Anda di halaman 1dari 20

RENCANA KERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI


KOP Perusahaan
Drainase Jl. Tumbulusoano Oleo RT.13 RW.05
Kel.Baruga

DAFTAR ISI
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi

A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal


A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan keselamatan konstruksi

B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang


B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

C.1. Sumber Daya


C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi

D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi


D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.2. Tinjauan manajemen
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu ekternal dan internal
CV. SERIBU DINAR KONSTRUKSI yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi berkomitmen dan peduli terhadap
Keselamatan Konstruksi khusus dalam pencapaian penanganan isu keselamatan konstruksi dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Peduli dalam mempromosikan pemahaman akan kebutuhan keselamatan konstruksi dan membudayakan keselamatan
konstruksi dalam seluruh kegiatan pelaksanaan konstruksi
2. Peduli dalam melakukan sosialisasi tentang keselamatan konstruksi terhadap seluruh tenaga kerja maupun masyarakat
didalam lingkungan kerja konstruksi
3. Peduli dalam melaksanakan implementasi sesuai rencana keselamatan konstruksibedasarkan perundang-undangan
yang berlaku dalam keselamatan konstruksinasional
4. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan pencemaran lingkungan
5. Memantau dan mengevaluasi terhadap kinerja keselamatan konstruksi sertamelakukan perbaikan secara berkelanjutan

A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi


Kebijakan K3 yang ditetapkan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Sesuai dengan sifat dan kategori risiko K3;
2. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta peningkatan
3. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang undangan dan persyaratan lain yang
4. Sebagai kerangka untuk menyusun dan mengkaji sasaran K3;
5. Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara;
6. Dikomunikasikan kepada semua personil;
7. Dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan;
8. Dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa kebijakan K3 masih relevan dan sesuai
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
CV. SERIBU DINAR KOSNTRUKSI sebagai Drainase Jl.Tumbulusoano Oleo RT.13 RW.05 Kel.Baruga membuat
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko, Penanggung Jawab untuk diserahkan,
dibahas,dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak sesuai lingkup pekerjaan yang dilaksanakan.
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko K3, Skala Prioritas K3, Pengedalian Resiko K3, dan Penanggung Jawab
K3.
1. Identifikasi Bahaya, Pengendalian Risiko K3 dan Sasaran
2. Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
1 UU No 1 / 1970 Keselamatan Kerja
2 UU No 18 / 1999 Jasa Konstruksi
3 UU No.13 / 2003 Ketenagakerjaan
4 UU No. 14 tahun 1992 Lalu Lintas Jalan
5 UU No. 23 tahun 1992 Kesehatan
6 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3;
7 Permenaker No 1/1980 Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
8 Permenaker No 5/1996 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
9 Permenaker No.04/1987 Panitia Pembina K3 serta tatacara penunjukkan ahli K3
10 Permenaker No.03/1998 Tatacara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan.
11 Permen PU No. 09/PRT/M/2008 Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
12 Permen PU No. 07/PRT/M/2011 Standar dan Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi

13 Permen PU No. 05/PRT/M/2014 Pedoman sistim manajemen keselamatan dan kesehatan kerja SMK3
Konstruksi
14 Permen PU No 14/PRT/M/2020 Pedoman sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3
Konstruksi
3. Sasaran dan Program K3
Sasaran K3 disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
1 Relevan pada fungsi dan tingkat dalam perusahaan;
2 Spesifik dan terukur;
3 Dideklarasikan secara eksplisit;
4 Disosialisasikan kepada para pihak yang relevan;
5 Sesuai dengan Kebijakan K3;
6 Ditinjau ulang dalam rangka peningkatan berkelanjutan
SASARAN K3
1 Tidak ada kecelakan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident);
2 Tidak terjadi sakit akibat kerja;
3 Tingkat keberhasilan penerapan penyelenggaraan SMK3 minimal 60%;
4 Semua pekerja memakai APD yang sesuai dengan bahaya dan risiko pekerjaannya masing - masing
PROGRAM K3
1 Setiap pekerja mengikuti induksi K3 sebelum mulai bekerja;
2 Melaksanakan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya;
3 Memastikan ketersediaan APD bagi setiap pekerja baru atau mulai suatu pekerjaan sudah diberikan pengarahan
dan pemakaian APD yang sesuai;
4 Mengadakan pelatihan K3 dan P3K dengan mengikutsertakan pegawai dan seluruh pekerjalapangan;
5 Mengadakan safety meeting tiap hari Senin pagi sebelum bekerja;
6 Melaksanakan safety induction sebelum pekerjaan dimulai;
7 Menetapkan Petugas P3K; D. Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian, diantaranya:
1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam Struktur Organisasi K3 beserta Uraian
Tugas
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3
D. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan upaya
pengendalian (Sasaran dan Program K3).

E. Tinjauan Ulang K3
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana
ditetapkan dalam Sasaran dan Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk diambil tindakan
perbaikan.

C. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
I. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Pelaksanaan pekerjaan dilapangan,
Membuat suatu manajemen yang mengatur dan mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan
yang merujuk pada ketetapan/Aturan
Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas.

