Anda di halaman 1dari 8

Proposal Penelitian

TRADISI BATAGAK PANGHULU DALAM ADAT MINANGKABAU


PERSPEKTIF ISLAM(Studi Kasus Masyarakat Kecamatan Limo
Kaum)
Bidang

Ilmu Sosial dan Humaniora

Nama Peneliti

Fadel Alanif
Rafif Sajid

MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA (MAN IC) PADANG PARIAMAN


TAHUN 2022
A. Latar Belakang

Batagakpangulu adalah upacara adat Minangkabau dalam rangka meresmikan


seseorang menjadi penghulu. Dalam hal ini pengangkatan penghulu tidak dapat dilakukan
oleh keluarga yang bersangkutan saja. Peresmian haruslah berpedoman kepada petitih adat
maangkek rajo, sakato alam, maangkek penghulu sakato kaum.). Yang berhak
memasangkan deta panghulu (tutup kepala kebesaran penghulu) yang baru diangkat ialah
pucuk adat.Pengangkatan penghulu dapat juga dilakukan dengan pedoman iduik bakarilaan,
mati batungkek mati artinya, jika seseorang penghulu tidak mampu lagi menjalankan
tugasnya, karena kesibukan lain/mungkin karena kesehatan tidak mengizinkan/ karena
bekerja di rantau dan sebagainya, maka dia boleh menyerahkan jabatan itu kepada calon
penggantinya. Biasanya calon pengganti itu ialah kemenakannya (putra saudara
perempuannya) yang sudah dewasa.secara umum Batagak pangulu bukan agenda rutin
yang memiliki waktu tertentu melainkan bersifat kondisional dan fleksibel sesuai kebutuhan
atau situasi masyarakat yang dinamis sehingga upacara Batagak pangulu hanya akan
dilaksanakan apabila seorang penghulu adat layak di ganti.Bersesuain dalam Islam
mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus dapat dijadikan panutan atau suritauladan
dalam mengaktualisasikan nilai-nilai agama dan moralitas dalam kehidupannya, dengan
selalu memiliki keluhuran hati dan jiwa, rendah hati, jujur, tidak suka segala bentuk
penindasan dan kekerasan, pemaaf, penuh kasih sayang dan bertanggung jawab

Masyrakat minangkabau memilih pemimpinya sesuai dengan syarat dan ketentuan


berdasarkan konsep kepemimpinan dalam islam, tidak bisa dipisahakan islam dengan adat

1
di minangkabau,karna kepemimpinan di adat minangakabau harus lah mencerminkan
perspektif islam

Batagak Penghulu Di Minangkabau Batagak Penghulu di Minangkabau dilakuakan


dengan Mendirikan atau membangun penghulu secara adat yaitu dengan memperalekan
atau menjamu anak negeri dengan menyembelih kerbau dengan persediaan beras seratus
gantang. Sebagai kata adat: Kuah dikacau, daging dilapah. Dan tidak boleh dengan ternak
lain seperti sapi atau kambing walaupun harganya berlipat ganda dari seekor kerbau. Dan
lebih meriahnya batagak penghulu itu lengkap dengan adat upacaranya, bunyi-bunyiannya,
seperti gedang dan terompong, tabuh dan nobat, tertegak panji dan merawal, serta diiringi
letusan bedil dan setinggar. (H.Datoek Toeah.1985)

Berdasarkan pernyataan di atas Peneliti tertarik untuk membahas tradisi batagak


panghulu berdasarkan pandangan islam dengan judul Penelitian"Tradisi Batagak Penghulu
dalam Adat minangkabau perspektif Islam(studi kasus masyarakat kecamatan Limo Kaum
Kabupaten Tanah Datar) yang dilakukan lebih.menekankan kepada mendeskripsikan
batagak panghulu dalam perspektifislam Yang dilakukan masyarakat minangkabau di
kecamatan limo kaum tanah datar.

B. Rumusan masalah Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang Kami ungkapkan, Agar lebih fokusnya
penelitian ini, maka masalah yang akan diteliti dibatasi menjadi rumusan masalah berikut ini:

1. Bagaimana bentuk kearifan masyarakat Limo Kaum kabupaten Tanah Datar terhadap tradisi
Batagak Panghulu di daerahnya
2. Bagaimana perspektif islam terhadap tradisi Batagak panghulu

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tradisi Batagak panghulu dan kearifan masyarakat
limo kaum kabupaten Tanah Datar terhadap tradisi tersebut
2. Untuk mengetahui pandangan islam dalam tradisi Batagak panghulu

C. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan didapatkan dari penelitian ini adalah

1. Bagi Peneliti:
a. Menyelesaikan Proposal dalam rangka mengikuti Myres.Memberikan pemahaman
terhadap tradisi Batagak penghulu.
b. Melatih kemampuan analisa dalam menyikapi suatu permasalahan yang terdapat
dalam tradisi batagak panghulu.

