skala Prioritas, Pengendalian Resiko K3, dan Penanggung Jawab
Nama Perusahaan : PT. Rahel Karya Emas
Paket : Pekerjaan Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran Asal Kabupaten Bandung
Lokasi : Kampus Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor – Sumedang
Penilaian Tingkat Resiko Penilaian Sisa Resiko
No. Deskripsi Resiko Pengendalian Awal Pengendalian Ket.
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya Persyaratan Pemenuhan Kemungkin Keparahan Nilai Resiko Tingkat Lanjutan Kemungkinan Keparahan Nilai Resiko Tingkat
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) Peraturan an (F) (A) (F x A) Resiko (TR) (F) (A) (Fx A) Resiko (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pekerjaan Mobilisasi dan Menginjak benda – benda Gangguan kesehatan UU No. 1 Tahun Pembuatan Jalur Lalu lintas 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Demobilisasi tajam, akibat kondisi kerja 1970 Tentang manuver pekerja, bahan dan alat
Tersandung dan Terjatuh, secara umum. keselamatan kerja Penggunaan APD yang sesuai
Terpeleset, Kecelakaan akibat UU No. 18 Tahun Menggunakan rambu peringatan
Tangan tergores benda- pengaturan lalulintas 1999 Tentang Jasa dan barikade
benda tajam kejatuhan kurang baik Konstruksi Penempatan Rubber cone
benda, Kecelakaan akibat jenis UU No. 13 Tahun Menyusun prosedur kerja
Terlindas Kendaraan, dan cara penggunaan 2003 Tentang Tidak bercanda saat bekerja
Kerusakan Pada Prasarana peralatan, tertimpa Ketenagakerjaan Selalu menerapkan protokol
material PP No. 50 Tahun pencegahan COVID-19 di dalam
umum.
2012 Tenteng area kerja/di lapangan
Penerapan SMK3
2 Pekerjaan Pagar Pengaman Tertusuk paku, Gangguankesehatanakiba UU No. 1 Tahun Pembuatan Jalur Lalu lintas 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Proyek Terpukul alat pemukul, t kondisi kerja 1970 Tentang manuver pekerja, bahan dan
secaraumum, keselamatan kerja alat
Tertimpa
Kecelakaana kibat UU No. 18 Tahun Penggunaan APD yang sesuai
material
Terkena palu saat 1999 Tentang Jasa Menggunakan rambu
memasang pagar, akibat Konstruksi peringatan dan barikade
tertusuk ujung patok yang UU No. 13 Tahun Diberikan penyuluhan bahaya
runcing, 2003 Tentang kecelakaan kerja sebelum bekerja
Terjadi kecelakaan seperti Ketenagakerjaan Memakai Sarung tangan
kaki terinjak pacahan PP No. 50 Tahun Menggunakan alat pelindung diri
beling, akibat terinjak 2012 Tenteng yang sesuai
paku karat Penerapan SMK3 Memakai sepatu kerja.
Bekerja dengan hati – hati
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di
dalam area kerja/di lapangan
Penilaian Tingkat Resiko Penilaian Sisa Resiko
No. Deskripsi Resiko Pengendalian Awal Pengendalian Ket.
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Jenis Bahaya Persyaratan Pemenuhan Kemungkin Keparahan Nilai Resiko Tingkat Lanjutan Kemungkinan Keparahan Nilai Resiko Tingkat
(Skenario Bahaya) (Tipe Kecelakaan) Peraturan an (F) (A) (F x A) Resiko (TR) (F) (A) (Fx A) Resiko (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
3 Pekerjaan Pengukuran Tertusuk paku, Gangguankesehatanakibat UU No. 1 Tahun Pembuatan Jalur Lalu lintas 1 1 1 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
dan pemasangan bowplank Terpukul alat pemukul, kondisi kerja secaraumum, 1970 Tentang manuver pekerja, bahan dan
Kecelakaana kibat keselamatan kerja alat
Tersandung,
Terkena palu saat UU No. 18 Tahun Penggunaan APD yang
Tertimpa memasang bowplank, 1999 Tentang Jasa sesuai
material akibat tertusuk ujung Konstruksi Menggunakan rambu
patok yang runcing, UU No. 13 Tahun peringatan dan barikade
Terjadi kecelakaan 2003 Tentang Diberikan penyuluhan bahaya
seperti kaki terinjak Ketenagakerjaan kecelakaan kerja sebelum bekerja
pacahan beling, akibat PP No. 50 Tahun Memakai Sarung tangan
terinjak paku karat 2012 Tenteng Menggunakan alat pelindung diri
Penerapan SMK3 yang sesuai
Memakai sepatu kerja.
Bekerja dengan hati – hati
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di
dalam area kerja/di lapangan
B. PEKERJAAN UTAMA GD
1 Pekerjaan Pematangan 1. Galian Tanah dengan Alat Terjadi gangguan UU No. 1 Tahun Akan disediakan peralatan kerja 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Lahan kesehatan 1970 Tentang yang sesuai standard, akan
Berat :
Kecelakaan keselamatan kerja disediakan safety sesuai
Longsoran galian tanah akibat berat/meninggal UU No. 18 Tahun standard kerja, akan di sediakan
sudut penggalian, Cacat sementara/cacat 1999 Tentang Jasa rambu peringatan ditempat yang
Tertimpa material, permanen Konstruksi mudah terlihat
Terjatuh/ terpeleset kedalam Luka/sakit sedang UU No. 13 Tahun Diberikan penyuluhan bahaya
area galian memerlukan 2003 Tentang kecelakaan kerja sebelum bekerja
Terlindas Kendaraan Berat, pengobatan atau Ketenagakerjaan Memakai Helm
perawatan PP No. 50 Tahun Menggunakan alat pelindung diri
Kecelakaan Alat, 2012 Tenteng yangsesuai
Tersandung Penerapan SMK3 Memakai sepatu kerja.
Bekerja dengan hati -hati
2. Galian Tanah Manual Selalu menerapkan protokol
Longsoran galian tanah akibat pencegahan COVID-19 di
sudut penggalian, dalam area kerja/di lapangan
Tertimpa material,
Terjatuh/ terpeleset kedalam
area galian
Terpukul cangkul/ alat
pertukangan galian manual
Tersandung
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
2 Pekerjaan Pondasi Bor Pile Pekerja dapat terperosok Tertimpa alat bore pile ((luka UU No. 1 Tahun Pastikan kondisi alat bore pile 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Tangan pekerja tertusuk besi berat) 1970 Tentang dalam keadaan baik dan operator
pada saat perakitan Alat bore pile terjatu (luka keselamatan kerja memiliki keahian
berat/mati) UU No. 18 Tahun untukpengoperasian alat tersebut.
Tangan terluka pada waktu
Tertimpa besi tulangan (luka 1999 Tentang Pastikan sebelum dilakukan
pembengkokan dengan Bar berat/mati) Jasa Konstruksi pengeboran pondasi bore pile alat
bender
Terjatuh kedalam UU No. 13 Tahun berdiri tegak lurus ujung mata bor
Tangan terluka pada waktu lobang pondasi bekas dibor 2003 Tentang sentries dengan posisi titik pondasi,
pemotongan dengan Bar cutter (luka berat/mati) Ketenagakerjaan dan alat bore pile berada pada
PP No. 50 Tahun posisi rata/tidak miring.
Besi beton dapat ambruk dan
mengenai pekerja maupun 2012 Tenteng Pastikan Alat borpile berada dalam
material di dekatnya Penerapan SMK3 posisi yang rata dan mesin dalam
Pipa tremi dapat ambruk dan kondisi baik serta dioperasikan oleh
operator yang terampil
mengenai pekerja maupun material
Untuk penurunan besi tulangan
di dekatnya yang telah dirakit diangkat dengan
Pekerja dapat terpeleset dan menggunakan mobil crane, dan
terjatuh dari atas bucket pastikan sepanjang lintasan yang
Pekerja dapat tertimpa tremi jika dilewati besi tulangan tersebut tidak
sling putus atau mesin alat berat ada pekerja/masyarakat setempat.
tidak berfungsi dengan baik Pastikan titik pondasi yang akan
Akan sulit memahami aba aba dari dibor dan telah dibor dipasang
supervisor sehingga dapat terjadi tanda-tanda pengaman sehingga
kesalah- pahaman yang tidak ada pekerja yang terjatuh
mengakibatkan kecelakaan kedalam lobang pondasi tersebut
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan
3 Pekerjaan Pondasi Batu Pekerja dapat terperosok Terjadi gangguan UU No. 1 Tahun Pembuatan Jalur Lalu lintas 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Kali lubang galian kesehatan 1970 Tentang manuver pekerja, bahan dan
Kaki dan tangan terluka terkena Kecelakaan keselamatan kerja alat
alat kerja berat/meninggal UU No. 18 Tahun Penggunaan APD yang sesuai
Cacat sementara/cacat 1999 Tentang Menggunakan rambu
Tertimpa material batu kali
permanen Jasa Konstruksi peringatan dan barikade
Tangan terluka pada waktu
Luka/sakit sedang UU No. 13 Tahun Penempatan Rubber cone
mengangkat material batu kali
memerlukan 2003 Tentang Menyusun prosedur kerja
Tangan /anggota badan lainnya
pengobatan atau Ketenagakerjaan Tidak bercanda saat bekerja
terjepit material batu kali
perawatan PP No. 50 Tahun Selalu menerapkan protokol
2012 Tenteng pencegahan COVID-19 di
Penerapan SMK3 dalam area kerja/di lapangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
4 Pekerjaan Struktur Atas UU No. 1 Tahun Pastikan alat pemotong besi 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
a. Pekerjaan Begisting Pekerja terjepit/terbentur/tertimpa Terjadi gangguan 1970 Tentang berfungsi dengan baik dan
oleh material. kesehatan keselamatan kerja dioperasikan oleh orang/ pekerja
Pekerja tersengat arus listrik/ Kecelakaan berat/ UU No. 18 Tahun yang terampil.
terluka akibat penggunaan meninggal 1999 Tentang Jasa
peralatan yang tidak benar Cacat sementara/cacat Konstruksi Pekerja dilengkapi dengan APD
Pekerja tertusuk paku/benda permanen UU No. 13 Tahun (alat pelindung diri) antara lain :
tajam Luka/sakit sedang 2003 Tentang Sepatu, Helm, Masker, dll.
