Anda di halaman 1dari 12

Contoh-contoh kearifan lokal

Kelompok 1
Anggota Kelompok : Adinda Aulia Rambe
Andre Permana
Rizky Hendryka
Imsar Hanafi
Hal-hal yang Akan Dibahas

01 Apa itu Kearifan


Lokal? 02 Bentuk-bentuk Kearifan
Lokal 03 Contoh-contoh Kearifan
Lokal
01
Apa itu Kearifan Lokal?
Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu
masyarakat di wilayah tertentu mengenai lingkungan
alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini
biasanya adalah pandangan hidup yang sudah berurat
akar menjadi kepercayaan orang-orang di wilayah
tersebut selama puluhan bahkan ratusan tahun.
02
Bentuk-bentuk Kearifan
Lokal
Tangible 
Tangible adalah kearifan lokal yang bentuknya
nyata, bisa berupa tekstual (kalender, nilai, tata
cara), arsitektur bangunan, dan karya seni (keris,
batik, wayang, gamelan). 

Intangible 
Intangible adalah kearifan lokal yang bentuknya
tidak nyata dan wariskan melalui kebiasaan atau
diceritakan, contohnya nyanyian tradisional atau
ajaran adat. 
03 Contoh-Contoh Kearifan Lokal

1. Bapukung
Menurut Kamus Bahasa Banjar-Indonesia, karya Abdul Djebar Hapip, Guru
besar FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, terbitan PT. Grafika
Wangi Kalimantan, tahun 2006 kata Bapukung; mamukung.Kata ini berasal dari
kata dasar pukung yang berarti membuai/mengayun (bayi) di posisi duduk
dan kaki terlonjor (dengan melipat kain ayunan sedemikian rupa sehingga
menyelimuti seluruh tubuh bayi dan dibelit lagi dengan kain sehingga badan
bayi hangat dan aman) seperti posisi bayi saat berada dalam
kandungan.Bapukung merupakan sebuah tradisi "bahari" (tua) di Kalimantan
Selatan yang diturunkan secara turun temurun dari nenek moyang yang
usianya bisa jadi juga setua peradaban suku Banjar dan Dayak yang dikenal
sebagai penghuni asli Pulau Kalimantan. Kata dasar pukung apabila di tambah
awalan ba, komposisinya menjadi Bapukung. Dalam tata bahasa Banjar
fungsinya akan berubah menjadi kata keterangan, yaitu keterangan yang
menyatakan menjadi seperti yang tersebut dalam bentuk kata
dasarnya.Sedangkan, bila ditambah dengan awalan ma, maka kata pukung
akan menjadi mamukung. Dalam tata bahasa Banjar fungsi katanya akan
berubah menjadi kata kerja.
03 Contoh-Contoh Kearifan Lokal

1. Bapukung
Tradisi Bapukung ini merupakan varian atau jenis lain dari cara menidurkan
anak balita khas masyarakat Banjar dan Dayak lainnya yang juga tidak kalah
uniknya, yaitu dengan cara di ayun.Antara diayun dengan dipukung (Bapukung),
Keduanya sama-sama menggunakan peralatan yang kurang lebih sama dan
metode buaiannya juga sama-sama diayun-ayun.Sedang bedanya, pada
Bapukung posisi bayi adalah duduk dan diikat dengan posisi kaki berselonjor,
sedang cara di ayun biasa posisi bayi berebah atau telentang tidur-tiduran
biasa tanpa diikat.

Sebagai tradisi bahari (lama) yang telah menjadi kearifan lokal yang mampu
bertahan selama berabad-abad, secara otomatis menjadikan
Bapukung sebagai salah satu produk budaya lokal Banjar yang telah teruji
"kredibilitas-nya" baik dari segi keamanan maupun kemanfatannya. Karena
perjalanan waktu yang semakin pragmatis dan kritis telah
membuktikannya.Bagaimana Bapukung bisa memberi manfaat kepada bayi!?
Bayi bapukung posisinya duduk dengan kaki berselonjor yang konon mirip
dengan posisnya saat berada dalam kandungan
03 Contoh-Contoh Kearifan Lokal

2. Kitab Negarakertagama
Kitab Negarakertagama merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan
Majapahit. Kitab Negarakertagama ditulis oleh Mpu Prapanca di masa
pemerintahan Hayam Wuruk. Kitab ini menceritakan tata pemerintahan
Majapahit. Mpu Prapanca sebetulnya adalah nama samaran dari Dang Acarya
Nadendra. Ia adalah mantan petinggi urusan agama Buddha di Kerajaan
Majapahit. Dang Acarya Nadendra merampungkan Kitab Negarakertagama di
usia tua dalam pertapaannya di lereng gunung yang ada di Desa Kamalasana.
Negarakertagama artinya adalah 'negara dengan tradisi (agama) yang suci'.
Nama itu sendiri sebetulnya tidak ditemukan dalam Kakawin Negarakertagama.
Sebabnya, Mpu Prapanca menyebut karyanya ini dengan judul Dewacawarnana
(terdapat pada pupuh 94/2) yang artinya 'uraian mengenai desa-desa'.
03 Contoh-Contoh Kearifan Lokal

