KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan akal pikiran dan kesempatan
untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.
Semakin berkembangnya teknologi komputer dan pemanfaatan teknologi komputer di
berbagai bidang kehidupan membuat semakin meningkat pula permasalahan yang dihadapi para
pengguna komputer dewasa ini. Permasalahan dapat berupa kendala dalam menguasai teknologi baru
dan permasalahan yang disebabkan oleh gangguan virus pada komputer.
Seiring dengan berkembangnya komputer, virus yang merupakan suatu faktor pengganggu
terbesar dalam dunia IT juga mengalami perkembangan yang cukup tinggi untuk mengimbangi
perkembangan komputer di dunia. Tetapi banyak orang yang tidak memahami virus komputer dengan
benar, mereka kebanyakan takut ketika mendengar ada sebuah virus yang menginfeksi komputer
mereka. Karena alasan di atas, penulis membahas tentang troubleshooting dan virus pada komputer
dalam karya ilmiah ini. Diharapkan makalah ini dapat menjadi referensi bagi para pengguna perangkat
komputer.
Dalam arti penting tersebut, maka kita dituntut untuk mengenal atau mengetahui serta
mengantisipasi adanya deteksi awal virus didalam perangkat komputer, dengan mengetahui terjadinya
troubleshooting pada computer dan cara menanganinya.
Bekasi, 03 Oktober 2015
Penyusun
Hibban
BAB I
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BINA TUNGGAL | TROUBLESHOOTING DAN VIRUS PADA KOMPUTER
PENDAHULUAN
Pada komputer yang kita gunakan sehari – hari biasanya akan terjadi masalah atau abnormal.
Komputer yang bermasalah tersebut akan ditroubleshooting atau diatasi permasalahanya. Pada
umumnya troubleshooting komputer dibagi menjadi dua jenis yaitu hardware troubleshooting dan
software troubleshooting.
Troubleshooting hardware biasanya ditandai dengan monitor yang mati, komputer yang tidak mampu
menyala dan banyak lagi contohnya. Sedangkan software troubleshooting ditandai dengan kinerja
komputer yang lambat dan lain – lain. Dan juga tidak menutup kemungkinan gejala – gejala yang
ditimbulkan oleh software seperti lambatnya kinerja komputer juga bisa dikarenakan permasalahan
dari hardware komputer tersebut.
Cara mengatasi problem atau melakukan troubleshooting standard pada komputer bisa dikatakan
seperti pertolongan pertaman pada komputer. Menganalisa masalah yang terjadi pada komputer dan
melakukan solusi yang dapat dilakukan pada komputer tersebut.
Teknologi komputer mengalami perkembangan yang sangat pesat pada era globalisasi. Hampir
semua bidang mengalami proses komputerisasi. Tetapi, bukan berarti hal tersebut tidak mengalami
gangguan. Gangguan justru datang mengancam. Gangguan dapat berasal dari manusia lainnya maupun
virus.
Untuk mengantisipasinya, pengguna komputer dapat belajar untuk meningkatkan
kemampuannya dalam memahami dan menangani masalah yang berkaitan dengan teknologi komputer
yang digunakannya. Namun, kendala yang menghambat proses belajar para pengguna tersebut bukan
hanya keterbatasan waktu. Tetapi ada juga keterbatasan sumber belajar berupa literatur atau buku yang
lengkap, praktis, dan mudah dipahami.
Oleh karena itu, penyusun mengangkat judul “Troubleshooting dan Virus pada Komputer”
untuk disajikan sebuah makalah. Penyusun berharap makalah ini dapat menjadi referensi bagi para
pembaca.
1.3. TUJUAN
1. Trobleshooting
1) mendeteksi masalah pada komputer yang berhubungan dengan software dan hardware
2) mendeteksi masalah troubleshooting komputer dan cara mengatasinya
2. Virus pada komputer
1) Menjelaskan software.
2) Menjelaskan virus komputer.
3) Memaparkan jenis-jenis virus komputer.
4) Menjelaskan cara penyebaran virus komputer.
5) Menjelaskan cara menanggulangi penyebaran virus komputer
BAB II
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BINA TUNGGAL | TROUBLESHOOTING DAN VIRUS PADA KOMPUTER
PEMBAHASAN
2.1. TROUBLESHOOTING
Troubleshooting adalah adanya suatu masalah atau adanya ketidak normalan pada komputer
kita. Masalah komputer atau troubleshooting dibagi menjadi 2 troubleshooting hardware dan
troubleshooting software.
1. Hardware Troubleshooting
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer
disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada
kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer terutama
yang berhubungan dengan Hardware.
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu
teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada
baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
1) Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi
semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-
orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya
dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer
dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware
yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke
soket power pada Motherboard.
Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan
benar.
2) Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk
mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik
lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan
timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal
yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan .
1. Power suply
2. Motherboard
Analisa Pengukuran
3. Speaker
4. RAM
Analisa Suara
5. VGA Card + Monitor
6. Keyboard
7. Card I/O
Analisa Tampilan
8. Disk Drive
Disket
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BINA TUNGGAL | TROUBLESHOOTING DAN VIRUS PADA KOMPUTER
a. analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada
komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan
yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan
yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya
b. analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki
oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang
dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk
mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau
DRAM.
Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA
Card.
Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila
temperatur processornya terlalu tinggi (panas). Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada
AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang
berbeda
c. Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak
permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor.
Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan
letak permasalahan hanya pada Keyboard.
Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau
disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di
komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka
kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card
dan Monitor.
Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep,
kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly
dan Motherboard.
2. SOFTWARE TROUBLESHOOTING
Jika diamati dengan baik, masalah yang sering muncul pada software komputer ada 3
kelompok besar.
1) Proses POST (Power on Self Test) tidak jalan sempurna, sehingga tidak bisa masuk ke
proses operating system. Pada permasalahan ini, komputer tidak mampu menghidupkan
komputer sama sekali. Biasanya dikarenakan kesalahan penempatan hadware komputer
atau bisa juga hardware komputer yang kita gunakan tidak sesuai dengan aspek komputer
kita. Beberapa permasalahan yang sering muncul antara lain:
Komputer mati
Komputer hidup tapi blank atau tidak ada tampilan di layer dan tidak ada aktivitas.
Komputer tidak dapat di setting hardwarenya, setting kacau dan POST tidak jalan
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BINA TUNGGAL | TROUBLESHOOTING DAN VIRUS PADA KOMPUTER
2) Proses no 1 diatas baik tetapi boot operating system tidak sempurna sehingga kita tidak
bisa sampai ke desktop. Pada kesalahan ini, yang salah bukan penempatan hardware, tapi
karena komputer tidak mampu booting.
Tidak dapat booting
Kinerja booting sampai ke windows berlangsung dengan lambat
Windows exsploler tidak dapat dijalankan, tidak dapat mengcopy, mengganti nama file
dan lain-lain
Start menu tidak dapat dijalankan
Prosedur Shutdown tidak dapat dilaksanakan
Prosedur Shutdown berhenti sebelum komputer benar-benar mati
3) Proses 1 dan 2 sempurna hingga ke desktop, tetapi ada sebagian program berjalan tidak
sempurna atau tidak bisa jalan sama sekali.
Cara Mengatasinya
Untuk masalah pertama dan kedua, langkah yang pertama kita lakukan adalah
mengecek semua hardware komputer apakah sudah terpasang dengan baik. Kemudian jika
sudah, cek lagi apakah semua hardware yang terpasang itu kompatibel atau tidak (terutama
memory. Bila terpasang 1/lebih memori yang tidak kompatibel maka akan error sistem
windows corupt, jadi lepaskan dulu memory yang tidak sejenis). Kalau semuanya sudah benar
tapi komputer tetap tidak bisa hidup, maka cobalah instal ulang sistem operasi di komputer
anda. Selain itu, sering juga terjadi eror pada saat kita melakukan booting. Untuk
mengatasinya kita bisa mengatasinya dengan merepair sistem operasi kita, dengan melakukan
langkah – langkah sebagai berikut:
Untuk yang permasalahan ketiga ini, banyak sekali cara penyelesaiannya. Tergantung
dari jenis kerusakan apa yang terjadi pada software tersebut. Beberapa permasalahan yang
terjadi pada software komputer tersebut antara lain:
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BINA TUNGGAL | TROUBLESHOOTING DAN VIRUS PADA KOMPUTER
2) Masalah shutdown berjalan sangat lambat
Seringkali masalah shutdown yang terlalu lama disebabkan karena konsekuensi
dari perangkat lunak yang dijalankan ketika proses shutdown dilakukan. Hal lain yang
bisa menyebabkan itu adalah crash antar perangkat keras yang satu dengan perangkat
keras yang lainnya dalam komputer Anda. Jika menemui masalah seperti di atas, lakukan
uji coba dengan trial and error, program atau perangkat apakah yang menyebabkan hal itu
terjadi.
3) Masalah komputer restart sendiri
Untuk memperbaiki kerusakan komputer dengan indikator Sering Restart secara terus
menerus, kita perlu melakukan tindakan untuk melokalisir kerusakan agar mudah dalam
memperbaikinya. Tindakan melokalisir di sini adalah melokalisir kerusakan pada
perangkat keras atau perangkat lunak. Dengan tindakan ini kita akan mengetahui dan
dapat memastikan bahwa kerusakan kemungkinan besar terjadi pada perangkat keras
maupun perangkat lunak. Melokalisir kerusakan ini untuk mempermudah dalam proses
memperbaiki komputer yang sering restart.
