Anda di halaman 1dari 5

Arti Falsafah Adat Minangkabau

Arti kata falsafah adalah anggapan, gagasan, pendidikan, dan sikap batin yang paling dasar yang
dimiliki oleh orang atau masyarakat (KBBI). Jadi, falsafah keperawatan adalah dasar pemikiran yang
harus dimiliki perawat sebagai kerangka dalam berfikir.

falsafah/fal·sa·fah/ n anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki oleh
orang atau masyarakat; pandangan hidup;

berfalsafah/ber·fal·sa·fah/ v 1 memikirkan dalam-dalam (tentang sesuatu); 2 mengungkapkan


pemikiran-pemikiran yang dalam yang dijadikan sebagai pandangan hidup

Apa yang dimaksud dengan falsafah adat Minangkabau?


Falsafah budaya Minang dalam Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah merupakan salah
satu filosofi hidup yang dipegang dalam masyarakat Minangkabau, yang menjadikan
Islam sebagai landasan utama dalam tata pola prilaku dalam nilai – nilai kehidupan.

Falsafah adat alam Minangkabau meletakkan manusia sebagai salah satu unsur yang statusnya sama
dengan unsur lainnya seperti suku, tanah, rumah, dan nagari. Persamaan status itu mereka lihat dari
keperluan budi daya manusia itu sendiri. Setiap manusia, secara bersama-sama atau sendiri-sendiri
memerlukan tanah, rumah, suku dan nagari sebagaimana mereka memerlukan manusia atau orang
lainbagi kepentingan lahir dan batinnya. Sangat sulit menurut alam pikiran mereka jika seseorang tidak
memiliki keperluan hidup lahir dan batin itu ( Navis, 1984 : 60 ).

Falsafah tanah, suku, rumah, dan nagari dari masyarakat Minangkabau yaitu merupakan lambang bagi
masyarakat Minangkabau. Orang yang tidak memiliki tanah barang sebingkah dianggap sebagai orang
yang kurang ( Miftah Nur Rizki, 2013 : 2). Masyarakat Minangkabau merupakan masyarakat yang adat
istiadatnya berpedoman pada Islam seperti pepatah Minangkabau “ adat basandi syarak, syarak basandi
kitabullah”, maka antara adat dan syarak di Minangkabau tidak terpisah, oleh sebab itu dalam hal
pernikahan orang Minangkabau bukan melihat perbedaan etnis tetapi melihat dari kesatuan aqidah
yakni sama-sama beragama Islam.

Masyarakat Minangkabau merupakan masyarakat yang sangat egaliter seperti pepatah Minangkabau “
dima bumi dipijak di sinan rantiang di patah, di situ aie disauak, disinan langik dijunjuang, dan disitu
adaik bapakai” (dimana bumi dipijak di situ ranting di patah, di situ air diambil, disitu langit di
junjung dan di situ adat dipakai).
Falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah merupakan filosofi hidup yang dipegang dalam
masyarakat Minangkabau, yang menjadikan ajaran Islam sebagai satu-satunya landasan dan atau
pedoman tata pola prilaku dalam berkehidupan.

Falsafah Hidup Orang Minangkabau Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah

Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah dalam hal ini yang paling sering menjadi sorotan dan
kajian dalam kehidupan masyarakat Minangkabau yaitu kawin sapasukuan, pembagian harta warisan,
dan garis keturunan menurut garis ibu (matrilineal).

Falsafah Hidup Orang Minangkabau ; ABS SBK:

1. Sejarah Falsafah Orang Minangkabau1


2. Islam dan Alam Minangkabau2
3. Konsep Kepemimpinan di Alam Minangkabau
4. Lahirnya Sistem Adat Alam Minangkabau
5. Sistem Kekerabatan dan Format Kepemimpinan di Alam MInangkabau
Apa arti dari Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi kitabullah?
Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, dapat kita pahami secara sederhana maknanya
adalah bahwa adat Minangkabau bersendikan atau berdasarkan agama islam dan agama
islam itu sendiri dasarnya adalah Al-Qur'an (kitabullah)

Nilai-nilai budaya Minangkabau yang terkandung di dalamnya antara lain, nilai-nilai budaya Page 12
kerendahan hati dan penghargaan terhadap orang lain, nilai-nilai budaya kesepakatan/musyawarah,
nilai-nilai ketelitian dan kecermatan, nilai-nilai budaya patuh dan taat pada adat, nilai hakikat hidup
manusia,

Salah satu tujuan adat minang adalah membentuk individu yang berbudi luuhur, berbudaya
dan beradab.

       

FALSAFAH BUDAYA MINANG ADAT BASANDI SARAK, SARAK


BASANDI KITABULLAH

Artikel () 25 November 2016 14:53:31 WIB

FALSAFAH BUDAYA MINANG

ADAT BASANDI SARAK, SARAK BASANDI KITABULLAH

Oleh : Teguh Gunung Anggun

Falsafah budaya Minang dalam Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah merupakan salah
satu filosofi hidup yang dipegang dalam masyarakat Minangkabau, yang menjadikan Islam
sebagai landasan utama dalam tata pola prilaku dalam nilai – nilai kehidupan. Dengan kata lain,
Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah merupakan kerangka kehidupan sosial baik
horizontal – vertikal maupun horizontal – horizontal.

