DAFTAR ISI
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
13 Permen PU No. 05/PRT/M/2014 Pedoman sistim manajemen keselamatan dan kesehatan kerja SMK3
Konstruksi
14 Permen PU No 14/PRT/M/2020 Pedoman sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3
Konstruksi
3. Sasaran dan Program K3
Sasaran K3 disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
1 Relevan pada fungsi dan tingkat dalam perusahaan;
2 Spesifik dan terukur;
3 Dideklarasikan secara eksplisit;
4 Disosialisasikan kepada para pihak yang relevan;
5 Sesuai dengan Kebijakan K3;
6 Ditinjau ulang dalam rangka peningkatan berkelanjutan
SASARAN K3
1 Tidak ada kecelakan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident);
2 Tidak terjadi sakit akibat kerja;
3 Tingkat keberhasilan penerapan penyelenggaraan SMK3 minimal 60%;
4 Semua pekerja memakai APD yang sesuai dengan bahaya dan risiko pekerjaannya masing - masing
PROGRAM K3
1 Setiap pekerja mengikuti induksi K3 sebelum mulai bekerja;
2 Melaksanakan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya;
3 Memastikan ketersediaan APD bagi setiap pekerja baru atau mulai suatu pekerjaan sudah diberikan pengarahan
dan pemakaian APD yang sesuai;
4 Mengadakan pelatihan K3 dan P3K dengan mengikutsertakan pegawai dan seluruh pekerjalapangan;
5 Mengadakan safety meeting tiap hari Senin pagi sebelum bekerja;
6 Melaksanakan safety induction sebelum pekerjaan dimulai;
7 Menetapkan Petugas P3K; D. Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian, diantaranya:
1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam Struktur Organisasi K3 beserta Uraian
Tugas
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3
D. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3
Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan upaya
pengendalian (Sasaran dan Program K3).
E. Tinjauan Ulang K3
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana
ditetapkan dalam Sasaran dan Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk diambil tindakan
perbaikan.
C. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
I. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Pelaksanaan pekerjaan dilapangan,
Membuat suatu manajemen yang mengatur dan mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan
yang merujuk pada ketetapan/Aturan
Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas.
A. KEBIJAKAN K3
Kami Selaku Direktur CV. SERIBU DINAR KONSTRUKSI dengan Ini kami memberikan Pernyataan atas nama
perusahaan bahwa kami akan menerapkan Sistem Manejemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam
Melaksanakan Kegiatan Konstruksi.
1 Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja serta melakukan peningkatan
berkelanjutan terhadap manajemen dan kerja.
2 Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko K3 yang ada di Perusahaan CV. SERIBU
DINAR KONSTRUKSI
3 Menjadikan kebijakan ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi sasaran.
4 Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara berkala dengan mengacu pada
sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua unit pendukungnya.
5 Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan bagi perusahaan CV. SERIBU DINAR
KONSTRUKSI
6 Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja dibawah kendali
7 Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang berkesinambungan. Direktur CV.
SERIBU DINAR KONSTRUKSI memberikan bukti perlibatannya pada pengembangan dan penerapan sistem
manajemen mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki dengan keefektifannya jalan :
Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan, K3, undang-
undang dan peraturan yang berlaku.
B. PERENCANAAN K3
Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program K3 yang ada di Proyek direncanakan sesuai dengan kondisi pekerjaan dan
lingkungan yang ada di sekitar proyek.
Perencanaan meliputi :
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Resiko K3 & Program K3
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan lainnya.
III. STRUKTUR ORGANISASI
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin peran, tanggung jawab,
akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi SMKK yang efektif.
Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada Manual MK3 ini. Tugas dan
wewenang setiap Personil baik yang terkait dengan mutu maupun K3 ataupun terkait dengan struktur organisasi, untuk
tingkat Kepala Divisi/ Bagian dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Direksi / Pimpinan Cabang kemudian
disahkan oleh Direksi / Pimpinan Cabang. Untuk tingkat dibawah Kepala Divisi / Bagian sampai tingkat terbawah, dibuat
oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Divisi / Bagian SDM direview oleh Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan
oleh Kepala Unit Kerja masing-masing. Sedangkan untuk Proyek dibuat oleh Kepala Proyek bersama dengan Kepala Divisi
/ Bagian Teknik, direview Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Divisi / Bagian Teknik.