Pekerja tertusuk/terluka oleh pin memerlukan pengobatan Ketenagakerjaan
support yang terbuat dari besi atau perawatan PP No. 50 Tahun Bekisting yang telah selesai
beton. Tertkena mesin pemotong 2012 Tenteng difabrikasi ditumpuk pada area
Kejatuhan support/ frame yang kayu (luka berat). Penerapan SMK3 yang aman dan tidak terlalu tinggi
tidak stabil/ goyah. Terkena serbuk potongan sehingga menyebabkan bekisting
Jatuh/terpeleset karena kayu (radang pernafasan) tersebut jatuh.
menginjak timber beam yang Gangguan esehatan
goyah. akibat kondisi kerja Memakai Sarung tangan
Kecelakaan pekerja saat Secara umum Menggunakan alat pelindung diri
mempergunakan alat-alat Kecelakaan akibat cara yang sesuai
perkakas kayu pada proses penggunaan peralatan, Memakai sepatu kerja.
pengerjaan bekisting. tertimpa material Ready Memeriksa alat kerja sebelum di
Terjepit/tertimpa material kayu Mix gunakan
pada proses pengangkutan dan Tangan terjepit besi Tidak bercanda sambil bekeja
pembuatan. tulangan, tertusuk ujung Bekerja dengan hati – hati
Perancah roboh pada saat kayu bekisting Diberikan penyuluhan sebelum
sedang/setelan dipasang bekerja
Bekisting jebol (bocor, patah Diberikan rambu peringatan
atau lepas) pada saat sedang keselamatan kerja
dilakukan pengecoran. Selalu menerapkan protokol
Pekerja mengalami dehidrasi, pencegahan COVID-19 di
heat stress, pingsan dalam area kerja/di lapangan
Pekerja terhempas angin
kencang
Pekerja terpeleset lantai yang
licin karena air hujan
Sambaran petir
Pekerja tersandung, terperosok,
terbentur, hilang keseimbangan
Tertusuk,tergores, terjepit saat
proses penganyaman struktur
pembesian diatas bekisting
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
b. Pekerjaan Pembesian Tangan/ anggota tubuh lainya Terjadi gangguan UU No. 1 Tahun Pastikan mesin pemotong 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
terjepit, tertusuk material besi kesehatan 1970 Tentang besi/bar cutter dan bar bender
akibat proses pembengkokan Kecelakaan keselamatan kerja berfungsi dengan baik
dengan Bar Bender. berat/meninggal UU No. 18 Tahun Pekerja dilengkapi dengan APD
Cacat sementara/cacat 1999 Tentang Jasa (alat pelindung diri) seperti Kaca
permanen Konstruksi mata, helm, sepatu, dll
Jari tangan terjepit/terpoto ng
Luka/sakit sedang UU No. 13 Tahun Tumpukan besi tulangan yang telah
besi akibat proses memerlukan 2003 Tentang di fabrikasi agar tidak ditumpuk
pembengkokan dengan Bar pengobatan atau Ketenagakerjaan terlalu tinggi sehingga dapat
Bender. perawatan PP No. 50 Tahun slading/longsor baik terhadap area
Terkena Mesin Pemotong 2012 Tenteng galian maupun terhadap area
Anggota tubuh tertusuk, tersayat, besi (luka berat) Penerapan SMK3 sekitarnya
terjepit material besi Anggota Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
tubuh terbentur, terjepit, tertimpa Tertancap Besi (luka
berat/Mati) area kerja/di lapangan
material besi yang diangkat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
4.1 Pekerjaan Pengecoran Orang kejatuhan adukan beton Terjadi gangguan UU No. 1 Tahun Berkoordinasi mengenai jadwal 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Beton yang tercecer dari bucket. kesehatan 1970 Tentang pengecoran bila akan melakukan
Truk Mixer (bermuatan) Kecelakaan keselamatan kerja pengecoran dan meminta alat bantu
tergelincir/selip di jalan akses pada berat/meninggal UU No. 18 Tahun bila kondisi tidak memungkinkan,
waktu hujan karena licin dan tidak Cacat sementara/cacat 1999 Tentang Jasa misal : alat penerangan, support
stabil. permanen Konstruksi tools, dll
Tabrakan antara truk mixer di site Luka/sakit sedang UU No. 13 Tahun Pengarahan pekerja, tukang cor, dll.
akibat sempitnya lahan. memerlukan pengobatan 2003 Tentang menyiapkan bahan & alat kerja
pipa penyalur dari concrete pump atau perawatan Ketenagakerjaan Check konstruksi dan fasilitas kerja
beton lepas atau pecah sehingga Gangguan esehatanakibat PP No. 50 Tahun (schafolding, support tolls, dll.)
mencelakai pekerja dan sarana kondisi kerja Secara 2012 Tenteng Meminta izin kerja, bekerja di
lainnya. umum Penerapan SMK3 ketinggian
Struktur lantai bekisting ambruk Kecelakaan akibat cara Semua pipa harus terhindar dari
karena beban beton terlalu berat penggunaan peralatan, kebocoran adukan beton, serta
Tertusuk paku dan kesandung kayu tertimpa material Ready pada waktu membersihkan pipa
Terjatuh pada waktu pengecoran di Mix concrete pump dan truk mixer
areal tepi bangunan tangan terjepit besi Pekerja diharap menggunakan
Terluka karena ikatan kawat tulangan, tertusuk ujung peralatan pengamanan sewaktu
bendrat yang tajam. kayu bekisting bekerja
Mata terkena percikan air semen Penyangga pengaduk beton
pada saat penuangan atau harus dilindungi oleh pagar
pemadatan dengan vibrator pengamanan untuk mencegah
Tangan terbakar akibat selang para pekerja lewat dibawahnya
vibrator yang terlalu panas. ketika alat yang bersangkutan
Tersandung kabel listrik atau sedang diangkat dan operator
tersengat kabel listrik pada mixer dilarang menurunkan
pengecoran malam hari. penyangga sebelum para pekerja
berada ditempat aman tindakan-
tindakan pengamanan harus
diambil untuk melindungi para
pekerja
Memakai Sarung tangan
Menggunakan alat pelindung diri
yang sesuai
Memakai sepatu kerja.
Memeriksa alat kerja sebelum di
gunakan
Tidak bercanda sambil bekeja
Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum
bekerja
Diberikan rambu peringatan
keselamatan kerja
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
c. Pekerjaan Orang kejatuhan support atau Terjadi gangguan UU No. 1 Tahun Pastikan alat bongkaran 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Pembongkaran Begisting papan bekisting (pekerja yang kesehatan 1970 Tentang berfungsi dengan baik dan
melintas area pembongkaran) Kecelakaan berat/ keselamatan kerja dioperasikan oleh orang/ pekerja
Bekisting dibuka pada beton yang meninggal UU No. 18 Tahun yang terampil.
belum cukup umur sehingga Cacat sementara/cacat 1999 Tentang Jasa
mengakibatkan ambruk (collapse) permanen Konstruksi Pekerja dilengkapi dengan APD
Orang terperosok kedalam lubang Luka/sakit sedang UU No. 13 Tahun (alat pelindung diri) antara lain :
sparing memerlukan pengobatan 2003 Tentang Sepatu, Helm, Masker, dll.
Pekerja jatuh dari tepian bangunan atau perawatan Ketenagakerjaan
Material bongkaran /alat kerja jatuh Tertkena mesin pemotong PP No. 50 Tahun Bongkarang Bekisting yang telah
kayu (luka berat). 2012 Tenteng selesai dibongkar ditumpuk pada
Terkena serbuk potongan Penerapan SMK3 area yang aman dan tidak terlalu
kayu (radang pernafasan) tinggi sehingga menyebabkan
Gangguan esehatan bekisting tersebut jatuh.
akibat kondisi kerja
Secara umum Memakai Sarung tangan
Kecelakaan akibat cara Menggunakan alat pelindung diri
penggunaan peralatan, yang sesuai
tertimpa material Ready Memakai sepatu kerja.
Mix Memeriksa alat kerja sebelum di
Tangan terjepit besi gunakan
tulangan, tertusuk ujung Tidak bercanda sambil bekeja
kayu bekisting Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum
bekerja
Diberikan rambu peringatan
keselamatan kerja
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
5. Pekerjaan Penggunaan Orang kejatuhan support atau Terjadi gangguan UU No. 1 Tahun Pastikan scaffolding berfungsi 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Scaffolding/Perancah papan bekisting (pekerja yang kesehatan akibat kondisi 1970 Tentang dengan bai/tidak rusak dan
melintas area pembongkaran) lingkungan tempat kerja keselamatan kerja dioperasikan oleh orang/ pekerja
Bekisting dibuka pada beton yang yang tidak memenuhi UU No. 18 Tahun yang terampil.
belum cukup umur sehingga syarat 1999 Tentang Jasa
mengakibatkan ambruk (collapse) Konstruksi Pekerja dilengkapi dengan APD
Orang terperosok kedalam lubang Terjadi Insiden Berupa UU No. 13 Tahun (alat pelindung diri) antara lain :
sparing Pekerja Terkena 2003 Tentang Sepatu, Helm, Masker, dll.
Pekerja jatuh dari tepian bangunan Peralatan Kerja/Alat Ketenagakerjaan
Material bongkaran /alat kerja jatuh gergaji kayu, tangan PP No. 50 Tahun Penyimpanan scaffolding yang
terkena palu, Sehingga 2012 Tenteng akan dipasang ditumpuk pada
Terjadi Luka Penerapan SMK3 area yang aman dan tidak terlalu
tinggi sehingga menyebabkan
Terkena alat potong, scaffolding tersebut jatuh.
Gergaji > Luka ringan
dan berat, Terkena Palu Memakai Sarung tangan
> Luka Ringan dan Menggunakan alat pelindung diri
Berat, Terkena /tertusuk yang sesuai
ujung kayu yang Memakai sepatu kerja.
runcing> Luka ringan Memeriksa alat kerja sebelum di
dan Berat gunakan
Tidak bercanda sambil bekeja
Tertimpa scaffolding > Bekerja dengan hati – hati
Luka ringan dan berat, Diberikan penyuluhan sebelum
bekerja
Diberikan rambu peringatan
keselamatan kerja
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
6 Pekerjaan façade Proses pemasangan bata keliling Terjadi gangguan UU No. 1 Tahun Pastikan scaffolding berfungsi 2 2 4 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
(pemasangan dinding bangunan: kesehatan akibat kondisi 1970 Tentang dengan baik/tidak rusak dan
luar, plester aci, cat, Jatuh dari ketinggian dapat lingkungan tempat kerja keselamatan kerja dioperasikan oleh orang/ pekerja
curtain wall dan ACP) menyebabkan luka dan kematian yang tidak memenuhi UU No. 18 Tahun yang terampil.
Kejatuhan material bata dari syarat 1999 Tentang Jasa
ketinggian dapat menyebabk an Konstruksi Pekerja dilengkapi dengan APD
luka dan kematian Terjadi Insiden Berupa UU No. 13 Tahun (alat pelindung diri) antara lain :
Pekerja Terkena 2003 Tentang Sepatu, Helm, Masker, dll.
