SOFT SKIL

PANGADERENG
Dr. Muhammad Ali, s.pd,.m.pd.
ADE'
 Ade’ (diterjemahkan sebagai adat)
sebab Ade’ adalah pribadi
kebudayannya. Adat merupakan
konsep kunci keyakinan orang Bugis
yang mendasari segenap gagasannya
mengenai hubungannya, baik dengan
sesama manusia, pranata-pranata
sosial, maupun dengan alam
sekitarnya, bahkan dengan
makrokosmos (Rahim, 2011).
 kata Makkiade’ dan Mangade’
adalah sama-sama berasal dari
kata “Ade’” (adat). Bahwa inti
sari dari keluhuran budaya,
itulah Adat Istiadat menurut
definisi yang dikemukakan oleh
( DR. I Wayan Bawa)
 Maka La Paturusi To Maddualeng Paddanreng
bettempola dalam abad 15 menguraikan ade' dalam 4
bagian, sebagai berikut : "Patampuengengngi
nariyaseng ade' iyanaritu engka warinna, engka
tuppuna, engka rapangna, engka bicaranna" (bahwa
sesungguhnya terdiri dari kesatuan empat hal
sehingga disebut sebagai adat, yaitu memiliki
tatanan (pranata/trata sosial), memiliki
keselarasan, memiliki sejarah
(pengandaian/pengibaratan), memiliki hukum
tertulis/undang-undang/peraturan
 pemmali adalah bentuk larangan
untuk bertutur dan bertindak
sesuatu yang tdk sesuai dengan
adat dan aturan
(darmapoetra , 2014)
 ritual budaya /adat bugis yang tersisa
dari kepercyaan orang terdahulu (tau
riolo):
1. mappanre Tasiq ( sesajian untuk laut).
2. cera labu (selamatan laut).
3. maccera' tappareng.
Ade’ Maraja, dikenal sebagai Bicara
Mangade’ ataupun Bicara Baruga.
Kata-katanya sedemikian halus yang
dapat dimengerti oleh penutur Bicara
Ammeng, namun banyak menggunakan
kalimat-kalimat tidak langsung.
 ADE' BOTTING
tahapan perkawinan:

1.pranikah /mappessek-pessek
2. madduta /massuro
3. mappasiarekeng /mappettu ada.
4. mappaisseng/menyebar undangan.
5. mappatettong sarapon/baruga.
6. mappassau botting/merawat pengantin.
7. mappanre temme (khatam Al qur'an
8. mappacci /tudang penni
9. cemme passili'
10. macceko /mencukur rambut
RESEPSI /PESTA PERNIKAHAN
1. MAPPENRE BOTTING
keseharianku
2. MAROLA

UPACARA PASCA PERNIKAHAN

1.MALUKKA
2.SIARAH KUBUR
3. MASSITA BESENG