Hidupkan komputer
Saat komputer mulai menampilkan pesan di monitor, tekan tombol DEL/F2
(untuk masuk ke menu BIOS
Biarkan tampilan menu BIOS beberapa menit untuk membuktikan bahwa
komputer masih tetap restart atau tidak (5 menit).
1. Software
Software di Indonesia lebih dikenal dengan nama perangkat lunak yang dibuat untuk
menyelesaikan tugas tertentu dengan mengikuti instruksi-instruksi yang terdapat pada
program.
Ada beberapa contoh macam perangkat lunak diantaranya 1) perangkat lunak aplikasi;
2) sistem operasi; 3) perkakas pengembangan perangkat lunak; 4) pengendali perangkat keras;
5) perangkat lunak menetap; 6) perangkat lunak bebas; 7) perangkat lunak gratis; 8) perangkat
lunak uji coba; 9) perangkat lunak perusak.
2. Virus Komputer
Virus adalah program yang dapat menginfeksi program lainnya dengan melakukan
modifikasi. Memodifikasi termasuk membuat duplikat dari program virus yang dapat
memasuki program lainnya.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BINA TUNGGAL | TROUBLESHOOTING DAN VIRUS PADA KOMPUTER
Stallings (2005) mengemukakan virus secara biologis merupakan bagian kecil dari
kode genetis DNA atau RNA. Virus dapat mengambil alih mesin dari sel hidup dan
mengembangbiakkan ribuan replikasi dari virus asal. Sama halnya dengan rekan kerja virus
biologis, virus komputer membawa kode instruksi kepada penerima untuk membuat kode
yang terbaik dari dirinya sendiri. Saat masuk dalam kontrol induk, virus tertentu membuat
duplikasi yang tepat sama dengan dirinya sendiri dan mengambil kontrol sementara dari disket
sistem operasi komputer. Ketika komputer yang terinfeksi mempunyai hubungan dengan
bagian software yang tidak terinfeksi, duplikat segar dalam virus akan melewatkan program
baru.
3. Jenis-jenis Virus Komputer
Klasifikasi jenis virus adalah sebagai berikut 1) Parasitic virus, 2) Memory-Resident
virus, 3) Boot Sector virus, 4) Stealth virus, dan 5) Polymorphic virus. Parasitic virus
merupakan virus tradisional yang bentuknya paling sering ditemukan. Jenis ini
menyangkutkan dirinya ke file .exe. Virus melakukan replikasi ketika program yang terinfeksi
dieksekusi dengan mencari file-file .exe lain untuk diinfeksi. Memory-Resident virus adalah
virus yang memuatkan diri ke memori utama sebagai bagian program yang menetap. Virus
menginfeksi setiap program yang dieksekusi. Boot Sector virus adalah virus yang menginfeksi
master boot record atau boot record dan menyebar saat sistem di boot dari disk yang berisi
virus. Stealth virus adalah virus yang bentuknya telah dirancang agar dapat menyembunyikan
diri dari deteksi perangkat lunak antivirus. Polymorphic virus adalah virus yang bermutasi
setiap kali melakukan infeksi. Deteksi dengan penandaan virus tersebut tidak dimungkinkan.
(Hariyanto, 2000).
4. Cara Penyebaran Virus Komputer
Menurut Muammar (2004), virus harus memiliki media untuk dapat menyebar.
Media-media tersebut antara lain :
1) Disket, media storage R/W
Media penyimpanan eksternal dapat menjadi sasaran empuk untuk dijadikan media
penyebaran, baik sebagai tempat menetap maupun sebagai media penyebarannya. Jaringan
( LAN, WAN,dsb)
Hubungan antara beberapa komputer secara langsung sangat memungkinkan suatu virus
ikut berpindah saat terjadi pertukaran/pengeksekusian file yang mengandung virus.
2) WWW (internet)
Suatu situs secara sengaja ditanamkan suatu virus yang akan menginfeksi komputer-
komputer yang mengaksesnya.
3) Software yang freeware, shareware atau bajakan
Banyak sekali virus yang sengaja ditanamkan dalam suatu program yang disebarluaskan
baik secara gratis atau trial version.
4) Attachment pada email, transfering file
Akhir-akhir ini, hampir semua jenis penyebaran virus menggunakan email attachment.
