Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK

MENGANALISIS TROUBLESHOOTING

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK II

YUNIAR S (KOORD.) 15155


ANGGOTA:
AISYAH BAHAR 15125
ADHE RISKYAULIA ASFAR 15123
ANANDA TAHIR 15126
MUH. AZWAR SYAM 15137
SUSILO BAMBANG 15153
MUHAMMAD USRIL 15147

TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI

UPT SMKN 1 BONE

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa atas segala limpah rahmat.
Sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah/laporan ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana semoga makalah/laporann dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam administrasi dalam profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah/laporan ini membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah/laporan ini sehingga kedepannya lebih
baik.

makalah/laporan ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman


yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah/laporan ini di isi saya membuat makalah/laporan ini hanya
untuk memberi atau membagi pengalaman saya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .................................................................................................1
C. Tujuan Penulis ......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

1. Hardware Troubleshooting ...................................................................................2


2. Software Troubleshooting ...................................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................................12
B. Saran ...................................................................................................................12
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komputer adalah suatu peralatan elektronik yang dapat menerima input,
mengelolah input, memberikan informasi, menggunakan suatu program yang
tersimpan di memori computer, dapat menyimpan program dan hasil
pengolahan, serta bekerja otomatis. Pada komputer yang kita digunakan
sehari-hari biasanya akan terjadi masalah atau ketidak normalan. Komputer
yang bermasalah tersebut akan ditroubleshooting atau diatasi
permasalahannya. Pada umumnya troubleshooting komputer dibagi menjadi
dua jenis yaitu hardware troubleshooting dan software troubleshooting.
Troubleshooting hardware biasanya ditandai dengan monitor yang mati,
komputer yang tidak mampu menyala dan banyak lagi contohnya. Sedangkan
software troubleshooting ditandai dengan kinerja komputer yang lambat. Dan
juga tidak menutup kemungkinan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh
software seperti lambatnya kinerja komputer juga bisa dikarenakan
permasalahan dari hardware komputer tersebut.
Cara mengatasi problem atau melakukan troubleshooting standard pada
komputer bisa dikatakan seperti pertolongan pertama pada komputer.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini ditujukan untuk merumuskan permasalahan yang akan dibahas
pada pembahasan troubleshooting. Adapun rumusan permasalahan yang akan
dibahas dalam laporan ini yaitu sebagai berikut:
1. Hardware Troubleshooting
2. Software Troubleshooting
3. Mengenali Troubleshooting
4. Cara Mengatasi Troubleshooting
C. Tujuan Penulis

Adapun tujuan penulis laporan ialah sebagai berikut:

1. Memahami, mengenali dan mengatasitroubleshooting pada komputer


2. Memberikan informasi kepada pembaca
3. Menambah wawasan pembaca dan penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hardware Troubleshooting
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan
dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam
komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk
mendeteksi masalah pada komputer terutama yang berhubungan dengan
Hardware.
Perangkat keras (hardware) merupakan salah satu element dari sistem
komputer, suatu hal yang bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung,
yang mendukung proses komputerasiisasi. Dalam bahasa Indonesia disebut
dengan perangkat keras. Merupakan perangkat yang dapat kita lihat dan dapat kita
sentuh secara fisik, seperti perangkat-perangkat masukan, perangkat pemroses,
maupun perangkat keluaran. Peralatan ini umumnya cukup canggih, Dia dapat
bekerja berdasarkan perintah yang ada padanya, yang disebut juga dengan
instruction set. Dengan adanya perintah yang dimengerti oleh mesin, maka
perintah tersebut melakukan berbagi aktifitas kepada mesin yang dimengerti oleh
mesin tersebut sehingga mesin bisa bekerja berdasarkan susunan perintah yang
didapatkan olehnya, terdapat beberapa komponen dasar komputer yang wajib
dimiliki agar beroperasi dengan baik.
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam
komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal
kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-
masing teknik tersebut.
a. Teknik Forwad
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan
dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya
digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan
komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara
sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk
mempermudah silahkan simak contoh berikut:
1) Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua
hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power
Supply ke soket power pada Motherboard.
2) Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang
dengan benar
b. Teknik Backware
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backware adalah teknik
untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri
listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan
dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah
banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa
contoh sebagai berikut:
1) Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik
2) Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut akan dibahas lebih
dalam lagi ke teknik Backware, karena bagi pengguna komputer rumahan
tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward.
Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda.