Proses pekerjaan plesteran dan acian Peralatan Kerja/Alat, Ketenagakerjaan
keliling bangunan: tangan terkena palu, PP No. 50 Tahun Penyimpanan scaffolding yang
Jatuh dari ketinggian dapat Sehingga Terjadi Luka 2012 Tenteng akan dipasang ditumpuk pada
menyebabk an luka dan kematian Penerapan SMK3 area yang aman dan tidak terlalu
Terkena alat potong, tinggi sehingga menyebabkan
Gergaji > Luka ringan scaffolding tersebut jatuh.
dan berat, Terkena Palu
> Luka Ringan dan Memakai Sarung tangan
Berat, Terkena /tertusuk Menggunakan alat pelindung diri
ujung kayu yang yang sesuai
runcing> Luka ringan Memakai sepatu kerja.
dan Berat Memeriksa alat kerja sebelum di
gunakan
Tertimpa scaffolding > Tidak bercanda sambil bekeja
Luka ringan dan berat, Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum
Tertimpa batu bata > bekerja
Luka ringan dan berat Diberikan rambu peringatan
keselamatan kerja
Terkena percikan semen Selalu menerapkan protokol
> Luka ringan/iritasi pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
7 Pek. Pasangan Bata dan Gangguan pernafasan akibat Terjadi gangguan UU No. 1 Tahun Pastikan scaffolding berfungsi 1 1 1 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
plester aci debu pasir/semen. kesehatan akibat kondisi 1970 Tentang dengan baik/tidak rusak dan
Gangguan pernafasan akibat lingkungan tempat kerja keselamatan kerja dioperasikan oleh orang/ pekerja
debu pada dinding yang tidak memenuhi UU No. 18 Tahun yang terampil.
Tertimpa reruntuhan dinding syarat 1999 Tentang Jasa
Tertimpa material Konstruksi Pekerja dilengkapi dengan APD
Terjadi Insiden Berupa UU No. 13 Tahun (alat pelindung diri) antara lain :
Pekerja Terkena 2003 Tentang Sepatu, Helm, Masker, dll.
Peralatan Kerja/Alat, Ketenagakerjaan
tangan terkena palu, PP No. 50 Tahun Penyimpanan scaffolding yang
Sehingga Terjadi Luka 2012 Tenteng akan dipasang ditumpuk pada
Penerapan SMK3 area yang aman dan tidak terlalu
Terkena alat potong, tinggi sehingga menyebabkan
Gergaji > Luka ringan scaffolding tersebut jatuh.
dan berat, Terkena Palu
> Luka Ringan dan Memakai Sarung tangan
Berat, Terkena /tertusuk Menggunakan alat pelindung diri
ujung kayu yang yang sesuai
runcing> Luka ringan Memakai sepatu kerja.
dan Berat Memeriksa alat kerja sebelum di
gunakan
Tertimpa batu bata > Tidak bercanda sambil bekeja
Luka ringan dan berat Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum
Terkena percikan semen bekerja
> Luka ringan/iritasi Diberikan rambu peringatan
keselamatan kerja
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
8 Pek. Pemasangan Keramik Pekerja terluka akibat Terjadi gangguan UU No. 1 Tahun Pastikan alat potong keramik 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
terkena mesin potong kesehatan akibat kondisi 1970 Tentang berfungsi dengan baik/tidak rusak
keramik lingkungan tempat kerja keselamatan kerja dan dioperasikan oleh orang/
Tersengat listrik yang tidak memenuhi UU No. 18 Tahun pekerja yang terampil.
Tertimpa material syarat 1999 Tentang Jasa
Gangguan pernafasan pada Konstruksi Pekerja dilengkapi dengan APD
waktu pemotongan Terjadi Insiden Berupa UU No. 13 Tahun (alat pelindung diri) antara lain :
Pekerja Terkena 2003 Tentang Sepatu, Helm, Masker, dll.
Peralatan Kerja/Alat, Ketenagakerjaan
tangan terkena mesin PP No. 50 Tahun Penyimpanan/menumpuk
potong keramik, 2012 Tenteng keramik yang akan dipasang
Sehingga Terjadi Luka Penerapan SMK3 ditumpuk pada area yang aman
dan tidak terlalu tinggi sehingga
Terkena alat potong, menyebabkan keramik tersebut
keramik > Luka ringan jatuh.
dan berat, Terkena Palu
> Luka Ringan dan Memakai Sarung tangan
Berat, Terkena /tertusuk Menggunakan alat pelindung diri
ujung keramik yang yang sesuai
runcing> Luka ringan Memakai sepatu kerja.
dan Berat Memeriksa alat kerja sebelum di
gunakan
Tertimpa keramik > Luka Tidak bercanda sambil bekeja
ringan dan sedang Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum
Terkena percikan bekerja
semen, debu potongan Diberikan rambu peringatan
keramik > Luka keselamatan kerja
ringan/iritasi Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
9 Pek. Kusen dan Pintu Terjepit pintu atau kusen Terjadi gangguan UU No. 1 Tahun Pastikan alat potong 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Tersengat listrik kesehatan akibat kondisi 1970 Tentang kayu/alumunium berfungsi
Terkena mesin bor lingkungan tempat kerja keselamatan kerja dengan baik/tidak rusak dan
Tertimpa pintu kayu yang tidak memenuhi UU No. 18 Tahun dioperasikan oleh orang/ pekerja
Gangguan pernafasan pada syarat 1999 Tentang Jasa yang terampil.
waktu pemotongan kusen Konstruksi
alumunium Terjadi Insiden Berupa UU No. 13 Tahun Pekerja dilengkapi dengan APD
Pekerja Terkena 2003 Tentang (alat pelindung diri) antara lain :
Peralatan Kerja/Alat, Ketenagakerjaan Sepatu, Helm, Masker, dll.
tangan terkena mesin PP No. 50 Tahun
potong kayu, 2012 Tenteng Penyimpanan pintu dan kusen
Allumunium, Bor Listrik, Penerapan SMK3 alumunium yang akan dipasang
Sehingga Terjadi Luka disimpan pada area yang aman.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
10 Pekerjaan Pengacatan Menghirup cat Terjadi Insiden Berupa UU No. 1 Tahun Pastikan scaffolding berfungsi 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Kejatuhan material Pekerja tertimpa 1970 Tentang dengan baik/tidak rusak.
Pekerja jatuh Peralatan Kerja/Alat, keselamatan kerja
Perancah runtuh Sehingga Terjadi Luka UU No. 18 Tahun Pekerja dilengkapi dengan APD
1999 Tentang Jasa (alat pelindung diri) antara lain :
Terjatuh dari Konstruksi Sepatu, Helm, Masker, dll.
ketingguan/scaffolding > UU No. 13 Tahun
Luka berat/meninggal 2003 Tentang Memakai Sarung tangan
Ketenagakerjaan Menggunakan alat pelindung diri
Tertimpa scaffolding > PP No. 50 Tahun yang sesuai
Luka berat/meninggal 2012 Tenteng Memakai sepatu kerja.
Penerapan SMK3 Memeriksa alat kerja sebelum di
Terkena percikan cat, > gunakan
Luka ringan/iritasi Tidak bercanda sambil bekeja
Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum
bekerja
Diberikan rambu peringatan
keselamatan kerja
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan
11 Pekerjaan Pas. Realing Tersengat listrik Terjadi Insiden Berupa UU No. 1 Tahun Pastikan kabel listrik berfungsi 1 1 1 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Tertimpa besi Pekerja tertimpa besi, 1970 Tentang dengan baik/tidak terkelupas
Terkena mesin potong Sehingga Terjadi Luka keselamatan kerja mengakibatkan tersengat listrik.
Gangguan pernafasan UU No. 18 Tahun
Jatuh dari tangga Terkena mesin potong 1999 Tentang Jasa Pekerja dilengkapi dengan APD
besi dan bor listrik > Konstruksi (alat pelindung diri) antara lain :
Luka ringan/beratl UU No. 13 Tahun Sepatu, Helm, Masker, dll.
2003 Tentang
Tersengat listrik > Luka Ketenagakerjaan Memakai Sarung tangan
berat/meninggal PP No. 50 Tahun Menggunakan alat pelindung diri
2012 Tenteng yang sesuai
Terkena percikan/debu > Penerapan SMK3 Memakai sepatu kerja.
Luka ringan/iritasi Memeriksa alat kerja sebelum di
gunakan
Tidak bercanda sambil bekeja
Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum
bekerja
Diberikan rambu peringatan
keselamatan kerja
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
12 Pekerjaan Rangka Baja Tertimpa material baja kecelakaan akibat 1. UU No. 1 Tahun pengecekan peralatan sebelum 2 2 4 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Sling putus Terkena mesin pengoperasian alat 1970 Tentang mulai pelaksanaan, pengarahan
gerinda pemotong (bar cutter) pada keselamatan kerja pekerja, tukang konstruksi rangka
Gangguan pernafasan saat memotong baja ringan- 2. UU No. 18 Tahun atap baja ringan, dll.
