Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN SASTRA DAN BUDAYA INDONESIA

BUDAYA KABUPATEN BULUKUMBA DIBALIK 4 PASANG RI


KAJANG

INDONESIAN LITERARY AND CULTURAL STUDIES


BULUKUMBA DISTRICT CULTURE BEHIND 4 PAIRS OF RI
KAJANG

Ahriani
Universitas muhammadiyah bulukumba. Bulukumba, 085656846609
hawaahriani7@gmail.com

St. Nurhasana
Supianti
Mujahid

Abstrak
Kabupaten bulukumba adalah salah satu daerah tingkat II di provinsi Sulawesi seltan,
Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di bulukumba seperti yang kita ketahui di
kabupaten bulukumba ini ada wisata adat yang sangat dijunjung tinggi yaitu adat ammatoa
kajang yang dimana di ammatoa kajang ini memiliki banyak pesan atau yang kerap kita kenal
dengan pasang ri kajang dan yang paling umum sering dugunakan yaitu ada 4 pasang ri
kajang yang berbunyi ammenteng nu kamase mase, a’cidong nu kamase mase, a’miya nu
kamase mase, a’dakka nu kamase mase. Dan dimana disetiap 4 pasang diatas memiliki
makna bagi masyarakat kajang.
Kata kunci : budaya 4 pasang ri kajang

Abstrak
Bulukumba regency is one of the level II regions in the province of south Sulawesi,
Indonesia. The capital city is located in bulukumba as we know in bulukumba district there is
a traditional tourism that is highly respected, namely the ammatoa kajang custom which in
ammatoa kajang has man massages or what we often know as pairs of ri kajang and the most
commonly used namely there are 4 pairs of ri kajang, namely ammenteng nu kamase mase,
a’cidong nu kamase mase, a’miya nu kamase mase, a’dakka nu kamase mase. And where
every 4 pairs above have meaning for the kajang community.
Keywords : culture of 4 pairs of ri kajang
1. Pendahuluan mendeskripsikan proses terjadinya bumi
dengan berlandaskan pada mitologi
Masyarakat ammatoa merupakan masyarakat ammatoa. Secara esensi,
salah satu masyarakat adat yang masih pasang mirip dengan lontarak dalam
eksis ditengah ‘gempuran’ kapitalisme sistem kebudayaan bugis. Sekilas, pasang
liberal dan merasuknya nilai-nilai menyerupai ajaran agama yang mengatur
ekstrimisme agama impor pada negeri ini. pola kehidupan manusia secara holistic,
Mereka berdomisili di provonsi Sulawesi meskipun tampaknya masyarakat ammatoa
selatan, tepatnya di wilayah kecamatan tidak menganggap pasang sebagai suatu
kajang, kabupaten bulukumba. Eksistensi religi atau sistem kepercayaan, karena
masyrakat pasang justru dianggap lebih luas dari itu.
Faktanya, masyarakat ammatoa menganut
Ammatoa merupakan pemimpin masarakat
sistem kepercayaan yang dinamakan
adat kajang , ammatoa ini mempunyai
patuntung. Dan ajaran patuntung ini
masa jabatan seumur hidup dan disiplin
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
lansung oleh turiek akrakna (tuhan yang
pasang ri kajang.
maha kuasa) melalui proses ritual tertentu.
Sebagai halnya kerifan lokal yang
Secara etimologi, Ammatoa terdiri dai dua
terdapat pada masyarakat adat pada
kata yakni amma (bapak) dan toa (tua).
umumnya, pasang memuat berbagai ajaran
Pengertian ammatoa bukan hanya bapak
leluhur yang subtansinya adalah menuntun
yang sudah tua umumnya namun lebih
manusia untuk berbuat baik, tidak semena-
kepada seseorang yang dituakan Karena
mena, dan sederhana. Hal itu tampak
memiliki pengetahuan yang luas serta
dalam ajaran yang terdapat dalam pasang
berprilaku baik dan bijak.
berikut ini :
Ammatoa ditopang oleh keberhasilan
Ammenteng nu kamase mase
mereka dalam mengelola ekosistem secara
seimbang dan berkesinambnggan. Artinya:
Keberhasilan itu tak dapat di lepaskan dari
sistem nilai budaya mereka yang tertuang Maknanya yaitu dimana melambangkan
dalam pasang ri kajang. Pasang ri kajang bagaimana kita sebagai masyarakat harus
merupakan pedoman hidup masyarakat bersikap baik kepada orang lain pada saat
ammatoa yang terdiri dari kumpulan amant kita berdiri tak mandang jabatan, suku dan
leluhur. Nilai-nilai yang terkandung dalam sebagainya.
pasang dianggap sacral oleh masyarakat
ammatoa, yang bila tidak Permasalahan yang terdapat pada setip
diimplementasikan dalam kehidupan pasang ri kajang yang memuat tentang
sehari-hari akan berdampak buruk bagi pesan-pesan orang terdahulu yaitu orang-
kehidupan kolektif orang ammatoa ( Usop, orang kepercayaan mereka yang
1978 ). Dampak buruk yang di maksud merumuskan setiap pasan memiliki makna
adalah rusaknya keseimbangan ekologis dan arati yang tersirat di dalamnya pasang
dan kacaunya sistem sosial. Begitulah tidak memiliki permsalahan karna pasan
keyakinan masyarakat ammatoa terhadap hanya sebuah pesan yang menunjukkan
pasang ri kajang. istilah adat mereka dan paanutan
masyarakat kajang. Tidak semua
Pasang mengandung panduan bagi masyarakat kajang mengikutir setiap
hidup manusia dalam segala aspek, baik traadisi kajang hanya saja mereka tetap
itu aspek sosial, religi, mata pencharian, menghormati dan menghargai kebudayaan
budaya, lingkungan serta sistem mereka.
kepemimpinan. Bahkan pasang juga
Dalam pembahasan ini ada 4 tujuan kajian Kehidupan masyarakat adat kajang yang
yang kami lakukan perihal 4 pasang ri terikat dengan pasang, secara harfiah dapat
kajang yakni. dimengerti bahwa mereka menganut
pesan, tuntutan, atau aturan dalam
Ammenteng nu kamase mase “ tutur kehidupan yang harus dipatuhi sebagai
ammatoa. sebuah pesan dari sang pencipta.
Ammenteng nu kamase mase (berdiri Kajang terkenal dengan pakaian hitam
sederhana) yang dimana melambangkan sebagai tanda
“sederhana” namun bukan hanya di
A’cidong nu kamase mase (duduk
ammatoa kajang juga memiliki yang
sederhana)
namanya pesan atau Bahasa kajangnya
A’miya nu kamase mase (berbicara fungsi kajang yang artinya pesan di
sederhana) kajang.