No. Komponen Pendeteksian Masalah


1. Power Supply Analisa Pengukuran
2. Motherboard
3. Speaker
4. RAM Analisa Suara
5. VGA Card + Monitor
6. Keyboard Analisa Tampilan
7. Card I/O
8. Disk Drive
9. Disket
Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan
listrik ada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester
untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh: Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu
mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan
yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksi masalah menggunakan kode suara (beep) yang
dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengan lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC
Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di
komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut.
1) Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan
baik.
2) Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada
CMOS.
3) Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada
Motherboard atau DRAM.
4) Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor
atau VGA Card.
5) Bunyi beep panjang 1 kali dfan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada
Keyboard.
6) Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM
BIOS.
7) Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM
8) Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan
(power).
9) Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali
apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan: Kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis bios
yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
Analisa Tampilan

Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak
permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di
monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada dikomponen nomor 6 sampai 9.
Contoh: Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat
dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.

Cara Cepat Mengenali Troubleshooting

1) Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada
monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak
permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O
Disk Drive dan Disket.
2) Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali,
maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu
RAM, VGA Card dan Monitor.
3) Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi
beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2,
yaitu Power Suplly dan Motherboard

Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian masalah dalam komputer


tersebut, tentunya akan lebih memperkaya pengetahuan kita di bidang komputer,
jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan
pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, walaupun harus
membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak permasalahannya, jadi kita
tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal.
Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan
lebih mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer
dan tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri
permasalahan tersebut.
2. Software Troubleshooting
Jika diamati dengan baik, masalah yang sering muncul pada software
komputer ada 3 kelompok besar.
a. Proses POST (Power on Self Test)tidak jalan sempurna, sehingga tidak bisa
masuk ke proses operating system. Pada permasalahan ini, komputer tidak mampu
menghidupkan komputer sama sekali. Biasanya dikarenakan kesalahan
penempatan hardware komputer atau bisa juga hardware komputer yang kita
gunakan tidak sesuai dengan aspek komputer kita. Beberapa permasalahan yang
sering muncul antara lain :
1) Komputer mati
2) Komputer hidup tapi blank atau tidak ada tampilan di layer dan tidak ada aktivitas
3) Komputer tidak dapat diseting hardwarenya, setting kacau dan POST tidak jalan
b. Proses no 2.1 diatas baik,akan tetapi boot operating system tidak sempurna
sehingga kita tidak bisa sampai ke desktop. Pada kesalahan ini, yang sulah bukan
penempatan hardware tapi karena komputer tidak mampu booting.
1) Tidak dapat booting
2) Kinerja booting sampai ke windows berlangsung dengan langbat
3) Windows exploler tidak dapat dijalankan, todak dapat mengcopy,mengganti nama
file dan lain-lain
4) Star menu tidak dapat dijalankan
5) Prosedur shutdown tidak dapat dilaksanakan
6) Prosedut shutdown berhenti sebelum komputer benar-benar mati
c. Proses 1 dan 2 sempurna hingga ke dekstop, tetapi ada sebagian program berjalan
tidak sempurna atau tidak bisa jalan sama sekali.
1) Program tidak ada di start menu, dekstop
2) Program tidak dapat dijalankan
3) Kinerja program lambat
4) Program selalu meminta CD
5) Fungsi-fungsi menu tidak dapat dijalankan
6) Tidak ditemukan file data, tidak dapat membuka file data atau ekstensi file data
berubah
Cara mengatasinya
Untuk masalah pertama dan kedua, langkah yang pertama kita lakukan
adalah mengecek semua hardware komputer apakah seudah terpasang dengan
baik. Kemudian jika sudah, cek lagi apakah semua hardware yang terpasang itu
kompatibel atau tidak. Bila terpasang 1/lebih memori yang tidak kompotibel maka
akan error sistem windows corupt. Jadi lepaskan dulu memory yang tidak sejenis).
Kalau semuanya sudah benar tapi komputer tetap tidak bisa hidup, maka cobalah
instal ulang sistem operasi di komputer anda. Selain itu,sering juga terjadi eror
pada saat kita melakukan booting. Untuk mengatasinya kita bisa mengatasinya
dengan merepair sistem operasi kita, dengan melakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Masukkan kaset installer OS anda
2) Masukkan dan boot dari CD anda
3) Pada saat muncul pilihan install atau repair,tekan (R=Repair)
4) Tekan angka atau lokasi yang benar untuk instalasi windows yang ingin
diperbaiki,misalnya (Windows=1)
5) Masuk ke driver CD ROM mis (D:>Enter)
6) Ketik (CD i386)
7) Kembangkan ke folder : (C:WindowsSystem32ntoskml.exe).
8) Sistem operasi baru telah di instalasi di tempat yang berbeda hanya dengan
membuat C.Windows
9) Keluarkan CD ROM dan ketik (exit)

Untuk yang permasalahan ketiga ini, banyak sekali cara penyelesaianya.