2
2. bagi pembaca
a. Memperdalam pengetahuan tentang tradisi Batagak panghulu .
b. Menjawab keraguan mengenai tradisi Batagak penghulu.

D. KajianTeori

Batagak pangulu merupakan upacara adat Minangkabau dalam rangkameresmikan


seseorang menjadi penghulu. Dalam hal ini pengangkatan atau peresmian penghulu tidak
dapat dilakukan oleh keluarga yang bersangkutan saja. Peresmian haruslah berpedoman
kepada petitih adat “maangkek rajo, sakato alam, maangkek penghulu sakato kaum”.

Menurut A.A. Navis, Minangkabau lebih kepada kultur etnis dari suatu rumpun Melayu
yang tumbuh dan besar karena sistem monarki serta menganut sistem adat yang khas.
Masyarakat ini telah menerapkan sistem proto-demokrasi sejak masa pra-Hindu dengan
tradisi musyawarah dan adanya kerapatan adat untuk menentukan permasalahan hukum
ataupun hal-hal penting lainnya. Prinsip adat Minangkabau tertuang singkat dalam
pernyataan Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah (Adat bersendikan hukum,
hukum bersendikan Al-Qur'an), yang berarti adat berlandaskan ajaran Islam.

Islam adalah agama dari kelompok agama yang diterima oleh seorang nabi (agama
samawi) yang mengajarkan monoteisme tanpa kompromi, iman terhadap wahyu, iman
terhadap akhir zaman, dan tanggung jawab.Bersama para pengikut Yudaisme dan
Kekristenan, seluruh muslim–pengikut ajaran Islam adalah anak turun Ibrahim.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling “bergaul”, atau dengan istilah
ilmiah, saling “berinteraksi”. "Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui
apa warganya dapat saling berinteraksi," demikian (Koentjaraningrat.2002)

Unsur masyarakat adalah sebagaimana perincian di bawah ini: Beranggotakan paling


sedikit dua orang atau lebih. Seluruh anggota sadar sebagai satu kesatuan. Berhubungan
dalam waktu yang cukup lama, menghasilkan individu baru yang saling berkomunikasi dan
membuat aturan-aturan hubungan antaranggota masyarakat. Menjadi sistem hidup berrsama
yang memunculkan kebudayaan dan keterkaitan satu sama lain.( Soerjono soekanto.2019, )
yang dikutip di dalam buku Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi
(2019: 52).

E. Tinjauan Pustaka

Untuk mendukung permasalahan yang kami bahas, saya berusaha mencari berbagai
literature dan penelitian terdahulu (prior research) yag masih relevan terhadap masalah yang
kami bahas. Hal ini bertujuan agar terhindar dari adanya plagiarisme yang tentu melanggar
kode etik suatu penelitian dan menentukan posisi kami sebagai peneliti dalam mebahas

3
permasalahan ini.

Adapun penelitian tersebut sebagai berikut :


1. STRUKTUR DAN NILAI BUDAYA MINANGKABAU DALAM NASKAH PASAMBAHAN
BATAGAK PANGU LDessy Rahmadani1, Novia Juita2, Hamidin3,Program Studi Sastra
IndonesiaFBS Universitas Negeri Padang) .

Untuk acara adat batagak pangulu inilah tata cara sambah-manyambah memang
diharuskan untuk mengikuti ketentuan-ketentuan sesuai dengan peraturan yang berlaku
menurut luhak adatmasing-masing adapun syarat yang harus di penuhi sesuai dengan
"adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah. "Sering bagi orang awam nampak
panjang bertele-tele, karena tidak mengerti peraturannya. Setiap pembicaraan harus
disampaikan kepada sejumlah orang, menentukan seorang pemimpin dalam adat
minangkabau harus lah bersesuaian dengan Pemimpin yang di jelaskan harus memenuhi
syarat sebagai seorang pemimpin dalam islam," islam menyampaikan setiap diri
seseorang adalah pemimpin" seorang panghulu diberikan tanggung jawab untuk
memimpin kaumnya , maka dia harus dengan segenab jiwa dan raganya memimpin setiap
orang di kaumnya,siap dengan tangung jawab selain harus meminpin dirinya juga harus
memimpin rakyatnya

2. NILAI-NILAI BUDAYA LAMPUNG DALAM PERSPEKTIF ISLAM ( Studi PadaPerkawinan


Adat Saibatin di Desa Padang Cermin, KecamatanPadang Cermin, Kabupaten
Pesawaran).