Tersengat listrik luka berat 1999 Tentang Jasa membuang bahan matrial sisa
Jatuh saat pemasangan Konstruksi yang tidak terpakai dan tetap
baja terluka akibat sisa limbah 3. UU No. 13 Tahun menjaga kebersihan di areal
Terkena percikan api las baja ringan sisa-sisa 2003 Tentang tempat bekerja
Tabung las kebakar pemotongan baja, pecahan Ketenagakerjaan pemeriksaan pendukung kerja
genting, baut, paku, matrial 4. PP No. 50 Tahun dan peralatan yang digunakan
atap baja ringan yang tidak 2012 Tenteng serta penggunaan peralatan
terpakai, dll-luka sedang Penerapan SMK3 pengaman kerja (helm, sepatu
boot, tali/ jaring pengaman dan
kecelakaan terjatuh dari schafolding)
perancah pada saat perlindungan terhadap pekerja
melaksanakan pekerjaan berupa penggunaan alat bantu
pasangan baja ringan-luka ketinggian yang memadai dan
berat/ kematian memenuhi standar k3 (helm,
sepatu boot, tali/ jaring
terluka pada saat pengaman dan schafolding)
melakukan pemasangan Selalu menerapkan protokol
penutup atap-luka berat/ pencegahan COVID-19 di
kematian dalam area kerja/di lapangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
13 Pekerjaan Plafond Terkena debu kecelakaan akibat 1. UU No. 1 Tahun pengecekan peralatan sebelum 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Terjatuh dari ketinggian pengoperasian alat 1970 Tentang mulai pelaksanaan
Tertimpa material bantu yang salah pada keselamatan kerja pemeriksaan pendukung kerja
Perancah roboh pek.plafond-luka berat 2. UU No. 18 Tahun dan peralatan yang digunakan
kecelakaan terjatuh dari 1999 Tentang Jasa serta penggunaan peralatan
perancah pada saat Konstruksi pengaman kerja (helm, sepatu
melaksanakan 3. UU No. 13 Tahun boot, tali/ jaring pengaman dan
pekerjaan pasangan 2003 Tentang schafolding)
plafond-luka berat Ketenagakerjaan mengecek gambar bestek, agar
tidak rapinya 4. PP No. 50 Tahun tidak terjadi kesalahan dalam
penyimpanan support 2012 Tenteng pekerjaan dan melaksanakan tata
tools setelah pemakaian Penerapan SMK3 cara standar pengerjaan di
yang membahayakan ketinggian sesuai standar k-3
pekerja lainnya, misal: menyimpan matrial/ bahan serta
paku, palu, baut, sekrup, sisa pakai alat ke tempat yang
sisa pemotongan, disediakan dan atau
pecahan kaca, matrial menyediakan tempat
gypsum, GRC, list pembuangan/ penampungan
plafond gypsum profil limbah sisa bahan/ matrial
yang tidak terpakai dll- gypsum, GRC, list plafond
luka ringan/ sedang gypsum profil
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di
dalam area kerja/di lapangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
14 Pekerjaan Instalasi Pekerja terjatuh dari ketinggian gangguan kesehatan 1. UU No. 1 Tahun pemakaian peralatan 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Plambing Pekerja tertimpa peralatan atau gangguan fisik 1970 Tentang perlindungan kerja standar k3
plumbing akibat pekerja tidak keselamatan kerja (helm, sepatu boot, kaca mata,
Terluka ketika bekerja dengan memakai perlengkapan 2. UU No. 18 Tahun masker, sarung tangan)
pipa kerja sesuai dengan 1999 Tentang Jasa penggunaan peralatan pengaman
Kebocoran berakibat banjir persyaratan-luka Konstruksi kerja
sedang 3. UU No. 13 Tahun pembuatan fasilitas pembuangan/
terluka pada saat 2003 Tentang tampungan limbah sementara
melakukan pengeboran Ketenagakerjaan hasil sisa produksi pekerjaan
untuk pemasangan 4. PP No. 50 Tahun plambing
urinoir, wastafel dan 2012 Tenteng pekerja diharap menggunakan
closet-luka sedang Penerapan SMK3 peralatan pengamanan sewaktu
bahaya akibat polusi bekerja dan membersihkan
yang dihasilkan oleh tempat kerja, seperti masker,
kegiatan pelaksanaan sepatu boot dan sarung tangan
pengeboran pada menyimpan matrial/ bahan serta
dinding-luka ringan sisa pakai alat ke tempat yang
gangguan kesehatan disediakan dan atau
pada mata akibat debu menyediakan tempat
hasil pengeboran pada pembuangan/ penampungan
dinding-luka ringan limbah sisa bahan/ matrial sanitair
bahaya akibat Selalu menerapkan protokol
pembuangan bahan dan pencegahan COVID-19 di
material tidak terpakai dalam area kerja/di lapangan
kurang memenuhi
syarat-luka ringan
15 Pekerjaan Instalasi Listrik Terdapat percikan api dan Bahaya akibat adanya 1. UU No. 1 Tahun pemeriksaan aliran listrik sebelum 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
menimbulkan kebakaran arus pendek yang 1970 Tentang mulai pekerjaan, chek list instalasi
Terkena sengatan listrik dihasilkan oleh kegiatan keselamatan kerja listrik
Pekerja terjatuh dari ketinggian pelaksanaan-luka 2. UU No. 18 Tahun mengamankan jalur pemakain
sedang 1999 Tentang Jasa listrik dan segera memperbaiki
bahaya akibat bangunan Konstruksi kerusakan fasilitas kerja dari
kantor dan fasilitasnya 3. UU No. 13 Tahun genangan ataupun kebocoran
lainnya, misal : ada 2003 Tentang meminta ijin kerja yang
genangan air, bocor- Ketenagakerjaan berhubungan dengan listrik/
luka sedang 4. PP No. 50 Tahun elektrikal dan pemenuhan
bahaya adanya 2012 Tenteng standarisasi bahan elektrikal,
kecerobohan Penerapan SMK3 seperti : kabel sni, saklar sni,
pemasangan instalasi lampu sni, dll
listrik, misal: kabel yang Selalu menerapkan protokol
tidak memenuhi standar pencegahan COVID-19 di
dan pemasangan yg dalam area kerja/di lapangan
tidak rapi-luka sedang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
16 Pekerjaan Instalasi Terdapat percikan api dan gangguan 1. UU No. 1 Tahun pengecekan peralatan sebelum 1 2 2 Kecil Administratif n/a n/a n/a n/a n/a
Penangkal Petir menimbulkan kebakaran kesehatan atau 1970 Tentang mulai pelaksanaan, pengarahan
Terkena sengatan listrik gangguan fisik akibat keselamatan kerja pekerja, tukang listrik, dll.
Pekerja terjatuh dari ketinggian pekerja tidak memakai 2. UU No. 18 Tahun pemeriksaan aliran listrik sebelum
perlengkapan kerja 1999 Tentang Jasa mulai pekerjaan, chek list instalasi
sesuai dengan Konstruksi listrik
persyaratan-luka sedang 3. UU No. 13 Tahun pemeriksaan pendukung kerja
kecelakaan terjatuh dari 2003 Tentang dan peralatan yang digunakan
perancah pada saat Ketenagakerjaan serta penggunaan peralatan
melaksanakan 4. PP No. 50 Tahun pengaman kerja (helm, sepatu
pekerjaan pemasangan 2012 Tenteng boot, tali/ jaring pengaman dan
instalasi penangkal Penerapan SMK3 schafolding)
petir-luka berat mengamankan jalur pemakain
bahaya akibat listrik dan segera memperbaiki
pembuangan bahan dan kerusakan fasilitas kerja dari
material tidak terpakai genangan ataupun kebocoran
kurang memenuhi meminta ijin kerja yang
syarat-luka ringan berhubungan dengan listrik/
elektrikal dan pemenuhan
standarisasi bahan elektrikal,
seperti : kabel sni, saklar sni,
lampu sni, dll
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam
area kerja/di lapangan
Paket : Pekerjaan Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran Asal Kabupaten Bandung
Lokasi : Kampus Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor – Sumedang
Sasaran Program
No. Jenis Pekerjaan Pengendalian Resiko Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Pelaksanaan Bentuk Monitoring Indikator Pencapaian Penanggung Jawab
A. PEKERJAAN
PERSIAPAN
1 Pekerjaan Pembuatan Jalur Lalu lintas manuver Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Mobilisasi dan pekerja, bahan dan alat kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
Demobilisasi Penggunaan APD yang sesuai Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
Menggunakan rambu peringatan dan telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
barikade mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
Penempatan Rubber cone dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
Menyusun prosedur kerja Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
Tidak bercanda saat bekerja sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
Selalu menerapkan protokol teknis SDM sesuai
pencegahan COVID-19 di dalam area kebutuhan
kerja/di lapangan
2 Pekerjaan Pagar Pembuatan Jalur Lalu lintas manuver Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Pengaman Proyek pekerja, bahan dan alat kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
Penggunaan APD yang sesuai Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
Menggunakan rambu peringatan dan telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
barikade mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
Diberikan penyuluhan bahaya kecelakaan dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
kerja sebelum bekerja Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
Memakai Sarung tangan sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
Menggunakan alat pelindung diri yang teknis SDM sesuai
sesuai kebutuhan
Memakai sepatu kerja.
Bekerja dengan hati – hati
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam area
kerja/di lapangan
3 Pekerjaan Pembuatan Jalur Lalu lintas manuver Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Pengukuran dan pekerja, bahan dan alat kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
pemasangan Penggunaan APD yang sesuai Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
bowplank Menggunakan rambu peringatan dan telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
barikade mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
Diberikan penyuluhan bahaya kecelakaan dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
kerja sebelum bekerja Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
Memakai Sarung tangan sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
Menggunakan alat pelindung diri yang teknis SDM sesuai
sesuai kebutuhan
Memakai sepatu kerja.
Bekerja dengan hati – hati
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam area
kerja/di lapangan
B. PEK. UTAMA GD
1 Pekerjaan Akan disediakan peralatan kerja yang Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Pematangan sesuai standard, akan disediakan safety kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
Lahan sesuai standard kerja, akan di sediakan Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
rambu peringatan ditempat yang mudah telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
terlihat mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
Diberikan penyuluhan bahaya kecelakaan dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
kerja sebelum bekerja Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
Memakai Helm sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
Menggunakan alat pelindung diri teknis SDM sesuai
yangsesuai kebutuhan
Memakai sepatu kerja.
Bekerja dengan hati -hati
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam area
kerja/di lapangan
2 Pekerjaan Pondasi Pastikan kondisi alat bore pile dalam Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Bor Pile keadaan baik dan operator memiliki keahian kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
untukpengoperasian alat tersebut. Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
Pastikan sebelum dilakukan pengeboran telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
pondasi bore pile alat berdiri tegak lurus mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
ujung mata bor sentries dengan posisi titik dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
pondasi, dan alat bore pile berada pada Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
posisi rata/tidak miring. sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
Pastikan Alat borpile berada dalam posisi teknis SDM sesuai
yang rata dan mesin dalam kondisi baik kebutuhan
serta dioperasikan oleh operator yang
terampil
Untuk penurunan besi tulangan yang telah
dirakit diangkat dengan menggunakan mobil
crane, dan pastikan sepanjang lintasan yang
dilewati besi tulangan tersebut tidak ada
pekerja/masyarakat setempat.
Pastikan titik pondasi yang akan dibor dan
telah dibor dipasang tanda-tanda pengaman
sehingga tidak ada pekerja yang terjatuh
kedalam lobang pondasi tersebut
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam area
kerja/di lapangan
3 Pekerjaan Pondasi Pastikan kondisi alat bore pile dalam Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Batu Kali keadaan baik dan operator memiliki keahian kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
untukpengoperasian alat tersebut. Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
Pastikan sebelum dilakukan pengeboran telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
pondasi bore pile alat berdiri tegak lurus mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
ujung mata bor sentries dengan posisi titik dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
pondasi, dan alat bore pile berada pada Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
posisi rata/tidak miring. sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
Pastikan Alat borpile berada dalam posisi teknis SDM sesuai
yang rata dan mesin dalam kondisi baik kebutuhan
serta dioperasikan oleh operator yang
terampil
Untuk penurunan besi tulangan yang telah
dirakit diangkat dengan menggunakan mobil
crane, dan pastikan sepanjang lintasan yang
dilewati besi tulangan tersebut tidak ada
pekerja/masyarakat setempat.