A’dakka nu kamase mase (berjalan Masyarakat kajang pula memiliki kepala


sederhana) suku yang disebut ammatoa. Ammatoa
pula yan tahu sebab musabab pasang yang
Pada dasarnya 4 pasang rikajang di atas diwarisi secara turun temurun dari para
merupakan pasang yang terkenal pada leluhur dan menerapkannya pada seluruh
umumnya di masyarakat, walaupun aspek kehidupan masyrakat adat kajang di
masyarakat kajang memiliki beberapa jenis zaman sekarang.
pasang yang mereka utarakan tetapi kami
hanya mengkaji tentang 4 pasang di atas Ungkapan pasang ri kajang sendiri terdiri dari
yang sebagai objek utama kami. Dalam tiga kata masing-masing “Pasang”, “Ri”,
pelaksanaan ini kami meneliti tentang “Kajang” yang mempunyai arti sendiri-sendiri,
kajian pustaka yang menjadi pacuan yaitu. pasang secara harfiah berarti pesan-pesan,
wasiat atau amanat. Dengan demikian
Pasang, tuntutan hidup adat kajang ungkapan tersebut dapat pila berarti message
https://m.mediaindonesia.com/weekend/26 seperti dikenal dalam ungkapan Bahasa arab.
0871/pasang-tuntutan-hidup-adat-kajang Sebab ungkapan tersebut-message dan risalah-
masing-masingberarti, pesan, warta, amanat
2. Metode atau wasiat. Kata “Ri” itu sendiri merupakan
kata perangkai yang menunjukkan tempat,
Metode yang digunakan dalam penelitian 4
artinya “di”. Sedangkan kata kajang adalah
pasang ri kajang tersebut menggunakan
nama suku yang terdapat di kabupaten
metode penelitian survei dan metode
bulukumba, dimana mayoritas penduduknya
penelitian kuantitatif yang dimana dalam
melakukan metode survei ini kami berpaikaian serba hitam. Jadi secara harfiah
menggunakan juga tehnik pengumpulan ungkapan pasang ri kajang berarti pesan-pesan
data yang lebih memudahkan kami untuk di kajang. Sedangkan dari segi makna
mengetahui lebih banyak tentang hal yang mengandung pengertian sebagai nasehat atau
kami teliti seperti 4 pasang ri kang. wasiat dapat pula tuntunan atau amanah dan
juga dapat berarti renungan atau ramalan.
Tehnik analisa data yang digunakan ialah Selain itu pula berarti peringatan dari ammatoa
model analisis intaraktif yang meliputi di kajang.
empat komponen yaitu pengumpulan data
reduksi, data sajian, dan data dari Mengutip prolog diatas isinkan saya
penarikan kesimpulan. mengucapkan penghormatan kepada
pembaca yang budimas untuk
3. Hasil dan pembahasan menyampaikan pasanna ammatoa rikajang,
pesan yang akan membawa anda pada Menariknya, pasang juga mengatur
keselamatan. Pesan ini di sampaikan dalam wilayah atau ruang hidup masyarakat adat
Bahasa konjo, juga di pake secara luas kajang yang terbagi menjadi dua, yaitu
oleh masyarakat yang berdomisili di rambang seppang (kajang dalam) dan
bagian timur kab. bulukumba rambang luara ( kajang luar). Masyarakat
adat kajang yang hidup di rambang
Adapun 4 pasang ammatoa yang dimaksud seppang sepenuhnya mengikuti tuntutan
adalah ammenteng nu kamase mase, pasang dari ammatoa, mereka tidak
a’cidong nu kamase mase, a’miya nu menggunakan alas kaki, tidak
kamase mase, hal ini tersebut diyakini oleh menggunakan warna-warna terang
ammatoa akan memberikan keselamatan
dunia akhirat.
“ pasang pada intinya adalah tuntutan
hidup sederhana, saling menghargai.
Ammenteng nu kamase mase “ tutur
ammatoa.
Ammenteng nu kamase mase (berdiri
sederhana)
A’cidong nu kamase mase (duduk
sederhana)
A’miya nu kamase mase (berbicara
sederhana)
A’dakka nu kamase mase (berjalan
sederhana)
4 pasang diatas adalah yang sering kali
digunakan pada umumnya 4 pasang diatas
yang umum atau di kenal oleh masyarakat
luas. 4 pasang diatas menandakan bahwa
tak ada hal yang penting di dunia ini dari
pada saling menghargai antara satu dan
lainya.