B. ORGANISASI K3
Penanggung
Jawab K3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
- Luka Ringan s/d Luka Berat 1 1 1 III 1 1 1 III
Penggunaan APD (Safety Vest, Safety
- Tertusuk paku - Cacat Permen PUPR Nomor 10 Helmet, Safety Shoes, Kacamata 1 1 1 III Peralatan P3K, 1 1 1 III
1 Pembersihan Lokasi - Tertimpa material
Tahun 2021 Kerja,Masker), Pemasangan Rambu- dan Ruang P3K
- Terjatuh - Meninggal Dunia
Rambu Peringatan / Barikade 1 1 1 III 1 1 1 III
II PEKERJAAN DRAINASE
- Luka Ringan s/d Luka Berat 1 1 1 III 1 1 1 III
- Tertusuk paku Penggunaan APD (Safety Vest, Safety
Pek. Galian Tanah Biasa Sedalam < - Terpukul alat pemukul - Cacat Permen PUPR Nomor 10 Helmet, Safety Shoes, Kacamata 1 1 1 III Peralatan P3K, 1 1 1 III
1
1m - Tertimpa material Tahun 2021 Kerja,Masker), Pemasangan Rambu- dan Ruang P3K
- Meninggal Dunia III III
- Terjatuh Rambu Peringatan / Barikade 1 1 1 1 1 1
III III
1 1 1 1 1 1
- Luka Ringan s/d Luka Berat 1 1 1 III 1 1 1 III
Penggunaan APD (Safety Vest, Safety
- Terkena alat kerja - Cacat Permen PUPR Nomor 10 Helmet, Safety Shoes, Kacamata 1 1 1 III Peralatan P3K, 1 1 1 III
2 Pek. Urugan Pasir Bawah Saluran - Tertimpa material
Tahun 2021 Kerja,Masker), Pemasangan Rambu- dan Ruang P3K
- Terjatuh - Meninggal Dunia
Rambu Peringatan / Barikade 1 1 1 III 1 1 1 III
B.2. Rencana Tindakan (Sasaran Khusus dan Program Khusus)
SASARAN PROGRAM
PENGENDALIAN RISIKO (Sesuai
NO. JADWAL BENTUK INDIKATOR PENAGGUNG
Kolom Tabel 6 IBPRP) URAIAN TOLOK UKUR URAIAN PEKERJAAN SUMBER DAYA
PELAKSANAAN MONITORING PENCAPAIAN JAWAB
1 Penggunaan APD (Safety Vest, Safety Helmet, - Memastikan kesiapan APD APD terpakai Pembersihan Lokasi - SDM Sesuai dengan kebutuhan Harian Checklist Daftar Absensi Pelaksana Proyek, dan
Safety Shoes, Kacamata Kerja, Masker dan Petugas Ahli Muda K3
Hand Sanitizer), Pemasangan Rambu-Rambu - Rambu dan barikade Konstruksi
Peringatan / Barikade
- Ketersediaan Prosedur dan - APD sesuai dengan kebutuhan
Instruksi Kerja
2 Penggunaan APD (Safety Vest, Safety Helmet, - Memastikan kesiapan APD APD terpakai Pengukuran / Pasangan - SDM Sesuai dengan kebutuhan Harian Checklist Daftar Absensi Pelaksana Proyek, dan
Safety Shoes, Kacamata Kerja, Masker dan Bouwplank Petugas Ahli Muda K3
Hand Sanitizer), Pemasangan Rambu-Rambu - Rambu dan barikade Konstruksi
Peringatan / Barikade
- Ketersediaan Prosedur dan - APD sesuai dengan kebutuhan
Instruksi Kerja
3 Penggunaan APD (Safety Vest, Safety Helmet, - Memastikan kesiapan APD APD terpakai Administrasi, Dokumentasi, - SDM Sesuai dengan kebutuhan Harian Checklist Daftar Absensi Pelaksana Proyek, dan
Safety Shoes, Kacamata Kerja, Masker dan dan Pelaporan Petugas Ahli Muda K3
Hand Sanitizer), Pemasangan Rambu-Rambu - Rambu dan barikade Konstruksi
Peringatan / Barikade
- Ketersediaan Prosedur dan - APD sesuai dengan kebutuhan
Instruksi Kerja
4 Penggunaan APD (Safety Vest, Safety Helmet, - Memastikan kesiapan APD APD terpakai Papan Nama Proyek - SDM Sesuai dengan kebutuhan Harian Checklist Daftar Absensi Pelaksana Proyek, dan