Pastikan titik pondasi yang akan dibor dan
telah dibor dipasang tanda-tanda pengaman
sehingga tidak ada pekerja yang terjatuh
kedalam lobang pondasi tersebut
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam area
kerja/di lapangan
4 Pekerjaan Struktur Pastikan alat pemotong besi berfungsi Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Atas dengan baik dan dioperasikan oleh orang/ kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
a.Pekerjaan pekerja yang terampil. Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
Begisting telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
Pekerja dilengkapi dengan APD (alat mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
pelindung diri) antara lain : Sepatu, Helm, dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
Masker, dll. Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
Bekisting yang telah selesai difabrikasi teknis SDM sesuai
ditumpuk pada area yang aman dan tidak kebutuhan
terlalu tinggi sehingga menyebabkan
bekisting tersebut jatuh.
b.Pekerjaan Pastikan mesin pemotong besi/bar cutter Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Pembesian dan bar bender berfungsi dengan baik kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
Pekerja dilengkapi dengan APD (alat Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
pelindung diri) seperti Kaca mata, helm, telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
sepatu, dll mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
Tumpukan besi tulangan yang telah di dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
fabrikasi agar tidak ditumpuk terlalu tinggi Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
sehingga dapat slading/longsor baik sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
terhadap area galian maupun terhadap area teknis SDM sesuai
sekitarnya kebutuhan
Selalu menerapkan protokol
pencegahan COVID-19 di dalam area
kerja/di lapangan
4.1 Pekerjaan Berkoordinasi mengenai jadwal pengecoran Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Pengecoran Beton bila akan melakukan pengecoran dan kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
meminta alat bantu bila kondisi tidak Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
memungkinkan, misal : alat penerangan, telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
support tools, dll mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
Pengarahan pekerja, tukang cor, dll. dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
menyiapkan bahan & alat kerja Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
Check konstruksi dan fasilitas kerja sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
(schafolding, support tolls, dll.) teknis SDM sesuai
Meminta izin kerja, bekerja di ketinggian kebutuhan
Semua pipa harus terhindar dari kebocoran
adukan beton, serta pada waktu
membersihkan pipa concrete pump dan truk
mixer
Pekerja diharap menggunakan peralatan
pengamanan sewaktu bekerja
Penyangga pengaduk beton harus
dilindungi oleh pagar pengamanan untuk
mencegah para pekerja lewat dibawahnya
ketika alat yang bersangkutan sedang
diangkat dan operator mixer dilarang
menurunkan penyangga sebelum para
pekerja berada ditempat aman tindakan-
tindakan pengamanan harus diambil untuk
melindungi para pekerja
Memakai Sarung tangan, Menggunakan alat
pelindung diri yang sesuai
Memakai sepatu kerja.
Memeriksa alat kerja sebelum di gunakan
Tidak bercanda sambil bekeja
Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum bekerja
Diberikan rambu peringatan keselamatan
kerja
Selalu menerapkan protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area kerja/di
lapangan
c.Pekerjaan Pastikan alat bongkaran berfungsi dengan Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Pembongkaran baik dan dioperasikan oleh orang/ pekerja kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
Begisting yang terampil. Seluruh pekerja mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
terkait telah petunjuk dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
Pekerja dilengkapi dengan APD (alat kerja mengikuti ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
pelindung diri) antara lain : Sepatu, Helm, pelatihan dan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
Masker, dll. penyuluhan standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
Alat bantu yang rompi, dll Alat bantu lengkap
Bongkarang Bekisting yang telah selesai sesuai spesifikasi SDM sesuai
dibongkar ditumpuk pada area yang aman teknis kebutuhan
dan tidak terlalu tinggi sehingga
menyebabkan bekisting tersebut jatuh.
6 Pekerjaan façade Pastikan scaffolding berfungsi dengan Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
(pemasangan baik/tidak rusak dan dioperasikan oleh kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
dinding luar, orang/ pekerja yang terampil. Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
plester aci, cat, telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
curtain wall dan Pekerja dilengkapi dengan APD (alat mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
ACP) pelindung diri) antara lain : Sepatu, Helm, dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
Masker, dll. Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
Penyimpanan scaffolding yang akan teknis SDM sesuai
dipasang ditumpuk pada area yang aman kebutuhan
dan tidak terlalu tinggi sehingga
menyebabkan scaffolding tersebut jatuh.
8 Pek. Pemasangan Pastikan alat potong keramik berfungsi Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Keramik dengan baik/tidak rusak dan dioperasikan kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
oleh orang/ pekerja yang terampil. Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
Pekerja dilengkapi dengan APD (alat telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
pelindung diri) antara lain : Sepatu, Helm, mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
Masker, dll. dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
Penyimpanan/menumpuk keramik yang
sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
akan dipasang ditumpuk pada area yang
teknis SDM sesuai
aman dan tidak terlalu tinggi sehingga
kebutuhan
menyebabkan keramik tersebut jatuh.
Memakai Sarung tangan Menggunakan
alat pelindung diri yang sesuai
Memakai sepatu kerja.
Memeriksa alat kerja sebelum di gunakan
Tidak bercanda sambil bekeja
Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum bekerja
Diberikan rambu peringatan keselamatan
kerja
Selalu menerapkan protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area kerja/di
lapangan
9 Pek. Kusen dan Pastikan alat potong kayu/alumunium Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Pintu berfungsi dengan baik/tidak rusak dan kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
dioperasikan oleh orang/ pekerja yang Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
terampil. telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
Pekerja dilengkapi dengan APD (alat dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
pelindung diri) antara lain : Sepatu, Helm, Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
Masker, dll. sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
teknis SDM sesuai
Penyimpanan pintu dan kusen alumunium kebutuhan
yang akan dipasang disimpan pada area
yang aman.
10 Pekerjaan Pastikan scaffolding berfungsi dengan Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Pengacatan baik/tidak rusak. kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
Pekerja dilengkapi dengan APD (alat telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
pelindung diri) antara lain : Sepatu, Helm, mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
Masker, dll. dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
Memakai Sarung tangan Menggunakan alat sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
pelindung diri yang sesuai teknis SDM sesuai
Memakai sepatu kerja. kebutuhan
Memeriksa alat kerja sebelum di gunakan
Tidak bercanda sambil bekeja
Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum bekerja
Diberikan rambu peringatan keselamatan
kerja
Selalu menerapkan protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area kerja/di
lapangan
11 Pek. Kusen dan Pastikan kabel listrik berfungsi dengan Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Pintu baik/tidak terkelupas mengakibatkan kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
tersengat listrik. Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
Pekerja dilengkapi dengan APD (alat mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
pelindung diri) antara lain : Sepatu, Helm, dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
Masker, dll. Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
Memakai Sarung tangan Menggunakan alat teknis SDM sesuai
pelindung diri yang sesuai kebutuhan
Memakai sepatu kerja.
Memeriksa alat kerja sebelum di gunakan
Tidak bercanda sambil bekeja
Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum bekerja
Diberikan rambu peringatan keselamatan
kerja
Selalu menerapkan protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area kerja/di
lapangan
12 Pekerjaan Rangka pengecekan peralatan sebelum mulai Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Baja pelaksanaan, pengarahan pekerja, tukang kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
konstruksi rangka atap baja ringan, dll. Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
membuang bahan matrial sisa yang tidak telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
terpakai dan tetap menjaga kebersihan di mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
areal tempat bekerja dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
pemeriksaan pendukung kerja dan Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
peralatan yang digunakan serta sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
penggunaan peralatan pengaman kerja teknis SDM sesuai
(helm, sepatu boot, tali/ jaring pengaman kebutuhan
dan schafolding)
perlindungan terhadap pekerja berupa
penggunaan alat bantu ketinggian yang
memadai dan memenuhi standar k3
(helm, sepatu boot, tali/ jaring pengaman
dan schafolding)
Selalu menerapkan protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area kerja/di
lapangan
13 Pekerjaan Plafond Pengecekan peralatan sebelum mulai Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
pelaksanaan kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
Pemeriksaan pendukung kerja dan Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
peralatan yang digunakan serta telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
penggunaan peralatan pengaman kerja mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
(helm, sepatu boot, tali/ jaring pengaman dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
dan schafolding) Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
Mengecek gambar bestek, agar tidak terjadi sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
kesalahan dalam pekerjaan dan teknis SDM sesuai
melaksanakan tata cara standar pengerjaan kebutuhan
di ketinggian sesuai standar k-3
Menyimpan matrial/ bahan serta sisa pakai
alat ke tempat yang disediakan dan atau
menyediakan tempat pembuangan/
penampungan limbah sisa bahan/ matrial
gypsum, GRC, list plafond gypsum profil
Selalu menerapkan protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area kerja/di
lapangan
14 Pekerjaan Instalasi mulai pekerjaan, chek list instalasi listrik Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Plambing mengamankan jalur pemakain listrik dan kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
segera memperbaiki kerusakan fasilitas Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
kerja dari genangan ataupun kebocoran telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
meminta ijin kerja yang berhubungan mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
dengan listrik/ elektrikal dan pemenuhan dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
standarisasi bahan elektrikal, seperti : kabel Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
sni, saklar sni, lampu sni, dll sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
Selalu menerapkan protokol pencegahan teknis SDM sesuai
COVID-19 di dalam area kerja/di kebutuhan
lapangan
15 Pekerjaan Instalasi Pengecekan peralatan sebelum mulai Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Listrik pelaksanaan kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
Pemeriksaan pendukung kerja dan Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
peralatan yang digunakan serta telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
penggunaan peralatan pengaman kerja mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
(helm, sepatu boot, tali/ jaring pengaman dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
dan schafolding) Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
Mengecek gambar bestek, agar tidak terjadi sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
kesalahan dalam pekerjaan dan teknis SDM sesuai
melaksanakan tata cara standar pengerjaan kebutuhan
di ketinggian sesuai standar k-3
Menyimpan matrial/ bahan serta sisa pakai
alat ke tempat yang disediakan dan atau
menyediakan tempat pembuangan/
penampungan limbah sisa bahan/ matrial
gypsum, GRC, list plafond gypsum profil
Selalu menerapkan protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area kerja/di
lapangan
16 Pekerjaan Instalasi mulai pelaksanaan, pengarahan pekerja, Tersedianya instruksi Tersedianya instruksi kerja Membuat jalur aman Dokumen petunjuk Sesuai jadwal Checklist Tertib melaksanakan Petugas K3
Penangkal Petir tukang listrik, dll. kerja Lulus tes dan paham manuver pekerja, kerja pelaksanaan Evaluasi hasil petunjuk kerja Inspector K3
pemeriksaan aliran listrik sebelum mulai Seluruh pekerja terkait mengenai system esuai bahan dan alat. Infrastruktur, Sebelum bekerja harus penyuluhan/pelatihan 100% luls dan faham Quality Engineering
pekerjaan, chek list instalasi listrik telah petunjuk kerja dengan SNI yang telah Memasang rambu program, sudah lengkap Disediakan petugas 100% lulus sesuai Pengawas
pemeriksaan pendukung kerja dan mengikuti pelatihan ditetapkan sesuai peruntukannya materi/modul, tes Sebelum bekerja harus yang melakukan standar pelaksanaan
peralatan yang digunakan serta dan penyuluhan SNI helm, masker, sarung Memasang APD sesuai pemahaman dan sudah terlatih pengawasan selama pekerjaan
penggunaan peralatan pengaman kerja Alat bantu yang standar tangan, sepatu, peruntukannya peserta pekerjaan
(helm, sepatu boot, tali/ jaring pengaman sesuai spesifikasi rompi, dll Alat bantu lengkap
dan schafolding) teknis SDM sesuai
mengamankan jalur pemakain listrik dan kebutuhan
segera memperbaiki kerusakan fasilitas
kerja dari genangan ataupun kebocoran
meminta ijin kerja yang berhubungan
dengan listrik/ elektrikal dan pemenuhan
standarisasi bahan elektrikal, seperti :
kabel sni, saklar sni, lampu sni, dll
Selalu menerapkan protokol pencegahan
COVID-19 di dalam area kerja/di
lapangan
KETUA/PENANGGUNG JAWAB
K3
C.2. KOMPETENSI
Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pihak manajemen membuat kebijakan K3 yang akan menjadi landasan keberhasilan K3 dalam
kegiatan proyek konstruksi. lsi kebijakan merupakan komitmen dan dukungan dari manajemen
puncak terhadap pelaksanaan K3. Kebijakan K3 tersebut harus direalisasikan kepada seluruh
karyawan dan digunakan sebagai kesadaran kebijakan proyek yang lain.
ldentlflkasl Bahaya
Sebelum memulai suatu pekerjaan, harus dilakukan identifikasi bahaya, guna mengetahui potensi
bahaya dalam setiap pekerjaan. Ldentifikasi bahaya dilakukan bersamaan dengan pengadaan
pekerjaan dan safety departemen atau P2K3. ldentifikasi bahaya menggunakan teknik yang sudah
baru seperti check list, what if, hazard dan sebagainya.
