RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
(RKK)
DAFTAR ISI
Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan
menjadi acuan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan.
SALAM
Direktur
Manajemen dan Bahaya akibat tidak Penyediaan jalan masuk Bahan / Peralatan
2. Keselamatan Lalu tersedia jalan masuk bagi Nihil Kecelakaan sementara ke permukiman yang K3 1 Set, Pengadaan
Lintas penduduk di permukiman Kerja Fatal aman dan nyaman Rambu Peringatan
- Menggunakan peralatan
kerja yang benar.
Bahan / Peralatan
- Kecelakaan akibat - Memasang pagar
K3 1 Set, Pengadaan
terkena alat berat > pengaman.
Timbunan Biasa Rambu Peringatan
6. Luka Berat Nihil Kecelakaan - Menjaga jarak antara para
dari sumber galian Bahaya Dilokasi
- Terjadinya longsor Fatal pekerja pada jarak yang
Pekerjaan, Pelaksana
karena tanah tidak aman
K3 1 Orang
kering > Luka - Usahakan tanah timbunan
yang sudah kering
- Menggunakan peralatan
kerja yang benar.
- Memasang pagar
pengaman.
- Menjaga jarak antara para
Bahan / Peralatan
- Kecelakaan akibat pekerja pada jarak yang
K3 1 Set, Pengadaan
terkena alat berat > aman
Penyiapan Rambu Peringatan
7. Luka Berat Nihil Kecelakaan - Usahakan tanah timbunan
Bekisting Jalan Bahaya Dilokasi
- Kecelakaan bagi Fatal yang sudah kering
Pekerjaan, Pelaksana
pengguna jalan > - Operator harus bekerja
K3 1 Orang
Terjatuh secara benar dan hati-hati.
- Memasang rambu-rambu
- Menempatkan pemandu
lapangan
- Menggunakan peralatan
kerja yang benar.
- Terkena peralatan Bahan / Peralatan
- Mengunakan APD yang
kerja > luka ringan / K3 1 Set, Pengadaan
standar
Baja Tulangan berat Nihil Kecelakaan Rambu Peringatan
9. - Menggunakan metode /
Untuk Badan Jalan - Terkena runtuhan Fatal Bahaya Dilokasi
cara kerja yang benar dan
material > luka Pekerjaan, Pelaksana
peralatan kerja yang baik.
ringan / berat K3 1 Orang
- Kemiringan penggalian
lereng diusahakan tetap
- Menggunakan peralatan
kerja yang benar.
- Memasang pagar
pengaman. Bahan / Peralatan
- Kecelakaan akibat
- Menjaga jarak antara para K3 1 Set, Pengadaan
terkena alat berat >
Pembukaan pekerja pada jarak yang Rambu Peringatan
11. Luka Berat Nihil Kecelakaan
Bekisting Jalan aman Bahaya Dilokasi
- Kecelakaan bagi Fatal
- Usahakan tanah timbunan Pekerjaan, Pelaksana
pengguna jalan >
yang sudah kering K3 1 Orang
Terjatuh
- Operator harus bekerja
secara benar dan hati-hati.
- Memasang rambu-rambu
Program K3
Melaksanakan Rencana K-3 dengan menyediakan sumber daya K-3 (APD,
Ramburambu,Spanduk Poster, pagar pengaman, jaring pengaman dsb) secara
konsisten
Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan
2. PERATURAN PEMERINTAH
Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
Dalam peraturan ini terdapat beberapa hal yang digunakan
diantaranya :
1. Dasar Hukum yang digunakan
i. UU No. 13 th 2003 ttg Ketenagakerjaan
ii. UU No. 1 th 1970 ttg Keselamatan Kerja
2. Tujuan penerapan SMK3
a) Meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yg terencana,
terukur dan teintegrasi;
b) Mencegah dan mengurangi kec.kerja dan PAK dgn
melibatkan unsur manajemen, pekerja/ buruh, dan/atau
SP/SB;
c) Menciptakan tempat kerja yg aman, nyaman dan efisien utk
mendorong produktivitas
3. Ketentuan Penilaian SMK3
1. Audit dilakukan Lembaga Audit Independen yg ditunjuk
Menteri atas permohonan perusahaan.
2. Perusahaan yg berpotensi bahaya tinggi wajib melakukan
penilaian penerapan SMK3
4 Laporan Audit SMK3
1. Hasil Audit dilaporkan kpd Menteri
2. Laporan Audit, tembusan disampaikan kpd :
Menteri pembina sektor
Gubernur
Bupati/Walikota
untuk peningkatan SMK
3. KEPUTUSAN PRESIDEN
Keputusan Presiden RI No. 22 Tahun 1993 Tentang Penyakit Yang
Timbul karena Hubungan Kerja. Dalam peraturan ini diatur hak
pekerja kalau menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja,
pekerja tersebut mempunyai hak untuk mendapat jaminan kecelakaan
kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah
hubungan kerja berakhir (paling lama 3 tahun sejak hubungan kerja
berakhir)
Pemeriksaan Khusus
1. Pemeriksaan kesehatan khusus adalah pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan oleh dokter perusahaan secara
khusus terhadap pekerja tertentu
2. Tujuan untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari
pekerjaan tertentu terhadap pekerja atau golongan-
golongan pekerja tertentu
3. Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan pula terhadap :
Pekerja yang telah mengalami kecelakaan atau
penyakit yang memerlukan perawatan yang lebih dari
2 (dua) minggu.