Perspektif adalah pendapat salah satu orang tentang arti sesuatu peristiwa baik
untuk keadaan sesaat, maupun untuk masa yang akan datan. Islam adalah agama yang
diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yang berpedoman pada kitab suci Al-Qur‟an atas
perintah Allah SWT. Islam tidak pernah membeda-bedakan budaya rendah dan budaya
tinggi, budaya kraton dan budaya akar rumput yang dibedakan adalah tingkat
ketakwaannya. Disamping perlu terus menerus memahami Al Quran dan Hadist secara
benar, perlu kiranya umat Islam merintis cross cultural understanding (pemahaman lintas
budaya) agar kita dapat lebih memahami budaya bangsa lain. Legitimasi Hukum Adat
(‘Urf) Dalam IslamAgung SetiyawanUniversitas Muhamadiyah Yogyakarta. dalam syariat
Islam yang dinamis dan elastis, terdapat landasan hukum yang dinamakan 'urf. ‘urf adalah
sesuatu yang menjadi kebiasaan dan dijalankan oleh manusia, baik berupa perbuatan
yang terlakoni diantara mereka atau lafadz yang biasa mereka ucapkan untuk makna
khusus yang tidak dipakai (yang sedang baku). Dari segi shahih tidaknya, 'urf terbagi dua:
‘urf shahih dan fasid. 'urf shahih adalah adat kebiasaan manusia yang mengharamkan
yang halal dan menghalalkan yang haram sedangkan 'urf fasid adalah adat kebiasaan
manusia menghalalkan yang dilakukan.

4
F. Metode Penelitian

1. Metode Yang digunakan


Berlangsung dengan menyuguhkan apa yang sebenarnya terjadi. Penelitian ini
menafsirkan dan menguraikan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang
terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi di dalam suatu masyarakat, pertentangan
antara dua keadaan atau lebih, hubungan antar variable yang timbul, perbedaan antar
fakta yang ada serta pengaruhnya terhadap suatu kondisi, dan sebagainya.

Hakikatnya yaitu penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada


responden.Penelitian ini mengangkat data dan permasalahan yang secara langsung,
tentang berbagai hal yang berhubungan pada masalah yang dibahas secara sistematis
dan mendalam yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar keadaan
sekarang, dan nilai-nilai budaya minangkabau dalam perspektif Islam pada upacara
batagak panghulu

2. Subjek peneltian
Pihak-pihak yang menjadi subjek penelitian ,yaitu 10 orang informan yaitu terdiri atas
3 penghulu di kecamatan limo kaum dan warga kecamatan limo kaum

3. Teknik dan alat pengumpulan data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang utama adalah observasi
partisipatif dan wawancara mendalam, ditambah kajian teori, yang bertujuan tidak hanya
untuk menggali data, tetapi juga untuk mengungkap makna yang terkandung dalam latar
penelitian..

Wawancara (interview) ditujukan kepada responden para informan dan dari warga
masyarakat Kecamatan limo kaum. Metode ini sebagai metode utama untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan sehingga data data yang diperoleh akurat, mengenai
aktualisasi nilainilai islam dalam perkawinan adat minangkabau Dalam penelitian ini orang
yang dijadikan informan lain adalah masyarakat setempat, Tokoh Adat, Tokoh
Masyarakat,dan Tokoh agama.Selainpersonal interview peneliti juga membutuhkan
informan (orang yang memberikan informasi, sumber informasi dan sumber data) lain
untuk diwawancarai, yang gunanya untuk mengetahui tanggapan informan terhadap
masalah yang diteliti.nforman yang kompeten sangat diperlukan dan mempunyai
pengetahuan yang banyak serta pemahaman yang mendalam mengenai segala hal yang
diperlukan dalam penelitian ini. Dalam kaitan inilah, informan pertama diminta untuk
menunjuk orang lain dan seterusnya secara berantai atau disebut dengan Snowball
Method sehingga didapatkan data atau informasi yang tepat dan jelas, artinya informasi
atau data yang diperlukan dianggap cukup.Teknik Wawancara yang digunakan dalam
penelitian ini adalah bebasterpimpin dan depthinterview (wawancara mendalam), dimana