II. PERSYARATAN UMUM


Secara umum sistem manajemen K3 Perusahaan adalah sebagaimana tergambar

A. KEBIJAKAN K3
Kami Selaku Direktur CV. SERIBU DINAR KONSTRUKSI dengan Ini kami memberikan Pernyataan atas nama
perusahaan bahwa kami akan menerapkan Sistem Manejemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam
Melaksanakan Kegiatan Konstruksi.
1 Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja serta melakukan peningkatan
berkelanjutan terhadap manajemen dan kerja.
2 Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko K3 yang ada di Perusahaan CV. SERIBU
DINAR KONSTRUKSI
3 Menjadikan kebijakan ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi sasaran.
4 Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara berkala dengan mengacu pada
sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua unit pendukungnya.
5 Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan bagi perusahaan CV. SERIBU DINAR
KONSTRUKSI
6 Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja dibawah kendali
7 Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang berkesinambungan. Direktur CV.
SERIBU DINAR KONSTRUKSI memberikan bukti perlibatannya pada pengembangan dan penerapan sistem
manajemen mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki dengan keefektifannya jalan :
Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan, K3, undang-
undang dan peraturan yang berlaku.

Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3


Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga sasaran mutu dan K3 unit-unit kerja yang
mendukungnya.
Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya diatur dalam
Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
Direksi Menetapkan dan Mengesahkan Kebijakan K3, berupa surat keputusan
1 Maksud dan Tujuan Ikrar perlibatan untuk memenuhi persyaratan dan terus menerus memperbaiki sistem manajemen
K3
2 Tersedianya kerangka Kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran MK3
3 Kebijakan MK3 ini dikomunikasikan, dipahami dalam organisasi dan di dokumentasikan
4 Pelaksanaan tinjauan pada waktu terjadwal, sehingga dapat dilakukan penyesuaian terus menerus.

B. PERENCANAAN K3
Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program K3 yang ada di Proyek direncanakan sesuai dengan kondisi pekerjaan dan
lingkungan yang ada di sekitar proyek.
Perencanaan meliputi :
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Resiko K3 & Program K3
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan lainnya.
III. STRUKTUR ORGANISASI

Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin peran, tanggung jawab,
akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi SMKK yang efektif.

Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada Manual MK3 ini. Tugas dan
wewenang setiap Personil baik yang terkait dengan mutu maupun K3 ataupun terkait dengan struktur organisasi, untuk
tingkat Kepala Divisi/ Bagian dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Direksi / Pimpinan Cabang kemudian
disahkan oleh Direksi / Pimpinan Cabang. Untuk tingkat dibawah Kepala Divisi / Bagian sampai tingkat terbawah, dibuat
oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Divisi / Bagian SDM direview oleh Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan
oleh Kepala Unit Kerja masing-masing. Sedangkan untuk Proyek dibuat oleh Kepala Proyek bersama dengan Kepala Divisi
/ Bagian Teknik, direview Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Divisi / Bagian Teknik.

B. ORGANISASI K3

Penanggung
Jawab K3

Emergency P3K Evaluasi


B. Perencanaan keselamatan konstruksi
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN SISA RISIKO
PERSYARATAN PENGENDALI
NO. PEMENUHAN PENGENDALIAN AWAL KEPAR NILAI TINGKAT AN NILAI TINGKAT KETERAN
KEMUNG KEMUNGK KEPARAH
URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA JENIS BAHAYA AHAN RISIKO RISIKO RISIKO (F RISIKO GAN
PERATURAN KINAN (F) LANJUTAN INAN (F) AN (A)
(A) (F x A) (TR) x A) (TR)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

I PEKERJAAN PENDAHULUAN
- Luka Ringan s/d Luka Berat 1 1 1 III 1 1 1 III
Penggunaan APD (Safety Vest, Safety
- Tertusuk paku - Cacat Permen PUPR Nomor 10 Helmet, Safety Shoes, Kacamata 1 1 1 III Peralatan P3K, 1 1 1 III
1 Pembersihan Lokasi - Tertimpa material
Tahun 2021 Kerja,Masker), Pemasangan Rambu- dan Ruang P3K
- Terjatuh - Meninggal Dunia
Rambu Peringatan / Barikade 1 1 1 III 1 1 1 III

- Luka Ringan s/d Luka Berat


Penggunaan APD (Safety Vest, Safety 1 1 1 III 1 1 1 III
- Terjatuh/tergelincir saat melakukan - Cacat Permen PUPR Nomor 10 Helmet, Safety Shoes, Kacamata Peralatan P3K,
2 Pengukuran / Pasangan Bouwplank pengukuran dilapangan
Tahun 2021 Kerja,Masker), Pemasangan Rambu- dan Ruang P3K
- Tertusuk serpihan kayu saat memasang patok - Meninggal Dunia
Rambu Peringatan / Barikade 1 1 1 III 1 1 1 III

- Luka Ringan s/d Luka Berat


Penggunaan APD (Safety Vest, Safety
Administrasi, Dokumentasi, dan - Cacat Permen PUPR Nomor 10 Helmet, Safety Shoes, Kacamata Peralatan P3K,
3 - Terjatuh saat melakukan dokumentasi 1 1 1 III 1 1 1 III
Pelaporan Tahun 2021 Kerja,Masker), Pemasangan Rambu- dan Ruang P3K
- Meninggal Dunia
Rambu Peringatan / Barikade

- Luka Ringan s/d Luka Berat


Penggunaan APD (Safety Vest, Safety
- Cacat Permen PUPR Nomor 10 Helmet, Safety Shoes, Kacamata Peralatan P3K,
4 Papan Nama Proyek - Penempatan papan nama proyek yang salah
Tahun 2021 Kerja,Masker), Pemasangan Rambu-
1 1 1 III
dan Ruang P3K
1 1 1 III
- Meninggal Dunia
Rambu Peringatan / Barikade