Tergantung dari jenis kerusakan apa yang terjadi pada software tersebut. Beberapa
permasalahan yang terjadi pada software komputer antara lain:

1) Masalah error pada program yang sedang berjalan


Komputer membutuhkan perawatan khusus agar kinerjanya maksimal dan tetap
cepat loadingnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan
komputer diantarannya adalah mengupdate setiap driver yang terpasang di
komputer tersebut secara berkala, misalnya driver sound,driver VGA,driver
chipset, dll.Kemudian setelah semua driver diupdate, ada baiknya kalau komputer
didefag secara berkala setiap 2 bulan,dengan aplikasi defrag yang tersedia. Selain
itu penting juga untuk mengupdate antivirus yang sudah terinstal di komputer kita,
agar komputer selalu aman.
2) Masalah hardware tidak terdeteksi oleh komputer.
 Update drive
 Disabled
 Uninstall

Pilihan update driver digunakan untuk melakukan pencarian kembali driver atau
melakukan install ulang driver hardware yang mengalami masalah.pilihan disable
digunakan untuk melakukan penghapusan pada driver yang ada.

Jika hardware mengalami masalah yaitu tidak terdeteksi oleh sistem operasi.
Maka anda bisa melakukan langkah update driver.sebagai contoh, dibawah ini
adalah urutan langkah untuk melakukan proses update driver tersebut.

