MENGANALISIS TROUBLESHOOTING
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK II
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa atas segala limpah rahmat.
Sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah/laporan ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana semoga makalah/laporann dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam administrasi dalam profesi keguruan.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .........................................................................................................12
B. Saran ...................................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komputer adalah suatu peralatan elektronik yang dapat menerima input,
mengelolah input, memberikan informasi, menggunakan suatu program yang
tersimpan di memori computer, dapat menyimpan program dan hasil
pengolahan, serta bekerja otomatis. Pada komputer yang kita digunakan
sehari-hari biasanya akan terjadi masalah atau ketidak normalan. Komputer
yang bermasalah tersebut akan ditroubleshooting atau diatasi
permasalahannya. Pada umumnya troubleshooting komputer dibagi menjadi
dua jenis yaitu hardware troubleshooting dan software troubleshooting.
Troubleshooting hardware biasanya ditandai dengan monitor yang mati,
komputer yang tidak mampu menyala dan banyak lagi contohnya. Sedangkan
software troubleshooting ditandai dengan kinerja komputer yang lambat. Dan
juga tidak menutup kemungkinan gejala-gejala yang ditimbulkan oleh
software seperti lambatnya kinerja komputer juga bisa dikarenakan
permasalahan dari hardware komputer tersebut.
Cara mengatasi problem atau melakukan troubleshooting standard pada
komputer bisa dikatakan seperti pertolongan pertama pada komputer.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini ditujukan untuk merumuskan permasalahan yang akan dibahas
pada pembahasan troubleshooting. Adapun rumusan permasalahan yang akan
dibahas dalam laporan ini yaitu sebagai berikut:
1. Hardware Troubleshooting
2. Software Troubleshooting
3. Mengenali Troubleshooting
4. Cara Mengatasi Troubleshooting
C. Tujuan Penulis
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak
permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di
monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada dikomponen nomor 6 sampai 9.
Contoh: Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat
dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
1) Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada
monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak
permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O
Disk Drive dan Disket.
2) Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali,
maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu
RAM, VGA Card dan Monitor.
3) Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi
beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2,
yaitu Power Suplly dan Motherboard
Pilihan update driver digunakan untuk melakukan pencarian kembali driver atau
melakukan install ulang driver hardware yang mengalami masalah.pilihan disable
digunakan untuk melakukan penghapusan pada driver yang ada.
Jika hardware mengalami masalah yaitu tidak terdeteksi oleh sistem operasi.
Maka anda bisa melakukan langkah update driver.sebagai contoh, dibawah ini
adalah urutan langkah untuk melakukan proses update driver tersebut.
1) Aktifkam device manager dan klik efwerdari perangkat keras yang akan di update
2) Klik tombol update driver. Akan muncul tampilan sebagai berikut.
3) Dan tampilan di atas. Terlihat dua pilihan yang harus dilakukan sebagai berikut:
install automatically. Dengan pilihan ini, komputer akan melakukan pencarian
driver secara otomatis. Install from a list spesific location. Opsi ini dipilih jika
anda sudah memiliki disket atau CD driver dari perangkat keras yang dipilih
untuk di update drivernya
4) Sebagai contoh pilih opsi (install software automatically) dan kemudian tekan
tombol untuk melanjutkan proses
5) Proses pencarian driver secara otomatis dilakukan oleh komputer. Jika ditemukan
driver yang cocok, maka proses akan berhenti
6) Tetapi jika tidak, maka akan muncul tampilan untuk melakukan pencarian lokasi
driver secara manual sebagai berikut.
7) Untuk menuju lokasi driver yang diinginkan. Klik tombol, klik tobol browser dan
can driver atau folder dimana terdapat lokasi driver tesebut. Dan jika file driver
sudah ditemukan, ikuti langkah-langkah yang ditunjukkan oleh kotak dialog
tersebut sampai proses selesai.
3) Masalah shutdown berjalan sangat lambat
Seringkali masalah shutdown yang terlalu lama disebabkan karena konsekuensi
dari perangkat lunak yang dijalankan ketika proses shutdown dilakukan. Hal lain
yang bisa menyebabkan itu adalah crash antar perangkat keras yang satu dengan
perangkat keras yang lainnya dalam komputer Anda. Jika menemui masalah
seperti di atas, lakukan uji coba dengan trial and error, program atau perangkat
apakah yang menyebabkan hal itu terjadi. Berikut beberapa analisa yang
didapatkan dari berbagai sumber tentang proses shutdown yang terlalu lambat
tersebut.