- Luka Ringan s/d Luka Berat


Penggunaan APD (Safety Vest, Safety
- Cacat Permen PUPR Nomor 10 Helmet, Safety Shoes, Kacamata Peralatan P3K,
5 Air Kerja - Terjatuh saat mengangkat/menyalurkan air
Tahun 2021 Kerja,Masker), Pemasangan Rambu-
1 1 1 III
dan Ruang P3K
1 1 1 III
- Meninggal Dunia
Rambu Peringatan / Barikade

- Luka Ringan s/d Luka Berat


Penggunaan APD (Safety Vest, Safety
Manajemen Keselamatan dan - Cacat Permen PUPR Nomor 10 Helmet, Safety Shoes, Kacamata Peralatan P3K,
6 1 1 1 III 1 1 1 III
Kesehatan Kerja Tahun 2021 Kerja,Masker), Pemasangan Rambu- dan Ruang P3K
- Meninggal Dunia
Rambu Peringatan / Barikade

II PEKERJAAN DRAINASE
- Luka Ringan s/d Luka Berat 1 1 1 III 1 1 1 III
- Tertusuk paku Penggunaan APD (Safety Vest, Safety
Pek. Galian Tanah Biasa Sedalam < - Terpukul alat pemukul - Cacat Permen PUPR Nomor 10 Helmet, Safety Shoes, Kacamata 1 1 1 III Peralatan P3K, 1 1 1 III
1
1m - Tertimpa material Tahun 2021 Kerja,Masker), Pemasangan Rambu- dan Ruang P3K
- Meninggal Dunia III III
- Terjatuh Rambu Peringatan / Barikade 1 1 1 1 1 1
III III
1 1 1 1 1 1
- Luka Ringan s/d Luka Berat 1 1 1 III 1 1 1 III
Penggunaan APD (Safety Vest, Safety
- Terkena alat kerja - Cacat Permen PUPR Nomor 10 Helmet, Safety Shoes, Kacamata 1 1 1 III Peralatan P3K, 1 1 1 III
2 Pek. Urugan Pasir Bawah Saluran - Tertimpa material
Tahun 2021 Kerja,Masker), Pemasangan Rambu- dan Ruang P3K
- Terjatuh - Meninggal Dunia
Rambu Peringatan / Barikade 1 1 1 III 1 1 1 III
B.2. Rencana Tindakan (Sasaran Khusus dan Program Khusus)

SASARAN PROGRAM
PENGENDALIAN RISIKO (Sesuai
NO. JADWAL BENTUK INDIKATOR PENAGGUNG
Kolom Tabel 6 IBPRP) URAIAN TOLOK UKUR URAIAN PEKERJAAN SUMBER DAYA
PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB
1 Penggunaan APD (Safety Vest, Safety Helmet, - Memastikan kesiapan APD APD terpakai Pembersihan Lokasi - SDM Sesuai dengan kebutuhan Harian Checklist Daftar Absensi Pelaksana Proyek, dan
Safety Shoes, Kacamata Kerja, Masker dan Petugas Ahli Muda K3
Hand Sanitizer), Pemasangan Rambu-Rambu - Rambu dan barikade Konstruksi
Peringatan / Barikade
- Ketersediaan Prosedur dan - APD sesuai dengan kebutuhan
Instruksi Kerja
2 Penggunaan APD (Safety Vest, Safety Helmet, - Memastikan kesiapan APD APD terpakai Pengukuran / Pasangan - SDM Sesuai dengan kebutuhan Harian Checklist Daftar Absensi Pelaksana Proyek, dan
Safety Shoes, Kacamata Kerja, Masker dan Bouwplank Petugas Ahli Muda K3
Hand Sanitizer), Pemasangan Rambu-Rambu - Rambu dan barikade Konstruksi
Peringatan / Barikade
- Ketersediaan Prosedur dan - APD sesuai dengan kebutuhan
Instruksi Kerja
3 Penggunaan APD (Safety Vest, Safety Helmet, - Memastikan kesiapan APD APD terpakai Administrasi, Dokumentasi, - SDM Sesuai dengan kebutuhan Harian Checklist Daftar Absensi Pelaksana Proyek, dan
Safety Shoes, Kacamata Kerja, Masker dan dan Pelaporan Petugas Ahli Muda K3
Hand Sanitizer), Pemasangan Rambu-Rambu - Rambu dan barikade Konstruksi
Peringatan / Barikade
- Ketersediaan Prosedur dan - APD sesuai dengan kebutuhan
Instruksi Kerja
4 Penggunaan APD (Safety Vest, Safety Helmet, - Memastikan kesiapan APD APD terpakai Papan Nama Proyek - SDM Sesuai dengan kebutuhan Harian Checklist Daftar Absensi Pelaksana Proyek, dan
Safety Shoes, Kacamata Kerja, Masker dan Petugas Ahli Muda K3
Hand Sanitizer), Pemasangan Rambu-Rambu - Rambu dan barikade Konstruksi
Peringatan / Barikade
- Ketersediaan Prosedur dan - APD sesuai dengan kebutuhan
Instruksi Kerja
5 Penggunaan APD (Safety Vest, Safety Helmet, - Memastikan kesiapan APD APD terpakai Air Kerja - SDM Sesuai dengan kebutuhan Harian Checklist Daftar Absensi Pelaksana Proyek, dan
Safety Shoes, Kacamata Kerja, Masker dan Petugas Ahli Muda K3
Hand Sanitizer), Pemasangan Rambu-Rambu - Rambu dan barikade Konstruksi
Peringatan / Barikade
- Ketersediaan Prosedur dan - APD sesuai dengan kebutuhan
Instruksi Kerja
6 Penggunaan APD (Safety Vest, Safety Helmet, - Memastikan kesiapan APD APD terpakai Manajemen Keselamatan dan - SDM Sesuai dengan kebutuhan Harian Checklist Daftar Absensi Pelaksana Proyek, dan
Safety Shoes, Kacamata Kerja, Masker dan Kesehatan Kerja Petugas Ahli Muda K3
Hand Sanitizer), Pemasangan Rambu-Rambu - Rambu dan barikade Konstruksi
Peringatan / Barikade
- Ketersediaan Prosedur dan - APD sesuai dengan kebutuhan
Instruksi Kerja
7 Penggunaan APD (Safety Vest, Safety Helmet, - Memastikan kesiapan APD APD terpakai Pek. Galian Tanah Biasa - SDM Sesuai dengan kebutuhan Harian Checklist Daftar Absensi Pelaksana Proyek, dan
Safety Shoes, Kacamata Kerja, Masker dan Sedalam < 1 m Petugas Ahli Muda K3
Hand Sanitizer), Pemasangan Rambu-Rambu - Rambu dan barikade Konstruksi
Peringatan / Barikade
- Ketersediaan Prosedur dan - APD sesuai dengan kebutuhan
Instruksi Kerja
B.3. Standart dan Peraturan Perundangan