Safety Shoes, Kacamata Kerja, Masker dan Petugas Ahli Muda K3
Hand Sanitizer), Pemasangan Rambu-Rambu - Rambu dan barikade Konstruksi
Peringatan / Barikade
- Ketersediaan Prosedur dan - APD sesuai dengan kebutuhan
Instruksi Kerja
5 Penggunaan APD (Safety Vest, Safety Helmet, - Memastikan kesiapan APD APD terpakai Air Kerja - SDM Sesuai dengan kebutuhan Harian Checklist Daftar Absensi Pelaksana Proyek, dan
Safety Shoes, Kacamata Kerja, Masker dan Petugas Ahli Muda K3
Hand Sanitizer), Pemasangan Rambu-Rambu - Rambu dan barikade Konstruksi
Peringatan / Barikade
- Ketersediaan Prosedur dan - APD sesuai dengan kebutuhan
Instruksi Kerja
6 Penggunaan APD (Safety Vest, Safety Helmet, - Memastikan kesiapan APD APD terpakai Manajemen Keselamatan dan - SDM Sesuai dengan kebutuhan Harian Checklist Daftar Absensi Pelaksana Proyek, dan
Safety Shoes, Kacamata Kerja, Masker dan Kesehatan Kerja Petugas Ahli Muda K3
Hand Sanitizer), Pemasangan Rambu-Rambu - Rambu dan barikade Konstruksi
Peringatan / Barikade
- Ketersediaan Prosedur dan - APD sesuai dengan kebutuhan
Instruksi Kerja
7 Penggunaan APD (Safety Vest, Safety Helmet, - Memastikan kesiapan APD APD terpakai Pek. Galian Tanah Biasa - SDM Sesuai dengan kebutuhan Harian Checklist Daftar Absensi Pelaksana Proyek, dan
Safety Shoes, Kacamata Kerja, Masker dan Sedalam < 1 m Petugas Ahli Muda K3
Hand Sanitizer), Pemasangan Rambu-Rambu - Rambu dan barikade Konstruksi
Peringatan / Barikade
- Ketersediaan Prosedur dan - APD sesuai dengan kebutuhan
Instruksi Kerja
B.3. Standart dan Peraturan Perundangan
Daftar Peraturan Perundang-undangan don Persyaratan K3 yang kami gunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Kontruksi Bidang PU antara
lain sebagai berikut:
1 Undang-Undang Dasar 1945
2 UU No. 1/1970 Tentang Keselamatan Kerja
3 UU No. 23/1992 Tentang Kesehatan
4 UU No. 3/1992 Tentang Jaminan Sosisal Tenaga Kerja
5 Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
6 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
7 PedomanMenteri
Instruksi SistemTenaga
Manajemen
KerjaKeselamatan dan Kesehatan
No. : Ins/11/M/BW/1997 KerjaPengawasan
Tentang (SMK3) Konstruksi
KhususBidang
Penanggulan Penanggulangan dan Kebakaran
8 Kebakaran
9 Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No. : Kep-186/Men/1999 : Kep-186/Men/1999 Tentang Unit penanggulang Tentang Unit
Penanggulanganan Kebakaran di Tempat KerjaKebakaran di Tempat Kerja
10 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. : Ins/11/M/BW/1997 Tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
2. Pertemuan pagi hari (Safety morning) Pelaksana Proyek Setiap Hari Kerja
3. Pertemuan kelompok kerja (toolbox meeting) Petugas K3 Konstruksi Setiap Hari Kerja/Mingguan
4. Rapat Keselamatan Konstruksi (construction safety meeting) Pelaksana dan Petugas K3 Konstruksi Mingguan/Bulanan
memadai untuk melengkapi/memaksimalkan peminimalisiran kecelakaan kerja yang terjadi. Unutk itu diperlukan sumber daya yang lengkap dan sesuai standar yang
telah ditetapkan.