1. Penggunaan service online help pada sebuah driver perangkat keras dapat
menyebabkan proses shutdown berjalan lambat. Yang pernah terjadi adalah pada
komputer yang memiliki driver Nvidia, tepatnya Nvidia Driver Helper. Solusinya
adalah matikan service Nvidia Driver Helper tersebut menggunakan
[Start>Control Panel>Administrative Tools>Services]. Nvidia Driver Helper
tersebut jika aktif akan muncul pada daftar service. Untuk mematikan service
tersebut, klik kanan pada status atau pada tulisan “Started” kemudian pilih opsi
Stop service. Pada tipe service gantilah menjadi manual.
2. Menonaktifkan terminal service juga akan mempercepat proses shutdown
komputer. Beberapa ahli mencatat percepatan waktu booting dari 2 menit sampai
hanya 10 detik jika Anda menon aktifkan fasilitas tersebut. Perlu dicatat bahwa
Terminal Services dibutuhkan jika Anda menjalankan fasilitas Remote Assistance,
Fast User Switching, dan Remote Desktop pada Windows XP. Tetapi jika Anda
tidak menjalankan aplikasi tersebut maka Terminal service bida dimatikan.
Caranya masih menggunakan [Start>Control Panel>Administrative
Tools>Services]. Carilah [Terminal Service] dan double klik jika ditemukan maka
secara otomatis security system akan menghapus pagefile virtual memori pada
saat proses shutdown. Tentu saja hal itu akan memperlambat proses shutdown.
3. Anda bisa menon-aktifkan pembersihan page file tersebut dengan menggunakan
GPEDIT. Klik [Start>Run...], ketik [GPEDIT.MSC], lalu klik [OK].
4. Carilah bagian [Computer Configuration>Windows Settings >Security
Setting>Local Policies>Security Options]. Jika sudah ketemu pada bagian sebelah
kanan cari opsi [Shutdown: Clear virtual memory pagefile]. Double klik bagian
tersebut untuk menonaktifkan lalu pilih [enabled].
5. Cara lain untuk mempercepat proses shutdown adalah dengan menon-aktifkan
event log pada proses shutdown komputer. Caranya seperti pada langkah nomor 1
dan 2 masih menggunakan [Start>Control Panel>Administrative Tools>Service].
Carilah bagian [Event log] dan double klik jika ditemukan, pilih opsi [Disabled]
pada kotak [startut type].
4) Masalah komputer restart sendiri
Untuk memperbaiki kerusakan komputer dengan indikator sering restart
secara terus menerus, kita perlu melakukan tindakan untuk melokalisir kerusakan
agar mudah dalam memperbaikinya. Tindakan melokalisir di sini adalah
melokalisir kerusakan pada perangkat keras atau perangkat lunak. Dengan
tindakan ini kita akan mengetahui dan dapat memastikan bahwa kerusakan
kemungkinan besar terjadi pada perangkat keras maupun perangkat lunak.
Melokalisir kerusakan ini untuk mempermudah dalam proses memperbaiki
komputer yang sering restart.
Untuk melokalisir kerusakan, apakah kerusakan perangkat keras
(hardware) atau pun perangkat lunak (software) adapun caranya sebagai berikut:
a) Hidupkan komputer.
b) Saat komputer mulai menampilkan pesan di monitor,tekan tombol DEL/F2 (untuk
masuk ke menu BIOS)
c) Biarkan tampilan menu BIOS beberapa menit untuk membuktikan bahwa
komputer masih tetap restart atau tidak (5 menit).
Setelah melakukan tindakan di atas maka kita sudah bisa menyimpulkan
kerusakan komputer dan kita sudah bisa melokalisir kerusakan komputer baik
pada hardware maupun pada software.
Hasil lokalisir yang disimpulkan adalah apabila komputer tidak restart dengan
sendirinya selama 5 menit yang ditargetkan diatas maka kerusakan bisa dipastikan
terjadi pada perangkat lunak (sistem operasi). Sedangkan apabila sebelum 5 menit
komputer sudah restart dengan sendirinya maka dapat dipastikan bahwa kerusakan
atau permasalahan terjadi pada perangkat keras.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan
komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer
tentu ada sebabnya. Pada umumnya troubleshooting komputer dibagi menjadi
dua jenis yaitu hardware troubleshooting dan software troubleshooting.
Cara mengatasi problem atau melakukan troubleshooting standard pada
komputer bisa dikatakan seperti pertolongan pertama pada komputer.
Menganalisa masalah yang terjadi pada komputer dan melakukan solusi yang
dapat dilakukan pada komputer tersebut.
B. Saran
Troubleshooting merupakan permasalahan yang pasti ada dan akan ada
pada komputer setiap pengguna. Alangkah lebih baiknya kita sebagai pengguna
komputer mengerti apa itu troubleshooting dan cara penanganan, setidaknya
langkah awal penanganannya.