Daftar Peraturan Perundang-undangan don Persyaratan K3 yang kami gunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Kontruksi Bidang PU antara
lain sebagai berikut:
1 Undang-Undang Dasar 1945
2 UU No. 1/1970 Tentang Keselamatan Kerja
3 UU No. 23/1992 Tentang Kesehatan
4 UU No. 3/1992 Tentang Jaminan Sosisal Tenaga Kerja
5 Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
6 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
7 PedomanMenteri
Instruksi SistemTenaga
Manajemen
KerjaKeselamatan dan Kesehatan
No. : Ins/11/M/BW/1997 KerjaPengawasan
Tentang (SMK3) Konstruksi
KhususBidang
Penanggulan Penanggulangan dan Kebakaran
8 Kebakaran
9 Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No. : Kep-186/Men/1999 : Kep-186/Men/1999 Tentang Unit penanggulang Tentang Unit
Penanggulanganan Kebakaran di Tempat KerjaKebakaran di Tempat Kerja
10 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. : Ins/11/M/BW/1997 Tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran

PERATURAN / KETENTUAN PERATURAN / KETENTUAN

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.01/Men/1980 K3 Pada Konstruksi Bangunan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.02/Men/1982 Kualifikasi Juru Las

Tata Cara Pelaporan Dan Pemeriksaan


Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.03/Men/1998
Kecelakaan

Syarat-Syarat Pemasangan Dan meliharaan Alat


Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.04/Men/1980
Pemadam Api Ringan

Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan


Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per
Kerja Serta Tata Cara Penunjukkan Ahll
04/Men/1987
Keselamatan Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.:


Pesawat Angkat Dan Angkut
Perm05/Men/1985
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep-
Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja
186/Men/1999
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
Transmigrasi No. Per.Ol/Men/1981
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Kualifikasi Dan Syarat-Syarat Operator Keran
Transmigrasi No. Per.Ol/Men/1989 Angkat
Pemeriksaan Kesehatan Dan Keselamatan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan
Transmigrasi No. Per.O2/Men/L980
Keselamatan Kerja
Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan
Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun 1964
Dalam Tempat Kerja
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat
Kep.Menaker No. Kep. 51/Men/1999
KerjaKerja
Nilai Ambang Batas Faktor Kimika Di Tempat
Surat Edaran No. Seso1/Men/1997
KerjaKerja

Surat Edaran Dirjen Binawas No 05/Bw/1997 Penggunaan Alat Pelindung Diri


C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

Jadwal Program Komunikasi

No. Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan

1. Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Induction) Direktur Sesuai Jadwal/Bulanan

2. Pertemuan pagi hari (Safety morning) Pelaksana Proyek Setiap Hari Kerja

3. Pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) Petugas K3 Konstruksi Setiap Hari Kerja/Mingguan

4. Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) Pelaksana dan Petugas K3 Konstruksi Mingguan/Bulanan

C Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1 Sumber Daya
Dalam pelaksaan pekerjaan dilokasi pekerjaan, selain dari pelatihan anggota pekerja untuk keselamatan dalam pekerjaan, diperlukan pula sumber daya yang

memadai untuk melengkapi/memaksimalkan peminimalisiran kecelakaan kerja yang terjadi. Unutk itu diperlukan sumber daya yang lengkap dan sesuai standar yang

telah ditetapkan.