5
tehnik ini mempunyai kelebihan yang membuat suasana tidak kaku, sehingga dalam
melakukan pengumpulan data menjadi lebih relevan’ dikutip di dalam buku Pengantar
Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi (2019: 52),

4. Rencana Analisi Data


Analisis data dalam proposal penelitian ini dilakukan diantaranya dengan cara
kualitatif, yang dilakukanpada data dalam periode tertentu yaitu saat pengumpulan data
berlangsung dan setelah pengumpulan dilakukan. Pada proposal penelitian ini dilakukan
proses pemilihan dan pemusatan bahasan dari data yang mendukung konsepdan objek
penelitian, cara implementasi dan manfaatnya. Kemudian dilakukan analisis data yang
diperoleh saat proses pengumpulan data.

a. Wawancara terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi
apa yang hendak digali dari narasumber.Peneliti juga bisa menggunakan berbagai
instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-
instrumen lain.

b. Wawancara tidak terstruktur


Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik,
namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.

Jadwal penelitian

Peneltian ini akan diadakan pada bulan Agustus 2022,di 2 titik lokasi di Kecamatan Limo
Kaum .Adapun rincian kegiatan

No Deskripsi kegiatan Waktu Pelaksanaan


1. Pegumpulan data dilakukan dengan 18-21 Agustus 2022
mewawancara narasumber

2. Menganalisis data yang di peroleh 22-23 Agustus 2022


Diantarnya data sekunder dan data
primer

3. Memilih kembali data-data yang 24-25 Agustus 2022


diperoleh

4. Merangkum kembali data-data yang 26-29 Agustus 2022


direduksi dan diklasifikasi laou
menampilkannya dalam bentuk hasil
6
data
5. Menajamkan, menggolongkan, dan 30 Agustus 2022
mengarahkan data sedemikian rupa.
Kemudian mengambil kesimpulan

Daftar Pustaka

Setiawan,agung,(2012)BUDAYA LOKAL DALAM PERSPEKTIF AGAMA: Legitimasi Hukum


Adat (‘Urf) Dalam IslamAgung SetiyawanUniversitas Muhamadiyah
Yogyakarta.Diakses 9 juli 2021 dari SetiyawanUniversitas Muhamadiyah Yogyakarta

REZKIYATI,R.(2019)NILAI-NILAI BUDAYA LAMPUNG DALAM PERSPEKTIF ISLAM( Studi


Pada Perkawinan Adat Saibatin di Desa Padang Cermin, Kecamatan Padang Cermin,
Kabupaten Pesawaran)SKRIPSI)

Koentjaraningrat(2021). Pengantar Ilmu Antropologi :(Cetakan Kedelapan, 2002:


150),Jakarta:Rineke cipta

Soerjono Soekanto.(2019 ) Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi


.Bandar Lampung:AURA

Rahmad Kurniawan, ST(2021)., MIT:Massachusetts institu of technologi. Riau Pos Edisi Jumat

Toeah,H.Datuok (1965) penghulu kaum Koto Nan Gadang Payakumbuh.Pustaka Indonesia


Bukittinggi.

Sumber dari internet

Denat,rahmad(2020).Majalah.Diakses20Juni2022,dari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Batagak_pangulu#:~:text=Batagak%20pangulu
%erup.akan%20upacara%20adat,oleh%20keluarga%20yang%20bersangkutan
%20saja.

Serambinews.(2021).Diakses 24 juli 2020).https://aceh.tribunnews.com/2017/04/12/amanat-


disia- siakan#:~:text=Oleh%3A%20Jarjani%20Usman-,

Serambinews(2021).Diakses 20 juli
2021https://id.m.wikipedia.org/wiki/Portal:Minangkabau#:~:text=Minangkabau
%20atau%20biasa%20disingkat%20Minang,Sumatra%20Utara%2C%20barat
%20daya%20Aceh%2C,21 ,14:31

Heri Cow (2021)Python for Data Professional Beginner - Part 2Pada Sun,Diakses 25 Juli 2021
10:Dari http://sosiologis.com/analisis-data-kualitatif 20 Mei 2022.

Mujahidin(2021).Diakses 21 Mei 2022.Dari https://uin-suska.ac.id/2016/04/18/islam-dan-


kepemimpinan-sebuah-catatan-untuk-pemimpin-dan-calon-pemimpin-muslim-
7
akhmad-

Anda mungkin juga menyukai