Troubleshooting pada
Komputer
TEGUH BINTORO,,ST.,M.KOM.MM
Tujuan Pembelajaran :
Peserta Pelatihan Pengelolaan dan Pemeliharaan Perangkat Komputer di
Kantor mampu: Memahami penyebab dari troubleshooting pada komputer
Pemahaman Penyebab
Troubleshooting pada
Komputer
Apa itu Troubleshooting ?
Troubleshooting, adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris,
yang merujuk kepada sebuah bentuk penyelesaian sebuah
masalah. Troubleshooting merupakan pencarian sumber
masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat
diselesaikan. Troubleshooting, kadang-kadang merupakan
proses penghilangan masalah, dan juga proses penghilangan
penyebab potensial dari sebuah masalah. Troubleshooting, pada
umumnya digunakan dalam berbagai bidang, seperti halnya
dalam bidang komputer, administrasi sistem, dan juga bidang
elektronika dan [listrik|kelistrikan].
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang
berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan
timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada
kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi
masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan
dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda
lakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan
file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi
permintaan (requirement) dari Software. Apabila
permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja
Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki
sebuah Software,
Teknik dalam Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan
dalam komputer, yaitu t
1. Teknik Forward
teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal
komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh
orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan
komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian
masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer
dinyalakan (dialiri listrik).
Teknik dalam Troubleshooting
2. Teknik Backward
Teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan
pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik).
Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya
permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam
terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan
hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai
berikut :
• Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
• Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing
ditekan.
TABEL PENDETEKSI MASALAH
PADA KOMPUTER
PENYEBAB TERJADINYA
TROUBLESHOOTING PADA KOMPUTER
1. Kebiasaan penggunaan yang buruk
Contohnya seperti membuka banyak aplikasi bersamaan atau
menggunakan perangkat secara overclock.
2. Faktor desain kurang baik
Misalnya penempatan port tidak biasa dan asal-asalan, dimana
hal ini berpotensi menyebabkan kesalahan pemasangan kabel
dan USB. Kesalahan memasukkan port akan terdeteksi oleh
komputer dan memunculkan sebuah peringatan berupa dialog
box
3. Kesalahan tidak disengaja
Pengguna mungkin saja melakukan kesalahan secara tidak
sengaja yang mempengaruhi kinerja sistem. Misalnya menekan
banyak tombol keyboard bersamaan sehingga kursor tidak bisa
bergerak.
4. Kualitas sistem kurang baik
1. Mengumpulkan informasi
Cara kerja troubleshooting yang pertama adalah mengumpulkan
semua informasi terkait masalah. Informasi tersebut bisa berisi
tentang hilangnya kemampuan komponen tertentu atau terjadi
perubahan yang tidak diinginkan. Langkah ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kendala sekaligus memahami bagaimana cara
mengatasinya
2. Mendeskripsikan masalah
Mendeskripsikan masalah secara komprehensif akan
membantu troubleshooter menemukan akar permasalahan. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, sebut saja seperti gejala,
waktu, komponen, dan kondisi ketika terjadi error. Hal ini akan
mengungkap komponen mana saja yang masih aman dan
mengalami kendala.
3. Menentukan penyebab masalah
Di tahap ini, troubleshooter pada umumnya menggunakan
pendekatan split-half atau mengisolasi masalah melalui proses
eliminasi. Cara ini sangat efektif digunakan terutama jika
perangkat memiliki sistem dengan sejumlah bagian secara seri.
Setiap bagian akan dites satu per satu hingga sumber masalah
ditemukan
6. Menganalisa hasil
Terkadang, sebuah solusi malah menimbulkan masalah baru
pada komponen lain. Analisa hasil troubleshooting merupakan
bentuk antisipasi terhadap potensi terjadinya masalah baru.
Oleh sebab itu, troubleshooter harus memantau dan
memastikan perubahan yang dibuat tidak mempengaruhi kinerja
sistem atau komponen terhubung lainnya.
7. Mendokumentasikan proses
Mendokumentasikan proses troubleshooting adalah langkah
terakhir yang dapat diambil. Meskipun secara teknis tidak ada
kaitannya dengan proses perbaikan, namun hal ini akan
membantu troubleshooter lain bilamana mendapati kendala
serupa.
ICE BREAKING
BAGAIMANA CARA
MEMELIHARA PERANGKAT
KOMPUTER DENGAN BAIK?
Merawat komputer tak hanya melulu mengenai
merawat perangkat kerasnya saja seperti merawat
mesin, merawat motherboard, LCD, maupun
keyboardnya, namun juga perlu diperhatikan juga
cara merawat software atau perangkat lunak di
dalam komputer itu sendiri.
1. Menjaga Aliran Listrik
Kamu disarankan menggunakan stavolt atau UPS (Uninterruptible
Power Supply) saat menggunakan komputer.Stavolt banyak digunakan
orang karena fungsinya yang dapat menstabilkan daya listrik pada
komputer. Sedangkan UPS adalah alat yang dapat menyediakan daya
cadangan saat listrik padam.
Keduanya sangat penting untuk dapat menstabilkan aliran listrik di
dalam komputermu. Hal ini supaya tidak terjadi kerusakan ketika listrik
padam saat komputer tengah bekerja.
Jangan lupa juga gunakan kipas angin di dekat CPU dan monitor, hal
ini untuk mencegah komputer menjadi tidak cepat panas. Suhu komputer
juga perlu kamu perhatikan jika ingin komputermu tetap awet.
Menjaga aliran listrik ini merupakan salah satu cara untuk merawat
komputer kamu dari sisi luar atau hardware.
2. Bersihkan File yang Tidak Perlu
Cara menjaga dan merawat komputer yang selanjutnya adalah dnegan
melakukan pembersihan pada file-file yang sudah tidak diperlukan lagi,
dengan kata lain file sampah.
File yang menumpuk akan mempengaruhi kinerja komputer menjadi sangat
lambat dan tidak optimal untuk bekerja. Jika dibiarkan terlalu lama, maka
file-file ini akan menghabiskan ruang penyimpananan di dalam komputer.
Dampaknya, komputer akan bekerja dengan sangat lambat. Penghapusan
data juga tidak terhenti pada langkah pertama penghapusan saja karena
file-file ini nanti akan masuk ke Recycle Bin.
3. Pasang Ventilasi CPU yang Memadai