Semua hasil identifikasi bahaya harus didokumentasikan dengan baik dan dijadikan pedoman dalam
melakukan setiap kegiatan. Ldentifikasi bahaya harus dilakukan pada setiap kegiatan pekerjaan
konstruksi yang meliputi :
Tahap perencanaan (Design Phase)
Pengadaan/ Pelelangan (Procurement)
Konstruksi
Pengujian dalam rangka serah terima (Commisioning dan start up)
Penyerahan kepada pemilik
Masa pemeliharaan/perawatan
C.3. KEPEDULIAN
Project Safety Review
Sesuai dengan perkembangan proyek, dilakukan kajian K3 yang mencakup kehandalan K3 dalam
rancangan dan pelaksanaan pembangunannya.
Kajian K3 dilaksanakan untuk meyakinkan bahwa proyek dibangun dengan standar keselamatan
yang baik sesuai dengan persyaratan. Bila diperlukan kontraktor harus melakukan project safety
review untuk setiap tahapan kegiatan kerja, terutama bagi kontraktor EPC (Engineering,
Procurement, Contruction). Projet safety review bertujuan untuk mengevaluasi potensi bahaya
dalam setiap tahapan project secara sistematis.
Safety Inspection
Safety inspection merupakan program penting dalam phase konstruksi untuk meyakinkan bahwa
tidak ada "unsafe act" maupun "unsafe condition" di lingkungan kegiatan proyek. lnspeksi harus
dilakukan secara berkala dan dapat dilakukan oleh petugas K3 atau dibentuk joint inspection
semua unsur dan sub kontraktor.
Equipment Inspection
Semua peralatan (mekanis, proyek tools, alat berat, dsb) harus diperiksa oleh ahlinya sebelum
diizinkan digunakan dalam proyek. Semua peralatan yang sudah diperlukan diberi sertifikat
penggunaan dilengkapi dengan label. Pemeriksaan harus dilakukan secara berkala.
Keselamatan Transportasl
Kegiatan proyek melibatkan aktivitas transportasi yang tinggi, sehingga diperlukan pembinaan dan
pengawasan transportasi baik diluar maupun di dalam lokasi proyek. Semua kendaraan angkutan
proyek harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
A. Tujuan
Untuk memastikan penetapan, pemeliharaan, pengendalian prosedur untuk mengetahui potensi dan
situasi tindak darurat insiden dan bagaimana cara mengatasinya.
B. Perencanaan
Mempelajari kondisi tempat kerja yang berkaitan dengan situasi darurat dan mencatat hal-
hal penting yang berkaitan dengan potensi situasi darurat
Mengidentifikasi potensi situasi darurat di tempat kerja, menilai risikonya dan
merencanakan pengendaliannya.
Menyusun perencanaan tindak darurat yang berisi informasi yang diperlukan untuk
mengatasi suatu situasi darurat I emergency.
Mengantisipasi kejadian-kejadian yang dapat diklasifikasikan sebagai situasi darurat yang
paling mungkin terjadi di tempat kerja, sesuai tingkatannya.
Membuat gambar/ denah umum memperlihatkan tata letak (layout) semua peralatan tindak
darurat, jalur evakuasi, daerah aman dan tempat untuk berkumpul (master area).
Menyusun petunjuk penggunaan peralatan yang berkaitan dengan keadaan darurat.
Menjelaskan tata cara evakuasi dalam situasi darurat.
Menetapkan kewenangan dan tanggung jawab petugas yang ditunjuk sebagai penanggung
jawab dalam situasi darurat sebelum pejabat yang berkompeten tiba di lokasi.
Mendistribusikan rencana kesiagaan & tindak darurat ke semua petugas terkait dan
Bagian/Departemen/Fungsi Kerja.
Memberikan pelatihan tindak darurat terutama pada situasi darurat yang paling
memungkinkan terjadi di kantor/lokasi pekerjaan.
Mengevaluasi keefektifan dari rencana tindak darurat setelah dilakukan pelatihan secara
periodik dan simulasi serta setelah terjadinya suatu situasi darurat yang Merevisi prosedur
jika memang diperlukan, sesuai flowchart revisi prosedur.
Dokumentasi
Dokumentasi K3 meliputi :
Kebijakan K3
Sasaran K3
Uraian Lingkup K3
Uraian unsur-unsur utama SMK3 dan kaitannya
Acuan terkait
Rekaman yang diperlukan , dan
Hal-hal penting untuk menjamin efektifitas perencanaan, operasi dan pengendalian proses,
dikaitkan dengan risiko K3
Pengendalian Dokumen
Ditetapkan & dipelihara dalam media yang sesuai misal kertas, elektronik,
1. Menjelaskan elemen-elemen inti dari sistem manajemen K3,
2. Menjelaskan interaksi antara:
3. Elemen dalam sistem manajemen K3, dengan
4. Unsur dalam organisasi perusahaan, dengan
5. Dokumen terkait lainnya.
6. Dibuat dan direvisi oleh personil yang berkompeten dan berwewenang,
7. Diperiksa oleh personil yang berkompeten dan mempunyai wewenang,
8. Disetujui oleh personil yang berkompeten dan mempunyai wewenang,
9. Disimpan oleh personil yang berkompeten dan mempunyai wewenang,
10. Mempunyai sistem identifikasi (penomoran) sehingga mampu telusur.
Nomor Urut
2. Pengesahan Dokumen
2.1. Sebelum disahkan, dokumen akan ditinjau kesesuaiannya dengan dokumen yang telah
ada
2.2. Dokumen sistem mutu dibuat dan disahkan sbb :
a. Pedoman Mutu dibuat oleh Wakil Manajemen dan disetujui oleh Direktur Utama.
b. Prosedur Mutu dibuat oleh Tim dan disetujui oleh Wakil Manajemen.
c. Work Instruction dibuat oleh masing-masing bagian, dan disahkan oleh Kepala Bagian
masingmasing.
d. Dokumen pendukung seperti Gambar-gambar Teknik, Laporan-laporan, Standar
Spesifikasi, Parameter Ukuran, Daftar Satuan Harga dan lain-lain ditetapkan oleh
masing-masing Kepala Bagian.
e. Master Formulir dalam bentuk hard copy maupun soft copy ditetapkan oleh masing-
masing Kepala Bagian.
4. Penyimpanan Dokumen :
4.1 Dokumen Sistem Mutu-K3 Asli disimpan dan dirawat oleh Pengendali Dokumen hard
copy maupun soft copy-nya
4.2 Semua salinan terkendali dokumen sistem mutu yang berhubungan dengan aktivitas
kegiatan harus berada dilokasi kegiatan
4.3 Untuk menghindari penggunaan tak sengaja Dokumen yang tidak berlaku lagi (asli dan
semua salinannya) harus segera ditarik dari semua tempat penggunaannya sedangkan
dokumen versi lama yang disimpan untuk maksud apapun harus diberi tanda
“Kadaluwarsa” ( OBSOLUTE ).
6. Pemusnahan Dokumen :
6.1 Pengendali Dokumen menyimpan semua revisi dokumen asli. Dokumen asli yang sudah
kadaluwarsa disimpan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya dan
harus dicap “Kadaluwarsa “.
6.2 Dokumen lama yang akan dimusnahkan oleh Pengendali Dokumen harus sepengetahuan
Wakil Manajemen disertai Berita Acara Pemusnahan. Pemusnahan dokumen dilakukan
dengan cara :
a. Menghancurkan dengan mesin atau
b. Dibakar
Kebersihan dimaksud mencakup hal kebersihan itu sendiri, kerapian dan keindahan lokasi kerja.
Kebersihan kerja merupakan suatu hal yang wajib dilaksanaka dan dirawat dan kebersihan adalah
salah satu upaya menghindari kecelakaan kerja dan kebakaran.
Setiap jajaran manajemen wajib memastikan lokasi kerjanya bersih, rapi dan indah.
Setiap lokasi kerja harus disediakan sarana kebersihan mencakup petugas kebersihan, alat
kebersihan dan tempat sampah dengan jumlah yang memadai.
Kebersihan harus diciptakan diseluruh daerah kerja termasuk pada kantor, workshop, toilet umum
dan fasilitas umum lainya.
Disediakan tempat sampah dengan jumlah yang cukup pada beberapa lokasi kerja yang ditentukan.
Tempat sampah terdiri dari 3 jenis yaitu tempat sampah untuk sampah dari bahan berbahaya dan
beracun (B3), tempat sampah untuk dari bahan – bahan organik dan tempat sampah untuk bahan –
bahan non organik.
Tempat pengumpulan sampah utama disediakan dalam ukuran yang sesuai dan juga terdiri dari 3
jenis seperti tersebut diatas. Pembuangan sampah keluar dari proyek dilakukan setiap
hari.Sampah dari tempat pembuangan sementara akan dibuang keluar proyek setiap hari.
Makan dan minum tidak diperkenankan pada lokasi proyek. Kecuali pada lokasi – lokasi yang telah
ditentukan.
Membakar sampah pada lokasi kerja pada dasarnya tidak diperkenankan. Bila hal tersebut harus
dilakukan pada perlu koordinasi, pertimbangan, perencanaan dan pengawasan yang baik.
Kebutuhan akan APD yang tidak terdapat pada daftar diatas akan diidentifikasi oleh safety officer
dan mengajukan pengadaanya kepada project manger.
Helm
Helm adalah pelindung kepala yang terbuat dari material yang mampu melindungi/memproteksi
kepala dari benturan, jatuhan benda, sengatan listrik dll. Setiap helm terdiri dari batok pelindung,
struktur suspansi dan tali pengikat dagu (chain strap).