File-file sengaja dibuat mencolok atau menarik perhatian, bahkan sering kali memiliki
ekstensi ganda pada penamaan filenya.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BINA TUNGGAL | TROUBLESHOOTING DAN VIRUS PADA KOMPUTER
5. Cara Menanggulangi Penyebaran Virus Komputer
Menurut Muammar (2004), ada dua langkah dalam menanggulangi penyebaran virus
komputer, yaitu :
1) Langkah-langkah untuk pencegahan
Anda dapat melakukan beberapa langkah-langkah pencegahan sebagai berikut:
Gunakan antivirus yang Anda percayai dengan update terbaru. Apa pun mereknya
asal selalu diupdate dan auto-protect dinyalakan, maka komputer Anda terlindungi.
Misalnya boot sector detection.
Periksa semua media penyimpanan eksternal yang akan digunakan. Jika auto-protect
antivirus Anda bekerja maka prosedur ini dapat dilewatkan.
Jika Anda terhubung langsung ke Internet, cobalah untuk mengkombinasikan
antivirus dengan firewall, anti-spamming, dan sebagainya.
Waspada terhadap file-file yang mencurigakan seperti file dengan 2 buah ekstensi dan
file executable yang terlihat mencurigakan.
Untuk software berupa freeware dan shareware, ada baiknya Anda mengambilnya
dari situs resminya.
Usahakan untuk tidak membeli barang bajakan, gunakan software open source.
2) Langkah-langkah apabila telah terinfeksi
Deteksi dan prediksi keberadaan sumber virus. Jika Anda terhubung ke jaringan, ada
baiknya isolasi komputer terlebih dulu baik dengan melepas kabel atau mematikan
sambungan internet dari control panel.
Identifikasi dan klasifikasikan jenis virus yang menyerang komputer, dengan cara:
Gejala yang timbul, misalnya file yang corrupt atau hilang.
Scan dengan antivirus Anda. Jika Anda terkena saat auto-protect berjalan berarti
virus definition di dalam komputer Anda tidak memiliki data virus ini. Cobalah
update secara manual atau mengunduh virus definition-nya untuk kemudian Anda
install. Jika virus tersebut membatasi usaha Anda untuk meng-update, upayakan
untuk menggunakan media lain (komputer) dengan antivirus yang memiliki update
terbaru.
Bersihkan virus tersebut. Setelah Anda berhasil mendeteksi dan mengenalinya,
usahakan untuk segera mencari cara-cara pemusnahannya di situs-situs yang
memberikan informasi perkembangan virus tersebut. Hal ini perlu dilakukan apabila
antivirus dengan update terbaru Anda tidak berhasil memusnahkannya.
Langkah terakhir ini merupakan langkah terburuk. Jika semua hal di atas tidak
berhasil, format ulang komputer Anda.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BINA TUNGGAL | TROUBLESHOOTING DAN VIRUS PADA KOMPUTER
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
3. Virus komputer adalah contoh dari software komputer. Namun ia tidak seperti
software lainnya. Ia mempunyai fungsi yang berbeda yaitu untuk mengganggu bahkan
merusak sistem komputer.
4. Ketakutan yang berlebihan dengan virus komputer disebabkan oleh kebutaan akan
informasi virus komputer itu sendiri. Ketakutan itu dapat dihilangkan dengan
mengenal virus komputer lebih dalam.
5. Dengan semakin mengenal virus, maka dengan sendirinya pengetahuan kita untuk
mempertahankan komputer dari serangan virus semakin baik. Selain itu, kita juga
mendapat konsep untuk menangani virus komputer.
3.2 SARAN
Karya ilmiah ini memuat banyak informasi mengenai virus dan troubleshooting pada
komputer. Karena itu, disarankan karya ilmiah ini dibaca oleh orang-orang yang ingin belajar
melindungi komputernya dari serangan virus dan untuk orang-orang yang tertarik pada perkembangan
teknologi. Berhubung karya ilmiah ini cukup berat bagi masyarakat umumnya, disarankan pembaca
membacanya secara perlahan. Jika tidak mengerti, pembaca dapat menanyakannya pada orang yang
lebih memahaminya. Disarankan juga pembaca menanamkan dalam dirinya masing-masing untuk
tidak takut pada ancaman virus. Pembaca cukup bersikap waspada dan percayalah bahwa Anda pasti
dapat menangani masalah yang timbulkan virus setelah Anda membaca karya ilmiah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://andibagus.blogspot.com/2008/03/sejarah-virus-komputer-dan-keganasannya.html
http://nuraizatif.blogspot.co.id/2011/12/makalah-virus-komputer.html
https://bagusanandya.wordpress.com/2013/04/29/isi-makalah-troubleshooting-komputer/
http://absurdinfo.blogspot.co.id/2013/05/troubleshooting-pada-komputer-serta_6317.html
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BINA TUNGGAL | TROUBLESHOOTING DAN VIRUS PADA KOMPUTER