Anda di halaman 1dari 27

Menerapkan Prosedur

Keamanan, Keselamatan, dan


Kesehatan di Tempat Kerja

Kode Unit : TIK.JK01.006.01


Standar Kompetensi
• Menerapkan Prosedur Kesehatan, Keselamatan
dan Keamanan Kerja (K3)
a) Menjabarkan UU keselamatan Kerja
b) Menerapkan prosedur standar keamanan
manusia.
c) Menggunakan prosedur keselamatan alat
d) Menerapkan prosedur lingkungan kerja tentang
kesehatan, keselamatan dan keamanan.
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu :
• Di hadapkan dengan seperangkat komputer dan dapat menunjukkan prosedur
keslamatan dan kesehatan kerja.
• Memulai membuat dokumen sederhana
• Mengidentifikasi dan menjabarkan UU keselamatan manusia
• Mengidentifikasi prosedur keamanan alat
• Mengidentifikasi standar keselamatan
• Mengidentifikasi prosedur lingkungan
• Mengidentifikasi kerja tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan
• Mengidentifikasi menu dan ikon
• Mengidentifikasi menerapkan prosedur
• Mengidentifikasi dokumen sederhana dan menjabarkan UU tentang keselamatan
• Membuat naskah dengan format identitas
PENGERTIAN K3
Keamanan:
keadaan yg menggambarkan rasa tenteram dan tidak
merasa takut, gelisah atau resah
Keselamatan:
keadaan selamat, bebas dari cedera

Kesehatan:
Keadaan sehat baik fisik, mental, maupun sosial dan
tidak sekedar bebas dari penyakit
Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan
Kerja
• Adalah keadaan aman, selamat, sehat fisik,
sehat mental, dan sehat sosial yang
berhubungan dengan dunia kerja meliputi
lingkungan kerja, peralatan, manusia, maupun
prosedur kerjanya.
Peraturan Perundangan
UU No 14 tahun1969
Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapat
perlindungan atas keselamatan, kesehatan,
kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta
perlakuan yang sesuai dengan martabat
manusia dan moral agama.
UU Kecelakaan 1947 berlaku 1951
Tentang : Penggantian kerugian kepada buruh
yang mendapat kecelakaan atau
penyakit akibat kerja.
Pasal 1ayat 2 :
Penyakit yang timbul karena
hubungan kerja dipandang sebagai
kecelakaan.
UU Keselamatan tahun 1970
Tentang : Keselamatan kerja yang sesuai
dengan perkembangan masyarakat,
industrialisasi, teknik dan teknologi.
Pasal 13:
Barang siapa akan memasuki tempat kerja
diwajibkan menaati semua petunjuk
keselamatan kerja dan memakai alat-alat
perlindungan diri yang diwajibkan.
Konvensi ILO No 120
Tentang : Higene dalam perniagaan dan
kantor-kantor.
Pasal 12:
Persediaan yang cukup dari air minum yang
sehat harus ada bagi keperluan pekerja-
pekerja.
Prosedur Kerja yang Aman dan Tertib

Definisi Prosedur Kerja:


Rangkaian tata kerja yg berkaitan satu sama
lain sehingga menunjukkan adanya suatu
urutan tahap demi tahap serta jalan yang
harus ditempuh dalam rangka melaksanakan
suatu bidang pekerjaan.
*) Rangkaian kegiatan yg terkait satu sama
lain sehingga membentuk suatu urutan dalam
menjalankan suatu pekerjaan.
Beberapa hal yang harus terkandung dalam
prosedur kerja:
1. Tujuan dan ruang lingkup aktivitas
2. Siapa yg melaksanakan dan apa yg harus dilaksanakan
3. Kapan, dimana, dan bagaimana aktivitas tersebut
dilakukan
4. Material, perlengkapan, dan dokumen yg
digunakan.
5. Pencatatan dan evaluasi terhadap kegiatan
Pihak-Pihak yg Bertanggung Jawab terhadap
K3 di Perusahaan/ Instansi
1. Pimpinan
2. Bagian Keamanan
3. Instruktur
4. Pekerja/ Karyawan
Tugas masing-masing pihak:
Pimpinan
 Membentuk bagian keamanan
 Menunjuk/ menentukan instruktur
 Memberikan pelatihan baik kepada bagian
keamanan maupun kepada instruktur agar dapat
menangani K3 di instansinya sesuai dengan
prosedur.
 Meminta karyawan agar manaati peraturan dan
instruksi.
Bagian Keamanan
• Memberi petunjuk dan mengarahkan ke jalan
yang aman.
• Mempelajari dan menyelidiki sebab-sebab
terjadinya kecelakaan ditempat kerja.
Instruktur
• Membekali karyawan dengan pengetahuan mengenai
K3.
• Memberikan pelatihan penanganan terhadap bahaya
kepada karyawan.
• Memberikan instruksi dengan benar, tepat, dan aman
mengenai pemakaian alat dan teknis bekerja.
• Melaporkan dengan segera kepada pimpinan apabila
terjadi kecelakaan, kerusakan alat, maupun peristiwa
yang membahayakan.
Karyawan
• Manaati peraturan dan instruksi keamanan dari
perusahaan.
• Memperhatikan pelatihan penanganan terhadap
bahaya dari instruktur.
• Memperhatikan instruksi mengenai pemakaian alat
dan teknis bekerja.
• Segera melaporkan kepada instruktur apabila ada
kecelakaan, kerusakan alat, maupun peristiwa yang
membahayakan.
KECELAKAAN KERJA
• Adl kejadian yg tidak terduga, tidak
diharapkan terjadi dalam pelaksanaan
hubungan kerja.
Yang termasuk kecelakaan kerja adl
1. Kecelakaan akibat langsung pekerjaan
2. Kecelakaan pada saat/ waktu bekerja
3. Kecelakaan pada perjalanan menuju lokasi
kerja
4. Penyakit akibat kerja
Faktor penyebab kecelakaan kerja
1. Faktor lingkungan
2. Faktor manusia
a. Sifat fisik dan mental
b. Pengetahuan dan keterampilan
c. Sikap
3. Faktor mesin/ alat
Faktor yg dapat mencegah kecelakaan kerja:

1. Faktor lingkungan
2. Faktor manusia
a. Sifat fisik dan mental
b. Pengetahuan dan keterampilan
c. Sikap
3. Faktor mesin/ alat
Kerugian akibat kecelakaan kerja:
1. Memerlukan biaya yang besar
2. Produktivitas kerja berkurang
3. Pekerja dapat mengalami cacat bahkan
kematian
4. Terhambatnya proses produksi
5. Kerusakan lingkungan
6. Psikis/ mental pekerja dapat terganggu
Macam-macam alat perlindungan diri:
1. Helm pelindung kepala (helmet)
2. Sarung tangan kain dan kulit
3. Sumbat telinga (ear plug)
4. Kacamata safety
Kacamata (goggles) dan kedok las (face shield)
6. Masker kain
7. Sarung tangan karet
8. Sepatu engkle boot
9. Safety shoes
Contoh2 di atas adl contoh Personal Protective Devices (alat2
perlindungan diri)
Syarat alat perlindungan diri
1. Nyaman dipergunakan
2. Tidak menganggu kerja
3. Memberikan perlindungan efektif terhadap
jenis bahaya

Anda mungkin juga menyukai