Sumber Daya yang dimaksud di sini adalah segala kelengkapan untuk melaksanakan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK). Berikut sumber daya yang akan
digunakan dalam pelaksanaan Keselamatan Konstruksi :
khusus, pengarahan, bimbingan dan pengontrolan serta pengawasan dalam penerapan Keselamatan Konstruksi dilapangan nantinya. kriteria dalam penunjukkan tenaga
ahli untuk mengatur jalannya program K3 harus benar-benar tenaga ahli yang mumpuni dan bersertifikasi dari lembaga yang telah diakui oleh pemerintah. Berikut
ancaman kecelakaan yang kemungkinan akan terjadi sehingga tingkat resiko yang ditimbulkan dapat diminimalisir. berikut beberapa peralatan yang akan digunakan
Selain dari kelengkapan pekerja diatas, dibutuhkan pula peralatan-peralatan medis lengkap dengan fasilitasnya sebagai penanganan pertama jika terjadi
kecelakaan kerja di lokasi pekerjaan. Berikut beberapa fasilitas dan hal-hal pendukung lainnya yang disipakan ketika pekerjaan akan dilaksanakan :
a. Fasilitas Mandi dan Cuci, Lengkap dengan pencuciannya
b. Toilet, Lengkap Dengan Kloset
c. Kontainer Air Minum
d. Fasilitas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
e. Akomodasi Makan dan Baju
f. Penerangan, Penerangan Tambahan, dan Penerangan Darurat
C.2 Kompetensi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam menjalankan Keselamatan Konstruksi dilokasi pekerjaan, haruslah dilakukan oleh tenaga ahli yang
kompoten dibidangnya. Dalam pelaksanaan nantinya, tenaga ahli K3 yang akan memonitoring segala kegiatan yang berlangsung dan benar-benar memastikan bahwa
Program Keselamatan Konstruksi berjalan sesuai dengan yang telah di susun sebelumnya. semua pekerja yang terlibat dalam pekerjaan dilokasi nantinya akan dikontrol
penuh oleh tenaga ahli K3 Konstruksi, mulai dari tempat tinggal yang layak hingga pemakaian peralatan K3 yang telah disiapkan.
Suatu perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada. Produktivitas sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh
mana sistem yang ada di perusahaan mampu menunjang dan memuaskan keinginan seluruh pihak. Apabila suatu perusahaan peduli dengan keberadaan dan
kesejahteraan karyawan, maka karyawan akan meningkatkan produktivitas kerjanya terhadap perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan
adalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3). kepedulian akan penerapan Keselamatan Kosntruksi haruslah melibatkan seluruh pekerja yang terlibat dalam suatu
proyek konstruksi baik dari pimpinan proyek sampai pekerja harian karna keberhasilan manajemen Keselamatan Konstruksi berbanding lurus dengan kinerja pekerja.
Apabila kesehatan dan keselamtan pekerja terlindungi dengan baik, maka tingkat produktifitas dari pekerja itu akan semakin baik, dan jika produktifitas yang dihasilkan
pekerja baik, maka pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat dan dengan kualitas yang baik pula. pemimpin suatu proyek sangat diharapkan kepeduliannya dalam
penerapan program Keselamatan Konstruksi secara menyeluruh. bentuk - bentuk tindakan dapat dilakukan guna meningkatkan kembali kepedulian para pekerja untuk
terus merepakan program Keselamatan Konstruksi, diantaranya :
a. Melakukan himbuan rutin kepada pekerja akan peralatan K3 yang harus digunakan.
b. Memonitoring program K3 disetiap lingkup pekerjaan yang berjalan dilokasi pekerjaan apakah penerapannya telah berjalan sepenuhnya.
c. Rutin untuk melakukan breafing kepada tenaga ahli k3 Konstruksi tentang hal-hal yang sering dilupakan atau terabaikan dalam pelaksanaan
program K3.
C.4 Komunikasi
Komunikasi sangat penting guna melakukan pengontrolan Keselamatan K3 yang berjalan dilokasi pekerjaan. Komunikasi ini nantinya akan tercipa koordinasi yang
baik antara pimipinan suatu proyek dengan anggota dibawahnya. Hampir tiap kegiatan memerlukan komunikasi yang rutian agar pekerjaan berjalan sesuai dengan
schedule yang telah direncanakan sebelumnya. bentuk koordinasinya pun harus telah dijelaskan sebelumnya kepada para pekerja, sehingga apabila terdapat hal - hal
yang perlu untuk dikomunikasikan, para pekerja telah mengetahui jalur koordinasi yang harus ditempuh. adapun bentuk jalur komunikasi ( Koordinasi ) yang diterapkan
dalam program K3 dilokasi pekerjaan adalah sebagai berikut :
a. Pimpinan Proyek ( General Superintendent ) merupakan pusat Koordinasi (Komunikasi) untuk semua kegiatan proyek yang berlangsung.
b. Tenaga Ahli K3 Konstruksi melakukan komunikasi (Koordinasi) terhadap program K3 Kepada seluruh pekerja yang terlibat dalam pekerjaan
dilokasi pekerjaan. Tenaga Ahli k3 juga membuat pelaporan terkait program K3 Kepada Pimpian Proyek (General Superintendent).