Sumber Daya yang dimaksud di sini adalah segala kelengkapan untuk melaksanakan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK). Berikut sumber daya yang akan
digunakan dalam pelaksanaan Keselamatan Konstruksi :

1 Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam pelaksanaan dilapangan. Dimana sumber daya manusia ini yang nantinya akan memberikan pelatihan

khusus, pengarahan, bimbingan dan pengontrolan serta pengawasan dalam penerapan Keselamatan Konstruksi dilapangan nantinya. kriteria dalam penunjukkan tenaga

ahli untuk mengatur jalannya program K3 harus benar-benar tenaga ahli yang mumpuni dan bersertifikasi dari lembaga yang telah diakui oleh pemerintah. Berikut

sumber daya manusia yang akan digunakan dalam pekerjaan :


a. Tenaga Ahli K3 Konstruksi
b. Asisten Tenaga Ahli K3 Konstruksi (Sebagai Pendamping)
c. Tenaga Bantu Minimal 2 Orang (Sebagai Pemelihara Segala Peralatan K3)

2 Sumber Daya Peralatan


Sumber daya peralatan merupakan faktor utama dalam pelaksanaan program Keselamatan Kerja dilokasi pekerjaan. Pekerja dapat sedikit terlindung dari

ancaman kecelakaan yang kemungkinan akan terjadi sehingga tingkat resiko yang ditimbulkan dapat diminimalisir. berikut beberapa peralatan yang akan digunakan

guna menyempurnakan program Keselamatan Kerja Konstruksi dilokasi pekerjaan :


a. Helm Pengaman Kepala
b. Sarung Tangan Kerja
c. Pelindung Telinga
d. Sepatu sesuai standar SNI (Pelidung Telapak Kaki)
e. Masker sebagai pelindung pernapasan dari debu dan benda lainnya
f. Rompi kerja agar terlindung dari lalu lintas yang melintasi jalur pekerjaan
g. Kaca Mata untuk pelindung mata dari butiran halus yang diterbangkan udara

Selain dari kelengkapan pekerja diatas, dibutuhkan pula peralatan-peralatan medis lengkap dengan fasilitasnya sebagai penanganan pertama jika terjadi

kecelakaan kerja di lokasi pekerjaan. Berikut beberapa fasilitas dan hal-hal pendukung lainnya yang disipakan ketika pekerjaan akan dilaksanakan :
a. Fasilitas Mandi dan Cuci, Lengkap dengan pencuciannya
b. Toilet, Lengkap Dengan Kloset
c. Kontainer Air Minum
d. Fasilitas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
e. Akomodasi Makan dan Baju
f. Penerangan, Penerangan Tambahan, dan Penerangan Darurat
C.2 Kompetensi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam menjalankan Keselamatan Konstruksi dilokasi pekerjaan, haruslah dilakukan oleh tenaga ahli yang

kompoten dibidangnya. Dalam pelaksanaan nantinya, tenaga ahli K3 yang akan memonitoring segala kegiatan yang berlangsung dan benar-benar memastikan bahwa

Program Keselamatan Konstruksi berjalan sesuai dengan yang telah di susun sebelumnya. semua pekerja yang terlibat dalam pekerjaan dilokasi nantinya akan dikontrol

penuh oleh tenaga ahli K3 Konstruksi, mulai dari tempat tinggal yang layak hingga pemakaian peralatan K3 yang telah disiapkan.

Suatu perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada. Produktivitas sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh
mana sistem yang ada di perusahaan mampu menunjang dan memuaskan keinginan seluruh pihak. Apabila suatu perusahaan peduli dengan keberadaan dan
kesejahteraan karyawan, maka karyawan akan meningkatkan produktivitas kerjanya terhadap perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan
adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3). kepedulian akan penerapan Keselamatan Kosntruksi haruslah melibatkan seluruh pekerja yang terlibat dalam suatu
proyek konstruksi baik dari pimpinan proyek sampai pekerja harian karna keberhasilan manajemen Keselamatan Konstruksi berbanding lurus dengan kinerja pekerja.
Apabila kesehatan dan keselamtan pekerja terlindungi dengan baik, maka tingkat produktifitas dari pekerja itu akan semakin baik, dan jika produktifitas yang dihasilkan
pekerja baik, maka pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dengan kualitas yang baik pula. pemimpin suatu proyek sangat diharapkan kepeduliannya dalam
penerapan program Keselamatan Konstruksi secara menyeluruh. bentuk - bentuk tindakan dapat dilakukan guna meningkatkan kembali kepedulian para pekerja untuk
terus merepakan program Keselamatan Konstruksi, diantaranya :

a. Melakukan himbuan rutin kepada pekerja akan peralatan K3 yang harus digunakan.
b. Memonitoring program K3 disetiap lingkup pekerjaan yang berjalan dilokasi pekerjaan apakah penerapannya telah berjalan sepenuhnya.

c. Rutin untuk melakukan breafing kepada tenaga ahli k3 Konstruksi tentang hal-hal yang sering dilupakan atau terabaikan dalam pelaksanaan
program K3.

C.4 Komunikasi
Komunikasi sangat penting guna melakukan pengontrolan Keselamatan K3 yang berjalan dilokasi pekerjaan. Komunikasi ini nantinya akan tercipa koordinasi yang
baik antara pimipinan suatu proyek dengan anggota dibawahnya. Hampir tiap kegiatan memerlukan komunikasi yang rutian agar pekerjaan berjalan sesuai dengan
schedule yang telah direncanakan sebelumnya. bentuk koordinasinya pun harus telah dijelaskan sebelumnya kepada para pekerja, sehingga apabila terdapat hal - hal
yang perlu untuk dikomunikasikan, para pekerja telah mengetahui jalur koordinasi yang harus ditempuh. adapun bentuk jalur komunikasi ( Koordinasi ) yang diterapkan
dalam program K3 dilokasi pekerjaan adalah sebagai berikut :

a. Pimpinan Proyek ( General Superintendent ) merupakan pusat Koordinasi (Komunikasi) untuk semua kegiatan proyek yang berlangsung.