Setiap pekerja yang bekerja dimana terdapat sumber bahaya yang mengakibatkan luka pada
kepala akibat benturan, kejatuhan benda/ object atau bahaya listrik maupun api wajib
menggunakan helem.
Helm harus mampu menahan penetrasi apapun, benturan tinggi (high impact) dan
panas/temperature tinggi (extreme heat)
Helm wajib digunakan oleh setiap orang yang berada dilapangan kerja.
Kode warna helem (color coding)
Putih Staff
Merah Petugas Safety
Biru Subcontractor + Logo Masing - Masing
Kuning Mandor
Abu – Abu General Labour
Orange Tamu
Masker
Masker adalah alat pelindung diri yang digunakan untuk menyaring udara sehingga pekerja
terhindar dari penyakit pernapasan.
Masker digunakan dimana tingkat konsentrasi polusi udara akibat debu, asap, bau dll tidak nyaman
untuk melakukan pekerjaan.
Face shield
Face shield pada dasarnya digunakan untuk melindungi wajah termasuk mata. Face shield
digunakan untuk jenis pekerjaan yang menggunakan grinding machine, pekerjaan menggunakan
cutting disk/torch, pekerjaan dengan mesin potong/serut kayu atau jenis pekerjaan lain yang bias
mencederai wajah.
WARNA KESELAMATAN
Warna Kontras
Warna Keselamatan Makna
(Simbol atau Tulisan
Larangan
MERAH Putih
Pemadam Api
Perhatian/Waspada
KUNING Hitam
Potensi Beresiko Bahaya
Zona Aman
HIJAU Putih
Pertolongan Pertama
BIRU Putih Wajib Ditaati
Setiap kelompok digambarkan dalam bentuknya masing–masing, kemudian dibagi kedalam sub-
kelompok, selanjutnya dapat dikenal melalui warnanya.
Maksud (Kelompok
Bentuk Geometri Rambu Rambu) Uraian
Keselamatan
Rambu tulisan hanya digunakan apabila tidak ada simbol yang tersedia
Pengawasan
Pengawasan dilakukan untuk menjamin bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan dengan aman dan
mengikuti setiap prosedur dan petunjuk kerja yang telah ditentukan.
Setiap orang diawasi sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dan tingkat risiko tugas.
Pengawas ikut serta dalam mengidentifikasi bahaya dan membuat upaya pengendalian.
Pengawas diikut sertakan dalam pelaporan dan penyelidikan penyakit akibat kerja dan
kecelakaan dan wajib menyerahkan laporan dan saran-saran kepada pengurus.
Pemantauan Kesehatan
Kesehatan tenaga kerja yang bekerja di tempat kerja yang mengandung bahaya harus
dipantau.
Perusahaan telah mengidentifikasi keadaan di mana pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan
dan telah melaksanakan sistem untuk membantu pemeriksaan ini.
Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh dokter pemeriksa yang ditunjuk sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.
Catatan mengenai pemantauan kesehatan dibuat sesuai dengan perturan perundangan yang
berlaku.
Pencatatan dan Pelaporan.
Catatan K3
Perusahaan mempunyai prosedur untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, mengarsipkan,
memelihara dan menyimpan catatan keselamatan dan kesehatan kerja.
Undang-undang, peraturan, standar dan pedoman teknis yang relevan dipelihara pada tempat
yang mudah didapat.
Terdapat prosedur yang menentukan persyaratan untuk menjaga kerahasiaan catatan.
Catatan mengenai peninjauan ulang dan pemeriksaan dipelihara.
Catatan kompensasi kecelakaan kerja dan catatan rehabilitasi kesehatan dipelihara.
Penanganan Masalah
Terdapat prosedur untuk menangani masalah keselamatan dan kesehatan kerja yang timbul
dan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Tenaga kerja diberi informasi mengenai prosedur penanganan masalah keselamatan dan
kesehatan kerja dan menerima informasi kemajuan penyelesaian.
2. Unit Proyek K3
o Memberikan penjelasan mengenai K3
o Mengevaluasi pelaksanaan K3 secara perodik
o Memberikan penyuluhan I pembinaan dan pengembangan mengenai mengenai pelaksanaan
K3 di proyek
o Konsultasi dan komunikasi K3
6. Koordinator P3K
o Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan manajemen K3
o Memperlajari situasi dan kondisi bila setiap saat diperlukan untuk melakukan pertolongan
pertama pada kecelakaan
o Membuat hubungan yang baik dengan pihak terkait seperti rumah sakit, dokter dan tim
medis
o Memberikan pertolongan pertama pada korban sesuai kondisi korban
8. Koordinator Lingkungan
o Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan pengendalian pencemaran
lingkungan
o Mempelajari situasi dan kondisi bila terjadi saat diperlukan untuk melakukan pengamanan
atas terjadinya pencemaran lingkungan
o Mengidentifikasi area-area yang rawan terhadap pencemaran lingkungan
o Menyelidiki timbulnya pencemaran lingkungan
o Melaporkan kepada atasan kejadian pencemaran lingkungan, baik kronologis terjadinya
pencemaran maupun kondisi akhir lingkungan
o Siaga dan tanggap atas kondisi yang ada.
1 2 3 5 6
1 Pekerjaan Mobilisasi dan Menginjak benda – benda tajam, Pembuatan Jalur Lalu lintas manuver pekerja, - Petugas K3
Demobilisasi Tersandung dan Terjatuh, bahan dan alat - Inspector K3
Terpeleset, Penggunaan APD yang sesuai - Qualiti Engineering
Tangan tergores benda- benda tajam kejatuhan Menggunakan rambu peringatan dan barikade - Pengawas Pelaksana
benda, Penempatan Rubber cone Pekerjaan
Terlindas Kendaraan, Menyusun prosedur kerja
Kerusakan Pada Prasarana umum Tidak bercanda saat bekerja
Selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-
19 di dalam area kerja/di lapangan
2 Pekerjaan Pagar Tertusuk paku, Pembuatan Jalur Lalu lintas manuver pekerja, Petugas K3
Pengaman Proyek Terpukul alat pemukul, bahan dan alat Inspector K3
Tertimpa Penggunaan APD yang sesuai Qualiti Engineering
material Menggunakan rambu peringatan dan barikade Pengawas Pelaksana
Diberikan penyuluhan bahaya kecelakaan kerja Pekerjaan
sebelum bekerja
Memakai Sarung tangan
Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai
Memakai sepatu kerja.
Bekerja dengan hati – hati
Selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-
19 di dalam area kerja/di lapangan
3 Pekerjaan Pengukuran Tertusuk paku, Pembuatan Jalur Lalu lintas manuver pekerja, Petugas K3
dan pemasangan Terpukul alat pemukul, Pembuatan Jalur Lalu lintas manuver pekerja, Inspector K3
bowplank bahan dan alat Qualiti Engineering
Tersandung,
Penggunaan APD yang sesuai Pengawas Pelaksana
Tertimpa Menggunakan rambu peringatan dan barikade Pekerjaan
material Diberikan penyuluhan bahaya kecelakaan kerja
sebelum bekerja
Memakai Sarung tangan
Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai
Memakai sepatu kerja.
Bekerja dengan hati – hati
Selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-
19 di dalam area kerja/di lapangan
c. Pekerjaan Terjadi gangguan kesehatan Pastikan alat bongkaran berfungsi dengan baik dan Petugas K3
Pembongkaran Begisting Kecelakaan berat/ meninggal dioperasikan oleh orang/ pekerja yang terampil. Inspector K3
Cacat sementara/cacat permanen Qualiti Engineering
Luka/sakit sedang memerlukan pengobatan atau Pekerja dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri) Pengawas Pelaksana
perawatan antara lain : Sepatu, Helm, Masker, dll. Pekerjaan
Tertkena mesin pemotong kayu (luka berat).
Terkena serbuk potongan kayu (radang pernafasan) Bongkarang Bekisting yang telah selesai dibongkar
Gangguan esehatan akibat kondisi kerja Secara ditumpuk pada area yang aman dan tidak terlalu
umum tinggi sehingga menyebabkan bekisting tersebut
Kecelakaan akibat cara penggunaan peralatan, jatuh.
tertimpa material Ready Mix
Tangan terjepit besi tulangan, tertusuk ujung kayu Memakai Sarung tangan Menggunakan alat
bekisting pelindung diri yang sesuai
Memakai sepatu kerja.
Memeriksa alat kerja sebelum di gunakan
Tidak bercanda sambil bekeja
Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum bekerja
Diberikan rambu peringatan keselamatan kerja
Selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-19
di dalam area kerja/di lapangan
5 Pekerjaan Penggunaan Terjadi gangguan kesehatan akibat kondisi Pastikan scaffolding berfungsi dengan bai/tidak rusak Petugas K3
Scaffolding/Perancah lingkungan tempat kerja yang tidak memenuhi dan dioperasikan oleh orang/ pekerja yang terampil. Inspector K3
syarat Qualiti Engineering
Pekerja dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri) Pengawas Pelaksana
Terjadi Insiden Berupa Pekerja Terkena Peralatan antara lain : Sepatu, Helm, Masker, dll. Pekerjaan
Kerja/Alat gergaji kayu, tangan terkena palu,
Sehingga Terjadi Luka Penyimpanan scaffolding yang akan dipasang
ditumpuk pada area yang aman dan tidak terlalu
Terkena alat potong, Gergaji > Luka ringan dan tinggi sehingga menyebabkan scaffolding tersebut
berat, Terkena Palu > Luka Ringan dan Berat, jatuh.
Terkena /tertusuk ujung kayu yang runcing> Luka
ringan dan Berat Memakai Sarung tangan Menggunakan alat
pelindung diri yang sesuai
Tertimpa scaffolding > Luka ringan dan berat Memakai sepatu kerja.
Memeriksa alat kerja sebelum di gunakan
Tidak bercanda sambil bekeja
Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum bekerja
Diberikan rambu peringatan keselamatan kerja
Selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-
19 di dalam area kerja/di lapangan
7 Pek. Pasangan Bata dan Terjadi gangguan kesehatan akibat kondisi Pastikan scaffolding berfungsi dengan baik/tidak Petugas K3
plester aci lingkungan tempat kerja yang tidak memenuhi rusak dan dioperasikan oleh orang/ pekerja yang Inspector K3
syarat terampil. Qualiti Engineering
Pengawas Pelaksana
Terjadi Insiden Berupa Pekerja Terkena Peralatan Pekerja dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri) Pekerjaan
Kerja/Alat, tangan terkena palu, Sehingga Terjadi antara lain : Sepatu, Helm, Masker, dll.