Bila budaya Batak dengan falsafah budayanya secara umum terdapat penekanannya pada siklus
dan konsep ini dijalankan bersamaan dengan konsep kerohanian sesuai dengan injil. Maka Adat
Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah dalam masyarakat Minangkabau merupakan
perpaduan yang hampir serupa dalam norma dan etika masyarakat dalam masuknya agama
Islam.

Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullahdi masyarakat Minang merupakan sebuah
identitas, lahir dari sebuah kesadaran sejarah dan pergumulan tentang perjuang dan hidup.
Masuknya agama Islam dan berpadu dengan adat istiadat melahirkan kesepakatan luhur. Bahwa
seluruh alam semesta merupakan ciptaab Allah SWT dan menjadi ayat – ayat dengan tanda –
tanda kebesaran-Nya, memaknai eksistensi manusia sebagai khalifatullah di dunia.

Adat disebut juga ‘uruf, yang berarti sesuatu yang dikenal, diketahui berulang – ulang menjadi
suatu kebiasaan dalam masyarakat. Adat telah berusia tua menjadi bagian turun menurun umat
manusia sehingga menjadi sebuah identitas.’Uruf bagi umat Islam ada yang baik dan ada juga
yang buruk. Pengukuhan adat yang baik dan menghapus yang buruk merupakan tujuan
kedatangan agama dan syariat Islam.

Proses dialektika, pertentangan dan perimbangan oleh orang Minang telah membentuk
masyarakat Minangkabau yang memiliki karakter, watak dan sikap yang jelas menghadapi
kehidupan. Karakter tersebut diantaranya yaitu :

1. Penekanan terhadap nilai – nilai keadaban dan menjadi kekuatan budi dalam menjadi
kehidupan.
2. Etos kerja yang didorong oleh penekanan terhadap kekuatan budi yang mendasari pada
setiap orang untuk dapat melakukan hal – hal berguna bagi semua orang.
3. Kemandirian, etos kerja dalam melaksanakan khalifah menjadi kekuatan menjadi orang
Minang untuk dapat hiudup mandiri tanpa tergantung oleh orang lain.
4. Toleransi dan Kesamaan Hati. Meskipun terdapat kompetisi, namun adanya rasa
kesamaan menimbulkan toleransi khususnya dalaam memandang komunitas.
5. Kebersaman. Adanya toleransi dan kesamaan hati terhdap komunitas menyebabkan
tumbuhnya kesadaran sosial untuk dapat hidup dan menjalani hidup secara bersama –
sama.
6. Visioner.Adanya nya budi pekerti, etos kerja yng tinggi dan kemandirian diiringi
semangat kebersamaan dan toleransi yang tinggi menimbulkan pandangan jauh kedepan.

Perpaduan adat dan agama yang mendasari semangat hidup hendaknya dapat dijadikan dasar
berkehidupan yang baik, baik dalam komunitas adat itu sendiri, maupun dengan masyarakat dari
komunitas lainnya. Akidah tauhid sebagai ajaran islam dipupuk mulai baso – basi atau budi
dalam tata pergaulan dirumah tangga dan ditengah masyaratakat.Demikialah masyarakat
Minangkabau menyikapi cara mereka melihat sistim nilai etika, norma hukum dan sumber
harapan sosial yang mempengaruhi perilaku ideal dari individu dan masyarakat serta melihat
alam perubahan yang lahir dari lubuk yang berbeda, antara adat dan islam.

Kemampuan dan kearifan orang Minangkabau dalam membaca dan memaknai setiap gerak
perubahan, antara adat dan islam, dua hal yang berbeda akhirnya dapat menyatu dan dapat saling
tompang menompang membentuk sebuah bangunan kebudayaan Minangkabau melalaui Adat
Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah.
Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah pada akhirnya terpatri menjadi landasan serta
pandangan hidup orang Minangkabau. Manusia akan dapat mengambil iktibar atau pelajaran
yang berharga untuk kehidupan bersama.

Ketentuan – ketentuan alam dijadikan sebagai dasar untuk menatakehidupan masyrakat


Minangkabau, baik secara pribadi, bermasyarakat maupun sebagai pemimpin. Fenomena alam
mengaajarkan agar setiap perbuatan sesuai dengan hukum yang berlaku dan sesuai dengan nilai
dasar kemanusian, seperti bulek aie dipambuluah dan bulek kato di mufakat, bulat kata sesuai
dengan kesepaktan.

Ajaran adat Minangkabau berlandasan asas filosofi Alam Takambang jadi Guru, suatu konsep
alam semesta, merupakan sumber “ kebenaran “ dan kearifan orang Minangkabau. Alam semesta
dipahami orang Minangkabau dari segi fisik dan sebuah tantanan kosmologis. Alam bukan saja
dimaknai sebagai tempat lahir, tumbuh dan mencari kehidupan, lebih dari itu alam juga dimaknai
sebagai kosmos yang memiliki makna filosofis.

Pemaknaan orang Minangkabau terhadap alam terlihat jelas dalam ajaran ; pandaangaan dunia
(world view) dan pandangan hidup ( way of life) yang seringkali mereka nisbahkan melalui
pepatah, petitih, mamangan, npetuah, yang diserap dari bentuk sifat dan kehidupan alam.

Pandangan kosmos ini npada akhirnya membawa mereka pada keteraturan semesta bukanlah
sesuatu yang tiba – tiba, melainkan muncul melalui proses pergulatan antara pertentangan dan
keseimbangan. (TGA)

Anda mungkin juga menyukai