b. Tenaga Ahli K3 Konstruksi melakukan komunikasi (Koordinasi) terhadap program K3 Kepada seluruh pekerja yang terlibat dalam pekerjaan

dilokasi pekerjaan. Tenaga Ahli k3 juga membuat pelaporan terkait program K3 Kepada Pimpian Proyek (General Superintendent).
c. Tenaga kerja dapat berkomunikasi langsung kedapa Tenaga Ahli K3 Konstruksi (Penaggung Jawab K3)

C.5 Infornasi terdokumentasi


Segala bentuk kegiatan dalam pekerjaan dilokasi harus terus terdokumentasikan, begitu pula dengan program Keselamatan Konstruksi. Baik itu dari

persiapan peralatan yang akan digunakan pekerja maupun dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan, breafing dan monitoring Program Keselamatan

Konstruksi juga harus didokumentasikan sebagai suatu informasi bahwa setiap item pekerjaan yang termuat dalam kontrak telah diterapkan program

Keselamatan Konstruksi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


D. Operasi Keselamatan Konstruksi
Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)
Nama Pekerja Direktur, Pelaksana Proyek, dan Petugas K3 Konstruksi
Nama Paket Pekerjaan Drainase Jl. Tumbulusoano Oleo RT.13 RW.05 Kel.Baruga
Tanggal Pekerjaan Sesuai Jadwal

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :


1 Helm/Safety Helmet √ 5 Rompi Keselamatan/Safety Vest √

2 Sepatu keselamatan/Safety Shoes √ 6 Masker Pernafasan/Respiratory √

3 Sarung tangan/Safety Gloves √ 7 Tameng Muka/Face Shield √

4 Pelindung mata/Googles Spectacles √ 8 Pelindung Pernafasan dan mulut/Masker √

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab

Penggunaan APD (Safety Vest, Safety


- Tertusuk paku Helmet, Safety Shoes, Kacamata Kerja,
Masker dan Hand Sanitizer), Pelaksana Proyek, dan
Pembersihan Lokasi - Tertimpa material
Pemasangan Rambu-Rambu Peringatan Petugas K3 Konstruksi
- Terjatuh
/ Barikade

Penggunaan APD (Safety Vest, Safety


- Terjatuh/tergelincir saat melakukan Helmet, Safety Shoes, Kacamata Kerja,
Pengukuran / Pasangan pengukuran dilapangan Masker dan Hand Sanitizer), Pelaksana Proyek, dan
Bouwplank - Tertusuk serpihan kayu saat Pemasangan Rambu-Rambu Peringatan Petugas K3 Konstruksi
memasang patok / Barikade

Penggunaan APD (Safety Vest, Safety


Helmet, Safety Shoes, Kacamata Kerja,
Administrasi, Dokumentasi, dan Masker dan Hand Sanitizer), Pelaksana Proyek, dan
- Terjatuh saat melakukan dokumentasi
Pelaporan Pemasangan Rambu-Rambu Peringatan Petugas K3 Konstruksi
/ Barikade

Penggunaan APD (Safety Vest, Safety


Helmet, Safety Shoes, Kacamata Kerja,
- Penempatan papan nama proyek yang Masker dan Hand Sanitizer), Pelaksana Proyek, dan
Papan Nama Proyek
salah Pemasangan Rambu-Rambu Peringatan Petugas K3 Konstruksi
/ Barikade

Penggunaan APD (Safety Vest, Safety


Helmet, Safety Shoes, Kacamata Kerja,
- Terjatuh saat Masker dan Hand Sanitizer), Pelaksana Proyek, dan
Air Kerja
mengangkat/menyalurkan air Pemasangan Rambu-Rambu Peringatan Petugas K3 Konstruksi
/ Barikade

Penggunaan APD (Safety Vest, Safety


Helmet, Safety Shoes, Kacamata Kerja,
Manajemen Keselamatan dan Masker dan Hand Sanitizer), Pelaksana Proyek, dan
Kesehatan Kerja Pemasangan Rambu-Rambu Peringatan Petugas K3 Konstruksi
/ Barikade

Penggunaan APD (Safety Vest, Safety


- Tertusuk paku Helmet, Safety Shoes, Kacamata Kerja,
Pek. Galian Tanah Biasa Sedalam - Terpukul alat pemukul Masker dan Hand Sanitizer), Pelaksana Proyek, dan
<1m - Tertimpa material Pemasangan Rambu-Rambu Peringatan Petugas K3 Konstruksi
- Terjatuh / Barikade

Penggunaan APD (Safety Vest, Safety


- Terkena alat kerja Helmet, Safety Shoes, Kacamata Kerja,
Pek. Urugan Pasir Bawah Masker dan Hand Sanitizer), Pelaksana Proyek, dan
- Tertimpa material
Saluran Pemasangan Rambu-Rambu Peringatan Petugas K3 Konstruksi
- Terjatuh
/ Barikade

Penggunaan APD (Safety Vest, Safety


- Terkena alat kerja Helmet, Safety Shoes, Kacamata Kerja,
Pek. Timbunan Tanah Urugan Masker dan Hand Sanitizer), Pelaksana Proyek, dan
- Tertimpa material
Kembali Pemasangan Rambu-Rambu Peringatan Petugas K3 Konstruksi
- Terjatuh
/ Barikade
Penggunaan APD (Safety Vest, Safety
Helmet, Safety Shoes, Kacamata Kerja,
Pek. Pasangan Batu Belah Camp. - Tertimpa batu Masker dan Hand Sanitizer), Pelaksana Proyek, dan
1 Pc : 4 Ps - Tangan dan kaki kena batu Pemasangan Rambu-Rambu Peringatan Petugas K3 Konstruksi
/ Barikade

