Unit Kompetensi TAN. KS01.001.01 Oleh : Sulthon Parinduri, SP, MSi Elemen Kompetensi • Mengidentifikasi dan menilai resiko kerja dan lingkungan kerja • Mengidentifikasi material berbahaya dan bahaya lain di lokasi kerja • Merencanakan dan mempersiapkan cara-cara kerja aman • Menerapkan cara-cara kerja aman • Mengikuti prosedur darurat Elemen Kompetensi Mengidentifikasi dan menilai resiko kerja dan lingkungan kerja Kriteria Unjuk Kerja : 1. Bahaya-bahaya di area kerja diidentifikasi, dinilai dan dilaporkan kepada petugas yang berwenang. 2. Resiko-resiko bahaya di area kerja diidentifikasi, dinilai dan dilaporkan kepada petugas yang berwenang. 3. Cara-cara kerja aman, persyaratan-persyaratan tugas dan instruksi kerja aman diikuti untuk mengendalikan resiko. Elemen Kompetensi Mengidentifikasi material berbahaya dan bahaya lain di lokasi kerja Kriteria Unjuk Kerja : 1. Material berbahaya dan bahaya lain pada lokasi kerja diidentifikasi secara tepat, ditangani dan digunakan sesuai undang-undang dan SOP. 2. Material berbahaya dan bahaya lain yang berdampak pada diri sendiri dan pekerja lain diamankan segera menggunakan tanda-tanda dan simbol. Elemen Kompetensi Merencanakan dan mempersiapkan cara-cara kerja aman Kriteria Unjuk Kerja : 1. Alat pelindung diri diidentifikasi, digunakan sesuai SOP. 2. Pemilihan perlengkapan kerja dan material, serta cara kerja yang aman dilakukan sesuai SOP. 3. Rambu-rambu dipasang pada lokasi yang tepat. Elemen Kompetensi Menerapkan cara-cara kerja aman Kriteria Unjuk Kerja : 1. Tugas-tugas dilakukan dengan cara aman terhadap diri sendiri dan orang lain sesuai undang-undang dan SOP. 2. Peralatan pelindung digunakan sesuai spesifikasi manufaktur dan standar kerja. 3. Perlengkapan kerja yang tidak layak diidentifikasi dan tidak dipergunakan. 4. Tanda dan simbol keselamatan di lokasi kerja dipatuhi. 5. Area kerja dibersihkan dan dipelihara untuk mencegah dan melindungi diri sendiri dan orang lain dari kecelakaan serta memenuhi tuntutan lingkungan. Elemen Kompetensi Mengikuti prosedur darurat
Kriteria Unjuk Kerja :
1. Personel yang ditugaskan untuk kejadian darurat diidentifikasi. 2. Prosedur kerja aman berkaitan dengan kecelakaan, kebakaran dan kondisi darurat lainnya dilaksanakan sesuai tanggung jawabnya 3. Prosedur tanggap darurat dan evakuasi dikenali, dan dilaksanakan. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) • K3 : Suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjanya, perusahaannya, masyarakat dan lingkungan sekitar tempat kerja
• K3 : Merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap
perbuatan atau kondisi tidak sehat yang dapat mengakibatkan kecelakaan TUJUAN PENERAPAN K3 • Melindungi dan menjamin keselamatan setiap pekerja ditempat kerja • Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien • Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas • Memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja MEMBANGUN BUDAYA K3 • Budaya K3 dapat diciptakan lewat serangkaian pengawasan yang kuat
• Pada umumnya semangat menjaga K3 telah menjadi
perhatian utama setiap perusahaan perkebunan sebagai upaya untuk mematuhi Undang-undang tentang ketengakerjaan dan PP tentang penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) • Beberapa perusahaan ada yang kurang serius menjaga keselamatan dan kesehatan pekerjanya karena terhambat mahalnya alat-alat pelindung diri
• Kesungguhan membangun budaya K3 seharusnya
datang langsung dari perusahaan sebab kecelakaan yang terjadi di perkebunan dan pabrik akan menciptakan dampak negatif terhadap perusahaan BAHAYA DITEMPAT KERJA •Bahaya fisik • Bahaya fisik merupkan sumber utama dari kecelakaan di perusahaan termasuk di perkebunan • Bahaya tidak bisa dihindari dalam pengelolaan perusahaan, tetapi dengan mengembangkan metode dan prosedur keamanan resiko terjadinya kecelakaan kerja dapat dihindari atau diperkecil • Dari berbagai komponen/ unit kerja jika diidentifikasi selalu terdapat resiko bahaya yang mengakibatkan kecelakaan kerja Beberapa contoh resiko bahaya fisik diperusahaan perkebunan : • Jatuh adalah kecelakaan kerja penyebab kematian ditempat kerja seperti transportasi dan perawatan bangunan • Permesinan di PKS bisa membahayakan pekerja • Dilapangan pekerja mempunyai resiko bahaya dari tergigit ular, menggunakan komponen yang memiliki ujung runcing, tajam • Kantor yang sempit yang memiliki ventilasi dan dan pintu masuk/ keluar terbatas Bahaya Kimiawi • Bahaya kimiawi juga merupakan sumber terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan di perusahaan perkebunan seperti penggunaan pestisida dikebun, bahan kimia dan limbah di PKS dan lain-lain Masalah psikologis dan sosial • Stres akibat jam kerja terlalu tinggi atau tidak sesuai waktunya • Kekerasan dalam organisasi • Keadaan barang yang tidak menyenangkan di lingkungan kerja INOVASI MENCIPTAKAN K3 • Guna mengantisipasi timbulnya kecelakaan kerja di tempat kerja, inovasi menciptakan K3 sangatlah diperlukan • Pertimbangan : ▪ Keselamatan kerja belum menjadi budaya utuh dalam kegiatan kebun atau pabrik ▪ Kecelakaan kerja rentan terjadi di beberapa sektor kegiatan kebun ▪ Kesehatan kerja mencakup tempat kerja dan lingkungan sekitarnya ANTISIPASI KECELAKAAN KERJA • Antisipasi kecelakan kerja di kebun dapat dilakukan lewat serangkaian identifikasi dan pemetaan • Tujuan identifikasi untuk mengetahui berbagai jenis kecelakaan kerja yang mungkin dapat terjadi •Di kebun : kontak dengan benda tajam, bahan kimia, kejatuhan buah sawit dll • Di Pabrik : kegiatan yang berhubungan dengan mesin penanganan limbah dll • Melakukan kajian resiko terhadap semua aktifitas kerja • Menentukan sistem kontrol yang dapat meminimalkan resiko HAMBATAN MEMBANGUN BUDAYA K3 • Kalangan pekerja berpandangan bahwa keselamatan kerja itu belum menjadi kebutuhan • Masih rendahnya pemahaman tentang K3 karena sosialisasi dan tingkat pendidikan • Manajenen kebun belum memberi tauladan secara maksimal