Pengetahuan tidak tertulis


Terlepas dari semua penjelasan tersebut,
ammatoa mengatakan bahwa
sesungguhnya pasang itu merupakan
pengetahuan tak tertulis. Ia tidak pernah
terdokumentasikan dalam suatu media
tertentu, sebagaimana prasasti pada jaman
dahulu yang misalnya terpahat di batu atau
tertulis di daun lontar. Namun demikian,
selain berisi pengetahuan, ia juga berisi
sejarah, prediksi masa depan, dan berbagai
macam hal yang sudah teruji.
4. Simpulan https://m.mediaindonesia.com/weekend/26
0871/pasang-tuntutan-hidup-adat-
Kesimpulan yang kami petik dalam kegiatan
kajang
penelitian suatu pesan yang menjadi pedoman
masyarakat kajang yang biasa di sebut dengan Secara etimologi, pembahasan mengenai
pasang-psang. Dalam pembahasan yang kami ammatoa kajang, di peroleh dari
rangkum ini menunjukkan bahwa 4 pasang
yangkami kaji memiliki setiap makna dan arti https://petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id/rep
yang berbeda dan dalam setiap pasang ositorys/ammatoa_sukukajang/
memiliki perbedaaan yakni perbedaan
penulisan, pengucapan dan arti. Walaupun kajang hasan kilabi-2017 https://hasan-
setiap pasang merujuk pada ketoleran kilabi.blogspot.com/2017/07/pasang-
masyarakat dalam menjalin hubungan antara ri-kajang-hasankilabi2017.html?=1
satu dengan yang lainya.

Ungkapan pasang ri kajang sendiri terdiri dari


tiga kata masing-masing “Pasang”, “Ri”,
“Kajang” yang mempunyai arti sendiri-sendiri,
pasang secara harfiah berarti pesan-pesan,
wasiat atau amanat.

Kita wajib bangga dengan kearifan lokal


dalam kebudayaan bangsa kita yang beragam
sehingga menumbuhkan sikap cinta tanah air,
kita harus bisa mengambil banyak sekali hal-
hal positif dari kebiasaan dan sikap adat
masyarakat ammatoa suku kajang, yang
memiliki setiap pesan-pesan atau biasa di
kenal dengan pasang-pasang yang memiliki
setiap arti yang berbeda dan bermakna.

Daftar Pustaka

( Usop, 1978 ), nilai- nilai yang terkandun


dalam setiap pasang

Secara etimologi, pengertian ammatoa

https://m.mediaindonesia.com/weekend/26
0871/pasang-tuntutan-hidup-adat-
kajang

Pustaka yang bersumber dari laman:

Anda mungkin juga menyukai