Penggunaan APD (Safety Vest, Safety


Helmet, Safety Shoes, Kacamata Kerja,
- Mata terkena adukan plesteran Masker dan Hand Sanitizer), Pelaksana Proyek, dan
Pek. Plesteran Camp. 1 Pc : 3 Ps
- Tangan dan kaki kena batu Pemasangan Rambu-Rambu Peringatan Petugas K3 Konstruksi
/ Barikade

Penggunaan APD (Safety Vest, Safety


Helmet, Safety Shoes, Kacamata Kerja,
Pek. Pelicinan Air Semen - Mata terkena adukan plesteran Masker dan Hand Sanitizer), Pelaksana Proyek, dan
(Acian) - Tangan dan kaki kena air semen Pemasangan Rambu-Rambu Peringatan Petugas K3 Konstruksi
/ Barikade

Penggunaan APD (Safety Vest, Safety


Helmet, Safety Shoes, Kacamata Kerja,
Pek. Pembersihan - Tergores material tajam Masker dan Hand Sanitizer), Pelaksana Proyek, dan
Akhir/Perapihan - Tersandung/terjatuh Pemasangan Rambu-Rambu Peringatan Petugas K3 Konstruksi
/ Barikade

D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI


Operasi Keselamatan konstruksi pada pekerjaan dilokasi proyek harus terkoordinir untuk setiap lingkup pekerjaan yang tertuang dalam

kontrak kerja. Hal ini guna memaksimalkan fungsi program Keselamatan Konstruksi yang telah disusun sebelumnya. perencaan oprasi dalam

pekerjaan dilokasi nantinya tertuang dalam item berikut ini.


D.1. Perencanaan Operasi
Perencanaan operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian, diantaranya :

2 Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab Kegiatan SMK3
3 Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4 Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
5 Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko
6 Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7 Persyaratan Operator Alat Angkat

a Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi


b Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasi) atau bersertifikat yang di keluarkan oleh
Badan yang berwenang
8 Rambu Peringatan / Larangan / Anjuran
a Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai dengan kondisi di tempat
kerja
b Rambu peringatan/larangan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
9 Alat Pelindung Diri
a Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko
b Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
10 Tamu/pengunjung dan pihak luar
a Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
b Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri
c Induksi K3
d Prosedur dan Persyaratan tanggap darurat
D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

D.2.1 Daftar Induk Prosedur dan/atau Instruksi Kerja


Memuat daftar induk prosedur dan/atau instruksi kerja yang ditandatangani oleh Ahli Teknik terkait dan Kepala Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi /Wakil Manajemen. Seluruh pekerjaan konstruksi dan penerapan SMKK pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi
harus memiliki prosedur dan/atau petunjuk kerja yang telah ditandatangani. Prosedur dan/atau instruksi kerja sekurang-kurangnya
memuat dokumen sebagai berikut:

No Nomor Dokumen Daftar Dokumen (prosedur, Instruksi Kerja) Disahkan Oleh

Mekanisme Organisasi

Prosedur dan/atau instruksi kerja yang menggambarkan hubungan


kerja antara Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dengan Kantor Pusat Direktur Utama Penyedia Jasa
Penyedia Jasa

Sumber Daya

Prosedur dan/atau petunjuk penggunaan pesawat angkat & Penanggung Jawab Peralatan dan
angkut (alat berat) dan peralatan konstruksi lainnya Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi

Kepedulian

Prosedur dan/atau petunjuk kerja peningkatan kepedulian Kepala Pelaksana Pekerjaan


Keselamatan Konstruksi berdasarkan tingkat risiko Konstruksi dan Ahli Teknik terkait

Komunikasi
Penanggung Jawab Keselamatan
Prosedur dan/atau petunjuk kerja induksi Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Konstruksi (safety induction) Pekerjaan
Konstruksi
Penanggung Jawab Keselamatan
Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari Konstruksi dan Kepala Pelaksana
(safety morning) Pekerjaan
Konstruksi
Penanggung Jawab Keselamatan
Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok Konstruksi dan Kepala Pelaksana
kerja (toolbox meeting) Pekerjaan
Konstruksi

Penanggung Jawab Keselamatan


Prosedur dan/atau petunjuk kerja Rapat KeselamatanKonstruksi Konstruksi dan Kepala Pelaksana
(construction safety meeting) Pekerjaan
Konstruksi

Penanggung Jawab Keselamatan


Prosedur dan/atau petunjuk kerja penerapan informasi
Konstruksi dan Kepala Pelaksana
bahaya-bahaya
Pekerjaan
Konstruksi

Informasi Terdokumentasi

Prosedur dan/atau petunjuk kerja pelaksanaan pekerjaan Penanggung Jawab Teknik

Prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem keamanan bekerja Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi

Prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem izin kerja Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi
No Nomor Dokumen Daftar Dokumen (prosedur, Instruksi Kerja) Disahkan Oleh

Pengelolaan Kesehatan Kerja

Ahli terkait dan Kepala


Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan kesehatan kerja
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi /Wakil Manajemen

Pengamanan Lingkungan Kerja

Ahli terkait dan Kepala


Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengamanan lingkungan
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi /Wakil Manajemen
Pengelolaan Lingkungan Kerja

Penanggung Jawab Keselamatan


Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan lingkungan kerja. Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi /Wakil Manajemen

Penanggung Jawab Keselamatan


Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan Tata Graha
Konstruksi dan Kepala Pelaksana Pekerjaan
(Housekeeping)
Konstruksi /Wakil Manajemen