c. Tenaga kerja dapat berkomunikasi langsung kedapa Tenaga Ahli K3 Konstruksi (Penaggung Jawab K3)
persiapan peralatan yang akan digunakan pekerja maupun dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan, breafing dan monitoring Program Keselamatan
Konstruksi juga harus didokumentasikan sebagai suatu informasi bahwa setiap item pekerjaan yang termuat dalam kontrak telah diterapkan program
kontrak kerja. Hal ini guna memaksimalkan fungsi program Keselamatan Konstruksi yang telah disusun sebelumnya. perencaan oprasi dalam
2 Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab Kegiatan SMK3
3 Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4 Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
5 Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko
6 Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7 Persyaratan Operator Alat Angkat
Mekanisme Organisasi
Sumber Daya
Prosedur dan/atau petunjuk penggunaan pesawat angkat & Penanggung Jawab Peralatan dan
angkut (alat berat) dan peralatan konstruksi lainnya Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
Kepedulian
Komunikasi
Penanggung Jawab Keselamatan
Prosedur dan/atau petunjuk kerja induksi Keselamatan Konstruksi dan Kepala Pelaksana
Konstruksi (safety induction) Pekerjaan
Konstruksi
Penanggung Jawab Keselamatan
Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan pagi hari Konstruksi dan Kepala Pelaksana
(safety morning) Pekerjaan
Konstruksi
Penanggung Jawab Keselamatan
Prosedur dan/atau petunjuk kerja pertemuan kelompok Konstruksi dan Kepala Pelaksana
kerja (toolbox meeting) Pekerjaan
Konstruksi
Informasi Terdokumentasi
Prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem keamanan bekerja Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi
Prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem izin kerja Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi
No Nomor Dokumen Daftar Dokumen (prosedur, Instruksi Kerja) Disahkan Oleh
Hal-hal yang harus dilaporkan dalam laporan evaluasi dan kinerja K3 adalah :
Rekapitulasi kecelakaan kerja dengan mengacu pada pelaporan dan
penyelidikan kecelakaan yang sudah dibuat.
- Occupational Injury/Illness (Cidera/Sakit Akibat Kerja)
- Fatality (Meninggal Dunia)
- Loss Work Day / Loss Time Injury (Hilang Hari Kerja)
- Restricted Work Day (Kerja Terbatas)
- Medical Treatment (Perawatan Kesehatan)
- First Aid (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
* Fire Accident (Kebakaran)
* Traffic Accident (Kecelakaan lalu lintas)
* Environmental Accident (Kecelakaan Lingkungan)
* Property Damage Accident (Kecelakaan peralatan atau mesin)
* Near miss (Hampir celaka)
* Man Hour (Jam kerja)
* Km Driven (Kilometer mengemudi – untuk kendaraan perusahaan)
Harga
No Uraian Volume Satuan Jumlah Harga
Satuan
1 Penyiapan RKK
-Pembuatan Manual, Prosedur, Instruksi Kerja, Izin Kerja dan 3,00 Org 10.000 30.000
-Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP); 3,00 Org 10.000 30.000
2 Sosialisasi, promosi, dan pelatihan; 1,00 Bh 150.000 150.000
3 Alat Pelindung Kerja terdiri atas
- Pagar Pengaman (Guard Railling); 1,00 Ls 550.000 550.000
- Pembatas Area (Restricted Area). 1,00 Ls 350.000 350.000
Alat Pelindung Diri terdiri atas
- Topi Pelindung (safety Helmet); 10,00 Bh 20.000 200.000
- Pelindung Pernafasan dan Mulut (Masker); 10,00 Bh 10.000 100.000
- Sarung Tangan (Gloves); 6,00 Psg 25.000 150.000
- Sepatu Keselamatan (Safety Shoes); 3,00 Psg 250.000 750.000
- Rompi Keselamatan (Safety Vest); 1,00 Bh 225.000 225.000
4 Asuransi dan Perizinan Terdiri atas: BPJS Ketenagakerjaan 1,00 Ls 750.000 750.000
5 Personil Personel Keselamatan Konstruksi terdiri atas Ahli K3 1,00 Ls 750.000 750.000
6 Fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan 1,00 Ls 350.000 350.000
7 Rambu-rambu yang diperlukan
- Rambu Petunjuk 2,00 Ls 150.000 300.000
- Rambu Larangan 2,00 Ls 150.000 300.000
- Rambu Peringatan 2,00 Ls 150.000 300.000
- Rambu Informasi 1,00 Ls 150.000 150.000
- Tongkat Pengatur Lalu Lintas (Warning Lights Stick); 2,00 Ls 85.000 170.000
- Kerucut Lalu Lintas (Traffic Cone); 5,00 Ls 150.000 750.000
8 Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi 1,00 Ls 120.000 120.000
Kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian Risiko
9 1,00 Ls
Keselamatan Konstruksi - -
Jumlah 6.445.000