Pekerja yang berusia di atas 40 tahun atau pekerja
cacat, serta pekerja muda usia yang melakukan
pekerjaan tertentu
Pekerja yang diduga terpajan dengan hazard khusus
yang menimbulkan gangguan kesehatan, juga perlu
dilakukan pemeriksaan khusus sesuai kebutuhan
Jika ditemukan keluhan pekerja atau atas
pengamatan pengawas keselamatan dan kesehatan
kerja, atau atas penilaian Pusat Bina Hyperkes dan
Keselamatan Kerja dan instansi terkait lainnya atau
atas pendapat umum di masyarakat.
2. Program K3
Membersihkan tempat kerja setelah selesai melakukan pekerjaan
C.2. Kompetensi
CV. CIPTA KARYA menetapkan kompetensi di setiap proses kerja yang
berdampak pada Sistem Manajemam Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) yang harus dipunyai oleh pekerja di proses tersebut. CV. CIPTA
KARYA harus memastikan setiap pekerja yang terkait dengan Sistem
Manajemam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) mempunyai
kompetensi sesuai yang ditetapkan. Human Resources Departement
(HRD) setiap tahun melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan,
C.3. Kepedulian
Kami, segenap jajaran CV. CIPTA KARYA selalu peduli dengan SMK3
dengan :
1. Meningkatkan cara kerja SMK3 sesuai peraturan perundang-
undangan,
2. Melaksanakan pengendalian risiko SMK3 sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan,
3. Melaksanakan norma-norma perlindungan kerja dan lingkungan
serta menciptakan tempat kerja yang aman,sehat dan bebas resiko
kecelakaan,
4. Melakukan perbaikan kinerja SMK3 secara berkelanjutan
C.4. Komunikasi
CV. CIPTA KARYA telah menetapkan dan memelihara proses komunikasi
internal dan ekternal yang terkait dengan Sistem Manajemam
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Komunikasi Internal dapat
dilakukan secara lisan dan atau tertulis, misalnya melalui rapat
internal, papan pengumuman, dll.
CV. CIPTA KARYA telah menetapkan mekanisme komunikasi dengan
pihakpihak eksternal yang berkepentingan perihal Sistem Manajemam
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), dan memelihara dokumentasi
setiap keputusan yang ditetapkan.
CV. CIPTA KARYA juga menerapkan mekanisme untuk melakukan
komunikasi dan Konsultasi, dimana tertuang dalam Prosedur
komunikasi dan Konsultasi. Mekanisme, bisa dilaksanakan seperti saat
briefing / TBM pagi, meeting, serta sosialisasi Identifikasi Bahaya,
dampak lingkungan dan Pengendalian Risiko, sosialisasi Tujuan
2) Unit proyek K3
a. Memberikan penjelasan mengenai K3
b. Mengevaluasi pelaksanaan K3 secara perodik
c. Memberikan penyuluhan / pembinaan dan pengembangan
mengenai mengenai pelaksanaan K3 did proyek
d. Konsultasi dan komunikasi K3
4) Koordinator evakuasi
a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan
manajemen K3
b. Mempelajari situasi dan kondisi bila setiap saat diperlukan untuk
melakukan evakuasi
c. Melaksanakan evakuasi bila terjadi keadaan darurat, kecelakaan
kerja, bahaya kebakaran, ancaman bom dan huru hara
d. Selalu mendahulukan keselamatan jiwa daripada barang
6) Koordinator P3K
a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan
manajemen k3
b. Memperlajari situasi dan kondisi bila setiap saat diperlukan untuk
melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan
8) Koordinator lingkungan
a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan
pengendalian pencemaran lingkungan
b. Mempelajari situasi dan kondisi bila terjadi saat diperlukan untuk
melakukan pengamanan atas terjadinya pencemaran lingkungan
c. Mengidentifikasi area-area yang rawan terhadap pencemaran
lingkungan
d. Menyelidiki timbulnya pencemaran lingkungan
e. Melaporkan kepada atasan kejadian pencemaran lingkungan, baik
kronologis terjadinya pencemaran maupun kondisi akhir
lingkungan
f. Siaga dan tanggap atas kondisi yang ada.
Hal ini berlaku terhadap aktifitas rutin dan non rutin, aktifitas semua orang
memiliki akses ke tempat kerja (termasuk sub kontraktor dan pengunjung),
fasilitas ditempat kerja, baik yang diberikan pihak organisasi maupun pihak
lainnya.
PARIZAL
Penanggung Jawab Teknis