Luka
Penyimpanan scaffolding yang akan dipasang
Terkena alat potong, Gergaji > Luka ringan dan ditumpuk pada area yang aman dan tidak terlalu
berat, Terkena Palu > Luka Ringan dan Berat, tinggi sehingga menyebabkan scaffolding tersebut
Terkena /tertusuk ujung kayu yang runcing> Luka jatuh.
ringan dan Berat
Memakai Sarung tangan Menggunakan alat
Tertimpa batu bata > Luka ringan dan berat pelindung diri yang sesuai
Memakai sepatu kerja.
Terkena percikan semen > Luka ringan/iritasi Memeriksa alat kerja sebelum di gunakan
Tidak bercanda sambil bekeja
Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum bekerja
Diberikan rambu peringatan keselamatan kerja
Selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-
19 di dalam area kerja/di lapangan
8 Pek. Pemasangan Terjadi gangguan kesehatan akibat kondisi Pastikan alat potong keramik berfungsi dengan Petugas K3
Keramik lingkungan tempat kerja yang tidak memenuhi baik/tidak rusak dan dioperasikan oleh orang/ pekerja Inspector K3
syarat yang terampil. Qualiti Engineering
Pengawas Pelaksana
Terjadi Insiden Berupa Pekerja Terkena Peralatan Pekerja dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri) Pekerjaan
Kerja/Alat, tangan terkena mesin potong keramik, antara lain : Sepatu, Helm, Masker, dll.
Sehingga Terjadi Luka
Penyimpanan/menumpuk keramik yang akan
Terkena alat potong, keramik > Luka ringan dan dipasang ditumpuk pada area yang aman dan tidak
berat, Terkena Palu > Luka Ringan dan Berat, terlalu tinggi sehingga menyebabkan keramik
Terkena /tertusuk ujung keramik yang runcing> tersebut jatuh.
Luka ringan dan Berat
Memakai Sarung tangan Menggunakan alat
Tertimpa keramik > Luka ringan dan sedang pelindung diri yang sesuai
Memakai sepatu kerja.
Terkena percikan semen, debu potongan Memeriksa alat kerja sebelum di gunakan
keramik > Luka ringan/iritasi Tidak bercanda sambil bekeja
Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum bekerja
Diberikan rambu peringatan keselamatan kerja
Selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-
19 di dalam area kerja/di lapangan
Tertimpa scaffolding > Luka berat/meninggal Memakai Sarung tangan Menggunakan alat
pelindung diri yang sesuai
Terkena percikan cat, > Luka ringan/iritasi Memakai sepatu kerja.
Memeriksa alat kerja sebelum di gunakan
Tidak bercanda sambil bekeja
Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum bekerja
Diberikan rambu peringatan keselamatan kerja
Selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-
19 di dalam area kerja/di lapangan
11 Pekerjaan Realing Terjadi Insiden Berupa Pekerja tertimpa besi, Pastikan kabel listrik berfungsi dengan baik/tidak Petugas K3
Sehingga Terjadi Luka terkelupas mengakibatkan tersengat listrik. Inspector K3
Qualiti Engineering
Terkena mesin potong besi dan bor listrik > Luka Pekerja dilengkapi dengan APD (alat pelindung diri) Pengawas Pelaksana
ringan/beratl antara lain : Sepatu, Helm, Masker, dll. Pekerjaan
Tersengat listrik > Luka berat/meninggal Memakai Sarung tangan Menggunakan alat
pelindung diri yang sesuai
Terkena percikan/debu > Luka ringan/iritasi Memakai sepatu kerja.
Memeriksa alat kerja sebelum di gunakan
Tidak bercanda sambil bekeja
Bekerja dengan hati – hati
Diberikan penyuluhan sebelum bekerja
Diberikan rambu peringatan keselamatan kerja
Selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-
19 di dalam area kerja/di lapangan
12 Pekerjaan Rangka Baja kecelakaan akibat pengoperasian alat pemotong (bar mulai pelaksanaan, pengarahan pekerja, tukang Petugas K3
cutter) pada saat memotong baja ringan-luka berat konstruksi rangka atap baja ringan, dll. Inspector K3
terluka akibat sisa limbah baja ringan sisa-sisa membuang bahan matrial sisa yang tidak terpakai Qualiti Engineering
pemotongan baja, pecahan genting, baut, paku, dan tetap menjaga kebersihan di areal tempat Pengawas Pelaksana
matrial atap baja ringan yang tidak terpakai, dll-luka bekerja Pekerjaan
sedang pemeriksaan pendukung kerja dan peralatan yang
kecelakaan terjatuh dari perancah pada saat digunakan serta penggunaan peralatan pengaman
melaksanakan pekerjaan pasangan baja ringan-luka kerja (helm, sepatu boot, tali/ jaring pengaman dan
berat/ kematian schafolding)
terluka pada saat melakukan pemasangan penutup perlindungan terhadap pekerja berupa
atap-luka berat/ kematian penggunaan alat bantu ketinggian yang memadai
Terkenia percikan api las > Luka ringan dan dan memenuhi standar k3 (helm, sepatu boot, tali/
sedang jaring pengaman dan schafolding)
Tersengan alitan listrik > Luka ringan/berat Selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-
19 di dalam area kerja/di lapangan
13 Pekerjaan Plafond kecelakaan akibat pengoperasian alat pemotong pengecekan peralatan sebelum mulai pelaksanaan Petugas K3
(bar pengoperasian alat bantu yang salah pada pemeriksaan pendukung kerja dan peralatan yang Inspector K3
pek.plafond-luka berat digunakan serta penggunaan peralatan pengaman Qualiti Engineering
kecelakaan terjatuh dari perancah pada saat kerja (helm, sepatu boot, tali/ jaring pengaman dan Pengawas Pelaksana
melaksanakan pekerjaan pasangan plafond-luka schafolding) Pekerjaan
berat mengecek gambar bestek, agar tidak terjadi
tidak rapinya penyimpanan support tools setelah kesalahan dalam pekerjaan dan melaksanakan tata
pemakaian yang membahayakan pekerja lainnya, cara standar pengerjaan di ketinggian sesuai standar
misal: paku, palu, baut, sekrup, sisa pemotongan, k-3
pecahan kaca, matrial gypsum, GRC, list plafond menyimpan matrial/ bahan serta sisa pakai alat ke
tempat yang disediakan dan atau menyediakan
gypsum profil yang tidak terpakai dll-luka ringan/
tempat pembuangan/ penampungan limbah sisa
sedang bahan/ matrial gypsum, GRC, list plafond gypsum
profil
Selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-
19 di dalam area kerja/di lapangan
16 Pekerjaan Instalasi Terdapat percikan api dan menimbulkan kebakaran pengecekan peralatan sebelum mulai pelaksanaan, Petugas K3
Penangkal Petir Terkena sengatan listrik pengarahan pekerja, tukang listrik, dll. Inspector K3
Pekerja terjatuh dari ketinggian pemeriksaan aliran listrik sebelum mulai pekerjaan, Qualiti Engineering
chek list instalasi listrik Pengawas Pelaksana
pemeriksaan pendukung kerja dan peralatan yang Pekerjaan
digunakan serta penggunaan peralatan pengaman
kerja (helm, sepatu boot, tali/ jaring pengaman dan
schafolding)
mengamankan jalur pemakain listrik dan segera
memperbaiki kerusakan fasilitas kerja dari genangan
ataupun kebocoran
meminta ijin kerja yang berhubungan dengan listrik/
elektrikal dan pemenuhan standarisasi bahan
elektrikal, seperti : kabel sni, saklar sni, lampu sni, dll
Selalu menerapkan protokol pencegahan COVID-
19 di dalam area kerja/di lapangan
Persero
PT. RAHEL KARYA EMAS
Pekerjaan Pembangunan Gedung Asrama Mahasiswa Universitas Padjadjaran Asal Kabupaten Bandung
Penanggungjawab : ......
Tahun : 2020
WAKTU PELAKSANAAN Keterangan
No SASARAN RENCANA TINDAKAN Januari Februari Maret April Mei Pelaksana Status
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Pelaksanaan
1. Inspeksi K3LM harian R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Ahhli K3 Continue
S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S
2. Sosialisasi metode kerja yang aman kepada Ahhli K3 Close
Mandor
Keadaan Darurat
Apapun dapat terjadi selama proyek berlangsung, misalnya: kebakaran, kecelakaan, peledakan dan
sebagainya. Oleh karena itu perlu diperoleh keadaan darurat dan direalisasikan serta dilakukan
pelatihan/simulasi yang diikuti oleh semua karyawan proyek.
Audit K3
Proyek konstruksi secara berkala harus diaudit disesuaikan dengan jangka waktu kegiatan proyek.
Audit K3 berfungsi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pelaksanaan K3 dalam proyek
sebagai masukan pelaksanaan proyek berikutnya. Hasil audit juga dapat sebagai masukan dalam
memberikan penghargaan K3.
Penerapan SMK3 Konstruksi Bidang PU ditetapkan berdasarkan potensi bahaya. Potensi bahaya
ditetapkan menjadi :
Potensi bahaya tinggi, apabila pekerjaan bersifat berbahaya dan/atau mempekerjakan tenaga
kerja paling sedikit 100 orang dan/ atau nilai kontrak diatas Rp.100.000.000.000,-
Pelaksanaan Konstruksi dengan potensi bahaya tinggi wajib melibatkan Ahli K3 konstruksi.
Potensi bahaya rend ah, apabila pekerjaan bersifat tidak berbahaya dan/atau mempekerjakan
tenaga kerja kurang dari 100 orang dan/ atau nilai kontrak dibawah Rp.100.000.000.000,-
Pelaksanaan konstruksi dengan potensi bahaya rendah wajib melibatkan Petugas K3
konstruksi.
d. Hasil dari tinjauan manajemen harus sesuai dengan komitmen perusahaan untuk
peningkatan berkelanjutan.
e. Hasil dari tinjauan manajemen harus berupa keputusan untuk perbaikan :
1. Kinerja K3;
2. Kebijakan dan sasaran K3;
3. Sumber Daya; dan
4. Unsur-unsur lain dari SMK3.
f. Hasil tinjauan manajemen harus dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan.
Penggunaan APD
Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk Konstruksi
Jalan dan Jembatan yang disebutkan bahwa perlengkapan kerja standar untuk melindungi pekerja
dalam melaksanakan tugasnya antara lain sebagai berikut :
1. Safety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda keras selama
mengoperasikan atau memelihara mesin-mesin.
2. Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset karena licin atau
melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan sebagainya.
3. Kaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan untuk melindungi mata pada lokasi pekerjaan
yang banyak serbuk metal atau serbuk material keras lainnya.
4. Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator telah tertutup
rapat, masker ini dianjurkan tetap dipakai.
5. Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan
bahan yang lebih keras.
Proses Kerja
Proses pelaksanaan kerja yang baik adalah mengikuti standar operasional yang sudah ditetapkan
sehingga dapat meminimalisir potensi bahaya yang dapat ditimbulkan.
Alif Fiardi
Direktur Utama