1) Aktifkam device manager dan klik efwerdari perangkat keras yang akan di update
2) Klik tombol update driver. Akan muncul tampilan sebagai berikut.
3) Dan tampilan di atas. Terlihat dua pilihan yang harus dilakukan sebagai berikut:
install automatically. Dengan pilihan ini, komputer akan melakukan pencarian
driver secara otomatis. Install from a list spesific location. Opsi ini dipilih jika
anda sudah memiliki disket atau CD driver dari perangkat keras yang dipilih
untuk di update drivernya
4) Sebagai contoh pilih opsi (install software automatically) dan kemudian tekan
tombol untuk melanjutkan proses
5) Proses pencarian driver secara otomatis dilakukan oleh komputer. Jika ditemukan
driver yang cocok, maka proses akan berhenti
6) Tetapi jika tidak, maka akan muncul tampilan untuk melakukan pencarian lokasi
driver secara manual sebagai berikut.
7) Untuk menuju lokasi driver yang diinginkan. Klik tombol, klik tobol browser dan
can driver atau folder dimana terdapat lokasi driver tesebut. Dan jika file driver
sudah ditemukan, ikuti langkah-langkah yang ditunjukkan oleh kotak dialog
tersebut sampai proses selesai.
3) Masalah shutdown berjalan sangat lambat
Seringkali masalah shutdown yang terlalu lama disebabkan karena konsekuensi
dari perangkat lunak yang dijalankan ketika proses shutdown dilakukan. Hal lain
yang bisa menyebabkan itu adalah crash antar perangkat keras yang satu dengan
perangkat keras yang lainnya dalam komputer Anda. Jika menemui masalah
seperti di atas, lakukan uji coba dengan trial and error, program atau perangkat
apakah yang menyebabkan hal itu terjadi. Berikut beberapa analisa yang
didapatkan dari berbagai sumber tentang proses shutdown yang terlalu lambat
tersebut.
1. Penggunaan service online help pada sebuah driver perangkat keras dapat
menyebabkan proses shutdown berjalan lambat. Yang pernah terjadi adalah pada
komputer yang memiliki driver Nvidia, tepatnya Nvidia Driver Helper. Solusinya
adalah matikan service Nvidia Driver Helper tersebut menggunakan
[Start>Control Panel>Administrative Tools>Services]. Nvidia Driver Helper
tersebut jika aktif akan muncul pada daftar service. Untuk mematikan service
tersebut, klik kanan pada status atau pada tulisan “Started” kemudian pilih opsi
Stop service. Pada tipe service gantilah menjadi manual.
2. Menonaktifkan terminal service juga akan mempercepat proses shutdown
komputer. Beberapa ahli mencatat percepatan waktu booting dari 2 menit sampai
hanya 10 detik jika Anda menon aktifkan fasilitas tersebut. Perlu dicatat bahwa
Terminal Services dibutuhkan jika Anda menjalankan fasilitas Remote Assistance,
Fast User Switching, dan Remote Desktop pada Windows XP. Tetapi jika Anda
tidak menjalankan aplikasi tersebut maka Terminal service bida dimatikan.
Caranya masih menggunakan [Start>Control Panel>Administrative
Tools>Services]. Carilah [Terminal Service] dan double klik jika ditemukan maka
secara otomatis security system akan menghapus pagefile virtual memori pada
saat proses shutdown. Tentu saja hal itu akan memperlambat proses shutdown.
3. Anda bisa menon-aktifkan pembersihan page file tersebut dengan menggunakan
GPEDIT. Klik [Start>Run...], ketik [GPEDIT.MSC], lalu klik [OK].
4. Carilah bagian [Computer Configuration>Windows Settings >Security
Setting>Local Policies>Security Options]. Jika sudah ketemu pada bagian sebelah
kanan cari opsi [Shutdown: Clear virtual memory pagefile]. Double klik bagian
tersebut untuk menonaktifkan lalu pilih [enabled].
5. Cara lain untuk mempercepat proses shutdown adalah dengan menon-aktifkan
event log pada proses shutdown komputer. Caranya seperti pada langkah nomor 1
dan 2 masih menggunakan [Start>Control Panel>Administrative Tools>Service].
Carilah bagian [Event log] dan double klik jika ditemukan, pilih opsi [Disabled]
pada kotak [startut type].
4) Masalah komputer restart sendiri
Untuk memperbaiki kerusakan komputer dengan indikator sering restart
secara terus menerus, kita perlu melakukan tindakan untuk melokalisir kerusakan
agar mudah dalam memperbaikinya. Tindakan melokalisir di sini adalah
melokalisir kerusakan pada perangkat keras atau perangkat lunak. Dengan
tindakan ini kita akan mengetahui dan dapat memastikan bahwa kerusakan
kemungkinan besar terjadi pada perangkat keras maupun perangkat lunak.
Melokalisir kerusakan ini untuk mempermudah dalam proses memperbaiki
komputer yang sering restart.
Untuk melokalisir kerusakan, apakah kerusakan perangkat keras
(hardware) atau pun perangkat lunak (software) adapun caranya sebagai berikut:
a) Hidupkan komputer.
b) Saat komputer mulai menampilkan pesan di monitor,tekan tombol DEL/F2 (untuk
masuk ke menu BIOS)
c) Biarkan tampilan menu BIOS beberapa menit untuk membuktikan bahwa
komputer masih tetap restart atau tidak (5 menit).
Setelah melakukan tindakan di atas maka kita sudah bisa menyimpulkan
kerusakan komputer dan kita sudah bisa melokalisir kerusakan komputer baik
pada hardware maupun pada software.
Hasil lokalisir yang disimpulkan adalah apabila komputer tidak restart dengan
sendirinya selama 5 menit yang ditargetkan diatas maka kerusakan bisa dipastikan
terjadi pada perangkat lunak (sistem operasi). Sedangkan apabila sebelum 5 menit
komputer sudah restart dengan sendirinya maka dapat dipastikan bahwa kerusakan
atau permasalahan terjadi pada perangkat keras.

Langkah Penyelesaian Apabila Komputer Restart

1. Apabila kerusakan pada software sistem operasi sebaiknya lakukan tindakan


repair Operating sydtem yang terinstall, apabila tidak berhasil juga dalam
merepair Operating System (OS) maka langkah terakhir instalasi ulang OS-nya.
2. Apabila kerusakan pada perangkat keras maka lakukan perbaikan dengan
mencoba untuk mengganti perangkat keras pengganti, seperti mengganti memori
yang terpasang dengan memori baru, mengganti power supply dengan power
supply yang baru atau menanggalkan perangkat keras yang terpasang seperti CD-
ROM/DVD-ROM/CD-DVD-RW dengan sebagainya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan
komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer
tentu ada sebabnya. Pada umumnya troubleshooting komputer dibagi menjadi
dua jenis yaitu hardware troubleshooting dan software troubleshooting.
Cara mengatasi problem atau melakukan troubleshooting standard pada
komputer bisa dikatakan seperti pertolongan pertama pada komputer.
Menganalisa masalah yang terjadi pada komputer dan melakukan solusi yang
dapat dilakukan pada komputer tersebut.
B. Saran
Troubleshooting merupakan permasalahan yang pasti ada dan akan ada
pada komputer setiap pengguna. Alangkah lebih baiknya kita sebagai pengguna
komputer mengerti apa itu troubleshooting dan cara penanganan, setidaknya
langkah awal penanganannya.

Anda mungkin juga menyukai