2. Kitab Negarakertagama
 Dari segi maknanya, Negara Kertagama berarti kisah pembangunan negara.
Isinya menguraikan kisah keagungan Prabu Hayam Wuruk khususnya dan
keagungannya negara Majapahit pada umumnya. Disisi lain juga menguraikan
kebesaran raja-raja leluhurnya. Oleh karena kerajaan Majapahit dianggap
sebagai lanjutan kerajaan Singasari (1222-1292), maka kitab ini juga meliputi
sejarah raja-raja singasari dari pendirinya Raja Rajasa sampai Sinuwun Prabu
Kerta Negara, raja terakhir Singasari yang mangkat pada tahun 1292. Empu
Prapanca adalah putra seorang Darmadyaksa Kasogatan yang diangkat oleh
Sri Rajasa Negara sebagai pengganti ayahnya. Nama aslinya terdiri dari lima
aksara: pancaksara. Selain membahas kitab negara kertagama, buku ini juga
dijelaskan lebih detail tentang kebesaran leluhur kraton majapahit 61, Kesaktian
empu barada, cikal bakal kerajaan majapahit, jaman keemasan kerajaan
nusantara, birokrasi kraton majapahit, supremasi hukum kerajaan, sistem
kemasyarakatan majapahit, pembinaan kewarganegaraan dan peninggalan
kebudayaan majapahit. Kita sungguh berterimakasi kepada sang Pujangga,
sehingga pada akhir abad ke-21 ini, kita bisa mempelajari sejarah bangsa mulai
dari Ken arok hingga Hayam Wuruk disertai kepemahaman Tata Pemerintahan
dan Peradilan yang pernah berlaku di Nusantara.
03 Contoh-Contoh Kearifan Lokal

3. Metatah
Upacara Potong gigi  yang dalam bahasa bali sering pula disebut
 mepandes, mesangih atau metatah merupakan ritual keagamaan yang
harus dilaksanakan oleh semua umat Hindu di Bali, khususnya bagi yang
telah menginjak masa remaja. Dalam ajaran ini terkandung nilai-nilai
pendidikan budi pekerti yang sedang dibutuhkan pada masa remaja
sebagai sarana dalam pembentukan kepribadian anak yang merupakan
kelanjutan dari pembentukan di masa bayi dalam kandungan, dengan
harapan lahirnya anak yang suputra (anak yang baik). Oleh karena itu, sifat-
sifat keraksasaan tersebut perlu dinetralisir dan dikendalikan, agar
nantinya dapat tercapainya tujuan, yaitu diharapkan sifat-sifat keraksasaan
dapat berubah menjadi sifat-sifat kebaikan. Upacara potong gigi
adalah ritual  yang sudah dilaksanakan sejak dahulu kala dan terus
berkembang sampai saat ini. Dan biasanya di Bali upacara potong gigi ini
dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan upacara Ngaben, pernikahan,
dan Ngeresi.
03 Contoh-Contoh Kearifan Lokal

3. Metatah
Metatah berasal dari kata tatah yang dalam bahasa Bali berarti pahat. Potong
gigi dilakukan dengan mengikir kedua gigi taring dan empat gigi seri rahang
atas. Namun, proses ini harus dilakukan dengan hati-hati. Setelah gigi dikikir,
peserta metatah diminta untuk mencicipi enam rasa. Dari pahit dan asam,
pedas, sepat, asin dan manis. Setiap rasa ini memiliki makna di dalamnya. Rasa
pahit dan asam adalah simbol agar tabah menghadapi kehidupan yang keras.
Rasa pedas sebagai simbol tentang kemarahan, senantiasa sabar apabila
mengalami hal yang menimbulkan emosi kemarahan. Rasa sepat sebagai
simbol agar taat pada peraturan atau norma-norma yang berlaku. Rasa asin
menandakan kebijaksanaan sedangkan rasa manis sebagai penanda
kehidupan yang bahagia.
03 Contoh-Contoh Kearifan Lokal

3. Metatah
Upacara potong gigi umumnya dilakukan pada pagi hari setelah matahari
terbit namun ada pula di beberapa daerah di Bali melaksanakannya pada
subuh sebelum matahari terbit. Pakaian potong gigi juga sangat khusus,
berwarna putih dan kuning. Sehari sebelumnya biasa dilakukan upacara
mekekeb atau mepingit untuk yang akan melakukan potong gigi. Mereka
dilarang untuk keluar rumah. Upacara potong gigi memerlukan dana yang
tidak sedikit, untuk itu sering diadakan metatah massal yang boleh diikuti
oleh masyarakat yang kurang mampu, bahkan ada beberapa desa yang
melaksanakan potong gigi massal gratis.
Selain itu, Upacara Potong Gigi mengandung makna yang dalam bagi
kehidupan, yaitu: (1) pergantian perilaku untuk menjadi manusia sejati yang
dapat mengendalikan diri dari godaan nafsu, (2) memenuhi kewajiban
orang tuanya terhadap anaknya untuk menemukan hakekat manusia yang
sejati dan (3) untuk dapat bertemu kembali kelak di surga antara anak
dengan orang tuanya setelah sama-sama meninggal.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Apakah ada yang ingin bertanya?

Anda mungkin juga menyukai