Penanggung Jawab Keselamatan


Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan sampah
Konstruksi
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat

Penanggung Jawab Keselamatan


Prosedur dan/atau petunjuk kerja kondisi tanggap darurat sesuai
Konstruksi dan Kepala Pelaksana
dengan sifat dan klasifikasi Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan Konstruksi

Penanggung Jawab Keselamatan


Prosedur dan/atau petunjuk kerja penyelidikan insiden (kecelakaan, Konstruksi dan Kepala Pelaksana
kejadian berbahaya, dan penyakit akibat kerja) Pekerjaan Konstruksi
Inspeksi dan Audit

Ahli Teknik terkait atau


Prosedur dan/atau instruksi kerja inspeksi Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Wakil Manajemen

Ahli Teknik terkait atau


Prosedur dan/atau petunjuk kerja Patroli Keselamatan
Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi
Konstruksi dan Wakil Manajemen

Ahli Teknik terkait atau


Prosedur dan/atau instruksi kerja audit internal Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Wakil Manajemen

Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi


Ahli Teknik terkait atau
Prosedur dan/atau instruksi kerja terkait pelaksanaan
Penanggung Jawab Keselamatan
tinjauan manajemen
Konstruksi dan Wakil Manajemen

D.2.2 Kesiap-siagaan dan Tanggap Terhadap Kondisi Darurat


a. Prosedur dan/atau petunjuk kerja tanggap darurat
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja tanggap darurat sesuai dengan sifat dan klasifikasi Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
yang dikerjakan yang ditandatangani oleh Ahli Teknik terkait dan Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
b. Prosedur dan/atau petunjuk kerja penyelidikan insiden
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja penyelidikan insiden (kecelakaan, kejadian berbahaya, dan penyakit akibat kerja) yang
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan dan Konstruksi Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
E. Evaluasi Keselamatan Konstruksi
E.1 Pemantauan dan Evaluasi
Jadwal Inspeksi dan Audit
Bulan Ke -
No. Kegiatan PIC
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi Pelaksana Proyek

2 Patroli Keselamatan Konstruksi Petugas K3 Konstruksi

3 Audit internal Direktur


E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan evaluasi

Pengendalian pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan

Hal-hal yang harus dilaporkan dalam laporan evaluasi dan kinerja K3 adalah :
Rekapitulasi kecelakaan kerja dengan mengacu pada pelaporan dan
penyelidikan kecelakaan yang sudah dibuat.
- Occupational Injury/Illness (Cidera/Sakit Akibat Kerja)
- Fatality (Meninggal Dunia)
- Loss Work Day / Loss Time Injury (Hilang Hari Kerja)
- Restricted Work Day (Kerja Terbatas)
- Medical Treatment (Perawatan Kesehatan)
- First Aid (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
* Fire Accident (Kebakaran)
* Traffic Accident (Kecelakaan lalu lintas)
* Environmental Accident (Kecelakaan Lingkungan)
* Property Damage Accident (Kecelakaan peralatan atau mesin)
* Near miss (Hampir celaka)
* Man Hour (Jam kerja)
* Km Driven (Kilometer mengemudi – untuk kendaraan perusahaan)

E.2. Tinjauan manajemen


Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan
kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana dalam Perencananaan
Keselamatan Konstruksi
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan
peninjauan ulang untuk di ambil tindakan perbaikan.
BIAYA PENYELENGGARAAN SMK3

Harga
No Uraian Volume Satuan Jumlah Harga
Satuan
1 Penyiapan RKK
-Pembuatan Manual, Prosedur, Instruksi Kerja, Izin Kerja dan 3,00 Org 10.000 30.000
-Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP); 3,00 Org 10.000 30.000
2 Sosialisasi, promosi, dan pelatihan; 1,00 Bh 150.000 150.000
3 Alat Pelindung Kerja terdiri atas
- Pagar Pengaman (Guard Railling); 1,00 Ls 550.000 550.000
- Pembatas Area (Restricted Area). 1,00 Ls 350.000 350.000
Alat Pelindung Diri terdiri atas
- Topi Pelindung (safety Helmet); 10,00 Bh 20.000 200.000
- Pelindung Pernafasan dan Mulut (Masker); 10,00 Bh 10.000 100.000
- Sarung Tangan (Gloves); 6,00 Psg 25.000 150.000
- Sepatu Keselamatan (Safety Shoes); 3,00 Psg 250.000 750.000
- Rompi Keselamatan (Safety Vest); 1,00 Bh 225.000 225.000
4 Asuransi dan Perizinan Terdiri atas: BPJS Ketenagakerjaan 1,00 Ls 750.000 750.000
5 Personil Personel Keselamatan Konstruksi terdiri atas Ahli K3 1,00 Ls 750.000 750.000
6 Fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan 1,00 Ls 350.000 350.000
7 Rambu-rambu yang diperlukan
- Rambu Petunjuk 2,00 Ls 150.000 300.000
- Rambu Larangan 2,00 Ls 150.000 300.000
- Rambu Peringatan 2,00 Ls 150.000 300.000
- Rambu Informasi 1,00 Ls 150.000 150.000
- Tongkat Pengatur Lalu Lintas (Warning Lights Stick); 2,00 Ls 85.000 170.000
- Kerucut Lalu Lintas (Traffic Cone); 5,00 Ls 150.000 750.000
8 Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi 1,00 Ls 120.000 120.000
Kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian Risiko
9 1,00 Ls
Keselamatan Konstruksi - -
Jumlah 6.445.000

Anda mungkin juga menyukai